Anda di halaman 1dari 42

Buku Panduan Guru RA

Alternatif Penjabaran
Materi Esensi PAI, Karakter, dan
Life Skills Pada Pembelajaran
RA di Masa Pandemi Covid-19

Disusun oleh :
NOVA INDRIATI, S.E., M.Si
Daftar isi

Materi Esensi pada masa Pandemi Covid-19 8

Pendidikan Agama Islam 10

Pendidikan Karakter 14

Pendidikan Life Skills 23

Apa yang Perlu Lembaga Siapkan untuk


Menghadapi Tahun Pelajaran 2020-2021 25

Penyusunan Dokumen KTSP TP 2020-2021


di masa Kedaruratan 26

Penyusunan Perencanaan Pembelajaran


Darurat di RA 32

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 3
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
Kata pengantar

Assalamu’alaikum wr. wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku Panduan
Guru tentang Pejabaran Materi Esensi PAI, Karakter dan Life Skills Pada pembelajaran RA di Masa
Pandemi Covid-19 dapat diselesaikan. Salam serta sholawat semoga senantiasa tercurahkan
kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat.

Buku ini menjabarkan dan menterjemahkan SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun
20120 tentang Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah dan Surat Keputusan Bersama 01/
KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020 dan Nomor 440-882
tentang panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021dan Tahun
Akademik 2020/2021 Di Masa Pandemi Covid-19. Penjelasan dalam buku untuk memberikan
alternatif implementasi materi-materi esensi seperti yang tertuang pada kedua SK tersebut
pada penyusunan perencanaan pembelajaran di Raudhatul Athfal pada masa pandemik covid-19.

Terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. H. A. Umar, M.A., Direktur KSKK dan Dr. Ahmad
Hidayatullah, M.Pd.I., Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kemeterian Agama RI atas kontribusi dalam penyempurnaan buku ini. Terima kasih juga kepada
Yayasan Nurul Ummah beserta guru-guru RA Nurul Dzikri dan semua pihak yang telah ikut
membantu dalam penyelesaian buku ini.

Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku ini, untuk itu kritik dan saran terhadap
penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini memberi maanfaat serta dapat
dijadikan salah satu alternatif didalam penyusunan perencanaan pembelajaran RA di masa
pandemik covid -19.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Yogyakarta, 30 Juni 2020

Penyusun

4
sambutan

IKHTIYAR KREATIF MENJAGA SUBSTANSI PEMBELAJARAN

Aktifitas belajar dan mengajar merupakan sebuah proses panjang. Proses seumur hidup, yang
dimulai sejak manusia itu lahir hingga ajal menjemput. Baik itu dilaksanakan secara formal,
maupun non-formal.

Dari proses panjang inilah terjadi sosialisasi dan transmisi pengetahuan, budaya, keterampilan,
pengembangan pribadi, perubahan sekaligus inovasi seseorang (Ballantine, 2001).
Sehingga hasilnya diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan dan
perkembangan umat manusia secara keseleuruhan.

Menyambut Tahun Ajaran baru 2020/2021, dunia pendidikan di Indonesia, termasuk Madrasah
dihadapkan pada situasi yang berbeda dari sebelumnya. Akibat pandemi Covid-19, Madrasah
terus berupaya melakukan berbagai terbosan kreatif-inovatif agar proses pembelajaran
tetap berjalan. Meski model dan suasananya berbeda, tetapi substansi dan tujuan dasar
pembelajaran tidak boleh terlewatkan.

Hadirnya buku berjudul, “Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skill pada
Pembelajaran RA di masa Pandemi Covid-19”, merupakan salah satu bentuk terobosan kreatif
dan inovatif untuk proses pembelajaran di lingkungan Madrasah. Buku ini tidak hanya berisi
materi teoritis, tetapi juga panduan praktis terkait materi pendidikan agama Islam, pendidikan
karakter, pendidikan life skill, dan dilengkap dengan model penyusunan dokumen rencana
pembelajaran hingga evaluasi hasil pembelajaran.

Melalui buku ini terlihat bahwa kreatifitas dan inovasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan bagi
dunia pendidikan di Indonesia saat ini. Kreatifitas dan inovasi yang ada harus disertai dengan
kerjasama antara lembaga Madrasah, guru, orangtua dan masyarakat sekitar. Agar substansi
pembelajaran tercapai secara optimal. Yakni, menjadikan peserta didik sebagai insan yang
berkarakter.

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 5
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
Insan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam hal spiritual. Inilah
model generasi “hebat-bermartabat”; generasi yang tidak mudah lupa akan jati dirinya di
tengah derasnya arus perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Madrasah, sebagai lembaga pendidikan Islam, hari ini telah banyak berbenah. Baik dalam
merespon perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maupun yang secara khusus
merespon pandemi Covid-19. Madrasah akan selalu membekali anak didiknya dengan
pendidikan mental-spiritual sebagai bagian integral dalam kurikulum pendidikan Madrasah.

Walhasil, hadirnya buku ini dapat menjadi spirit optimisme masa depan pendidikan Islam di
Indonesia, dalam rangka mencetak generasi “Hebat-Bermartabat”. Generasi yang pada masa
mendatang, diharapkan mampu menjaga dan mengembangkan diri, sesama, dan lingkungan
sekitarnya menjadi lebih baik.

Dr. H. A. Umar
Direktur KSKK Madrasah,
Ditjen Pendidikan Islam,
Kementerian Agama Republik Indonesia

6
Buku Panduan Guru RA
Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 7
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
MATERI ESENI PEMBELAJARAN RA
1 PADA MASA PANDEMI COVID-19

Menyambut Tahun Pelajaran 20219-2020, setiap lembaga Raudhatul Athfal perlu menyiapkan
seperangkat rencana untuk mendukung proses pembelajaran selama 1 tahun kedepan. Situasi dan
kondisi pendemi covid-19 tentu memerlukan seperangkat rencana khusus dimasa kedaruratan. Sesuai
SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 20120 tentang Panduan Kurikulum Darurat pada
Madrsah dan Surat Keputusan Bersama 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/
Menkes/363/2020 dan Nomor 440-882 tentang panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada
Tahun Ajaran 2020/2021dan Tahun Akademik 2020/2021 Di Masa Pandemi Covid-19, bahwa dalam
kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal seperti biasanya, namun
demikian siswa harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran.

Pada masa darurat Covid-19, madrasah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah kondisi
darurat dapat disesuaikan dengan kondisi dan kreatifitas masing-masing madrasah. Siswa belajar
dari rumah dengan bimbingan dari guru dan orang tua. Kegiatan pembelajaran bukan untuk mencapai
ketuntasan kompetensi dasar (KD) kurikulum semata, namun lebih pada materi esensi. Materi
esensi yang dimaksud adalah materi pokok atau mendasar dimana pendidikan agama, karakter atau
akhlakul kharimah dan pendidikan ketrampilan hidup (life skills) pertama kali diajarkan oleh orang
tua kepada anaknya. Pemilihan materi-materi tersebut diambil karena selama pandemi covid-19
ini masih berlangsung, proses pembelajaran tetap dilakukan di rumah dengan dampingan orang
tua, sehingga menjadi hal yang penting bila kita kembalikan pada hakekat atau fungsi pendidikan
di keluarga bagi anak. Anak mengenal agamanya, memiliki akhlak yang baik, mandiri serta perilaku
positif lainnya adalah pendidikan utama dan pertama yang didapatkan anak dari orang tuanya. Ketiga
materi esensi tersebut dapat diimplementasikan melalui pengembangan tema sehingga guru mudah
untuk menyusun materi dan menentukan kegiatan mainnya (bentuk stimulasinya).

Agar orang tua juga mudah memahami dan menerapkan ketiga materi diatas, maka pihak madrasah
perlu menjelaskan dan memberikan sosialisasi tentang pentingnya pendidikan agama, pembentukan

8
karakter dan life skills pada anak di rumah. Guru akan mengemas materi esensi tersebut kedalam
perencanaan pembelajaran sampai pada kegiatan main yang mudah dilaksanakan oleh orang tua
di rumah. Orang tua dapat terlibat didalam mengamati berbagai aktivitas anak di rumah seperti
misalnya yang dilakukan anak ataupun diucapkan anak, termasuk ekspresi wajah, gerakan, dan karya
anak. Kemudian orang tua dapat mengirimkan hasil kegiatan belajar anak di rumah melalui foto
hasil karya, video ataupun rekaman. Guru dan orang tua dapat berkolaborasi untuk mencatat aspek
perkembangan anak yang muncul melalui kegiatan-belajar yang sudah dilaksanakan anak di rumah.

Berikut ini penjabaran dari masing-masing materi esensi agar dapat di jadikan wacana bagi guru RA
untuk menyusun perencanaan pembelajaran dan mengimplementasikan pada kegiatan pembelajaran
anak dirumah bersama orang tua.

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 9
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
2 Pendidikan Agama Islam

Salah satu Pendidikan yang paling penting ditanamkan pada anak adalah Pendidikan Agama
Islam (PAI) karena sangat berperan penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian bagi
anak . Anak diibaratkan seperti kertas putih bersih, yang bisa ditulis dengan apa saja. Orang tua
dalam hal ini memiliki peran yang sangat penting karena orang tua merupakan pendidik pertama
dan utama terbentuknya karakter seorang anak. Baik buruknya ditentukan bagaimana orang
tua dalam mengajarkan nilai-nilai agama Islam kepada anaknya. Allah berfirman dalam Al Qur’an
Surat An Nisa ayat 9 :

“Dan hendaklah kamu takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang
mereka anak-anak yang lemah, yang khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab
itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan
yang benar”

Penjelasan surat An-Nisa ayat 9 diatas jelas bahwa pendidikan merupakan tanggungjawab
keluarga dan memberikan isyarat bahwa bentuk menelatarkan anak adalah tidak diberinya
pendidikan. Oleh karena iti, anak yang tidak diberikan sentuhan pendidikan bisa berakibat lemah,
baik pengetahuan atau mentalnya.

Rasullullah SAW juga bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, yang artinya
“Muliakanlah anak-anak kalian dan didiklah mereka dengan budi pekerti yang luhur,” (H.R. Ibnu
Majah). Dalam Pendidikan bagi seorang anak, ada tiga hal yang pokok dan mendasar yang harus
diperhatikan serta diajarkan oleh orang tuanya, yaitu pendidikan akidah, ibadah dan akhlak.
Pendidikan akidah ini meliputi pengenalan, keyakinan, dan keimanan kepada Allah. Orang tua
harus menanamkan keyakinan dan keimanan bahwa Allah itu ada dan selalu melihat serta
mengawasi dalam setiap perbuatan yang anak-anak lakukan. Pendidikan Ibadah yaitu Pendidikan
yang menekankan pada cara yang harus dilakukan untuk beriman kepada Allah, ada ibadah wajib

10
dan ibadah sunnah seperti shalat, berpuasa, membaca Al Qur’an dan sebagainya. Sementara
pendidikan akhlak merupakan pendidikan yang paling penting dan pokok yang merupakan pondasi
dasar dalam ajaran Islam. Pendidikan akhlak diajarkan untuk menentukan cara berperilaku dan
bersikap untuk membentuk kepribadian muslim yang baik kedepannya.

Sejalan dengan SK Dirjen Pendis Nomor 2763 Tahun 2019 tentang Pengembangan Pembelajaran
Pendidikan Agama di Raudhatul Athfal yang meliputi Al Qur’an, Hadits, Akidah, Ibadah, Akhlak
dan Cerita Islami, maka dalam kegiatan pembelajaran PAI di Raudhatul Athfal harus mencakup hal
tersebut diatas. Pembelajaran PAI di RA adalah proses interaksi antara anak dengan lingkungan
belajar yang telah diatur oleh guru dan berguna untuk membina , mengasuh secara sistematis
dan terencana dalam menyiapkan anak untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani
hingga mengamalkan ajaran Agama Islam dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati
penganut agama lain. Pendidikan Agama Islam di RA dilakukan dengan mengintegrasikan di 6
aspek perkembangan melalui kegiatan pembiasaan baik di rumah maupun di madrasah dan hal
ini menjadi tanggungjawab bersama antara orang tua dan guru.

Dalam pengembangan PAI di RA, guru perlu menyusun buku bantu PAI untuk memudahkan
dalam penyusunan perencanaan dan kegiatannya. Tentu saja target terutama untuk hafalan
surat dan hadits yang diharapkan antara kelompok A (usia 4-5 tahun) dengan kelompok B
(usia 5-6 tahun) berbeda. Guru dapat menyusun target hafalan surat dan hadits dalam satu
semester. Didalam menyusun buku bantu PAI, guru bisa melihat kembali juknis SK Dirjen Pendis
Nomor 2763 Tahun 2019 tentang Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama.

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 11
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
Guru dapat membuat buku bantu PAI yang memuat tema, sub tema, lingkup pengembangan, materi
dan indikator agar mudah untuk menyusun kegiatan pembelajarannya dan mengintegrasikan
disemua aspek perkembangan. Berikut contoh pengembangan dan implementasi materi
Pendidikan Agama Islam dengan buku bantu PAI :

Buku Bantu PAI


Kelompok B ( Usia 5-6 Tahun ) RA………….
Tema : Wabah Covid-19
Sub Tema : Menjaga Kebersihan dan Kesehatan

KI KD Lingkup Perkembangan Materi Indikator

K.1 1.1. 1. Al-Qur’an : 1. Hafalan Q.S Al Fatihah dan An 1. Anak dapat menghafal surat Al
Murojaah Q.S Al Fatihah dan Nas Fatihah dan An-Nas
An-Nas
2. Hadist 2. Hafalan kebersihan dan artinya 2. Anak dapat menghafal Hadist
Kebersihan dan artinya kebersihan dan artinya

K.2 2.2. 3. Aqidah Hafalan lanjutan asmaul husna Anak dapat menghafal
Menghafal Asmaul Husna asmaul husna

K.3 3.6. 4. Praktik Wudhu Tata cara berwudhu yang benar Anak dapat berwudhu dengan
benar

K.4 4.9. 5. Akhlaq Tata cara cuci tangan yang benar Anak terbiasa cuci tangan sebelum
Mencuci tangan sebelum dan dan sesudah makan
sesudah makan

K.3 3.1. 6. Cerita Islami Cerita Islami Anak dapat memahami isi cerita.
“ Aku Bisa Belajar Sholat”

Untuk pembelajaran PAI di rumah, guru dapat menyampaikan materi-materi PAI tersebut
kepada orang tua untuk satu minggu sebagai berikut :
1. Murojaah : QS Al Fatihah, An-Nas
2. Hadits : kebersihan dan artinya
3. Ahlaq : terbiasa mencuci tangan sebelum makan dan sesudah makan
4. Ibadah : Praktik Wudhu
5. Cerita Islami : “ Aku Bisa Belajar Sholat” (Penerbit: Mizan)

12
Lalu bagaimana guru dan orang tua menerapkan pembelajaran PAI pada
anak ?

Guru
a. Guru menuliskan target pembelajaran PAI dalam program semester, RPPM dan RPPH.
b. Buat rekaman video khususnya tentang hafalan surat dan hadits dengan contoh lafal dan
mah’roj yang benar kemudian kirimkan kepada orang tua atau boleh juga mengirimkan naskah
surat alqur’annya dan hafalan hadits nya sehingga orang tua bisa membacanya. Supaya
menarik bagi anak dalam menghafal surat dan hadits, guru boleh menggunakan Gerakan.
c. Berikan dukungan pada orang tua dan yakinkan bahwa orang tua bisa menjadi guru terbaik
untuk anak-anaknya.
d. Guru dapat membuat jadwal untuk diskusi dan belajar bersama dengan orang tua melalui
WhatsApp, zoom meeting ataupun mengadakan pertemuan terbatas hanya satu kelas (15-
20 orang) dengan tetap memperhatikan protokoler Kesehatan.
e. Sebaiknya guru membuat grup WA perkelas sehingga ada media untuk berdiskusi dengan
orang tua dan sekaligus memantau hafalan surat dan hadits yang sudah dicapai oleh anak
melalui kiriman video dari orang tua.
f. Guru dapat mencatat dan menggali informasi lebih banyak dari orang tua sebagai bahan
untuk menilai hasil belajar anak.

Orang tua
a. Rekaman video yang sudah dikirim oleh guru, dapat dipelajari oleh orang tua sehingga bisa
diterapkan pada anak dirumah. Dengan gerakan-gerakan yang sederhana dan menarik akan
lebih mudah bagi anak untuk menghafalnya.
b. Apabila ada kesulitan, orang tua dapat berkonsultasi dengan guru misalnya bagaimana
mengkondisikan anak agar siap menerima pembelajaran dengan mudah dan menyenangkan.
c. Ketika anak sedang belajar menghafal surat dan hadits maka orang tua bisa merekam
dengan HP dan mencatat hal-hal yang perlu disampaikan kepada guru.
d. Hafalan surat-surat pendek bisa juga diajarkan atau diulang ketika mengajak anak untuk
sholat berjamaah. Bacakan surat-surat yang sedang dihafal oleh anak.
e. Kaitannya dengan akhlak, orang tua dapat mencontohkan dan membiasakan perilaku-
perilaku positif dalam kegiatan sehari hari di rumah.

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 13
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
4 Pendidikan Karakter

Penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin kepada anak adalah kunci utama
membangun bangsa. Dan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter akan terwujud
apabila anak tumbuh dilingkungan yang berkarakter pula, dimana fitrah anak dapat dikembangkan
secara optimal. Tentunya ini memerlukan peran serta semua pihak untuk terlibat baik pihak
madrasah, guru, masyarakat dan dan terlebih orang sebagai pendidik pertama dan utama bagi
anak.

Pendidikan karakter merupakan hal yang muntlak diberikan, baik dirumah maupun di madrasah
dan semua itu diterapkan melalui pembiasaan dan keteladanan. Berikut ini 9 Pilar karakter yang
dapat diterapkan pada anak di RA, yaitu :

14
Dalam penyusunan perencanaan pembelajaran di RA, nilai karakter dimunculkan mulai dari :
1) Pengembangan Tema dan Indikator Karakter yang memuat; Tema, Sub Tema, Nilai Karakter,
Indikator karakter dan Alokasi Waktu.

No Tema Sub Tema Nilai Karakter Indikator Alokasi Waktu

1. Wabah Menjaga Mandiri, Disiplin, & Tanggungjawab 1. Dapat makan dan minum 13-17 Juli 2020
Covid-19 Kebersihan & sendiri
Kesehatan 2. Mandi sendiri
3. Berusaha menyiapkan
makan dan minum sendiri

2) Program Semester yang memuat; alokasi waktu, strategi pembelajaran, Tema, Sub Tema,
Sub-sub Tema, Program Pengembangan, Kompetensi Dasar, PAI (Al Qur’an, Hadits, Akidah,
Akhlaq, Ibadah dan Cerita Islami) dan Nilai Karakter.
3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM); Alokasi Waktu, Kelompok Usia,
Kompetensi Dasar, Materi, Pendidikan Agama Islam (PAI), Pilar Kararkter dan Indikator, serta
Tujuan Pembelajaran.
4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH); Alokasi Waktu, Kelompok Usia,
Kompetensi Dasar, Materi, Pilar dan Indikator Pendidikan Karakter, Alokasi Waktu (menit),
Kegiatan Pembukaan, Kegiatan Inti, Kegiatan Penutup, Rencana Penilaian (Aspek NAM, Fisik
Motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial Emosional, Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pilar serta
Indikator Pendidikan Karakter.
5) Format Penilaian; Skala Capaian Perkembangan Harian, Catatan Anekdot dan Hasil Karya.

Pendidikan Penguatan Karakter di Raudhatul Athfal dapat mengimplementasikan 9 Pilar beserta


konsepnya yaitu:
1. Pilar 1 Cinta Tuhan dan Segenap Ciptaan-Nya
1) Konsep Bersyukur :
a. Selalu ingat Allah kalau melihat ciptaan-Nya.
b. Memuji-Nya, menghormati, dan memperlakukan semua ciptaa-Nya (manusia, tumbuhan,
hewan, dan lingkungan) dengan baik.
c. Metode Knowing (Mengetahui) dan Feeling (Merasakan) Acting (Melakukan).

2) Konsep Kasih Sayang dan Kesetiaan


a. Anak yang selalu taat/patuh dalam melaksanakan perintah Tuhan dalam rangka mensyukuri
nikmat yang diberikan-Nya.

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 15
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
b. Anak yang menyayangi tuhan beserta seluruh ciptaan-Nya dengan penuh kesadaran dan
keikhlasan.
c. Metode Knowing (Mengetahui), Feeling (Merasakan) dan Acting (Melakukan).

2. Pilar 2 Mandiri, Disiplin, dan Tanggung Jawab


1) Konsep Mandiri
a. Mengerjakan sendiri apa yang seharusnya mampu dilakukan.
b. Selalu gembira dan bersemangat untuk belajar dan melakukan sesuatu pekerjaan
sendiri.
c. Terampil dalam menjalani kehidupan (memiliki life skill).
d. Metode Knowing (Mengetahui), Feeling (Merasakan) dan Acting (Melakukan).

2) Konsep Disiplin
a. Selalu mengerjakan tugasnya tepat waktu, dan mempunyai kegiatan rutin seperti mandi
setiap pagi dan sore, pergi ke Madrasah, bermain pada waktunya dan membantu ibu.
b. Dapat mengatur dirinya dengan mengikuti peraturan yang ada di lingkungannya.
c. Metode Knowing (Mengetahui) dan Feeling (Merasakan) Acting (Melakukan).

3) Konsep Tanggung Jawab


a. Menjalankan kewajibannya dengan baik, dan berusaha untuk melaksanakan tugasnya
sebaik mungkin.
b. Apabila berbuat salah tidak menyalahkan orang lain.
c. Menerima akibat/resiko dari tindakannya serta berusaha memperbaikinya.
d. Metode Knowing (Mengetahui), Feeling (Merasakan) dan Acting (Melakukan).
3. Pilar 3 Jujur, Amanah dan Berkata Bijak

16
1) Konsep Jujur
a. Senantiasa berkata dan berperilaku jujur terhadap Allah, dirinya sendiri dan sesama.
b. Menjunjung tinggi nilai kejujuran terhadap dirinya sendiri maupun ketika ia bersama
orang lain.
c. Jujur dalam melakukan segala pikiran, perkataan dan perbuatan yang tidak bertentangan
dengan hati nuraninya.
d. Metode Knowing (Mengetahui) dan Feeling (Merasakan) Acting (Melakukan).

2) Konsep Amanah
a. Anak yang amanah adalah anak yang senantiasa menepati janji dan menunaikan
tanggung jawabnya dengan baik.
b. Seorang anak yang amanah adalah anak yang senantiasa dapat dipercaya bila dititipkan
atau dipercayakan sesuatu hal, baik berupa kata-kata (pesan) maupun barang.
c. Metode Knowing (Mengetahui) dan Feeling (Merasakan).

3) Konsep Berkata Bijak


a. Anak yang berkata bijak adalah anak yang jujur dalam menyampaikan sesuatu, baik
kekurangan maupun kelebihan orang lain.
b. Anak tersebut mampu mengungkapkannya dengan cara yang menyenangkan dan baik.
Tutur katanya tetap sopan sehingga tidak menyinggung hati orang lain.
c. Metode Knowing (Mengetahui) dan Feeling (Merasakan).

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 17
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
4. Pilar 4 Hormat, Santun dan Pendengar yang Baik
1) Konsep Sopan Santun
a. Senaniasa berkata dan berperilaku sopan santun terhadap Allah, dirinya sendiri dan
sesamanya.
b. Menjunjung tinggi nilai kesopansantunan terhadap dirinya maupun ketika ia bersma
orang lain.
c. Sopan santun dalam melakukan segala pikiran, perkataan dan perbuatan yang tidak
bertentangan dengan hati nuraninya.
d. Metode Knowing (Mengetahui) dan Feeling (Merasakan)

2) Konsep Pendengar yang Baik


a. Memperhatikan orang lain kalau sedang berbicara, dan mendengar dengan seksama
lawan bicaranya.
b. Tidak memotong pembicaraan orang lain sebelum ia selesai berbicara.
c. Anak dapat memahami mengapa sikap pendengar yang baik diperlukan, dengan berbagi
kemungkinan jawaban :
• Perbuatan yang menghargai orang lain.
• Bisa mengerti apa yang dibicarakan orang lain.
• Disenangi oleh guru dan teman-teman.
• Oranglain merasa dihormati/dihargai.
d. Metode Knowing (Mengetahui) dan Feeling (Merasakan).

3) Konsep Hormat Patuh


a. Mendengarkan serta mematuhi nasehat yang baik dari orang lain, terutama dari
orangtua dan Guru.
b. Mentaati peraturan, tidak mau melanggar aturan-aturan baik dirumah, disekolah
maupun di masyarakat.
c. Anak dapat memahami mengapa sikap hormat dan patuh diperlukan dengan berbagai
kemungkinan jawaban:
• Agar diri kita terlindungi dari bahaya, karena nasehat orangtua dan guru adalah untuk
hal-hal yang baik saja dan untuk kepentingan kita semua.
• Membuat orangtua dan guru senang.
d. Metode Knowing (Mengetahui) dan Feeling (Merasakan).

18
5. Pilar 5 Dermawan, Suka Menolong dan Kerja sama
1) Konsep Dermawan
a. Suka memberi/berbagi dengan sesama.
b. Memiliki sifat empati dan cinta sesama.
c. Anak dapat memahami mengapa sikap sopan santun
diperlukan, dengan berbagai kemungkinan jawaban :
• Orang lain menjadi senang hatinya.
• Meringankan beban orang yang kesusahan.
• Allah suka dengan anak yang dermawan.
d. Menumbuhkan kasih sayang kepada sesama. Metode Knowing (Mengetahui), Feeling
Merasakan dan Acting (Melakukan).

2) Konsep Suka Menolong


a. Suka membantu siapa saja orang yang membutuhkan bantuan.
b. Selalu ingin membantu dan merasa kasihan saat melihat orang yang perlu mendapat
pertolongan baik diminta maupun tidak diminta.
c. Selalu siap membantu siapa saja tanpa mengharapkan imbalan ataupun balas budi.
d. Memberikan pemahaman kepada anak tentang manfaat menjadi anak yang suka
menolong yaitu :
• Membuat orang lain senang.
• Menumbuhkan kasih sayang antara sesama manusia.
• Allah akan selalu menyayanginya.
• Mendapatkan pertolongan.
e. Metode Knowing (Mengetahui), Feeling (Merasakan dan Acting (Melakukan).

3) Konsep Kerja sama


a. Suka bergotong royong dan membantu pekerjaan bermanfaat yang dapat dilakukan
bersama-sama.
b. Terbiasa ikut serta berkerja dalam pekerjaan yang ditugaskan secara kelompok.
c. Anak mengenal manfaat kerjasama seperti pekerjaan lebih mudah dan cepat selesai
dengan hasil yang baik.
d. Metode Knowing (Mengetahui ) dan Feeling (Merasakan).

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 19
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
6. Pilar 6 Konsep Percaya diri, Kreatif dan Pantang Menyerah
1) Konsep Percaya diri
a. Memandang dirinya positif, mampu percaya dan potensi yang ia miliki atau menghargainya.
b. Berani dan tidak merasa malu untuk tampil di depan umum maupun berkenalan dan
berbicara dengan orang yang baru dikenal.
c. Berani mencoba dan berlatih sesuatu walaupun sulit dilakukan.
d. Mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
e. Metode Acting (Melakukan) dan Feeling (Merasakan).

2) Konsep Kreatif
a. Mampu berimajinasi untuk menciptakan atau membuat hasil karya dengan kreasi sendiri
tanpa melihat karya orang lain.
b. Memiliki ide dan mampu menyampaikannya dalam mengulangi situasi yang sukar dan
dalam memecahkan suatu masalah.
c. Mampu mengungkapkan keinginannya di masa depan sesuai dengan kemampuan dan
bakatnya masing-masing.
d. Metode Acting (Melakukan) dan Feeling (Merasakan).

3) Konsep Pantang Menyerah


a. Berusaha keras mengerjakan tugasnya sampai selesai dengan rasa gembira
b. Memiliki prinsip rajin pangkal pandai.
c. Suka dan menyenangi apa yang dikerjakannya, sehingga selalu bersemangat, dan tidak
pernah merasa bosan dan lelah.
d. Antusias karena ingin melihat hasil kerjanya dengan segera, sehingga terus berusaha
walaupun menemukan kesukaran.
e. Metode Knowing (Mengetahui) dan Feeling (Merasakan).

20
7. Pilar 7 Pemimpin yang Baik dan Adil
1) Konsep Pemimpin yang baik
a. Ketika melihat suatu masalah akan mencoba menyelesaikanya walaupun ia tidak selalu
mengetahui bagaimana caranya.
b. Selalu ingin berbuat kebaikan dan dapat mengajakkawannya untuk berbuat baik, ia juga
berani membela kebenaran.
c. Metode Knowing (Mengetahui) dan Feeling (Merasakan).

2) Konsep Adil
a. Senang berkawan dengan siapa saja tanpa membeda-bedakannya, tidak mempunyai
prasangka buruk kepada kawannya dan tidak suka membicarakan kejelekan kawan,
juga tidak mudah percaya kepada perkataan kawan yang menjelek-jelekkan orang lain.
b. Mau mengakui kesalahan yang diperbuat dan tidak pernah menimpakannya kepada
orang lain.
c. Membagi sesuatu secara adil.
d. Metode Knowing (Mengetahui), Feeling (Merasakan) dan Acting (Melakukan).

8. Pilar 8 Baik dan Rendah Hati


1) Konsep Baik Hati
a. Memiliki sikap dan perilaku yang dapat membuat orang lain merasa senang, misalnya
selalu mempunyai rasa inisiatif yang tinggi ingin membantu orang lain padalah orang lain
tersebut tidak atau belum membutuhkan bantuan.
b. Selalu melakukan kebaikan disaat orang lain belum atau tidak mau melakukannya,
misalnya bertepuk tangan sebagai ungkapan penghargaan, mengalah pada situasi
tertentu, emminjamkan mainan kepada teman, membantu orang lain agar terhindar
dari musibah dan lain-lain.
c. Metode Knowing (Mengetahui), Feeling (Merasakan) dan Acting (Melakukan).

2) Konsep Rendah Hati


a. Selalu menghargai orang lain dalam bentuk pujian, ucapan dan tindakan.
b. Senang menganggap diri dan orang lain sama dengan tidak memamerkan milik dan
kehebatan.
c. Metode Knowing (Mengetahui) , Feeling ( Merasakan) dan Acting (Melakukan).

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 21
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
9. Pilar 9 Toleran, Cinta Damai dan Bersatu
1) Konsep Toleran
a. Dapat menerima adanya perbedaan yaitu tidak mengharapkan orang lain harus
berpendapat/berpenampilan/berkebiasaan sama dengannya.
b. Percaya bahwa manusia diciptakan Allah dengan segala keragaman dan perbedaan
c. Sabar dalam menghadapi situasi yang kurang menyenangkan.
d. Bersikap fleksibel serta tidak mudah mengeluh karena percaya bahwa Allah akan
menolong untuk menerima apa saja yang tidak mampu diubah oleh manusia.
e. Metode Knowing (Mengetahui), Feeling (Merasakan) dan Acting (Melakukan).

2) Konsep Cinta Damai


a. Tidak mempunyai rasa benci dan iri hati kepada orang lain. Jika ada masalah dapat
mengendalikan diri dan dapat menyelesaikan masalah dengan damai.
b. Menjaga ketenangan lingkungan serta tidak suka dengan tindak kekerasan, kata-kata
kasar dan kekacauan.
c. Cepat memberikan maaf kepada orang lain atau kepada dirinya sendiri, dan selalu
meminta maaf apabila bersalah.
d. Metode Knowing (Mengetahui), Feeling (Merasakan) dan Acting (Melakukan).

3) Konsep Bersatu
a. Tidak melihat orang berdasarkan agama, suku, status sosial, atau kelompoknya tetapi
melihat orang lain berdasarkan prinsip kemanusiaan.
b. Kesatuan tidak berarti harus sama, tetapi menghargai dan menghormati perbedaan
sehingga dapat hidup berdampingan secara harmoni dan damai.
c. Rasa persatuan dapat membuat seseorang tidak mau menyakiti sesama makhluk hidup,
karena menyadari bahwa semuanya adalah makhluk ciptaan Allah, rasa persatuan dapat
menciptakan kedamaian.
d. Metode Knowing (Mengetahui), Feeling (Merasakan) dan Acting (Melakukan).

22
5 Pendidikan Life Skills

Life Skills adalah Pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan
intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja, berusaha dan atau hidup mandiri. Orientasi
Life Skills membangun sikap kemandirian untuk mendapatkan ketrampilan sebagai bekal untuk
bekerja dan mengembangkan diri.

Menurut definisi World Health Organization (WHO), life skills atau ketrampilan hidup adalah
kemampuan untuk berperilaku yang adaptif dan positif yang membuat seseorang dapat
menyelesaikan kebutuhan dan tantangan sehari-hari dengan efektif. Guru RA juga orang tua
dapat melatih atau memberikan stimulasi pada anak tentang pendidikan ketrampilan hidup
dengan beberapa kegiatan seperti di bawah ini :
1. MEMASAK
Baik perempuan atau laki-laki harus bisa memasak. Ajak anak menemani memasak dan membantu
pekerjaan-pekerjaan kecil. Selain untuk berlatih membuat makanan sendiri, memasak akan
menumbuhkan sikap makan yang baik dan pola makan yang sehat
2. BERTAHAN DIALAM LUAR
Ketrampilan ini bisa dilatih salah satunya lewat berkemah. Kemping akan mengajarkan si kecil
bagaimana membuat tempat berteduh, memasak di atas api unggun, atau bagaimana melewati
rintangan alam yang sulit. Kegiatan ini juga akan menanamkan rasa percaya diri dan mandiri.
3. BERKEBUN
Selain untuk memenuhi kebutuhan
makanan, life skill ini akan mengajarkan
si kecil perlunya menghargai alam.
Anda dapat awali dengan menceritakan
bagaimana cuaca mempengaruhi
tanaman atau bagaimana biji bertunas.
4. P3K
Karena sering cedera atau terluka saat bermain, anak perlu diajari bagaimana mengatasi situasi
saat dirinya atau temannya mengalami kondisi darurat.

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 23
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
5. BERENANG
Life skill yang satu ini wajib dikuasai karena selain untuk dirinya, kelak anak juga akan mampu
menyelamatkan nyawa orang lain.
6. MENGATUR UANG
Selain perkara menabung, yang perlu dipahami adalah pentingnya menghargai uang. Latih anak
untuk menghitung berapa banyak yang bisa dibelanjakan, ditabung, dan yang bisa dihasilkan
dengan bekerja.
7. MENGURUS PAKAIAN
Setiap orang harus bisa mengurus pakaiannya sendiri, dari mulai mencuci, melipat, menyetrika,
dan seterusnya. Latih anak untuk bisa belajar melepas baju sendiri, belajar melipat baju yang
sudah kering, ataupun mencuci baju.
8. BELA DIRI
Karena kita tak mungkin selalu ada untuk melindungi si kecil, penting baginya untuk tahu
bagaimana melindungi diri sendiri. Life skill ini dapat dikembangkan lagi dengan mengikutkannya
dalam kursus beladiri.
9. MENGATUR WAKTU
Awali dengan memberikan rutinitas. Setiap hari, si kecil harus tahu kapan waktu tidur, makan,
mandi, dan sebagainya. Kemudian, biasakan anak mengerjakan sesuatu dalam target waktu,
misalnya makan harus selesai dalam 20 menit, bersiap-siap ke madrasah (RA) dalam 15 menit,
dan seterusnya. Semakin dewasa, anak akan makin terlatih untuk mengatur waktunya secara
efektif
10. MENYIMPAN BARANG DI TEMPATNYA
Membiasakan anak selalu menyimpan barang kembali di tempatnya sama seperti meminta anak
belajar membereskan barang-barang pribadinya. Ini juga melatih anak untuk bertanggung jawab
pada barang miliknya sendiri. Guru atau orang tua bisa meminta anak mengembalikan mainan,
buku, tas, sepatu untuk dikembalikan pada tempatnya

Ketiga materi esensi diatas sebagai gambaran untuk guru, agar ketika menyusun perencanaan
pembelajaran, materi-materi tersebut dapat diimplementasikan.

24
Apa yang perlu lembaga siapkan
6 untuk menghadapi Tahun
Pelajaran 2020-2021

Mengacu pada penjabaran kedua SK Dirjen dan SKB 4 Menteri tersebut diatas, maka lembaga
RA perlu mengambil keputusan baik dari sisi penyelenggaran pembelajaran maupun proses
pembelajaran. Semua keputusan yang diambil tentu saja berdasarkan kedua SK tersebut diatas
dan juga berdasarkan surat keputusan dari Gubernur di masing-masing wilayah mengingat kondisi
pandemi covid-19 yang berbeda-beda tentang penyelenggaraan pembelajaran, khsususnya di
Raudhatul Athfal.

Sebelum lembaga menyusun perencanaan, maka terlebih dahulu perlu mengevaluasi kegiatan
anak belajar dari rumah yang sudah dimulai sejak semester ke 2 tahun pelajaran 2029-2020.
Hasil evaluasi akan dijadikan acuan untuk perbaikan didalam menyusun rencana sekaligus
strategi-strategi yang akan diambil oleh lembaga agar dalam memberikan layanan pendidikan di
tahun pelajaran 2020-2021 lebih dapat dioptimalkan. Berikut ini tahapan perencanan yang dapat
disusun oleh lembaga sebagai tahapan awal untuk pengambilan keputusan sebelum memasuki
tahun pelajaran 2020-2021:
1. Lakukan koordinasi dengan Yayasan, guru, karyawan dan semua steakholder tentang proses
pendidikan di masa kedaruratan
2. Membangun komunikasi dan berkoordinasi dengan orang tua secara berkala agar guru tetap
dapat memantau kegiatan anak belajar di rumah dan sekaligus memberikan solusi apabila
ada orang tua yang mengalami kesulitan. Dengan komunikasi yang baik dengan orang tua,
pihak madrasah juga guru dapat memberdayakan orang tua untuk ikut terlibat didalam
proses pembelajaran dan penilaian perkembangan anak di rumah. Misalnya orang tua diminta
mencatat perkembangan apa saja yang sudah dicapai oleh anak secara sederhana dan guru
tidak perlu memaksakan harus sesuai dengan KD dan indikator yang sudah disusun
3. Untuk mendukung kegiatan pembelajaran pada masa kedaruratan di RA, perlu menyusun
dokumen KTSP yang didalamnya tercantum perangkat rencana pembelajaran kedaruratan

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 25
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
Penyusunan Dokumen KTSP
7 TP 2020-2021 di masa kedaruratan

Penyusunan dokumen KTSP RA Tahun Pelajaran 2020-2021 cukup dibuat satu dan mengacu
pada KMA Nomor 972 Tahun 2018 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Raudahtul Athfal,
SK Dirjen Pendis Nomor 2761 Tahun 2019 tentang Penyusunan Dokumen KTSP RA, SK Dirjen
Pendis Nomor 2762 Tahun 2019 tentang Penyusunan Perencanaan Pembelajaran dan SK Dirjen
Pendis Nomor 2766 Tahun 2019 tentang Penilaian Perkembangan. Didalam dokumen KTSP
pada lampiran disertakan pula seperangkat perencanan pembelajaran kedaruratan selama masa
pandemi dengan dasar hukum SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020 tentang
Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah. Atas dasar beberapa surat keputusan diatas, maka
lembaga Raudhatul Athfal perlu menyusun dokumen KTSP.

1) Penyusunan Dokumen KTSP RA


Dokumen KTSP TP 2020-2021 disusun tetap sesuai dengan kondisi pada masa normal,
tetapi dalam lampiran perlu disertakan seperangkat perencanaan pembelajaran dan penilaian
kedaruratan selama kurang lebih 1 semester (Juli – Desember 2020). Dalam menyusun
kurikulum darurat di Raudhatul Athfal, lembaga dapat memodifikasi dan berinovasi dalam
mengembangkan KTSP sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lembaga. Modifikasi dan inovasi
yang dimaksud adalah dalam bentuk struktur kurikulum, beban belajar, strategi pembelajaran,
penilaian hasil belajar dan sebagainya. Perangkat perencanaan pembelajaran kedarutatan perlu
dibuatkan SK yang disahkan dan ditanda tangani kepala RA.

Dalam masa darurat, seluruh siswa RA harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan
pembelajaran dari madrasah, hanya saja selama pandemi covid-19 ini, proses pembelajarannya
tetap dilakukan di rumah dengan dampingan orang tua. Belajar dari rumah untuk anak RA tidak
harus memenuhi tuntutan kompetensi (KI-KD) pada kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada
pengembangan karakter, Pendidikan Agama Islam (PAI) dan pendidikan ketrampilan hidup (life
skills). Kurikulum darurat hanya diterapkan pada masa darurat. Bila kondisi sudah normal, maka

26
kegiatan pembelajaran harus kembali dilaksanakan secara normal seperti biasanya. Berikut ini
sistematika penyusunan dokumen KTSP tahun pelajaran 2020-2021 di Raudahtul Athfal:
a. Dokumen 1
Dalam dokumen 1 terdapat dua bagian yaitu dokumen 1 bagian 1 dan dokumen 1 bagian 2,
yang berisi sebagai berikut:
a) Dokumen 1 bagian 1 tentang Profil Lembaga :
1. Sejarah singkat berdirinya RA
2. Struktur Kepengurusan dan tugas masing masing pengurus
3. Alamat dan peta lokasi lembaga
4. Status RA

b) Dokumen 1 bagian 2 berisi :


A. Pendahuluan:
a. Latar belakang pentingnya penyusunan KTSP
b. Dasar Hukum
c. Dasar Pemikiran
d. Tujuan penyusunan KTSP

B. Visi, Misi dan tujuan lembaga


C. Karakteristik KTSP RA
D. STPPA RA
E. Program Pengembangan dan IPP

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 27
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
F. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran
G. Beban Belajar
H. Jadwal Harian RA
I. Program Khusus dan Pendukung
J. Muatan Lokal
K. Program Pengembangan Diri
L. Program Tahunan dan Kalender Pendidikan
M. Standar Operasional Prosedur ( SOP )

Pada karakteristik KTSP RA, lembaga dapat mengembangkan dengan memperhatikan hal-hal
tersebut dibawah ini :

b. Dokumen II
Dokumen II dinamakan dokumen program, yang didalamnya berisi :
1. Pengembangan Tema
2. Program Semester
3. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan (RPPM)
4. Rencana Pelaksanaan Program Harian (RPPH)
5. Penilaian Perkembangan
c. Bab III Penutup

28
Pada lampiran dokumen KTSP perlu disertakan tambahan perangkat pembelajaran
kedaruratan seperti contoh dibawah ini :

2) Perangkat Perencanaan Pembelajaran Kedaruratan:


Dalam penyusunan perangkat perencanaan pembelajaran kedaruratan , dapat disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan, berisi :
a. Latar belakang
Berisi tentang perlunya penyusunan perangkat perencanaan pembelajaran kedaruratan
di RA pada masa pandemik covid-19
b. Dasar Hukum
Dasar hukum berdasarkan SK Dirjen, Surat Keputusan 4 Mentri, Surat Edaran Gubernur
dan atau Surat Edaran Kantor Kemenag wilayah dan Kemenag Kabupaten serta
kebijakan dari masing-masing lembaga
c. Tujuan
Sebagai acuan guru RA didalam menyusun perencanaan pembelajaran di masa
kedaruratan.

2. Bab II, berisi


a. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran seperti yang tertuang didalam SK Dirjen Nomer 2791 Tahun 2020
tentang Panduan Kurikulum Darurat Pada Madrasah, maka materi pembelajaran di RA
adalah materi-materi yang bersifat esensi dan difokuskan pada Pendidikan agama Islam,
Pendidikan Karakter dan Pendidikan Ketrampilan Hidup (life skills)

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 29
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
b. Beban Belajar
Beban belajar selama masa kedaruratan lebih difleksibelkan sesuai dengan kondisi
masing-masing lembaga juga berdasarkan kesepakatan dengan orang tua didalam
menyusun jadwal dan alokasi waktu pembelajaran
c. Model dan metode Pembelajaran
a) Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis ilmiah/saintifik
dapat berbentuk model-model pembelajaran, seperti model Pembelajaran Berbasis
Penemuan (Discovery learning) model Pembelajaran Berbasis Penelitian (Inquiry
learning), Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), dan model pembelajaran
lainnya yang memungkinkan siswa belajar secara aktif dan kreatif.
b) Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian tujuan pembelajaran pada
kondisi darurat, misalnya dengan daring, luring atau kombinasi dari keduanya
d. Pengembangan Tema- Tema Kedaruratan
e. Pogram Semester
f. Penyusunan RPPM
g. Penyusunan RPPH
h. Penilaian Hasil Belajar
Guru menyiapkan format penilaian hasil belajar sesuai dengan KD dan Indikator yang
telah ditetapkan dalam rencana kegiatan harian.

3. Bab III Penutup

30
Buku Panduan Guru RA
Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 31
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
8
7 Penyusunan Perencanaan
pembelajaran Darurat di RA

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rancangan bagi guru untuk melaksanakan
kegiatan bermain yang mendukung anak dalam proses belajar pada masa kedaruratan. Rencana
pelaksanaan pembelajaran yang disusun harus mengacu kepada karakteristik seperti usia, kemampuan
dan kebutuhan setiap anak. Perencanan pembelajaran di RA diawali dengan penyusunan pengembangan
tema, indikator karakter, program semester, Rencana Pembelajaran Mingguan (RPPM), Rencana
Pembelajaran Harian (RPPH) dan penilaian.
1. Pengembangan Tema
Lembaga dapat mengembangkan tema apapun yang penting guru tetap memperhatikan 4 prinsip
pengembangan tema yaitu kemudahan, kemenarikan, keisidentalan dan kedekatan. Dibawah ini
contoh pengembangan tema dengan mengangkat tema-tema tentang seputar covid-19

Tema di bulan Juli 2020

32
Tema di bulan Agustus 2020

Tema di bulan September 2020

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 33
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
2. Program Semester
Setelah pengembangan tema tersusun, maka langkah selanjutnya adalah penyusunan Program
Semester. Berikut ini adalah contoh penyusunan Program Semester, dimana PAI sudah masuk
didalamnya dan dilaksanakan melalui kegiatan pembiasaan.

PROGRAM SEMESTER I KELOMPOK B


TAHUN PELAJARAN 2020-2021

No Kompetensi Tema Sub Tema Sub-sub Tema Pilar Karakter PAI Waktu
Dasar

1. NAM : 1.2 1. Menjaga 1. Cuci Tangan Mandiri, • Murojaah QS Al Fatihah, M 1


FM : 2.1, 3.3-4.3 Kebersihan 2. Makanan Disiplin, dan An-Nas 13 – 17
KOG : 2.2, & Kesehatan Bergizi Tanggungjawab: • Hadits : kebersihan dan Juli 2020
BHS : 3.11-4.11 3. Minuman makan dan minum artinya
SOSEM : 2.8 Bergizi sendiri, mandi • Ahlaq : terbiasa mencuci
SENI : 3.15-4.15 4. Kebersihan sendiri sendiri tangan sebelum makan
Badan dan sesudah makan
5. Menjaga Jarak • Ibadah : Praktik Wudhu
• Cerita Islami : “ Aku
Bisa Belajar Sholat”
(Penerbit: Mizan)

2. NAM : 1.1, 1.2 2. Masker 1. Manfaat Percaya diri, • Q.S Al Falaq M2


FM ; 2.1, 3.3-4.3 Masker Kreatif, dan • dan artinya 20 – 24
KOG : 3.6-4.6 2. Yuk, Membuat Pantang • Ahlaq : Berbicara dengan Juli 2020
BHS : 3.12-4.12 Masker menyerah : Berani sopan dan mamakai
SOSEM : 2.6 3. Cara Memakai mencoba dan masker
Masker • Ibadah : Doa memakai
SENI : 3.15-4.15 4. Memilih Masker berlatih hal yang baju
5. Menyimpan baru • Cerita Islami : “ AKu
Masker Bisa Mandi Sendiri “ (
Penerbit : Mizan )

3. NAM : 1.1, 1.2 3. Beribadah 1. Shalat Cinta Allah • Murojaah Q.S Al Ikhlas M3
FM ; 3.3-4.3, di Rumah Berjamaah dan Segenap • Hadits : Tentang niat 27 – 30
4.3-4.4 2. Menghafal CiptaanNya: dan artinya Juli 2020
KOG : 3.6-4.6, Bacaan Sholat Terbiasa berdoa • Ahlaq : Adab ketika
3.7- 4.7 3. Mengaji dengan sikap membaca doa
Dirumah • Ibadah : Asmaul Husna
BHS : 3.11 – 4.11 4. Melakukan Amal berdoa yang • Cerita Islami : “ Mengaji
SOSEM : 2.12 Kebaikan benar/khusyuk yuk…” ( Penerbit :
SENI : 2.4 5. Menghafal Doa tanpa perlu Mizan)
Dan Hadist diingatkan

4. NAM : 1.1, 1.2 4. Belajar di 1. Belajar Percaya Diri, • Murojaah : Al Lahab M4


FM ; 3.3-4.3, Rumah Bersama Umi Kreatif, dan • Hadits : Allah itu Indah 4–7
4.3-4.4 Dan Abi Pantang Dan Artinya Agustus
KOG : 3.6-4.6, 2. Belajar Menyerah: • Ahlaq : Terbiasa 2020
BHS : 3.10 – 4.10, Membantu Berusaha mengucapkan salam
Pekerjaan Umi ketika masuk rumah dan
3.11 – 4.11 Dan Abi mengerjakan keluar rumah
SOSEM : 2.8 3. Belajar tugas sampai • Cerita Islami : “Rumahku
SENI : 2.4 Membuat Kue selesai Surgaku “ (Penerbit:
4. Belajar Mizan)
Membuat
Mainan
5. Belajar
Membuat
Handsanitaser

34
3. Rencana Pelaksanan Program Mingguan (RPPM)
Dalam menyusun rencana mingguan dimasa kedaruratan, sebaiknya guru menyusun dengan
format secara sederhana saja. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) yang
dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran dan diselaraskan dengan karakteristik keluarga anak
didik. Guru menyesuaikan kegiatan dan alat bahan dengan kondisi sosial budaya siswanya serta
apa saja yang ada di dalam dan sekitar rumah anak.

RPPM adalah rencana pelaksanaan pembelajaran selama satu minggu yang memuat Kompetensi
Dasar (KD) dari setiap program pengembangan, yaitu (1) Nilai Agama dan Moral, (2) Fisik
Motorik, (3) Kognitif, (4) Bahasa, (5) Sosial Emosional dan (6) Seni dan (7) target PAI (hafalan
surat-surat pendek, hafalan hadits, akidah, akhlak, ibadah dan cerita Islami) Muatan atau materi
pembelajaran serta rencana kegiatan main untuk satu minggu dilakukan dalam rangka mencapai
KD-KD tersebut. Langkah-langkah penyusunan RPPM sebagai berikut :
a) Menetapkan Kompetensi Dasar (KD). Penentuan KD memuat seluruh aspek perkembangan
Nilai Agama dan Moral (NAM), Fisik-Motorik (FM), kognitif (KOG), bahasa (BHS), sosial-
emosional (SOSEM), seni (SN) dan PAI. KD yang ditetapkan dalam RPPM dipilih dari KD yang
ada di Program Semester
b) Menuliskan materi pembelajaran untuk setiap KD.
c) Menyusun kegiatan pembelajaran untuk 1 minggu. Kegiatan pembelajaran yang disusun
haruslah menarik, menyenangkan, dan membuat anak aktif belajar dengan cara bermain di
rumah. Aktivitas yang disusun disesuaikan dengan tema, sub tema dan sub-sub tema.

RPPM inilah yang nanti bisa di berikan kepada orang tua sebagai acuan untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran bersama anak di rumah. Berikut ini contoh penyusunan RPPM :

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 35
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
Anak RA Belajar di Rumah
Semester/Bulan/Minggu : I/Juli /minggu ke 1 Tema : Wabah Covid-19
Sub tema : Menjaga Kebersihan dan Kesehatan
KD Materi Kegiatan Main

NAM : 1.2 Mensyukuri tubuh yang sehat pemberian Allah Senin :


1. Tanya jawab tentang tata cara cuci tangan yang
FM : 2.1,3.3-4.3 Pola Hidup Bersih dan Sehat benar
Gerakan untuk mengembangkan motoric kasar 2. Menyanyi lagu cuci tangan dan praktik cuci
dan halus tangan

KOG : 2.2 Mengetahui tata cara cuci tangan yang benar https://youtu.be/EwNyjXHRF4c

Selasa :
BHS : 3.11-4.11 Menceritakan kembali kegiatan yang sudah 1. Tanya jawab tentang makanan bergizi dan adab
dilakukan makan
2. Menggambar makanan kesukaan anak
SOSEM : 2.8 Perilaku mandiri
Rabu :
SENI : 3.15-4.15 Ekspresi seni musik dan karya 1. Tanya jawab tentang minuman yang bergizi dan
adab minum yang baik
2. Praktik membuat jus buah yang disukai anak

Kamis :
1. Tanya jawab tentang kebersihan badan
2. Membantu ibu mencuci piring

Jumat :
1. Sholat berjamaah di masjid bersama ayah /
bunda
3. Menyanyikan lagu jaga jarak

https.//youtu.be/FQfXpASMwLc

Pendidikan Agama Islam :


Murojaah QS Al Fatihah, An-Naas
Hadits : Hafalan hadits kebersihan dan artinya
Ahlaq : terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Ibadah : Praktik wudhu
Cerita Islami : “ AkuBisa Belajar Sholat “ (Penerbit : Mizan)

PILAR KARAKTER :
Nilai Karakter : Mandiri, Disiplin dan Tanggung jawab : Dapat menyampaikan pesan secara diplomatis
(menegur orang lain, menjaga kata-kata/ucapan) (pilih satu atau dua dari contoh dibawah ini)
• Makan dan minum sendiri
• Mandi sendiri
• Berusaha menyiapkan makanan dan minuman sendiri

36
4. Rencana Pelaksanaan Program Harian
Dalam penyusunan program pembelajaran harian tidak ada format yang baku, guru dapat
mengembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan disusun secara sederhana. Langkah-
langkah penyusunan RPPH sebagai berikut :
a) Tuliskan identitas program
b) Turunkan KD dari RPPM
c) Turunkan materi pembelajaran sesuai KD
d) Tulis alat dan bahan main serta sumber
e) Rencanakan Indikator Penilaian sesuai KD nya

Berikut contoh penyusunan RPPH 1 lembar yang dapat disusun oleh guru dan disimpan sebagai
dokumen administrasi guru di Madrasah (kelas) :

RENCANA KEGIATAN BERMAIN ANAK DI RUMAH


MINGGU Ke: I ( 13-17 Juli 2020 )
RA 12-a/2020
Tema : Wabah Covid-19
Sub Tema : Menjaga Kebersihan dan Kesehatan

No KD Kegiatan Main

1. Materi Pembelajaran : Tujuan Pembelajaran:


1. Mensyukuri tubuh yang sehat pemberian Allah 1. Terbiasa mengucapkan kata syukur
2. Pola Hidup Bersih dan Sehat 2. Terbiasa berperilaku hidup bersih & sehat
3. Gerakan untuk mengembangkan motorik kasar dan halus 3. Dapat menggerakkaan seluruh anggota badan
4. Tata cara mencuci tangan yang benar 4. Mengetahui tata cara cuci tangan yang benar
5. Menceritakan Kembali kegiatan yang sudah dilakukan 5. Dapat menceritakan Kembali kegiatan yang sudah dilakukan
6. Ekspresi seni musik dan karya 6. Anak dapat mengekspresikan seni melalui musik dan karya

2. Alat, Bahan Main dan Sumber Belajar Buku Cerita, Buku PAI, Kertas HVS, Spidol, Youtube, buah, alat
blender, gelas, gula pasir, susu,piring, sabun cuci piring, gambar
7 langkah cuci tangan

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 37
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
No KD Kegiatan Main

3. Kegiatan Main Senin :


1. Tanya jawab tentang tata cara cuci tangan yang benar
2. Menyanyi lagu cuci tangan dan praktik cuci tangan
https://youtu.be/EwNyjXHRF4c
Selasa :
1. Tanya jawab tentang makanan bergizi dan adab makan
2. Menggambar makanan kesukaan anak
Rabu :
1. Tanya jawab tentang minuman yang bergizi dan adab
minum yang baik
2. Praktik membuat jus buah yang disukai anak
Kamis :
1. Tanya jawab tentang kebersihan badan
2. Membantu ibu mencuci piring
Jumat :
1. Sholat berjamaah di masjid bersama ayah /bunda
2. Menyanyikan lagu jaga jarak
https.//youtu.be/FQfXpASMwLc

4. KD dan Indikator : Indikator


1. NAM 1.2 1. Anak terbiasa bersyukur atas pemberian Allah
2. FM 2.1, 3.3-3.4 2. Anak terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat
3. KOG : 2.2 3. Anak dapat mengetahui tata cara cuci tangan yang benar
4. BHS : 3.11-4.15 4. Anak dapat menceritakan kembali kegiatan yang sudah
5. SOSEM : 2.8 dilakukan
6. SENI : 3.15-4.15 5. Anak terbiasa berperilaku mandiri
6. Anak dapat berekspresi seni musik dan karya seni lainnya
PAI :
1. Hafalan QS : Al Fatihah dan An-Naas Indikator PAI :
2. Hafalan Hadits : kebersihan dan artinya 1. Anak dapat menghafal surat Al Fatihah dan An-Naas
3. Akhlaq : cuci tangan sebelum dan sesudah makan 2. Anak dapat menghafal hadits kebersihan dan artinya
4. Ibadah : Praktik Berwudhu 3. Anak terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
5. Cerita Islami : “ Aku Bisa Belajar Sholat “ 4. Anak dapat melakukan praktik wudhu
5. Anak dapat memahami isi cerita
PILAR KARAKTER :
Mandiri, Disiplin dan Tanggung Jawab Indikator KARAKTER :
• Makan dan minum sendiri
• Mandi sendiri
• Berusaha menyiapkan makanan dan minuman sendiri

38
5. Penilaian Hasil Belajar di Rumah
Penilaian merupakan proses pengukuran hasil kegiatan belajar anak. Pengukuran dilakukan
berdasarkan hasil pengamatan perilaku dan karya yang dibuat anak. Pengamatan yang dilakukan
harus bersifat otentik yaitu sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Penilaian hasil kegiatan
belajar anak harus terukur, berkelanjutan, dan menyeluruh mencakup pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.

Karena proses pembelajaran selama masa pandemik dilakukan di rumah, guru perlu membangun
komunikasi intens dengan orang tua siswa karena orangtualah yang akan membantu guru dalam
mengamati pertumbuhan dan perkembangan anak. Orangtua mengamati berbagai aktivitas anak
di rumah melalui pengamatan terhadap segala hal yang dilakukan anak ataupun diucapkan anak,
termasuk ekspresi wajah, gerakan, dan karya anak. Dalam hal ini orangtua hanya mengamati dan
merekam proses belajar anak ke dalam bentuk video atau memfoto hasil karya anak kemudian
disampaikan kepada guru melalui media daring (online) seperti Whatsapp atau email.

Guru harus menyiapkan format penilaian secara sederhana untuk mencatat perkembangan
6 perkembangan dan juga target Pendidikan agama Islam. Untuk memudahkan guru dalam
melakukan penilaian, guru dapat meminta orangtua menuliskan nama dan tanggal hasil karya
tersebut dibuat serta menuliskan semua yang dikatakan oleh anak untuk mengonfirmasi hasil
karya yang dibuatnya agar tidak salah saat guru membuat interpretasi karya tersebut. Guru
kemudian akan menghubungkan karya anak dengan pencapaian pada kompetensi dasar yang
sesuai. Berikut contoh format penilaian perkembangan dengan menggunakan skala capaian

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 39
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
SKALA CAPAIAN PERKEMBANGAN HARIAN
Tema/ Sub Tema : Wabah Covid-19 / Menjaga Kebersihan dan Kesehatan
Minggu ke : 1
Tanggal Penilaian :

Prog. Indikator Video/ Hasil


No Pengem- KI/KD/ Materi Perkembangan Karya BB MB BSH BSB Ket
bangan

1. PAI Hafalan Surat Anak dapat menghafal QS


Alfatihah , An Nas

2. PAI Hadits Anak dapat menghafal hadist


tentang kebersihan dan artinya

3. PAI Ibadah Anak dapat melakukan praktik


wudhu

4. PAI Akhlaq Anak terbiasa mencuci tangan


sebelum dan sesudah makan

5. PAI Cerita Islami Anak dapat memahami isi cerita

6. NAM 1.2 Anak terbiasa bersyukur atas


pemberian Allah

7. FM 2.1, 3.4-4.4 Anak terbiasa berperilaku hidup


bersih dan sehat

8. KOG 2.2 Anak dapat mengetahui tata cara


cuci tangan yang benar

9. BHS 3.11-4.11 Anak dapat menceritakan kembali


kegiatan yang sudah dilakukan

10. SOSEM 2.8 Anak terbiasa berperilaku mandiri

11. SENI 3.15-4.15 Anak dapat berekspresi seni


musik dan karya seni lainnya

12. Pilar Mandiri, Disiplin Anak dapat


dan Tanggung • Makan dan minum sendiri
Jawab • Mandi sendiri
• Berusaha menyiapkan makanan
dan minuman sendiri

perkembangan.
Guru juga dapat menggunakan hasil karya berupa foto atau video yang dikirim orang tua melalui

No Hasil Pengamatan KD - Indikator

Gilang sedang cuci tangan menggunakan sabun FM 2.1, 3.3-3.4


dan air yang mengalir ketika akan makan siang Anak terbiasa berperilaku hidup bersih dan
sehat
Akhlak
Anak terbiasa mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan

40
WA atau email. Berikut contoh formatnya :
Guru dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya dari orang tua tentang kegiatan anak
belajar di rumah, sehingga guru mempunyai data untuk dianalisis sebagai bahan untuk menilai

Buku Panduan Guru RA


Alternatif Penjabaran Materi Esensi PAI, Karakter, dan Life Skills Pada 41
Pembelajaran RA di Masa Pandemi Covid-19
Buku Panduan Guru RA

Alternatif Penjabaran
Materi Esensi PAI, Karakter, dan
Life Skills Pada Pembelajaran
RA di Masa Pandemi Covid-19

Anda mungkin juga menyukai