MI NU TSAMROTUL WATHON
Satatus : Terakreditasi A
Alamat : Jl. PR Sukun Gondosari Rt. 01 Rw. 02 Gebog Kudus 59354
Email: minu_tsamrotulwathon_gondosari@yahoo.com
Hari : Sabtu
Tanggal : 18 Juli 2020
Pukul : 08.00 - 16.00 WIB
Tempat : Aula MI NU Tsamrotul Wathon Gondosari
Jumlah Peserta : 20 orang ( daftar hadir terlampir )
Sususnan Acara :
1. Pembukaan
2. Pembacaan Sholawat Nabi, Tahlil dan Manakib Syekh Abdul Qodir Al Jaelani
3. Sambutan - sambutan
Ketua Pengurus
Kepala MI NU Tsamrotul Wathon
4. Musyawarah / rapat penyusunan KTSP Tahun Pelajaran 2020/ 2021
5. Istirahat
6. Do`a dan penutup
2. Pembacaan Sholawat Nabi, Tahlil dan Manakib Syekh Abdul Qodir Al Jaelani
Pembacaan sholawat Nabi dibaca secara bersama-sama / berjama`ah
Pembacaan Manakib : Bapak Sutrisno, S.Pd.I
Tahlil : Bapak K. Musyafa`
Do`a : Bapak KH. Syakuri
3. Sambutan - sambutan
a. Ketua Pengurus / Komite : Bapak Arif Murtandho, S. Ag
Pada tahun Pelajaran baru 2020/2021 kali ini sungguh sangat berbeda dengan suasana
memasuki tahun ajaran baru sebelumnya dikarenakan adanya pandemi covid-19 yang
belum juga berakhir. Cara menghadapi pendidikan ditengah pandemi covid-19 yaitu
dengan memilih antara “pause” atau “restart” dengan mengganti ulang praktik lama
dengan praktik pembelajaran yang baru. Kerja keras guru selama pandemi ini
sungguh patut diapresiasi. Di tengah pembatasan sosial akibat wabah covid-19, para
guru tetap semangat mengajar dengan berbagai cara sesuai kemampuan yang dimiiki.
Mencermati kondisi yang sampai saat ini belum juga ada kepastian, kapan masa
pandemi akan berakhir, tentu ditentukan langkah-langkah strategis terkait pelaksanaan
pembelajaran dimasa transisi pandemi ini. Jika langkah ini tidak di siapkan sejak awal
maka dimungkinkan akan terjadi loss generation atau bahkan education death
(kepunahan pendidikan).
Dampak yang dirasakan memang sangat nyata dan dapat dirasakan oleh setiap orang.
Namun, masyarakat tidak bisa menjadikan pandemi covid-19 sebagai sebab untuk
tidak melaksanakan kegiatan terutama dalam bidang pendidikan.
Kita berharap pandemi covid-19 bisa segera berakhir, sehingga sekolah bisa dimulai
lagi. Dan seluruh peserta didik juga pendidik bisa melakukan pembelajaran secara
wajar yaitu secara tatap muka. Karena ikatan antara peserta didik dengan pendidik
tidak bisa digantikan dengan teknologi pembelajaran virtual.
Pengembangan kurikulum madrasah
Madarasah adalah tempat untuk membina ruh dan parktek hidup secara islami.
Terutama dalam masa pandemi covid-19, tidak hanya imun yang diperkuat dan
dipelihara, akan tetapi kita juga harus mengimbanginya dengan memperkuat iman dan
taqwa kita sebagai umat muslim dalam menghadapi wabah ini, hal tersebut perlu
ditekan kan pada peserta didik melalui pembelajaran IPA terintegrasi dengan
pembelajaran alQur’an dan hadis tentang sebuah penyakit atau wabah yang memang
ada dan diciptakan oleh Allah SWT. Hal tersebut kita sampaikan agar peserta didik
tetap sehat dan semangat dalam menjalani pendidikan selama masa pandemi covid-19
ini.
b. Kepala MI NU Tsamrotul Wathon
Madrasah yang bermutu, madrasah yang berkwalitas, madrasah yang berprestasi, jelas
ada hubungannya dengan bagaimana cara mengelola madrasah. Diantara faktor-faktor
yang sangat mempengaruhi keberhasilan dalam pengelolaan dan kemajuan madarasah
adalah sebagai berikut :
1) Adanya visi, misi dan tujuan yang jelas
2) Adanya sumber daya manusia yang berkualitas
3) Sarana dan prasarana yang cukup memadahi
4) Biaya yang cukup memadahi
5) Kebijakan pemerintah
6) Dan faktor lain, seperti : latar belakang madrasah, ekonomi orang tua, faktor
lingkungan dan lain-lain.
5. Tanya Jawab
Penanya oleh Ibu Istifaiyah, S.Pd.I: “ Bagaimana proses pembelajaran daring
dilakukan terhadap anak yang berada di pondok? Sedangkan mereka tidak membawa
HP untuk melakukan belajar daring.”
Jawaban oleh Kepala madrasah : “untuk anak pondok, silahkan kita berkordinasi
dengan murobbinya, apakah bisa kita bekerja sama dengan murobbi nya selaku wali
dari siswa siswi kita, jika mereka tidak mampu untuk mendampingi belajar anak
secara intensif seperti halnya anak lain yang bukan mondok, maka bisa kita lakukan
pembelajaran secara luring, atau luar jaringan, dengan memberikan soal-soal dan
materi pada siswa, bisa diambil di madrasah kemudian dikerjakan dipondok.
6. Do`a dan penutup
Do`a disampaikan oleh Bapak KH. Syakuri