Anda di halaman 1dari 60

KURIKULUM

MTs MA’ARIF DLINGO


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

PENYUSUN:

TIM PENGEMBANG KURIKULUM


MTs MA’ARIF DLINGO

KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN BANTUL

2021

1
KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN

NAMA INSTANSI : MTs MA’ARIF DLINGO BANTUL

NSM : 121234020007

NPSN : 204000610

STATUS AKREDITASI :A

TAHUN PELAJARAN : 2021/2022

ALAMAT : KORIPAN 1, DLINGO, DLINGO, BANTUL 55783

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BANTUL
MADRASAH TSANAWIYAH MA’ARIF DLINGO BANTUL
2
LEMBAR PENETAPAN

Dokumen I Kurikulum MTs Ma’arif Dlingo Bantul mendapat persetujuan


Komite Madrasah dan Pengawas Madrasah Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Bantul. Selanjutnya dinyatakan bahwa dokumen ini berlaku mulai
tanggal ditetapkan pada tahun pelajaran 2021/2022.

Ditetapkan di :
Tanggal :

Komite Madrasah Kepala Madrasah

Chairudin, S.Ag Siti Mahabah, S.Pd.I


NIP.-

3
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BANTUL
MADRASAH TSANAWIYAH MA’ARIF DLINGO BANTUL
Koripan 1, Dlingo, Dlingo, Bantul, DI Yogyakarta 55783
Telepon : 082110793356 ; E-mail: mtsmaarifdlingo@gmail.com

LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan hasil telaah dan kajian Tim Pengembang Kurikulum Madrasah


Tsanawiyah Ma’arif Dlingo Bantul, dengan memperhatikan pertimbangan dari
Komite Madrasah dan rekomendasi Pengawas Madrasah maka dengan ini
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Dlingo Bantul disahkan dan
dinyatakan berlaku pada Tahun Pelajaran 2021/2022. Selanjutnya pada akhir
tahun pelajaran akan dievaluasi keterlaksanaan dan ketercapaiannya sebagai
acuan pengembangan kurikulum pada tahun pelajaran berikutnya.

Disahkan
Di : Bantul
Pada tanggal : Juli 2021

Ketua Komite Kepala Madrasah

Chairuddin, S.Ag Siti Mahabah,S.Pd.I


NIP. NIP.

Mengesahkan
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul
Cq. Kasi Dikmad Kemenag Kabupaten Bantul

Ahmad Musyadad, S.Pd.I., M.S.I.


NIP 197805022005011004

4
REKOMENDASI PENGESAHAN
KURIKULUM MTs MA’ARIF DLINGO BANTUL

Setelah dilakukan validasi dengan instrumen validasi yang telah


disesuaikan dengan regulasi yang berlaku, maka Rancangan Kurikulum :

Madrasah : MTs Ma’arif Dlingo Bantul


Alamat : Koripan 1, Dlingo, Dlingo, Bantul 55783
Tahun Pelajaran : 2021/2022

dapat direkomendasikan untuk mendapat pengesahan sebagai pedoman


penyelenggaraan pendidikan pada madrasah tersebut pada tahun pelajaran
2021/2022 sesuai dengan ketentuan peraturan perudangan yang berlaku.

Bantul, …. Juli 2021


Pengawas

Drs. H. MUGIYANTA, M.S.I


NIP 196310181993031001

5
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum
MTs Ma’arif Dlingo Tahun Pelajaran 2021/2022 walaupun di tengah
merebaknya pandemi Corona Virus Desease (Covid-19).

Kurikulum MTs Ma’arif Dlingo ini disusun dengan tujuan agar dapat
digunakan sebagai dasar, arah dan pedoman pengembangan pembelajaran
di MTs Ma’arif Dlingo sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang telah
ditentukan.

MTs Ma’arif Dlingo merupakan rintisan madrasah yang berbasiskan


ketrampilan dan life skill mempunyai sejarah yang cukup panjang sejak
berdirinya di tahun 1987. Kondisi lingkungan yang mewarnai karakter
madrasah membuat kurikulum MTs Ma’arif Dlingo disusun seperti terlampir
di bagian isi dokumen ini.

Terima kasih kami sampaikan atas dukungan pemikiran dari berbagai pihak
yang telah membantu dan memberikan data, informasi yang terkait dalam
penyusunan Kurikulum MTs Ma’arif Dlingo Tahun Pelajaran 2021/2022,
terutama kepada:

1. Bapak H. Aidi Johansyah, S.Ag., M.M (Kepala Kantor Kementerian Agama


Kabupaten Bantul);
2. Bapak Drs. Mugiyanta, M.S.I (Pengawas Pembina Madrasah Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Bantul);
3. Bapak Chairudin, S.Ag (Komite MTs Ma’arif Dlingo);
4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs Ma’arif Dlingo.

Semoga Allah SWT memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua
yang telah bekerja keras untuk memajukan pendidikan khususnya di MTs
Ma’arif Dlingo, untuk mewujudkan kompetensi lulusan yang berakhlak
mulia, berbudi pekerti luhur, sehat jasmani dan rohani, berilmu

6
berwawasan luas, cakap, kreatif, mandiri, peduli pada sesama dan
lingkungan serta menjadi manusia yang bertanggungjawab.

Kami menyadari bahwa kurikulum ini masih jauh dari sempurna, Kritik dan
saran sangat kami harapkan dari semua pihak demi penyempurnaan
kurikulum di MTs Ma’arif Dlingo di masa mendatang.

Dlingo, 20 Juli 2021


Kepala Madrasah

Siti Mahabah, S.Pd.I


NIP. -

7
DAFTAR ISI

8
LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Validasi Kurikulum dari Pengawas Madrasah

Lampiran 2. SK Tim Penyusun Kurikulum

Lampiran 3. SK Tim Pengembang Kurikulum

Lampiran 4. Berita acara Review dan Uji Publik Kurikulum

Lampiran 5. SK Penentuan KKM dan Contoh KKM 1 Mata Pelajaran

Lampiran 6. Daftar KI dan KD Mata Pelajaran Agama

Lampiran 7. Daftar KI dan KD Mata Pelajaran Umum

Lampiran 8. Kalender Pendidikan

Lampiran 9. Dokumentasi Kegiatan Penyusunan Kurikulum

Lampiran 10.Suplemen Kurikulum Darurat

9
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di tengah marebaknya pandemic Corona Virus Disease (Covid-19),


layanan pendidikan harus tetap diberikan kepada anak-anak usia
madrasah pada semua jenjang termasuk jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Dalam kondisi darurat, madrasah harus bekerja keras dan
tetap memberikan tugas dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan
formal memberikan layanan terbaik kepada peserta didik.

Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya senantiasa


berpedoman kepada seluruh kebijakan bidang pendidikan yang telah
dibuat oleh pusat maupun daerah secara khusus. Pedoman lainnya
adalah sebuah berupa panduan yang dibuat dan dilaksanakan sendiri
oleh madrasah yaitu kurikulum.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai


tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar. Tujuan ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.

Oleh sebab itu kurikulum MTs Ma’arif Dlingo disusun oleh tim yang telah
dibentuk yaitu Tim Penjaminan Mutu Satuan Pendidikan (TPMSP) untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di sekitar madrasah. Kebijakan Pembelajaran Jarak
jauh (PJJ) baik secara luring atau pun daring atau Belajar Dari Rumah
(BDR) melalui tatap muka harus di buat pedoman dan lain-lainnya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003)


tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 tahun 2005 sebagai mana telah diubah terakhir
kalinya dengan Nomor 32 tahun 2015 tentang Standar Nasional

10
Pendidikan (SNP) mengamanatkan bahwa kurikulum pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan
menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada
Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) serta berpedoman
pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti
ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU Nomor 20 Tahun
2003 dan PP Nomor 32 Tahun 2015.

Berdasarkan peraturan di atas, dalam upaya mendekatkan pendidikan


dengan potensi, perkembangan, kebutuhan peserta didik dan
lingkungan, MTs Ma’arif Dlingo mengembangkan kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini disusun dengan mengacu pada
Stándar Isi (SI) dan Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah
ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan.

Di tengah hiruk pikuknya penanganan dan pencegahan Covid-19


Kurikulum MTs Ma’arif Dlingo ini disusun untuk tetap mewujudkan visi
madrasah dengan mengakomodasi potensi yang ada untuk
meningkatkan kualitas madrasah, baik dalam aspek akademis maupun
non akademis, (sesuai visi dan misi).

1. Kondisi Ideal suatu sekolah sesuai Standar Nasional Pendidikan


Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Standar Nasional Pendidikan terdiri dari delapan standar yaitu
standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Pengertian masing-masing standar tersebut adalah:
a. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
b. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi

11
bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
c. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan
dalam jabatan.
e. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel
kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber
belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,
termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
f. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
g. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu
tahun.
h. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik.

2. Kondisi Riil MTs Ma’arif Dlingo

N
Kondisi Riil Madrasah
o
1 Standar Kompetensi Lulusan

12
N
Kondisi Riil Madrasah
o
a. Bidang Akademik
1) Mendapatkan peringkat 24 dari 25 MTs di Kabupaten Bantul;
2) Belum berpartisipasi aktif dalam lomba ilmu pengetahuan
(olimpiade, aksioma, O2SN) dan lomba agama, porseni.

b. Bidang Non Akademik

1) Penguasaan Tahfidzul Quran bagi lulusan adalah 3 Juz;


2) Pengoptimalan program Ekstra Kurikuler Voli dan Tataboga
agar bisa ikut dalam kejuaraan daerah.

2 Standar Isi

a. Tersusunnya KTSP masih belum di uji public;


b. Silabus RPP dan administrasi lain perlu dibenahi.
3 Standar Proses

a. Perlu ditingkatkan literasi siswa;


b. Program intensif pembimbingan lomba akademik belum ada;
c. Proses pengembangan diri ekskul berjalan namun terhambat
pandemi;
d. Pembelajaran berbasis IT di kelas belum maksimal secara fisik
ataupun nonfisik;
e. Pemanfaatan pembelajaran IT untuk menunjang pembelajaran
jarak jauh baru 40 %
4 Standar PTK

a. Guru dengan sertifikat pendidik baru 35%;


b. Jarang diadakan pelatihan untuk guru dan belum pernah ada
pelatihan untuk Bagian Tata Usaha;
c. Kompetensi pedagogic, professional dan social guru masih apa
adanya.
5 Standar Pengelolaan
a. Supervise guru dan Tata Usaha sangat jarang dilakukan;
b. Pengelolaan madrasah yang efektif efisien belum sepenuhnya

13
N
Kondisi Riil Madrasah
o
memanfaatkan IT;
c. Belum adanya program kaderisasi NU;
d. 80 % lulusan melanjutkan di sekolah umum bukan di
madrasah;
6 Standar Sarana Prasarana
a. Belum ada ruang produksi untuk program Tata Boga;
b. Belum optimalnya fasilitas perpustakaan;
c. Belum optimalnya fasilitas UKS;
d. Belum tertatanya ruang administrasi guru dan pimpinan;
e. Tidak ada fasilitas belajar luar kelas (gasebo);
f. Faasilitas /tempat cuci tangan di luar sudah memadai
walaupun kelancaran air masih sering terhambat;
g. Tidak ada Fasilitas LCD di kelas;
h. Tidak ada jaringan internet madrasah.
7 Standar Pembiayaan
a. Dukungan dan partisipasi komite madrasah dalam pembiayaan
yang belum maksimal
b. Perencanaan masih dalam jangka pendek.
8 Standar Penilaian
a. Dilaksanakan penilaian pada siswa yang terstruktur (PH, PAS,
PAT) dengan nilai KKM 75;
b. Belum semua guru memanfaatkan penilaian berbasis IT.

Prinsip yang dikembangkan dalam penyusunan kurikulum MTs Ma’arif


Dlingo pada tahun pelajaran 2021/2022 menerapkan prinsip - prinsip
pengembangan Kurikulum 2013. Adapun pengembangannya
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, berkarakter dan berbudi pekerti luhur

14
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab
terhadap lingkungan.

Selain itu, kurikulum 2013 peserta didik diharapkan mempunyai


ketrampilan abad 21 yang diistilahkan 4C yaitu Communication,
collaboration, Critical Thinking and Problem Solving dan Creativity and
Innovation). Penguasaan ketrampilan 4C ini sangat penting khususnya di
abad 21, abad dimana dunia berkembang dengan cepat dan dinamis.
Untuk mewujudkan ketrampilan 4C itu diantaranya yaitu dengan adanya
Integrasi PPK (Penguatan Pendidikan Karakter).

Lima karakter yang dimaksud adalah religiusitas, nasionalisme,


kemandirian, gotong royong, integritas serta Gerakan Literasi Sekolah
(GLS) yang tidak hanya sekedar membaca dan menulis melainkan
mencakup ketrampilan berpikir menggunakan berbagai sumber baik
cetak, visual, digital dan auditori. Juga dalam pembelajaran menerapkan
Higher Order of Thinking Skill (HOTS) yaitu dalam pembelajaran
memberikan pelatihan yang melatih kemampuan berpikir kritis, logis,
reflektif, metakognitf yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi
sehingga diharapkan peserta didik dapat bersaing dalam kancah dunia.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan
yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur, serta sesuai dengan visi MTs
Ma’arif Dlingo.

MTs Ma’arif Dlingo memiliki peluang berkembang cukup besar karena


letak geografisnya yang strategis. Lokasi madrasah berada di kawasan
yang mudah dijangkau angkutan umum dan keadaan lingkungan yang
tenang dan nyaman. Dibalik itu semua ancaman MTs Ma’arif Dlingo
bersumber dari pergeseran nilai budaya yakni adanya kecenderungan
sikap hidup metropolis yang mulai melanda kehidupan peserta didik,
menirukan perilaku masyarakat yang tidak jelas latar belakangnya. Oleh
karena itu, kegiatan pembentukan budi pekerti dan melestarikan seni
budaya tradisional sangat dioptimalkan melalui kegiatan pengembangan

15
diri. Keberadaan 8 lembaga sekolah/ madrasah negeri dan lembaga
swasta merupakan pesaing besar terhadap keberadaan MTs Ma’arif
Dlingo. Menyikapi kondisi ini, MTs Ma’arif Dlingo melakukan upaya
nyata berupa peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan,
melengkapi sarana dan prasarana, menjalin kerja sama yang harmonis
dengan orang tua peserta didik/wali peserta didik dan mengadakan
kegiatan pengembangan diri dengan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik dan masyarakat.

Selain itu mengingat Kecamatan Dlingo adalah daerah dengan sebagian


besar berupa hutan dan kebun yang melimpah, maka dalam upaya
memaksimalkan potensi daerah maka ditetapkan mata pelajaran muatan
lokal Tata Boga dan Ketrampilan di MTs Ma’arif Dlingo. Mata pelajaran
tersebut diajarkan baik secara monolitik maupun secara integratif ke
semua mata pelajaran dan pengembangan diri, yang meliputi berbagai
masalah kehidupan, diantaranya tentang pengolahan bahan baku dari
kebun dan hutan sampai pada proses pembuatan hingga pemasaran.
Dengan adanya hal tersebut diharapkan akan terbentuk karakter warga
madrasah yang mempunyai life skill (ketrampilan hidup) yang baik
untuk bekal hidup mereka selanjutnya. Hal ini sejalan dengan tujuan
MTs Ma’arif Dlingo untuk menghasilkan generasi yang unggul baik
prestasi ataupun akhlaknya.

B. LANDASAN YURIDIS

1. Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional
2. Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 19 tahun 2017 tentang
perubahan PP No.74 tahun 2008 tentang Guru.
3. Peraturan Pemerintah (PP) No.53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS
4. Peraturan Pemerintah (PP) No.19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan direvisi dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 32
tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan

16
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kelulusan
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian
9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 24 tahun 2016 tentang Standar KI KD mata Pelajaran
Kurikulum 2013
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMPN/Mts.
11. Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
12. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah
14. Permendikbud No.79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum
2013
15. Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling
pada pendidikan Dasar dan Menengah
16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi
Pekerti
17. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian hasil belajar oleh Pendidik
dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

17
18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun 2015 Tentang Pencegahan Tindak Kekerasan
19. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Pengenalan Lingkungan Madrasah
bagi Siswa Baru.
20. Peraturan Presiden nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter
21. Peraturan menteri Lingkungan Hidup No 5 tahun 2013 tentang
pedoman pelaksanaan program adiwiyata
22. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Dasar dan Menengah
23. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri
Agama,Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia, nomor : 01.kb/2020, nomor 516 Tahun 2020, nomor
Hk.03.01 /Menkes I 363 I 2020, nomor 440-842 Tahun 2020 tentang
panduan Penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran
2021/2022 dan tahun akademik 2021/2022 di masa pandemi
corona virus disease 2019 (covid-19).
24. Surat edaran menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 4 tahun
2020, tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease 2019.
25. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
26. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun
tentang Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah.
27. Hasil Rapat TPMPS, tim gugus tugas Madrasah dan Warga madrasah,
tanggal 2 Juni 2021

18
28. Hasil Survei pada tanggal 19 Juni 2021 tentang Kesiapan Orang Tua
siswa/Wali Murid Menghadapi Tahun Pelajaran 2021/2022 selama
New Normal covid-19 di MTs Ma’arif Dlingo.
29. Dirjen Pendis No 6981 tahun 2019 tentang Juknis Penyusunan
Kurikulum tingkat MTs;
30. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5
Tahun2011tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
Berbasis Budaya;
31. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 64 Tahun
2013 tentang Mata Pelajaran Bahasa Jawa Sebagai Muatan Lokal
Wajib di Madrasah;
32. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 66 Tahun
2013tentang Kurikulum Pendidikan Berbasis Budaya;
33. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1836 tahun
2021Tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran
2021/2022;
34.EdaranBidangPendidikanMadrasahNomorB1888/Kw.12.2/1/
PP.00.1/07/2016 tentang Program Tahfidz;
35. Edaran Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY nomor
052.1/Kw.12.1/1/PP.00.1/01/2018 Tentang Pelaksanaan
Penguatan PendidikanKarakter di Madrasah;
36. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6981 Tahun
2019 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah;
38. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun
2020 tentang Panduan Kurikulum Darurat Pada Madrasah;
39. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6757 Tahun
2020 tentang Penetapan Madrasah Penyelenggara Riset Tahun 2020;
33. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1834
Tahun 2021 tentang Penetapan Madrasah Unggulan Akademik Tahun
2021;

19
40. Permen PP dan PA No. 08 tahun 2014 tentang Kebijakan Sekolah
Ramah Anak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
1761);

20
C. TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP

Dokumen kurikulum MTs Ma’arif Dlingo ini disusun sebagai pedoman


penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan di MTs Ma’arif Dlingo. Tujuan pengembangan kurikulum di
MTs Ma’arif Dlingo adalah tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi
madrasah dalam jangka waktu tertentu dapat diukur, dan terjangkau.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan tujuan sebagai berikut:

1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual


dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan
kemampuan intelektual dan psikomotorik;

2. madrasah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan


pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari di madrasah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;

3. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta


menerapkannya dalam berbagai situasi di madrasah dan masyarakat;

4. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai


sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang


dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

6. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing


elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti; kompetensi dasar dikembangkan
didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced)
dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Adapun prinsip pengembangan Kurikulum MTs Ma’arif Dlingo ini


dikembangkan mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada

21
panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP serta
memperhatikan pertimbangan Komite Madrasah.

D. PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP

Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai


berikut:

1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata


pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi
pembelajaran untuk mencapai kompetensi

Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah


rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh
peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau
jenjang pendidikan, kurikulum sebagai proses adalah totalitas
pengalaman belajar peserta didik di satu satuan atau jenjang pendidikan
untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana, dan
hasil belajar adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam
menerapkan perolehannya di masyarakat.

2. Kurikulum didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan yang


ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan
program pendidikan

Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun


maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan
kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah
mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. Selain itu sesuai dengan
fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah
serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada
setiap jenjang pendidikan maka pengembangan kurikulum didasarkan
pula atas Standar Kompetensi Lulusan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah serta Standar Kompetensi satuan pendidikan.

22
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi

Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan


kompetensi berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan berpikir,
ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
Kompetensi yang termasuk pengetahuan dikemas secara khusus dalam
satu mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan
dikemas dalam setiap mata pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran,
diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip penguatan (organisasi
horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga memenuhi
prinsip akumulasi dalam pembelajaran.

23
BAB II
TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar bertujuan meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi MTs Ma’arif Dlingo

Visi Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Dlingo adalah :


“Unggul Dalam Prestasi dan Berakhlakul Karimah ”

C. Misi Madrasah

Misi MTs Ma’arif Dlingo adalah sebagai berikut:


1. Menyusun dan melaksanakan KTSP.
2. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan standar proses.
3. Menyelenggarakan pengembangan diri sehingga siswa dapat
berkembangan sesuai minat dan bakatnya.
4. Menumbuhkembangkan lingkungan dan perilaku islami sehingga
peserta didik mau dan dapat mengamalkan ajaran agama Islam
secara nyata.
5. Melaksanakan penilaian hasil belajar sesuai dengan standar
penilaian.
6. Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan.
7. Mengelola keuangan madrasah dengan transparan dan akuntabel.
8. Melaksanakan manajemen madrasah yang berkarakter

D. Tujuan Madrasah

Tujuan MTs Ma’arif Dlingo adalah sebagai berikut:

24
1. Terwujudnya lulusan hafidz dan hafidzah hasil program tahfidz
madrasah
2. Terciptanya bibit-bibit unggul Voli melalui program ekstra kurikuler
Volley Ball
3. Terlaksananya program kegiatan keagamaan seperti : shalat Dhuha
dan Dzuhur berjamaah, Istighosah, pesantren kilat/ Ramadhan dan
Peringatan Hari Besar Keagamaan
4. Terlaksananya pengembangan Kurikulum yang meliputi 8 standar
pendidikan
5. Terlaksananya pelaksanaan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan dengan pendekatan Scientific.
6. Tercapainya prestasi dalam kompetisi akademik dan non akademik
tingkat kabupaten/ maupun provinsi
7. Terlaksananya pembiasaan 5 S - 1 P (Salam, Salim, Senyum, Sapa,
Santun, dan Peduli Lingkungan)
8. Terlaksananya pembelajaran dan pengembangan diri yang terintegrasi
dengan Pendidikan Lingkungan Hidup dan P4GN (Pencegahan,
Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba)
9. Terwujudnya karakter warga madrasah yang berbudi pekerti luhur ,
bersih dari narkoba
10. Tercapainya lingkungan madrasah yang bersih, asri dan nyaman
untuk pembelajaran sebagai upaya pelestarian fungsi lingkungan,
mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan.

25
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

E. A. Struktur Kurikulum (Kompetensi Inti)

Walaupun pada masa pandemic Covid-19, struktur kurikulum tetap


sebagai mana panduan BNPS dan Permendikbud Nomor 35 Tahun 2018
tentang Kurkulum 2013 SMP dan MTs. Yang disesuaikan adalah beban
belajar menyesuaikan dengan kondisi dan kebijakan perkembangan
Corona Virus desease-19 (Covid-19) yang belum mereda.

Struktur Kurikulum Madrasah merupakan pengorganisasian kompetensi


inti, matapelajaran, beban belajar, kompetensi dasar, dan muatan
pembelajaran pada setiap Madrasah Tsanawiyah. Kompetensi inti
dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi
dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan dengan


karakteristik sebagai berikut.

1) Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,


pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di madrasah dan masyarakat;
2) Menempatkan madrasah sebagai bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu
menerapkan apa yang dipelajari di madrasah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
4) Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi
dasar mata pelajaran;
5) Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan

26
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
6) Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).

Struktur kurikulum MTs yang mengacu pada KMA Nomor 184 Tahun
2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah, yaitu:

ALOKASI WAKTU PER


MATA PELAJARAN MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
a. Akidah Akhlak 2 2 2
b. Fikih 2 2 2
c. Al Quran Hadist 2 2 2
d. SKI 2 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Bahasa Arab 3 3 3
5 Bahasa Inggris 4 4 4
6 Matematika 5 5 5
7 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
8 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
Kelompok B
9 Seni Budaya 3 3 3
10 PJOK 3 3 3
11 Prakarya 2 2 2
12 Muatan Lokal
Jumlah 46 46 46

27
Mengacu pada enam karakteristik tersebut maka seluruh aktivitas
penerapan kurikulum berpusat pada usaha mewujudkan kompetensi inti yang
diwujudkan dengan menempatkan madrasah sebagaian bagian dari sistem
masyarakat. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;


2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Kompetensi Inti SMPN KELAS VII – IX

KOMPETENSI
INTI
DESKRIPSI KOMPETENSI

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang


Sikap Spiritual 1. dianutnya

Sikap Sosial 2. Menghargai dan menghayati perilaku:


a. Jujur
b. Disiplin
c. Santun
d. Percaya diri
e. Peduli, dan
f. Bertanggung jawab

KOMPETENSI
INTI DESKRIPSI KOMPETENSI

Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan


Perkembangananak di lingkungan, keluarga, madrasah,

28
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.

Pengetahuan 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang:
a. Ilmu pengetahuan,
b. Teknologi,
c. Seni,
d. Budaya
Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan
kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.

Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,


dan menyaji secara
a. Kreatif,
b. Produktif,
c. Kritis,
d. Mandiri,
e. Kolaboratif, dan
f. Komunikatif
Dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan
yang dipelajari di madrasah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

29
F. B. Muatan Kurikulum

1. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu


Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu di MTs Ma’arif Dlingo tahun
pelajaran 2020/2021 adalah sebagai berikut:
ALOKASI WAKTU PER
MATA PELAJARAN MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
a. Akidah Akhlak 2 2 2
b. Fikih 2 2 2
c. Al Quran Hadist 2 2 2
d. SKI 2 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Bahasa Arab 3 3 3
5 Bahasa Inggris 4 4 4
6 Matematika 5 5 5
7 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
8 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
Kelompok B
9 Seni Budaya 2 2 2
1 PJOK 2 2 2
0
1 Prakarya 2 2 2
1
1 Muatan Lokal
2
a. Bahasa Jawa 2 2 2
b. Ke NU an 1 1 1
c. Tahfidz 2 2 2

30
Jumlah 49 49 49

2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada
mata pelajaran keterampilan.
Muatan lokal yang diselenggarakan. MTs Ma’arif Dlingo
menyelenggarakan maksimal 3 mata pelajaran muatan lokal setiap
semester.
ALOKASI WAKTU PER
MATA PELAJARAN MINGGU
VII VIII IX
Muatan Lokal
1 Bahasa Jawa 2 2 2
2 Ke NU an 1 1 1
3 Tahfidz 2 2 2

3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah merupakan pelayanan bantuan untuk
peserta didik baik individu maupun kelompok agar berkembang secara
optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, dan karir, melalui
proses pembiasaan, pemahaman diri dan lingkungan untuk mencapai
kesempumaan perkembangan diri.

Tujuan pengembangan diri adalah membantu memandirikan


peserta didik dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk
mmengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat dan minatnya. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, praktisi, atau

31
alumni yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat
keputusan kepala madrasah. Pola Pelaksanaan pengembangan diri
dalam kegiatan pembiasaan:

a) Spontan: Kerja bakti, Bakti sosial, takziah, membiasakan 5 S 1P


( Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun dan Peduli lingkungan ),
membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang
pendapat

b) Rutin: Membaca do'a, membaca surat pendek bersama-sama setiap


awal dan akhir pelajaran, ibadah khusus keagamaan bersama,
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri, Sholat Dhuha, sholat
dhuhur berjama'ah dan upacara bendera

c) Keteladanan: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin


membaca, memuji kebaikan dan keberhasilan orang lain, disiplin,
datang tepat waktu.

d) Terprogram

Peringatan hari besar Nasional dan agama


Latihan dasar kepemimpinan
kegiatan ekstrakurikuler dan Bimbingan Konseling ( BK )

32
Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler atau Pengembangan diri adalah kegiatan


yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah.
Kegiatan pengembangan diri dibawah bimbingan konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler.

Ekstrakurikuler di MTs Ma’arif Dlingo terdiri dari:

1. Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib


diselenggarakan oleh MTs Ma’arif Dlingo dan wajib diikuti oleh
seluruh peserta didik.

33
• Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler Waji berupa Kepramukaan

EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER

14.30 - Mengembangkan jiwa kepemimpinan pada peserta


1 Pramuka Jum'at 16.30 1) didik. Wajib
2) Sebagai wadah berlatih organisasi.

3) Melatih peserta didik agar terampil dan mandiri.

Mengembangkan jiwa sosial dan peduli kepada orang


4) lain.
Melatih peserta didik untuk menyelesaikan masalah
5) dengan cepat dan tepat.

Mengenalkan beberapa usaha pelestarian alam, sikap


6)
ramah terhadap lingkungan, kebiasaan diri hidup
bersih dan sehat.

34
2. Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan dan
diselenggarakan oleh MTs Ma’arif Dlingo dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya
masing-masing.

EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER

Kamis 14.30 - Mengembangkan jiwa sportifitas dan kompetitif positif


dan 16.30 pada peserta didik. Pilihan
1 Volley Ball Sabtu 1)
2) Sebagai wadah berlatih menghadapi kejuaran Voli
tingkat Kabupaten dan sejenisnya
3) Melatih peserta didik agar meningkatkan ketrampilan
berolahraga

Kamis 14.30 - Menelurkan hafidz Quran yang berkualitas.


dan 16.30 Pilihan
2 Tahfidz Sabtu 1)
2) Mengembangkan bakat peserta didik

3) Mengikuti lomba lomba

35
2 Paskibraka Selasa 14.30- 1) Mendidik karakter disiplin dan tertib peserta didik Pilihan
16.00 2) Membentuk petugas upacara yang handal

36
Bimbingan Konseling

Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari proses


pendidikan memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam
pengembangan kualitas manusia Indonesia yang telah diamanatkan
dalam tujuan pendidikan nasional di dalam : Undang-Undang
Sisdiknas No 20 Tahun 2003 yaitu : (1) beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) memiliki
pengetahuan dan keterampilan,(4) memiliki kesehatan jasmani dan
rohani, (5) memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta (6)
memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperatif (yang mengharuskan)
bagi semua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa
memantapkan proses pendidikannya secara bermutu ke arah
pencapaian tujuan pendidikan tersebut.

Dampak pandemic Corona virus Desease-19 (Covid-9) besar


kemungkinan akan masuk pada dunia pendidikan termasuk warga
madrasah , termasuk peserta didik. Hal ini sangat wajar dengan
begitu banyak kasus Covid yang terjadi.

Peran guru Bimbingan dan Konseling (BK) sangat dibutuhkan saat


pemilhan pasca pandemic dalam membantu mengembalikan
kepercayaan diri warga madrasah terutama peserta didik.

Dengan demikian, pendidikan yang bermutu sebagai suatu proses


yang menghantarkan peserta didik kearah pencapaian perkembangan
diri yang optimal dapat terwujud. Hal ini karena peserta didik sedang
berkembang ke arah kematangan atau kemandirian.

Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri


merupakan bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan
maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal,
dalam bimbingan dan konseling pribadi, sosial, belajar dan karir,

37
melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung
berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling SMPN


disusun sebagai upaya memperjelas dan mempermudah dalam
pencapaian tujuan yang telah menjadi keputusan atau kesepakatan
bersama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan pada umumnya.

Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling

a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang


membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistik.

b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang


membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas.

c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang


membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar
dalam rangka mengikuti pendidikan madrasah / madrasah dan
belajar secara mandiri.

d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu


peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih
dan mengambil keputusan karir.

38
Tujuan layanan bimbingan konseling
Tujuan layanan bimbingan konseling dimadrasah secara umum adalah:

a. Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik


dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan
dan merencanakan masa depan yang dimaksud agar peserta didik
mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta
menerima secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan
diri lebih lanjut.

b. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan, dimaksud agar


peserta didik mengenal secara obyektif terhadap lingkungan, baik
lingkungan sosial dan ekonomi, lingkungan budaya yang syarat
dengan nilai dan norma-norma, maupun lingkungan fisik dan
menerima berbagai lingkungan itu secara positif dan dinamis pula.

c. Memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi peserta


didik secara optimal.

Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling dimadrasah secara


khusus adalah: ”Tercapainya perkembangan peserta didik sesuai
dengan kompetensi dasar yang dimiliki dengan mengembangkan
tugas perkembangan. ”

Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling

a. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami


diri dan lingkungannya.

b. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu


mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan
yang dapat menghambat perkembangan dirinya.

39
c. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi
masalah yang dialaminya.

d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu


peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai
potensi dan kondisi positif

Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

a. Layanan Orientasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang


membantu peserta didik memahami lingkungan baru, seperti
lingkungan satuan pendidikan bagi peserta didik baru, dan
obyekobyek yang perlu dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta
mempermudah dan memperlancar peran di lingkungan baru yang
efektif dan berkarakter.

b. Layanan Informasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang


membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai
informasi diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan pendidikan
lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.

c. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan bimbingan


dan konseling yang membantu peserta didik memperoleh
penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok
belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman minat, program
latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah,
objektif dan bijak.

d. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan bimbingan dan


konseling yang membantu peserta didik menguasai konten
tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan dalam
melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna
dalam kehidupan di madrasah/madrasah, keluarga, dan

40
masyarakat sesuai dengan tuntutan kemajuan dan berkarakter-
cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi dan peminatan dirinya.
e. Layanan Konseling Perorangan, yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik dalam mengentaskan
masalah pribadinya melalui prosedur perseorangan.

f. Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu layanan bimbingan dan


konseling yang membantu peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan
kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji
melalui dinamika kelompok.

g. Layanan Konseling Kelompok, yaitu layanan bimbingan dan


konseling yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan
pengentasan masalah yang dialami sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji melalui dinamika kelompok.

h. Layanan Konsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang


membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh
wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan atau perlakuan yang
perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji.

i. Layanan Mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang


membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dan
memperbaiki hubungan dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji.

j. Layanan Advokasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang


membantu peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak
dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan
yang salah.

41
Jadwal Kegiatan

Jadwal Kegiatan MTs Ma’arif Dlingo dilaksanakan melalui :


1. Kontak langsung/tatap muka dengan peserta didik
Secara terjadwal satu jam secara klasikal untuk menyelenggarakan
layanan orientasi layanan informasi, layanan penempatan dan
penyaluran, layanan penguasaan konten, dan instrumentasi.

2. Di luar jam pembelajaran


Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan konseling perorangan, layanan
bimbingan kelompok, layanan konseling
kelompok,dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat
dilaksanakan di luar kelas. Satu kali kegiatan layanan/pendukung
konseling di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan
2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.

3. Tidak kontak langsung/non tatap muka malalui Himpunan data


kunjungan rumah, konferensi kasus, kolaborasi, konsultasi.

4. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar satuan pendidikan di MTs Ma’arif Dlingo dilaksanakan


dengan menggunakan sistem paket. Sistem paket adalah sistem
penyelenggaraan program program yang peserta didiknya diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran yang sudah ditetapkan untuk
setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran dinyatakan dalam
satuan jam pelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan
waktuyang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program
pembelajaran melalui penugasan, struktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar

42
kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara pendidik dan peserta didik. Beban belajar
kegiatan tatap muka per jam pelajaran berlangsung selama 40 menit.
Beban belajar kegiatan tatapmuka per minggu pada satuan pendidikan
MTs Ma’arif Dlingo adalah 49 jam.
Beban belajar selama new normal:
1. Selama BDR Beban belajar di MTs Ma’arif Dlingo dinyatakan dalam
jam pembelajaran per minggu.
Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII, dan IX adalah 4 jam
pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 30 menit.
2. Jika menggunakan tatap muka, maka pengaturannya adalah dengan
membagi 3 hari masuk dan 3 hari BDR/PJJ, dan jumlah jam
pembelajaran 4 jam perminggu. Pengaturan shift masuk antara kelas
VII, VIII dan IX diatur sedemikian rupa sehingga protokol kesehatan
tetap terjaga. Kondisi ini disesuaikan dengan kondisi peserta didik,
guru, dan fasilitas kesehatan yang tersedia.
3. Selama new normal, madrasah tidak menyelenggarakan kegiatan
kesiswaan jenis apapun seperti ekskul dan lainnya.

Jika kondisi kesehatan telah kembali pulih seperti sediakala, maka


pengaturan beban belajar MTs Ma’arif Dlingo adalah sebagai berikut:

1. Beban belajar di MTs Ma’arif Dlingo dinyatakan dalam jam


pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII,
dan IX adalah 49 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam
pembelajaran adalah 40 menit.
2. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan banyak 20 minggu.

43
4. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu
dan paling banyak 40 minggu.

Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri


tidak terstruktur dalam sistem paket untuk MTs Ma’arif Dlingo adalah
antara 0% -50 % dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan
potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar adalah tingkat kecakapan kompetensi setelah
peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran yang diukur dengan
menggunakan kriteria ketuntasan minimal yang harus dicapai siswa
pada setiap mata pelajaran.
Setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar
berkisar antara 0-100%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria
ketuntasan minimal dengan KKM dirumuskan dengan memperhatikan 3
(tiga) aspek, yaitu kompleksitas materi/kompetensi, intake (kualitas
peserta didik), serta guru dan daya dukung satuan pendidikan.
Satuan pendidikan dapat menentukan KKM untuk semua mata
pelajaran. Namun demikian disarankan memiliki KKM yang sama untuk
satu tingkatan kelas pada satuan pendidikan, sehingga model interval
nilai dan predikat menggunakan satu ukuran. Satuan pendidikan
diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar terus menerus
untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

Ketuntasan belajar siswa MTs Ma’arif Dlingo adalah sebagai berikut:


NILAI TUNTAS
MATA PELAJARAN
VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
a. Akidah Akhlak 75 76 78

44
b. Fikih 75 76 78
c. Al Quran Hadist 75 76 78
d. SKI 75 76 78
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 76 78
3 Bahasa Indonesia 75 76 78
4 Bahasa Arab 75 76 78
5 Bahasa Inggris 75 76 78
6 Matematika 75 76 78
7 Ilmu Pengetahuan Alam 75 76 78
8 Ilmu Pengetahuan Sosial 75 76 78
Kelompok B
9 Seni Budaya 75 76 78
10 PJOK 75 76 78
11 Prakarya 75 76 78
12 Muatan Lokal
a. Bahasa Jawa 75 76 78
b. Ke NU an 75 76 78
c. Tahfidz 75 76 78

6. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar adalah penilaian untuk mengetahui tingkat


pemahaman belajar siswa. Penilaian hasil belajar siswa di MTs Ma’arif
Dlingo meliputi penilaian harian, Penilaian tengah semester, penilaian
akhir semester, penilaian akhir tahun, ujian madrasah, Assesmen
Standarisasi Pendidikan Daerah dan Asesmen Nasional.

G. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria
kenaikan kelas diatur oleh masing-masing satuan pendidikan. Adapun
rambu-rambu yang digunakan MTs Ma’arif Dlingo untuk merancang
penentuan kenaikan kelas, sebagai berikut :
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila :

45
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada tahun
2021/2022;
b) Wajib tuntas ,minimal mencapai nilai KKM untuk mata pelajaran
Akidah Akhlak dan PKn
c) Memperoleh nilai Sikap minimal Baik
d) Mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan belajar maksimal 2
(dua) mata pelajaran.
e) Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan tidak lebih dari 25% daari
keseluruhan jumlah hadir

Penetapan kenaikan kelas dihitung berdasarkan pencapaian hasil belajar


semester ganjil dan genap pada satu tahun pelajaran, dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Jika capaian belajar pada semester ganjil dan genap nilai suatu
pelajaran tuntas, maka untuk mata pelajaran tersebut dinyatakan
tuntas
b. Jika capaian hasil belajar pada semester ganjil dan genap nilai suatu
pelajaran tidak tuntas, maka untuk mata pelajaran tersebut
dinyatakan tidak tuntas
c. Jika nilai rata-rata capaian semester ganjil dan genap mata pelajaran
sama atau lebih besar dari rata-rata KKM, maka mata pelajaran
tersebut dinyatakan tuntas dan sebaliknya.

H. Program Remedial dan Pengayaan

Setelah KKM ditentukan, capaian pembelajaran peserta didik dapat


dievaluasi ketuntasannya. Peserta didik yang belum mencapai KKM
berarti belum tuntas, wajib mengikuti program remedial, sedangkan
peserta didik yang sudah mencapai KKM dinyatakan tuntas dan
dapat diberikan pengayaan. a. Remedial

46
Remedial merupakan program pembelajaran yang
diperuntukkan bagi peserta didik yang belum mencapai
KKM dalam satu KD tertentu. Pembelajaran remedial
diberikan segera setelah peserta didik diketahui belum
mencapai KKM.

Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan


jenis dan tingkat kesulitan peserta didik yang dapat
dilakukan dengan cara:

1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan


apabila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan
yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan
secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan
dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.

2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini


dilakukan apabila dalam pembelajaran klasikal ada
beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.

3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan


media yang berbeda.

4) Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta


didik mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang
dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi
cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.

5) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu


oleh teman sekelas yang telah mencapai KKM, baik
secara individu maupun kelompok.

47
Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat
pencapaian peserta didik pada KD yang diremedial.

Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD


yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang
sampai mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir
semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran
remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai
KKM, pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut
dapat dihentikan. Pendidik tidak dianjurkan memaksakan
untuk memberi nilai tuntas (sesuai KKM) kepada peserta
didik yang belum mencapai KKM.

b. Pengayaan

Pengayaan merupakan program pembelajaran yang


diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui KKM.
Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari
kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan
segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM
berdasarkan hasil PH. Pembelajaran pengayaan biasanya
hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya
tidak diakhiri dengan penilaian.

Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan


melalui:

a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang


memiliki minat tertentu diberikan tugas untuk
memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan
terkait dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran
madrasah atau di luar jam pelajaran madrasah.

48
Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik
berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara
kelompok peserta didik dapat diminta untuk
menyelesaikan sebuah proyek atau penelitian ilmiah.

b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik


belajar mengenai sesuatu yang diminati, menjadi tutor
bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan
masalah nyata, tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah
juga dapat dilakukan oleh peserta didik secara mandiri
jika kegiatan tersebut diminati secara individu.

9. Kelulusan

a. Kriteria Kelulusan

Pengaturan kelulusan di MTs Ma’arif Dlingo mengacu pada PP


19/2005 pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus jika
memenuhi persyaratan berikut.

1) Peserta didik dinyatakan lulus dari MTs Ma’arif Dlingo setelah:

a.menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b.memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan

c. mengikuti Ujian Madrasah dan Asesmen Standarisasi


Pendidikan Daerah atau ujian sejenis yang berskala sama.

2) Kelulusan peserta didik ditentukan oleh Madrasah berdasarkan


rapat Dewan Guru.

49
10. Mutasi Siswa
Mutasi siswa adalah perpindahan siswa dari 1 madrasah ke madrasah
lain. Syarat mutasi ke MTs Ma’arif Dlingo adalah sebagai berikut:
a. Terdapat formasi di kelas yang di tuju
b. Surat keterangan pindah dari sekolah asal;
c. Surat keterangan tidak bermasalah dari sekolah asal;
d. Buku rapor siswa;
e. Melengkapi berkas identitas diri

50
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang disusun pada
awal tahun pelajaran. Kalender pendidikan madrasah disusun mengacu pada
SK Dirjen Pendidikan Islam tentang Kalender Pendidikan Madrasah. Kalender
pendidikan minimal mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun
kalender pendidikan sebagai berikut :
A. Permulaan tahun pelajaran
Hal ini adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pembelajaran
dimulai pada hari Senin 12 Juli 2021. Tiga (3) hari awal adalah masa
Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama).
B. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
tahun pelajaran 2021/2022
Jumlah Minggu Minggu
No Bulan
minggu tidak efektif efektif
1 Juli 4 2 2
2 Agustus 4 0 4
3 September 5 0 5
4 Oktober 4 0 4
5 Nopember 4 0 4
6 Desember 5 3 2
7 Januari 4 1 3
8 Februari 4 0 4
9 Maret 4 0 4
10 April 4 0 4
11 Mei 4 1 3
12 Juni 4 2 2
Jumlah 52 10 42

51
C. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran.
1. Waktu Pembelajaran
No HARI WAKTU BELAJAR
1 Senin 07.00 – 13.50

2 07.00 – 13.50
Selasa

3 07.00 – 13.50
Rabu

4 07.00 – 13.50
Kamis
5 Jumat 07.00 – 10.40
6 Sabtu 07.00 – 13.10
7 Pengembangan diri Menyesuaikan
 Istirahat jam pertama: 20 menit
 Istirahat jam kedua: 30 menit

2. Jumlah jam per minggu


No HARI JUMLAH JAM (jtm)
1 Senin 9

2 9
Selasa

3 9
Rabu

4 9
Kamis
5 Jumat 5
6 Sabtu 8
Jumlah 49

D. Agenda hari penting dan hari libur


NO TANGGAL KETERANGAN
Hari pertama masuk madrasah TP
1 12 Juli 2021 2021/2022
2 20 Juli 2021 Idul Adha 1442 H
3 17 Agustus 2021 HUT Kemerdekaan RI
4 10 Agustus 2021 Tahun Baru Islam 1443 H

52
NO TANGGAL KETERANGAN
Cuti Bersama Tahun Baru Islam 1443
5 11 Agustus 2020 H
6 27 November-
6 29 Oktober 2020 Maulid Nabi Muhammad SAW.
1 - 12 Desember
7 2020 Penilaian Akhir Semester (PAS)
8 15 Desember 2020 Pembagian Rapor Semester Ganjil
21 - 31 Desember
9 2020 Libur Semester Ganjil
10 24 Desember 2020 Cuti Bersama Hari Raya Natal
11 25 Desember 2020 Hari Raya Natal
12 1 Januari 2021 Tahun Baru Masehi
13 3 Januari 2021 HAB Kementerian Agama
14 4 Januari 2021 Awal Semester Genap
15 12 Februari 2021 Tahun Baru Imlek
16 11 Maret 2021 Isra Mi'raj
17 14 Maret 2021 Hari Raya Nyepi
18 2 April 2021 Jumat Agung
19 1 Mei 2021 Hari Buruh
20 2 Mei 2021 Hardiknas
21 13 Mei 2021 Kenaikan Isa Al Masih
22 15-16 Mei 2021 Hari Raya Idul Fitri
23 26 Mei 2021 Hari Raya Waisak
24 1 juni 2021 Hari Lahir Pancasila
25 1-12 Juni 2021 Penilaian Akhir Tahun (PAT)
26 15 Juni 2021 Pembagian Rapor Semester Genap
20 Juni - 11 Juli
27 2021 Libur Akhir Tahun Pelajaran

53
Jumlah Hari Efektif Skolah, Efektif Fakultatif Dan Hari Libur
MTs Ma’arif Dlingo

L LP LH
HR U LHB P EF R KTS LAS
SMT BULAN HES

1 JULI 31 5 2 - - 7 - 5 12

AGUSTUS 31 4 1 - - - - - 26

SEPTEMBER 30 4 1 - - - 2 - 23

OKTOBER 31 5 - - - - 1 - 25

NOPEMBER 30 4 - - - - - - 26

DESEMBER 31 4 1 - - - - 12 14

JUMLAH 184 26 5 - - 7 3 17 126

BULA HR LU LPP LHR KTS EF


SMT N LHB LAS HES

2 JANUARI 31 5 1 - - - - - 25

PEBRUARI 28 4 - - - - - - 24

MARE
T 31 4 2 - - - - 25

APRIL 30 5 2 - - - - - 23

MEI 31 4 4 3 - - - 2 18

JUNI 30 4 1 - 9 - 1 3 12

54
JUMLAH 193 26 10 3 9 - 1 5 127

KETERANGAN:
HES : HARI EFEKTIF MADRASAH
L
U : LIBUR UMUM
LIBUR HARI
LHB : BESAR
LIBUR PERMULAAN
LPP : PUASA
LHR : LIBUR HARI RAYA
LIBUR TENGAH
LTS : SEMESTER
LAS : LIBUR AKHIR SEMESTER
E EFEKTIF
F : FAKULTATIF
3. Jadwal waktu libur (jeda tengah semester, antar semester,
libur akhir tahun pelajaran, libur keagamaan, hari libur
nasional dan hari libur khusus).

ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
40
1 Minggu efektif minggu Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran: tatap muka, PH,
Remidi/
belajar
Pengayaan, PTS, PAS, Try Out,
US,
Cadangan
Satu minggu setiap
2 Jeda tengah 1 minggu semester,untuk
semester kegiatan KTS

55
Jeda antar Antara semester I dan II, libur
semester 2 minggu semester
3
I, digunakan untuk menyiapkan
kegiatan dan administrasi
semester II

Digunakan untuk penyiapan


4 Libur akhir tahun 3 minggu kegiatan
dan administrasi akhir dan awal
pelajaran tahun
pelajaran

Libur awal puasa, libur sekitar


5 Hari libur 3 minggu hari raya,
dan libur Hari Besar Agama yang
keagamaan lain

6 Hari libur 8 minggu Disesuaikan dengan Peraturan


umum/nasional Pemerintah

Tidak mempunyai hari libur


7 Hari libur khusus khusus

Digunakan kegiatan
8 Kegiatan khusus 1 minggu Pondok Ramadhan

KETERANGAN

56
• Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun pelajaran. Madrasah dapat mengalokasikan
lâmanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan
kebutuhannya.

• Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap


minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri.

• Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan


kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur madrasah ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional atau Menteri
Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala
Daerah tingkat Kabupaten / Kota atau organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

• Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar


semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari
libur umum termasuk han - hari besar nasioanl dan hari libur
khusus.
• Libur jeda tengah semester, jeda antar semester dan libur akhir
tahun pelajaran digunakan untuk persiapan kegiatan dan
administrasiakhir dan awal tahun pelajaran.

• Hari libur umum atau nasional atau penetapan hari serentak untuk
setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan
Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten / Kota.

57

BAB IV

G. PENUTUP

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan


rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyusun Kurikulum MTs
Ma’arif Dlingo tahun pelajaran 2021/2022, dimana substansinya
merupakan keinginan dan komitmen bersama baik dalam perancangan
maupun pelaksanaannya. Oleh karena itu terealisasi atau tidaknya
Kurikulum MTs Ma’arif Dlingo ini merupakan tanggung jawab seluruh
stake holder madrasah di bawah monitoring dan pengendalian Kepala
Madrasah.

Oleh karena Kurikulum MTs Ma’arif Dlingo ini bersifat flaksibel dan
dinamis, maka hal-hal lain yang merupakan ide dan gagasan seluruh
stakeholder selama pelaksanaan Kurikulum MTs Ma’arif Dlingo akan
tetap diperhatikan, untuk kedepan dijadikan sebagai bahan masukan
demi penyempurnaan dan perbaikan Kurikulum MTs Ma’arif Dlingo
khususnya dan pelaksanaan pendidikan di MTs Ma’arif Dlingo pada
umumnya, baik dari segi input, proses maupun outputnya.

Ujung Kulon, Juli 2020

Kepala Madrasah,

58
…………………………………..
DAFTAR LAMPIRAN

1. SK TPMPS
2. SK TIM Gugus Tugas
3. BERITA ACARA RAPAT DAN DAFTAR HADIR PEMBENTUKAN TIM
PENGEMBANG KURIKULUM
4. BERITA DAN DAFTAR HADIR PENYUSUNAN DOKUMEN KTSP
5. SK PEMBAGIAN TUGAS MENGAJAR
6. SK PEMBAGIAN TUGAS TAMBAHAN
7. JADWAL PELAJARAN
8. KALENDER AKADEMIK MADRASAH
9. JADWAL SUPERVISI KEPALA MADRASAH
10. REKAPITULASI PENYUSUNAN KRITERIA KETUNTAS BELAJAR
MINIMAL (KKM)
11. BERITA ACARA DAN DAFTAR HADIR RAPAT PENYUSUNAN DAN
PENETAPAN KKM

KETERANGAN

PROGRAM TAHUNAN, PROGRAM SEMESTER, RPP, PROGRAM


PENILAIAN DIBUAT TERPISAH BERDASARKAN MAPEL DAN PENGAMPU
MAPEL

59
60

Anda mungkin juga menyukai