(dokumen 1)
SMP NEGERI 1 MUTIARA
Jl.Banda Aceh – Medan Km.125 BEUREUNUEN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, Pengawas Pembina dan diketahui
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pidie, dengan ini Kurikulum SMP Negeri 1
Mutiara Tahun Pelajaran 2021/2022 ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan.
SABARUDDIN, S. Pd, M. Pd
NIP. 19690606 199801 1 001
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan diketahui Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Pidie, dengan ini Kurikulum SMP Negeri 1 Mutiara Tahun
Pelajaran 2021/2022 ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan.
Ditetapkan di : Beureunuen
Pada tanggal : 12 Juli 2021
Mengetahui:
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Pidie,
Drs. Ridwandi
NIP.19641231 198812 1 004
KATAPENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,karena dengan petunjuk dan
hidayah- Nya Buku Dokumen 1 Kurikulum SMP Negeri 1 Mutiara yang terdiri dari KTSP
dan Kuriklulum 2013 Tahun Pelajaran 2021/2022 telah selesai kami susun.
Kurikulum ini merupakan kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang disusun
oleh Team Pengembang Kurikulum SMP Negeri 1 Mutiara yang isinya memuat tentang
Tujuan Pendidikan, Visi ,Misi, Tujuan Sekolah, Struktur dan Muatan Kurikulum, Mata
Pelajaran Wajib, Mulok, Kegiatan Pengembangan Diri, Pengaturan Beban Belajar, Kriteria
Kenaikan Kelas dan Kelulusan, Ketuntasan Beban Belajar, dan Kalender Pendidikan, dengan
harapan dapat dijadikan pedoman dan pegangan untuk pendidik dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
Kurikulum SMP Negeri 1 Mutiara KTSP dan Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran
2021/2022 penyusunannya berpedoman pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Pengelolaan Pendidikan serta Panduan Penyusunan Kurikulum yang di susun oleh
BSNP. Kepada semua pihak yang terlibat dan berpartisipasi aktif dalam Pengembangan
Kurikulum SMP Negeri 1 Mutiara ini,kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.
Akhirnya Kami menyadari bahwa Kurikulum ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu
saran- saran dan kritik yang konstruktif untuk perbaikan sangat kami nantikan. Semoga
Kurikulum ini bermanfaat bagi kita semua.Amin.
halaman
KATAPENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 2
C. Tujuan Pengembangan KTSP 4
D. Prinsip Pengembangan KTSP 5
E. Mekanisme Pengelolaan 6
BAB II TUJUANSATUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Nasional 8
B. Tujuan Pendidikan Dasar 8
C. Visi Sekolah 8
D. Misi Sekolah 8
E. Tujuan Sekolah 9
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 10
A. Kerangka Dasar 10
B. Struktur Kurikulum 10
C. Muatan Kurikulum 12
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 25
A. Permulaan Tahun Pelajaran 25
B. Waktu Belajar 25
C. Hari Efektif 26
D. Libur Sekolah 28
E. Rencana Kegiatan Sekolah 30
F. Pengembangan RPP 32
DAFTAR LAMPIRAN 34
iii
Daftar Lampiran :
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada
didaerah.
Priode kurikulum di Indonesia telah mengalami pergantian beberapa kali, diantaranya
kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1999, kurikulum 2004, dan kurikulum 2006
atau disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan Kurikulum 2013.
Semuanya ini dimaksudkan untuk menyempurnakan program-program pendidikan yang
di sesuaikan dengan perkembangan jaman.
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan
nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Arah peningkatan mutu pendidikan yaitu untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing
dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya
alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan
manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana,
terarah, dan berkesinambungan.
Penerapan Kurikulum 2013 untuk tahun pelajaran 2021/2022, termasuk SMP Negeri 1
mutiara Kabupaten Pidie, dan berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen kurikulum yang
iii
ada (kurikulum 2019/2020), maka SMP Negeri 1 Mutiara perlu melakukan revisi terhadap
dokumen tersebut, begitu juga dalam implementasinya.
Pendidikan yang dilaksanakan di sekolah selalu harus disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang terjadi saat itu. Pembelajaran daring atau luring yang diterapkan merupakan
sistem dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di tengah pandemic COVID-19,
SMP Negeri 1 Mutiara menyiapkan beberapa kebijakan yang diduplikasi dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu poinnya yaitu SMP Negeri/Swasta wajib menyusun
dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan yang harus memenuhi protokol kesehatan
dalam tatanan normal baru. Adapun protocol kesehatan di maksud yaitu menghidupkan
gerakan siswa cuci tangan pakai sabun (CPTS) dan mewajibkan seluruh siswa dan guru
memakai masker serta menjaga jarak.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
pendidikan Nasional Pasal 38 ayat (2);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasiaonal Pendidikan; Bab I Pasal 1, Bab VIII Pasal 49, 55 dan 57;
3. Peraturan menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 tahun 2005 tentang Organisasi
dan tata Kerja Direktorat Jenderal Manajemen Dikdasmen, dan Nomor25 Tahun
2006 Tentang Rincian Tugas Unit Kerja diLingkungan Diektorat Jenderal
Mendikdasmen;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian wewenang antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah
Daerah Kabupaten Kota Lampiran A.3 butir 1.a dan butir 3;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2007
tentang perubahan Permendiknas Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Standarisi dan Standar Komptensi Lulusan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007
tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;
iii
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20Tahun 2007
tentang Standar Penilaian Pendidikan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
12,13,16,18,dan 40 Tahun 2007 serta Permendiknas Nomor 24, 25, 26 Tahun 2008
tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2007
tentang Standar Pembiayaan Pendidikan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan oleh Pemerintah Daerah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2007
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;
16. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional Republic Indonesia Nomor
3/MPN/2007 tentang Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;
17. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan, Badan Standar
Nasional Pendidikan Tahun2006;
18. Pedoman Pelaksanaan Tugas Pendidik dan Pengawas, Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Depdiknas Tahun 2009;
19. Laporan Pelaksanaan Bimbingan Teknis KTSP di SMP Tahun 2006-2009,
Direktorat Pembinaan SMP-Tahun 2010;
20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun
2005;
21. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 92 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54
tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65
tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66
tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
iii
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68
Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
dan Tsanawiyah
26. Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun 2014 tentang pembiasaan Baca dan Hafal Al-
Qur’an Satu Hari Satu Ayat di Sekolah/Madrasah;
27. Surat Edaran No.14 tahun 2019 tentang Penyederhaan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran;
28. Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Nomor 18/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran
Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas untuk Kondisi Khusus;
29. Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan
Dalam Masa Darurat COVID 19;
30. Surat Edaran Nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari
Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID 19;
31. Hasil rapat dinas Dewan Pendidik, Komite dan Staf TU SMP Negeri 1 Mutiara
Tanggal 13 Juli 2021 tentang Pembuatan Kurikulum 2013 SMPN 1 Mutiara Tahun
Pelajaran 2021/2022.
iii
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
iii
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
8. Menegakkan Ke-5 Pilar Belajar
Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Allah SWT
Belajar untuk memahami dan menghayati
Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain
Belajar untuk Membangun dan menemukan jati diri
9. Dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik saling menerima
dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat dengan prinsip ing ngarsa sung
tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
E. Mekanisme Pengelolaan
Dalam pengelolaan kurikulum mencakup tiga bagian utama. Pertama merancang
atau mengembangkan kurikulum. Tahap ini berkaitan dengan landasan filosofis, toritis,
dan praktis untuk menghasilkan manusia berkualitas yang berakar pada budaya bangsa.
Kedua, implementasi kurikulum yang berkaitan erat dengan pelaksanaan tugas guru
iii
dalam kelas dalam menyampaikan materi pelajaran, oleh karena itu keterlatihan guru
sangat menentukan keberhasilan implementasinya. Melalui proses ini siswa memperoleh
manfaat sehingga dapat mengembangkan potensi dirinya. Ketiga, monitoring dan
evaluasi implementasi kurikulum untuk memastikan bahwa keterlaksanaan dan
keberhasilan kurikulum sesuai dengan target yang diharapkan.
Keunggulan pelaksanaan kurikulum diukur dengan dampak pelaksanaan terhadap
meningkatnya Standar Kompetensi Lulusan yang memenuhi kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Untuk menunjang sekolah mewujudkan keunggulannya, SMP Negeri 1 Mutiara
telah merancang kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan potensi khas siswanya agar
dapat beradaptasi pada tingkat daerahnya. Penyususnan KTSP juga berfungsi optimal
dalam memfasilitasi siswa belajar.Pedoman penyusunan dan pengelolaan kurikulum
memiliki fungsi sebagai acuan kepala sekolah, guru, dan pemangku kepentingan lain
dalam mengembangkan struktur dan mengimplementasikan kurikulum dalam
pembelajaran.
iii
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
C. Visi Sekolah
Visi SMP Negeri 1 Mutiara adalah “Berakhlak Mulia, Unggul dalam Prestasi dan
Berwawasan Lingkungan”
D. Misi Sekolah
Misi SMP Negeri 1 Mutiara adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Membudayakan nilai-nilai keagamaan
3. Membiasakan budaya salam , senyum, sapa, sopan, santun antar sesame warga
sekolah.
4. Membentu generasi masa depan Qurani.
5. Melaksanakan proses pembelajaran berbasis teknologi melalui berbagai model dan
strategi pembelajaran
6. Melaksanakan system pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan.
7. Mewujudkan kreativitas semangat inivatif guru dalam menjalankan tugas profesinya.
8. Melaksanakan pengembangan diri dalam hal bakat dan minat peserta didik melalui
kegiatan ekstrakurikuler.
iii
9. Mewujudkan budaya berprestasi pada peserta didik bidang akademik maupun Non
akademik berlandaskan IMTAQ.
10. Mewujudkan Lingkungan pembelajaran yang menyenangkan .
11. Mewujudkan lingkungan sekolah yang Asri, Bersih, Indah, dan Nyaman.
E. Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih
rinci tujuan SMP Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie Propinsi Aceh adalah sebagai
berikut :
1. Mengembangkan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan
ketakwaan dan pengetahuan
2. Mengembangkan berbagai metode pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
inovatif, dan menyenangkan untuk mencapai hasil yang optimal;
3. Meningkatkan kompetensi pendidik dalam bidang pedagogik, kepribadian, sosial,
dan professional;
4. Meningkatkan prestasi peserta didik dalam bidang akademik dan non akademik
sesuai dengan bakat dan minat secara optimal;
5. Mengoptimalkan kegiatan intensifikasi belajar bagi peserta didik kelas VIII dalam
menghadapi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK);
6. Membekali peserta didik dengan keterampilan dan kegiatan pengembangan diri
serta muatan lokal yang sesuai dengan lingkungannya;
7. Mengembangkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pembelajaran dan
pengembangan diri;
8. Mengembangkan berbagai perangkat teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan administrasi, pembelajaran dan penilaian;
9. Meningkatkan kompetensi pendidik dalam penguasaan teknologi informasi dan
komunikasi untuk kepentingan administrasi, pembelajaran dan evaluasi;
10. Mewujudkan sekolah berbudaya lingkungan yang bersih, sehat, aman, dan islami.
iii
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar
Kerangka dasar kurikulum satuan pendidikan SMP Negeri 1 Mutiara
merupakan landasan filosofis, Teoritis dan yuridis yang berfungsi sebagai acuan
pengembangan struktur kurikulum pada tingkat nasional dan pengembangan muatan
local pada tingkat daerah serta pedoman pengembangan kurikulum pada Sekolah
Menengah Pertama (SMP).
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia
yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut :
iii
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa
masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau
adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari
peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari
warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan
sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang
dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut
dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan
dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan
dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and
social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud
untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam
berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk
membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam
mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang
peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.
iii
2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,
kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
1. Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah
3. PP No 19 thn 2005 junto PP 32 th. 2013 Junto PP 15 tentang SNP
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/Mts.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 Tentang KTSP
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan Dan Konseling Pada Pendidikan Dasar
Dan Pendidikan Menengah
9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
iii
10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2015 Tentang Pencegahan Tindak Kekerasan
11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2016 Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.
12. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
20 tahun 2016 tentang Standar Kelulusan
13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
21 tahun 2016 tentang Standar Isi
14. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
tahun 2016 tentang Standar Proses
15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
tahun 2016 tentang Standar Penilaian
16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
24 tahun 2016 tentang Standar KI KD mata Pelajaran Kurikulum 2013
17. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53
tahun 2015 tentang Penilaian hasil belajar oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
18. Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal
19. Undang Undang no 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
20. Undang Undang no 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah
21. Surat kesepakatan bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan
Menteri Pendidikan Nasional tanggal 3 Juni 2005 Nomor Keputusan 07/MEN
LH/06/2005 dan Nomor 05/VI/KB/2005 tentang Pembinaan dan
Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup
22. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup no. 05 revisi Permen LH nomor 02
tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata
23. Surat Keputusan Bersama Menteri Lingkungan Hidup dengan Mendiknas No.
03/MENLH/02/2010 serta No. 01/11/KB/2010, tanggal 1 Pebruari 2010
tentang Pembinaan dan Pengembangan Lingkungan Hidup
24. Peraturan menteri Lingkungan Hidup No 5 tahun 2013 tentang pedoman
pelaksanaan program adiwiyata
iii
25. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28
tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
Menengah.
B. Struktur Kurikulum
1. Pola dan Susunan Mata Pelajaran
Secara keseluruhan mata pelajaran beserta alokasi waktu perminggu pada
kurikulum SMP Negeri 1 Mutiara disajikan pada table 1.
Tabel 1.Struktur Kurikulum SMP Negeri 1 Mutiara.
ALOKASI WAKTU PER
MINGGU
MATA PELAJARAN
KLS VII KLS VIII KLS IX
KELOMPOK A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
KELOMPOK B
1. Seni Budaya (Termasuk Muatan Lokal) 3 3 3
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
2. 3 3 3
(Termasuk Muatan Lokal)
3. Prakarya (Termasuk Muatan Lokal) 2 2 2
Jumlah Alokasi Per Minggu 38 38 38
iii
f. Belajar sepanjang hayat
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
h. Menegakkan Ke-5 Pilar Belajar
i. Dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik saling menerima
dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat dengan prinsip ing ngarsa sung tulada,
ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
iii
f. Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
4. Beban Belajar
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
5. Alokasi Waktu
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit (30 menit kondisi khusus
seperti pandemic COVD 19).
6. Hari Efektif
Berdasarkan hasil analisis dari kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh
Dinas Pendidikan Propinsi Aceh, maka pada Tahun pelajaran 2021/2022 hari efektif
belajar adalah 251 hari yang terdiri dari hari efektif semester I 129 hari atau setara
dengan 23 minggu dan hari efektif semester II 122 hari atau setara dengan 20 minggu.
C. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan
keilmuan yang akan diajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui
metode dan pendekatan tertentu. Mata pelajaran wajib yang harus diikuti peserta didik
meliputi:
1). Pendidikan Agama
2). Pendidikan Kewarganegaraan
3). Bahasa Indonesia
4). Bahasa Inggris
5). Matematika
6). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
7). Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
8). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
9). Seni Budaya
10).Prakarya
iii
2. Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
mendukung salah satu misi Satuan Pendidikan SMP Negeri 1 Mutiara yaitu:
“Mewujudkan Lingkungan pembelajaran yang menyenangkan” serta pelaksanaan
implementasi kurikulum dayah sebagai muatan lokal dan terintegrasi pada pendidikan
formal (DTW) berbasis PBKL berdasarkan Peraturan Bupati Tahun 2015 tentang
pembiasaan Akhlak mulia di sekolah/Madrasah selama 2 Jam Pelajaran.
3. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diribertujuanmemberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, minat setiap peserta didik dengan kondisi sekolah.
a. Pramuka
Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan
watak, akhlak, dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan
kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan
masyarakat, dan bangsa Indonesia.
Tujuan Pembinaan Pramuka adala sebagai berikut :
1) Mengembangkan jiwa kepemimpinan pada peserta didik.
2) Sebagai wadah berlatih organisasi.
3) Melatih peserta didik agar terampil dan mandiri.
4) Mengembangkan jiwa sosial dan peduli kepada orang lain.
5) Melatih peserta didik untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat.
6) Mengenalkan beberapa usaha pelestarian alam, sikap ramah terhadap
lingkungan, kebiasaan diri hidup bersih dan sehat.
iii
b. Gerakan Literasi Sekolah
GLS adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara
cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak,
menulis, dan/atau berbicara.Lebih spesifiknya mewajibkan warga sekolah membaca
selama 15 menit, tiap hari. Jadi bukan hanya siswa, tapi juga guru, kepala sekolah,
staff, bahkan penjaga.
Bagaimana siswa menerapkanketerampilan dasar sehari-hari.
• Literasi baca tulis
• Literasi berhitung
• Literasi sains
• Literasi teknologi informasi dan komunikasi
• Literasi finansial
• Literasi budaya dankewarganegaraan
iii
tersebut dilaksanakan dalam bentuk pemberian materi berupa mata pelajaran dan
pengadaan perlombaan antar peserta didik atau antar kelas.
Sebagai perwujudan visi dan misi pada satuan pendidikan SMP Negeri 1
Mutiara kurikulum ini juga memuat Pembentukan Karakter melalui pembiasaan
dalam kegiatan:
a) Rutin
Upacara Bendera setiap hari Senin dan setiap Hari Besar Nasional baik
disekolah, tingkat kecamatan, maupun tingkat Kabupaten.
Berdo’a sebelum dan sesudah belajar.
Membaca ayat Al-Qur’an secara kontinyu selama 1 0 menit sebelum
mulai pembelajaran tiap pukul 08.00 wib kecuali hari Jum’at dan Senin
Menyiram tanaman.
Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar.
Senam Sehat Kesegaran Jasmani Bersama di Sekolah tiap hari Selasa, Rabu,
Kamis dan Sabtu pagi pada pukul 07.30 – 07.45
Membiasakan Infaq tiap hari Jumat di sekolah
b) Terprogram:
Pembelajaran bagi peserta didik inklusi
Kegiatan Keagamaan (Kegiatan PHBI)
Pekan Kreativitas dan olah raga antar kelas
Peringatan Hari-hari Besar Nasional (PHBN)
Karyawisata, studytour
Melaksanakan pengayaan maple selama 4 JP terjadwal bagi kelas IX.
Peserta didik mengikuti kegiatan pengembangan diri / ekstra kurikuler di
sekolah minimal satu dan maksimal 2 kegiatan.
c) Spontan:
Memberi salam.
Membaca do’a sebelum memulai pembelajaran
Membuang sampah pada tempatnya.
Membiasakan antri
Membantu temannya yang terkena musibah
Berdiskusi dengan baik dan benar
Membiasakan infak
iii
d) Teladan:
Berpakaian rapih dan bersih.
Tepat waktu dalam segala hal.
Penampilan sederhana
Tidak merokok
Tidak memakai barang berharga
Berikut adalah tabel tugas guru dalam membimbing minat dan bakat siswa:
iii
e. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan
satu jam tatap muka. Empat jam praktik diluar sekolah setara dengan 1 jam tatap
muka.
f. Alokasi waktu untuk pengembangan ekspresi dan potensi diri disesuaikan dengan
jenis pengembangan yang dipilih.
g. Pengembangan diri dalam rangka pembentukan karakter/berbasis budi pekerti
disesuaikan dengan kondisi situasi, dan konteks sekolah serta mengembangkan
kecakapan vokasional, kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan akademik.
h. Program Tambahan berupa pengayaan kelas 9 pada semester 2 untuk pelajaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, Matematika, IPS dan PKN sebanyak 4 jam
pelajaran perminggunya.
5. KKM
Adapun KKM setiap mata pelajaran sebagai berikut:
5 Matematika 75 75 75
6 Ilmu Pengetahuan Alam 75 75 75
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 75 75 75
iii
Sarana dan prasarana sekolah seperti perpustakaan, lab, manajemen sekolah,
kepedulian stakeholders sekolah lebih ditingkatkan keberadaannya /
ketersediaannya.
Program Remidial dan Program Pengayaan
Satuan pendidikan ini menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan
belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun yang sudah
mencapai ketuntasan. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti
kegiatan remidial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti
kegiatan pengayaan.
6. Penilaian
Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 Penilaian hasil belajar
dilakukan dalam bentuk penilaian autentik, yang antara lain meliputi Pengamatan,
penilaian diri, penilaian teman sejawat, jurnal, penilaian praktik, projek, portofolio,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian sekolah, dan
ujian nasional.
a. Penilaian autentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
b. Penilaian diri dan teman sejawat dilakukan oleh peserta didik sebelum ulangan
harian.
c. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik disesuaikan dengan KD mata pelajaran
masing-masing.
d. Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran
dalam bentuk ulangan atau penugasan.
e. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik di
bawah koordinasi satuan pendidikan.
f. Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
g. Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:
1) Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui:
a) observasi,
iii
b) penilaian diri (self assessment),
c) penilaian “teman sejawat” (peer assessment) oleh peserta didik
d) Jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar
peserta didik adalah lembar pengamatan berupa daftar cek (checklist) atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Penilaiaan Sikap yang dilakukan oleh
seluruh guru mata pelajaran pada jam pelajaran, sedangkan di luar belajar, dititik
beratkan pada guru mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi pekerti dan
Pendidikan Kewarganegaraan yang dibantu oleh wali kelas dan guru BK,
sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik yang dikembangkan oleh masing-
masing guru mata pelajaran serta deskripsi pelaporannya menjadi tanggung jawab
wali kelas.
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat Sangat Baik (SB), Baik (B),
Cukup (C), dan Kurang (K) sesuai dengan interval KKM setiap Mata pelajaran.
Nilai Sikap dikatakan tuntas jika mendapatkan prediket Baik (B).
Nilai kompetensi sikap pada Laporan Hasil Belajar (LHB) didapat dari mode
atau nilai yang paling sering muncul dari nilai observasi, penilaian diri, penilaian
antar teman, atau nilai jurnal mengacu kepada Panduan Penilaian yang
dikeluarkan oleh Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.
Contoh:
Seorang peserta didik dalam semua mata pelajaran hasil akhir SB, dan mata
pelajaran Agama dan Budi Pekerti memperoleh nilai yang paling banyak hasil
observasi adalah SB, pada hasil penilaian diri B, penilaian antar teman SB, dan
hasil penilaian jurnal SB, maka nilai di LHB untuk peserta didik tersebut adalah
SB dengan deskripsi yang disesuaikan dengan KI – 1 dan KI -2, misalnya;
“Sikapnya baik, sehari-hari berpakaian sesuai syariat Islam, menunjukkan sikap
jujur dan hormat kepada guru, serta memiliki kontrol emosi yang stabil”.
iii
Penilaian Pengetahuan terdiri atas: Nilai Penilaian Harian = PH, Nilai
PenilaianTengah Semester = PTS, dan Nilai Penilaian Akhir Semester = PAS.
a) Nilai Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan Penugasan yang
dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).
b) Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata PH, PTS, dan PAS.
c) Penilaian LHB untuk pengetahuan dan keterampilan menggunakan
penilaian kuantitatif dengan skala 1–100.dan deskripsi.
Nilaikompetensi Pengetahuan dan Keterampilan dikualifikasikan menjadi
predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) sesuai dengan
interval KKM setiap Mata pelajaran. Nilai ketuntasan kompetensi Pengetahuan
dan Keterampilan jika mendapatka predikat Cukup (C).
d) Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:
NPH, PTS, dan PAS menggunakan skala nilai 1 sampai dengan 100.
HPTS dan HPAS dimasukkan ke dalam tabel pengolahan nilai akhir
semester secara gelondongan, tanpa memilah-milah nilai per KD.
Guru dapat memilah-milah nilai per KD hasil PTS dan PAS sebelum
memasukkan ke dalam tabel pengolahan nilai akhir semester. Pemilahan
nilai per KD tersebut untuk mengetahui KD mana saja yang siswa sudah
dan belum mencapai KKM untuk keperluan pemberian pembelajaran
remedial dan pendeskripsian capaian pengetahuan dalam rapor.
Dengan data skor pada tabel di atas, apabila dilakukan pembobotan HPH :
HPTS : HPAS = 2 : 1 : 1, maka penghitungan nilai akhir (HPA) adalah:
HPA (273,89) (190)(180) 4 79,45 Nilai Akhir Ani 79,45
selanjutnya dibulatkan menjadi 79 dan diberi predikat dengan ketentuan:
Sangat Baik (A) : 86-100
Baik (B) : 71-85
Cukup (C) : 56-76
Kurang (D) : ≤ 75
Nilai pengetahuan yang ditulis pada LHB adalah nilai 79,45 dengan
predikatnya B.
iii
Projek
Portofolio
b) Penilaian kompetensi keterampilan terdiri atas:
NilaiPraktik,
Nilai Produk,
Nilai Projek,
Nilai Portofolio
c) Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD
yang relevan.
d) Apabila dalam satu KD menggunakan teknik penilaian yang sama, maka
diambil nilai yang sama. Dan apabila dalam satu KD menggunakan teknik
penilaian yang berbeda, maka diambil nilai rata-rata.
e) Nilai keterampilan adalah mode yang terbaik dari hasil Penilaian Praktik,
Penilaian Produk, Penilaian Projek dan Penilaian Portofolio sebagai bahan
deskripsikan dalam rapor.
Contoh:
Seorang peserta didik memperoleh nilai keterampilan pada Mata Pelajaran
Prakarya sebagai berikut:
Nilai Praktik (NPr) = 82; Nilai Produk (NPd) = 87;Nilai Projek (NPj) = 84.
Maka 82+87+84 : 3 = 84 untuk nilai per KD.
Untuk nilai Rapor jumlah KD dibagikan sejumlah KD dalam satu
semester.
Misalnya; NKD 4.1 = 85 + NKD 4.2 = 83 + NKD 4.3 = 84
Nilai Portofolio (NPo) = nilai terbaik diantara tugas-tugas yang pernah
duberikan sebagai bahan deskrepsi dirapor.
Maka nilai keterampilan mata pelajaran Prakarya yang ditulis pada
LHB adalah nilai 84 dan predikatnya SB.
iii
Deskripsi sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK
Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang nilai kompetensi pengetahuan
dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah KKM. Karena ketuntasan belajar
yang dimaksud pada kenaikan kelas adalah ketuntasan dalam konteks kurun waktu
belajar 1 (satu) tahun, apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada
semester ganjil atau genap, nilai mata pelajaran dihitung dari rerata nilai semester
ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut. Sebagai contoh, nilai mata pelajaran
PRAKARYA siswa X pada semester ganjil adalah 70 (KKM 75). Nilai siswa
tersebut pada mata pelajaran yang sama pada semester genap di kelas yang sama
adalah 80. Rerata nilai siswa tersebut adalah (70+80):2 = 75. Dengan KKM 75,
siswa X tersebut dinyatakan tuntas pada mata pelajaran Prakarya.
Kriteria ketuntasan minimal sekurang-kurangnya 75. Satuan pendidikan dapat
menetapkan KKM lebih dari 75 dengan memperhatikan kemampuan awal siswa,
kerumitan kompetensi, dan keadaan sumber daya pendidikan di satuan
pendidikan tersebut.
Seorang siswa naik kelas atau tidak didasarkan pada hasil rapat pleno dewan guru
dengan mempertimbangkan kebijakan sekolah, seperti minimal kehadiran, ketaatan
pada tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di sekolah tersebut.
b. Kelulusan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Pasal 72 ayat (1) Kelulusan Peserta didik di SMP Negeri 1
Mutiara dilaksanakan setelah peserta didik menyelesaikan seluruh program
pembelajaran dari kelas VII s.d IX.
Adapun ketentuannya sebagai berikut:
Perilaku / sikap dengan kriteria baik;
Peserta didik sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan
kriteria ketuntasan
minimal pada semua Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator,
hasil belajar (HB) pada semua mata pelajaran.
Kehadiran peserta didik minimal 80 %;
Bebas dari Pelanggaran Disiplin Sekolah;
Lulus Ujian Sekolah;
iii
Lulus Ujian Nasional.
iii
• Gotong royong
• Toleransi
• Tanggungjawab
• Religius
• Kreatif
• Peduli lingkungan
• dll
b. Kompetensi (4 C)
Pendidikan dan pembelajaran akan berkembang seiring dengan perubahan zaman.
Di abad ke 21 ini, pembelajaran tidak hanya berpusat pada kemampuan kognitif,
tetapi juga mencakup sejumlah keterampilan personal dan social. Keterampilan
tersebut di kenal dengan istilah 4C Pembelajaran Abad 21.
Bagaimana siswa memecahkanmasalah kompleks
• Berpikir kritis
• Kreativitas
• Komunikasi
• Kolaborasi
iii
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran
menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai
berikut:
HARI WAKTU BELAJAR
Senin 08.00 – 13.00
Selasa 08.00 – 13.00
Rabu 08.00 – 13.00
Kamis 08.00 – 13.00
Jum’at 08.00 – 11.45
Sabtu 08.00 – 13.00
Setiap hari efektif semua peserta didik harus sudah berada di sekolah pukul
08.00 WIB.SMP Negeri 1 Mutiara juga memiliki kegiatan rutin pembiasaan. Kegiatan
iii
ini dilakukan setiap hari sekolah sebelum pembelajaran dimulai. Tujuannya adalah
membiasakan diri dan meningkatkan kedisiplinan peserta didik.
C. Hari Efektif
Kalender Pendidikan SMP Negeri 1 Mutiara Tahun Pelajaran 2021/2022
disusun dengan berpedoman pada Kalender Nasional Provinsi Aceh yang disesuaikan
dengan program sekolah dan kondisi diwilayah kecamatan Mutiara Timur Kabupaten
Pidie namun tetap memperhatikan kalender pendidikan yang terdapat pada standar isi,
rinciannya sebagai berikut:
1. PerhitunganMingguEfektifKelas VII dan VIII
JumlahMinggu
Smt. Bulan Jumlah Tidak Efektif Keterangan
Minggu Efektif
Libur Semester II 2020 dan Libur
Juli 2021 5 3 2
Hari Raya Idul Adha 1442 H
Agustus 4 0 4 -
September 5 1 4 Penilaian Tengah Semester
1 Oktober 4 0 4 -
November 4 0 4 -
Penilaian Akhir Semester (PAS),
Desember 5 4 1 Ekskul, Penyerahan Laporan Hasil
Belajar (LHB) dan Libur Semester
Jumlah 27 8 19
2 Januari
4 0 4 -
2021
Februari 4 0 4 -
Maret 5 2 3 PTS
April 4 4 0
Libur Ramadhan, dan Dinul Islam
Mei 4 1 3 Dinul Islam, Libur Ramadhan, dan
Libur Hari Raya Idul Fitri 1443 H
iii
Penilaian Akhir Semester (PAS),
Juni 5 4 1 Ekskul, Penyerahan Laporan Hasil
Belajar (LHB) dan Libur Semester.
Juli - - - Masuk Tahun Ajaran 2021/2022
Jumlah 26 11 15 Semua Jenjang Sama
Keterangan:
Rekapitulasi minggu efektif
Semester I (Juli 2021 s.d.Desember 2021 )
Jumlah minggu = 27 minggu
Jumlah minggu tidak efektif = 4 minggu
Jumlah minggu efektif = 23 minggu
Semester II (Januari 2022 s.d. Juni 2022)
Jumlah minggu = 26 minggu
Jumlah minggu tidak efektif = 6 minggu
Jumlah minggu efektif = 20 minggu
3. Perhitungan Minggu Efektif Kelas IX
JumlahMinggu
Smt. Bulan Jumlah TidakEfe Efektif Keterangan
Minggu ktif
Libur Semester 2020/2021 dan
Juli 2021 5 3 2
Libur Hari Raya Idul Adha 1442 H
Agustus 4 0 4 -
1
September 5 1 4 Penilaian Tengah Semester
Oktober 4 0 4 -
November 4 0 4 -
iii
Penilaian Akhir Semester (PAS),
Desember 5 4 1 Penyerahan Laporan Hasil Belajar
(LHB) dan Libur Semester
Jumlah 27 8 19
Januari
4 0 4 -
2021
Februari 4 0 4 -
Maret 5 2 3 Perkiraan ANBK SMP, UAS
2
April 4 4 0 Libur Ramadhan
Keterangan:
Rekapitulasi minggu efektif
Semester I (Juli 2021 s.d.Desember 2021 )
Jumlah minggu = 27 minggu
Jumlah minggu tidak efektif = 4 minggu
Jumlah minggu efektif = 23 minggu
Semester II (Januari 2022 s.d. Juni 2022 )
Jumlah minggu = 26 minggu
Jumlah minggu tidak efektif = 13 minggu
Jumlah minggu efektif = 13 minggu
iii
D. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama
dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat / Provinsi / Kabupaten dalam hal penentuan
hari libur umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan
jenis Pendidikan.
Berikut adalah rincian hari libur dalam tahun pelajaran 2021 / 2022
yaitu:
iii
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
padaawal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun
pelajaran telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu bulan Juli setiap tahun dan
berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar
sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajan terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota,
dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
5. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
6. Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
7. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
8. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu
secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
9. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan
jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat, Provinsi dan
Kabupaten.
iii
RENCANA KEGIATAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2021/2022
iii
25. Pesantren Kilat 11 April s/d 23 April 2022
26. Libur Idul Fitri 2 s/d 7 Mei 2022
Pemilihan Ketua OSIS Periode
27. Minggu ke 3 Agustus 2021
2021/2022
28. Rapat Persiapan UAS SM.1 21 Nopember 2021
29. Try Out Ujian Nasional - -
30. Ujian Sekolah (US) 7 s/d 12 Desember 2021
31. Ujian Tengah Semester Genap 1 s/d 6 Maret 2021
32. Perpisahan Peserta Didik Kelas IX - -
33. Ujian Nasional 15 s/d 17 Maret 2022
34. Sidang Kelulusan 5 Juni 2022
35. Ujian Akhir Semester Genap 6 s/d 11 Juni 2022
Rapat Kenaikan Kelas + Evaluasi
36. 16 Juni 2022
Tahun Pelajaran 2021/2022
37. Pembagian LHB Peserta Didik 18 Juni 2022
F. Pengembangan RPP
1. Implementasi pembelajaran untuk setiap mata pelajaran berdasarkan pada struktur
kurikulum yang tersedia di Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
2. Pengembangan RPP dilaksanakan dalam rapat kerja dewan guru dan MGMP.
Pengembangan RPP dimaksuk sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
3. Surat Edaran Menteri Pendidikan No. 14 tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.
4. SMP Negeri 1 Mutiara memfasilitasi para guru dalam mengembangkan RPP melalui:
a. In house Training, bersama pengawas sekolah dan Pejabat Dinas Pendidikan
Kabupaten Pidie;
b. Memberdayakan kelompok guru mata pelajaran (MGMP);
c. Mendatangkan Nara Sumber dari luar;
d. Penugasan penyusunan ditindak lanjuti dengan pembahasan dalam kelompok
maupun pleno;
e. Pengesahan oleh Kepala Sekolah;
iii
2. Pengembangan RPP Berkelanjutan
1) Melakukan evaluasi dan revisi terhadap kurikulum sekolah minimal setiap
akhir semester;
2) Mengadakan IHT tentang Kurikulum 2013, dan penyusunan RPP
Mengikut sertakan tenaga pendidik SMP Negeri 1 Mutiara dalam berbagai pelatihan, baik di
sekolah, tingkat Kabupaten, maupun Provinsi.
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iii
iii