TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menggunakan 2 (dua) Jenis Kurikulum dalam proses pembelajaran, yakni
Kurikulum 2013 (kelas 2, 3, 5, dan 6) dan Kurikulum Merdeka (kelas 1 dan
4).
Kedua : Menetapkan Susunan dan Tugas Tim Pengembang Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan Tahun Pelajaran 2022/2023 sebagaimana pada Lampiran I
Surat Keputusan ini.
Ketiga : Menugaskan Tim Pengembang Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Tahun Pelajaran 2022/2023 untuk menyusun Dokumen Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) Kurikulum Merdeka sesuai
Sistematika Susunan Dokumen sebagaimana pada Lampiran II Surat
Keputusan ini.
Keempat : Tim Pengembang Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Tahun
Pelajaran 2022/2023 melaporkan hasil kajian Dokumen Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) Kurikulum Merdeka kepada kepala
sekolah.
Kelima : Semua biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan
pada anggaran yang sesuai dan apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan
ini, akan dibetulkan sebagaiamana mestinya.
Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir sebelum Tahun
Pelajaran 2022/2023 dimulai.
Tembusan Yth.
1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sidrap di Pangkajene
2. Ketua Dewan Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sidrap di Pangkajene
3. Korwil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Pitu Riawa
4. Ketua Komite Sekolah UPT SD Negeri 8 Otting
5. Pertinggal
Lampiran I : Surat Keputusan Kepala UPT SD Negeri 1 Betao
Nomor : 421.2/045/UPT SDN.1, BTO/VII/2022
Tentang :
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM FASILITATOR
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
TAHUN 2022
Memperhatikan : Hasil rapat kepala sekolah, dewan guru dan komite sekolah tanggal 14
bulan Juli tahun 2022
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kesatu : Membentuk Tim Fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila UPT
SD Negeri 1 Betao Tahun Pelajaran 2022/2023
Kedua : Menunjuk Tim Fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila UPT
SD Negeri 1 Betao dengan susunan sebagaimana tersebut dalam lampiran
keputusan ini.
Ketiga : Tim Fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila UPT SD Negeri 1
Betao sebagaimana dimaksud pada DIKTUM KESATU mempunyai tugas
dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi tahapan kesiapan satuan pendidikan dalam
menjalankan projek profil
b. Menentukan dimensi dan tema projek profil
c. Merancang alokasi waktu projek profil
d. Menyusun modul projek profil
e. Menentukan tujuan pembelajaran
f. Mengembangkan topik, alur aktivitas, dan asesmen projek profil
Keempat : Segala biaya yang dikeluarkan dari pelaksanaan keputusan ini dibebankan
pada anggaran yang sesuai.
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa
apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
SUDIANTO,S.Pd.,M.Pd,
NIP. 196705241991061001
A. PENANGGUNGJAWAB
1. Menyiapkan sistem dari perencanaan hingga evaluasi dan refleksi projek profil di skala satuan
pendidikan, termasuk sistim pendokumentasian projek penguatan profil pelajar pancasila. Sistem
ini juga dapat digunakan sebagai portofolio satuan pendidikan.
2. Membuka pintu kolaborasi dengan narasumber untuk memperkaya materi projek profil:
masyarakat, komunitas, akademisi, praktisi. Satuan Pendidikan dapat mengidentifikasi orang tua
yang potensial sebagai narasumber dari daftar pekerjaan orang tua atau narasumber ahli di
lingkungan sekitar satuan pendidikan.
3. Mengomunikasikan projek penguatan profil pelajar Pancasila kepada lingkungan satuan
pendidikan, orang tua peserta didik, dan mitra (narasumber dan organisasi terkait).
4. Memastikan beban kerja pendidik tetap dipertahankan (tidak dikurangi) sesuai arahan alokasi
waktu projek profil yang sudah diatur oleh pemerintah.
5. Melibatkan pendidik bimbingan dan konseling atau mentor untuk memfasilitasi proses
berjalannya projek profil dengan memberikan dukungan, baik dalam bidang akademis maupun
kebutuhan emosional peserta didik.
6. Menyediakan kebutuhan sumber daya serta dana yang diperlukan untuk kelangsungan projek
profil
B. KOORDINATOR PROJEK
C. FASILITATOR PROJEK
1. Memperhatikan kebutuhan dan minat belajar setiap peserta didik agar dapat memberikan
stimulan atau tantangan yang beragam (berdiferensiasi), sesuai dengan gaya belajar, daya
imajinasi, kreasi dan inovasi, serta peminatan terhadap tema projek profil.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat dalam perencanaan dan
pengembangan projek profil, dengan menyesuaikan kesiapan peserta didik dalam tingkat
keterlibatan.
3. Memberikan ruang bagi peserta didik untuk mendalami isu atau topik pembelajaran yang
kontekstual dengan tema projek profil sesuai dengan minat masing-masing peserta didik.
4. Berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait projek profil (orang tua, mitra, lingkungan satuan
pendidikan, dll. ) dalam mencapai tujuan pembelajaran dari setiap tema projek profil.
5. Melakukan penilaian yang mengacu pada prinsip asesmen yang sudah ditentukan dalam
memonitor perkembangan profil pelajar Pancasila yang menjadi focus sasaran.
6. Menyediakan sumber belajar yang dibutuhkan oleh peserta didik secara proporsional. Contoh
dalam tahapan belajarnya, peserta didik perlu dibantu dalam penyediaan hal berikut:
• Buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan sumber-sumber pembelajaran lain yang berhubungan
dengan projek profil.
• Narasumber yang dapat memperkaya proses pelaksanaan projek profil.
7. Mengajarkan keterampilan proses inkuiri peserta didik dan mendampingi peserta didik untuk
mencari referensi sumber pembelajaran yang dibutuhkan, seperti buku, artikel, tulisan pada surat
kabar/ majalah, praktisi atau ahli bidang tertentu, dan sumber belajar lainnya.
8. Memfasilitasi akses untuk proses riset dan bukti.
• Menyiapkan surat pengantar yang dibutuhkan untuk menghubungi sumber pembelajaran
• Mencari kontak dan menghubungi Narasumber
9. Membuka diri untuk memberi dan menerima masukan serta kritik, mulai dari awal hingga akhir
pelaksanaan projek profil.
10. Mendampingi peserta didik untuk merencanakan dan menyelenggarakan setiap tahapan kegiatan
projek profil yang menjadi ruang lingkup belajar peserta didik.
11. Memberi ruang peserta didik untuk berpendapat, membuat pilihan, dan mempresentasikan projek
profil mereka.
12. Mengelola beban kerja mengajar dengan seimbang antara intrakurikuler dan projek profil
Dengan hormat,
Dalam rangka pembentukan tim pengembang Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan UPT SD
Negeri 1 Betao tahun pelajaran 2022/2023, maka kami mengundang bpk/ibu/sdi untuk menghadiri
Rapat sesuai dengan prihal tersebut di atas, yang Insha Allah akan dilaksanakan pada :
Hari / Tgl : Senin/14 Juli 2022
Waktu : 08.00 WITA
Tempat : UPT SD Negeri 1 Betao
Karena pentingnya acara ini, maka kehadiran dan partisipasi Bapak/Ibu, Sdr(i), sangat kami
harapkan, dan akhirnya kami ucapkan terima kasih.
SUDIANTO,S.Pd.,M.Pd.
NIP 19670524 199106 1 001
DAFTAR HADIR
PESERTA PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG SEKOLAH TAHUN
2020
No Nama Unsur Tanda Tangan
1 Suardi, S.Pd.Sd Pengawas 1
Wilayah
2 Sudianto, S.Pd., M.Pd. Kepala Sekolah 2
12 Jamaluddin,S.Pd.SD Guru 12
13 Asrianti,S.Pd. Guru 13
14 Ira Reski Antari Pustakawan 14
15 Fanter, S.Pd Operator Sekolah 15.
Pada hari Kamis Tanggal Empat Belas Bulan Juli Tahun Dua Ribu Dua Puluh pukul
08.00 Wita telah dilaksanakan rapat pembentukan Tim Pengembang Sekolah Tahun 2022
bertempat di ruang Kantor UPT SDN 1 Betao yang dihadiri oleh Sembilan (11) orang
seharusnya dihadiri oleh satu (1) Kepala Sekolah, satu (1) Pengawas , satu (1) Komite, sebelas
Adapun hasil keputusan rapat yang dimaksud telah dituangkan dalam bentuk Keputusan
Kepala Sekolah.
Penulis :
NAHARIAH, S.Pd
Guru kelas 1
UPT SD NEGERI 1
BETAO
Pendahuluan
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Makanan merupakan bagian dari sebuah
kebudayaan, hampir semua daerah memiliki makanan khas masing-masing. Dewasa ini, makanan khas
setiap daerah perlahan mulai ditinggalkan seiring perkembangan jaman.
Nilai historis makanan tradisional merupakan bagian dari kebudayaan. Makanan merupakan salah
satu simbol dari adat budaya masyarakat yang memiliki peran sebagai bagian dari bentuk tradisi yang dapat
menyeimbangkan harmonisasi kehidupan masa lalu dan masa kini. Makanan tradisional merupakan
representasi dari asimilasi way of life terhadap perubahan peradaban suatu masyarakat tertentu (Hatibie dan
Priyambodho, 2019).
Pada fase A, rentang usia anak berkisar 6-8 tahun merupakan fase anak berpikir operasional konkrit.
Makanan merupakan hal terdekat yang ada dalam kehidupan anak-anak. Oleh karena itu, projek ini disusun
untuk mengenalkan kembali kebudayaan asli Indonesia melalui makanan tradisional dengan menanamkan
nilai-nilai kearifan lokal.
Projek “Makananku, Budayaku” ini disusun dengan tujuan menguatkan Profil Pelajar Pancasila
melalui pemahaman nilai kearifan lokal pada makanan tradisional. Projek ini dimulai dengan kegiatan
mencari data terkait makanan kesukaan peserta didik. Selanjutnya mengembangkan permasalahan melalui
isu-isu yang terjadi di masyarakat terkait dengan konsumsi makanan yang kurang sehat pada anak-anak.
Peserta didik kemudian diajak untuk lebih mengenal makanan tradisional yang lebih menyehatkan
dibandingkan makanan yang biasa dikonsumsinya. Dalam prosesnya, mereka juga diajak untuk
mengembangkan kemandirian diri, memahami kebudayaannya dan berkolaborasi.
Selanjutnya masuk ke dalam tahap aksi nyata. Pada tahap ini, peserta didik akan berkolaborasi
dengan guru, teman dan keluarga untuk membuat sebuah festival makanan tradisional. Dimulai dari
menentukan makanan yang akan dikaji, wawancara dengan narasumber, menemukan nilai-nilai pada
makanan tradisional, latihan membuat makanan tersebut di rumah dan membuat poster terkait makanan
tradisional. Di akhir projek, peserta didik akan melakukan refleksi kelompok terkait kegiatan yang sudah
dilakukan dan refleksi diri terkait dengan pemahamannya terhadap makanan tradisional.
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan tiga dimensi dari Profil Pelajar
Pancasila yakni Kemandirian, Gotong Royong dan Berkebhinekaan Global beserta elemen-elemen yang
terkait.
1. Komitmen sekolah untuk konsisten dalam mengembangkan kearifan lokal seperti menggunakan bahasa
daerah sebagai bahasa sehari-hari saat projek berlangsung.
2. Kolaborasi dengan pihak terkait sebagai narasumber yang memahami sejarah dan nilai-nilai kearifan
lokal dari pembuatan makanan tradisional.
3. Membangun kesadaran seluruh warga sekolah untuk memilih makanan tradisional sebagai panganan
yang lebih sehat.
4. Apakah sekolah memiliki sarana untuk menyediakan makanan tradisional sebagai pengganti jajanan anak?
5. Kerjasama dengan orangtua untuk mendampingi peserta didik saat melakukan projek di rumah.
6. Perlu dilakukan pengkajian terlebih dulu oleh guru dan pihak sekolah terkait makanan tradisional yang
akan diperkenalkan kepada peserta didik dengan pemahaman nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di
dalamnya.
Tahapan dalam projek “Makananku, Budayaku”
Tahap Aksi : berkolaborasi untuk menciptakan aksi nyata terkait permasalahan yang terjadi.
9. 10. 11. 12. 13.
Membuat draft Finalisasi poster Membuat makanan Membuat draft Pertemuan
poster tradisional presentasi mencoba rasa
14. 15.
Simulasi festival Festival makanan
makanan tradisional.
tradisional.
Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut : melakukan refleksi dan memikirkan tindak lanjut atas projek
yang sudah dilakukan.
16.
Refleksi dan tindak
lanjut
Gotong royong
Sub-elemen Belum Mulai Berkembang Sangat
berkembang berkembangsesuai harapan berkembang
Kerjasama Masih harus selalu Mengikuti orang
Menerima dan Menampilkan
diingatkan orang lain dalam
melaksanakan tugas tindakan yang
dewasa atau teman melakukan tugas
serta peran yang sesuai dengan
untuk berkegiatan berkelompok.diberikan harapan dan tujuan
dalam kelompok. kelompok dalam kelompok.
sebuah kegiatan
bersama.
Tanggap terhadap Peka terhadap Peka dan Peka dan Peka dan
situasi sosial perubahan yang mengapresiasi mengapresiasi mengapresiasi
terjadi di orang-orang di orang-orang di orang-orang di
lingkungan. lingkungan sekitar. lingkungan sekitar, lingkungan sekitar,
kemudian kemudian
melakukan melakukan
tindakan sederhana tindakan untuk
untuk menjaga
melakukannya. keselarasan dalam
berelasi dengan
orang lain.
Gambar : kutipan gambar kue tradisional dalam acara adat daerah bugis
Dewasa ini, anak-anak lebih banyak mengkonsumsi makanan yang kurang sehat dibandingkan
dengan makanan tradisional yang masih alami dalam pengolahannya. Dilansir dari Kompas.com bahwa
konsumsi makanan tidak sehat (junkfood) pada anak-anak berdampak buruk pada kesehatan seperti obesitas,
kurang makanan bergizi, kecanduan dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, anak-anak pun
menjadi asing dengan jenis makanan khas dari daerahnya sendiri. Sebagai upaya meningkatkan kesadaran
anak-anak akan konsumsi makanan sehat dan mengenalkan kembali pada akar budayanya, maka
pembahasan terkait makanan tradisional dipilih untuk menanamkan nila-nilai kearifan lokal pada anak-anak.
Sekolah merupakan lingkungan belajar untuk anak. Oleh karenanya, pengenalan makanan tradisional
pada kegiatan projek di lingkungan sekolah akan terasa lebih bermakna. Kearifan lokal yang mulai lambat
laun terlupakan, bisa dikenalkan kembali pada anak-anak melalui pemaknaan nilai dalam makanan
tradisional.
Cara Penggunaan Perangkat Ajar Projek
Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SD (Fase A) agar dapat melaksanakan
projek dengan tema Kearifan Lokal. Judul projek pada perangkat ajar ini adalah “Makananku, Budayaku”
yang didalamnya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran peserta didik terkait makanan sehat sekaligus
mengenalkan kembali makanan tradisional dan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung didalamnya.
Perangkat ajar ini terdiri dari 16 aktivitas yang saling berkaitan. Disarankan projek ini dilakukan
pada semester 2 kelas 2 SD dikarenakan aktivitas yang ditawarkan disusun sedemikian rupa agar peserta
didik tidak hanya mengenal tetapi juga memahami nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam makanan
tradisional. Waktu yang direkomendasikan dalam pengerjaan projek ini adalah selama 1 semester dengan
total waktu kurang lebih 35 jam. Sebaiknya, terdapat jeda waktu antar aktivitas sehingga guru dapat
melakukan refleksi dan menentukan perbaikan untuk aktivitas selanjutnya.
Namun demikian, kami memahami bahwa setiap sekolah memiliki kondisi yang berbeda. Oleh
karena itu, guru dan kepala sekolah mempunyai kewenangan dalam menyesuaikan jumlah aktivitas dan
pengaturan alokasi waktunya. Materi ataupun rancangan aktivitas dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah
agar projek ini dapat berjalan lancar dan efektif. Kami pun sudah menyiapkan beberapa alternatif dan tips
agar dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menjalankan projek ini.
AKTIVITAS 1
MAKANAN
KESUKAANKU
Jenis Kegiatan : Tatap Muka dan Tugas Mandiri
Waktu : 4 JP (4 x 35 menit)
Bahan : Tabel data makanan kesukaan, template grafik gambar dan stiker
Peran guru : Fasilitator
Persiapan :
1) Guru menyiapkan lembar kerja yang akan digunakan peserta didik berupa tabel makanan kesukaan dan
template grafik gambar.
2) Guru menyiapkan stiker yang bisa dibuat sendiri dengan menggunakan kertas warna warni dibentuk
lingkaran, persegi, segitiga, dll.
Pelaksanaan :
1) Guru memulai projek dengan menanyakan makanan yang sering dikonsumsi peserta didik
menggunakan beberapa pertanyaan pemantik seperti berikut :
a. Apa makanan yang paling kamu suka?
b. Kenapa kamu menyukai makanan tersebut?
c. Dimana kamu biasanya menemukan makanan tersebut?
2) Dari hasil diskusi, guru menuliskan 5 makanan terbanyak yang disebutkan oleh peserta didik di papan
tulis dan meminta peserta didik untuk menuliskannya pada kolom makanan kesukaan.
3) Guru menjelaskan cara pengisian tabel. Guru meminta peserta didik untuk bertanya kepada teman
sekelasnya mengenai makanan kesukaan (sesuai dengan 5 pilihan yang tersedia) dan menuliskannya
pada tabel yang telah disiapkan. Pengisian tabel menggunakan turus. 1 turus mewakili 1 peserta didik.
Contoh tabel data makanan kesukaan :
Jumlah peserta didik : 28
3. Makanan C Ll
4. Makanan D Llll
5. Makanan E Lll
4) Guru menjelaskan cara pengisian grafik gambar dari data yang sudah dikumpulkan oleh peserta didik.
Tugas ini bisa dilakukan secara mandiri oleh peserta didik di rumah. Berdasarkan data pada tabel,
peserta didik akan memindahkan data ke dalam grafik gambar menggunakan stiker yang telah
disediakan.
Perlu diperhatikan : peserta didik perlu menempelkan stiker sejajar agar terlihat perbedaan jumlah pada
makanan yang disukai.
Contoh grafik gambar :
Grafik Gambar
Makanan Kesukaan Peserta Didik Kelas
Persiapan :
1) Guru sudah mengolah data makanan kesukaan peserta didik dari kegiatan sebelumnya.
2) Guru menyiapkan video terkait konsumsi makanan pada anak-anak saat ini.
3) Guru menyiapkan beberapa dokumentasi terkait makanan yang banyak dikonsumsi peserta didik.
4) Pemilihan isu yang disesuaikan dengan data makanan kesukaan (aktivitas 1) agar proses diskusi dapat
berjalan.
Pelaksanaan :
1) Guru meminta beberapa perwakilan peserta didik untuk mempresentasikan hasil grafik gambarnya di
depan kelas. Peserta didik yang lain dapat saling bertukar pendapat apabila terdapat perbedaan data.
2) Guru mengaitkan hasil data yang diperoleh peserta didik dengan isu terkait konsumsi makanan pada
anak- anak jaman sekarang melalui pemutaran video dan dokumentasi yang telah disiapkan.
3) Guru memberikan pertanyaan pemantik di papan tulis untuk dijadikan bahan diskusi peserta didik
dalam menentukan informasi. Berikut adalah beberapa pertanyaan pemantik berdasarkan contoh video:
a. Dimana terjadinya razia jajanan?
b. Makanan apa saja yang diuji oleh dinas kesehatan?
c. Berapa banyak jajanan yang mengandung bahan berbahaya?
d. Bahan berbahaya apa saja yang ada dalam makanan yang diuji?
Dari informasi-informasi yang dituliskan, peserta didik menyimpulkan kemungkinan masalah yang akan
terjadi.
4) Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok (setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang) untuk
melakukan diskusi terkait permasalahan yang sedang dibahas dan menuliskannya pada lembar diskusi.
5) Perwakilan setiap kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Guru akan
menuliskan poin hasil diskusi setiap kelompok di papan tulis. Kemudian peserta didik diajak untuk
menyimpulkan hasil diskusi seluruh kelompok.
Alternatif :
Jika tidak memungkinkan untuk menayangkan video, guru bisa melakukan kegiatan bercerita berdasarkan
artikel yang didapat dari media massa (koran, internet, dll) atau kejadian yang banyak terjadi di lingkungan
sekitar terkait konsumsi makanan pada anak-anak. Isu yang dibahas adalah terkait konsumsi makanan tidak
sehat (banyak mengandung minyak, menggunakan pewarna dan pemanis buatan, dll) dan dampaknya pada
kesehatan.
Contoh lembar diskusi
Kelompok :
Nama Anggota :
Catatan :
Informasi adalah hal-hal yang ditemukan peserta didik dari video/ cerita/ dokumentasi yang diberikan.
Masalah adalah akibat yang mungkin terjadi dari informasi-informasi yang didapatkan.
AKTIVITAS 3
MEMBANDINGKAN MAKANAN KESUKAAN DENGAN MAKANAN TRADISIONAL
Persiapan :
1) Guru mencari informasi terlebih dahulu mengenai makanan tradisional yang memiliki nilai kearifan lokal
dan biasa digunakan dalam berbagai macam kegiatan adat seperti pernikahan, khitanan, upacara adat
maupun acara-acara penting lainnya.
2) Guru menyiapkan lembar plus delta sebagai thinking tools dalam membandingkan makanan yang disukai
peserta didik dengan makanan tradisional.
3) Guru menyiapkan beberapa contoh makanan kesukaan peserta didik (berdasarkan aktivitas 1) dengan
makanan tradisional. Pastikan bahwa makanan tradisional yang disajikan adalah makanan yang memiliki
nilai kearifan lokal.
Pelaksanaan :
1) Guru memperlihatkan makanan yang dibawa, kemudian peserta didik diminta untuk mengamati dan
mencoba.
2) Guru memimpin diskusi secara klasikal dengan pertanyaan pemantik sebagai berikut :
a. Apa perbedaan dari kedua jenis makanan yang diperlihatkan?
b. Mana yang paling sering anak-anak temukan?
c. Bagaimana perbedaan rasa dari kedua jenis makanan tersebut?
d. Mana yang terlihat lebih baik untuk kesehatan anak-anak (dilihat dari penampakkan fisiknya)?
e. Mana makanan yang asli buatan dari daerah tempat tinggal anak-anak?
3) Guru menjelaskan cara pengisian tabel plus delta kepada pesrta didik yaitu dengan menuliskan hal-hal
yang sudah baik pada tabel plus dan hal-hal yang perlu diperbaiki pada tabel delta.
Catatan :
Tabel plus delta adalah thinking tools yang digunakan untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam
berefleksi untuk menemukan perbaikan.
Tugas :
Peserta didik mengisi tabel plus delta terkait makanan tradisional dengan makanan kesukaan peserta didik .
Tips :
Beri kesempatan peserta didik untuk mengamati dan mencoba makanan yang diperlihatkan. Lakukan diskusi
yang mendalam terlebih dahulu sebelum peserta didik diberikan kesempatan untuk mengisi tabel plus delta
sesuai dengan pemahaman mereka. Buat kriteria yang perlu dibandingkan dari kedua jenis makanan yang
sedang dibahas.
Allternatif :
1) Jika tidak memungkinkan untuk membawa langsung contoh makanan tradisional, guru bisa menyiapkan
video dan foto berbagai jenis makanan tradisional dan makanan kesukaan peserta didik. Diusahakan jenis
makanan yang diperlihatkan adalah makanan yang pernah dicoba peserta didik.
2) Jika peserta didik mengalami kesulitan dalam mengisi tabel plus delta, peserta didik diminta untuk
mengemukakan secara langsung pendapatnya mengenai makanan kesukaan dan tradisional sesuai dengan
pertanyaan arahan dari guru.
Pengayaan :
Setelah mengisi tabel plus delta, peserta didik menuliskan solusi yang bisa dilakukan untuk memperbaiki hal-
hal yang kurang baik dari kedua jenis makanan yang dibahas.
Jenis makanan + Δ
Makanan Kesukaan
Makanan tradisional
AKTIVITAS 4
REFLEKSI
AWAL
Persiapan :
1) Sebelum melakukan kegiatan refleksi awal, guru sudah mengumpulkan data terkait plus delta
perbandingan makanan antara makanan kesukaan dengan makanan tradisional yang sudah diisi peserta
didik.
2) Guru menyiapkan lembar refleksi yang harus diisi oleh peserta didik terkait dengan makanan kesukaan
dan makanan tradisional.
Pelaksanaan :
1) Guru memandu diskusi berdasarkan hasil pengisian tabel plus delta makanan kesukaan dengan makanan
tradisional yang sudah diisi.
2) Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk menghidupkan diskusi secara klasikal :
a. Apakah anak-anak sering mengkonsumsi makanan tradisional?
b. Apakah anak—anak tahu sejak kapan makanan tradisional dibuat?
c. Pada kegiatan apa saja biasanya makanan tradisional dihidangkan?
d. Apakah anak-anak mudah menemukan makanan tradisional?
3) Guru menjelaskan cara mengisi lembar refleksi yang sudah disiapkan.
Tugas :
Peserta didik mengisi lembar refleksi.
Contoh lembar refleksi :
Peserta didik diminta untuk mewarnai salah satu emoticon sesuai dengan apa yang mereka rasakan.
Nama :
Kelas :
Tanggal :
Keterangan :
= biasa saja.
Persiapan :
1) Guru menyiapkan cerita yang akan dibawakan saat di kelas. Cerita yang dibawakan merupakan cerita
salah satu contoh makanan tradisional atau mengenai kegiatan adat yang didalamya terdapat pengenalan
makanan tradisional.
2) Pastikan bahwa dalam cerita yang akan dibawakan mengandung nilai-nilai kearifan lokal seperti
kegunaannya dalam masyarakat, makna dan proses pembuatannya.
3) Guru menyiapkan teknik bercerita yang akan dilakukan bisa dengan teknik mendongeng, pertunjukkan
boneka/wayang, diorama atau membacakan cerita di depan kelas.
Pelaksanaan :
1) Guru memberikan prolog terkait makanan tradisional yang sudah diwariskan turun temurun dari nenek
moyang.
2) Guru bercerita tentang makanan tradisional menggunakan teknik bercerita yang sudah disiapkan.
3) Peserta didik berdiskusi dalam kelompok (3-4 orang) mengenai informasi yang didapat dari cerita.
Kemudian perwakilan setiap kelompok akan menjelaskan hasil diskusi di depan kelas. Guru menuliskan
poin penting dari hasil diskusi setiap kelompok di papan tulis.
4) Peserta didik bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi semua kelompok.
Tugas :
Peserta didik diminta untuk mencari informasi dari anggota keluarga atau orang di sekitar tempat tinggal
terkait makanan tradisional di daerahnya dan kegunaan serta makna dari makanan tradisional tersebut.
Pengumpulan tugas dijadwalkan sebelum pertemuan berikutnya.
Tips :
1) Saat membacakan cerita dapat diselingi dengan kegiatan tanya jawab terkait informasi dari cerita untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik.
Contoh :
a. Acara apa yang terdapat dalam cerita?
b. Apa nama makanan yang terdapat dalam cerita?
c. Terbuat dari apa makanan tersebut?
d. Apa makna dari makanan tersebut?
2) Sebelum guru membacakan cerita, lebih baik guru juga mencari referensi lain untuk menguatkan
informasi yang terdapat dalam cerita.
Alternatif :
Selain menggunakan buku cerita, kegiatan bercerita juga dapat dilakukan berdasarkan pengalaman langsung
guru yang kemudian dikaitkan dengan penggunaannya pada kegiatan adat atau kebiasaan yang dilakukan di
daerah tempat tinggal.
Pengayaan :
Setelah mendengarkan cerita yang disampaikan guru, peserta didik membuat mindmap untuk menentukan
informasi-informasi penting yang terdapat dalam cerita.
Referensi :
Buku cerita tentang kue-kue tradisional daerah bugis
Ide Masak (2013). Resep Favorit untuk Usaha – Onde-onde. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-22-
8886-5.
Nyonya Rumah (2004). Kue manis Indonesia. Gramedia Pustaka Utama. hlm. 26–. ISBN 978-979-22-
0732-3.
AKTIVITAS 6
MEMBUAT
PERENCANAAN
Persiapan :
1) Guru sudah merangkum informasi yang didapatkan peserta didik dari tugas yang diberikan pada aktivitas
5.
2) Guru menyiapkan tabel perencanaan untuk diisi bersama-sama peserta didik dalam menentukan
perencanaan kegiatan yang akan dilakukan.
3) Guru menghitung alokasi waktu yang tersedia untuk pengerjaan projek.
Pelaksanaan :
1) Guru meminta perwakilan peserta didik untuk menceritakan informasi yang didapatkan mengenai
makanan tradisional.
2) Guru membahas kembali isu (aktivitas 2) dan informasi yang didapatkan oleh peserta didik kemudian
dikaitkan dengan tujuan projek untuk mengenal lebih jauh nilai dan cara pembuatan makanan tradisional.
Selain itu, peserta didik juga diajak memikirkan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut.
3) Guru dan peserta didik menentukan timeline kegiatan yang akan dilakukan selama projek berlangsung.
4) Pembagian kelompok (3-4 orang) untuk memilih makanan tradisional yang akan dikaji.
Tips :
Guru dapat bekerjasama dengan orangtua untuk membiasakan peserta didik melihat tabel perencanaan yang
sudah disepakati dalam melakukan kegiatan di rumah.
Contoh Timeline perencanaan kegiatan
projek Nama :
Kelas :
Tanggal :
Minggu ke-8 Minggu ke-9 Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
10 11 12 13 14
AKTIVITAS 7
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN
DASAR
Persiapan :
1) Guru menyiapkan tabel pembiasaan keterampilan dasar yang akan dicapai selama projek berlangsung.
2) Guru menentukan keterampilan yang ingin dicapai pada akhir projek berdasarkan relevansinya dengan
tema.
Pelaksanaan :
1) Guru dan peserta didik berdiskusi terkait keterampilan-keterampilan yang perlu dikuasai dalam projek ini.
2) Guru dan peserta didik memilih 3-5 keterampilan yang akan dijadikan pembiasaan dalam kurun waktu
tertentu, misal 1 bulan, 2 bulan atau selama projek berlangsung.
3) Keterampilan-keterampilan yang dijadikan pembiasaan adalah keterampilan yang berkaitan dengan
kegiatan sehari-hari, seperti merapikan kembali barang yang sudah digunakan, mencuci piring,
menyiapkan makanan sendiri,dll.
Tugas :
Setiap hari peserta didik akan mengisi tabel pembiasaan keterampilan dasar sesuai dengan waktu yang sudah
ditentukan (misal ; selama 1bulan atau selama projek berlangsung, dll).
Tips :
Guru dapat memilih 3-5 keterampilan sesuai dengan tujuan projek yang disesuaikan dengan kebiasaan lokal.
Contoh ; bagi yang tinggal di desa nelayan bisa menambahkan keterampilan yang berkaitan dengan kegiatan
nelayan seperti membersihkan ikan, memilah ikan, dll. Begitu pun dengan yang tinggal di daerah pertanian,
bisa menambahkan keterampilan seperti menanam bibit, menyiram tanaman, memilah sayuran , dll.
Contoh tabel pembiasaan (dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik pada setiap sekolah).
Memotong sayur
Memotong sayur
Memotong sayur
Memotong sayur
Konsisten dalam
melakukan
pembiasaan.
Mandiri dalam
melakukan
pembiasaan.
Bertanggung jawab
dengan tugas yang
harus dilakukan.
Terdapat peningkatan
kualitas dari
pembiasaan yang
dilakukan.
Contoh : awalnya
mencuci piring masih
terdapat sisa sabun,
sekarang sudah bersih.
AKTIVITAS 8
WAWANCARA
NARASUMBER
Jenis kegiatan :Tatap Muka
Waktu : ± 8 JP (disesuaikan dengan tempat yang akan dikunjungi dan pengaturan
jadwalnya) Alat dan Bahan : Lembar observasi dan wawancara.
Peran guru : Fasilitator
Persiapan :
1. Guru bekerjasama dengan pihak sekolah dan orangtua dalam menentukan narasumber.
2. Guru bekerjasama dengan orangtua dalam menentukan jadwal kunjungan.
3. Guru menyiapkan lembar observasi dan wawancara.
Pelaksanaan :
1. Sebelum melakukan kunjungan, peserta didik membuat draft pertanyaan yang akan diajukan.
2. Guru menjelaskan tata cara melakukan wawancara sesuai dengan etika kesopanan (menyapa, meminta
ijin dan berterima kasih) menggunakan bahasa daerah. Contoh : dalam bahasa sunda menggunakan kata
sampurasun untuk menyapa, punten untuk permisi dan hatur nuhun untuk berterima kasih.
3. Guru menjelaskan hal-hal yang perlu diamati saat berkunjung ke tempat narasumber, seperti : alat bahan
yang digunakan dan cara membuat makanannya. Pastikan semua peserta didik mengajukan pertanyaan
terkait makna dan nilai dari makanan tradisional yang dikajinya.
Tips :
1. Pastikan bahwa narasumber dapat berinteraksi dengan peserta didik menggunakan bahasa yang mudah
dipahami. Perhatikan juga tempat yang akan dikunjungi dengan mempertimbangkan mobilitas peserta
didik.
2. Pengaturan jadwal dan kerjasama dengan guru lain. Narasumber yang dituju bisa saja berbeda,
tergantung dari makanan yang akan dikaji oleh peserta didik. Oleh karenanya perlu pengaturan jadwal
dan bantuan dari guru lain (menjadi fasilitator) dalam kegiatan ini.
Alternatif :
1. Jika tidak memungkinkan untuk pergi ke tempat narasumber, sekolah dapat mengundang langsung
narasumber atau melakukan video conference (seperti ; zoom meeting, Googlemeet, dll)
2. Bagi anak berkebutuhan khusus yang tidak memungkinkan untuk mengikuti kegiatan kunjungan, guru
dapat menyiapkan rekaman hasil kunjungan agar peserta didik tersebut mendapatkan informasi yang
dibutuhkan. Draft pertanyaan yang sudah disusun, dapat diajukan oleh peserta didik lain saat melakukan
kunjungan.
Pengayaan :
Membuat cerita berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan narasumber.
Tata Krama :
Guru dan peserta didik berdiskusi mengenai tata krama berkunjung ke tempat orang lain (menyapa,
berperilaku sopan, tidak berbicara kasar, bicara bergantian, meminta ijin/permisi saat mau mencoba atau
melakukan sesuatu).
Lembar Observasi
Nama :
Kelas :
Tanggal :
3. Cara pembuatan
Lembar wawancara
Narasumber :
No Pertanyaan Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
AKTIVITAS 9
MEMBUAT DRAFT
POSTER
Jenis kegiatan : Tatap Muka
Waktu : 4 JP (4 x 35 menit)
Alat dan Bahan : Kertas A4 dan alat tulis.
Peran guru : Fasilitator
Persiapan :
1) Guru menyiapkan beberapa contoh poster (berupa dokumentasi atau hasil unduh dari internet).
2) Guru mengatur ruangan untuk efektifitas kegiatan berkelompok.
Pelaksanaan :
1) Guru melakukan diskusi dengan peserta didik terkait kegiatan projek yang sudah dilakukan. Guru
bertanya tentang pengalaman peserta didik saat berkunjung ke tempat narasumber.
2) Peserta didik berdiskusi dalam kelompok membahas informasi yang didapat dari hasil kunjungan. Hal-
hal yang perlu didikusikan dalam kelompok :
a. Cara pembuatan makanan yang dikaji.
b. Kisah makanan yang dikaji.
c. Acara-acara penting yang menggunakan makanan yang dikaji.
d. Nilai-nilai atau makna dari makanan yang dikaji.
3) Guru memperlihatkan beberapa contoh poster yang sudah disiapkan dan melakukan diskusi secara
klasikal terkait hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat poster.
4) Guru meminta peserta didik untuk melakukan brainstorming (curah ide) per kelompok terkait isi poster
yang akan dibuat berdasarkan informasi yang didapat dari hasil diskusi.
5) Peserta didik membuat draft poster pada kertas A4 yang sudah disiapkan.
Tips:
Saat melakukan brainstorming, guru sebaiknya memantau seluruh kelompok dan memotivasi agar semua
peserta didik ikut mencurahkan idenya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan pada
kelompok tersebut.
Referensi :
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-poster/
https://bukabukumu.com/contoh-poster/
https://topgambarposter.blogspot.com/2019/12/35-contoh-gambar-poster-dengan-crayon.html
AKTIVITAS 10
FINALISASI POSTER (Tes Formatif)
Persiapan :
1) Guru meninjau kembali draft poster yang sudah dibuat peserta didik kemudian memberikan masukan
untuk perbaikannya.
2) Guru menyiapkan lembar observasi terkait hal-hal yang akan diamati selama kegiatan membuat poster
berlangsung.
Pelaksanaan :
1) Peserta didik memindahkan draft poster pada kertas ukuran A3 atau kertas karton, kemudian
menghiasnya dengan menggunakan alat pewarna yang mereka punya.
2) Saat peserta didik melakukan kegiatan, guru dapat melakukan observasi sembari memberikan penilaian
pada kinerja setiap anggota dalam kelompok.
3) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil poster yang dibuatnya, kemudian poster tersebut akan
dipajang pada ruangan yang akan digunakan untuk kegiatan festival makanan tradisional.
Tips :
Sebelum melakukan kegiatan, guru menginformasikan kepada peserta didik rubrik penilaian yang akan
dilakukan. Saat melakukan penilaian, guru sebaiknya berperan sebagai observer (fokus mengamati dan tidak
memberikan intervensi atau arahan pada peserta didik).
Alternatif :
Poster dapat dibuat juga dengan menggunakan beberapa kertas reuse (kertas yang baru digunakan 1 sisi
sementara sisi lainnya masih kosong).
Asesmen Formatif Pembuatan Poster
Ina
....
AKTIVITAS 11
MEMBUAT MAKANAN TRADISIONAL (Tes Formatif)Jenis kegiatan :
Tugas Mandiri
Waktu : 4 JP (4 x 35 menit)
Alat dan Bahan : Rubrik penilaian.
Peran guru : Fasilitator
Persiapan :
1. Guru menyiapkan Googledrive atau flashdisk untuk pengumpulan
tugas rekaman.
2. Guru menyiapkan rubrik penilaian presentasi cara membuat makanan Sumber : educenter.id
tradisional. (siswa melakukan praktik di
Pelaksanaan : rumah masing-masing)
Persiapan :
1) Guru sudah menyiapkan alur kegiatan festival yang akan dilakukan.
2) Guru menentukan kriteria penulisan pada peserta didik untuk menjadi acuan saat membuat draft presentasi.
Pelaksanaan :
1) Kegiatan dilakukan peserta didik secara mandiri. Sebelumnya, guru menginformasikan hal-hal yang perlu
disampaikan oleh peserta didik seperti mengenalkan nama makanan, ciri khas, makna/nilai dan
kegunaannya serta cara membuat makanan tersebut.
2) Peserta didik membuat draft presentasi pada lembar yang sudah disiapkan guru.
Catatan :
Dalam membuat draft presentasi, peserta didik melakukan proses revisi berdasarkan pemberian umpan balik
dari guru. Proses revisi dapat dilakukan lebih dari 1 kali (ditentukan guru).
Asesmen Formatif Draft Presentasi
Kriteria Belum Cukup Berkembang Sangat
berkembang berkembang berkembang
Pemahaman Mengetahui nama Mengetahui nama Mengetahui nama Mengetahui nama
terhadap nilai makanan makanan makanan dan makanan dan
kearifan lokal tradisional yang tradisional, memahami memahami
pada makanan dikaji. kegunaan atau kegunaan atau kegunaan serta
tradisional. makna dari makna dari makna dari
makanan makanan makanan
tradisional yang tradisional yang tradisional yang
dikaji oleh dikaji oleh dikaji oleh
kelompoknya. kelompoknya. kelompoknya.
Penggunaan Masih Menggunakan Menggunakan Menggunakan
bahasa yang menggunakan bahasa yang santun bahasa yang santun bahasa yang santun
santun. bahasa percakapan pada beberapa dalam menjelaskan dengan
sehari-hari. bagian presentasi. makanan memperhatikan
tradisional yang ketepatan
dikajinya. penggunaan kata
dalam menjelaskan
makanan
tradisional yang
dikajinya.
Sistematika Menuliskan Menuliskan Runut dalam Memperhatikan
penulisan. kalimat dengan kalimat yang menuliskan kalimat sistematika
singkat. mudah dipahami dan mudah penulisan
orang lain. dipahami. (pembuka, isi dan
penutup) dan
mudah dipahami.
AKTIVITAS 13
PERTEMUAN MENCOBA
RASA
Jenis kegiatan :Tatap Muka
Waktu : 3 JP (3 x 35 menit)
Peran guru : Fasilitator dan Moderator
Persiapan :
1) Guru menyiapkan dan mengatur tata ruang kelas yang akan digunakan untuk berkegiatan.
2) Guru menghubungi perwakilan komite sekolah dan beberapa rekan guru lainnya sebagai undangan dalam
kegiatan “pertemuan mencoba rasa”. Sebelumnya, guru sudah menginformasikan kepada para undangan
hal-hal yang perlu diperhatikan saat pertemuan seperti ; keterampilan peserta didik dalam menyampaikan
informasi, perilaku peserta didik saat pertemuan dan kualitas makanan yang dihasilkan.
Pelaksanaan :
1) Peserta didik membawa hasil makanan yang sudah dibuat di rumah sebelumnya.
2) Guru berperan sebagai moderator yang mengatur keberlangsungan acara.
3) Para undangan mencoba terlebih dahulu makanan yang dihidangkan oleh setiap kelompok.
4) Para undangan memberikan apresiasi dan masukan kepada setiap kelompok.
5) Setiap kelompok saling mencoba makanan yang dibawa oleh kelompok lainnya.
Tata Krama:
Guru dan peserta didik mendiskusikan hal-hal yang peru diperhatikan saat pertemuan, seperti :
1) Berperilaku sopan.
2) Tidak berbicara kasar.
3) Mempersilahkan orang dewasa untuk mencoba makanan terlebih dulu.
4) Mengucapkan silahkan, permisi, tolong atau terima kasih sesuai fungsinya pada saat kegiatan
berlangsung.
AKTIVITAS 14
SIMULASI FESTIVAL MAKANAN TRADISIONAL
Persiapan :
1. Guru menyiapkan ruangan dan layoutnya yang akan dijadikan tempat untuk festival dilakukan.
2. Guru mengumpulkan semua karya poster yang sudah dibuat untuk dijadikan dekorasi saat festival.
3. Guru menyiapkan panggung kecil untuk peserta didik mempresentasikan makanannya.
4. Setiap aktivitas projek yang sudah dilakukan disusun dalam sebuah map portofolio untuk diperlihatkan
saat festival makanan tradisional berlangsung.
Pelaksanaan :
1. Peserta didik dan guru bersama-sama mengatur ruangan dan mendekorasinya menggunakan poster yang
sudah dibuat pada aktivitas 12.
2. Peserta didik latihan mempresentasikan makanan tradisional yang dibuatnya mulai dari nama makanan,
ciri khas, makna dan kegunaannya serta cara membuat makanan tersebut.
3. Presentasi dilakukan berkelompok di atas panggung kecil yang sudah disiapkan.
4. Guru berperan sebagai moderator untuk memandu jalannya acara.
5. Setelah seluruh anggota kelompok selesai presentasi, peserta didik yang lain dapat mengajukan
pertanyaan atau memberikan masukan pada temannya yang sedang presentasi.
AKTIVITAS 15
FESTIVAL MAKANAN TRADISIONAL (Tes Sumatif)
Persiapan :
1) Guru menyiapkan jadwal kegiatan dan mengundang seluruh warga sekolah untuk bergabung.
2) Guru juga dapat bekerjasama dengan pihak sekolah untuk menyediakan makanan tradisional lain yang
tidak dibuat oleh peserta didik.
Pelaksanaan :
1) Peserta didik membawa makanan tradisional yang dibuatnya.
2) Presentasi dilakukan berkelompok di atas panggung kecil yang sudah disiapkan.
3) Peserta didik mempresentasikan makanan tradisional yang dibuatnya mulai dari nama makanan, cara
membuat, ciri khas, makna/nilai dari makanan tersebut sesuai dengan pengalamannya.
4) Guru melakukan penilaian pada saat peserta didik melakukan presentasi.
5) Peserta didik merapikan kembali ruangan dan peralatan yang digunakan saat acara sudah selesai.
Tata Krama :
1) Menyapa dengan menggunakan bahasa daerah.
2) Menggunakan bahasa yang sopan.
3) Mengenakan pakaian yang rapi.
4) Mengungkapkan kata terima kasih dan permisi saat berinteraksi.
Asesmen Sumatif (Presentasi)
Kriteria Belum Mulai Sudah Sangat
berkembang berkembang berkembang berkembang
Percaya diri Membutuhkan Sesekali terlihat Menampilkan sikap Menampilkan
motivasi dari luar malu-malu saat percaya diri saat sikap percaya diri
dirinya untuk dapat mempresentasikan mempresentasikan dan membangun
mempresentasikan hasil projek. hasil projek. interaksi dengan
hasil projek. penonton saat
mempresentasikan
hasil projek.
Kejelasan saat Suara pelan dan Sesekali masih Berbicara dengan Berbicara dengan
berbicara. tidak terdengar terdengar tidak jelas dan bersuara jelas dengan suara
jelas saat berbicara. jelas saat berbicara. lantang saat lantang dan
menjelaskan. menggunakan
intonasi yang tepat.
Penguasaan Menjelaskan jenis Sesekali Menjelaskan cara Menjelaskan cara
materi yang makanan membutuhkan pembuatan, pembuatan,
disampaikan. tradisional yang konfirmasi untuk makna/nilai dan makna/nilai,
dikaji. menjelaskan cara kegunaan dari kegunaan dari
pembuatan dan makanan makanan
makna/nilai dari tradisional yang tradisional yang
makanan dikaji. dikaji dan
tradisional yang informasi
dikaji. pendukung lainnya.
Berperilaku Belum Sesekali masih Berkata dan Berkata dan
sopan. memperhatikan terlihat berperilaku berperilaku sopan berperilaku sopan
sopan santun saat kurang sopan. saat presentasi. saat presentasi
presentasi. maupun saat
menyimak teman
yang sedang
presentasi.
Persiapan :
1) Guru menyiapkan resume dokumentasi keseluruhan kegiatan projek yang sudah dilakukan.
2) Guru menyiapkan lembar refleksi.
Pelaksanaan :
1) Guru menayangkan dokumentasi perjalanan projek dari awal sampai akhir kegiatan.
2) Guru berdiskusi dengan peserta didik terkait dengan pengalaman mereka selama mengerjakan projek.
Kemudian mengajak peserta didik untuk memikirkan tindaklanjut yang bisa dilakukan agar makanan
tradisional tetap bisa dikenal oleh semua orang.
3) Peserta didik diminta untuk mengisi lembar refleksi (refleksi diri dan refleksi kelompok).
Tips :
Saat diskusi terkait tindaklanjut, ajak peserta didik untuk kembali memahami bahwa makanan tradisional
adalah warisan kebudayaan yang sudah diturunkan turun temurun dan memiliki makna.
Alternatif :
Jika tidak memungkinkan untuk menayangkan dokumentasi, guru dapat mengajak peserta didik untuk berbagi
cerita mengenai perasaan, temuan-temuan menarik dan keterampilan yang didapat saat melakukan projek.
Refleksi Diri
Nama :
Kelas :
Tanggal :
Yang akan aku lakukan agar makanan tradisional tetap ada adalah
Refleksi Kelompok
Nama :
Kelas :
Tanggal :
Hal yang paling menyenangkan saat bekerja kelompok dalam projek ini adalah
Hal yang paling tidak menyenangkan saat bekerja kelompok dalam projek ini adalah
xliv
SUDIANTO,S.Pd.,M.Pd. NAHARIAH,S.PD
NIP. 19670524 199106 1 001 NIP.
PANDUAN PENGGUNAAN
xliv MODUL
Modul Project Profil Pelajar Pancasila ini dirancang untuk
memenuhi kegiatan ko-kurikuler di sekolah dengan mengusung
tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Panduan ini dirancang
untuk guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan/atau pihak
pengelola sekolah yang membutuhkan informasi terkait project
Gaya Hidup Berkelanjutan untuk kelas 3-4 SD (Fase B) dengan
total alokasi waktu 64JP (35 menit/JP). Sebelum
mengaplikasikan kegiatan pada panduan ini, sebaiknya pihak
terkait memahami Gaya Hidup Berkelanjutan dan pentingnya
pendidikan lingkungan hidup bagi pelajar terlebih dahulu.
Disarankan agar pihak terkait mengetahui secara jelas kaitan
antara permasalahan Pepohonan dan Lingkungan di zaman ini.
xliv
PENDAHULUAN
Menanam Pohon merupakan salah satu kegiatan yang
menyediakan fasilitas untuk mendukung dalam proses pembelajaran
bagi siswa. Pohon sekolah mempunyai beberapa manfaat, bagi
sekolah, yaitu untuk memperindah lingkungan sekolah dan memberi
rasa sejuk, karena dikelilingi oleh tanaman yang indah. Taman
sekolah dapat memberi motivasi belajar kepada para siswa karena
dengan lingkungan sekolah yang indah dan sejuk, mereka akan
merasa betah dan bersemangat untuk belajar.
Selain itu, juga untuk menambah kegiatan lain bagi siswa agar
dapat merawat dan memelihara tanaman yang ada di lingkungan
sekolah mereka. Dengan demikian, akan menumbuhkan rasa cinta
dan peduli terhadap lingkungan. Terutama pada tanaman serta
menumbuhkan rasa keindahan dan kebersihan lingkungan bagi para
siswa.
xliv
TUJUAN, ALUR, DAN TARGET
PENCAPAIAN PROJECT
TUJUAN
Dengan mengangkat tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dan mengacu kepada Profil
Pelajar Pancasila, Project ini ditujukan untuk membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya Menjaga Lingkungan dan melakukan aksi sebagai solusi terhadap masalah
sampah.
ALUR
Project ini dilaksanakan dalam empat tahap yaitu PENGENALAN dimana siswa aktif
bereksplorasi dan mencari tahu tentang dampak Lingkungan yang kurang pepohonan
dan solusi penanaman pohon melalui konsep Menanam, merawat dan menjaga
tanaman.
Setelah melakukan kedua tahap di atas, siswa memasuki tahap AKSI yang diawali
dengan melakukan kegiatan diskusi untuk memilih ide aksi dan melakukan pemilihan
produk hingga penyelenggaraan pameran produk tersebut. Pada saat pameran sebagai
sarana kampanye ide aksi, siswa akan menjelaskan ide aksinya, berinteraksi dengan
warga sekolah yang mengunjungi pameran dan menangani tanya jawab serta beroleh
umpan balik dan evaluasi dari warga sekolah.
Sebagai penutup, seusai melakukan AKSI, guru dan siswa bersama pihak berwenang di
sekolah mendiskusikan bagaimana pelaksanaan aksi mengelola sampah di sekolah.
❑ Bergotong- royong
❑ Bernalar Kritis
xliv
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN
Oleh karena tujuan akhir project adalah melakukan aksi di
sekolah, maka perlu melakukan analisa dan mengidentifikasi
bagaiman kesiapan sekolah terkait realisasai aksi project
berjudul” Pohon adalah Pelindungku” ini:
xliv
Tahapan dalam projek “Pohon adalah pelindungku”
Tahap Aksi : bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
9. 10. 11. 12. 13.
Eksplorasi program Peranku dan xliv
Menentukan Membuat Poster Asesmen
pengelolaan Solusiku Karakteristik “Aksi Nyata Formatif
sampah yang ada Poster yang Baik Sayangi Simulasi
Sekolahku” Pameran
Poster Aksi
Nyata Sayangi
Sekolahku
Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan
refleksi, serta menyusun langkah strategis
14. 15. 16.
Asesmen Sumatif Asesmen Mari Beraksi
Pameran Poster Sumatif Evaluasi Sambil Refleksi
Aksi Nyata Solusi Yang Mengelola
Sayangi Sekolahku Ditawarkan Lingkungan di
Sekolah
xliv
TAHAP PERKENALAN
1. 2. 3. 4. Kunjungan ke 5.
Perkenalan: Eksplorasi isu Refleksi awal TPA/ Komunitas Diskusi Kritis
Perubahan Iklim Peduli Sampah Masalah
dan Masalah Lingkungan
Pengelolaan
Sampah
Persiapan :
Guru menyiapkan video yang berkaitan dengan Gaya Hidup Berkelanjutan dan Masalah
Lingkungan. (alternatif penggunaan video, guru bisa menggunakan buku cerita atau guru bercerita
langsung tentang fenomena sampah).
Pelaksanaan
1. Pancing pelajar untuk bermain make the most words dari kata Lingkungan. Tuliskan semua
jawaban di papan tulis. Berikan pertanyaan pemantik, seperti: "Apa kamu pernah membantu
ibumu Menanam Bunga? Bunga Apa yang kamu tanam? Dimana kamu menanam bunga?
Menurutmu apakah Bunga dapat memperinda lingkungan? Mengapa Lingkungan perlu di
jaga? Apakah kegunaan pohon?"
2. Guru memberikan sedikit gambaran tentang video yang akan di tonton pelajar. Berikan video
response sheet (Lampiran 1) agar pelajar tahu informasi apa yang perlu mereka cari. Video
dapat ditonton ulang hingga 3 kali penayangan.
3. Minta pelajar secara acak menyampaikan hasil tulisannya.
xliv
VIDEO RESPONSE SHEET
Nama : ……………………………..
Tanggal : ……………………………..
Judul Video : ……………………………..
xliv
AKTIVITAS 2 Eksplorasi Isu
Tujuan Pembelajaran : Pelajar dapat menyimpulkan solusi menjaga lingkungan sekolah dari
video yang ditonton.
Persiapan:
1. Guru menyiapkan video yang berkaitan dengan penjagaan linkungan.
2. Kartu yang berisikan tulisan terkait upaya penjagaan lingkungan untuk bermain hot seat
game.
Pelaksanaan :
1. Pancing pelajar untuk mengingat materi sebelumnya melalui pertanyaan pemantik,
seperti:
- "Siapa yang masih ingat apa pentingnya pepohonan bagi warga sekolah?
- Apa yang akan terjadi jika kita tidak menjaga lingkungan?"
2. Pancing pelajar untuk memberikan pengalaman dan pengetahuannya terkait penjagaan
lingkungan melalui pertanyaan pemantik, seperti: "Bagaimana cara memperindah
lingkungan sekolah?" Tuliskan jawaban pelajar di papan tulis.
3. Guru memberikan sedikit gambaran tentang video yang akan di tonton pelajar. Guru
dapat melakukan eksplorasi video melalui pertanyaan, "Apa yang terjadi pada tokoh di
video? Lalu apa yang ia lakukan untuk memperindah lingkungan sekolah?"
PENANGANAN LINGKUNGAN
SEKOLAH MELALUI 6R
1. Rethink : Berpikir kembali cara yang dilakukan untuk memperindah lingkungan sekolah?
2. Refuse : Tolak penggunaan barang yang mungkin menimbulkan sampah plastik.
3. Reuse: Menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.
4. Reduce: Menyiram dan memberi pupuk tanaman.
5. Repair: merawat tanaman.
6. Recycle: Menjaga dan merawat pepohonan agar nantinya bias dijadikan pelindung untuk
kegiatan literasi dan diskusi diskusi warga sekolah
xliv
AKTIVITAS 3 Refleksi diri
Persiapan :
1. Guru menyiapkan lembar refleksi yang harus diisi oleh peserta didik terkait
dengan informasi tentang Lingkungan.
Pelaksanaan :
1. Guru memandu siswa berdiskusi berdasarkan hasil eksplorasi isu mengenai solusi
pengurangan sampah di pertemuan sebelumnya.
2. Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk menghidupkan diskusi secara klasikal
:
a. Apaka h anak-anak sering memproduksi sampah?
b. Sampah apa saja yang paling banyak dihasilkan oleh masyarakat?
c. Apakah anak—anak sudah bertanggung jawab terhadap sampah kalian?
3. Guru menjelaskan cara mengisi lembar refleksi yang sudah disiapkan.
Tugas :
Peserta didik mengisi lembar refleksi. Contoh lembar refleksi :
Peserta didik diminta untuk mewarnai salah satu emoticon sesuai dengan apa yang
mereka rasakan.
xliv
LEMBAR REFLEKSI DIRI
Nama :
Tanggal :
xliv
AKTIVITAS 4 Kunjungan ke TPA/ Komunitas Peduli Sampah
Persiapan
1. Jadwal Kunjungan
2. Surat Persetujuan Orang Tua
3. Menghubungi pihak komunitas peduli sampah
4. Membuat list pertanyaan wawancara
5. Membuat tata krama kunjungan dan mensosialisasikannya pada pelajar.
6. Bagi pelajar dalam kelompok terdiri dari 3-5 anggota.
Pelaksanaan:
1. Pelajar melakukan observasi di tempat komunitas dan melihat langsung fenomena
sampah yang di hadapi.
2. Pelajar melakukan wawancara pada pengurus komunitas sesuai dengan daftar pertanyaan
yang sudah dikembangkan pelajar.
3. Pelajar diminta untuk menaati peraturan saat mengunjungi tempat TPA/Komunitas Peduli
Sampah
4. Pelajar mempraktikan langsung cara mendaur ulang sampah.
5. Pelajar menuliskan laporan dari hasil wawancara dan pengalamannya saat kunjungan.
Alternatif : jika karyawisata dirasa tidak memungkinkan untuk dilakukan, maka guru bisa
mengundang anggota komunitas untuk menjadi narasumber. Alternatif lainnya adalah guru di
sekolah sendiri yang menjadi narasumber pelajar
xliv
AKTIVITAS 5 Diskusi Kritis Masalah Sampah
Tujuan Pembelajaran : Pelajar dapat menyajikan simpulan secara lisan melalui diskusi kritis
masalah sampah berdasarkan hasil laporan kunjungan ke TPA.
Persiapan : 1.
1. Rubrik Penilaian Presentasi (Lampiran 4
2. Lembar refleksi diri (Lampiran 3)
Pelaksanaan :
1. Awali dengan berbagi isi laporan yang sudah dibuat per kelompok.
2. Guru bisa melakukan konfirmasi atas apa yang pelajar tuliskan.
3. Pelajar mengisi lembar refleksi diri (terlampir) secara mandiri.
4. Ajak pelajar untuk berbagi secara lisan atas apa yang ia tuliskan pada lembar refleksi diri.
Tips: Guru juga bisa meminta kelompok lain untuk mengisi rubrik penilaian. Melaui cara ini,
pelajar bisa belajar menilai dan mengevaluasi apa yang di presentasikan kelompok lain.
TAHAP
Tahap Kontekstualisasi : . mengontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat.
6. 7. 8.
Pengumpulan, Pengorganisasian Asesmen Formatif
Pengorganisasian, Data Secara Presentasi: Sampah
dan Penyajian Data Mandiri di Sekolahku
Pelaksanaan :
1. Guru mengundang beberapa siswa untuk berbagi lembar refleksi belajarnya.
2. Guru mengundang tiap kelompok saling menceritakan pengalaman serunya yang
telah didapat selama ini.
3. Kilas balik pembelajaran: ajak siswa mengingat kegiatan terdahulu yaitu peran
piket sebagai penghuni rumah untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan rumah.
Kini, apa peranmu sebagai warga sekolah?
4. Guru menunjukkan bagan perencanaan project seperti contoh di bawah ini dan
membagikan untuk tiap kelompok. Beri kesempatan pada siswa untuk membaca
isian pada tiap kotak. Pancing anak untuk berdskusi: menurutmu apa guna bagan
ini? Kita akan mulai dengan mengisi kotak “TUJUAN”:
a. TUJUAN: apa yang mau kita sampaikan kepada warga sekolah? Siswa
bersama kelompoknya mengisi kotak bertuliskan TUJUAN.
b. PERAN: mengingat ulasan tentang tugas piket rumah, jadi apa peran yang
akan kamu lakukan?
c. SITUASI Agar dapat mengadakan aksi yaitu mengajak warga sekolah
mengelola sampah maka perlu mencari tahu SITUASI sekolah dan
lingkungan sekitar. Bagaimana cara kita mengetahui kondisi sekolah dan
lingkungan sekitar?
5. Guru menunjukkan dan menjelaskan lembar pencatatan observasi kemudian
mempersilakan siswa membaca lembar tersebut sendiri secara mandiri bersama
kelompoknya.
6. Guru menjelaskan kegiatan observasi: apa itu observasi. Jelaskan fakta dan
asumsi. Contoh: anak yang mengucek mata. Fakta: tangan anak mengucek mata.
Asumsi: Anak itu sedih. Adakah cara lain untuk mengetahui kondisi anak itu?
(bertanya/wawancara) *Siapa yang harus kita wawancarai ? Undang anak-anak
berbagi, dengan pertimbangan perwakilan warga sekolah seperti guru (jenjang?),
tenaga kependidikan, pekerja sarana dan prasarana. Isilah hasilnya pada bagan
perencanaan yaitu kotak PEMIRSA
7. Latihan Fakta VS Asumsi: Role Play. Anak-anak bekerja berpasangan untuk
berlatih melakukan pengamatan dan melaporkan
xliv fakta.
Bagan Perencanaan Proyek
TUJUAN
PERAN
SITUASI
PEMIRSA
xliv
Lembar Pencatatan Observasi
No. Yang Diamati Hasil Pengamatan/Wawancara
1 Sampah Plastik (Ceritakan bagaimana jumlah
Nama tempat: sampah plastik di sekolah dan
Kapan? apa saja
1. 1.
2. 2.
3. 3.
2. Wawancara
Siapa yang diwawancarai?
1.
2.
3.
Apa yang diketahui narasumber 1.
tentang dampak sampah plastik? 2,
3.
Apa yang diketahui narasumber
mengetahui tentang solusi 3R
xliv
AKTIVITAS 7 Pengorganisasian Data Secara Mandiri
Pelaksanaan :
1. Guru menunjukkan sebuah grafik gambar/pictograph. Apa yang dapat kamu
ceritakan tentang gambar ini? Menurutmu, apa guna pictograf ini?
2. Guru menjelaskan langkah-langkah merangkum data seperti membuat tabel dan
mengelompokkan jawaban.
3. Siswa mengerjakan bahan presentasinya secara kelompok dalam bentuk diagram
yang dipilih.
xliv
AKTIVITAS 8 Asesmen Formatif Presentasi Sampah di Sekolahku
Pelaksanaan :
1. Guru memantau pembuatan bahan presentasi yang dikerjakan siswa secara
mandiri berdasarkan kelompoknya.
2. Guru menjelaskan rubrik penilaian formatif: Penyajian data dan keterampilan
berbicara saat presentasi.
3. Guru mencontohkan kriteria: cara berbicara yang jelas, isi yang mau disampaikan
4. Kerja mandiri kelompok
5. Siswa secara bergantian melakukan presentasi data mereka
6. Guru menuliskan catatan untuk umpan balik
xliv
RUBRIK PENILAIAN ASESMEN FORMATIF
Kriteria Sangat Berkembang Mulai Belum
Berkembang Berkembang Berkembang
Sesuai Harapan
Kejelasan Informasi Informasi temuan Informasi Informasi yang
informasi temuan jelas, jelas dan runut tentang temuan disampaikan tidak
runut dan belum runtut lengkap dan sulit
dilengkapi bukti dipahami
atau contoh
Keterampilan Berbicara Berbicara dengan Berbicara Pendengar
komunikasi dengan suara suara lantang dan dengan suara kesulita
lantang dan lancar yang lantang memahami
lancar serta dan lancar penyampaian
intonasi menarik presentasi
Keterampilan Semua anggota Semua anggota Semua anggota Anggota
kerja berkontribusi berkontribusi utuk berkontribusi kelompok
kelompok utuk menyampaikan utuk kesulitan berbagi
menyampaikan presentasi menyampaikan tugas presentasi
presentasi presentasi
dengan lancar
, ada pihak yang
dan saling
dominan
melengkapi
xliv
Tahap Aksi : bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
9. 10. 11. 12. 13.
Eksplorasi program Peranku dan Menentukan Membuat Poster Asesmen
pengelolaan Solusiku Karakteristik “Aksi Nyata Formatif
sampah yang ada Poster yang Baik Sayangi Simulasi
Sekolahku” Pameran
Poster Aksi
Nyata Sayangi
Sekolahku
TAHAP AKSI
xliv
Modul Ajar
Proyek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila ( P.5 )
xliv