Anda di halaman 1dari 126

KURIKULUM

MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA


SELATAN

DOKUMEN I

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA


KOTA JAKARTA SELATAN
Jl. Buncit Raya No. 2 Pejaten Barat Pasar Minggu Jakarta Selatan
2021
KURIKULUM

MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA


SELATAN

DOKUMEN I

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

NSM 111131740003

NPSN 60706236

STATUS AKREDITASI :A

Jl. Mawar I No. 73 Rt.002 Rw.013 Kel. Bintaro, Kec.


Pesanggrahan Kota Jakarta Selatan 15417
2021
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAKARTA SELATAN

MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA


Jalan Mawar I No.73 Bintaro Pesanggrahan Kota Jakarta Selatan
Telepon (021) 22734528; Faksimili (021) 7371040; Email : min_bintaro@yahoo.com

LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan hasil telaah dan kajian Tim Pengembang Kurikulum Madrasah


Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan dan pertimbangan Komite Madrasah serta
rekomendasi Pengawas Madrasah, maka dengan ini Kurikulum Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan. Dokumen I disahkan dan dinyatakan berlaku
pada Tahun Pelajaran 2021/2022 , selanjutnya pada akhir tahun pelajaran akan
dievaluasi keterlaksanaan dan ketercapaiannya sebagai acuan pengembangan
kurikulum pada tahun pelajaran berikutnya.

Jakarta, 12 Juli 2021


Ketua Komite Madrasah, Kepala Madrasah,

Dwi Budiarti Nurjanah, S.Ag, M.M

Mengetahui :
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan,

Dr. H. Taufik, MM, M.Pd.


NIP. 196410041996031001

i
REKOMENDASI PENGESAHAN KURIKULUM

Setelah dilakukan validasi dengan instrumen yang telah disesuaikan dengan


regulasi yang berlaku, maka Rancangan Kurikulum :

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan

Alamat : Jl. Mawar I No. 73 Rt.002 Rw.013 Kel. Bintaro, Kec.


Pesanggrahan Kota Jakarta Selatan 15417
Tahun Pelajaran : 2021 /2022

dapat direkomendasikan untuk mendapat pengesahan sebagai pedoman


penyelenggaraan pendidikan pada madrasah tersebut pada Tahun Pelajaran
2021/2022 sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

Jakarta, 6 Juli 2021


Pengawas,

Hj. Tri Asihati Ratna Hapsari, M.Pd


NIP: 197205172003122001

ii
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan


rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 15 Jakarta Selatan ini dapat terselesaikan dengan baik. Tim penyusun
Kurikulum ini terdiri atas guru, konselor, dan Kepala Madrasah. Dalam rangka
meminta masukan dan pertimbangan dalam penyusunan Kurikulum ini, kami
telah melibatkan Komite Madrasah, dan Pengawas Madrasah, serta pihak lain
yang terkait.
Penyusunan Kurikulum ini berpedoman pada Surat Keputusan Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Pendis nomor 6980 tahun 2019 Juknis Penyusunan dan
Pengembangan KTSP Madrasah Ibtidaiya. Selain itu, untuk menyesuaikan dengan
masa pandemi Covid-19 kurikulum ini juga berpedoman pada SK Dirjen Pendis
2791 tahun 2020 tentang Panduan Kurikulum Darurat pada madrasah, yang
merupakan salah satu upaya mengoptimalkan kegiatan proses pendidikan yang
dilaksanakan oleh madrasah selama masa pandemic covid 19, sesuai dengan
karakteristik kondisi zona/daerah madrasah dan zona asal peserta didik serta
berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Kami berharap Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan
ini dapat dijadikan pedoman dan rujukan kepada seluruh pemangku kepentingan
madrasah terutama Kepala Madrasah, pendidik dan tenaga kependidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan di Madrasah kami, baik pada masa darurat maupun
pada masa normal. Dengan kurikulum ini, kami berharap mutu penyelenggaraan
pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan dapat semakin
meningkat dan mendapat kepercayaan dari masyarakat dan pemerintah.

Jakarta, 01 Juli 2021


Kepala Madrasah,

Nurjanah

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
REKOMENDASI PENGESAHAN KURIKULUM...............................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum.............................................................12
BAB II KARAKTERISTIK MADRASAH...........................................................13
A. Profil Madrasah...........................................................................................13
B. Analisis Konteks.........................................................................................17
BAB III VISI, MISI, TUJUAN MADRASAH, DAN PROGRAM PRIORITAS
MADRASAH.........................................................................................................22
A. Visi dan Misi Madrasah...............................................................................22
B. Tujuan Madrasah........................................................................................23
C. Program Prioritas/Unggulan MIN 15 Jakarta Selatan.................................24
BAB IV STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM......................................24
A. Struktur Kurikulum......................................................................................25
B. Muatan Kurikulum......................................................................................29
BAB V KALENDER PENDIDIKAN...................................................................82
A. Permulaan Waktu Pelajaran.......................................................................82
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif...............................................................82
C. Pengaturan Waktu Libur.............................................................................83
BAB VI PENUTUP...............................................................................................88

iv
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan paradigma penyelenggaraan Pendidikan dan Sentralisasi


ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada
beberapa aspek pendidikan, termasuk kurikulum. Pada paradigma
sentralisasi pembaruan kurikulum ditentukan sepenuhnya oleh pusat,
sedangkan daerah atau madrasah menerima dan melaksanakan sepenuhnya
kurikulum dari pusat. Pada paradigma desentralisasi, daerah dan madrasah
mempunyai kewenangan untuk membuat kurikulum (dalam hal ini
silabus), sedangkan pusat memberikan beberapa acuan dan ketentuan yang
sifatnya esensial. Ini dimaksudkan agar semua daerah dalam wilayah
NKRI dalam menyusun kurikulum tidak keluar atau menyimpang dari
sistem pendidikan nasional.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan, dalam hal ini adalah tujuan pendidikan di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta. Berdasar Undang-undang nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 36 ayat (2) ditegaskan
bahwa kurikulum pada semua jenjang jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah dan peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum yang berlaku pada
satuan pendidikan penyusunannya diserahkan di tingkat satuan pendidikan
dalam bentuk Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP).
Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah menjelaskan bahwa
satuan pendidikan dapat melakukan inovasi dan pengembangan kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai kebutuhan peserta didik,

1
2

akademik, sosial budaya dan kebutuhan madrasah. Inovasi dan


pengembangan KTSP meliputi struktur kurikulum, beban belajar, desain
pembelajaran, muatan lokal dan ekstrakurikuler.
Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan
secara normal seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap
mendapatka layanan pendidikan dan pembelajaran. Pada masa darurat
Covid-19, madrasah telah melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah
kondisi darurat sesuai dengan kondisi dan kreatifitas masing-masing
madrasah dimana peserta didik belajar dari rumah dengan bimbingan dari
guru dan orang tua. Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta melakukan
pembelajaran daring dengan berbagai cara agar pembelajaran tetap
berjalan. Dalam pembelajaran menggunakan e-learning madrasah dan
aplikasi pembelajaran lainnya.
Dengan demikian bagi satuan pendidikan dapat melakukan
terobosan-terobosan dalam penyelenggaraan pendidikan, dan dapat
melakukan inovasi dalam pengembangan KTSP madrasahnya. Atas dasar
ini dikembangkan kurikulum pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta
Selain hal tersebut, penyusunan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah

Negeri 15 Jakarta juga berdasarkan pada :

1. Landasan Hukum

a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang


sistem pendidikan Nasional.
b) Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan Junto Peraturan pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 dan Permendikbud no
13 tahun 2015.
c) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 41 Tahun 2007
dan Permendikbud RI Nomor 22 Tahun 2016 (khusus k13) tentang
Standar Proses.
3

d) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 103 Tahun 2014


tentang pembelajaran di Pendidikan Dasar da Menengah.
e) Peraturan Menteri Agama RI Nomor 60 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah.
f) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 160
Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum Tahun 2013.
g) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun
2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
h) Permendikbud RI Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
i) Permendikbud RI Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi.
j) Permendikbud RI Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
k) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 23 tahun 2016
tentang Standar Penilaian.
l) Permendikbud Nomor 37 Tahnu 2018 peruubahan permendikbud
No 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
m) Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Cara kerja Kementerian Agama.
n) Permendikbud Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan
Pendidikan Keputusan Menteri Agama No 183 tahun 2019 tentang
Kurikulum Madrasah.
o) Keputusan Menteri Agama No 184 tahun 2019 tentang
implementasi Kurilukum pada Madrasah.
p) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama Nomor 6980 tentang Juknis Penyusunan dan
Pengembangan KTSP Madraah Ibtidaiyah.tahun 2019.
4

q) Keputusan Dirjen Pendis Nomor 5164 Tahun 2018 tentang Juknis


Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Madrasah.
r) Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5161
tentang Juknis Penilaian Madrasah Ibtidaiyah.
s) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2491 Tahun
2020 tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran
2021/2022.
t) Juknis Penilaian Hasil Belajar Pada Madrasah Ibtidaiyah oleh
Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jendral Pendidikan Islam
Kemenag tahun 2018.
u) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama Nomor 2791 tahun 2020 tentang Panduan Kurikulum
Darurat pada madrasah.

2. Prinsip dan Acuan Operasional Pengembangan Kurikulum

a) Prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta berpedoman
pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan
penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
5

kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,


perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan.
2) Beragam dan terpadu.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta
jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya
dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara
terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan
yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis,
dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin
relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk
di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan
dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial,
keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional
merupakan keniscayaan.
5) Menyeluruh dan berkesinambungan.
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran
6

yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan


antar semua jenjang pendidikan.
6) Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal
dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan
motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
7

b) Prinsip Pelaksanaan Kurikulum


Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan dan komite
madrasah di bawah koordinasi Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota dan/atau Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi dalam mewujudkan relevansi atau kesesuaian atas
perkembangan kebutuhan kehidupan peserta didik do masa depan.
Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, kepentingan peserta didik dan tuntutan
lingkungan.

2) Belajar Sepanjang Hayat.


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non
formal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang, serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
8

3) Menyeluruh dan berkesinambungan.


Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar
semua jenjang pendidikan.

c) Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum


Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan
disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh.
Kurikulum disusun untuk memungkinkan semua mata
pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan taqwa serta
akhlak mulia.
2) Penguatan pendidikan karakter.
Penguatan Pendidikan Karakter merupakan upaya
membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi
emas Indonesia Tahun 2045 guna menghadapi dinamika
perubahan di masa depan, mengembangkan platform
pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter
sebagai jiwa utama dengan memperhatikan keberagaman
budaya Indonesia dan merevitalisasi serta memperkuat
potensi dan kompetensi pada lingkungan pendidikan.
3) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan
martabat manusia secara holistik yang memungkinkan
potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara
optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan minat,
9

kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan


kinestetik peserta didik.
4) Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan dan
keragaman karasteritik lingkungan. Masing-masing daerah
memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah
dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah.
5) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan
pendidikan yang otonom dan demokratis perlu
memperhatikan keragaman dan mendrong partisipasi
masyrakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, keduanya harus di tampung secara berimbang dan
saling mengisi.
6) Tuntutan dunia kerja.
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa
kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
karena itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini
sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.

7) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.


Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang
membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana
10

IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama


perubahan. Pendidikan harus terus-menerus melakukan
adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEK sehingga
tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena
itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
8) Moderasi Beragama.
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung
peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia dengan tetap
memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus
ikut mendukung perilaku kehidupan beragama yang moderat.
9) Dinamika perkembangan global.
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada
individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia
digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang
semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan
wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan
penting bagi upaya pemeliharaan persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum
harus mendorong perkembangan wawasan dan sikap
kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

11) Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.


11

Pendidikan diharapkan menjadi penguat budaya antikorupsi.


Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan
menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu
ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan
bangsa lain.
12) Kesetaraan Gender.
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan
yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan gender.
13) Karakteristik satuan pendidikan.
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi,
tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan
14) Pendidikan Anti Korupsi.
Kurikulum diarahkan pada pembentukan karakter termasuk
mengembangkan kejujuran dan nilai integritas sedini
mungkin agar anak menjadikannya sebagai kebiasaan dan
pandangan hidup termasuk di dalamnya pendidikan anti
korupsi.
15) Pendidikan Anti Narkoba.
Dalam upaya mencegah permasalahan sosial global saat ini
kurikulum harus menjamin terwujudnya karakter peserta
didik yang tangguh dan tidak mudah terbawa pada perilaku
menyimpang termasuk penggunaan narkoba.
12

B. Tujuan Pengembangan Kurikulum

Secara umum tujuan diterapkan KTSP adalah untuk memandirikan


dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan
(otonomi) kepada satuan pendidikan dan mendorong untuk melakukan
pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan
kurikulum.

Sedangkan secara khusus tujuannya adalah:


a) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
madrasah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia;
b) Meningkatkan kepedulian warga madrasah dalam mengembangkan
kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama untuk
mewujudkan keunggulan madrasah; dan
c) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan.

Pada akhirnya kurikulum ini tetap sebagai sebuah dokumen, yang


akan menjadi kenyataan apabila terlaksana di lapangan dalam proses
pembelajaran yang baik. Pembelajaran dilaksanakan di kelas atau di luar
kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. Dalam strategi pembelajaran ini diharapkan siswa akan
mengikuti proses pembelajaran dengan senang hati, menumbuh
kembangkan daya keatifitas mereka sekaligus harus efektif dalam menuju
ketercapaian tujuan pembelajaran.
BAB II KARAKTERISTIK MADRASAH

A. Profil Madrasah

Awal mula berdirinya MIN 15 Jakarta Selatan, tidak ubahnya


seperti lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya. Lembaga pendidikan
yang merupakan kelas jauh dari MIN 9 serta dananya dari pemerintah,
lambat laun sekolah ini menjadi pilihan favorit masyarakat Bintaro dan
sekitarnya.

Pada awal berdirinya MIN 15 Jakarta Selatan dinegerikan dan


berdiri sendiri sejak tanggal 30 Desember 1996 dengan tenaga pendidik
dan kependidikan yang terbatas. Alhamdulillah saat ini Tenaga pendidikan
dan kependidikan MIN 15 Jakarta Selatan semakin banyak dan sudah
berkualifikasi sertifikasi sesuai bidang pendidikannya. Setiap PPDB
masyarakat antusiasi sehingga jumlah siswa setiap tahun selalu mengalami
peningkatan.

Ada perjuangan yang tidak bisa dilupakan, beberapa orang guru


yang boleh dikatakan penggagas berdirinya MIN 15 Jakarta Selatan, yang
pada waktu itu menjadi guru dan kepala madrasah di MIN Petukangan
Selatan, yaitu bapak Abd. Rosyid, bapak A. Taufiqillah, dan bapak
Muhimin, merekalah yang berulang kali mengusulkan agar dibangun
gedung untuk MIN 15 Jakarta Selatan. Setelah membersihkan gedung dari
semak belukar, dan yang lebih berat lagi menyelesaikan sengketa jalan
menuju MIN 15 Jakarta Selatan, Antara Depag, warga sekitar dan ahli
waris masing mengklaim tanah milik mereka.

13
1

Secara berurutan, kepala sekolah yang pernah memimpin MIN 15


Jakarta Selatan adalah sebagai berikut:

a. Drs. Abdul Rosyid : 1997 – 1999


b. H. Moh. Noor Hasan : 2000 – 2004
c. Asim, S. Ag : 2004 – 2008
d. Drs. H. Cecep Suhendi : 2008 – 2009
e. Drs. H. Abd. Hay : 2009 – 2010
f. A. Taufiqillah, S. Ag : 2010 - 2016
g. H. Mochamad Ansori, S. Ag, M. Pd. I : 2016 - 2019
h. Drs. H. Cecep Suhendi : 2019 – 2020
i. Hj. Nurjanah, S.Ag, M.M : 2020 – Sekarang

Letak geografis MIN 15 Jakarta Selatan merupakan Lembaga di


bawah naungan Kementerian Agama yang beralamatkan di Jl. Mawar I
No.73 kel. Bintaro, kec. Pesanggrahan. Adapun lokasi MIN 15 Jakarta
Selatan terletak pada geografis yang sangat cocok untuk proses belajar
mengajar yang terletak di tengah pemukiman penduduk. MI ini dibangun
dengan pertimbangan tata letak bangunan yang memberikan kenyamanan
untuk belajar. Hal ini dapat dilihat dari tata letak ruang belajar yang agak
jauh dari jalan raya sehingga kebisingan dari kendaraan bermotor dan
kendaraan umum yang melintasi jalan raya dapat diminimalisir dan siswa
tetap belajar dengan nyaman.

1. Identitas Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan


a. Nama Lembaga : MIN 15 Jakarta Selatan
b. Alamat / desa : Jl. Mawar I No. 73
Rt.002/013
c. Kecamatan : Pesanggrahan
d. Kelurahan : Bintaro
1

e. Propinsi : DKI Jakarta


f. Kode Pos 12330
g. No.Telepon : 021-22734528
h. Status Sekolah : Negeri
i. NSM 111131740003
j. NIS / NPSN 60706236
k. Tahun didirikan/beroperasi 1996
l. Status Tanah : Hak pakai
m. Luas Tanah : 4.000 m2
n. Nama Kepala Sekolah : Hj. Nurjanah, S.Ag, M.M
o. No.SK Kepala Sekolah :
p. Status akreditasi : A
q. No dan SK akreditasi : 255/BAP-SM/DKI/2017

2. Sarana dan Prasarana


Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu
komponen penting yang harus terpenuhi dalam menunjang
pencapaian tujuan pendidikan. Sarana pembelajaran yang terdapat
cukup memadai.
Berikut ini adalah prasarana yang terdapat di Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 15 Jakarta Selatan
Tabel 2.1 : Daftar Sarana Prasarana

No Prasarana Jumlah Kondisi


1. Ruang kepala sekolah 1 Baik
2. Ruang tata usaha 1 Baik
3. Ruang guru 1 Baik
4. Ruang kelas 16 Baik
5. Ruang multimedia 1 Baik
6. Mushala 1 Baik
7. Perpustakaan 1 Baik
8. Laboratorium computer - -
1

9. Toilet guru 4 Baik


10 Toilet siswa 10 Baik
11. Kantin 1 Baik
12 Gudang 1 Baik
13 Tempat parkir 1 Baik
14 Ruang UKS 1 Baik
15 Ruang PTSP 1 Baik

2. Data pendidik dan Tenaga Kependidikan

Kegiatan belajar mengajar di MIN 15 Jakarta Selatan


diselenggarakan pada waktu pagi hari, di mulai pada pukul 06.30-15.00
WIB, menyadari sangat pentingnya tenaga kependidikan dan
keberhasilan proses belajar mengajar, lembaga pendidikan ini benar-
benar memperhatikan mutu guru. Hal ini dibuktikan dengan tenaga
pengajar yang mengajar di lembaga ini yaitu hampir semua guru
berlatar belakang pendidikan. Jumlah tenaga seluruhnya ada 22 orang
guru dan 5 orang Tenaga Kependidikan.
Adapun Daftar Nama Guru MIN 15 Jakarta Negeri Tahun Pelajaran
2021/2022 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 : Daftar Guru dan Tenaga


Kependidikan
Sertifikasi
Pend.
No Nama Guru Jabatan Status
Terakhi
r

1 Hj. Nurjanah,S.Ag,M.M S2 Kepsek PNS

2 Nursyamsiah,S.Ag S1 Guru PNS Fiqih

3 Kurotul Aeni,S.Ag S1 Guru PNS Guru Kelas

4 Yati Mulyati,S.Pd S1 Guru PNS Guru Kelas


1

5 Miswah,S.Pd.I S1 Guru PNS Guru Kelas

Qur’an
6 Komala,S.Pd.I S1 Guru PNS
Hadist

7 Nuraini,S.Pd.I S1 Guru PNS Guru Kelas

8 H. Muallim Syarief,S.Pd S1 Guru PNS Guru Kelas

9 Nurjanah HM,S.Ag S1 Guru PNS Guru Kelas

10 Slamet Marzuki,S.Pd S1 Guru PNS Guru Kelas

11 Adnan,S.Ag S1 Guru PNS Guru Kelas

12 Abdul Aziz,S.Pd.I S1 Guru PNS Guru Kelas

13 H. Tri Kumiarsih,S.Pd.I S1 Guru PNS Guru Kelas

14 Ita Tasuah Taufiq,S.Pd.I S1 Guru PNS B, Arab

15 Tajudin Hasan,M.Pd S2 Guru PNS Matematika

16 Ichsan Hamid,S.E S1 Guru PNS Guru Kelas

17 Farida Ariyani,S.Pd S1 Guru PNS Guru Kelas

18 Nurhasanih,S.Pd S1 Guru PNS Guru Kelas

19 Muhammad,S.Pd S1 Guru PNS PJOK

20 Nurkholis,S.Pd S1 Guru PNS -

Anggun Atika Widya


21 S1 Guru PNS -
Utami,S.Pd.I

22 Fatimah,S.Pd.I S1 Guru PNS Guru Kelas

Bendaha
23 H.Mamat,SH S1 PNS -
ra
1

24 Radius Candra,SE S1 TU PNS -

25 Agung Setiawan SMA TU PNS -

26 Ida Mawaddah,A.Md DII TU PNS -

27 Nur Alfi Laili,S.Kom S1 TU Honor -

28 FarihFaruk Mufasir,S.IP S1 TU Honor -

29 Shufi Salsabilla,S.Pd S1 TU Honor -

30 Ngatirah SMA CS Honor -

31 M. Gizali SMA CS Honor -

32 Abdul Hakim SMA CS Honor -

33 Sudomo SMA Satpam Honor -

34 Suwarno SMA Satpam Honor -

Tabel 2.3 : Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan

Ka. Guru TU Ka
Jenjang
No r JML
Pendidikan Mad PNS Hnr PNS Hnr ya
w
an
1. S.2 1 1 - - - - 2

2. S.1 - 20 - 2 3 - 25

3. Sarmud - - - - - - -

4. D III - - - 1 - - 1

5. D II - - - - -

6. DI - - - - - - -

7. SLTA - - - 1 - 5 6

8. SMP - - - - - - -
1

9. SD - - - - - - -

Jumlah 1 21 - 4 3 5 34

4. Peserta Didik
Peserta didik MIN 15 Jakarta Selatan pada tahun pelajaran
2021/2022, jumlah siswa secara keseluruhan adalah 452 siswa, yang
terdiri dari 231 laki-laki dan 220 perempuan.
Tabel 2.4 : Data Peserta Didik

KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

30 26 56
I

38 32 70
II

46 37 83
III

39 51 90
IV

34 27 61
V

44 47 91
VI

Jumlah 231 220 451


1

B. Analisis Konteks

a) Analisis Standar Nasional Pendidikan


1. Analisis Standar Isi
Masih ada guru yang belum memahami standar isi. Hal ini yang
menyebabkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tidak
mengacu pada Revisi Kurikulum 2013. Akibatnya, Sesuai dengan
Revisi Kurikulum 2013 Tahun 2019 kurang adanya pengintegrasian
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Higher Order Thingking
Skill (HOTS), Creative, Critical Thinking, Communicative, dan
Collaborative (4C) dalam pembelajaran.
2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan
Masih banyak guru tidak membuat keempat rumusan materi
pengetahuan yang diamanatkan oleh peraturan dalam perencanaan
dan proses pembelajaran.
3. Analisis Standar Proses
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru masih
perlu penyempurnaan. RPP tidak mengadung pembelajaran
pendidikan karakter, tidak ada penilaiannya, tidak ada remidi, dan
pengayaan. Ada beberapa KD yang tidak tercantum dalam RPP.
Apalagi standar proses harus sesuai dengan Revisi Kurikulum 2013
Tahun 2019 adanya pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK), Higher Order Thingking Skill (HOTS), Creative, Critical
Thinking, Communicative, dan Collaborative (4C) dalam
pembelajaran serta menggunakan model pembelajaran yang telah
direkomendasikan penggunaannya.
4. Analisis Standar Penilaian
Guru belum seluruhnya menyosialisasikan rancangan penilaian pada
peserta didik. Kelemahan yang banyak terjadi pada penilaian sikap
adalah guru belum mengoptimalkan dalam menggunakan jurnal
1

observasi, serta belum menganalisis penilaian sikap dan


keterampilan.
b) Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
1) Kelebihan
 Lingkungan MIN 15 yang strategis karena terletak
dipinggir jalan utama.
 Kerjasama yang baik antara madrasah dan komite
 Pembelajaran sudah berbasis IT dan memiliki website
 Memiliki aplikasi peningkatan mutu pembelajaran berbasis
android (HKI)
 Memiliki aplikasi PPDB mandiri (HKI)
 Memiliki aplikasi persuratan secara online
 Madrasah sudah membentuk Tim Pengembang Kurikulum
Madrasah.
 Madrasah menyusun KTSP tahun pelajaran 2021/2022
yang sudah disahkan dengan melibatkan Pengawas,
Komite, Kepala Madrasah, Guru, dan Tenaga
Kependidikan.
 Semua guru telah menyusun perangkat pembelajaran
sesuai kurikulum 2013
 Madrasah memiliki jumlah buku yang sesuai dengan
standard minimal 1 anak 1 buku untuk mapel PAI dan
tematik.
 Semua guru sudah berpendidikan S1.
 Siswa perkelas di madrasah tidak melebihi standar
maksimal.
 Madrasah memiliki program unggulan yaitu MIPA dengan
diikutsertakannya mengikuti beberapa kompetisi
 Adanya siswa berprestasi dalam mengikuti kompetisi di
luar kegiatan sekolah.
1

 Semua guru telah melaksanakan peniliaian afektif,


kognitif, dan psikomotor.

2) Kelemahan
 Madrasah belum memiliki laboratorium MIPA dan
komputer.
 Program unggulan madrasah berupa program Madrasah
sains sudah terlaksana tetapi masih kurang maksimal.
 Pada masa Covid 19, program pengembangan diri tidak
terlaksana dan pembelajaran lewat daring walaupun belum
maksimal karena tidak semua orang tua memiliki HP.
 Daya tampung mushola yang belum bisa menampung
seluruh siswa dalam kegiatan shalat berjamaah.
 Madrasah tidak dapat menjaring siswa berprestasi
dikarenakan adanya peraturan PPDB online.
 Luas lapangan olahraga belum memenuhi standar.
 Sarana sanitasi belum memenuhi standar banyaknya
siswa.

3) Tantangan dan hambatan


Dengan memperhatikan kelebihan dan kelemahan MIN 15
Jakarta Selatan di atas maka MIN 15 Jakarta Selatan bertekad
untuk menyelenggarakan proses pendidikan dengan
memaksimalkan kelebihan dan meminimalisir kekurangan yang
ada, walaupun kita sadari masih adanya tantangan dan hambatan
yang tidak terlalu besar pengaruhnya, sepaerti :

 Guru kurang termotivasi dalam mengikuti pelatihan


peningkatan mutu di luar.
 Belum terjadwalnya secara rutin pelatihan peningkatan
mutu, oleh karena itu perlu adanya jadwal yang tersusun.
2

 Pada masa PJJ terkendala dengan kesiapan siswa dalam


pembelajaran online (semua siswa memiliki HP atau
laptop., penggunaan aplikasi online, dan kuota)
 Guru belum mengetahui benar letak kesulitan siswa dalam
penerapan pembelajaran melalui kurikulum 2013 sehingga
memerlukan penelitian, dan kegiatan penelitian ini tidak
semua guru mampu melakukannya.
 Pendampingan pelaksanaan kurikulum madrasah masih
kurang dirasa manfaatnya, karena dalam pelaksanaanya
madrasah berjalan sendiri-sendiri sehingga terjadi
kerancuan dan perbedaan yang cukup jelas diantara
madrasah dalam sub rayon yang sama.
Dengan mengetahui kelebihan, kekurangan serta tantangan dan
hambatan yang ada, MIN 15 Jakarta Seatan akan melakukan cara,
metode dan strategi untuk mewujudkan dan melahirkan masyarakat
yang berpendidikan, yang tidak hanya berpengetahuan tapi juga
memiliki keterampilan yang didukung oleh kemajuan teknologi
dengan tetap menjunjung tinggi akhlaqul karimah.

c) Analisis Kondisi Guru dan Peserta Didik Satuan Pendidikan


1) Analisis kebutuhan siswa
 RPP yang dibuat Guru masih sedikit yang terintegrasi dengan
pelaksanaan literasi.
 Guru telah menguasai pembelajaran dengan baik tetapi masih
ada kekuarangan baik segi kualitas maupun kuantitas.
 Siswa menginginkan kondisi lingkungan madrasah yang
menyenangkan. Namun area tanah yang dimiliki madrasah
tidak terlalu luas sehingga perlu menyediakan kondisi yang
kondosif sesuai dengan kondisi lingkungan.
2) Analisis Ketersediaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan
2

Secara umum MIN 15 Jakarta Selatan tenaga pendidik sudah


mencukupi, baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan tetapi
masih perlu adanya pembinaan dan pelatihan agar kualitas
pendidikan di MIN 15 Jakarta Selatan lebih baik lagi.
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN MADRASAH,
DAN PROGRAM PRIORITAS MADRASAH

A. Visi dan Misi Madrasah

Visi
" Terwujudnya lembaga pendidikan dasar yang kompeten dalam
pembinaan imtaq serta berkualitas dalam pengembangan ilmu pengetahuan
sejalan kemajuan IPTEK "
Misi
1. Menanamkan keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia melalui
pengamalan ajaran agama’
2. Mengadakan pembinaan guru secara berkala
3. Mengoptimalkan proses KBM dan bimbingan keagamaan
4. Mengembangkan pengetahuan dibidang IPTEK, bahasa, olahraga
dan seni sesuai dengan bakat, minat serta potensi siswa
5. Mengoptimalkan SDM demi terwujudkan output yang berkualitas
6. Memanfaatkan kemajuan IPTEK sebagai media dan sumber
pembelajaran
7. Menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan luar sekolah untuk
mengoptimalkan pembinaan sains
8. Mengembangkan Critical thiking, Creativity, Collaboration, and
Communication.
9. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan
masyarakat.

22
2

B. Tujuan Madrasah

Mengacu pada visi dan misi, serta tujuan umum pendidikan dasar,
tujuan Madrasah Ibtidaiyah 15 Jakarta Selatan dalam mengembangkan
mutu pendidikan adalah sebagai berikut;

1. Mengupayakan pemenuhan sarana yang vital dalam mendukung


terciptanya sistem pendidikan yang berorientasi madrasah literasi ;
2. Mewujudkan iklim belajar yang memadukan penggunaan sumber dan
sarana belajar di madrasah dan di luar madrasah ;
3. Mengembangkan kurikulum sesuai dengan tuntutan masyarakat,
lingkungan, dan budaya baca ;
4. Melakasanakan sistem pendidikan yang berbasis kompetensi ;
5. Menjadikan kegiatan extrakurikuler sebagai sarana menjadikan anak
didik agar lebih terlatih dan terbiasa dalam menghadapi sebuah
permasalahan baik teknis ataupun organisasi
6. Memberi kesempatan seluas-luasnya bagi peserta didik untuk
mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki
2

C. Program Prioritas/Unggulan MIN 15 Jakarta Selatan

Madarasah Ibtidaiyah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal


berciri khas agama Islam senyatanya memiliki keunggulan dalam
membangun komitmen keagamaan yang jelas dan memiliki prospek yang
sanagat baik. Dalam rangka menjaga eksistensi dan kulalitas madrasah.
Sehingga perlu adanya inovasi yang dilakukan oleh madrasah dengan
menentukan program program unggulan sesuai potensi madrasah.
Sesuai dengan kearifan lokal dan kondisi madrasah, maka prioritas
program unggulan yang dijalankan MIN 15 Jakarta Selatan dalam
meningkatkan mutu dan daya saing global melalui pengembangan
karakter, literasi, kompetensi adalah ingin mewujudkan Madrasah Sains.
Pelaksanaan program ini dimulai dengan upaya membenahi program sains.
Selanjutnya dibentuk tim dalam rangka menyusun program sains tersebut.
1. Program Sains di MIN 15 Jakarta Selatan

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains merupakan hasil


kegiatan manusia yang berupa pengetahuan serta gagasan dan konsep-
konsep yang terorganisasi tentang alam yang ada disekitar, dimana hal
ini dapat diperoleh dari pengalaman melalui dan serangkaian proses
kegiatan ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian
gagasan-gagasan.
2

Tabel 3.1 Program Kegiatan Sains


No. Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1 Mengadakan kegiatan sains dengan aplikasi Sem 1 dan 2


berdasi (berdedikasi sinergi menginspirasi)

2 Mengadakan latihan sains internal berbasis Setiap tri wulan


aplikasi website MIN 15

3 Mengadakan pelatihan khusus untuk siswa 1 bulan


yang terpilih sebagai peserta lomba untuk
mewakili sekolah

4 Mengikuti lomba sains Menunggu informasi

Secara umum program unggulan sains di MIN 15 Jakarta Selatan adalah


sebagai berikut :
a.Melaksanakan kegiatan pembelajaran sains sesuai kurikulum yang
dugunakan
b.Melaksanakan kegiatan pembelajaran program khusus lomba sains
tingkat madrasah, kecamatan, tingkat kota, provinsi dan tingkat
nasional
c.Melaksanakan kegiatan praktikum sains yang mendukung proses
pembelajaran
d.Memiliki nilai rata-rata 75 untuk sains pada ujian akhir madrasah
e.Dapat mrngikuti setiap lomba sains dan menjadi pemenang 5 besar
f. Menjadikan sains untuk memotivasi siswa belajar lebih semangat
pada berbagi pelajaran lain.
2

2. Program Tahsin dan Tahfidz di MIN 15 Jakarta Selatan


Madrasah sebagai sekolah bercirikan khas agama islam
memiliki beragam potensi yang salah satunya adalah hapalan al-qur’an.
Untuk meningkatkan prestasi siswa dalam hal hapalan al-qur’an
diperlukan adanya program khusus pembelajaran dalam bentuk Tahsin
dan Tahfidz.

Pelaksanaan program ini dimulai dengan upaya membenahi program-


program Hafalan Al-Qur’an dan upaya menyiapkan Guru khusus yang
menangani Hafalan Al-Qur’an .

a. Konsep Madrasah Tahfidz


Madrasah Tahfidz adalah madrasah yang mengembangkan budaya
madrasah yang mengembangkan program menghafal Al-Qur’an bagi
para peserta didik.
b. Tujuan Madrasah Tahfidz
1) Meningkatkan kecintaan peserta didik pada Al-Qur’an
2) Menumbuhkembangkan budaya menghafal Al-Qur’an di
madrasah.
3) Mengembangkan Tahfidz Al-Quran (menghafal Al-Quran) sebagai
basis pendidikan.
4) Mengantarkan peserta didik memiliki hapalan Quran minimal 1
juz (juz 30)
c. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkan Madrasah Tahfidz berupa :
1) Pembiasaan membaca Al-Quran.
Pembiasaan ini dilakukan dengan membaca surat tagihan selama
30 Menit (tadarus) sebelum Jam Pelajaran pertama.
2) Assesment dilakukan Metode Talaqqi, yaitu menyetorkan hafalan
baru kepada guru Tahfidz Hal ini dilakukan untuk mengetahui
kemajuan hafalan seseorang caloh Hafizh dari hari ke hari.
2

3) Sebagai upaya menjaga hafalan peserta didik tetap terjaga dengan


baik dan tidak hilang digunakan metode Takrir, metode ini
dilakukan dengan mengulang materi hafalan sebelumnya yang
sudah disetorkan kepada guru Tahfidz.

Tabel 3.2 Program Kegiatan tahsin dan tahfiz

No Nama Kegiatan Waktu

1 Pengelompokan kemampuan peserta didik dalam Awal sem 1


membaca dan menghafal Al-qur’an

2 Pembinaan rutin peserta didik sesuai kemampuan Sem 1 dan sem


2

3 Mengadakan lomba intern Per tri wulan

4 Mengikuti lomba di luar sekolah -


BAB IV STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang


harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman
muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi dimaksud
terdiri atas untuk semua mata pelajaran umum untuk kelas I sampai dengan kelas
VI menggunakan Kurikulum 2013 dengan kompetensi yang dikembangkan
Permen dikbud No. 37 Tahnu 2018. Untuk rumpun Mata Pelajaran Agama dan
Akhlak Mulia dan Bahasa Arab (kelas I, II, III, V & VI) kompetensi
dikembangkan dari Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan KMA 183 tahun
2019 tentang Kurikulum Madrasah serta KMA 184 2019 tentang implementasi
Kurikulum Madrasah.

Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral


dari struktur kurikuklum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.struktur
kurikulum terdiri dari tiga komponen, yaitu mata pelajaran, muaan lokal, dan
pengembangan diri.kelompok mata pelajaran menurut peraturan pemerintah
nomor 19 Tahun 2005,menyatakan bahwa kurikulum untuk jenjang pendidikan
dasar dan menengah terdiri atas :

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;


b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. Kelompok mata pelajaran dan ilmu pengetahuan teknologi;
d. Kelompok mata pelajaran dan estetika;
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.

24
2

A. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum MIN 15 Jakarta Selatan selama enam tahun mulai


Kelas I sampai dengan Kelas VI disusun berdasarkan standar kompetensi
lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai
berikut.
1. Struktur Kurikulum Kelas I sampai dengan kelas VI
Struktur kurikulum disusun mengacu pada struktur kurikulum yang
terdapat dalam KMA Nomor 184 Tahun 2019 sebagai berikut;

Tabel 4.1 : Struktur Kurikulum MIN 15 Jakarta Selatan

Alokasi Waktu Belajar Per

MATA PELAJARAN Minggu

1 2 3 4 5 6

Kelompok A

1. Pendidikan Agama Islam

a. Al Quran Hadits 2 2 2 2 2 2

b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2

c. Fikih 2 2 2 2 2 2

d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganeraan 5 5 6 4 4 4

3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7

4. Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2

5. Matematika 5 6 6 6 6 6

6. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3


2

7. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


2. 4 4 4 4 4 4
Kesehatan

Muatan Lokal

1 Hafalan Al-Qur’an 2 2 2 2 2 2

2 Bahasa Inggris - - - - - 2

3 3 4 4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 40 42
4 6 2 4

Struktur kurikulum MIN 15 Jakarta Selatan meliputi substansi


pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan. Struktur
kurikulum MIN 15 Jakarta Selatan disusun berdasarkan KMA Nomor 184
Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah,
sebagai berikut:

a. Kurikulum MIN 15 Jakarta Selatan untuk Kelas I sampai


dengan kelas VI memuat tematik dan mata pelajaran, 3 muatan
lokal dan 1 pengembangan diri.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan ”IPA
Terpadu” dan ”IPS Terpadu”.
c. Pembelajaran pada kelas I – VI dilaksanakan melalui
pendekatan tematik.
d. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit.
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester)
adalah 36-40 minggu.
2

Dalam masa pandemi Covid-19 (keadaan darurat), Struktur Kurikulum


yang diberlakukan di MIN 15 Jakarta Selatan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 : Struktur Kurikulum Masa Darurat


MIN 15 Jakarta Selatan

Alokasi Waktu Belajar Per

MATA PELAJARAN Minggu

1 2 3 4 5 6

Kelompok A

1
Pendidikan Agama Islam
.

a. Al Quran Hadits 1 1 2 2 2 2

b. Akidah Akhlak 1 1 2 2 2 2

c. Fikih 1 1 2 2 2 2

d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2

2 Pendidikan Pancasila dan


3 3 3 2 2 2
. Kewarganeraan

3
Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
.

4
Bahasa Arab 1 1 2 2 2 2
.

5
Matematika 4 4 4 4 4 4
.

6 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 2 2 2


2

7
Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 2 2 2
.

Kelompok B

1
Seni Budaya dan Prakarya 2 2 2 2 2 2
.

2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


2 2 2 2 2 1
. Kesehatan

Muatan Lokal

1 Hafalan Al-Qur’an 1 1 2 2 2 2

2 Bahasa Inggris - - - - - 1

2 3 3
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 20 27 30
0 0 0
2

B. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan


meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di
samping itu, materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk
ke dalam isi kurikulum.
Hal-hal yang harus dimasukkan tim pengembang kurikulum madrasah dalam
dokumen Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan
dokumen 1 sebagai berikut:
1. Muatan Nasional
Muatan nasional mencakup mata pelajaran dan alokasi waktu yang
ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) maupun Keputusan Menteri Agama (KMA) atau
peraturan lain yang berlaku. Mata pelajaran adalah seluruh mata
pelajaran yang diajarkan di madrasah dengan tetap berpedoman pada
struktur kurikulum yang tercantum dalam KMA Nomor 184 Tahun 2019
tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah. Sedangkan
alokasi waktu adalah waktu yang tersedia dalam setiap mata pelajaran.
Dengan rincian sebagai berikut:
a. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 15 Jakarta Selatan merupakan ”IPA Terpadu” dan ”IPS
Terpadu”.
b. Pembelajaran pada Kelas I sampai dengan Kelas VI dilaksanakan
melalui pendekatan tematik terpadu dengan menggunakan kurikulum
222013. Tdak ada muatan Mapel IPS dan IPA untuk kelas I – III
karena sudah diintegrasikan pada mapel Bahasa No. Sedangkan untuk
kelas IV, V dan VI juga menggunakan pendekatan tematik yang
terdiri atas mapel umum yaitu Bahasa No., IPA, IPS, SBDP, dan
PKN. Sedangkan untuk mata pelajaran Matematika dan PJOK masih
menggunakan pendekatan Mapel. Muatan Lokal, Penjaskes,dan Seni
3

Budaya menggunanakan pendekatan Mata Pelajaran. Pembelajaran


pada Kelas I s.d. VI dilaksanakan untuk mata pelajaran Pendidikan
Agana Islam, Bahasa Arab, Muatan Lokal, Penjaskes, dan Seni
Budaya melalui pendekatan mata pelajaran, sehingga guru kelas 1
sampai dengan Kelas VI adalah guru kelas. Untuk mata pelajaran
agama Islam, matematika dan Penjaskes (khusus kelas IV-VI) muatan
lokal, seni budaya, dan penjaskes adalah guru mata pelajaran.
c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran 2021/2022 (satu semester)
adalah 18-20 minggu.
Disamping itu madrasah merelokasi jam pada mata pelajaran tertentu
untuk mata pelajaran lain sebanyak-banyaknya 6 JTM untuk keseluruhan
relokasi dengan pertimbangan kebutuhan peserta didik, akademik, dan
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Merelokasi jam pelajaran
bukan karena pertimbangan kekurangan atau kelebihan guru.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan
ke dalam mata pelajaran yang ada.
a. Hafalan Al-Qur’an
b. Bahasa Inggris
3. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan dalam bentuk bimbingan
konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
3

Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram


dan tidak terprogram atau pembiasaan.

a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan


dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal
melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.
Tabel 4.3: Program Pengembangan Diri Terprogram
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan  Individual
pendukung konseling  Kelompok: tatap muka guru BP
masuk ke kelas

Ekstrakurikuler  Pramuka ( ekstra wajib)


 Marawis
 Karate
 Tari
 Taekwondo

b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram


dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu
untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan
atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini :
Tabel 4.4: Program Pengembangan Diri Tak Terprogram
Kegiatan Pelaksanaan
Rutin  Baca Al Qur’an sebelum
memulai pembelajaran
 Shalat dzuhur berjamaah
 Senam bersama
 Kegiatan Jum’at ( Shalat dhuha.
tahlil dan yasin berjamaah )
3

Kegiatan Pelaksanaan
Spontan/pembiasaan  Salam, Senyum, Sapa
 Cium tangan guru
 Membuang sampah pada
tempatnya
 Besuk teman dan guru yang sakit

c. Jenis dan strategi pelaksanaan pengembangan diri yang


diselenggarakan Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan
adalah sebagai berikut ini:
1) Bimbingan Konseling (BK)
 Nilai-nilai yang ditanamkan; Kemandirian, Percaya diri, Kerja
sama, Demokratis, Peduli sosial, Komunikatif, Jujur.
 Strategi; Pembentukan karakter atau kepribadian, Pemberian
motivasi, Bimbingan karier.
2) Kegiatan Ekstrakurikuler:
(a) Kepramukaan
 Nilai-nilai yang ditanamkan; Demokratis, Disiplin, Kerja
sama, Rasa Kebangsaan, Toleransi, Peduli sosial dan
lingkungan, Cinta damai, Kerja keras.
 Strategi; Latihan terprogram (kepemimpinan, berorganisasi)
(b) Seni Bela Diri
 Nilai-nilai yang ditanamkan; Disiplin, Jujur, Rasa
Kebangsaan, Toleransi, Peduli sosial, dan Cinta damai
 Strategi; Latihan terjadwal
(c) Seni tari
 Nilai-nilai yang ditanamkan; Disiplin, Jujur, Rajin mengaji,
Peduli sosial.
 Strategi; Latihan terjadwal
(d) Seni Marawis
3

 Nilai-nilai yang ditanamkan; Disiplin, Jujur, Rajin mengaji,


Peduli sosial.
 Strategi; Latihan terjadwal

Dalam keadaan darurat di masa pandemi Covid-19 ini MIN 15 Jakarta


Selatan tidak dapat melakukan kegiatan pengembangan diri secara
keseluruhan, namun ada beberapa kegiatan pengembagan diri yang tetap
berlangsung yaitu;
1. Baca Al Qur’an sebelum memulai pembelajaran (tadarus)
2. Hapalan Al-qur’an
3. Salam, Senyum, Sapa

Kegiatan pengembangan diri tersebut dilaksanakan dengan cara (jelaskan


strategi, metode, media yang digunakan):

1. WA
2. Zoom meeting
3. Google meet
4. E-learning Madrasah
d) Pengaturan Beban Belajar
a. Pengaturan Beban Belajar dan Alokasi Waktu Belajar.
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur (No.) dan Kegiatan
Mandiri Tidak Terstruktur ( KMTT ) maksimal 60% dan waktu
kegiatan tatap muka perminggu pada setiap mata pelajaran.
Beban belajar peserta didik mengacu pada struktur kurikulum
bersadarkan KMA No. 184 tahun 2019 tentang implementasi
kurikulum Madrasah.
Tabel 4.5 : Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan

Satu jam Minggu


Jumlah jam Waktu
pembelajaran Efektif
Kelas pembelajaran pembelajaran
tatap per tahun
Per Minggu per tahun
muka/menit ajaran
3

Satu jam Minggu


Jumlah jam Waktu
pembelajaran Efektif
Kelas pembelajaran pembelajaran
tatap per tahun
Per Minggu per tahun
muka/menit ajaran
1.295 JP
1 35 34 38
(45.220 menit)
1.368 JP
2 35 36 38
(47.880 menit)
1.520 JP
3 35 40 38
(53.200 menit)
1.596 JP
4 35 42 38
(55.860 menit)
1.596 JP
5 35 42 38
(55.860 menit)
1.672 JP
6 35 44 38
(58.520 menit)

b. Pengaturan Waktu Belajar


Tabel 4.6 : Pengaturan Jam Belajar Kelas I – II
Jam Jum’at
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis
ke

Pembacaan
06.30 – 07.05 Upacara KBM KBM KBM Surat Yasin
1

KBM
07.05 – 07.40 KBM KBM KBM KBM
2

KBM
07.40 – 08.15 KBM KBM KBM KBM
3

KBM
08.15 – 08.50 KBM KBM KBM KBM
4
3

KBM
08.50 – 09.25 KBM KBM KBM KBM
5

Istirahat
09.25 – 10.00
6

KBM
10.00 – 10.35 KBM KBM KBM KBM
7

KBM
10.35 – 11.10 KBM KBM KBM KBM
8

-
11.10 – 11.45 KBM KBM KBM KBM
9

Tabel 4.7 : Pengaturan Jam Belajar Kelas III – VI


Jam Jum’at
ke Waktu Senin Selasa Rabu Kamis

Pembacaan
in
06.30 – 07.05 Upacara KBM KBM KBM Surat Yas
1

KBM
2 07.05 – 07.40 KBM KBM KBM KBM

KBM
07.40 – 08.15 KBM KBM KBM KBM
3

KBM
08.15 – 08.50 KBM KBM KBM KBM
4

KBM
08.50 – 09.25 KBM KBM KBM KBM
5

Istirahat
09.25 – 10.00
6

KBM
10.00 – 10.35 KBM KBM KBM KBM
7
3

KBM
10.35 – 11.10 KBM KBM KBM KBM
8

-
11.10 – 11.45 KBM KBM KBM KBM
9

-
11.45 – 12.20 KBM KBM KBM KBM
10

-
12.20 – 12.40 Sholat Dzuhur
11

Ekstrakurikuler
12.40 – 13.15 KBM KBM KBM KBM
12

Ekstrakurikuler
13.15 – 13.50 KBM KBM KBM KBM
13

-
14.00 – 15.00 - - Pramuka -
14

Selama masa pandemi Covid-19 beban belajar peserta mengalami


pengurangan, dengan pengaturan sebagai berikut :
Tabel 4.8 : Pengaturan Jam Belajar Kelas I – II
Masa Darurat
Jam Jum’at
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis
ke

Tadarus
07.00 – 07.30 Tadarus Tadarus Tadarus Tadarus
1

KBM
07.30 – 08.00 KBM KBM KBM KBM
2

KBM
08.00 – 08.30 KBM KBM KBM KBM
3

Istirahat
08.30 – 09.00 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
4
3

KBM
09.00 – 09.30 KBM KBM KBM KBM
5

KBM
09.30 – 10.00 KBM KBM KBM KBM
6

Tabel 4.9 : Pengaturan Jam Belajar Kelas III – VI


Masa Darurat
Jam Jum’at
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis
ke

Tadarus
07.00 – 07.30 Tadarus Tadarus Tadarus Tadarus 07.00 – 07.30
1

KBM
07.30 – 08.05 KBM KBM KBM KBM 07.30 – 08.00
2

KBM
08.05 – 08.40 KBM KBM KBM KBM 08.00 – 08.30
3

KBM
08.40 – 09.15 KBM KBM KBM KBM 08.30 – 09.00
4

KBM
09.15 – 09.50 KBM KBM KBM KBM 09.00 – 09.30
5

Istirahat
09.50 – 10.25 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat 09.30 – 10.00
6

KBM
10.25 – 11.00 KBM KBM KBM KBM 10.00 – 10.30
7

KBM
11.00 – 11.25 KBM KBM KBM KBM 10.30 – 11.00
8

c. Beban Mengajar Guru


Berdasarkan PP No. 15 tahun 2018 pasal 3 kegiatan pokok yang harus
di kerjakan guru selama 37,5 jam kerja efektif itu adalah
merencanakan pembelajaran atau pembimbingan, melaksanakan
3

pembelajaran atau pembimbingan, menilai hasil pembelajaran atau


pembimbingan, membimbing dan melatih peserta didik dan
melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.
Pelaksanaan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru paling
sedikit 24 jam dan paling banyak 40 jam tatap muka perminggu
sebagai syarat untuk menerima tunjangan sertifikasi. Pemenuhan 24
jam seminggu yang biasanya bisa dipenuhi dengan mengajar di
sekolah lain tanpa batasan jam , namun saat ini guru harus mengajar
minimal 12 jam di sekolah induk (satminkal) dan hanya boleh
menambah di luar sekolah induk sebanyak 6 jam pelajaran saja.
Kekurangan dari 24 jam dipenuhi dengan tugas tambahan dari sekolah
induk.
Selama masa pandemi Covid-19 beban mengajar guru mengalami
pengurangan, guru tidak sepenuhnya memuhi beban mengajar seperti
dalam kondisi normal, pengaturan beban mengajar guru disesuaikan
dengan alokasi waktu belajar selama masa pandemi Covid-19.
e) Ketuntasan Belajar
a. Pengertian
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan
penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan
tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat
penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar
dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam
setiap semester, setiap tahun pelajaran dan tingkat satuan pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta
didik menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang
diikutinya dalam satu semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun
pelajaran adalah keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan
genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan
3

pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi


seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk
menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Nilai
ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat,
yakni;

Tabel 4.10 : Predikat Ketuntasan Sikap

Nilai Ketuntasan Sikap Predikat


Sangat Baik A
Baik B
Cukup C
Kurang D

Ketuntasan belajar untuk aspek sikap ditetapkan dengan predikat


minimal Baik (B). Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan
keterampilan dituangkan dalam bentuk angka dengan rentang nilai 0
(nol) -100 (seratus).

b. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Kriteria Ketuntasan Minimal ditentukan oleh satuan pendidikan
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata
pelajaran dan kondisi satuan pendidikan.
Kriteria Penetapan KKM tiap Mapel
1) KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran.
2) KKM ditetapkan oleh Musyawarah guru mata pelajaran Madrasah
Ibtidiyah Sa’adatuddarain
3) KKM yang sudah ditetapkan akan disosialisasikan ke semua guru,
siswa dan orang tua pada awal tahun pelajaran.
4) Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan
rentang 0-100
4

5) Nilai KKM dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar Siswa


dengan mengunakan ARD

Kriteria Penetapan KKM

KKM Madrasah Ibtidaiyah Sa’adatuddarain ditentukan melalui


analisis tiga hal, yaitu tingkat kerumitan (kompleksitas), daya dukung
sekolah (man, money, material), intake ( tingkat kemampuan rata-rata
siswa)

1) Aspek kompleksitas materi/kompetensi yaitu memperhatikan


kompleksitas KD dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada
KD tersebut dan berdasarkan data empiris dari pengalaman guru
dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu sebelumnya.
Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi, semakin
rendah nilai KKM-nya.
2) Aspek daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru,
kesesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran
yang diampu, kompetensi guru (misalnya hasil uji kompetensi
guru), rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana
pembelajaran, dukungan dana dan kebijakan madrasah. Semakin
tinggi aspek daya dukung, semakin tinggi pula nilai KKM-nya.
3) Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang
dapat diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil ujian pada jenjang
pendidikan sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh
madrasah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek
intake, semakin tinggi pula nilai KKM-nya.

Secara teknis prosedur penentuan KKM pada Satuan Pendidikan


sebagai berikut.

1) Menetapkan KKM per-KD


2) Menetapkan KKM mata pelajaran
3) Menetapkan KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan
4

Untuk memudahkan menentukan KKM, perlu dibuat skala penilaian


yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Berikut disajikan skala
penilaian pilihan pertama.

Tabel 4.11 : Kriteria dan Skala Penilaian

Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian


Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas
< 60 61 – 80 81 – 100
Tinggi Sedang Rendah
Guru dan daya dukung
81 – 100 61 -80 < 60
Tinggi Sedang Rendah
Intake peserta didik
81 – 100 61 – 80 < 60

Dalam menetapkan nilai KKM mata pelajaran, pendidik/satuan


pendidikan dapat juga memberikan bobot berbeda untuk masing-
masing aspek, atau dengan menggunakan skor pada setiap kriteria
yang ditetapkan sebagai pilihan kedua.

Tabel 4.12 : Kriteria dan Skala Penilaian

Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian


Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas
1 2 3
Tinggi Sedang Rendah
Guru dan daya dukung
3 2 1
Tinggi Sedang Rendah
Intake peserta didik
3 2 1

Cara Menentukan KKM

4. Menentukan KKM setiap KD dengan rumus berikut.


4

a. Contoh penentuan KKM pilihan pertama


Misalkan aspek kompleksitas mendapat skor 75
Aspek daya dukung mendapat skor 80
Aspek intake mendapat skor 70
Jika bobot setiap aspek sama, nilai KKM untuk mata pelajaran
tersebut.

b. Contoh penentuan KKM pilihan kedua


Jika KD memiliki kriteria kompleksitas tinggi, guru dan daya
dukung tinggi, serta intake peserta didik sedang, maka nilai
KKM nya adalah:

Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya


adalah 67

5. Menentukan KKM Setiap mata pelajaran dengan rumus.

6. Menentukan KKM setiap tingkatan kelas pada satuan pendidikan


dengan rumus.

Diharapkan semakin tinggi tingkatan kelas, maka makin tinggi pula


KKMnya, terutama aspek intake karena telah mendapatkan perlakuan
di kelas bawahnya. Misalnya KKM kelas VI lebih tinggi dari kelas V,
KKM kelas V lebih tinggi dari kelas IV dan seterusnya.

Interval Predikat
4

Setelah satuan pendidikan menentukan KKM selanjutnya satuan


pendidikan membuat interval predikat untuk menggambarkan kategori
kualitas capaian hasil belajar peserta didik. Nilai KKM merupakan
nilai minimal untuk predikat (D,C,B dan A). Predikat untuk
pengetahuan dan keterampilan ditentukan berdasarkan interval angka
pada skala 0-100. Penetapan tabel interval predikat untuk KKM dibuat
seperti contoh pada tabel berikut.

Misalnya KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan =N (besar


nilai N adalah bilangan asli<100).

Table 4.13 : Penetapan Interval Predikat

Predikat
KKM
D C B A

N <N N≤..........................................≤100

Satuan pendidikan diharapkan menentukan KKM yang sama untuk


semua mata pelajaran pada tingkatan kelas tertentu.

Untuk penetapan Kriteria ketuntasan minimal pada MIN 15 Jakarta


Selatan terdapat dalam tabel berikut :

Tabel 4.14 : Penetapan KKM

Kelas
No Mata Pelajaran
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama
a. Al-Qur’an Hadits 75 75 75 75 75 75
b. Akidah Akhlak 75 75 75 75 75 75
c. Fiqih 75 75 75 75 75 75
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 75 75 75 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75 75 75 75
4

3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4. Bahasa Arab 75 75 75 75 75 75
5. Matematika 75 75 75 75 75 75
6. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 75 75 75
7. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 75 75 75
Kelompok B
Seni Budaya dan
8. 75 75 75 75 75 75
Keterampilan
Pendidikan Jasmani,
9. 75 75 75 75 75 75
Olahraga dan Kesehatan
Muatan Lokal
10. Hafalan Al-Qur’an 75 75 75 75 75 75
11. Bahasa Inggris - - - - - 75
KKM KELAS 75 75 75 75 75 75
KKM MADRASAH 75
Pengembangan diri Minimal Baik

2. Kenaikan Kelas
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, BSNP Model penilaian kelas dan
SK Dirjen Pendis Nomor 5161 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis
Penilaian Hasil Belajar pada MI.
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria
kenaikan kelas diatur oleh masing-masing satuan pendidikan. Kendati
demikian, ada rambu-rambu yang dapat digunakan untuk merancang
penentuan kenaikan kelas, Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada tahun berjalan;
b. Nilai sikap/perilaku minimal baik;
c. Mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan maksimal 2 mata
pelajaran;
4

d. Madrasah dapat menetapkan kriteria lain sesuai dengan kebijakan


madrasah.

Penetapan kenaikan kelas dihitung berdasarkan pencapaian hasil belajar


semester ganjil dan genap pada satu tahun ajaran, dengan ketentuan
sebagai berikut:

a. Jika capaian belajar pada semester ganjil dan genap nilai suatu
pelajaran tuntas, maka untuk mata pelajaran tersebut dinyatakan
tuntas;
b. Jika capaian hasil belajar pada semester ganjil dan genap nilai suatu
pelajaran tidak tuntas, maka untuk mata pelajaran tersebut dinyatakan
tidak tuntas;
c. Jika nilai rata-rata capaian semester ganjil dan genap mata pelajaran
sama atau lebih besar dari rata-rata KKM, maka mata pelajaran
tersebut dinyatakan tuntas dan sebaliknya apabila dinyatakan tidak
tuntas.

3. Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada madrasah
ibtidaiyah setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
c. Lulus Ujian Madrasah.

4. Pengayaan dan Remedial


a. Program Remedial
Program remedial adalah program pembelajaran yang diperuntukkan
bagi peserta didik yang belum mencapai KKM KD muatan pelajaran.
Program remedial dilakukan untuk memfasilitasi peserta didik dalam
mencapai hasil belajar yang optimal. Remedial hanya dilakukan
setelah pendidik melaksanakan penilaian harian. Metode yang
4

digunakan dalam pembelajaran remedial bervariasi sesuai dengan


sifat, jenis, dan latar belakang permasalahan pembelajaran yang
dialami peserta didik. Setelah peserta didik mengikuti program
remedial dilakukan penilaian kembali untuk mengetahui ketercapaian
KD.
1) Pelaksanaan Program Remedial
Pelaksanaan program remedial dapat dilakukan dengan cara:
Pemberian bimbingan secara perorangan bila ada beberapa peserta
didik yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda sehingga
memerlukan bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan
secara kelompok bila terdapat beberapa peserta didik mengalami
kesulitan yang sama. Pemberian pembelajaran ulang dengan
metode dan media yang berbeda bila semua peserta didik
mengalami kesulitan. Pemberian bimbingan dapat diberikan
melalui tugas-tugas latihan secara khusus dengan memanfaatkan
tutor sebaya baik secara individu maupun kelompok. Apabila
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik memerlukan
bimbingan khusus, bimbingan harus dilakukan oleh pendidik secara
individual maupun kelompok.

2) Prinsip-prinsip program remedial


1) Adaptif.
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik
untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya
belajar masing-masing.
2) Interaktif.
Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan
pendidik untuk secara intensif berinteraksi dengan peserta didik
dan selalu memberikan monitoring dan pengawasan agar
mengetahui kemajuan belajar peserta didik.
4

3) Berbagai metode pembelajaran dan penilaian


Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode
pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
4) Pemberian umpan balik sesegera mungkin
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta
didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera
mungkin agar dapat menghindari kesalahan belajar yang
berlarut-larut dan mendeteksi sedini mungkin kesulitan belajar.
5) Berkesinambungan
Pembelajaran remedial dilakukan berkesinambungan dengan
proses pembelajaran dan pendidik harus selalu menyediakan
program remedial sesuai dengan kebutuhan.
3) Langkah-langkah program remedialLangkah-langkah program
remedial sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi permasalahan zembelajaran berdasarkan hasil
analisis terhadap Penilaian Harian (PH)
2) Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan pembelajaran
3) Melaksanakan program remedial.
4) Melaksanakan penilaian untuk mengetahui keberhasilan peserta
didik.
5) Menetapkan nilai yang diperoleh peserta didik setelah program
remedial sebagai nilai akhir capaian KD muatan pelajaran.
b. Program Pengayaan
Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang telah melampaui KKM KD muatan pelajaran
tertentu. Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan
melalui:
1) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki
minat tertentu diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan,
4

membaca di perpustakaan terkait dengan tema/sub tema yang


dipelajari pada jam-jam pelajaran sekolah;
2) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar
mengenai sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang
membutuhkan.
3) Program pengayaan memberi kesempatan peserta didik untuk
memperkaya dan memperdalam pengetahuan sesuai dengan
tingkatan kelas. Misal Arif murid kelas III diberi kesempatan
memperdalam materi pembelajaran pada subtema atau membaca
buku cerita kesukaannya di kelas setelah tuntas penilaian harian
KD tertentu. Naila murid kelas II diberi kesempatan memperdalam
materi pada subtema atau mewarna di kelasnya karena telah
mencapai KKM pada penilaian harian KD tertentu.

5. Mutasi Peserta Didik


a. Madrasah akan memfasilitasi adanya siswa yang pindah madrasah
baik swasta maupun negeri.
b. Untuk pelaksanaan pindah madrasah lintas
Provinsi/Kabupaten/Kota, dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota setempat.
c. Madrasah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai
dengan prinsip manajemen berbasis madrasah.
d. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar siswa (rapor) dari
madrasah asal sesuai dengan bentuk rapor yang digunakan di
madrasah tujuan.
e. Melakukan tes atau matrikulasi bagi siswa pindahan.

6. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan memasukan
pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi,
kecakapan akademik, dan atau kecakapan vokasional. Pendidikan
4

kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan


semua mata pelajaran dan atau berupa paket/modul yang direncanakan
secara khusus. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik
dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan atau dari satuan
pendidikan formal lain dan atau nonformal.Pendidikan yang berorientasi
pada kecakapan hidup dilaksanakan untuk memberikan kesempatan
kepada setiap peserta didik memperoleh bekal ketarampilan dan keahlian
yang dapat dijadikan sebagai sumber penghidupannya.
Pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup dirancang dengan
mengakomodasi berbagai kepentingan dan kebutuhan masyarakat serta
mengimplementasikannya ke dalam program pendidikan di madrasah,
kurikulum yang merefleksikan kebutuhan masyarakat dan pembelajaran
yang khas dan terukur sehingga kompetensi lulusannya dapat memenuhi
standard yang dapat dipertanggungjawabkan.
 Dalam Mata Pelajaran Matematika
Dari daftar kecakapan hidup di atas guru Matematika dapat merancang
RPP dengan memasukkan aspek kecakapan hidup personal
(tanggung jawab dan berpikir kritis) dengan menyisipkan pertanyaan-
pertanyaan kritis dan profokatif pada soal-soal dan bahan ajar
matematika yang dikembangkan. Kecakapan hidup sosial (bekerja
sama dan keterbukaan terhadap kritis) diintegrasikan dengan cara
memilih metode pembelajaran diskusi atau metode kooperatif dalam
kegiatan pembelajarannya. Dengan diskusi diharapkan kemampuan
bekerjasamanya berkembang. Dalam proses diskusi diharapkan
kemauan menerima kritik juga dilatihkan sehingga siswa lebih terlatih
dalam menerima sebuah kritik.
 Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia/ Bahasa Inggris/ Bahasa
Arab
Pembentukan aspek kecakapan personal seperti tanggung jawab,
kemandirian, kepercayaan diri diintegrasikan dalam Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia/ Bahasa Inggris/ Bahasa Arab dengan cara memilih
5

bahan bacaan dan contoh-contoh teks yang menggambarkan


pentingnya kemandirian, tanggung jawab, dan kepercayaan diri.
Mata pelajaran bahasa cukup fleksibel untuk memilih topik-topik
teks/ cerita/ drama yang berguna untuk membentuk kemandirian,
tanggung jawab, dan kepercayaan diri. Selain itu, kepercayaan diri
juga dapat dibentuk melalui pemilihan kegiatan pembelajaran yang
memberi kesempatan siswa untuk presentasi di depan teman-
temannya (berpidato di depan teman, berwawancara, bermain peran,
dan sebagainya). Kecakapan bekerjasama dan menghargai orang lain,
juga dapat diintegrasikan dengan memilih kegiatan pembelajaran
berupa diskusi kelompok, diskusi berpasangan atau JIGSAW untuk
membelajarkan keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan
mendengar.
 Dalam Mata Pelajaran Ilmu pengetahuan alam (Sains)
Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan dengan memilih
model pembelajaran yang bersifat investigasi/ penyelidikan terhadap
fenomena-fenomena di sekitar yang terkait dengan kompetensi dasar.
Tanggung jawab diintegrasikan dengan memilih materi-materi
berkaitan dengan ketahanan hidup dan wiraswata. Ketahanan hidup
dimaksudkan untuk masa depan siswa yang mampu berthan hidup di
alam dalam kondisi yang terdesak, misalnya dengan memanfaatkan
hewan atau tumbuhan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan.
Wiraswasta berati menunjukkan jiwa usaha dalam kehidupan serta
kerjasama.
 Dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan sosial
Kemampuan personal untuk dapat berempati dan menghargai orang
lain dapat diintegrasikan dengan pemilihan metode pembelajaran
bermain peran atau langsung mengamati/ berwawancara dengan
orang-orang yang berkaitan dengan pembahasan pada kompetensi
dasar. Misalnya, pada pembahasan ekonomi yang bermoral siswa
dapat ditugasi untuk mewawancarai penjual sayur, tukang sol sepatu,
5

pengemis, dan sebagainya. Tanggung jawab terhadap keselamatan diri


dan orang lain juga dapat dintegrasikan dengan cara memilih metode
pembelajaran simulasi untuk menyelamatkan diri dari berbagai
bencana yang sering terjadi di daerahnya.

7. Pendidikan Berwawasan Karakter


Pendidikan Berwawasan Karakter di MIN 15 Jakarta Selatan diarahkan
pada pembentukan nilai- nilai diantaranya :
a. Iman
1) Percaya terhadap Allah SWT.
2) Percaya adanya hari pembalasan (perhitungan terhadap pahala dan
dosa).
3) Percaya bahwa kehidupan manusia ditentukan oleh No. Yang Maha
Esa.
4) Menerima apa pun hasil yang didapat setelah berusaha sekuat
tenaga dan fikiran.
5) Mampu menguasai diri atas setiap keadaan yang dihadapi atas
dasar keyakinan bahwa semua itu adalah kehendak No.
b. Takwa
1) Mengerjakan setiap perintah agama dan mejauhi larangannya.
2) Bersyukur atas setiap yang diberikan No.
3) mengucapkan doa setiap memulai dan mengakhiri suatu pekerjaan
4) Menyesal setiap membuat kesalahan dan segera mohon ampun
kepada No., serta berusaha untuk tidak mengulanginya.
5) Menolak setiap ajakan untuk melakukan perbuatan tercela.
c. Berahlak Mulia
1) Sopan dan santun dalam pergaulan.
2) Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih
muda.
3) Bertutur kata menurut norma yang berlaku.
4) Menjunjung tinggi adat istiadat setempat.
5

5) Berpenampilan rapi dan sopan.


6) Berpandangan positif terhadap orang lain.
7) Merasa bahagia dapat menolong orang lain.
8) Memiliki rasa iba diikuti dengan upaya memperbaiki nasib orang
lain.
d. Berilmu/Berkeahlian
1) Mampu mengerjakan suatu pekerjaan secara benar.
2) Menambah ilmu dengan berbagai cara/jalan.
3) Mencari informasi baru melalui media yang ada,
4) Menjadi tempat bertanya teman atau pun orang lain.
5) Selalu berusaha memecahkan masalah berdasarkan konsep
keilmuan.
6) Rasional dalam berbicara dan bertindak.
7) Mengerjakan suatu pekerjaan berdasarkan pemikiran yang dalam.
8) Bersikap efisien dan efektif dalam bekerja.
e. Jujur
1) Berkata benar (tidak bohong)
2) Berbuat sesuai aturan (tidak curang)
3) Menepati janji yang diucapkan
4) Bersedia menerima sesuatu atas dasar hak
5) Menolak sesuatu pemberian yang bukan haknya
6) Berpihak pada kebenaran
7) Menyampaikan pesan orang lain
8) Satunya kata antara niat dengan perbuatan
f. Disiplin, Patuh pada setiap peraturan yang berlaku
1) Patuh pada etika sosial/masyarakat setempat
2) Menolak setiap ajakan untuk melanggar hukum
3) Mengendalikan diri terhadap perbuatan tercela
4) Hemat dalam menggunakan uang dan barang
5) Menyelesaikan tugas tepat waktu
6) Meletakkan sesuatu pada tempatnya
5

7) Dapat menyimpan rahasia.


g. Demokratis
1) Bersedia mendengarkan pendapat orang lain.
2) Menghargai perbedaan pendapat.
3) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
4) Toleran dalam bermusyawarah / diskusi.
5) Bersedia melaksanakan setiap hasil keputusan bersama.
6) Menghargai kritikan yang dilontarkan orang lain.
h. Adil
1) Memperlakukan orang lain atas dasar kebenaran.
2) Mampu meletakkan sesuatu menurut tempatnya.
3) Tidak ingin mendapat lebih atas sesuatu yang bukan haknya.
4) Membela orang lain yang diperlakukan tidak adil.
5) Memperlakukan orang lain sesuai haknya.
6) Tidak membeda-bedakan orang orang dalam pergaulan.
7) Menghargai kerja orang lain sesuai hasil kerjanya
i. Bertanggung jawab
1) Menyelesaikan setiap pekerjaan yang dibebankan sampai tuntas.
2) Tidak mencari-cari kesalahan orang lain atas sesuatu masalah yang
dihadapi.
3) Berani menanggung No. terhadap perbuatan yang dilakukan.
4) Bersedia menerima pujian atau celaan terhadap tindakan yang
dilakukan.
5) Berbicara dan berbuat secara berterus terang (tidak seperti
ungkapan; lempar batu sembunyi tangan).
6) Melaksanakan setiap keputusan yang sudah diambil.
j. Cinta tanah air
1) Peduli terhadapnama baik bangsa dan negara.
2) Merasa bangga sebagai orang yang bertanah air Indonesia
3) Bersedia membela tanah air untuk kejayaan bangsa
4) Peduli terhadap rusaknya hutan/lingkungan di tanah air
5

5) Bersedia memelihara lingkungan dan melindungi flora dan fauna


Indonesia
6) Dapat menyimpan rahasia negara
7) Mau hidup dimanapun di wilayah negara kesatuan No.
k. Orientasi pada keunggulan
1) Gemar belajar.
2) Belajar dengan bersungguh-sungguh.
3) Berusaha mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan sebaik
mungkin.d) Berupaya mendapat hasil yang terbaik.
4) Senang dalam kegiatan yang bersifat kompetitif.
5) Tidak cepat menyerah mengerjakan sesuatu yang mengandung
tantangan.
6) Memiliki komitmen kuat dalam berkarya.
l. Gotong royong
1) Memahami bahwa kerja sama merupakan kekuatan.
2) Memahami hasil kerja sama adalah untuk kebaikan bersama.
3) Dapat menyumbangkan pikiran dan tenaga untuk kepentingan
bersama.
4) Dapat melaksanakan pekerjaan bersama dengan cara yang
menyenangkan.
5) Bantu-membantu demi kepentingan umum.
6) Bersedia secara bersama-sama membantu orang lain.
7) Bersedia secara bersama-sama membela kebenaran.
8) Dapat bekerja dengan giat dalam setiap kelompok kerja
m. Sehat
1) Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan halal.
2) Menggunakan waktu yang tepat untuk bekerja, istirahat, dan
berolah raga.
3) Menjaga kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
4) Menjaga perasaan diri dan orang lain dalam pergaulan.
5) Mengembangkan imajinansi yang sehat.
5

6) Sadar atas kemampuan yang dimiliki.


7) Lebih suka memberi dari pada menerima baik material maupun
spiritual.
8) Menghadapi kegagalan sebagai pemacu untuk instrospeksi dan
berusaha lebih giat.
n. Mandiri
1) Berpikir dan bekerja dengan mengandalkan kemampuan diri.
2) Memiliki semangat percaya diri bahwa setiap pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik.
3) Berusaha memecahkan masalah dengan cara terbaik.
4) Mengembangkan potensi diri dalam memenuhi kebutuhan.
5) Merasa bebas dalam menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan
masalah.
6) Bangga dengan hasil pekerjaan yang diperoleh dengan akal dan
tenaga sendiri.
7) Tidak mudah menyalahkan orang lain sebagai pembelaan diri.
o. Kreatif
1) Berpikir pentingnya pembaharuan.
2) tidak merasa puas dengan hasil yang diperoleh, dan ingin yang
lebih baik lagi.
3) Gemar berpikir dan menguji hasil pemikirannya ke dalam suatu
tindakan.
4) Mampu merakit berbagai pemikiran mengenai sesuatu sehingga
menghasilkan hasil karya yang baru dan bermanfaat.
5) Rajin mencobakan sesuatu yang bersifat inovatif
p. Menghargai
1) Mengucapkan terima kasih atas pemberian atau bantuan orang lain.
2) Santun dalam setiap kontak sosial
3) Menghormati pemimpin dan orang tua
4) Menghormati simbol-simbol negara
5) Tidak mencela hasil karya orang lain
5

6) Memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin


7) Tidak mengganggu orang yang sedang beribadah menurut
agamanya
8) Menerima orang lain apa adanya
q. Cakap
1) Cepat memahami suatu perkembangan baru yang terjadi.
2) Tangkas dalam berpikir, berbicara, dan bekerja.
3) Mampu mendapatkan jalan keluar yang terbaik dari setiap
persoalan yang dihadapi.
4) Mampu memberikan kepada pihak lain alternatif pemecahan
masalah yang sedang dihadapi.
5) Bersedia berbagi pengetahuan dan pemikiran kepada pihak lain.
6) Mampu mengembangkan hubungan yang baik dengan pihak lain
untuk mencapai tujuan bersama.
7) Berusaha mencari atau menciptakan pekerjaan yang sesuai dengan
keahlian yang dimiliki.

8. Strategi Pembelajaran dan Penilaian


a. Strategi Pembelajaran MI

Strategi pembelajaran MIN 15 Jakarta Selatan mengacu Pada


Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam nomor 5164 tahun 2018
tentang Petunjuk teknis penyusunan rencana pelaksanaan Pembelajaran
pada madrasah, sebagai berikut:
1).Perencanaan
Perencanaan pembelajaran adalah tahap pertama dalam
pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP merupakan
rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu
pada:
- Silabus,
- Kompetensi Dasar,
5

- buku panduan guru.


- Buku teks pelajaran
- Ciri khas pembelajaran yang meliputi:
a. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK meliputi penguatan
karakter moderasi beragama atau keseimbangan dalam
beragama atau Islam Wasathiyah, religius, nasionalis,
mandiri, gotong-royong dan integritas)
b. Literasi (literasi dasar atau keluasan wawasan bacaan dan
budaya, literasi media atau keluasan wawasan dalam
penggunaan media, literasi perpustakaan, literasi teknologi
dan literasi visual)
c. Merangsang tumbuhnya 4C (Critical thinking atau
merangsang tumbuhnya kemampuan siswa berfikir kritis,
Collaborative atau merangsang tumbuhnya kemampuan
siswa untuk bekerjasama dengan berbagai pihak,
Creativity atau merangsang tumbuhnya kemampuan siswa
berfikir kreatif inovatif atau munculnya ide-ide baru
orisinil, dan Communicative atau merangsang tumbuhnya
kemampuan siswa untuk mengomunikan pikiran dan ide-
ide yang dimilikinya)
d. High Order Thinking Skill (HOTS) atau keterampilan
mengaitkan komonen-komponen berfikir tingkat tinggi
atau mengaitkan antara pengetahuan dengan kompleksitas
realitas kehidupan sekitarnya.
2). Prinsip Penyusunan RPP
a) Setiap RPP harus secara utuh memuat Kompetensi Dasar sikap
spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan
(KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI 4);
b) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
Iebih;
5

c) Penyusunan RPP sederhana, maksudnya adalah penyusunan


RPP menghindari uraian atau paparan berlebihan yang
justru mengaburkan gambaran realisasi pembelajaran yang
akan dilaksanakan;
d) Penyusunan RPP menjamin tumbuhnya kreativitas guru dan
peserta didik, artinya penyusunan RPP cukup memuat
pokok-pokok yang diperlukan dalam pembelajaran yang
memungkinkan guru mengembangkan kreativitas dalam
merangsang tumbuhnya kreativitas peserta didik dalam
pembelajaran. Sebaliknya penyusunan RPP bukan teks
pembelajaran yang menjadikan guru terlalu terkungkung
mengikuti Iangkah demi Iangkah yang menjenuhkan peserta
didik melakukan pembelajaran;
e) Penyusunan RPP berpusat pada peserta didik atau
cenderung memuat pokok-pokok aktivitas peserta didik
yang diharapkan dapat berjalan dalam pembelajaran. Proses
pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik
untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif,
inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar yang ada pada
peserta didik dengan menggunakan pendekatan saintifik
meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan;
f) Berbasis konteks atau situasi dan Iingkungan sekitar peserta
didik. Proses pembelajaran yang menjadikan Iingkungan
sekitarnya sebagai sumber belajar;
g) Berorientasi kekinian atau perkembangan kehidupan yang
terbaru. Pembelajaran yang berorientasi pada
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-
nilai kehidupan masa kini;
h) Mengembangkan kemandirian belajar peserta didik.
i) Memberikan umpan batik dan tindak lanjut pembelajaran;
5

j) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;


k) Guru diperbolehkan mengembangkan RPP, namun tidak
diperbolehkan mengurangi keberadaan komponen yang
sudah ditentukan.
l) Model RPP bersifat praktis, artinya RPP hendaknya mudah
dibaca dan mudah dipraktikan dalam pembelajaran.
m) Komponen RPP (Mengintegrasikan Program prioritas
madrasah)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Madrasah :
Mata pelajaran/Tema :
Kelas/SemesterAlokasi :
Waktu :
I. Tujuan Pembelajaran.
Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD,
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
II. Kompetensi Dasar.
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
III. Indikator Pencapaian Kompetensi.
1. Indikator KD pada KI-1 (Agama dan PPKn)
2. Indikator KD pada KI-2 (Agama dan PPKn)
3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4
Cara Penyusunan Indikator
a. indikator diturunkan dari Komptensi Dasar (KD)
b. menggunakan kata kerta operasional
6

c. jumlah indikator tergantung pada kedalaman dan


keluasan materi
d. satu indikator satu kata kerja operasional
e. disusun secara prosedural dari LOTS (Low order
thinking skils) sampai dengan HOTS (High order
thinking skils)
IV. Materi Pembelajaran.
Materi pembelajaran, memuat informasi tentang pokok
materi dan pokok sub materi atau materi esensial yang
berkaitan dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan. Informasi tersebut dalam RPP cukup ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi, selanjutnya dijelaskan sumber
rujukan yang memuat materi pembelajaran yang telah
dikondisikan.
Kelengkapan materi pembelajaran dapat dirujuk pada buku
teks pelajaran, buku panduan guru, dan sumber belajar
Iainnya, misalnya internet atau media Iainnya, baik yang
berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran
dari Iingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi
untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial.
V. Metode Pembelajaran.
Metode pembelajaran memuat informasi tentang metode
yang digunakan dalam pembelajaran sehingga terwujud
suasana belajar dan proses pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik dapat mewujudkan KD. Metode
ini ditentukan dengan mempertimbangkan karakteristik
peserta didik dan KD, serta situasi dan kondisi yang mungkin
terjadi saat siswa belajar.
VI. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar.
6

Komponen ini memuat informasi singkat jelas terkait


media/alat media yang akan dipergunakan pada
pembelajaran.
1. Media/alat media pembelajaran adalah alat bantu proses
pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
2. Sumber belajar adalah segala sumber yang telah terbukti
menyediakan informasi, data, fakta yang sesuai dengan
KD dan dapat dipelajari guna menunjang terwujudnya KD
dalam pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa buku,
media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber
belajar lain yang relevan;
VII. Kegiatan Pembelajaran.
Komponen ini memuat pokok-pokok kegiatan yang akan
dilaksanakan pada setiap tahapan pembelajaran. Bila
dipandang perlu oleh guru membutuhkan penjelasan dalam
memudahkan dirinya melaksanakan pembelajaran, maka
pokok-pokok kegiatan dimaksud dapat diberi penjelasan
tambahan yang bersifat praktis. Namun demikian guru tidak
diwajibkan memberikan penjelasan tambahan praktis pada
setiap pokok kegiatan yang dirancang.
Kegiatan pembelajaran dapat disusun atas beberapa
pertemuan sebagai berikut:
1. Pertemuan Pertama: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti (menggunakan pendekatan saintifik yang
diintegrasikan dengan metode pembelajaran dan
pembelajaran abad 21)
c. Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
6

c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan seterusnya.
VIII. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Komponen ini memuat informasi terkait teknik, instrumen
penilaian, dan strategi pembelajaran remedial dan pengayaan
bila terjadi No. tuntasan peserta didik yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, maka komponen ini terdiri atas;
1. Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan
penilaian.

b. Strategi penilaian

1) Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Penilaian pada MIN 15 Jakarta Selatan terdiri atas;

a) penilaian hasil belajar oleh Pendidik dan

b) penilaian hasil belajar oleh Satuan Pendidikan. Penilaian


tersebut berlaku untuk kegiatan intra kurikuler, ko kurikuler atau
ekstra kurikuler di sekolah maupun madrasa yang digambarkan
dalam bagan sebagai berikut

Penilaian oleh Pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan


informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara
6

terencana dan sistematis. Penilaian hasil belajar oleh pendidik di


MI dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dalam bentuk
penilaian harian (PH).

Penilaian harian (PH) dapat berupa ulangan harian, pengamatan,


penugasan dan/atau bentuk lain yang diperlukan dan digunakan
untuk:

- Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta


didik;
- Menetapkan program remedial dan/atau pengayaan
berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi;
- Memperbaiki proses pembelajaran;dan
- Menyusun laporan kemajuan hasil belajar.
Laporan penilaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
predikat (Sangat Baik, Baik, Cukup, atau Kurang) dan dilengkapi
dengan deskripsi. Laporan penilaian pengetahuan dan keterampilan
berupa angka (0-100), predikat (A, B, C,atau D), dan deskripsi.

Penilaian oleh Satuan Pendidikan


Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses
pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta
didik dalam aspek pengetahuan dan aspek keterampilan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis, bertujuan untuk menilai
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata
pelajaran dalam bentuk penilaian akhir semester (PAS), penilaian
akhir tahun (PAT) dan atau ujian madrasah (UM)

Penilaian Akhir Semester (PAS) merupakan kegiatan yang


dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil. Cakupan penilaian
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada
semester ganjil.
6

Penilaian Akhir Tahun (PAT) merupakan kegiatan yang dilakukan


oleh satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik di akhir semester genap. Cakupan penilaian meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester
genap.

Ujian Madrasah (UM) merupakan kegiatan pengukuran


pencapaian kompetensi mata pelajaran tertentu yang dilakukan oleh
satuan pendidikan untuk mengukur capaian standar kompetensi
lulusan dari satuan pendidikan. Penyusunan kisi-kisi dan soal
sepenuhnya dilakukan oleh guru pada satuan pendidikan.

Selain ujian madrasah, pemerintah memberikan penguatan pada


pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk mata
pelajaran tertentu. Pada USBN, kisi-kisi dan sebagian dari soal
disiapkan oleh pemerintah, sedangkan soal selebihnya disusun oleh
Kelompok Kerja Guru (KKG) provinsi/kabupaten/kota. Teknis
penyelenggaraan USBN mengacu pada POS USBN yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Mata
pelajaran yang sudah diujikan pada USBN tidak lagi diujikan pada
UM.

Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan digunakan


untuk melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan. Dalam rangka perbaikan dan/atau
penjaminan mutu pendidikan, satuan pendidikan menetapkan
kriteria ketuntasan minimal, kriteria kenaikan kelas, dan kriteria
kelulusan dari satuan pendidikan. Semua kriteria ini harus
dituangkan dalam dokumen 1 (satu) Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) madrasah.

Selain penilaian kognitif maka ada penilaian autentik dimana ruang


lingkup penilaian antentik antara lain;
6

- Sikap Spiritual dan Sosial


- Keterampilan
2) Prosedur Penilaian
a) Prosedur Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan
kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
efektivitas pembelajaran.
(1) Tahap persiapan dilakukan melalui langkah-langkah
berikut.
(a) Melakukan analisis silabus pembelajaran dan SKL.
(b) Melakukan analisis rencana pelaksanaan pembelajaran.
(c) Melakukan analisis pengembangan materi
pembelajaran.
(d) Menyusun rencana penilaian pembelajaran dan kisi-kisi
soal.
(2) Tahapan pelaksanaan
Melaksanakan penilaian pembelajaran secara
berkesinambungan sesuai dengan ketentuan dan POS yang
berlaku.
(3) Tahap pelaporan
Laporan hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan
keterampilan oleh pendidik berbentuk nilai dan/atau
deskripsi pencapaian kompetensi.Laporan hasil penilaian
kompetensi sikap spiritual dan sosial dalam bentuk predikat
dan deskripsi.

Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada


Kepala Madrasah dan pihak lain yang terkait (wali kelas, guru
Bimbingan dan Konseling dan orang tua/wali) pada periode
yang ditentukan.
6

b) Prosedur Penilaian oleh Satuan Pendidikan


Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang
meliputi kegiatan sebagai berikut:
(1) Tahap persiapan
(a) Menentukan kriteria minimal pencapaian tingkat
kompetensi dengan mengacu pada indikator
Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran;
(b) Mengkoordinasikan penilaian akhir semester, penilaian
akhir tahun dan UM
(c) Menentukan kriteria kenaikan kelas;
(d) Menentukan kriteria kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan.
(2) Tahap pelaksanaan
(a) Menyelenggarakan penilaian akhir semester dan
penilain akhir tahun;
(b) Menyelenggarakan UM.
(3) Tahap analisis/pengolahan hasil penilaian dan tindak lanjuti.
(a) Melakukan penskoran hasil penilaian akhir semester
dan penilaian akhir tahun;
(b) Melakukan penskoran hasil UM;
(c) Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan sesuai kriteria yang telah ditetapkan;
(d) Mengadakan rapat dewan guru untuk menentukan
kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan;
(e) Menerbitkan Ijazah setiap peserta didik yang lulus dari
satuan pendidikan;
(4) Tahap pelaporan
6

(a) Melaporkan hasil pencapaian kompetensi peserta didik


kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku
rapor;
(b) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan
pendidikan kepada Kementerian Agama Kabupaten/
Kota dan Kanwil Kementerian Agama serta instansi
lain yang terkait.

3) Penilaian Autentik
Ruang lingkup penilaian antentik antara lain;
a) Sikap Spiritual dan Sosial
Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada ranah sikap
spiritual dan sikap sosial adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15 : Penilaian Sikap
Tingkatan
Deskripsi
Sikap
Kesediaan menerima suatu nilai
Menerima dan memberikan perhatian
nilai terhadap nilai tersebut.
Kesediaan menjawab suatu nilai
Menanggapi dan ada rasa puas dalam
nilai membicarakan nilai tersebut.
Menganggap nilai tersebut baik;
Menghargai menyukai nilai tersebut; dan komitmen
nilai terhadap nilai tersebut

Memasukkan nilai tersebut sebagai


Menghayati
bagian dari sistem nilai dirinya
nilai
Mengmembangkan nilai tersebut sebagai
Menghayati ciri dirinya dalam berpikir, berkata,
6

nilai berkomunikasi dan bertindak (karakter).

b) Pengetahuan
Sasaran pada kemampuan berpikir Anderson dan Krathwohl
membagi enam katagori dimensi proses kognitif yang
merupakan revisi dari Taxonomy of Educational Objectives
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.16 : Penilaian Pengetahuan

Kemampuan Berpikir Deskripsi


Mengingat: Pengetahuan hafalan: ketepatan,
Mengemukakan kembali kecepatan, kebenaran
apa yang sudah dipelajari pengetahuan yang diingat dan
dari guru, buku, sumber digunakan ketika menjawab
lainnya sebagaimana pertanyaan tentang fakta, definisi
aslinya, tanpa melakukan konsep, prosedur, hukum, teori
perubahan dari apa yang sudah dipelajari di
kelas tanpa diubah/berubah.
Memahami: Kemampuan mengolah
Sudah ada proses pengetahuan yang dipelajari
pengolahan dari bentuk menjadi sesuatu yang baru seperti
aslinya tetapi arti dari menggantikan suatu kata/istilah
kata, istilah, tulisan, dengan kata/istilah lain yang sama
grafik, tabel, gambar, maknanya; menulis kembali suatu
foto tidak berubah. kalimat/paragraf/tulisan dengan
kalimat/paragraf/tulisan sendiri
dengan tanpa mengubah artinya
informasi aslinya; mengubah
bentuk komunikasi dari bentuk
kalimat ke bentuk grafik/tabel/
visual atau sebaliknya; memberi
6

Kemampuan Berpikir Deskripsi


tafsir suatu kalimat/paragraf/
tulisan/data sesuai dengan
kemampuan peserta didik;
memperkirakan kemungkinan
yang terjadi dari suatu informasi
yang terkandung dalam suatu
kalimat/paragraf/tulisan/data.
Menerapkan: Kemampuan menggunakan
Menggunakan informasi, pengetahuan seperti konsep
konsep, prosedur, massa, cahaya, suara, listrik,
prinsip, hukum penawaran dan
hukum, teori yang sudah permintaan, hukum Boyle, hukum
dipelajari untuk sesuatu Archimedes, membagi/mengali/
yang baru/belum menambah/mengurangi/
dipelajari. menjumlah, menghitung modal
dan harga, hukum persamaan
kuadrat, menentukan arah kiblat,
menggunakan jangka,
menghitung jarak tempat di peta,
menerapkan prinsip kronologi
dalam menentukan waktu suatu
benda/peristiwa, dan sebagainya
dalam mempelajari sesuatu yang
belum pernah dipelajari
sebelumnya.
Menganalisis: Kemampuan mengelompokkan
Menggunakan benda berdasarkan persamaan dan
keterampilan yang telah perbedaan ciri-cirinya, memberi
dipelajarinya terhadap nama bagi kelompok tersebut,
7

Kemampuan Berpikir Deskripsi


suatu informasi yang menentukan apakah satu
belum diketahuinya kelompok sejajar/lebih tinggi/
dalam Mengelompokkan lebih luas dari yang lain,
informasi, Menentukan menentukan mana yang lebih dulu
keterhubungan antara dan mana yang belakangan
satu kelompok/informasi muncul, menentukan mana yang
dengan kelompok/ memberikan pengaruh dan mana
informasi lainnya, antara yang menerima pengaruh,
fakta dengan konsep, menemukan keterkaitan antara
antara argumentasi fakta dengan kesimpulan,
dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara
benang merah pemikiran apa yang dikemukakan di bagian
antara satu karya dengan awal dengan bagian berikutnya,
karya lainnya menemukan pikiran pokok
penulis/pembicara/nara sumber,
menemukan kesamaan dalam alur
berpikir antara satu karya dengan
karya lainnya dan sebagainya
Mengevaluasi: Kemampuan menilai apakah
Menentukan nilai suatu informasi yang diberikan berguna,
benda atau informasi apakah suatu informasi/benda
berdasarkan suatu menarik/menyenangkan bagi
criteria dirinya, adakah penyimpangan
dari kriteria suatu pekerjaan/
keputusan/peraturan, memberikan
pertimbangan alternatif mana
yang harus dipilih berdasarkan
kriteria, menilai
benar/salah/bagus/jelek dan
7

Kemampuan Berpikir Deskripsi


sebagainya suatu hasil kerja
berdasarkan kriteria.
Mencipta: Kemampuan membuat suatu
Membuat sesuatu yang cerita/tulisan dari berbagai
baru dari apa yang sudah sumber yang dibacanya, membuat
ada sehingga hasil suatu benda dari bahan yang
tersebut merupakan satu tersedia, mengembangkan fungsi
kesatuan utuh dan baru dari suatu benda,
berbeda dari komponen mengembangkan berbagai bentuk
yang digunakan untuk kreativitas lainnya.
membentuknya

Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada dimensi


pengetahuan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.17 : Dimensi Pengetahuan

Dimensi
Deskripsi
Pengetahuan
Pengetahuan tentang istilah, nama orang,
nama benda, angka, tahun dan hal-hal
Faktual
yang terkait secara khusus dengan suatu
mata pelajaran.
Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi,
keterkaitan antara satu kategori dengan
Konseptual
lainnya, hukum kausalita, definisi dan
teori.
Pengetahuan tentang prosedur dan proses
khusus dari suatu mata pelajaran seperti
Prosedural
algoritma, teknik, metoda dan kriteria
untuk menentukan ketepatan penggunaan
7

Dimensi
Deskripsi
Pengetahuan
suatu prosedur.
Pengetahuan tentang cara mempelajari
pengetahuan, menentukan pengetahuan
yang penting dan tidak penting (strategic
Metakognitif
knowledge), pengetahuan yang sesuai
dengan konteks tertentu dan pengetahuan
diri (self-knowledge).

c) Keterampilan
Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada keterampilan
abstrak berupa kemampuan belajar adalah sebagai berikut:
Tabel 4.18 : Penilaian Keterampilan

Kemampuan Belajar
Deskripsi

Perhatian pada waktu


Mengamati mengamati suatu
objek/membaca suatu
tulisan/mendengar suatu
penjelasan, catatan yang
dibuat tentang yang
diamati, kesabaran, waktu
(on task) yang digunakan
untuk mengamati

Jenis, kualitas, dan jumlah


Menanya pertanyaan yang diajukan
7

peserta didik (pertanyaan


faktual, konseptual,
prosedural, dan hipotetik)

Jumlah dan kualitas Sumber yang


Mengumpulkan dikaji/digunakan, kelengkapan
informasi/mencoba informasi, validitas informasi
yang dikumpulkan, dan
instrumen/alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data

- Mengembangkan interpretasi,
Menalar/ argumentasi dan kesimpulan
Mengasosiasi mengenai keterkaitan informasi
dari dua fakta/konsep,
interpretasi argumentasi dan
kesimpulan mengenai
keterkaitan lebih dari dua
fakta/konsep/teori, mensintesis
dan Argumentasi serta
kesimpulan keterkaitan
antarberbagai jenis
fakta/konsep/teori/pendapat;
- Mengembangkan interpretasi,
struktur baru, argumentasi, dan
Kesimpulan yang menunjukkan
hubungan fakta/ konsep/teori
dari dua sumber atau lebih
yang tidak bertentangan;
- Mengembangkan interpretasi,
struktur baru, argumentasi dan
7

kesimpulan dari
konsep/teori/pendapat yang
berbeda dari berbagai jenis
sumber
Menyajikan hasil kajian
Mengomunikasikan (dari mengamati sampai
menalar) dalam bentuk
tulisan, grafis, media
elektronik, multi media dan
lain-lain.

Adapun stategi pembelajaran dan penilaian yang dilakukan pada


masa darurat dilakukan dengan berpedoman pada Keputusan Dirjen
Pendis nomor 2791 tahun 2020 tentang Panduan Kurikulum Darurat pada
Madrasah, yang disesuikan dengan kondisi madrasah melalui langkah-
langkah berikut :

a. Langkah-langkah penyiapan sarana pendukung pembelajaran


kurikulum darurat yang dilakukan oleh Madrasah:
1. Melakukan pemetaan/ skrining zona tempat tinggal peserta didik,
guru dan tenaga kependidikan untuk menentukan model
pengelolaan pembelajaran dan mengajukan rekomendasi apabila
termasuk pada zona hijau.
2. Menetapkan model pengelolaan pembelajaran selama masa darurat.
3. Memastikan sistem pembelajaran yang terjangkau bagi semua
peserta didik termasuk peserta didik penyandang disabilitas.
4. Membuat program pengasuhan untuk mendukung orang
tua/wali dalam mendampingi peserta didik belajar, minimal satu
kali dalam satu minggu.
7

5. Membentuk tim siaga darurat untuk penanganan COVID-19 di


madrasah terdiri dari unsur guru, tenaga kependidikan, komite
madrasah, dan memberikan pembekalan mengenai tugas dan
tanggung jawab kepada tim, berkoordinasi dengan Kemenag dan /
atau gugus tugas penanganan COVID-19 setempat.
6. Memberikan laporan secara berkala kepada Kantor Kemenag
melalui pengawas madrasah tentang kondisi kesehatan warga
madrasah, metode pembelajaran yang digunakan (kelas nyata,
daring/luring atau kombinasi), kendala pelaksanaan dan praktik
pelaksanaannya serta capaian hasil belajar peserta didik.
b. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran kurikulum darurat
yang dilakukan oleh guru:
1. Menyiapkan Perencanakan Pembelajaran
a) Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran, guru menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun secara
simple/sederhana, mudah dilaksanakan, serta memuat hal-hal
pokok saja namun tetap berpedoman pada SK Dirjen Pendis
Nomor 5164 Tahun 2018 dan permendikbud Nomor 37 tahun
2018.
b) Dalam menyusun RPP, guru merujuk pada SKL, KI-KD dari
materi esensi dan dan Indikator Pencapaian yang diturunkan
dari KD.
c) Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang
akan di ajarkan kepada peserta didik pada masa darurat.
d) Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang
perlu dicapai dan perlu diperhatikan pada setiap akhir
pembelajaran,yaitu dimensi sikap, aspek pengetahuan dan
aspek keterampilan.
e) Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud
iman dan takwa kepada Allah Swt, mengamalkan akhlak yang
terpuji dan menjadi teladan bagi keluarga masyarakat dan
7

bangsa, yaitu sikap peserta didik yang jujur, disipilin,


tanggungjawab, peduli, santun, mandiri, dan percaya diri dan
berkemauan kuat untuk mengimplementasikan hasil
pembelajarannya di tengah kehidupan dirinya dan
masyarakatnya dalam rangka mewujudkan kehidupan
beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih
baik.
f) Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan
pengetahuan secara konseptual, faktual, prosedural dan
metakognitif secara teknis dan spesifik dari tingkat
sederhana,kongkrit sampai abstrak, komplek berkenaaan
dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya masyarakat sekitar, lingkungan alam, bangsa, negara
dan kawasan regional, nasional maupun internasional.
g) Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir
tingkat tinggi dan bertindak: kreatif, produktif, kritis,
mandiri,kolaboratif, dan komunikatif serta mampu bersaing di
era global dengan kemampuan sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki.
h) Setelah penyusunan RPP selesai dan disahkan oleh kepala
madrasah,RPP tersebut dapat juga dibagikan kepada orang tua
peserta didik agar orang tua mengetahui kegiatan
pembelajaran, tugas dan target capaian kompetensi yang harus
dilakukan anaknya pada masa darurat.
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran :

a) Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Daring


1) Kegiatan pra pembelajaran
(a) Guru menyiapkan nomor telepon peserta didik atau
orang tua/wali peserta didik dan membuat grup
7

WhatsApp (atau aplikasi komunikasi lainnya) sebagai


media interaksi dan komunikasi
(b) Guru melakukan diskusi dengan orang tua/ wali dan
peserta didik untuk memastikan orang tua/wali peserta
didik atau peserta didik mendukung proses
pembelajaran daring
(c) Memberikan penjelasan tentang materi, media/
aplikasi yang akan dipakai pembelajaran daring
(d) Guru menyiapkan RPP yang sesuai dengan kondisi
dan akses pembelajaran daring.
2) Kegiatan saat pembelajaran
(a) Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan pastikan
peserta didik dalam kondisi sehat dan siap mengikuti
pembelajaran
(b) Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum
pembelajaran
(c) Guru menyampaikan materi sesuai dengan metode
yang direncanakan
(d) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya, mengemukakan pendapat dan/atau
melakukan refleksi.
3) Kegiatan pasca pembelajaran
(a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai
bahan pemantauan belajar harian.
(b) Mengingatkan orang tua/wali peserta didik atau
peserta didik untuk mengumpukan foto aktifitas/
lembar tugas atau file penugasan
(c) Memberikan umpan balik terhadap hasil karya/tugas
peserta didik/lembar refleksi pengalaman belajar
(d) Kegiatan penutup diakhiri dengan membaca doa, guru
memberikan informasi kepada peserta didik tentang
7

materi/kompetensi yang akan dipelajari pada


pertemuan berikutnya dan memberikan pesan moral
serta informasi tentang pandemic covid 19

b) Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Luring


1) Kegiatan Pra Pembelajaran
(a) Guru menyiapkan RPP, bahan ajar, jadwal dan
penugasan
(b) Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar dikirim
melalui kurir atau diambil oleh orang tua/wali peserta
didik sekali seminggu di akhir minggu dan atau
disebarkan melalui media komunikasi yang tersedia.
(c) Guru memastikan semua peserta didik telah
mendapatkan bahan ajar, lembar jadwal dan
penugasan.
(d) Guru dan orang tua/wali peserta didik yang bertemu
untuk menyerahkan jadwal dan penugasan diwajibkan
melakukan prosedur keselamatan pencegahan
COVID-19.
2) Saat Pembelajaran
(a) Pembelajaran luring dibantu orang tua/wali peserta
didik sesuai dengan jadwal dan penugasan yang telah
diberikan.
(b) Guru dapat melakukan kunjungan ke rumah peserta
didik untuk melakukan pengecekan dan
pendampingan belajar dengan wajib melakukan
prosedur pencegahan penyebaran COVID19.
(c) Berdoa Bersama sebelum dan sesudah belajar.
3) Pasca Pembelajaran
(a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai
bahan pemantauan belajar harian.
7

(b) Orang tua/wali peserta didik memberikan tandatangan


pada tiap sesi belajar yang telah tuntas di lembar
pemantauan harian
(c) Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu
Pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai
pandemic COVID-19. Selain itu, menambahkan
konten rekreasional dan ajakan melakukan olahraga/
kegiatan fisik dalam upaya menjaga kesehatan mental
dan fisik peserta didik selama masa belajar dari
rumah.
(d) Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktivitas
harian dikumpulkan setiap akhir minggu sekaligus
mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu
berikutnya yang dilakukan pengirimannya dapat juga
melalui alat komunikasi atau kurir.

b. Pedoman Pengelolaan Kelas MIN 15 Jakarta Selatan Pada Masa


Darurat
1) Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau
kelas virtual Dalam Jaringan (Daring) yaitu bagi peserta didik
yang terpenuhi fasilitasnya berupa laptop Hp android maupun
jaringan internet, madrasah dan guru menggunakan aplikasi
pembelajaran digital dengan menyediakan menu/pengaturan kelas
virtual antara lain Elearning Madrasah dari Kementerian Agama,
dan/atau aplikasi lain yang sejenis. Pada proses bembelajaran
Daring tatap muka virtual juga dilakukan melalui video
conference, teleconference, dan/atau diskusi dalam group di
media social atau aplikasi pesan, hal tersebut dilakukan untuk
memastikan adanya interaksi / komunikasi dua arah antara guru
dengan peserta didik.
8

2) Untuk pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan (Luring)


dilaksanakan bagi peserta didik yang belum terpenuhi fasilitasnya
berupa laptop, Hp android maupun jaringan internet, guru dan
peserta didik menggunakan vasilitas melalui media buku, modul,
dan bahan ajar dari lingkungan sekitar. Selain itu, para peserta
didik juga dapat menggunakan media televisi dan radio atau
pengiriman bahan ajar menggunakan kurir.
3) Dalam pelaksanaan Kegiatan pembelajaran jarak jauh baik Daring
maupun Luring, jadwal kelas diatur secara proporsional, yaitu
dalam sehari hanya ada satu atau dua kelas virtual, hal tersebut
dilakukan agar peserta didik tidak berada di depan
komputer/laptop/HP seharian penuh. Disamping itu juga untuk
menghemat penggunaan paket data internet.

c. Penilaian Hasil Belajar Pada Masa Darurat


Penilaian hasil belajar pada masa darurat memperhatikan hal-hal
sebagai berikut;
1) Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/ juknis penilaian
hasil belajar dari Kemenag RI dengan penyesuaian masa darurat.
2) Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan
dan aspek keterampilan.
3) Penilaian hasil belajar berbentuk antara laian portofolio,
penugasan, proyek, praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang
diperoleh melalui tes daring, dan/atau bentuk asesmen lainnya
yang memungkinkan ditempuh secara jarak jauh dan tetap
memperhatikan protokol kesehatan dan/atau keamanan.
4) Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester
(PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT).
5) Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang
bermakna, dan tidak dipaksakan untuk mengukur ketuntasan
capaian kurikulum secara menyeluruh;
8

6) Pemberian tugas kepada peserta didik dan penilaian hasil belajar


pada masa Belajar dari Rumah dilaksanakan bervariasi antar
peserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas
belajar di rumah. Pemberian tugas diberikan secara proporsional
atau tidak berlebihan dengan tujuan perlindungan kesehatan,
keamanan, dan motivasi peserta didik selama masa darurat tetap
terjaga.
7) Hasil belajar peserta didik dikirim ke guru antara lain berupa foto,
gambar, video,animasi, karya seni dan bentuk lain tergantung
jenis kegiatannya dan yang memungkinkan diwujudkan di masa
darurat.
8) Terkait penugasan yang diberikan oleh guru, waktu pembelajaran
dan pengerjaan tugas disesuaikan dengan jadwal tayang/siaran
dan waktu pengumpulan tugas setiap akhir minggu atau
disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan ketersediaan waktu
peserta didik dan orangtua/wali.
9) Dari hasil belajar tersebut, guru melakukan penilaian baik
dengan teknik skala capaian perkembangan, maupun hasil karya.
10) Guru melakukan analisis untuk melihat ketercapaian kompetensi
dasar yang muncul lalu dilakukan skoring.
BAB V KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum pada satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang


diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan
adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

PadaTahun Pelajaran 2021/2022, Pembelajaran dimulai bulan Juli 2021


dan berakhir pada bulan Juni 2022 sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam Nomor 1836 Tahun 2021 tentang Kalender Pendidikan
Madrasah Tahun Pelajaran 2021/2022.

A. Permulaan Waktu Pelajaran

Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada setiap


awal tahun pelajaran yaitu tanggal 12 Juli 2021.

B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif

1. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di


luar waktu libur untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.
2. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah
jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan
pendidikan.

82
8

C. Pengaturan Waktu Libur

Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang


berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu
libur, dan kegiatan lainnya tertera pada bagan sebagai berikut;

Tabel 5.1: Pekan Efektif Belajar

ALOKASI
No KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU

1. Minggu efektif Minimum 18 Digunakan untuk kegiatan


belajar minggu dan pembelajaran efektif pada
maksimum 20 setiap satuan pendidikan
minggu /semester

2. Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap semester


semester minggu

3. Libur akhir tahun Maksimum 2 Digunakan untuk penyiapan


pelajaran minggu /semester kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun
pelajaran

4. Hari libur 2 minggu Daerah khusus yang


keagamaan memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi jumlah
8

minggu efektif belajar dan


waktu

5. Hari libur umum/ Maksimum 2 Disesuaikan dengan


nasional minggu Peraturan Pemerintah

6. Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan


minggu sesuai dengan ciri
kekhususan masing-masing

7. Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan


madrasah minggu yang diprogramkan secara
khusus oleh madrasah tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

A. Perhitungan Pekan Efektif Tahun Pelajaran 2021/2022

Tabel 5.2 : Perhitungan Pekan dan Jam Efektif Semester 1

Jumla
h Jml. Jml.
Jml. JP/ Jam
Bulan Minggu Minggu
No Ming Minggu Efektif
Tidak Efktif Efektif
gu

Juli 4 2 2 38 76
1
Agustu
4 0 4 38 152
2 s

Septe
5 0 5 38 190
3 mber

Oktob
4 0 4 38 152
4 er
8

Nope
4 0 4 38 152
5 mber

Desem
5 3 2 38 76
6 ber

Jumlah 26 5 21 228 798

Tabel 5.3 : Perhitungan Pekan dan Jam Efektif Semester 2

Jml.
Jumlah Jml. Jml.
JP/ Jam
Bulan Minggu Pekan
No Minggu Mingg Efektif
Tidak Efktif Efektif
u

Januari 4 0 4 38 152
1

Pebruari 4 0 4 38 152
2

Maret 5 0 5 38 190
3

April 4 2 2 38 76
4

Mei 4 2 2 38 76
5

Juni 5 3 2 38 76
6
Jumlah 26 7 19 228 722
8

KALENDER PENDIDIKAN MIN 15 JAKARTA


TAHUN PELAJARAN 2021-2022

SEMESTER GANJIL SEMESTER GENAP

Juli HBE = 11 Januari HBE =21


2021 LU= 2,MPLS=2 2022 LU = 1
Awal masuk
1 Tahun baru
tahun ajaran
Minggu 4 11 18 25 12 Minggu 2 9 16 23/30 Masehi 2022
baru
HAB
3 Kementian
Senin 5 12 19 26 20 Senin 3 10 17 24/31
MPLS Agama
Hari
3 Pertama
Hari raya idul Semeter
Selasa 6 13 20 27 20 Selasa 4 11 18 25
Adha 1442 H Genap
Pemotongan
Rabu 7 14 21 28 21 hewan
qurban Rabu 5 12 19 26
Kamis 1 8 15 22 29 Kamis 6 13 20 27
Jum'at 2 9 16 23 30 Jum'at 7 14 21 28
Sabtu 3 10 17 24 31 Sabtu 1 8 15 22 29

Agustus HBE = 20 Februari HBE = 19


2021 LU = 2 2022 LU = 1

Minggu 1 8 15 22 29 10 Tahun baru 1 Tahun baru


Minggu 6 13 20 27
Islam 1443 H Imlek
HUT
Senin 2 9 16 23 30 17 Kemerdekaan Senin 7 14 21 28
Selasa 3 10 17 24 31 RI
Selasa 1 8 15 22
Rabu 4 11 18 25 Rabu 2 9 16 23
Kamis 5 12 19 26 Kamis 3 10 17 24
Jum'at 6 13 20 27 Jum'at 4 11 18 25
Sabtu 7 14 21 28 Sabtu 5 12 19 26

September HBE = 22 Maret HBE = 21


2021 LU = 0 2022 LU = 2
1 Isra Mi'raj
Minggu 5 12 19 26 Minggu 6 13 20 27
Hari Raya
3 Nyepi
Senin 6 13 20 27 Senin 7 14 21 28
Selasa 7 14 21 28 Selasa 1 8 15 22 29
Rabu 1 8 15 22 29 Rabu 2 9 16 23 30
Kamis 2 9 16 23 30 Kamis 3 10 17 24 31
Jum'at 3 10 17 24 Jum'at 4 11 18 25
Sabtu 4 11 18 25 Sabtu 5 12 19 26

Oktober HBE = 20 April HBE = 20


2021 LU = 1 2022 LU = 1
8

Mauli Nabi
Muhammad SAW 15 Wafat Yesus
Minggu 3 10 17 24/31 19 Minggu 3 10 17 24
Senin 4 11 18 25 Senin 4 11 18 25 21 Hari Kartini
Selasa 5 12 19 26 Selasa 5 12 19 26
Rabu 6 13 20 27 Rabu 6 13 20 27
Kamis 7 14 21 28 Kamis 7 14 21 28
Jum'at 1 8 15 22 29 Jum'at 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30 Sabtu 2 9 16 23 30

November HBE = 22 Mei HBE = 18


2021 LU = 0 2022 LU = 4
Hari Guru Hari Buruh
1
Minggu 7 14 21 28 25 Nasional Minggu 1 8 15 22 29 Internasional Hari Ray
Hari Raya Waisak Ken
,2- PAT
Senin 1 8 15 22 29 Senin 2 9 16 23 30 3

Selasa 2 9 16 23 30 Selasa 3 10 17 24 31 16

Rabu 3 10 17 24 Rabu 4 11 18 25 26
30-
Kamis 4 11 18 25 Kamis 5 12 19 26 31
Jum'at 5 12 19 26 Jum'at 6 13 20 27
Sabtu 6 13 20 27 Sabtu 7 14 21 28

Desember HBE = 10 Juni HBE = 13


2021 LU = 1, LS = 9 2022 LU = 0, LS = 9
6- Pelaksanaan
1-3 PAT
Minggu 5 12 19 26 10 PAS Minggu 5 12 19 26
Pembagia Rapot SMTR
Pembagian Rapot SMTR Ganjil
Libur Semester Genap
Libur Semester Ganjil 17
Senin 6 13 20 27 17 Senin 6 13 20 27
20-
20-
30
Selasa 7 14 21 28 31 Selasa 7 14 21 28
24-
Rabu 1 8 15 22 29 25 Libur Natal Rabu 1 8 15 22 29
HUT MIN 15 JAKARTA
Kamis 2 9 16 23 30 30 Kamis 2 9 16 23 30
Jum'at 3 10 17 24 31 Jum'at 3 10 17 24
Sabtu 4 11 18 25 Sabtu 4 11 18 25
BAB VI PENUTUP

Penyusunan kurikulum ini pada awal tahun pelajaran 2021/2022 maka


salah satu pedoman dan acuan dalam penyelenggaraam pendidikan di MIN 15
Jakarta Selatan telah selesai disusun dengan mengacu pada juknis Penyusunan
KTSP MI.

Kami senantiasa berharap semoga Kurikulum MIN 15 Jakarta Selatan ini


dapat digunakan dan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan dalam proses
penyelenggaraan pendidikan pada tahun Pelajaran 2021/2022, baik pada masa
normal ataupun pada masa darurat. Dukungan dari semua pihak, khususnya guru,
karyawan, para peserta didik maupun orang tua serta masyarakat yang peduli
terhadap pendidikan agar dapat bekerja sama mendukung keterlaksanaan
kurikulum ini senantiasa kami harapkan.

Semoga Kurikulum MIN 15 Jakarta Selatan ini mampu menjadi sarana


bagi madrasah untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa di masa
sekarang dan yang akan datang. Amiiin.

88
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAKARTA SELATAN
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
Jalan Mawar I No.73 Bintaro Pesanggrahan Kota Jakarta Selatan
Telepon (021) 22734528; Faksimili (021) 7371040; Email : min_bintaro@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
NOMOR: B-265/Mi.09.1.15/PP.00.4/7/2021

TENTANG
PENETAPAN KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15
JAKARTA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN

Menimbang : a. bahwa kurikulum jenjang pendidikan dasar dan menengah


disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
b. Madrasah Ibtidaiyah merupakan satuan pendidikan umum
berciri khas Agama Islam di bawah pembinaan Kementerian
Agama.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Kepala Madrasah MIN 15 Jakarta Selatan tentang Kurikulum
Madrasah Ibtidaiyah Nageri 15 Jakarta Selatan Tahun
Pelajaran 2021/2022
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana
telah diubah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24
Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37
Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
8. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 183
Tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan
Bahasa Arab di Madrasah;
9. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184
Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada
Madrasah;
10. Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6980
Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Madrasah Ibtidaiyah;
11. Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791
Tahun 2020 tentang Panduan Kurikulum Darurat pada
Madrasah;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA MIN 15 JAKARTA SELATAN


TENTANG PENETAPAN KURIKULUM MIN 15 JAKARTA
SELATAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KESATU : Menetapkan Pemberlakuan Kurikulum MIN 15 Jakarta Selatan
tahun pelajaran 2021/2022 sebagai pedoman penyelenggaraan
pendidikan dan kegiatan belajar mengajar di MIN 15 Jakarta
Selatan tahun pelajaran 2021/2022
KEDUA : Dokumen Kurikulum MIN 15 Jakarta Selatan sebagaimana
dimaksud pada DIKTUM KESATU sebagai pedoman semua
unsur madrasah dalam mengelola pendidikan di madrasah.
KETIGA : Dokumen Kurikulum MIN 15 Jakarta Selatan ini akan direvisi
setiap awal tahun pelajaran dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan madrasah.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 2 Juli 2021
Kepala Madrasah,

Hj. Nurjanah, S.Ag, M.M

Tembusan:
1. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan;
2. Pengawas Madrasah Ibtidaiyah Kota Jakarta Selatan;
3. Ketua Komite Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAKARTA SELATAN
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
Jalan Mawar I No.73 Bintaro Pesanggrahan Kota Jakarta Selatan
Telepon (021) 22734528; Faksimili (021) 7371040; Email : min_bintaro@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
NOMOR: B-266/Mi.09.1.15/PP.00.4/7/2021

TENTANG
TIM PENYUSUN DAN PENGEMBANG KURIKULUM
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN

Menimbang : a. bahwa Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (Kurikulum) jenjang pendidikan dasar dan
menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan
mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP).
b. bahwa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan
merupakan salah satu satuan pendidikan madrasah di
bawah binaan Kementerian Agama;
c. bahwa nama-nama sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini dipandang cakap dan mampu
serta representatif mewakili seluruh stakeholder
madrasah;
d. berdasarkan petimbangan sebagaimana dimaksud pada
butir a dan b di atas, perlu menetapkan Keputusan Kepala
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan tentang
Pembentukan Tim Penyusun dan Pengembang
Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta
Selatan Tahun Pelajaran 2021/2022;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 tahun 2008, tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun
2006 tentang Standar Isi;
5. Peraturan Menteri Pedidikan Nasional Nomor 23 tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun
2006 tentang pelaksanaan Peraturan Mendiknas No 22
dan 23 tahun 2006;
7. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor:
DJ.II.1/PP.00/ED/ 681/2005 tanggal 1 Agustus 2006
tentang pelaksanaan standar isi;

Memperhatikan : Hasil Rapat Dewan Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15


Jakarta Selatan , pada tanggal 30 Juni 2021;

Memutuskan
Menetapkan : Keputusan Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta

Selatan Tentang Pembentukan Tim Penyusun Dan Pengembang


Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan
Tahun Pelajaran 2021/2022

Pertama : Mengangkat nama-nama sebagaimana tercantum dalam Lampiran


Keputusan ini sebagai Tim Penyusun dan Pengembang Kurikulum
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan Tahun
Pelajaran 2021/2022;

Kedua : Tim Penyusun dan Pengembang Kurikulum sebagaimana


dimaksud dalam diktum pertama mempunyai tugas:

1. Menyiapkan bahan penyusunan/pengembangan


Kurikulum;
2. Mendiskusikan dan memfinalisasi rancangan dokumen
pengembangan Kurikulum melalui kegiatan workshop
yang diikuti oleh seluruh tim dan pemangku kepentingan
madrasah;
3. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Madrasah dan
merekomendasikan penetapan Kurikulum kepada Kepala
Madrasah;

Ketiga : Segala pembiayaan yang timbul akibat dikeluarkannya Keputusan


ini dibebankan pada APBM Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15
Jakarta Selatan;

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 1 Juli 2021
Kepala Madrasah,

Hj. Nurjanah, S,Ag, M.M


Tembusan:
1. Ketua Komite Madrasah Ibtidaiyah Sa’adatuddarain;
2. Yang bersangkutan sebagai Tim Pengembang Kurikulum.
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
NOMOR: B-266/Mi.09.1.15/PP.00.4/7/2021
TENTANG
TIM PENYUSUN DAN PENGEMBANG KURIKULUM
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

No Nama Jabatan dalam Tim Jabatan dalam Dinas

1 Hj. Nurjanah, S,Ag, M.M Penanggung Jawab Kepala Madrasah

2 Nurjanah, S.Ag Ketua Guru

3 Yati Mulyati, S.Pd.I Sekretaris Guru

4 H. Mamat, S.E Bendahara Bendahara

5 Adnan, S,Ag Anggota Guru

6 Nursyamsiah Anggota Guru

7 Tajudin Hasan, M.M Anggota Guru

8 Kurotul ‘Aeni, S,Ag Anggota Guru

9 Ita Tasu’ah Taufiq, S.Ag Anggota Guru

10 Muallim Syarief, S.Pd Anggota Guru

11 Nur Kholis, S.Pd.I Anggota Guru

12 Dwi Budiarti Anggota Komite Madrasah

13 Asmaul Husna Anggota Komite Madrasah

14 Nelvarina Anggota Komite Madrasah


Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 2 Juli 2021
Kepala Madrasah,

Hj. Nurjanah, S.Ag, M.M


KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAKARTA SELATAN
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
Jalan Mawar I No.73 Bintaro Pesanggrahan Kota Jakarta Selatan
Telepon (021) 22734528; Faksimili (021) 7371040; Email : min_bintaro@yahoo.com

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
Nomor : B-267/Mi.09.1.15/PP.00.4/7/2021

TENTANG
PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI JAKARTA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Kepala Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan

Menimbang :
Bahwa dalam rangka memperlancar proses belajar
mengajar yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan
sekolah di Satuan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 15 Jakarta Selatan, maka perlu menetapkan
Kriteria Ketuntasan Minimal tahun pelajaran 2021/2022.

Mengingat : 1. Undang-Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5)


2. Undang Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
3. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3
4. Permendiknas No. 19 tahun 2005 tentang standart
Pengolahan Pendidikan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 17 ayat (1), Permendikbud
nomor 67 tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum
6. Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
7. Permendikbud No 66 tahun 2013 tentang standar penilaian
8. Permen tahun 2013 nomor 54 lampiran SKL tahun 2013,
Panduan Penyusunan KTSP jenjang pendidikan dasar dan
menengah yang dikeluarkan oleh BSNP tahun 2006
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 22 tahun
2006 tentang Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 23 tahun
2006 tentang Standar kompetensi lulusan untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah
11. Musyawarah bersama antara Kepala Sekolah, dan Dewan
Guru, pada tanggal 1 Juli 2021

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Dokumen Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara
resmi digunakan di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 15 Jakarta Selatan, sebagai acuan kegiatan
akademis, dalam setiap aktivitas Pembelajaran pada
Tahun Pelajaran 2021/2022

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 2 Juli 2021
Kepala MIN 15 Jakarta Selatan

Hj. Nurjanah, S.Ag, M.M


Lampiran :
Keputusan Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan
Nomor: B-267/Mi.09.1.15/PP.00.4/7/2021

TENTANG
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2021/202
Kelas
No Mata Pelajaran
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama
a. Al-Qur’an Hadits 75 75 75 75 75 75
b. Akidah Akhlak 75 75 75 75 75 75
c. Fiqih 75 75 75 75 75 75
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 75 75 75 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75 75 75 75
3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4. Bahasa Arab 75 75 75 75 75 75
5. Matematika 75 75 75 75 75 75
6. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 75 75 75
7. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 75 75 75
Kelompok B
8. Seni Budaya dan Keterampilan 75 75 75 75 75 75
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
9. 75 75 75 75 75 75
Kesehatan
Muatan Lokal
10. Hafalan Al-Qur’an 75 75 75 75 75 75
11. Bahasa Inggris - - - - - 75
KKM KELAS 75 75 75 75 75 75
KKM MADRASAH 75

Jakarta, 2 Juli 2021


Kepala MIN 15 Jakarta Selatan

Hj. Nurjanah, S.Ag, M.M


KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAKARTA SELATAN
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
Jalan Mawar I No.73 Bintaro Pesanggrahan Kota Jakarta Selatan
Telepon (021) 22734528; Faksimili (021) 7371040; Email : min_bintaro@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
NOMOR: B-268/Mi.09.1.15/PP.00.4/7/2021

TENTANG
KRITERIA KENAIKAN KELAS
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN

Menimbang : a. bahwa Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20


Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (Kurikulum) jenjang pendidikan dasar dan
menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan
mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP).
b. bahwa guna memberikan kepastian hukum kepada
peserta didik untuk dinyatakan naik/tidak naik
dipandang perlu adanya Kriteria Kenaikan Kelas bagi
peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta
Selatan
c. berdasarkan petimbangan sebagaimana dimaksud pada
butir a dan b di atas, perlu menetapkan Keputusan
Kepala Madrasah Ibtidaiyah Sa’adatuddarain tentang
Kriteria Kenaikan Kelas bagi peserta didik Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan, Tahun Pelajaran
2021/2022;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 tahun 2008, tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di
Madrasah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
tahun 2006 tentang Standar Isi;
5. Peraturan Menteri Pedidikan Nasional Nomor 23 tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24
tahun 2006 tentang pelaksanaan Peraturan Mendiknas
No 22 dan 23 tahun 2006;

Memperhatikan : d. Hasil Rapat Dewan Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri


15 Jakarta Selatan, pada tanggal 1 Juli 2021;

Memutuskan
Menetapkan : e. Keputusan Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15
Jakarta Selatan,Tentang Kriteria Kenaikan Kelas
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan, Tahun
Pelajaran 2021/2022
Pertama : Peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta
Selatan,Tahun Pelajaran 2021/2022 dinyatakan naik kelas
apabila yang bersangkutan dapat memenuhi kriteria
kenaikan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat
Keputusan ini.;
Kedua : Kriteria kenaikan ini bersifat mengikat bagi seluruh peserta
didik Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan;
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
Surat Keputusan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 2 Juli 2021
Kepala Madrasah

Hj. Nurjanah, S.Ag, M.M

Tembusan:
Ketua Komite Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
NOMOR: B-268/Mi.09.1.15/PP.00.4/7/2021

TENTANG
KRITERIA KENAIKAN KELAS
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Jakarta Selatan, dinyatakan naik


apabila yang bersangkutan memenuhi kriteria kenaikan yang meliputi aspek
akademis dan non akademis.
A. Aspek Akademis
1. Peserta didik dinyatakan naik kelas bila telah mencapai kriteria ketuntasan
minimal (≥ KKM)
2. Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas tidak boleh lebih dari 25% dari
jumlah mata pelajaran yang diajarkan di kelasnya masing-masing.
3. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester pada
kelas yang diikuti.
B. Aspek Non Akademis
1. Nilai kelakuan minimal Baik
2. Nilai kerajinan minimal Baik
3. Nilai kerapian minimal Baik
4. Ketidakhadiran tanpa izin (alpa) maksimal 5% dari jumlah hari efektif

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 2 Juli 2021
Kepala Madrasah,

Hj. Nurjanah, S.Ag, M.M


KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAKARTA SELATAN
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
Jalan Mawar I No.73 Bintaro Pesanggrahan Kota Jakarta Selatan
Telepon (021) 22734528; Faksimili (021) 7371040; Email : min_bintaro@yahoo.com

BERITA ACARA
PENYUSUNAN KURIKULUM MIN 15 JAKRTA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Pada hari ini, Selasa 6 Juli telah diadakan rapat penyusunan kurikulum
yang akan digunakan sebagai pedoman pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 15 Jakarta Selatan pada tahun pelajaran 2021/2022 dengan menghadirkan
Kepala Madrasah, Guru, dan Komite Madrasah (daftar hadir terlampir).

Tim penyusun kurikulum melakukan berbagai kegiatan yakni, menyiapkan


dan menyusun draf, reviw dan revisi, serta finalisasi, pemantapan dan penilaian
dengan menghadirkan nara sumber, dengan ini Tim Penyusun kurikulum
mendokumentasikan hasil penyusunan kurikulum yang akan dipergunakan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 15 Jakarta Selatan pada tahun pelajaran 2021/2022.

Selanjutnya pada akhir tahun pelajaran 2021/2022 akan diadakan evaluasi


dan dan/atau ditinjau ulang yang hasilnya akan digunakan sebagai dasar dalam
melakukan penyusunan dan penetapan kurikulum untuk tahun pembelajaran
berikutnya.

Demikian Berita Acara penyusunan kurikulum ini dibuat dengan


sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 6 Juli 2021
Kepala Madrasah

Hj. Nurjanah, S.Ag, M.M


DAFTAR HADIR
RAPAT PENYUSUNAN KURIKULUM
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Hj. Nurjanah, S.Ag, M.M Kepala Madrasah

2 Dwi Budiarti Komite Madrasah

3 Asmaul Husna Komite Madrasah

4 Nelvarina Komite Madrasah

5 Nurjanah HM, S.Ag Guru

6 Yati Mulyati, S.Pd.I Guru

7 Adnan, S.Ag Guru

8 Nursyamsiah, S.Ag Guru

9 Kurotul ‘Aeni, S.Ag Guru

10 Ita Tasu’ah Taufik, S.Ag Guru

11 Tajudin Hasan, M.M Guru

12 Mu’allim Syarief, S.Pd Guru

13 Nur Kholis, S.Pd Guru

14 Sulfi Salsabila, S.Pd Tata Usaha

Jakarta, 6 Juli 2021


Kepala Madrasah
Hj. Nurjanah, S.Ag, M.M
NOTULEN RAPAT PENYUSUNAN KURIKULUM
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 15 JAKARTA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Hari/tanggal : Selasa, 6 Juli 2021


Tempat : Ruang Kelas MIN 15 Jakarta Selatan
Jumlah hadir : 14 orang
Yang tidak hadir : 0 orang

1. Dalam menyusun kurikulum harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan


oleh Badan Stándar Nasional Pendidikan ( BSNP )
2. Langkah-langkah dalam penyusunan kurikulum:
a. Melakukan Evaluasi Diri Madrasah
b. Mengevaluasi kurikulum tahun pelajaran sebelumnya.
c. Melaksanakan revisi dan review.
d. Melakukan finalisasi kurikulum.
e. Sosialisasi kepada warga sekolah khususnya guru dan stake holder.
f. Memberlakukan kurikulum dengan surat keputusan kepala madrasah.
3. Dalam penyusunan kurikulum selain menyusun kurikulum itu sendiri, setiap
guru menyusun pula perangkat pembelajaran yang terpilah-pilah sesuai dengan
tuntutan yakni :
a. Menganalisis Kompetensi dasar dan penyusunan indikator setiap
kompetensi dasar.
b. Menyusun Silabus, Program Tahunan dan Semester, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran bagi seluruh guru sesuai dengan jenjang kelas.
c. Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal.

Mengetahui Jakarta, 2 Juli 2021


Kepala Madrasah Notulen
Hj. Nurjanah, S.Ag, M.M Yati Mulyati, S.Pd.I
LEMBAR VALIDASI KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH

Nama Madrasah : MIN 15 Jakarta Selatan


Alamat : Jl. Mawar I No. 73 Rt.002 Rw.013 Kel. Bintaro, Kec.
Pesanggrahan
Tahun Pelajaran : 2021/2022

KOMPONEN DOKUMEN 1 KURIKULUM


ADA TIDAK
MADRASAH

 Halaman Sampul

 Halaman Pengesahan

 Halaman Rekomendasi

 Kata Pengantar

 Daftar Isi

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang : Rasional pengembangan kurikulum

2. Tujuan

B. Karakteristik Madrasah

1. Profil Madrasah

2. Analisis Konteks

C. Visi, Misi, Tujuan dan Program Prioritas / Keunggulan

1. Visi

2. Misi

3. Tujuan
KOMPONEN DOKUMEN 1 KURIKULUM
ADA TIDAK
MADRASAH

4. Program Prioritas / Keunggulan

D. Struktur dan Muatan Kurikulum

1. Struktur Kurikulum

2. Muatan Kurikulum

a. Muatan Nasional

b. Muatan Lokal

c. Pengembangan Diri

d. Pengaturan Beban Belajar

e. Ketuntasan Belajar

f. Kenaikan Kelas

g. Kelulusan

h. Mutasi Peserta Didik

i. Penguatan Pendidikan Karakter

j. Strategi Pembelajaran dan Penilaian

E. Kalender Pendidikan

1. Permulaan Tahun Pelajaran

2. Perhitungan Pekan Efektif Belajar

3. Pengaturan Waktu Pembelajaran Efektif

4. Pengaturan Waktu Libur

F. Penutup
KOMPONEN DOKUMEN 1 KURIKULUM
ADA TIDAK
MADRASAH

 Lampiran-lampiran

1. SK Penetapan dan Pemberlakuan Kurikulum

2. SK Tim Pengembang Kurikulum Madrasah

3. SK Kriteria Ketuntasan Minimal

4. SK Kriteria Kenaikan Kelas

5. Dokumentasi Penyusunan Kurikulum

6. Lembar Validasi Kurikulum

Jakarta, Juli 2021


Pengawas,

Hj. Tri Asihati Ratna Hapsari, M.Pd


NIP: 197205172003122001

Anda mungkin juga menyukai