PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan,isi,dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh
sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di
daerah.
Kurikulum 2013, merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang sentralistik menjadi desentralistik, disusun oleh satuan pendidikan
(sekolah) masing-masing. Kurikulum 2013 dapat memberikan keleluasaan berkreasi
bagi satuan pendidikan, membentuk deferensiasi untuk berkompetensi untuk menuju
pendidikan Indonesia yang lebih baik.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan (sekolah) dengan mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan yang telah disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Kurikulum 2013 disusun untuk menyesuaikan kurikulum pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Mengingat adanya keberagaman etnis,
budaya, kemampuan dan potensi daerah selama ini belum terakomodasi secara
optimal dalam pengembangan kurikulum pendidikan nasional. Padahal
keberagaman tersebut, merupakan aset yang dapat dikembangkan menjadi nilai-nilai
keunggulan nasional.Tujuan Pendidikan Nasional bertujuan untuk membentuk
manusia seutuhnya baik fisik maupun psikis,berbudi pekerti yang luhur, berkarakter,
dan berwawasan global berbasis lingkungan.
Terkait pembelajaran karakter yang dikemukakan di atas, untuk Tahun
Ajaran 2021-2022 dilaksanakan pembelajaran Pendidikan Anti Korupsi yang
diintegrasikan di semua kelas khusunya mata pelajaran PPKN dan Pendidikan
Agama. Untuk melahirkan Indonesia bebas korupsi dengan menguatkan perilaku
antikorupsi, sehingga orang tidak ingin korupsi karena alasan yang melekat kuat dalam
B . Landasan Hukum/Regulasi
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2) Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3) PP No. 13 Tahun 2015 perubahan atas PP No. 32 tahun 2013, perubahan atas PP
No. 19 tahun 2005
4) PP No. 66 Tahun 2010 perubahan atas PP No. 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
5) PP No. 87 Tahun 2017tentang Penguatan Pendidikan Karak
6) Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
7) Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
8) Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentangPendidikan Kepramukaan Sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
9) Permendikbud No. 79 tahun 2014 tentang Pengembangan Muatan Lokal
10) Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
11) Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan Dan Konseling Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
12) Permendikbud No. 159 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum
13) Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
31) Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 95 Tahun 2019 Tentang Penerapan
Pendidikam Anti Korupsi Pada Jenjang Sekolah Dasar ,Sekolah Menengah
Pertama Dan Sekolah Menemgah Atas /Sekolah Menengah Kejuruan Pada
Dinas Pendidikan Kota Bekasi,
C. Acuan Konseptual
1. Peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia
Untuk meningkatkan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia SDIT Baiturrahim
Science School menerapkannya pada semua mata pelajaran agar dapat berperan
secara proaktif. Melalui kegiatan tersebut diharapkan peserta didik dapat
meningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia yang baik sesuai yang tertuang
dalam RPP dan dalam Pelaksanaan Pembelajaran dst. Penekanan yang lebih
yaitu pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn dan Baca
Tulis Alqur’an ( BTQ).
Selain memasukkan pada pembelajaran untuk semua mata pelajaran, SDIT
Baiturrahim Science School Juga memasukkan kedalam kegiatan pembiasaan
diantaranya: shalat dhuha berjama’ah, sholat dhuhur berjamaah dan kegiatan
infaq/shodaqoh rutin.
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta
akhlak mulia. Oleh karena itu, Implementasi yang dilakukan SDIT Baiturrahim
Science School berupa kegiatan keagamaan akan diperluas.
2. Toleransi dan kerukunan umat beragama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa
serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat
beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut
mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia. Oleh karena itu, dalam
setiap kegiatan peringatan hari- hari besar keagamaan di SDIT Baiturrahim
Science School, baik yang muslim maupun non muslim, seluruh warga sekolah