BAB II
TINJAUAN LAHAN
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) adalah salah
satu instansi pelayanan publik yang memberikan pelayanan kesehatan
langsung kepada masyarakat khususnya pelayanan rawat jalan maupun rawat
inap.Rumah sakit ini berdiri pada tanggal 22 Februari 1979 atas dasar
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 551/ Menkes/ SK/2F/1979 yang
menetapkan RSU dr. Zainoel Abidin sebagai rumah sakit kelas C.
b. Visi
Terwujudnya rumah sakit terkemuka dalam pelayanan,
pendidikan, dan penelitian yang berstandar internasional.
c. Misi
d. Tujuan
3. Keorganisasian RSUDZA
1) Ruang Triage
2) Ruang Resusitasi
3) Ruang Tindakan yaitu : Ruang Tindakan Bedah, Medikal, Anak,
serta Obgyn
4) Ruang Isolasi untuk pasien infeksi
5) Ruang Dekontaminasi
6) Ruang Ruang Observasi
7) HCU (HIGH CARE UNIT)
8) Ruang Transit Rawat Inap (IGD II)
2. Pelayanan Rawat Inap
Nama Ruang Rawat Inap Lt. I Gedung Baru RSUD dr. Zainoel
Abidin :
No Nama Ruang Fungsi Ruang
1. Aqhsa 1 Ruang Isolasi / Kelas 1
2. Aqhsa 2 Ruang Penyakit Dalam Pria
3. Aqsha 3 Ruang Panyakit Dalam Wanita
4. Arafah 1 Ruang Anak
5. Arafah 2 Ruang Kebidanan
6. Arafah 3 Ruang Penyakit Kandungan
7. Bersalin Ruang Bersalin
8. HCU Medical HCU Medical
9. Mina 1 Ruang Saraf Pria
Nama Ruang Rawat Inap Lt. II Gedung Baru RSUD dr. Zainoel
Abidin :
No Nama Ruang Fungsi Ruang
1. Raudhah 1 Ruang Rawat Pelayanan Jantung
Terpadu
2. Raudhah 2 Ruang Bedah Anak
Ruang Bedah Urologi
Ruang Bedah TKV Infeksi
Ruang Bedah Mulut
Nama Ruang Rawat Inap Pada RSUD dr. Zainoel Abidin Lama :
.
14 Bedah Anak Lantai I – RS Baru
.
15 Bedah Thorax Lantai I – RS Baru
.
16 Bedah Plastik Lantai I – RS Baru
.
17 Bedah Urology Lantai I – RS Baru
.
18 Bedah Saraf Lantai I – RS Baru
.
19 Bedah Digestif Lantai I – RS Baru
.
20 Rehabilitasi Medis Lantai I – RS Baru
.
21 Medical Checkup Lantai I – RS Baru
.
22 VCT Lantai I – RS Baru
.
23 Jiwa RS Lama
.
24 Anestesi Lantai II – RS Baru
.
25 Psikologi RS Lama
.
B. Pengumpulan data
1. MAN
Gambaran hasil analisa situasi diruangan Arafah 1 RSUD dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh dideskripsikan sebagai berikut :
Rumus Douglas
Pagi : 11 orang
Sore : 8 orang
Malam : 7 orang +
26orang
Jadi, jumlah perawat yang di butuhkan berdasarkan ketergantunga pasien
adalah:
P+S+M+1 karu+ 1 waka + 2 katim =11+8+7+1+1+2= 30 perawat
d. Analisis beban kerja
Analisis beban kerja di ruangan Arafah 1 RSUD dr. Zinoel Abidin
Banda Aceh, saat perencanaan tugas di ruangan, setiap perawat
pelaksana diberikan tanggung jawab pasien lebih dari 3 orang.
e. Lingkungan Kerja
Proses asuhan keperawatan dan proses manajerial supaya
terlaksana secara optimal maka Arafah 1 RSUD dr. Zinoel Abidin Banda
Acehdengan jumlah bed yang tersedia 28 buah di bagi berdasarkan
kamar 1, 2 dan 3 yang terdiri dari 2 bed setiap kamar, serta kamar 4 dan
kamar 5 yang terdiri dari 4 bed setiap kamar, serta kamar 6 dan 7 yang
terdiri 6 bed pada setiap kamar. Rumah sakit memberikan kesempatan
yang seluasnya untuk mengembangkan dan meningkatkan SDM stafnya
yaitu memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi (S1 Keperawatan), dan mengenai pengaturan jadwal
dinas disesuaikan oleh kepala ruangan. Perawat juga diberikan
kebebasan untuk mengikuti pelatihan yang terkait dengan keperawatan
yang diadakan oleh pihak rumah sakit maupun di luar rumah sakit dr.
Frequency Percent
Berdasarkan dari hasil kuesioner yang dibagikan pada 28 orang pasien dengan
kriteria lama hari rawat lebih dari 3 hari diperoleh hasil bahwa (14%) menyatakan
tidak puas dengan pelayanan perawatan di ruangan Arafah 1,(32%) menyatakan
cukup puas dengan pelayanan pelayanan perawatan di ruangan Arafah 1, (42%)
menyatakan puas dengan pelayanan perawatan di ruangan Arafah 1 dan (11%)
menyatakan sangat puas dengan pelayanan perawatan di ruangan Arafah 1.
2. MATERIAL
Pengadaan barang logistik di ruang Arafah 1 RSUD dr Zainoel Abidin Banda
Aceh, ditanggungjawab oleh 2 orang pegawai ruangan. Barang logistik yang
dibutuhkan akan disampaikan kepada kepala ruangan lalu dilaporkan kepada instalasi.
Jika persediaan habis, maka penanggungjawab peralatan akan mendaftarkannya dan
melaporkan kepada kepala ruangan. Waktu untuk permintaan logistik dilakukan saat
barang logistik diperlukan, tanpa ada ketetapan waktu yang rutin.
Lokasi dan denah ruangan Arafah 1 RSUD dr Zainoel Abidin Banda Aceh,
terdiri dari : Nurse Station, kamar 1, kamar 2, kamar 3, kamar 4, kamar 5, kamar 6,
dan kamar 7.
KAMAR KAMAR
1 4
KAMAR
2
KAMAR
5
KAMAR
3
KAMAR
OBAT
KAMAR N
KAMAR
TINDAKAN U
6
R
S
E
S
T
A
S KAMAR
I 7
O
N
ISO 1
ISO 2
C. Analisa Masalah
FUNGSI MANAJEMEN
a. Planning
Kepala Ruangan :
1. perawat di ruang Arafah 1 belum tercukupi.
2. Tingkat pendidikan terakhir sudah sesuai, yaitu Ners dan D3
Keperawatan.
3. Setiap bulan ada pertemuan dengan perawat diruangan.
4. Perencanaan kerja dan membagi tugas dilakukan saat post conference.
Perawat :
1. 1 perawat diberi tanggung jawab lebih dari 3 pasien.
2. Perencanaan keperawatan (pengkajian, diagnosa, implementasi dan
evaluasi)dilakukan oleh perawat pelaksana.
3. Menyampaikan keluhan pasien dan menjalankan instruksi dokter saat
berkolaborasi dengan tim medis lain.
b. Organizing
Kepala Ruangan :
1. Visi dan misi tidak dipajang karena peraturan dari rumah sakit.
9. Alat yang tidak memadai, rusak dan barang yang sudah habis menjadi
hambatan dalam bekerjasama dalam perawatan pasien.
Perawat :
c. Staffing
Kepala Ruangan :
Perawat :
d. Directing
Kepala Ruangan :
Perawat :
c. Staffing
Kepala Ruangan :
Perawat :
d. Directing
Kepala Ruangan :
Perawat :
e. Controlling
Kepala Ruangan :
3. SOP alat (seperti EKG, infus Pump) sudah ada tapi belum terpajang.
Perawat :
Kepuasan Pasien
15% 80% 5%
0%
0
Pasien merasa senang berbicara dengan perawat. 0% 75% 20% 5%0
10%15% 75% 0%
0
Perawat dapat mengerti masalah pasien. 0% 60% 35% 5%0
20% 60% 20%0%0
Perawat memberi pentujuk tentang tata cara pengobatan pasien. 15% 40% 45% 0%
0
10% 55% 25% 10%0
Perawat menjelaskan dengan Bahasa yang sederhana.5% 70% 20% 5%0
10% 45% 35% 10%0
Perawat melakukan tindakan dengan nyaman.5% 60% 35% 0% 0
10% 65% 10%15%0
Perawat memberitahu tentang hasil tes secara jelas. 15% 50% 35% 0% 0
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
D. Identifikasi Masalah
Bedasarkan hasil pengkajian dapat disimpulkan bahwa masalah yang ada di ruang arafah 1 adalah sebagai berikut :
1. Beban kerja perawat tidak sesuai.
2. Operan serta pre dan post conference belum terlaksana dengana maksimal.
3. Dokumentasi proses keperawatan (pengkajian, diagnosa, implementasi dan evaluasi)dilakukan oleh perawat pelaksana.
4. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang hand hygiene.
5. Alat medis belum memadai.
6. SOP alat belum terpajang.
7. Perawat belum mengerti tentang jenjang karir perawat.
E. Prioritas Masalah
Prioritas masalah dilakukan dengan tekhnik kriteria matriks dengan memeperhatikan aspek-aspek sebagai berikut ;
• Mg (Magnitude) : Seringnya masalah terjadi
• Sv ( Severity) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan
• Mn (Managebility) : Kemampuan menyelesaikan masalah
• Nc (Nursing Concern): Fokus pada keperawatan
• Af (Affordability) : Ketersedian sumber daya
No Masalah Total
Mg Sv Mn Nc Af
1 Ruangan arafah 1 belum 1 3 1 1 1 7
menampilkan SOP pada alat medis.
2 Operan serta pre dan post 4 4 4 1 4 17
conference belum terlaksana
dengana maksimal.
3 Kurangnya pengetahuan keluarga 2 4 1 4 4 15
mengenai hand hygiene
4 Dokumentasi proses keperawtan 1 1 1 1 1 5
(pengkajian, diagnosa, implementasi
dan evaluasi) dilakukan oleh
perawat pelaksana.
5 Alat medis belum memadai. 1 1 1 1 1 5
F. Rencana Strategi
Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah menggunakan pembobotan CARL, yaitu :
• C : Capability, artinya kemampuan melaksanakan alternatif
• A : Accesability, artinya kemudahan dalam melaksanakan alternatif
• R : Readiness, artinya kesiapan dalam melaksanakan alternatif
• L : Leverage, artinya daya ungkit alternatif tersebut dalam menyelesaikan masalah