Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rifqiyani Audah

NIM : 41191095000065

Ruang ICCU

( Intensive Coronary Care unit)

A. Pengertian
Dikutip dari laman pedoman pelayanan ICCU RSUD Pasar minggu, ruangan
Intensive Coronary Care Unit adalah unit pelayanan rawat inap rumah sakit yang
memberikan perawatan khusus pada pasien yang memerlukan perawatan yang
intensive akibat mengalami gangguan jantung dan pembuluh darah dengan
melibatkan tenaga kesehatan terlatih serta didukung dengan kelengkapan peralatan
khusus pula. Adapun tujuan pelayanan ruang ICCU yaitu :
1. Mencegah terjadinya kematian akibat gangguan jantung dan pembuluh darah
2. Mencegah terjadinya penyulit
3. Menerima rujukan dari level lebih rendah dan melakukan rujukan ke level yang
lebih tinggi
4. Mengoptimalkan fungsi organ tubuh pasien khususnya jantung dan pembuluh
darah
5. Serta mengurangi angka kematian pasien kritis akibat gangguan jantung dan
pembuluh darah serta mempercepat proses penyembuhan pasien.
B. Indikasi umum
1. Pasien yang memerlukan intevensi medis segera oleh tim Intensive Coronary Care
2. Pasien yang memerlukan pengelolaan fungsi sistem organ tubuh terutama
kardiovaskular secara terkoordinasi dan berkelanjutan sehingga dapat dilakukan
pengawasan yang konstan dengan metode terapi titrasi
3. Pasien sangat kritis yang memerlukan pemantauan selalu dan tindakan segera
untuk mencegah timbulnya dekompensasi fisiologis.
C. Indikasi masuk dan keluar ICCU
1. Kriteria masuk :
- Pasien prioritas 1
Pasien dengan gangguan akut pada organ vital yang memerlukan terapi
intensif dan agresif seperti gagal nafas akut, gangguan atau gagal sirkulasi
akibat gangguan kardiovaskular, misalnya pasca operasi jantung. Terapi tidak
terbatas.
- Pasien prioritas 2
Pasien memerlukan pemantauan canggih di ICCU, sebab sangat beresiko
terancam gangguan pada sistem organ vital bila tidak mendaptkan terapi
intensif segera, misalnya pasien pasca bedahb dengan komplikasi penyakit
jantung. Terapi juga tidak terbatas.
- Pasien prioritas 3
Pasien dalam sakit kritis dan tidak stabil yang mempunyai harapan kecil untuk
penyembuhan (prognosa jelek) dan pengelolaan di ICCU hanya untuk
mengatasi masalah akutnya saja dan tidak sampai melakukan intubasi atau
resusitasi jantung paru, misalnya dengan pasien keganasan metastatik disertai
penyulit infeksi.
- Pengecualian
Pasien yang tergolong disini, atas pertimbangan luar biasa dan persetujuan
kepala ICCU bisa masuk ICCU dengan catatatn sewaktu-waktu bisa
dikeluarkan dari ICCU agar bisa digunakan oleh pasien prioritas 1,2, dan 3.
Pasien yang tergolong ini adalah :
o Pasien memenuhi kriteria masuk tapi menolaktunjangan hidup,
termasuk pasien dengan perintah DNR ( Do Not Rususcitate)
o Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.
o Pasien yang sudah dipastikan mati batang otak namun hanya
kepentingan donor organ
2. Kriteria keluar
Proritas pasien dipindahkan dari ICCU berdasarkan pertimbangan medis oleh
kepala ICCU (Intensivist) dan tim yang merawat pasien. Indikasi keluar dari
ICCU antara lain sebagai berikut :
- Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil
- Terapi dan perawatan intensif tidak memberi hasilpada pasien
- Pasien sudah tidak menggunakan ventilator lagi
- Pasien mengalami mati batang otak
- Pasien mengalami gagal nafas stadium akhir
- Pasien/keluarga menolak dirawat lebih lanjut di ICCU (Pulang paksa)
D. Perawat
Tugas Pokok :
Mengelola pelayanan dan asuhan kperawatan secara komperehensif meliputi
pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, tindakan keperawatan serta evaluasi
pada pasien ICCU.

Uraiang tugas :
- Bertindaka sebagai anggota tim ICCU disemua jenis pelayanan
- Melaksanakan semua program perawatan, sesuai dengan rencana keperawatan
yang disepakati oleh tim
- Melaksanakan reevaluasi pasien dengan mengusulkan program keperawatan
selanjutnya bagi pasien
- Bertanggung jawab atas pelaksanaan program perawatan ICCU kepada
koordinator pelayanan ICCU
- Melaksanakan pelatihan bagi tenaga perawat dilingkungan pelayanan ICCU
E. Peralatan ICCU

Pada prinsipnya alat dalam perawatan intensif dapat di bagi atas dua yaitu alat-alat
pemantau dan alat-alat pembantu termasuk alat ventilator, hemodialisa dan berbagai alat
lainnya termasuk defebrilator. Alat-alat monitor meliputi bedside dan monitor sentral,
ECG, monitor tekanan intravaskuler dan intrakranial, komputer cardiac output, oksimeter
nadi, monitor faal paru, analiser karbondioksida, fungsi serebral/monitor EEG, monitor
temperatur, analisa kimia darah, analisa gas dan elektrolit, radiologi (X-ray viewers,
portable X-ray machine, Image intensifier), alat-alat respirasi (ventilator, humidifiers,
terapi oksigen, alat intubasi (airway control equipment), resusitator otomatik, fiberoptik
bronkoskop, dan mesin anastesi ( Rab, 2007).

Instrumentasi yang begitu beragam dan kompleks serta ketergantungan pasien yang
tinggi terhadap perawat dan dokter (karena setiap perubahan yang terjadi pada pasien
harus di analisa secara cermat untuk mendapat tindakan yang cepat dan tepat) membuat
adanya keterbatasan ruang gerak pelayanan dan kunjungan keluarga. Kunjungan
keluarga biasanya dibatasi dalam hal waktu kunjungan (biasanya dua kali sehari), lama
kunjungan (berbeda-beda pada setiap rumah sakit) dan jumlah pengunjung (biasanya dua
orang secara bergantian).

Anda mungkin juga menyukai