Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH

"PASAR MODAl SYARIAH"

DISUSUN OLEH:

SURIANTI

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU-ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS FAJAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah mengenai“ pasar
modal syariah"
semoga bagi orang yang membaca makalah ini dapat menjadi terampil dan berkarakter. Semoga
makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna dalam proses belajar dan
pembelajaran. Dari lubuk hati kami yang terdalam, sangat disadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu kami mohon maaf bila ada sesuatu informasi yang salah dan
kurang lengkap. Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca mengenai makalah
ini, sehingga kami dapat membuat makalah yang lebih baik dikemudian hari.
DAFTAR ISI

SAMPUL/ JUDUL..............................................................................................................

KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................

1.1 Latar belakang......................................................................................................

1.2 Rumusan masalah................................................................................................

1.3 Tujuan....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................

2.1 Pengertian pasar modal syariah..........................................................................

2.2 Pungsi dan manfaat saham syariah...................................................................

2.3 Instrumen-instrumen yang ada dalam pasar modal syariah............................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak industri
dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal sebagai media untuk menyerap investasi dan
untuk memperkuat posisi keuangan. Bahkan, perekonomian modern tidak akan mungkin maju dan
berkembang tanpa pasar modal. Secara umum pasar modal syariah dan pasar modal konvensional
tidaklah jauh berbeda, hanya saja pasar modal syariah sangat mengedepankan prinsip syariah. Pasar
modal syariah dikembangkan dalam rangka mengakomodir kebutuhan umat Islam yang ingin melakukan
investasi di produk-produk atau instrument pasar modal sesuai syariah Islam. Dengan semakin
beragamnya instrument-instrumen di pasar modal syariah, diharapkan masyarakat akan memilih
alternatif investasi yang sesuai dengan keinginannya yang memberikan keuntungan baginya.

Untuk mengembangkan pasar modal syariah di Indonesia, harus ada perkembangan instrument-
instrumen pasar modal yang dikuatkan dengan fatwa DSN-MUI serta perkembangan kelembagaan dan
struktur pasar modal itu sendiri yang selalu di pantau oleh Bapepam-LK. Oleh karena itu, dibutuhkan
pengembangan kerangka hukum untuk memfasilitasi pengembangan pasar modal syariah serta
mendorong pengembangan instrumenny

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa peran atau fungsi pasar modal syariah ?

2. Bagaimana struktur pasar modal syariah di Indonesia ?

3. Apa saja instrumen - instrumen yang ada di pasar modal syariah ?


1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui peran atau fungsi pasar modal syariah

2. Untuk mengetahui struktur pasar modal syariah di Indonesia

3. Untuk mengetahui instrumen - instrumen yang ada di pasar modal syariah


BAB II PEMBAHASAN

"PASAR MODAL SYARIAH"

2.1 Pengertian Pasar Modal Syari’ah

Istilah pasar biasanya digunakan istilah bursa, exchange dan market. Sementara untuk istilah modal
sering digunakan istilah efek, securities, dan stock. Pasar modal menurut Undang-undang No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal Pasal 1 Ayat (12) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran
Umum dan Perdagangan Efek, Perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Sedangkan yang dimaksudkan dengan efek pada pasal
1 ayat (5) adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti uang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan
setiap deviratif dari efek.

Pasar modal dikenal juga dengan nama bursa efek. Bursa efek menurut Pasal 1 ayat (4) UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal adalah pihak yang menyelenggrakan dan menyediakan sistem dan sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan
efek di antara mereka. Bursa efek di Indonesia dikenal Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya
(BES). Belakangan, tanggal 30 Oktober 2007 BES dan BEJ sudah dimerger dengan nama Bursa Efek
Indonesia (BEI). Sehingga dengan demikian hanya ada satu pelaksana bursa efek di Indonesia, yaitu BEI.
Sedangkan bagi pasar modal syari’ah, listing-nya dilakukan di Jakarta Islamic Index yang telah
diluncurkan sejak 3 Juli 2000.

Menurut beberapa ahli yang dimaksud dengan pasar modal adalah:

1. Tjipto Darmadji, dkk; adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri.

2. Dahlan Siamat, dalam arti sempit adalah suatu tempat yang terorganisasi dimana efek-efek
diperdagangkan yang disebut bursa efek atau stock exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi
yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan
melalui wakil-wakilnya. Fungsi bursa efek ini antara lain menjaga kontinuitas pasar dan menciptakan
harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran. Definisi pasar modal dalam arti
luas adalah pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawar dan yang
memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun keatas.
3. Menurut John Downes dan Jordan Elliot Goodman, pasar modal adalah pasar dimana dana modal-
utang dan ekuitas-diperdagangkan. Di dalamnya termasuk penempatan pribadi sumber-sumber utang
dan ekuitas dan juga pasar-pasar dan bursa-bursa terorganisasi.

Sedangkan pasar modal syari’ah secara sederhana dapat diartikan sebagain pasar modal yang
menerapkan prinsip-prinsip syari’ah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang
dilarang seperti: riba, perjudian, sdpekulasi dan lain-lain.

Pasar modal syari’ah adalah pasar modal yang seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai
emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya telah sesuai dengan prinsip-
prinsip syari’ah. Sedangkan yang dimaksud dengan efek syari’ah adalah efek sebagaimana dimaksud
dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal yang akad, perusahaan, maupun cara
penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syari’ah.

2.2 Fungsi dan manfaat saham Syariah

Menurut Metwally (1995) fungsi dari keberadaan pasar modal syariah :

 Memungkinkan bagi masyarakat berpartispasi dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh


bagian dari keuntungan dan risikonya.
 Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan likuiditas
 Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun dan
mengembangkan lini produksinya
 Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga saham yang
merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional
 Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis sebagaimana
tercermin pada harga saham.

Pasar modal mempunyai banyak manfaat, diantaranya:

 Menyediakan sumber pendanaan atau pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana tersebut secara optimal.
 Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi
(penganekaragaman, misalnya penganekaan usaha untuk menghindari ketergantungan pada
ketunggalan kegiatan, produk, jasa, atau investasi).
 Menyediakan indikator utama (leading indicator) bagi tren ekonomi Negara.
 Memungkinkan penyebaran kepeilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
 Menciptakan lapangan kerja atau profesi yang menarik.
 Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dengan prospek yang baik.
 Alternative investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko yang bisa di
perhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi.
 Membina iklim ketrebukaan bagi dunia usaha dan memberikan akses control sosial.
 Mendorong pengelolaan perusahaan dengan iklim terbuka, pemanfaatan manajemen
professional, dan penciptaan iklim bersahan yang sehat.[3]
2.3. instrumen yand ada di Pasar Modal Syariah Indonesia

Produk syariah di pasar modal antara lain berupa surat berharga atau efek. Berdasarkan Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM), Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi
kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek. Sejalan dengan definisi tersebut,
maka produk syariah yang berupa efek harus tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu
efek tersebut dikatakan sebagai Efek Syariah. Sampai dengan saat ini, Efek Syariah yang telah diterbitkan
di pasar modal Indonesia meliputi Saham Syariah, Sukuk dan Unit Penyertaan dari Reksa Dana Syariah.

1. Sukuk

Sukuk merupakan obligasi syariah (islamic bonds). Sukuk secara terminologi merupakan bentuk jamak
dari kata ”sakk” dalam bahasa Arab yang berarti sertifikat atau bukti kepemilikan. Sementara itu,
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 memberikan definisi Sukuk sebagai “Efek Syariah berupa
sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak
terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu’/undivided share). Sukuk bukan merupakan surat utang,
melainkan bukti kepemilikan bersama atas suatu aset/proyek. Setiap sukuk yang diterbitkan harus
mempunyai aset yang dijadikan dasar penerbitan (underlying asset ). Klaim kepemilikan pada sukuk
didasarkan pada aset/proyek yang spesifik. Penggunaan dana sukuk harus digunakan untuk kegiatan
usaha yang halal. Imbalan bagi pemegang sukuk dapat berupa imbalan, bagi hasil, atau marjin, sesuai
dengan jenis akad yang digunakan dalam penerbitan sukuk.

2. Reksa Dana Syariah

Dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 Reksa Dana syariah didefinisikan sebagai reksa dana
sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya yang pengelolaannya tidak
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal. Reksa Dana Syariah sebagaimana reksa
dana pada umumnya merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya
pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko
atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat
yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu
dan pengetahuan yang terbatas. Reksa Dana Syariah dikenal pertama kali di Indonesia pada tahun 1997
ditandai dengan penerbitan Reksa Dana Syariah Danareksa Saham pada bulan Juli 1997.

3. Saham Syariah

Saham merupakan surat berharga bukti penyertaan modal kepada perusahaan dan dengan bukti
penyertaan tersebut pemegang saham berhak untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan
tersebut. Konsep penyertaan modal dengan hak bagian hasil usaha ini merupakan konsep yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah. Prinsip syariah mengenal konsep ini sebagai kegiatan musyarakah
atau syirkah. Berdasarkan analogi tersebut, maka secara konsep saham merupakan efek yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah. Namun demikian, tidak semua saham yang diterbitkan oleh
Emiten dan Perusahaan Publik dapat disebut sebagai saham syariah. Suatu saham dapat dikategorikan
sebagai saham syariah jika saham tersebut diterbitkan oleh:

Emiten dan Perusahaan Publik yang tidak menyatakan dalam anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha
Emiten dan Perusahaan Publik tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah, namun memenuhi
kriteria sebagai berikut:

kegiatan usaha tidak bertentangan dengan prinsip syariah sebagaimana diatur dalam peraturan
IX.A.13, yaitu tidak melakukan kegiatan usaha:

 perjudian dan permainan yang tergolong judi;


 perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa;
 perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;
 bank berbasis bunga;
 perusahaan pembiayaan berbasis bunga;
 jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/atau judi (maisir), antara
lain asuransi konvensional;
 memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/atau menyediakan barang atau jasa
haram zatnya (haram li-dzatihi), barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi)
yang ditetapkan oleh DSN-MUI; dan/atau, barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat
mudarat;
 melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah);
 rasio total hutang berbasis bunga dibandingkan total ekuitas tidak lebih dari 82%, dan
 rasio total pendapatan bunga dan total pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan total
pendapatan usaha dan total pendapatan lainnya tidak lebih dari 10%. [4]
BAB lll PENUTUP

3.1 kesimpulan

Berdasarkan pembahasan makalah tentang pasar modal, maka secara umum pasar modal adalah suatu
tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam memperoleh modal.
Penjual dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan modal (emiten), sehingga
mereka berusaha menjual efek-efek di pasar modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang
ingin membeli modal di perusahaan yang menurut mereka menguntungkan.

Sedangkan instrumen pasar modal syariah yaitu :

1. Saham syariah

2. Obligasi syariah (sukuk)

3. Reksadana syariah

DAFTAR PUSTAKA
https://affgani.wordpress.com/ekonomi-islam/pasar-modal-syariah-indonesia-saham-syariah/

https://kelasips.co.id/pasar-modal-syariah/

Anda mungkin juga menyukai