Anda di halaman 1dari 3

Pengolahan sampel

Kulit jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) diambil pada pagi hari pada

pukul 08.00 – 11.00 kemudian sampel disortasi basah dengan cara dicuci

dengan air mengalir untuk mengeluarkan debu dan kotoran yang masih

menempel pada bagian tanaman. Dipotong kecil – kecil hingga

membentuk haksel dengan derajat kehalusan 6/8, kemudian disortasi

kering dengan mengangin-nganginkan sampel tanpa penyinaran matahari

langsung hingga kering

Ekstraksi sampel

Kulit buah jengkol yang telah dikeringkan ditimbang 500 gram kemudian

maserasi dengan pelarut metanol. Masukkan sampel dalam bejana dan

ditambahkan cairan penyari etanol 70% hingga terendam sempurna.

Bejana lalu ditutup dan didiamkan di tempat gelap selama 5 hari sambil

sering diaduk. Setelah 5 hari hasil rendaman disaring lalu cairan penyari

diganti dengan pelarut yang baru dan dimaserasi kembali hingga simplisia

tersari sempurna. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan kemudian

diuapkan dengan rotavapor sehingga diperoleh ekstrak kental. Kemudian

dikeringkan di atas penangas air sampai diperoleh ekstrak metanol kering

Toddampali, andi muh, 2016 “Identifikasi isolat komponen kimia flavanoid

pada ekstrak kulit buah jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) secara

KLT dan Spektrofotometri UV” UIT : Makassar


Ekstraksi sampel secara maserasi

Ditimbang 500 gr kulit buah blustru yang sudah dikeringkan dan dipotong

-potong kecil kemudian dimasukkan dalam bejana maserasi dan

ditambahkan cairan penyari etanol 96% sebanyak 1000 ml hingga

terendam sempurna, bejana lalu ditutup dan didiamkan di tempat gelap

selama 5 hari sambil sering diaduk – aduk. Setelah 5 hari saring lalu

cairan penyari diganti pelarut yang baru dan dimaserasi kembali hingga

simplisia tersari sempurna. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan kemudian

diuapkan dengan rotavapor sehingga diperoleh ekstrak kental kemudian

dikeringka di atas penangas air sampai diperoleh ekstrak etanol kering.

Pengambilan dan pengolahan sampel

Sampel daun kratom diambil dengan cara dipetik pada pagi hari antara

pukul 07.00 – 11.00 WITA yaitu daun ke 5 dari pucuk yang diperoleh dari

kota Baru, Kalimantan Selatan, kemudian diolah dengan cara daun kratom

dicuc bersih dengan air mengalir dipotong – potong kecil, dikeringkan

dengan cara diangin-anginkan kemudian dibuat ekstrak

Pembuatan ekstrak daun kratom dengan metode maserasi

Ditimbang 500 gr simplisia daun kratom, kemudian dimasukkan dalam

bejana maserasi dan ditambahkan cairan penyari etanol 96% hingga

terendam sempurna, bejana lalu ditutup dan didiamkan di tempat gelap

selama 3 hari sambil sering diaduk –aduk. Setelah 3 hari saring lalu cairan

penyari diganti dengan pelarut yang baru dan dimaserasi kembali


dilakukan sebanyak 3 kali. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan kemudian

diuapkan dengan rotavapor sehingga diperoleh ekstrak kental kemudian

dikeringkan di atas penangas air sampai diperoleh ekstrak etanol kering,

llau ditimbang.

Anda mungkin juga menyukai