SKP KP - Jumlah Phisik Paket Pekerjaan y
SKP KP - Jumlah Phisik Paket Pekerjaan y
DAFTAR ISI
B. Lampiran
1. Contoh Surat Penawaran
C. Gambar-gambar
JURUSAN : ALUR B - BH
PANJANG : 33,00 HM ( 3,3 KM )
BKPH : SOBANG
I. PENJELASAN
II. SYARAT-SYARAT UMUM
III. SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
IV. SYARAT-SYARAT TEKNIS
I. PENJELASAN
1. Tujuan
1.1 Untuk pedoman bagi para peserta dalam mengikuti pengadaan jasa
pemborongan (Pekerjaan Konstruksi).
1.2 Sebagai bahan penilaian bagi Panitia Pengadaan Barang/Jasa dalam
menetapkan calon pemenang.
1.3 Sebagai pedoman didalam pelaksanaan dan pengawasan.
2. Nama Objek Pekerjaan
Objek pekerjaan adalah Rehabilitasi Jalan Jurusan Alur B - BH Panjang 33,00 HM (
3,3 KM ) BKPH Sobang KPH Banten Tahun 2015.
3. Tempat dan Waktu
3.1 Tempat pekerjaan dilokasi RPH Sobang BKPH Sobang wilayah Desa Kotamekar
Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang.
3.2 Waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan selambat-lambatnya 120 ( Seratus dua
puluh) hari kalender.
1. Pemberi Tugas
Pemberian Tugas adalah Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten
jalan Soekarno – Hatta No 628 Bandung
4. Peserta Pelelangan
4.1 Peserta Pelelangan adalah Penyedia barang/Jasa yang bergerak pada bidang
jasa konstruksi dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
4.2 Memenuhi Syarat :
Memenuhi syarat sesuai Dokumen Pelelangan
4.3 Dilarang ikut sebagai peserta/penjamin penawaran
a. Pegawai Negeri Sipil, Pegawai BUMN/BUMD, Pegawai Bank Negara/Daerah
b. Mereka yang dinyatakan pailit
c. Mereka yang keikutsertaannya akan bertentangan dengan tugasnya (Conflict
of Interest)
5. Pembiayaan
Pembiayaan pekerjaan yang dilelangkan berasal dari anggaran Perum Perhutani
yang telah diotorisasikan ke KPH Banten Tahun 2015 Rekening 14.13.12
6. Pelaksana Pekerjaan
Pelaksana Pekerjaan adalah pemenang pelelangan dan kepada siapa Pelaksanaan
pekerjaan diserahkan berdasarkan Surat Penunjukan dan Kontrak.
7. Rapat Penjelasan
7.1 Rapat Penjelasan pekerjaan diselenggarakan pada :
Hari/tanggal : Jum’at, 31 Juli 2015
Waktu : Pukul 09.00 WIB s/d pukul 11.00
7.2 Rapat Penjelasan dilakukan secara On line pada tanggal tersebut diatas.
7.3 Hasil Rapat penjelasan akan dibuat Berita Acara Penjelasan (BAP)
7.4 Berita Acara Penjelasan akan menjadi bagian yang mengikat dan menjadi satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan dokumen pelelangan ini.
7.5 Ketidak hadiran peserta pada penjelasan dilapangan tidak menggugurkan
kesertaannya dalam proses Pelelangan.
8. Dokumen Penawaran
Dokumen Penawaran disampaikan dengan mengunggah/meng-upload melalui
Website :http://www.lpse.jabarprov.go.id
Terdiri dari :
8.1 Surat Penawaran dan Lampiran
8.2 Isian Kualifikasi Penyedia Jasa
9. Surat Penawaran
9.1 Surat Penawaran sesuai bentuk contoh yang ditetapkan terlampir.
9.2 Surat Penawaran:
5
12.Jaminan Penawaran
12.1 Jaminan Penawaran adalah jaminan yang diberikan oleh peserta Pelelangan
terbuka pada saat yang bersangkutan menyampaikan penawaran. Besarnya
Jaminan Penawaran 1% - 3% dari Harga Penawaran. Jangka waktu Jaminan
Penawaran sesuai dengan jangka waktu penawaran yaitu 30 (tiga puluh) hari.
12.2 Penawar harus menyerahkan Jaminan Penawaran dalam bentuk surat jaminan
yang diterbitkan oleh Bank Pemerintah/Bank Umum/Asuransi yang mendapat
ijin dari Departemen Keuangan, atas nama Bendaharawan Umum Perum
Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, dengan alamat Jalan
Soekarno – Hatta No 628 Bandung, untuk objek Pekerjaan Rehabilitasi Jalan
Jurusan Alur B - BH Panjang 33,00 Hm ( 3,3 KM ) BKPH Sobang KPH Banten
Tahun 2015.
12.3 Jaminan penawaran akan dikembalikan kepada peserta pelelangan yang surat
penawarannya tidak memenuhi syarat atau dinyatakan tidak syah, sekurang-
kurangnya 1 ( satu ) hari setelah rapat pembukaan penawaran.
12.4.Jaminan penawaran dapat diambil peserta pelelangan yang surat
penawarannya tidak ditetapkan dalam urutan pemenang, sekurang-kurangnya
3 ( Tiga ) hari setelah pemberitahuan pemenang dan sekurang-kurangnya 14 (
Empat Belas ) hari untuk yang ditetapkan dalam urutan pemenang.
12.5 .Penawaran yang tidak disertai jaminan penawaran atau besarnya kurang dari 1
% (Satu per Seratus ) dari jumlah harga penawaran dinyatakan tidak berlaku
dan gugur.
12.6.Jaminan penawaran akan menjadi hak Perum Perhutani Divisi Regional Jawa
Barat dan Banten bilamana peserta pelelangan menarik kembali
penawarannya/mengundurkan diri setelah memasukan penawaran ke dalam
kotak penawaran.
12.7.Jaminan penawaran menjadi hak Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat
dan Banten bilamana peserta pelelangan menolak melaksanakan pekerjaan
setelah dinyatakan sebagai pemenang.
15 Pengumuman Pemenang
Keputusan pemenang diumumkan di papan pengumuman Kantor Perum Perhutani
Divisi Regional Jawa Barat dan Banten alamat Jalan Soekarno – Hatta No 628
Bandung dan di Website www.perumperhutani.com serta www.lpse.jabarprov.go.id
16 Sanggahan
16.2 Peserta yang berkeberatan atas penetapan pemenang pelelangan diberikan
kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis selambat-
lambatnya dalam waktu 4 (empat) hari kerja setelah pengumuman.
16.3 Sanggahan disampaikan kepada pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang lelang disertai bukti-bukti penyimpangan dengan tembusan
disampaikan kepada panitia pelelangan.
16.4 Panitia pengadaan menyampaikan penjelasan kepada pejabat yang
berwenang sebagai bahan pertimbangan jawaban kepada penyanggah.
16.5 Jawaban pejabat yang berwenang selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja
setelah diterimanya sanggahan.
17 Penunjukan pemenang
17.2 Penunjukan pemenang dilakukan setelah tidak ada sanggahan atau telah ada
ketetapan tidak dapat diterimanya sanggahan.
17.3 Peserta pelelangan yang ditunjuk sebagai pemenang, wajib menerima dan
melaksanakan pekerjaan. Pengunduran diri hanya dapat dilakukan dengan
alasan yang dapat diterima .
17.4 Dalam hal pemenang pertama mengundurkan diri, pemenang urutan kedua
ditunjuk melaksanakan pekerjaan. Apabila pemenang urutan kedua tidak
bersedia ditunjuk sebagai pelaksana, ditunjuk pemenang urutan ketiga
sebagai pelaksana sesuai harga penawaran masing-masing. Bilamana
pemenang ketiga tidak bersedia, maka panitia pengadaan mengadakan
pelelangan ulang.
17.5 Dengan pengunduran tersebut, jaminan penawaran menjadi milik Perum
Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten dan atau dimasukkan
dalam daftar hitam (black list) bila alasan pengunduran diri tidak dapat
diterima.
1. Jangka Waktu
1.1 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan selambat-lambatnya 120
(seratus dua puluh) hari kalender.
1.2 Waktu pelaksanaan pekerjaan dihitung setelah 7 (tujuh) hari kalender sejak Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan.
2. Pembayaran
2.1 Tahap pembayaran akan dimusyawarahkan untuk ditetapkan dalam kontrak
2.2 Pembayaran dilakukan oleh Bendaharawan Umum Perum Perhutani Kantor
Divisi Regional Jawa Barat & Banten
2.3 Hal yang berkaitan dengan perpajakan dan materai dilakukan sesuai peraturan
perundangan yang berlaku
2.4 Uang muka dapat diberikan sepanjang dipandang perlu
3. Jaminan Pelaksanaan
3.1 Jaminan pelaksanaan diserahkan oleh pelaksana
a. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan
b. Nilai sebesar 5 % (Lima Per Seratus) dari harga kontrak
c. Berupa surat jaminan yang diterbitkan Bank Pemerintah/Bank Umum atau
berupa uang tunai
3.2 Jaminan pelaksanaan berlaku selama masa pelaksanaan seperti tersebut BAB III
angka 1.1 ditambah 50 ( Lima Puluh ) hari kalender
3.3 Bilamana pemenang pelelangan tidak menyerahkan jaminan pelaksanaan dalam
waktu yang ditetapkan, dapat mengakibatkan pembatalan Surat Penunjukan dan
jaminan penawaran menjadi milik Perum Perhutani
3.4 Bilamana pelaksana pekerjaan mengundurkan diri setelah menandatangani
kontrak, jaminan pelaksanaan menjadi milik Perum Perhutani dan di black list
3.5 Jaminan pelaksanaan dikembalikan kepada pelaksana pekerjaan setalah seluruh
pekerjaan selesai dikerjakan dan diserahkan
4. Jaminan Pemeliharaan
4.1 Jaminan pemeliharaan adalah uang jaminan yang berbentuk termyn pembayaran
untuk masa pemeliharaan.
12
5. Denda
5.1 Pelaksana pekerjaan menanggung penyelesaian pekerjaan sesuai batas waktu
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan. Pelampauan dari batas waktu
tersebut dikenakan denda berupa ganti rugi sebesar 1 o/oo ( Satu Per Seribu ) dari
harga kontrak setiap harinya.
5.2 Besarnya denda, maksimum ditetapkan 5 % ( Lima Per Seratus ) dari harga
kontrak atau 50 ( Lima Puluh ) hari keterlambatan.
5.3 Bila besar denda telah melampaui batas maksimum dapat dilakukan pemutusan
hubungan kerja.
6. Keadaan Kahar
6.1 Yang dimaksud keadaan kahar adalah bencana alam, kebakaran, mobilisasi
umum, wabah/epidemi, perang, revolusi, blockade, huru–hara dan Peraturan
Pemerintah serta hal-hal lain diluar kemampuan.
6.2 Bilamana terjadi keadaan kahar, pelaksana harus menyampaikan laporan secara
tertulis kepada Perum Perhutani dalam waktu 10 ( Sepuluh ) hari kalender.
6.3 Perum Perhutani harus memberi keputusan selambat-lambatnya 10 ( Sepuluh )
hari kalender setelah laporan diterima. Apabila tidak/belum, maka dianggap telah
mengetahui adanya keadaan kahar.
7. Perselisihan
7.1 Bilamana terjadi perselisihan akan diselesaikan dengan cara musyawarah.
7.2 Bilamana cara musyawarah tidak berhasil, akan diselesaikan dengan cara lain
seperti melalui arbitrase atau pengadilan.
7.3 Selama perselisihan berlangsung pelaksanaan pekerjaan harus tetap dilanjutkan.
8. Lain-lain
Bilamana ada hal-hal lain yang perlu ditambahkan akan dicantumkan dalam risalah
rapat penjelasan pekerjaan.
A. U M U M
1. Untuk pekerjaan/ pemborongan bangunan sipil meliputi pekerjaan antara lain :
1.4. Pekerjaan pengerasan jalan, pekerjaan pasangan beton serta pekerjaan lain yang
diperlukan.
2. Jika tidak ada ketetapan lain dari syarat - syarat dan uraian ini maka yang dinyatakan
berlaku adalah :
2.1. Peraturan Umum untuk pelaksanaan pekerjaan borongan bangunan di Indonesia
(AV).
2.2. Peraturan umum untuk pemeriksaan bahan bangunan PUBB (NI-3) 1956 dan atau
SNI.
2.3. Peraturan teknis pekerjaan bangunan (PBI, PKKI dll).
2.4. Peraturan Konstruksi Jalan dan Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga
Departemen Pekerjaan Umum.
2.5. Dan Peraturan pembangunan setempat / daerah yang berlaku.
3. Jika ketentuan-ketentuan dalam syarat-syarat dan uraian ini berlainan dengan gambar,
maka yang dinyatakan berlaku adalah ketentuan-ketentuan dalam syarat-syarat dan
uraian ini.
Sepanjang tidak ada ketentuan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat - syarat (RKS) ini
maupun dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang akan
dipergunakan maupun syarat - syarat pelaksanaan, harus memenuhi syarat - syarat
yang tercantum dalam Peraturan Umum (A.V) dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan
(P.U.B.B) N.I - 3/1956) serta ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya di Indonesia.
Apabila ada perbedaan antara gambar dan uraian dalam syarat-syarat ini, maka yang
dianggap berlaku adalah uraian syarat-syarat ini dan bila terjadi perbedaan antara
gambar skala besar dan skala kecil, maka yang dianggap berlaku adalah gambar yang
berskala besar.
2. Pemeriksaan Bahan-bahan
2.1. Semua bahan-bahan yang diperlukan untuk terselenggaranya pekerjaan tersebut,
pemborong / pelaksana terlebih dahulu harus memberikan contoh / sample bahan
kepada pengawas lapangan untuk mendapatkan persetujuannya.
Semua bahan-bahan yang akan didatangkan di lokasi pekerjaan harus sesuai
dengan contoh-contoh yang telah disetujui pengawas lapangan / pengelola teknis
Perum Perhutani.
2.2. Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitasnya jelek yang
ternyata ditolak oleh pengawas lapangan/pengelola teknis, harus segera
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dan tidak boleh dipergunakan.
2.3. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut ditolak, ternyata masih dipergunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan, maka pengawas lapangan / pengelola teknis berhak
14
3. Penyimpanan Bahan-bahan
Penyimpanan bahan - bahan harus diatur sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu
kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan lalu lintas kendaraan serta bahan - bahan
tersebut tidak rusak satu dan lain hal atas petunjuk / perintah pengawas lapangan /
pengelola teknis Perum Perhutani.
perbedaan atau kejanggalan antara gambar yang satu dengan lainnya untuk hal-hal yang
sama, maupun antara gambar dengan RKS maka pemborong diwajibkan melaporkan
hal-hal tersebut kepada Direksi Pengawas, untuk mendapat penjelasan dan
penyelesaian.
Pemborong sama sekali tidak dibenarkan mengoreksi hal-hal tersebut diatas. Apabila
ketentuan ini dilanggar maka semua akibat yang ditimbulkan akan menjadi tanggung
jawab pemborong.
15
3. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidak telitian ukuran dalam melaksanakan satu
bagian pekerjaan, selalu akan mempengaruhi bagian pekerjaan yang lain, maka ketelitian
pelaksanaan mutlak perlu mendapat perhatian pertama.
4. Yang dimaksud dengan “PEKERJAAN” dalam uraian syarat-syarat teknis ini, adalah
segala hal yang menyangkut pelaksanaan sesuai dan mengikuti gambar-gambar
perencanaan serta uraian dan syarat-syarat teknis ini termasuk didalamnya pengadaan
bahan, pengerahan tenaga kerja, peralatan-peralatan bantu, sarana kerja dan fasilitas-
fasilitas lain sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai terwujud sesuai rencana. Oleh
pemborong pekerjaan haruslah diserahkan dengan sempurna dalam keadaan selesai,
dimana termasuk pembersihan dan lain sebagainya.
D. URAIAN TEKNIS
1. Pekerjaan Persiapan
1.2. Pembabadan semak-semak kanan kiri badan jalan dan bilamana ada penebangan
pohon harus ada ijin tertulis dari Adm. Perhutani / KKPH Banten.
3.2. Pemasangan kembali patok - patok As badan jalan sesuai petunjuk atau
persetujuan Pengawas lapangan secara tertulis.
5.1. Sebelum dimulai pekerjaan tanah, lapangan harus kosong dibersihkan dari semak-
semak dan semua kotoran / sampah harus dibuang keluar badan jalan sampai
bersih.
5.2. Batas tepi luar pekerjaan tanah badan jalan harus diberi tanda dengan patok-patok
profil yang diberi cat berwarna merah atau cat meni sesuai dengan lebar badan
jalan.
5.3. Patok-patok tersebut dipasang menurut petunjuk Pengawas atau wakilnya dan tidak
boleh dipindah tanpa seijin dari Perum Perhutani.
5.4. Bagian - bagian yang diurug harus dibersihkan dahulu dari kotoran-kotoran /
humus serta dipasang profil dari bahan yang kuat.
10.3. Limbah (B3) seperti Oli bekas spare-pat bekas dll. dari limbah alat berat harus
dimasukan pada tong sampah/drum yang tertutup dan dibuang diluar kawasan
hutan (TPS). Apabila ditemukan limbah B3 maka dilakukan penanganan limbah
sesuai dengan Prosedur Kerja penanganan limbah B3.
10.4. Penggunaan BBM harus menggunakan BBM Non Subsidi.
10.5. Hal-hal yang belum tercantum dalam syarat-syarat teknis dan uraian pekerjaan ini
akan ditentukan oleh Perum Perhutani KPH Banten.
11. Keselamatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja bagi para pekerja sepenuhnya menjadi tanggung
jawab pihak pemborong penyelenggara pekerjaan, disesuaikan dengan peraturan dari
Departemen Tenaga Kerja yang berlaku.
12. Uraian Umum
12.1. Pengukuran kembali untuk penentuan terakhir pekerjaan yang akan
dilaksanakan bersama.
12.3. Membuat bangunan perlengkapan kerja / los kerja untuk bahan dan bedeng kerja,
serta kantor pelaksana.
12.4. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan persiapan
13.2. Buku harian harus diisi setiap hari kalender dan menurut kegiatan kerja di
lapangan antara lain :
■ Banyaknya tenaga kerja dan keahliannya yang bekerja.
■ Cuaca dengan menyebutkan berapa jam / hari itu dapat digunakan untuk
bekerja dan berapa jam yang tidak dapat digunakan bekerja beserta
alasannya.
14.1. Pedoman utama untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah gambar kerja /
gambar bestek.
14.2. Pelaksana lapangan diharuskan membuat foto-foto dalam tiga phase dari tempat
pengambilan yang sama yaitu foto sebelum dilaksanakan, foto sedang
dilaksanakan, dan foto sesudah selesai dikerjakan 100 %.
14.3. Foto-foto tersebut disampaikan kepada Kantor Perum Perhutani KPH Banten cq.
Panitia Pemeriksaan/ Penerimaan Pekerjaan Barang / Jasa dalam rangkap 3
(tiga) lengkap dengan albumnya, selambat-lambatnya pada penandatanganan
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (terakhir).
15.1. Pada saat akan dimulai pelaksanaan pekerjaan, ternyata pelaksana masih
meragukan tentang kebenaran letak pekerjaan maupun volume pekerjaan.
17. Penutup
Rencana Kerja dan Syarat – syarat ( RKS ) ini merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari Dokumen lain kegiatan selanjutnya dari pelekangan ini.