Anda di halaman 1dari 4

PENGGOLONGAN OBAT

“ Ilmu Dasar Keperawatan II (IDK II) “

DISUSUN OLEH : Rugaya Rumaf ( 2720190092 )

Kelas B Semester II

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
2020
BAB I PEMBAHASAN

A. Pengertian Obat Bebas

Obat bebas adalah obat yang dapat dijual dengan bebas kepada masyrakat umum tanpa resep dokter,
tidak termasuk dalam daftar narkotika, psikotropika, obat keras, obat bebas terbatas dan sudah
terdaftar di Depkes RI.

Obat ini tergolong obat yang paling aman, dapat dibeli tanpa resep di apotik dan bahkan juga dijual di
warung-warung. Obat bebas biasanya digunakan untuk mengobati dan meringankan gejala penyakit.

Obat bebas diatur berdasarkan S.K Menkes RI Nomor 1380/A/SKA/I/1983 tentang tanda khusus untuk
obat bebas. Tanda khusus untuk obat bebas yaitu bulatan berwarna hijau dengan garis tepi warna
hitam.

Yang tergolong obat bebas antara lain :

1. Vitamin B kompleks

2. Vitamin B1

3. Tablet Vitamin A

4. Vitamin C

5. Multivitamin

6. Minyak Kayu Putih

7. Obat Batuk Hitam

8. Tablet Paracetamol

B. Pengertian Obat Bebas Terbatas

Golongan obat ini dalam jumlah tertentu (jumlah terbatas) penggunaannya cukup aman, tetapi apabila
terlalu banyak akan menimbulkan efek kurang baik. Pemakian obat ini tidak perlu pengawasan dokter
sampai jumlah tertentu dan diperoleh tanpa resep dokter di Apotek, toko obat berizin dan warung-
warung.

Golongan obat bebas terbatas pada kemasannya bertanda khusus lingkaran berwarna biru dengan garis
tepi berwarna hitam dan harus dilengkapi dengan tanda Peringatan PI sampai P6 sebagai berikut:

P1. Awas Obat Keras. Bacalah aturan memakainnya.

Contoh : tablet Decolgen, Paramex, Neozep

P2. Awas Obat keras. Hanya untuk kumur jangan ditelan


Contoh : Obat kumur Betadin, Listerin

P3. Awas Obat Keras. Hanya untuk bagian luar badan.

Contoh : Betadin Solution, Kalpanax Tingtur

P4. Awas Obat keras. Hanya untuk dibakar

Contoh : Rokok Anti Asma

P5. Awas Obat Keras. Tidak boleh ditelan

Contoh : Rivanol kompres

P6. Awas Obat Keras. Obat wasir, jangan ditelan

Contoh : Anusol supositoria

C. Pengertian Obat Keras

Obat keras, adalah obat yang berbahaya sehingga pemakaiannya harus di bawah pengawasan dokter
dan obat hanya dapat diperoleh dari apotek, puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lain seperti
balai pengobatan dan klinik dengan menggunakan resep dokter. Obat ini memiliki efek yang keras
sehingga jika digunakan sembarangan dapat memperparah penyakit hingga menyebabkan kematian.
Obat keras dulunya disebut sebagai obat daftar G. Obat keras ditandai dengan lingkaran merah tepi
hitam yang ditengahnya terdapat huruf “K” berwarna hitam.

Contoh: antibiotik seperti amoxicylin, obat jantung, obat hipertensi dan lain-lain.

D. Pengertian Obat Psikotropika

Psikotropika merupakan zat atau obat yang secara alamiah ataupun buatan yang berkhasiat untuk
memberikan pengaruh secara selektif pada sistem syaraf pusat dan menyebabkan perubahan pada
aktivitas mental dan perilaku.

Obat golongan psikotropika masih digolongkan obat keras sehingga disimbolkan dengan lingkaran
merah bertuliskan huruf “K” ditengahnya.

Sedangkan narkotika merupakan obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan perubahan kesadaran dari mulai penurunan sampai
hilangnya kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Narkotika disimbolkan dengan lingkaran merah yang ditengahnya terdapat simbol
palang (+).

Contoh : Lisergida, Psilosibina, Amfetamin, Diazepam, Fenobarbital, Klordiazepoksida dll


BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan

Obat adalah setiap zat kimia (alami maupun sintetik) yang selain makanan yang mempunyai pengaruh
atau menimbulkan efek terhadap organisme hidup, baik efek psikologis, fisiologis maupun biokimiawi.

Obat tergolong menjadi empat sesuai dengan kekuatan dan keamanan obat terhadap pasien
yang menggunakannya.  

Anda mungkin juga menyukai