Bab 4

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 19

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 PERIODE ULANG DEBIT BANJIR


Besaran debit banjir dipengaruhi oleh luasan DAS atau daerah aliran sungai.
Besaran luasan dapat menggunakan beberapa cara seperti metode aljabar, metode
ishoyet, dan metode thiessen. Besaran luasan DAS yang digunakan pada laporan ini
adalah metode thiessen. Adapun gambar luasan DAS yang digunakan seperti
Gambar 4.1.

Waduk 1

Gambar 4.1 Luasan DAS

34
Metode ini membagi luasan DAS sesuai dengan perhitungan bobot
tangkapan masing-masing stasiun hujan. Jumlah stasiun hujan yang yang
digunakan minimal adalah 3 stasiun. Dimana bobot yang paling maksimallah yang
dipilih sebagai data hujan maksimal harian rata-rata yang digunakan untuk
menghitung debit banjir rencana. Data ini akan diolah menjadi debit banjir atau
besaran volume air dalam satu satuan yang digunakan untuk merencanakan
bangunan air. Data curah hujan maksimum ditunjukkan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hujan Maksimum Harian Rata-Rata


Kejadian Hujan
Maksimum
Tahun Bulan Tanggal Harian Rata-
rata
1960 1 19 51,29
1961 1 19 119,57
1962 2 8 65,58
1963 12 9 0
1964 1 21 0
1965 1 13 143,26
1966 1 16 97,39
1967 2 8 193,26
1968 7 28 115,15
1969 11 7 0
1970 1 22 73,33
1971 2 10 73,99
1972 1 14 135,83
1973 7 13 82,35
1974 1 13 141,54
1975 11 14 68,57
1976 1 22 277,9
1977 5 13 58,3
1978 9 4 94,42
1979 4 9 70,46
1980 1 22 163,4
1981 12 26 178,65
1982 1 18 133,81

35
1983 10 25 74,84
1984 12 31 44,01
1985 2 22 239,68
1986 8 11 144
1987 1 27 99,96
1988 12 17 83,77

Data curah hujan yang diambil diolah menjadi intesitas hujan. Adapun
pengolahan data menjadi intensitas hujan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hujan Maksimum Harian Rata-Rata Lanjutan

Xi -
No. Tahun Xi (n+1)/m (Xi - Xrat)2 Xi2
Xrat
1 1976 277,9 27,00 161,58 26108,221 77228,410
2 1985 239,68 13,50 123,36 15217,784 57446,502
3 1967 193,26 9,00 76,9404 5919,823 37349,428
4 1981 178,65 6,75 62,3304 3885,077 31915,823
5 1980 163,4 5,40 47,0804 2216,563 26699,560
6 1986 144 4,50 27,6804 766,204 20736,000
7 1965 143,26 3,86 26,9404 725,784 20523,428
8 1974 141,54 3,38 25,2204 636,068 20033,572
9 1972 135,83 3,00 19,5104 380,655 18449,789
10 1982 133,81 2,70 17,4904 305,914 17905,116
11 1961 119,57 2,45 3,25038 10,565 14296,985
12 1968 115,15 2,25 -1,1696 1,368 13259,523
13 1987 99,96 2,08 -16,36 267,637 9992,002
14 1966 97,39 1,93 -18,93 358,330 9484,812
15 1978 94,42 1,80 -21,9 479,593 8915,136
16 1988 83,77 1,69 -32,55 1059,477 7017,413
17 1973 82,35 1,59 -33,97 1153,935 6781,523
18 19883 74,84 1,50 -41,48 1720,558 5601,026
19 1971 73,99 1,42 -42,33 1791,796 5474,520
20 1970 73,33 1,35 -42,99 1848,107 5377,289
21 1979 70,46 1,29 -45,86 2103,104 4964,612
22 1975 68,57 1,23 -47,75 2280,026 4701,845
23 1962 65,58 1,17 -50,74 2574,509 4300,736
24 1977 58,3 1,13 -58,02 3366,276 3398,890

36
25 1960 51,29 1,08 -65,03 4228,851 2630,664
26 1984 44,01 1,04 -72,31 5228,680 1936,880
Total 3024,31 84634,905 436421,481
Tahun total sesuai dengan data curah hujan adalah 26 tahun. Pada laporan ini
menjelaskan DAS daerah waduk 1. Dimana wilayah daerah waduk sesai Gambar
4.1 berada pada bagian hulu. Sedangkan untuk total luas daerah tangkapan waduk
1 adalah 186 km. Kemudian menjadi periode ulang untuk perhitungan debit banjir
rencana.

Gambar 4.2 Tabel Nilai Yn

Gambar 4.3 Tabel Nilai Sn

37
Gambar 4.4 Tabel Nilai Peride Ulang

Dimana:
1. Rata-Rata
3024,31
Xrat = 26 = 116,319
2. ∑ (X - Xrat)^2 = 84634,9053
3. ∑ Xi^2 = 436421,4813
4. Standar Deviasi
( x  xrat )
 n 1
Sx = = 58,184
5. Yn = menggunakan tabel ditunjukkan gambar 4.2
= 0,532
6. Sn = menggunakan tabel ditunjukkan gambar 4.3
= 1,0961
Sn
7. a =
S
= 53,082
__ Yn S
8. b = x = 88,079
Sn
9. Ytr = Periode ulang sesuai tahun ulang ditunjukkan Gambar 4.4

38
Sehingga perhitungan untuk periode ulang sesuai tahun dapat dilakukan
sebagai berikut ini:
1. Periode ulang setiap 2 tahun
P2 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082 x 0,3668))
= 107,550
2. Periode ulang setiap 5 tahun
P5 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082 x 1,5004))
= 167,725
3. Periode ulang setiap 10 tahun
P 10 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082x 2,2510))
=207,569
4. Periode ulang setiap 20 tahun
P 20 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082 x 2,9709))
=245,783
5. Periode ulang setiap 25 tahun
P 25 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082 x 3,1993))
=257,907
6. Periode ulang setiap 50 tahun
P 50 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082 x 3,9028))
=295,251
7. Periode ulang setiap 75 tahun
P 75 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082x 4,3117))
=316,957
8. Periode ulang setiap 100 tahun

39
P 100 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082 x 4,6012))
=332,324
9. Periode ulang setiap 200 tahun
P 200 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082 x 5,2969))
=369,254

Setelah mendapat nilai periode ulang maka langkah selanjutnya mencari nilai
Tc (waktu konsentrasi). Adapun cara perhitungnnya menggunakan rumus berikut:
0,383
 0,87  L2 
tc 
 1000  S 
 (jam) atau t c  t 0  t d (menit)
 

ΔΗ 200 2 n
S  =0,0052 t0   3,28 
L 38 3 S
0,383
 0,87  38 2  L
tc 
 1000  0,0052 
 td = 60  V
 
38000
t c  8,2
jam td = 3600 1,5 = 7,03 jam

Dimana nilai n tidak diketahui sehingga bernilai 0, serta td bernilai menit


maka ubah ke jam dikalikan 60. S merupakankemiringan dengan rumus ketinggian
dibagi dengan panjang DAS. Panjang das yang di dapat adalah 38 km. Selanjutnya
mencari nilai c (koefisien), koefisien disesuaikan dengan daerah atau keadaan DAS
tersebut. Koefisien yang didapat berdasarkan tabel koefisien pengaliran untuk rumus
rasional.
Pada pengalian koefisien c diusahakan bahwa nilai koefiesen pengali berada
diantara nilai minimal dengan nilai maksimal, karena suatu luas DAS tidak mungkin
bernilai sangat minimal ataupun kebalikannya. Cara mencari c adalah
Menjumlahkan hasil total koefisen pengaliran dikalikan dengan fungsi daerah DAS

40
ΣC A
tersebut ( ). Kemudian Hasil tersebut dibagi dengan luas total DAS, seperti
A
tabel 4.3 berikut ini:

Gambar 4.5 Nilai Koefisien Daerah DAS

Tabel 4.3 Pembagian Koefisien Sesuai DAS

No Deskripsi lahan C A C×A


1 Perumahan 0,400 69,000 27,600
2 Industri 0,620 43,000 26,660
3 Jalan 0,860 21,000 18,060
4 Halaman datar 0,070 23,000 1,610
5 Hutan datar 0,150 20,000 3,000
6 Hutan bergelombang 0,390 10,000 3,900
Total 80,830

Langkah selanjutnya adalah mencari intensitan hujan, dapat dilakukan


menggunakan rumus berikut:
2

 R   24  3
I   24   
 24   t c 

41
Sehingga perhitungan untuk intesitas hujan per tahun ulang adalah sebagi
berikut:
1. Intensitas hujan periode ulang 2 tahun
2

I2  107,550   24  3
  
 24   7,03 

= 10,195 mm
2. Intensitas hujan periode ulang 5 tahun
2

I5  167,725   24  3
  
 24   7,03 

= 15,889 mm
3. Intensitas hujan periode ulang 10 tahun
2

I10  207,569   24  3
  
 24   7,03 

= 19,676 mm
4. Intensitas hujan periode ulang 25 tahun
2

I25  257,907   24  3
  
 24   7,03 

= 24,448 mm
5. Intensitas hujan periode ulang 50 tahun
2

I50  295,251   24  3
  
 24   7,03 

= 27,987 mm

6. Intensitas hujan periode ulang 75 tahun


2

I75  316,957   24  3
  
 24   7,03 

= 30,045 mm
7. Intensitas hujan periode ulang 100 tahun
2

I100  332,324   24  3
  
 24   7,03 

= 31,502 mm

42
8. Intensitas hujan periode ulang 200 tahun
2

I200  1369,254   24  3
  
 24   7,03 

= 35,002 mm

Setelah mendapat nilai C koefisien pengaliran, I intensitas hujan, A luas


daerah DAS maka nilai debit banjir rencana dapat dihitung. Adapun perhitungan
debit banjir DAS daerah waduk 1 adalah sebagai berkut:
1. Debit banjir periode ulang 2 tahun
Q2 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 10,195 x 186
= 229,091 m³/s
2. Debit banjir periode ulang 5 tahun
Q5 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 15,899 x 186
= 357,268 m³/s
3. Debit banjir periode ulang 10 tahun
Q10 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 19,676 x 186
= 442,139 m³/s
4. Debit banjir periode ulang 25 tahun
Q25 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 24,448 x 186
= 549,365 m³/s
5. Debit banjir periode ulang 50 tahun
Q50 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 27,988 x 186
= 628,910 m³/s
6. Debit banjir periode ulang 75 tahun
Q75 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 30,046 x 186

43
= 675,145 m³/s
7. Debit banjir periode ulang 100 tahun
Q100 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 31,502 x 186
= 707,879 m³/s
8. Debit banjir periode ulang 200 tahun
Q200 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 35,003 x 186
= 786,542 m³/s

Hasil akhir data curah hujan adalah debit. Merencanakan waduk dan
bendungan membutuhkan perhitungan debit, baik debit banjir maupun debit
andalan. Pada bagian ini hasil perhitungan debit banjir seperti pada Tabel 4.4

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Debit Banjir Rencana

Periode I A Q
C
ulang (mm) (km) (m³/s)
2 10,195 229,091
5 15,899 357,268
10 19,676 442,139
25 24,448 549,365
0,435 186,000
50 27,988 628,910
75 30,046 675,145
100 31,502 707,879
200 35,003 786,542

4.2 KETERSEDIAAN AIR


Ketersediaan air merupakan jumlah air (debit) yang diperkirakan terus
menerus ada di suatu lokasi tertentu, perhitungan ketersediaan air meliputi:
1. Temparatur udara

44
2. Kelembapan relatif
3. Letak lintang daerah
4. Penyiranan matahari
5. Kecepatan angin
6. Data curah hujan
7. Luas DAS
m
Menurut analisa metode F. J. Mock dengan menggunakan rumus P  ,
N 1
sehingga hasil debit minimum dari tahun 2002 hingga 2009 dengan luas DAS
sebesar 186 km2 adalah 4,168 m3/detik pada tahun 2005. Adapun hasil debit minum
pertahunnya sebagai berikut:
1. Tahun 2002 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,363 m3/detik.
2. Tahun 2003 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,176 m3/detik.
3. Tahun 2004 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,244 m3/detik.
4. Tahun 2005 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,168 m3/detik.
5. Tahun 2006 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,240 m3/detik.
6. Tahun 2007 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,478 m3/detik.
7. Tahun 2008 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,260 m3/detik.
8. Tahun 2009 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,393 m3/detik.

4.3 KEBUTUHAN AIR


Kebutuhan air menurut ditjen cipta karya tahun 2000 terdiri dari kebutuhan
domestik dan kebutuhan non domestik. Kebutuhan domestik merupakan kebutuhan
air meliputi keperluan sehari-hari, sedangkan kebutuhan non domestik merupakan
kebutuhan air seperti kebutuhan komersil dan industri.
Adapun perhitungan kebutuhan air penduduk yang perlu dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Perhitungan pertumbuhan penduduk
a. Menggunakan rumus arithmetic growth method
Jumlah penduduk tahun 2000 (P1) = 1.500.000 jiwa
Jumlah penduduk tahun 2018 (P2) = 2.500.000 jiwa

45
Estimasi penduduk (∆T) = 2018-2000
= 18 tahun
Tingkat pertumbuhna penduduk (Ka) = (P2-P1)/∆T
= (1.000.000)/18
= 55.555,56
Rencana pertumbuhan penduduk (P0) = P2
= 2.500.000 jiwa
Tahun rencana untuk tahun 2025 (T) = 2025-2018
= 7 tahun
Perkiraan penduduk untuk tahun 2025 = P2 + (Ka x T)
= 2.888.889 jiwa

b. Menggunakan rumus geometric growth method


Penduduk tahun 2000 (Ln P1) = 14,220
Penduduk tahun 2018 (Ln P2) = 14,731
Estimasi penduduk (∆T) = 18 tahun
Kp = 0,00283
Ln P0 = 14,731
Rencana tahun 2025 (T) = 7 tahun
Perkiraan penduduk (Pt) = 3.049.414 jiwa
c. Declining growth rate method
Kejenuhan penduduk (Psat) = 3.000.000 jiwa
(P1) = 1.500.000 jiwa
(P2) = 2.500.000 jiwa
(∆T) = 18 tahun
Kd = 0,3476
Perkiraan penduduk (Pt) = 3.021.510 jiwa
2. Kebutuhan air domestik sekarang
a. Kebutuhan air rumah tangga
Kebutuhan air penduduk = 190%
Luas DAS = 69 km2

46
Jumlah penduduk = 2.500.000 jiwa
Debit kebutuhan air = (1,9 x 69 x 2.500.000)
= 327.750.000/ 1000
= 327.750/ (24 x 3600)
= 3,793 m3/dt
b. Kebutuhan kran utama
Kebutuhan air penduduk = 30%
Luas DAS = 69 km2
Jumlah penduduk = 2.500.000 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,3 x 69 x 2.500.000)
= 51.750.000/ 1000
= 51.750/ (24 x 3600)
= 0,598 m3/dt
3. Kebutuhan non domestik sekarang
a. Kebutuhan air industri sedang
Kebutuhan air = 0,30%
Luas DAS = 43 km2
Jumlah penduduk = 2.500.000 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,003 x 43 x 2.500.000)
= 322500/ 1000
= 322,5/ (24 x 3600)
= 0,003730 m3/dt
b. Kebutuhan air komersial pasar
Kebutuhan air = 0,40%
Luas DAS = 23 km2
Jumlah penduduk = 2.500.000 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,004 x 23 x 2.500.000)
= 230.000/ 1000
= 230/ (24 x 3600)
= 0,00266 m3/dt
c. Kebutuhan air sosial sekolah

47
Kebutuhan air = 15%
Luas DAS = 23 km2
Jumlah penduduk = 500 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,15 x 23 x 500)
= 1.725/ 1000
= 1,725/ (24 x 3600)
= 0,00001997 m3/dt

d. Kebutuhan air sosial rumah sakit


Kebutuhan air = 400%
Luas DAS = 43 km2
Jumlah penduduk = 400 tempat tidur
Debit kebutuhan air = (4 x 43 x 400)
= 36.800/ 1000
= 36,8/ (24 x 3600)
= 0,0004259 m3/dt
e. Kebutuhan air sosial kantor
Kebutuhan air = 0,010%
Luas DAS = 23 km2
Jumlah penduduk = 2.500.000 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,0001 x 23 x 2.500.000)
= 5.750/ 1000
= 5,75/ (24 x 3600)
= 0,00006655 m3/dt
4. Kebutuhan irigasi
Kebutuhan industri = 1,7 litter/detik/ha
Luas DAS = 2000 ha
Debit kebutuhan air = (1,7 x2000)
= 3400/ 1000
= 3,4 m3/dt
5. Kebutuhan air domestik yang akan datang

48
a. Kebutuhan air rumah tangga
Kebutuhan air penduduk = 190%
Luas DAS = 69 km2
Jumlah penduduk = 3.049.414 jiwa
Debit kebutuhan air = (1,9 x 69 x 3.049.414)
= 399.778.175,4/ 1000
= 399.778,175/ (24 x 3600)
= 4,627 m3/dt
b. Kebutuhan kran utama
Kebutuhan air penduduk = 30%
Luas DAS = 69 km2
Jumlah penduduk = 3.049.414 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,3 x 69 x 3.049.414)
= 63.122.869,8/ 1000
= 63.122,8698/ (24 x 3600)
= 0,730 m3/dt
6. Kebutuhan air non domestik
a. Kebutuhan air industri sedang
Kebutuhan air = 0,30%
Luas DAS = 43 km2
Jumlah penduduk = 3.049.414 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,003 x 43 x 3.049.414)
= 393.374,4/ 1000
= 393,3744/ (24 x 3600)
= 0,00455 m3/dt
b. Kebutuhan air komersial pasar
Kebutuhan air = 0,40%
Luas DAS = 43 km2
Jumlah penduduk = 3.049.414 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,004 x 23 x 3.049.414)
= 280.546/ 1000

49
= 280,546/ (24 x 3600)
= 0,00324 m3/dt
c. Kebutuhan air sosial sekolah
Kebutuhan air = 15%
Luas DAS = 23 km2
Jumlah penduduk = 1.000 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,15 x 23 x 1.000)
= 3450/ 1000
= 3,45/ (24 x 3600)
= 0,0000399 m3/dt
d. Kebutuhan air sosial rumah sakit
Kebutuhan air = 400%
Luas DAS = 23 km2
Jumlah penduduk = 700 tempat tidur
Debit kebutuhan air = (4 x 23 x 700)
= 64400/ 1000
= 64,4/ (24 x 3600)
= 0,000740 m3/dt
e. Kebutuhan air sosial kantor
Kebutuhan industri = 0,010%
Luas DAS = 23 km2
Jumlah penduduk = 3.049.414 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,0001 x 23 x 3.049.414)
= 7.013,6/ 1000
= 7,0136/ (24 x 3600)
= 0,00008118 m3/dt

7. Total kebutuhan air penduduk


a. Debit rumah tangga = 4,627 m3/dt
b. Debit kran utama = 0,730 m3/dt
c. Debit industri sedang = 0,00455 m3/dt

50
d. Debit komersial pasar = 0,00324 m3/dt
e. Debit komersial sekolah = 0,0000399 m3/dt
f. Debit komersial rumah sakit = 0,000745 m3/dt
g. Debit komersial kantor = 0,0000811 m3/dt
h. Debit irigasi = 3,4 m3/dt
i. Total kebutuhan = 8,766 m3/dt

4.4 HASIL KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR


Hubungan ketersediaan dengan kebutuhan adalah besarnya ketersediaan
debit yang ada pada musim kemarau tiba untuk memnuhi kebutuhan air penduduk.
Hal ini dapat dilihat dari Gambar 4.6. Debit sungai yang didapat merupakan debit
rata-rata dari curah hujan yang didapat pada setiap bulannya dari tahun 2002 hingga
2009.

kebutuhan dan ketersediaan air


18
16
14
12
DEBIT

10
8 DEBIT SUNGAI
6 DEBIT KEBUTUHAN
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN

Gambar 4.6 Grafik Hubungan Kebutuhan Dan Ketersediaan Air

Pada Gambar 4.6 bulan 4 sampai dengan bulan 11 merupakan panjang


waktu debit aliran kurang memenuhi kebutuhan pendudukan. Sehingga perhitungan
besaran debit untuk memenuhi kebutuhan penduduk seperti Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Total Kumulatif Kebutuhan Debit

51
Debit Kumulatif
Bulan
(m3/s) Debit (m3/s)
4-5 6,200 27,175
5-6 6,000 79,772
6,000 132,369
6-7
4,600 146,169
6,000 198,766
7-8
4,200 223,966
6,000 276,562
8-9
4,200 289,162
9-10 6,000 341,759
10-11 6,200 368,934

4.5 KAPASITAS WADUK


Total kumulatif kebutuhan debit dari bulan ke-4 sampai bulan ke-11 adalah
368,934 m3/detik. Sehingga kapasitas waduk yang haru terpenuhi adalah seperti
berikut:
1. 368,934 x 3600 = 1.328.163,419 m3/detik
2. 1.328.163,419 x 60 = 79.689.805,1 m3/jam
3. 79.689.805,1 x 24 = 1,913x10^9 m3/hari
4. (1,913x10^9) x 30 = 5,737x10^10 m3/ bulan
5. (5,737x10^10) x 7 = 4,016x10^11 m3/ 7 bulan

Kapasitas waduk yang dihasilkan adalah 4,016x10^11 m3/ 7 bulan Sehingga


dimensi waduk perkiraan seperti berikut:
1. Panjang waduk = 19.723,5 m
2. Lebar waduk = 8.856,4 m
3. Kedalaman waduk = 40 m
4. Perkiraan kapasitas = 6.987.168.216 m3

52

Anda mungkin juga menyukai