Bab 4
Bab 4
Bab 4
Waduk 1
34
Metode ini membagi luasan DAS sesuai dengan perhitungan bobot
tangkapan masing-masing stasiun hujan. Jumlah stasiun hujan yang yang
digunakan minimal adalah 3 stasiun. Dimana bobot yang paling maksimallah yang
dipilih sebagai data hujan maksimal harian rata-rata yang digunakan untuk
menghitung debit banjir rencana. Data ini akan diolah menjadi debit banjir atau
besaran volume air dalam satu satuan yang digunakan untuk merencanakan
bangunan air. Data curah hujan maksimum ditunjukkan pada tabel 4.1.
35
1983 10 25 74,84
1984 12 31 44,01
1985 2 22 239,68
1986 8 11 144
1987 1 27 99,96
1988 12 17 83,77
Data curah hujan yang diambil diolah menjadi intesitas hujan. Adapun
pengolahan data menjadi intensitas hujan adalah sebagai berikut:
Xi -
No. Tahun Xi (n+1)/m (Xi - Xrat)2 Xi2
Xrat
1 1976 277,9 27,00 161,58 26108,221 77228,410
2 1985 239,68 13,50 123,36 15217,784 57446,502
3 1967 193,26 9,00 76,9404 5919,823 37349,428
4 1981 178,65 6,75 62,3304 3885,077 31915,823
5 1980 163,4 5,40 47,0804 2216,563 26699,560
6 1986 144 4,50 27,6804 766,204 20736,000
7 1965 143,26 3,86 26,9404 725,784 20523,428
8 1974 141,54 3,38 25,2204 636,068 20033,572
9 1972 135,83 3,00 19,5104 380,655 18449,789
10 1982 133,81 2,70 17,4904 305,914 17905,116
11 1961 119,57 2,45 3,25038 10,565 14296,985
12 1968 115,15 2,25 -1,1696 1,368 13259,523
13 1987 99,96 2,08 -16,36 267,637 9992,002
14 1966 97,39 1,93 -18,93 358,330 9484,812
15 1978 94,42 1,80 -21,9 479,593 8915,136
16 1988 83,77 1,69 -32,55 1059,477 7017,413
17 1973 82,35 1,59 -33,97 1153,935 6781,523
18 19883 74,84 1,50 -41,48 1720,558 5601,026
19 1971 73,99 1,42 -42,33 1791,796 5474,520
20 1970 73,33 1,35 -42,99 1848,107 5377,289
21 1979 70,46 1,29 -45,86 2103,104 4964,612
22 1975 68,57 1,23 -47,75 2280,026 4701,845
23 1962 65,58 1,17 -50,74 2574,509 4300,736
24 1977 58,3 1,13 -58,02 3366,276 3398,890
36
25 1960 51,29 1,08 -65,03 4228,851 2630,664
26 1984 44,01 1,04 -72,31 5228,680 1936,880
Total 3024,31 84634,905 436421,481
Tahun total sesuai dengan data curah hujan adalah 26 tahun. Pada laporan ini
menjelaskan DAS daerah waduk 1. Dimana wilayah daerah waduk sesai Gambar
4.1 berada pada bagian hulu. Sedangkan untuk total luas daerah tangkapan waduk
1 adalah 186 km. Kemudian menjadi periode ulang untuk perhitungan debit banjir
rencana.
37
Gambar 4.4 Tabel Nilai Peride Ulang
Dimana:
1. Rata-Rata
3024,31
Xrat = 26 = 116,319
2. ∑ (X - Xrat)^2 = 84634,9053
3. ∑ Xi^2 = 436421,4813
4. Standar Deviasi
( x xrat )
n 1
Sx = = 58,184
5. Yn = menggunakan tabel ditunjukkan gambar 4.2
= 0,532
6. Sn = menggunakan tabel ditunjukkan gambar 4.3
= 1,0961
Sn
7. a =
S
= 53,082
__ Yn S
8. b = x = 88,079
Sn
9. Ytr = Periode ulang sesuai tahun ulang ditunjukkan Gambar 4.4
38
Sehingga perhitungan untuk periode ulang sesuai tahun dapat dilakukan
sebagai berikut ini:
1. Periode ulang setiap 2 tahun
P2 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082 x 0,3668))
= 107,550
2. Periode ulang setiap 5 tahun
P5 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082 x 1,5004))
= 167,725
3. Periode ulang setiap 10 tahun
P 10 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082x 2,2510))
=207,569
4. Periode ulang setiap 20 tahun
P 20 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082 x 2,9709))
=245,783
5. Periode ulang setiap 25 tahun
P 25 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082 x 3,1993))
=257,907
6. Periode ulang setiap 50 tahun
P 50 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082 x 3,9028))
=295,251
7. Periode ulang setiap 75 tahun
P 75 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082x 4,3117))
=316,957
8. Periode ulang setiap 100 tahun
39
P 100 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082 x 4,6012))
=332,324
9. Periode ulang setiap 200 tahun
P 200 = ( b + ( a x ytr ))
= (88,079 + (53,082 x 5,2969))
=369,254
Setelah mendapat nilai periode ulang maka langkah selanjutnya mencari nilai
Tc (waktu konsentrasi). Adapun cara perhitungnnya menggunakan rumus berikut:
0,383
0,87 L2
tc
1000 S
(jam) atau t c t 0 t d (menit)
ΔΗ 200 2 n
S =0,0052 t0 3,28
L 38 3 S
0,383
0,87 38 2 L
tc
1000 0,0052
td = 60 V
38000
t c 8,2
jam td = 3600 1,5 = 7,03 jam
40
ΣC A
tersebut ( ). Kemudian Hasil tersebut dibagi dengan luas total DAS, seperti
A
tabel 4.3 berikut ini:
R 24 3
I 24
24 t c
41
Sehingga perhitungan untuk intesitas hujan per tahun ulang adalah sebagi
berikut:
1. Intensitas hujan periode ulang 2 tahun
2
I2 107,550 24 3
24 7,03
= 10,195 mm
2. Intensitas hujan periode ulang 5 tahun
2
I5 167,725 24 3
24 7,03
= 15,889 mm
3. Intensitas hujan periode ulang 10 tahun
2
I10 207,569 24 3
24 7,03
= 19,676 mm
4. Intensitas hujan periode ulang 25 tahun
2
I25 257,907 24 3
24 7,03
= 24,448 mm
5. Intensitas hujan periode ulang 50 tahun
2
I50 295,251 24 3
24 7,03
= 27,987 mm
I75 316,957 24 3
24 7,03
= 30,045 mm
7. Intensitas hujan periode ulang 100 tahun
2
I100 332,324 24 3
24 7,03
= 31,502 mm
42
8. Intensitas hujan periode ulang 200 tahun
2
I200 1369,254 24 3
24 7,03
= 35,002 mm
43
= 675,145 m³/s
7. Debit banjir periode ulang 100 tahun
Q100 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 31,502 x 186
= 707,879 m³/s
8. Debit banjir periode ulang 200 tahun
Q200 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 35,003 x 186
= 786,542 m³/s
Hasil akhir data curah hujan adalah debit. Merencanakan waduk dan
bendungan membutuhkan perhitungan debit, baik debit banjir maupun debit
andalan. Pada bagian ini hasil perhitungan debit banjir seperti pada Tabel 4.4
Periode I A Q
C
ulang (mm) (km) (m³/s)
2 10,195 229,091
5 15,899 357,268
10 19,676 442,139
25 24,448 549,365
0,435 186,000
50 27,988 628,910
75 30,046 675,145
100 31,502 707,879
200 35,003 786,542
44
2. Kelembapan relatif
3. Letak lintang daerah
4. Penyiranan matahari
5. Kecepatan angin
6. Data curah hujan
7. Luas DAS
m
Menurut analisa metode F. J. Mock dengan menggunakan rumus P ,
N 1
sehingga hasil debit minimum dari tahun 2002 hingga 2009 dengan luas DAS
sebesar 186 km2 adalah 4,168 m3/detik pada tahun 2005. Adapun hasil debit minum
pertahunnya sebagai berikut:
1. Tahun 2002 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,363 m3/detik.
2. Tahun 2003 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,176 m3/detik.
3. Tahun 2004 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,244 m3/detik.
4. Tahun 2005 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,168 m3/detik.
5. Tahun 2006 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,240 m3/detik.
6. Tahun 2007 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,478 m3/detik.
7. Tahun 2008 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,260 m3/detik.
8. Tahun 2009 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,393 m3/detik.
45
Estimasi penduduk (∆T) = 2018-2000
= 18 tahun
Tingkat pertumbuhna penduduk (Ka) = (P2-P1)/∆T
= (1.000.000)/18
= 55.555,56
Rencana pertumbuhan penduduk (P0) = P2
= 2.500.000 jiwa
Tahun rencana untuk tahun 2025 (T) = 2025-2018
= 7 tahun
Perkiraan penduduk untuk tahun 2025 = P2 + (Ka x T)
= 2.888.889 jiwa
46
Jumlah penduduk = 2.500.000 jiwa
Debit kebutuhan air = (1,9 x 69 x 2.500.000)
= 327.750.000/ 1000
= 327.750/ (24 x 3600)
= 3,793 m3/dt
b. Kebutuhan kran utama
Kebutuhan air penduduk = 30%
Luas DAS = 69 km2
Jumlah penduduk = 2.500.000 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,3 x 69 x 2.500.000)
= 51.750.000/ 1000
= 51.750/ (24 x 3600)
= 0,598 m3/dt
3. Kebutuhan non domestik sekarang
a. Kebutuhan air industri sedang
Kebutuhan air = 0,30%
Luas DAS = 43 km2
Jumlah penduduk = 2.500.000 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,003 x 43 x 2.500.000)
= 322500/ 1000
= 322,5/ (24 x 3600)
= 0,003730 m3/dt
b. Kebutuhan air komersial pasar
Kebutuhan air = 0,40%
Luas DAS = 23 km2
Jumlah penduduk = 2.500.000 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,004 x 23 x 2.500.000)
= 230.000/ 1000
= 230/ (24 x 3600)
= 0,00266 m3/dt
c. Kebutuhan air sosial sekolah
47
Kebutuhan air = 15%
Luas DAS = 23 km2
Jumlah penduduk = 500 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,15 x 23 x 500)
= 1.725/ 1000
= 1,725/ (24 x 3600)
= 0,00001997 m3/dt
48
a. Kebutuhan air rumah tangga
Kebutuhan air penduduk = 190%
Luas DAS = 69 km2
Jumlah penduduk = 3.049.414 jiwa
Debit kebutuhan air = (1,9 x 69 x 3.049.414)
= 399.778.175,4/ 1000
= 399.778,175/ (24 x 3600)
= 4,627 m3/dt
b. Kebutuhan kran utama
Kebutuhan air penduduk = 30%
Luas DAS = 69 km2
Jumlah penduduk = 3.049.414 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,3 x 69 x 3.049.414)
= 63.122.869,8/ 1000
= 63.122,8698/ (24 x 3600)
= 0,730 m3/dt
6. Kebutuhan air non domestik
a. Kebutuhan air industri sedang
Kebutuhan air = 0,30%
Luas DAS = 43 km2
Jumlah penduduk = 3.049.414 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,003 x 43 x 3.049.414)
= 393.374,4/ 1000
= 393,3744/ (24 x 3600)
= 0,00455 m3/dt
b. Kebutuhan air komersial pasar
Kebutuhan air = 0,40%
Luas DAS = 43 km2
Jumlah penduduk = 3.049.414 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,004 x 23 x 3.049.414)
= 280.546/ 1000
49
= 280,546/ (24 x 3600)
= 0,00324 m3/dt
c. Kebutuhan air sosial sekolah
Kebutuhan air = 15%
Luas DAS = 23 km2
Jumlah penduduk = 1.000 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,15 x 23 x 1.000)
= 3450/ 1000
= 3,45/ (24 x 3600)
= 0,0000399 m3/dt
d. Kebutuhan air sosial rumah sakit
Kebutuhan air = 400%
Luas DAS = 23 km2
Jumlah penduduk = 700 tempat tidur
Debit kebutuhan air = (4 x 23 x 700)
= 64400/ 1000
= 64,4/ (24 x 3600)
= 0,000740 m3/dt
e. Kebutuhan air sosial kantor
Kebutuhan industri = 0,010%
Luas DAS = 23 km2
Jumlah penduduk = 3.049.414 jiwa
Debit kebutuhan air = (0,0001 x 23 x 3.049.414)
= 7.013,6/ 1000
= 7,0136/ (24 x 3600)
= 0,00008118 m3/dt
50
d. Debit komersial pasar = 0,00324 m3/dt
e. Debit komersial sekolah = 0,0000399 m3/dt
f. Debit komersial rumah sakit = 0,000745 m3/dt
g. Debit komersial kantor = 0,0000811 m3/dt
h. Debit irigasi = 3,4 m3/dt
i. Total kebutuhan = 8,766 m3/dt
10
8 DEBIT SUNGAI
6 DEBIT KEBUTUHAN
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN
51
Debit Kumulatif
Bulan
(m3/s) Debit (m3/s)
4-5 6,200 27,175
5-6 6,000 79,772
6,000 132,369
6-7
4,600 146,169
6,000 198,766
7-8
4,200 223,966
6,000 276,562
8-9
4,200 289,162
9-10 6,000 341,759
10-11 6,200 368,934
52