Anda di halaman 1dari 5

TUGAS EKONOMI MAKRO

KONSUMSI DAN INVESTASI

Bab 16 Buku Macroeconomics Second Edition


R. Glenn Hubbard, Anthony Patrick O’brien, Matthew Rafferty

Nama: Prinika Rafiuningtyas


NIM: 452374
Kelas Paruh Waktu 16

Dosen:
Duddy Roesmara Donna, Dr., S.E., M.Si.,
Chapter 16 Consumption and Investment

Macroeconomics Second Edition Glenn Hubbard, Anthony and Matthew (Pearson)

DAMPAK PANDEMI COVID-19

PADA KEGIATAN INVESTASI DI INDONESIA

Perilaku konsumsi dan investasi berperan penting dalam menjelaskan bagaimana


perekonomian merespon guncangan peristiwa tidak terduga yang berdampak pada seluruh
sektor perekonomian secara keseluruhan. Wabah COVID-19 yang terjadi sejak akhir tahun
2019 telah memberikan dampak serius pada hampir seluruh negara di dunia, termasuk
Indonesia. Di Indonesia, kasus COVID-19 pertama kali diumumkan pada tanggal 2 Maret 2020
dan terus meningkat hingga saat ini. Hingga 16 Mei 2020 di Indonesia jumlah kasus yang
terkonfirmasi sebanyak 17.025 pasien dan sebanyak 1.089 pasien meninggal dunia.

Grafik 1. Pertumbuhan Jumlah Pasien COVID-19 di Indonesia

Sumber : PHEOC Kemkes R1

Penularan COVID-19 telah tersebar di seluruh 34 provinsi, dengan Nusa Tenggara Timur dan
Gorontalo sebagai dua provinsi terakhir yang mencatatkan kasus COVID-19. DKI Jakarta
merupakan pusat penyebaran virus dengan distribusi 38,4 persen dari total kasus. Kemudian
disusul oleh Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Banten. Pandemi
COVID-19 memaksa seluruh negara untuk mengambil Langkah ekstrim untuk pencegah
penularan diantaranya pelarangan atau pembatasan perjalanan baik dalam maupun luar negeri,
penutupan perbatasan serta memperketat lalu lintas manusia antar wilayah.negara. Dalam skala
domestik beberapa negara memberlakukan lockdown yakni penutupan wilayah dan
penghentian segala aktivitas publik kecuali yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
pangan dan medis. Physical distancing serta karantina mandiri dengan memindahkan kegiatan
kantor, belajar dan ibadah di rumah. Di Indonesia, Pemerintah memberlakukan status
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) dibeberapa kota-kota besar. Pembatasan kegiatan tersebut tentu saja berimbas pada
aktivitas ekonomi diantaranya kegiatan konsumsi dan investasi.

Menurunnya aktivitas ekonomi menciptakan ancaman pada pemutusan hubungan kerja (PHK)
yang berakibat pada penurunan pendapatan masyarakat dan berimplikasi pada penurunan
tingkat konsumsi. Aktivitas produksi juga akan terhambat akibat terganggunya pasokan dan
distribusi serta turunnya investasi. Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM telah
mengakui, wabah COVID-19 adalah ancaman serius yang cepat atau lambat akan
mempengaruhi stabilitas suatu negara termasuk Indonesia. Penurunan nilai investasi akan
sangat terasa jika dilihat dari hubungan perdagangan yang melibatkan negara-negara
episentrum COVID-19, salah satunya RRT.

Pandemi COVID-19 merupakan bencana kemanusiaan yang berakibat sangat signifikan tidak
hanya pada kesehatan masyarakat, tetapi juga pada kegiatan sosial-ekonomi masyarakat.
Kondisi ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada triwulan I 2020 hanya
mampu tumbuh sebesar 2,97 persen (yoy). Kinerja pertumbuhan triwulan I 2020 ini terutama
disebabkan oleh melambatnya permintaan domestik, yakni konsumsi rumah tangga yang hanya
tumbuh sebesar 2,84 persen dan investasi hanya tumbuh sebesar 1,7 persen, serta konsumsi
pemerintah tumbuh sebesar 3,74 persen.

Namun pada April 2020 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data
realisasi investasi triwulan I 2020 (periode Januari-Maret), dengan total investasi mencapai
Rp210,7 triliun yang artinya terjadi kenaikan sebesar 8 persen dibandingkan periode yang sama
tahun 2019 sebesar Rp195,1 triliun. Kenaikan besar tersebut dialami investasi Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) yang meningkat sebesar 29,3 persen. Disatu sisi terjadi
penurunan pada Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 9,2 persen dibandingkan periode
sebelumnya.
Grafik 2. Realisasi Investasi Indonesia Triwulan I 2019-2020

Sumber : Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), 20 April 2020

Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi merupakan mesin pertumbuhan perekonomian


ketidakpastian ekonomi global akan mengakibatkan tekanan pada kinerja ekspor Indonesia,
sebagai akibatnya sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah permintaan di sektor
domestik (Konsumsi RT, Konsumsi Pemerintah dan Investasi). Untuk menjaga konsumsi
rumah tangga dan daya beli serta mempertahankan suplai dan stabilitas harga sekaligus
pemerintah harus mempromosikan investasi dengan insentif fiskal, quasi fiscal dan partisipasi
sektor swasta serta mempromosikan ekspor terutama produk manufaktur dan meningkatkan
kinerja sektor pariwisata.

- Terima Kasih -
DAFTAR PUSTAKA

Hubbard, R.Glenn. O’Brien, Anthony Patrick dan Rafferty, Matthew. 2014. Macroeconomics
Second Edition. Englad : Pearson.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). 2020. “Pengaruh COVID-19 terhadap


Investasi di Indonesia”,https://www.investindonesia.go.id/id/artikel-investasi/detail/pengaruh-
covid-19-terhadap-investasi-di-indonesia, diakses pada 16 Mei 2020.

Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. 2020. “BKPM: Realisasi Investasi Triwulan I
Tahun 2020 Naik 8% dengan Total Rp210,7 triliun”, https://setkab.go.id/bkpm-realisasi-
investasi-triwulan-i-tahun-2020-naik-8-dengan-total-rp2107-triliun/, diakses pada 16 Mei
2020.

Suminto. 2020. Economic Outlook 2020. Jakarta : Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

Kementrian Keuangan Republik Indonesia. 2020. Kerangka Ekonomi Makro Dan Pokok-
Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2021. Jakarta : Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai