Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MANDIRI

KEPERAWATAN KELUARGA

Topik : Resume Konsep Keperawatan Keluaga

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pengampu :

Ani auli Ilmi, S.kep.,Ns.,M.kep.,Sp.kep.kom


Eny Sutria,S.kep.,M.kes
A.tenri ola Rivai, M.kes
Hasnah, S.kep.,Ns.,M.kes

OLEH

RIZKY

70300117073

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN 2020
A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, memepertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosiaonal, serta sosial dari tiap anggota
keluarga (Duvan dan Logan,1982)
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdirir dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan yinggal di suatu tempat dibawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Depkes RI. 1998)
Keluarga adalah lembaga sosial dasar darimana semua lembaga atau pranata
sosial lainnya berkembang. Di masyarakat manapun di dunia keluarga merupupakan
kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam
kehidupan individu.(Barwoko dan Suryanto, 2004)
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah, adopsi atau perkawinan.(WHO.1969)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya
atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.(UU. No.10 1992)
B. Tipe-Tipe Keluarga
Ada enam tipe keluarga menurut Effendi (1998), yaitu :
1. Keluarga inti (Nuclear Family), terdiri dari ayah, ibu, dan anak -anak.
2. Keluarga besar (Extended Family), adalah keluarga inti ditambah dengan
sanak saudara, misalnya : nenek, kakak, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi
dan sebagainya.
3. Keluarga berantai (Serial Family), terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih
dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga duda/janda (Single Family), adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi (Composite), adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga kabitas (Cohabitation), adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan
tetapi membentuk suatu keluarga.
Keluarga Indonesia umumnya menganut tipe keluarga besar (Extended Family),
karena masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku hidup dalam suatu
komunitas dengan adat istiadat yang sangat kuat.
C. Pendekatan Keperawatan Keluarga
1. Model lingkungan Nightingale
Dalam sebuah dokumen yang berjudul “Training Nurses for the Sick Poor”
(Nightingale, 1949) ia mengatakan perawat untuk terlibat dalam perawatan orang
sakit dan keperawatan kesehatan di lingkungan rumah. Nightingale melakukan
berbagai upaya untuk mendorong wanita awam memberikan asuhan keperawatan
yang baik dirumah mereka diikuti dengan upayanya membuat program pelatihan
untuk perawat ‘profesional’.
2. Teori Pencapaian Tujuan King
Imogene King (1981, 1987) Dalam karya awalnya, King memasukkan pendekatan
keluarga sebagai ruang lingkup. Konsep King mengenai klien individu dapat
diperluas hingga memasukkan keluarga karena modelnya mencakup konsep yang
relevan dengan keluarga seperti persepsi, interaksi, komunikasi, transaksi, ruang,
waktu, tumbuh kembang dan stress (Whall & Fawcett; 1991a). King secara luas
mendefinisikan keluarga sebagai kelompok kecil individu yang diikat bersama
untuk sosialisasi anggotanya dan untuk menurunkan nilai dan norma perilaku di
sepanjang rentang kehidupan (King, 1983; Frey & Sieloff 1995). Keluarga
dipandang baik sebagai suatu sistem interpersonal maupun sistem sosial. Sejak
awal tahun 1989, perawat menggunakan model King dalam memberikan asuhan
keluarga.
3. Model Adaptasi Roy
Roy menjelaskan bahwa keluarga, individu, kelompok, organisasi sosial, dan
komunitas, dapat menjadi unit analisis dan fokus praktik keperawatan. Hanna dan
Roy (2001) membahas kesinambungan pengembangan model Roy tekait dengan
keperawatan keluarga dan mencatat bahwa keluarga dapat dijabarkan sebagai
ruang lingkup individu atau keluarga dapat dijabarkan sebagai orang atau
kelompok yang saling terkait.
4. Model Sistem Kesehatan Newman
Newman (1983) mendefinisikan keluarga sebagai “sebuah kelompok yang terdiri
atas dua orang atau lebih yang menciptakan dan mempertahankan budaya umum.
Menurut Newman, keluarga dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas
subsistem anggota keluarga. Fokus teori Newman adalah pada hubungan antar
individu anggota keluarga. Tujuan keluarga adalah mempertahankan stabilitas
dengan menjaga integritas struktur dasar keluarga tersebut (Whall & Faweet,
1991b). Anderson dan Tomlinson (1992) menyajikan paradigma Sistem
Kesehatan Keluarga yang menggabungkan beberapa konsep kesehatan keluarga,
praktik keperawatan, dan Model sistem Perawatan Kesehatan Newman.
5. Keluarga sebagian besar dipandang sebagai ruang lingkup klien individu dan
bukan sebagai penerima pelayanan kesehatan itu sendiri. Model perawatan diri
Orem dapat diperluas hingga memasukan keluarga sebagai unit perawatan. Gray
(1996) menyatakan bahwa setiap individu anggota keluarga dapat dipandang
sebagai agens perawatan diri yang memberikan kontribusi berkelanjutan bagi
kesehatannya sendiri. Anggota keluarga baik secara individu atau kelompok dapat
melakukan atau menjalankan keharusan perawatan diri yang meliputi sikap
mengenai kesehatan dan kemampuan untuk melaksanakan perilaku perawatan diri.
6. Ilmu Tentang Manusia sebagai Kesatuan Rogers
Rogers, menyatakan bahwa keluarga adalah medan energi sistem terbuka yang
konsisten yang selalu berubah sebagai respons terhadap interaksinya dengan
lingkungan. Casey (1996) menerapkan teori Rogers pada keperawatan keluarga,
dengan mempertimbangkan unit keluarga sebagai kesatuan. Casey menjabarkan
konsep keluarga, dari perspektif Roger sebagai suatu sistem terbuka yang terus
menerus berinteraksi dengan lingkungan melalui pertukaran materi dan energi,
yang makin lama makin kompoleks, yang saling bergantung tetapi sama-sama
membentuk kesatuan yang berbeda yang secara terus menerus dipengaruhi oleh
informasi di dalam lingkungan dan bergantung pada permeabilitas batasanyya,
keluarga berespon terhadap input secara konstan, yang saling bergantung tetapi
sama-sama membentuk kesatuan yang berbeda yang secara terus menerus
dipengaruhi oleh informasi di dalam lingkungan dan bergantung pada
permeabilitas batasanyya, keluarga berespon terhadap input secara konstan.
Kerangka konsep Rogers telah digunakan oleh para peneliti keperawatan sebagai
sebuah dasar untuk teori keperawatan mendasar dan sebagai dasar untuk praktik
keperawatan keluarga.
D. Tahapan Perkembangan Keluarga
Perkembangan kekuarga merupakan model kerangka kerja yang
memperkenalkan bahwa keluarga berkembang melalui pengalaman dan transisi peran
yang dialami selama perkembangan. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam melihat
perkembangan keluarga dapat dilihat melalui tugas perkembangan keluarga. Tugas
perkembangan keluarga harus dipenuhi setiap perkembangannya. Dalam
perkembangan keluarga sebagai sistem berkembang ke arah tingkatan fungsi yang
lebih tinggi sehingga berdampak ke berbagai hal. Keluarga dituntut untuk memenuhi
tugas perkembangan di setiap periode transisi perkembangan keluarga. Keluarga akan
mampu memenuhi tugas perkembangan keluarga.
1. Keluarga Pemula atau Pasangan Baru
Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga baru
keluarga yang menikah atau prokreasi dan perpisahan dari keluarga asal atau
status lajang ke hubungan baru yang intim. Tahap perkawinan atau pasangan
menikah saat ini berlangsung lebih lambat.
2. Keluarga Menanti Kelahiran Anak
Tahap ini dimulai dengan kelahiran anak pertama sampai bayi berusia 30bulan.
3. Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah
Tahap perkembangan ini siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama
berusia 2,5tahun dsn terakhir ketika anak berusia 5 tahun. Sekarang keliarga
mungkin terdiri dari tiga hingga lima orang dengan posisi suami-ayah,istri-
ibu,anak laki-laki – saudara, anak perempuan – saudari. Keluarga lebih menjadi
majemuk dan berbeda. (Dwall dan Miller,1985).
4. Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah
Tahap ini di mulai ketika anak pertama telah berusia 6tahun dan mulai masuk
sekolah dasar dan berakhir pada usia 13tahun, awal dari masa remaja.
5. Keluarga Dengan Anak Remaja
Ketika anak pertama melewati umur 13 tahu, tahap ke-5 dari siklus kehidupan
keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6-7 tahun, meskipun tahap ini
lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika
anak masih tinggal dirumah hingga 19-20 tahun.
6. Keluarga Yang Melepaskan Anak Usia Dewasa Muda
Permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama sampai
anak terakhir meninggalkan orangtua sehingga dikenal sebagai “sarang yang
kosong”. Tahap ini berjalan singkat atau agak panjang, tergantung pada beberapa
banyak anak yang ada didalam rumah atau berapa banyak anak yang belum
menikah yang masih tinggal dirumah setelah tamat SMA dan perguruan tinggi.
Meskipun tahap ini biasanya dalam 6-7tahun,namun tahap melepaskan anak juga
dapat berlangsung lebih lama dalam keluarga dengan dua orangtua, mengingat
anak-anak yang lebih tua baru meninggalkan orang tua setelah tamat perguruan
tinggi dan mulai bekerja. Pada banyak keluarga di Indonesia tahap ini tidak di
lampaui karena akan ada anak yang tetap menemani orang tuanya walaupun telah
menikah atau membentuk keluarga baru.
7. Keluarga Lansia
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan salah satu atau kedua
pasangan telah memasuki fase pensiun,terus menerus berlangsung sehingga salah
satu pasangan meninggal,dan berakhir dengan pasangan lain yang telah
meninggal.
E. Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga
1. Keluarga Pemula atau Pasangan Baru.
a. Menciptakan perkawinan yang saling memuaskan
b. Menghubungkan jalinan persaudaraan yang harmonis.
c. Merencanakan keluarga.
2. Keluarga Menanti Kelahiran
a. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintregrasikan
bayi baru ke dalam keluarga).
b. Rekonsiliasi tugas – tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarganya.
c. Mempertahan hubungan perkawinan yang memuaskan.
3. Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah,ruangan bermain,privasi
dan keamanan.
b. Mensosialisasikan anak.
c. Mengintregrasi anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak –
anak yang lain.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan
dan hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan
komunitas).
4. Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah.
a. Mensosialisasikan anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
b. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
c. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.
5. Keluarga Dengan Anak Remaja
a. Menyeimbangkan kebebasan dan tanggungjawab ketika remaja menjadi dewasa
dan semakin mandiri.
b. Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
c. Berkomonikasi secara terbuka antara orang tua dengan anak
6. Keluarga yang Melepaskan Anak Usia Dewasa Muda
a. Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
b. Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan.
c. Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan baik dari pihak suami maupun
istri
7. Keluarga Lansia
a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.
b. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun.
c. Mepertahankan hubungan perkawinan.
d. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan.
e. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi.
f. Meneruskan untuj memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi hidup)
F. Tugas Kesehatan Keluarga
1. Mengenal masalah kesehatan
Kesehatan merupakan bagian dari kebutuhan keluarga yang tidak boleh di
abaikan, karna kesehatan berperan penting dalam keluarga.
2. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga
Peran ini merupakan upaya keluarga untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai
dengan keadaan keluarga
Adapun klarifikasi nya adalah :
3. Apakah masalah dirasakan oleh keluarga?
4. Apakah kepala keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang di hadapi salah
satu anggota keluarga?
5. Apakah kepala keluarga takut akibat dari terapi yang di lakukan terhadap salah
satu anggota keluarga nya?
6. Apakah kepala keluarga percaya pada petugas kesehatan?
7. Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau fasilitas kesehatan?
8. Memberikan perawatan pada keluarga yang sakit
Pemberian secara fisik merupakan beban paling berat yang di rasakan keluarga
(friedman,1998)
Suprajitno (2004) menyatakan bahwa keluarga memiliki keterbatasan dalam
mengatasi masalah keperawatan keluarga,
Untuk mengetahui yang dapat di kaji yaitu :
Apakah keluarga aktif dalam ikut merawat pasien
Bagaimana keluarga mencari pertolongan dan mengerti tentang perawatan yang di
perlukan pasien ?
Bagaimana sikap keluarga terhadap pasien ?
9. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
a. Pengetahuan keluarga tentang sumber yang di miliki di sekitar lingkungan rumah
b. Pengetahuan tentang penting nya sanitasi lingkungan dan manfaat nya
c. Kebersamaan dalam meningkat kan dan memelihara lingkngan rumah yang
menunjang kesehatan
10. Menggunakan pelayanan kesehatan
Untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam memanfaatkan sarana kesehatan
yang perlu di kaji tentang :
a. Pengetahuan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat di jangkau keluarga
b. Keuntungan dari adanya fasilitas kesehatan
c. Kepercayaan keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang ada
d. Apakah fasilitas kesehatan dapat terjangkau oleh keluarga.
G. Peran Perawat Keluarga
1. Sebagai pendidik, perawat bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan
kepada keluarga,terutama untuk memandirikan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang memiliki masalah kesehatan.
2. Sebagai koordinator pelaksana pelayanan keperawatan, perawat bertanggung
jawab memberikan pelayanan keperawatan yang komprehensif.
3. Sebagai pelaksana pelayanan perawatan, pelayanan keperawatan dapat diberikan
kepada keluarga melalui kontak pertama dengan anggota keluarga yang sakit yang
memiliki masalah kesehatan.
4. Sebagai supervisor pelayanan keperawatan, perawat melakukan supervise ataupun
pembinaan terhadap keluarga melalui kunjungan rumah secara teratur, baik
terhadap keluarga berisiko tinggi maupun yang tidak.
5. Sebagai pembela (advokat), perawat berperan sebagai advokat keluarga untuk
melindungi hak-hak keluarga sebagai klien.
6. Sebagai fasilisator, perawat dapat menjadi tempat bertanya individu, keluarga, dan
masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka
hadapi sehari-hari serta dapat membantu memberikan jalan keluar dalam
mengatasi masalah.
7. Sebagai peneliti, perawat keluarga melatih keluarga untuk dapat memahami
masalah-masalah kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga.
8. Sebagai modifikasi lingkungan, perawat komunitas juga harus dapat memodifikasi
lingkungan, baik lingkungan rumah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan
sekitarnya agar dapat tercipta lingkungan yang sehat. (Sudiharto dan Sri
Setyowati, 2007)
H. Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga
1. Pelayanan keperawatan keluarga mencakup Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang diberikan kepada klien sepanjang
rentang kehidupan dan sesuai tahap perkembangan keluarga. Berbagai bentuk
upaya pelayanan kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif,
maupun resosialitatif
2. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dengan
melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan, peningkatangizi, pemeliharaan
kesehatan baik individu maupun semua anggota keluarga, pemeliharaan kesehatan
lingkungan,olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks.
3. Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
kesehatanterhadap keluarga melalui kegiatan imunisasi,pemeriksaan kesehatan
berkala melalui posyandu, puskesmas dan kunjunganrumah, pemberian vitamin A,
iodium, ataupun pemeriksaan dan pemeliharaankehamilan, nifas dan menyusui.
4. Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit
ataumasalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah,
perawatanorang sakit sebagai tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit,
perawatan ibuhamil dengan kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun
perawatan talipusat bayi baru lahir
5. Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah
ataukeluarga-keluarga yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta
dancacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patch
tulangdan lain sebagainya, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk
efektifpada penderita TBC, dll.
6. Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita (anggota
keluarga) ke masyarakatyang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat
seperti, penderita AIDS,kusta dan wanita tuna susila.
DAFTAR PUSTAKA
Mary A. Nies. Keperawatan Kesehatan Komunitas Keluarga. 2019. Elsevier. Jakarta
Form Penilaian Lembar Tugas Mandiri (LTM) – Individu

Nama Mahasiswa : RIZKY

NIM : 70300117073

Kelas/Semester : KEPERAWATAN B / SEMESTER VI

Topik : Resume Konsep Keperawatan Keluaga

No. Aspek Penilaian Bobot Nilai Nilai


1. Isi dari LTM
a. Menjawab pertanya/masalah
b. Masalah dibahas dengan dalam 50
c. Penggunaan teori yang tepat dan jelas
d. Terkait antar topik dan pembahasan
e. Tidak plagiarisme
2. Alur Penulisan
a. Mudah dipahami 20
b. Saling terkait antara paragraf
c. Saling terkait antar tema
3. Format penulisa
a. Memperhatikan kaidah penulisan dan EYD 10
b. Penulisan menggunakan format APA
c. Kerapihan penulisan
4. Penggunaan refensi
a. Referensi jelas (teksbook/buku wajib maksimal
10 tahun terakhir dan jurnal maksimal 5 tahun 10
terakhir)
b. Jumlah referensi yang digunakan
c. Penggunaan referensi lain seperti berita online,
data statistik, sumber harus tepat dan jelas.
5. Waktu pengumpulan
10
Sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
Total Nilai 100

Catatan : ....................................................................................................................................

Tanggal Dikumpulkan : 19 Maret 2020


Dosen Pengampu :

Tanda Tangan : ...........................................

Anda mungkin juga menyukai