Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH KEMITRAAN KOPERASI MANDIRI JAYA

TERHADAP PENDAPATAN ANGGOTA PADA PT PATIWARE


KABUPATEN BENGKAYANG

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH

YUGA AMANDA
NIM F1032131052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNG PURA
PONTIANAK
2018
PENGARUH KEMITRAAN KOPERASI MANDIRI JAYA TERHADAP
PENDAPATAN ANGGOTA PADA PT PATIWARE
KABUPATEN BENGKAYANG

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH

YUGA AMANDA
NIM F1032131052

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Rustiyarso, M.Si Dr. F.YKhosmas, M.Si


NIP.196008131987031004 NIP. 195709111987031000

Mengetahui
Dekan FKIP UNTAN Ketua Jurusan P IIS

Dr. H. Martono, M.Pd Dr. Hj. Sulistyarini, M.Si


NIP.196803161994031014 NIP. 19651117199032001
PENGARUH KEMITRAAN KOPERASI MANDIRI JAYA TERHADAP
PENDAPATAN ANGGOTA PADA PT PATIWARE KABUPATEN
BENGKAYANG

Yuga Amanda, Rustiyarso, F.Y Khosmas


Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Pontianak
Email : ayugaamanda@gmail.com

Abstract
The general problem in this research is "Is There Effect of Mandiri Jaya Cooperative
Partnership on Member Income Rate at PT Patiware Oil Palm Plantation in Distric of
Sungai Raya Kepulauan Bengkayang Regency". The method used in this research is
descriptive method with form of study relationship with population 100 people and a
sample of 80 people. Data collection techniques used are direct communication techniques,
indirect communication techniques, and document study techniques. Meanwhile, to analyze
the data of researchers using computerized SPSS version 16 and Ms Excel 2010. Based on
the research data obtained, it is stated there is influence between partnership of
independent cooperative victorious against the level of income members at PT Patiware oil
palm plantations in Distric Sungai Raya Bengkayang Regency with coefficient value
correlation of 0.516 at the intermediate relationship interpretation level. then the value of R
Square 0,266 is determined by the formula KD = R ^ 2 x 100% (KD = 0,266 x 100%) to
26,6%, meaning that influence from partnership of independent cooperative to member
income equal to 26,6% and the rest influenced by factors outside the researcher.

Keywords: Cooperative Partnership, Oil Palm, Member's Revenue

PENDAHULUAN
Koperasi merupakan usaha bersama dari Sebuah koperasi dikatakan berhasil atau
kelompok orang yang mempunyai sukses jika mampu mensejahterakan anggota
kepentingan yang sama dengan tujuan melalui peningkatan tingkat pendapatanya.
meningkatkan tingkat pendapatan anggotanya. Dalam hal ini, semakin baik kinerja koperasi,
Selain itu koperasi merupakan gerakan maka semakin besar kemampuan koperasi
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas meningkatkanpendapatan anggotanya.Banyak
kekeluargaan. Koperasi berasal dari bahasa usaha yang dilakukan koperasi demi mencapai
latin (coopere) yang berarti kerja sama yang tujuan meningkatkan pendapatan anggotanya.
berdasarkan atas asas kekeluargaan yang Salah satunya dengan kegiatan usaha
anggotanya terdiri dari orang perorangan yang kemitraan dengan perusahaan perkebunan
mempunyai badan hukum resmi dengan dalam penggarapan lahan yang kurang
tujuan untuk mensejahterakan anggota melalui produktif menjadi lahan yang produktif. Kerja
peningkatkan pendapatanya. sama kemitraan ini merupakan kolaborasi
Secara umum koperasi dikendalikan kedua belah pihak baik pada koperasi
secara bersama oleh seluruh anggotanya, maupunperusahaan dengan kesepakatan yang
dimana setiap anggota memiliki hak suara telah disetujui.
yang sama dalam setiap keputusan yang Koperasi Mandiri Jaya merupakan salah
diambil koperasi. Pembagian keuntungan satu koperasi yang terletak di daerah
koperasi biasa disebut sisa hasil usaha atau Kecamatan Sungai Raya Kepulauan
SHU biasanya dihitung berdasarkan Kabupaten Bengkayang. Koperasi ini berdiri
partisipasi anggota.

1
pada tahun 2008 dengan badan hukum No : Kemitraan ini pun disepakati dengan
60BH/XVII/IDK/2008 dirikan oleh beberapa perjanjian bersama dimana PT Patiware
rakyat desa rukma jaya. Berdirinya koperasi sebagai perusahaan inti yang membangun atau
ini didasari dengan kesulitan masyarakat menggarap kebun inti dan kebun plasma
sekitar yang wajib dalam mengelola tanah masyarakat dengan kesepakatan lahan inti
hibahan dari pemerintahan Kabupaten untuk perusahaan dan 2000 hektar lagi
Bengkayang pada tahun 2007, mereka menjadi perkebunan plasma untuk anggota
mendapat tanah hibahan dari Pemda seluas 1 dengan perjanjian bagi hasil 60 % untuk
kapling atau sama dengan 2 hektar setiap KK anggota yang terinci menjadi 30 % dan
dengan catatan tanah tersebut wajib digarap pembayaran kredit sampai kredit lunas, 30 %.
dengan tanaman pertanian atau perkebunan. Sisanya sebesar 40 % menjadi milik
Ini merupakan langkah dari pemerintahan perusahaan atas biaya pemeliharaan kebun
Kabupaten Bengkayang untuk melakukan plasma. Pendapatan 30% yang menjadi hak
upaya pemerataan pendapatan masyarakat di anggota sesuai perjanjian atas kepemilikan
menengah kebawah melalui program kebun plasma pertama kali diterima anggota
pemanfaatan lahan non produktif menjadi pada tahun 2015. Pembagian ini dilakukan
lahan yang produktif di Kabupaten setiap triwulan sekali hingga sampai pada saat
Bengkayang khususnya di Kecamatan Sungai ini. Perkembangan pendapatan pada tahun
Raya Kepulauan. 2015 – 2016 dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Daftar Penerimaan Pendapatan Anggota Setiap Triwulan


Tahun Pendapatan Anggota Pertriwulan Total Pendapatan
Pertahun
Maret Juni September Desember
2015 Rp 120.000 Rp 130.000 Rp 200.000 Rp 225.000 Rp 675.000
2016 Rp 320.000 Rp 445.000 Rp 890.000 Rp 715.000 Rp 2.370.000

Dapat dilihat pada tahun 2015 sebagai kedua setiap triwulanya sebesar Rp 125.000 –
tahun pertama kenaikan pendapatan pada Rp 445.000 ini disebabkan pendapatan yang
setiap triwulanya sebesar Rp 10.000 – Rp diterima dari hasil kemitraan koperasi masih
70.000 ini disebabkan pendapatan yang belum maksimal ditahun kedua saat
diterima dari hasil kemitraan koperasi masih pendapatan diterima. Sementara untuk
belum maksimal pada tahun pertama melihat perkembangan kenaikan pendapatan
pendapatan itu diterima. Sementara pada dari pertahun 2015 – 2016 dapat dilihat pada
tahun 2016 kenaikan pendapatan pada tahun tabel berikut:

Tabel 2. Daftar Perkembangan Pendapatan Tahun 2015-2016


Tahun Jumlah Pendapatan Dari 100 Anggota Persentasi (%) Kenaikan/
Penurunan Pendapatan
2015 Rp 67.500.000 -
2016 Rp 237.000.000 251 %

Dari tabel 2 diatas dapat dilihat empat kalilipat dari tahun sebelumnya yang
perkembangan pendapatan tahun 2015 – akan diterima anggota dengan harapan akan
2016 mengalami kenaikan sebesar 251 %. dapat meningkatkan sebagian tingkat
Dengan kenaikan tingkat pendapatan hampir pendapatan anggota. Tetapi kenyataanya

2
yang peneliti lihat dilapangan bahwa yang mana masih terjadinya kesenjangan
kenaikan pendapatan tersebut masih belum pendapatan antara anggota. Ini dapat di
mampu meningkatkan pendapatan anggota perhatikan pada tabel berikut:

Tabel 3. Tingkat Perbandingan Pendapatan 100 Anggota Sebelum dan Sesudah Menjadi
Anggota Koperasi Mandiri Jaya
NO TINGKAT SEBELUM SESUDAH PERSENTASE (%)
PENDAPATAN Kenaikan / Penurunan
1 < Rp 1.500.000 13 orang 10 orang 3 % Turun

2 Rp 1.500.000, - < Rp 44 orang 37 orang 7 % Turun


2.000.000
3 Rp 2.000.000, - < Rp 26 orang 31 orang 5 % naik
2.500.000
4 > Rp 2.500.000 17 orang 22 orang 5 % naik

Dari tabel 3 perbandingan tingkat koperasi baik pada saat ini maupun masa yang
pendapatan anggota diatas dapat dilihat hanya akan datang. (3) Bagi Pembaca Hasil
terjadi kenaikan dan penurunan 3 % - 7 % penelitian ini menjadi sumber penambah
kenaikan tingkat pendapatan anggota setelah pengetahuan dan wawasan serta dapat
menjadi anggota koperasi. Ini membuktikan dijadikan sumber referensi tambahan bagi
bahwa kemitraan koperasi masih belum bisa pembaca yang memerlukan.
memberikan kontribusi dalam memperbaiki Menurut Muhammad hatta (dalam
kesenjangan pendapatan anggota. Sukamadiyo 1996: 4) menyatakan bahwa
Dari latar belakang diatas, maka “koperasi adalah usaha bersama untuk
ditemukan sebuah masalah masih terjadinya memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
kesenjangan tingkat pendapatan walaupaun berdasarkan tolong menolong ”.Suatu
sudah terjalinya kegiatan kemitraan koperasi organisasi koperasi adalah suatu perkumpulan
mandiri jaya, maka dari itu peneliti dari sejumlah orang yang bergabung secara
memandang perlu untuk melakukan rencana sukarela untuk mencapai suatu tujuan yang
penelitian yang berjudul “Pengaruh Kemitraan sama melalui pembentukan suatu organisasi
Koperasi Mandiri Jaya Terhadap Tingkat yang diawasi secara demokratis, melalui
Pendapatan Anggota Pada PT Patiware penyetoran suatu kontribusi yang sama untuk
Perkebunan Sawit Di Kecamatan Sungai Raya modal yang diperlukan dan melalui
Kepulauan Kabupaten Bengkayang”. pembagian resiko serta manfaat yang wajar
Tujuan penelitian secara umum maka dari usaha, di mana anggotanya berperan
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara aktif (International Labor
bagaimana pengaruh kemitraan koperasi Organization, 1996).
Mandiri Jaya terhadap tingkat pendapatan Berdasarkan pendapat para ahli diatas
anggota pada PT Patiware perkebunan kelapa koperasi merupakan sekumpulan beberapa
sawit Kecamatan Sungai Raya Kepulauan orang yang tergabung secara sukarela
Kabupaten Bengkayang. membentuk organisasi atas dasar persamaan
Penelitian ini di harapakan memberikan nasib untuk memperbaiki perekonomian.
manfaat (1) Bagi Penulis yang dapat Menurut Hendar dan Kusnadi (yang
menambah pengetahuan dan pengalaman dikutip Astri Nurmala Sari 2012:15) “unsur –
dalam penerapan disiplin ilmu yang telah di unsur yang ada dalam organisasi koperasi
terima selama perkuliahan. (2) Bagi Koperasi pada umumnya meliputi: (1) keanggotaan
Adanya penelitian ini menjadi evaluasi kinerja

3
koperasi, (2) rapat anggota, (3) pengawas, (4) perusahaan inti, program kemitraan
pengelola”. merupakan peluang pembangunan usaha pada
Demi menggerakan potensi sumber daya kondisi keterbatasan usaha pada kondisi
ekonomi bertujuan meningkatkan pendapatan keterbatasan lahan dan modal (Harris Hasyim
anggota. Maka untuk mencapai tujuan 2005:13).
tersebut, koperasi melakukan salah satu Kemitraan juga merupakan usaha
upaya, yaitu dengan melakukan kerja sama alternatif yang dapat menjadi jalan keluar
dalam bentuk kemitraan dengan harapan dapat dalam mengeliminasi kesenjangan antara
mengembangankan usaha koperasi. usaha kecil dan menengah dengan usaha
Menurut Pandji Anoraga (2007:58) besar, maka dari itu faktor yang perlu
“kemitraan adalah mengacu pada pengertian diperhatikan dalam menjamin keberhasilan
bekerja sama antar pengusaha dengan kemitraan antara kedua belah pihak adalah
tingkatan yang berbeda”. Dalam hal ini yang komunikasi.
menjadi titik perhatian adalah hubungan Menurut Fadjar (2006: 24), faktor-faktor
antara pengusaha kecil dengan pengusaha yang perlu diperhatikan untuk menjamin
besar. Sejalan dengan hal tersebut, istilah kemitraan atau kerjasama antara kedua belah
kemitraan sendiri mengandung arti bahwa pihak berhasil antara lain harus ada
meskipun tingkatnya berbeda, hubungan yang komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik
terjadi merupakan hubungan yang setara para pelaku usaha kemitraan akan membantu
(sebagai mitra), bukan sebagai bentuk lawan bicaranya memahami maksud dan
hubungan yang merupakan manifestasi berusaha mencapai klaim-klaim kesahihan
hubungan patron-klien (Edy Proyono, 1997). dan arah orientasi yang jelas, profesionalisme
Konsep tersebut diperkuat pada peraturan serta saling menguntungkan (win-
pemerintah No 44 Tahun 1997 yang winsolution).
menerangkan bahwa bentuk kemitraan yang Pelaksanaan kemitraan secara sehat
ideal adalah saling memperkuat, saling dengan usaha kecil memerlukan upaya
menguntungkan, dan saling menghidupi khusus, misalnya pembinaan yang tidak hanya
(Sumardjono dkk, 2004: 16-17). terbatas pada pembinaan finansial dan teknis
Sedangkan menurut Hafsah (2000:43) tetapi termasuk manajemen. Berkembangnya
“kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang kemitraan usaha merupakan indikasi dari
dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam sudah mulai berbuahnya strategi usaha agar
jangka waktu tertentu untuk meraih setiap pihak yang bersaing dapat menang
keuntungan bersama dengan prinsip saling dalam setiap sasarannya.
membutuhkan dan saling membesarkan”. Kemitraan usaha perkebunan diharapkan
Jadi, kemitraan koperasi merupakan mampu mensinergiskan kekuatan para pelaku
kerjasama koperasi sebagai perusahaan kecil utama usaha kemitraan (petani dan
dengan pihak perusahaan besar dibangun perusahaan) serta beberapa unsur penunjang
berdasarkan pembinaan dan pengembangan lainnya seperti pemerintah, lembaga keuangan
oleh usaha besar dengan memperhatikan mitra nasional, lembaga swadaya masyarakat,
prinsip saling memerlukan, saling lembaga penelitian, dan perguruan tinggi
memperkuat, dan saling menguntungkan. pada (Fadjar 2006: 46-60).
kedua pihak dengan suatu perjanjian yang Berdasar riset yang dilakukan peneliti,
disepakati bersama. bilamana dalam objek penelitian ini
Kebijakan program kemitraan merupakan pendapatan anggota maka subyek penelitianya
salah satu strategi pembangunan andalan adalah pengurus dan perusahaan. Koperasi
pemerintah yang berpihak kepada pengusaha mandiri jaya menerapkan pola kemitraan
kecil dan menengah yang merupakan harapan perkebunan kelapa sawit PIR – KKPA dalam
untuk meningkatkan kegiatan usaha dan membangun usaha perekebunan kelapa sawit
pendapatan serta memperbaiki tingkat kepada PT Patiware dengan tujuan
kesejahteraan masyarakat sedangkan bagi

4
memperbaiki tingkat perekonomian anggota Rukminto Adi (2007:27) mengemukakan
berupa peningkatan pendapatan anggota. partisipasi anggota adalah keikutsertaan
Menurut Yan Fauzi, dkk (2012:23) PIR – masyarakat dalam proses pengidentifikasian
KKPA adalah perusahaan yang bersekala masalah dan potensi yang ada di masyarakat
menengah besar milik swasta, BUMN/BUMD pemilihan dan pengambilan keputusan tentang
dan atau koperasi yang melakukan kegiatan alternatif solusi mengenai masalah,
usaha di bidang perkebunan. Kebun plasma pelaksanaan upaya, mengatasi upaya, dan
adalah areal kebun yang dibangun dilahan keterlibatan masyarakat dalam proses
milik petani peserta dengan tanaman mengevaluasi perubahan yang terjadi.
perkebunan oleh perusahaan inti dengan Partisipasi anggota memegang peranan
menggunakan pendanaan dari KKPA. yang menentukan dalam perkembangan
Sedangkan Menurut Hafsah (2000:68) koperasi. Partisipasi anggota dapat
pola inti plasma merupakan pola hubungan menimbulkan rangkaian kegiatan yang
kemitran antara kelompok mitra usaha sebagai berhubungan dengan hak dan kewajiban
plasma dengan perusahaan inti yang bermitra. mereka sebagai pemilik koperasi. Kurangnya
Salah satu contoh kemitraan ini adalah pola partisipasi anggota akan mengakibatkan
Perusahaan Inti Rakyat (PIR), di mana kemiskinan ide-ide dari anggota yang akan
perusahaan inti menyediakan lahan, sarana menghambat perkembangan koperasi.
produksi, bimbingan teknis, manajemen, Widianti (1996:199) mengemukakan
menampung, mengolah dan memasarkan hasil bahwa “partisipasi anggota dapat di ukur dari
produksi, disamping itu perusahaan inti tetap kesediaan anggota untuk memikul kewajiban
memproduksi kebutuhan perusahaan. dan menjalankan hak keanggotaannya secara
Sedangkan kelompok mitra usaha memenuhi bertanggungjawab, dengan demikian maka
kebutuhan perusahaan sesuai dengan partisipasi anggota dapat dikatakan baik, akan
persyaratan yang telah disepakati sehingga tetapi jika ternyata hanya sedikit anggota yang
hasil yang diciptakan harus mempunyai daya menunaikan dan melaksanakan haknya secara
kompetitif dan nilai jual yang tinggi bertanggungjawab maka pasrtisipasi anggota
Jadi, pola PIR – KKPA atau bisa juga dapat dikatakan rendah.Jadi dapat dimaknai
disebut pola inti plasma merupakan pola bahwa partisipasi anggota merupakan
kemitraan perkebunan sawit yang keterlibatan mental dan emosional dari
memanfaatkan kontribusi perusahaan inti anggota koperasi dalam memberikan intensif
dalam melakukan pembangunan perkebunan terhadap kegiatan yang dilakukan koperasi
plasma para petani dengan menggunakan dalam rangka mencapai tujuan bersama.
pendanaan dari Kredit Koperasi Primer untuk Dalam menjalankan proses ini sangat
Anggota melalui partisipasi anggota, diperlukan banyak kontribusi dari berbagai
partisipasi pengurus dalam pengelolaan kebun pihak, terutama pihak koperasi melalui
plasma. partisipasi pengurus dalam menjalankan
Partisipasi pada dasarnya merupakan organisasi koperasi sesuai rapat anggota
keikutsertaan seseorang baik secara mental tahunan dan menjalankan proses
maupun emosional terhadap kegiatan tertentu. kemitraansesuai dengan kesepakatan dengan
Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh perusahaan inti.
Winardi.Menurut Winardi (1996 : 63) bahwa Menurut Sukamdiyo (1996:12) pengurus
partisipasi anggota adalah turut sertanya merupakan wakil para anggota yang
seseorang baik secara mental maupun memenuhi syarat dan kriteria tertentu serta
emosional untuk memberikan sumbangan dipilih dan disahkan oleh rapat anggota.
terhadap proses pembuatan keputusan, Mereka dipercaya menjadi wakil anggota
terutama mengenai persoalan-persoalan yang bertugas menjalankan, mengelola, dan
dimana keterlibatan pribadi yang memimpin jalannya organisasi koperasi.
bersangkutan melaksanakan tanggung Sedangkan menurut Ninik Widiyati
jawabnya melakukan hal tersebut.Isbandi (2010:26) “pengurus berkewajiban untuk

5
melaksanakan garis – garis besar usaha yang Pendapatan nominal, yaitu pendapatan
telah ditentukan oleh rapat anggota dan seseorang atau masyarakat dalam ukuran
tercantum dalam Anggaran Dasar maupun satuan jumlah uang. Sedangkan pendapatan
Anggaran Rumah Tangga koperasi”. riil adalah pendapatan seseorang atau
Keberhasilan koperasi sebagian besar masyarakat dalam ukuran satuan jumlah
ditentukan oleh kredibilitas pengurus dalam barang atau jasa yang dapat diperoleh dengan
memimpin koperasi mencapai tujuan telah membelanjakan nominal tadi atau yang
ditetapkan oleh rapat anggota (Sudarsono disebut meningkatkan daya beli.
2010:90).Jadi dapat dikatakan bahwa pada Berdasarkan pendapat diatas bisa
dasarnya pengurus melaksanakan kebijakan dimaknai bahwa pendapatan anggota adalah
yang telah ditetapkan pada rapat anggota sejumlah pendapatan dalam satuan ukuran
tahunan demi keberhasilan usaha nominal uang dan sejumlah ukuran barang
koperasi.Menurut Yan Fauzi, dkk (2012:23- dan jasa yang dapat diperoleh dengan
24) berpendapat bahwa dalam mewujudkan membelanjakan pendapatan nominal oleh
pola kemitraan pada perkebunan kelapa sawit anggota.
diperlukan peran dari perusahaan inti, KUD,
BANK, dan petani plasma. METODE PENELITIAN
Pendapatan adalah total penerimaan Berdasarkan rumusan masalah yang
(uang dan bukan uang) seseorang atau suatu telah dibuat, maka metode yang digunakan
rumah tangga selama periode tertentu. Ada 3 dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
penerimaan rumah tangga yaitu (1) dengan bentuk penelitian yang digunakan
Pendapatan dari gaji dan upah Gaji dan upah peneliti adalah penelitian korelasi. Karena
adalah balas jasa terhadap kesediaan menjadi dalam penelitian korelasi digunakan untuk
tenaga kerja. Besar gaji/upah seseorang secara mempelajari hubungan antara dua variable
teoritis sangat tergantung dari atau lebih, yakni sejauh variasi dalam satu
produktifitasnya. (2)Pendapatan dari aset variable berhubungan dengan variasi dalam
produktif pendapatan aset produktif adalah variable lain (Trianto yang dikutip Muhasiye
aset yang memberikan pemasukan atas balas 2011:201). Populasi dalam penelitian ini
jasa penggunanya. Aset ada dua kelompok adalah seluruh anggota koperasi mandiri jaya
pertama aset finansial dan aset bukan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan
finansial. (3)Pendapatan dari pemerintah Kabupaten Bengakayang yang beranggotakan
(Transfer Payment)pendapatan dari 100 orang warga sekitar.
pemerintah adalah pendapatan yang diterima Populasi dalam penelitian ini pada
bukan sebagai balas jasa atas input yang awalnya 1000 orang yang memiliki kebun
diberikan (Prathama Rahardja & Mandala plasma karena banyak yang telah menjual
Manurung 2010:293-294). Menurut R.M. kebun plasma dengan berbagai alasan maka
Ramudi Arifin (yang dikutip Astri Nurmala tersisa 10 % (100 orang) warga Kecamatan
Sari 2012:35) menyatakan bahwa dalam batas Sungai Raya Kepulauan. Jadi dikatakan
ekonomi, kesejahteraan seseorang/ populasi dalam penelitian ini sebanyak 100
Masyarakat dapat diukur dari pendapatan responden dengan penentuan ukuran sample
yang diperolehnya, dengan demikian tujuan penelitian menggunakan rumus Slovin
koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan didapat sampel sebanyak 80 responden.Untuk
anggota dapat dioperasionalkan menjadi menentukan siapa saja yang menjadi
meningkatkan pendapatan anggota, dan responden dalam penelitian ini menggunakan
meningkatkan pendapat nominal anggota metode convenience sampling. Dengan
koperasi. Menurut Andang K. Ardiwidjadja dengan metode ini, responden berhak
(yang dikutip Astri Nurmala Sari 2012:33) mengisi kouesioner tergantung sepenuhnya
Dalam batasan ekonomi, pendapatan dapat kepada kemudahan kepada kemudahan
dibagi ke dalam dua pengertian, yaitu peneliti (Abu bakar dalam Sekaran 2003:66).
pendapatan nominal dan pendapatan riil. Teknik ini disebut Insidental. menurut

6
Sugiyono (2009:124) “Sampling Insidental Pengolahan data dilakukan dengan
adalah teknik penentuan sample berdasarkan teknik analisis deskriptif untuk memaparkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kemitraan koperasi dan pendapatan anggota
kebetulan /insidental bertemu dengan peneliti di koperasi mandiri jaya Kabupaten
dapat digunakan sebagai sample, bila Bengkayang. Peneliti menggunakan angket
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu skala Likert terdiri dari 26 item pertanyaan
cocok sebagai sumber data. dengan 5 pilihan alternatif jawaban. Langkah
Teknik Pengumpul Data yang selanjutnya peneliti akan mendeskripsikan
digunakan teknik komunikasi langsung, kemitraan koperasi dan pendapatan anggota
teknik komunikasi tidak langsung, dan studi dengan mengkategorikan skor yang diperoleh
dokumenter.Alat pengumpul data yang oleh responden. Teknik analisis regresi linear
digunakan angket dan wawancara. Karena sederhana dilakukan dengan bantuan
peneliti menggunakan angket sebagai alat program SPSS versi 16 untuk mengetahui
pengumpul data maka perlu dilakukanuji signifikansi pengaruh kemitraan
validitas angket dan uji reliabilitas tes dengan koperasimandiri jaya terhadap pendapatan
bantuan komputerisasi SPSS versi 16 dan Ms anggota koperasi. Selain itu, peneliti juga
Excel 2010. melakukan uji normalitas data, uji linearitas,
dan uji hipotesis dalam penelitian ini.
HASIL PENELITIAN DAN signifikan 5 %. Angket terdiri dari no 1 - 18
PEMABAHASAN mengenai kemitraan koperasi dan no 19 – 26
Hasil Penelitian mengenai pendapatan anggota. Semua item
Penelitian ini dilakukan menyebarkan angket tersebut sudah dinyatakan valid
angket mengenai kemitraan koperasi dan setelah dilakukanya uji validitas.
pendapatan anggota kepada 80anggota Selanjutnya peneliti akan melakukan uji
koperasi mandiri jaya yang menjadi sampel reliabilitas menurut Hamzah (dalam
dalam penelitian ini. Setelah peneliti Muhasiye 2016:27) Reliabilitas berasal dari
menyebarkan angket, maka hasil jawaban kata reliabilitiy berarti sejauh mana hasil
angket mahasiswayang berbentuk data suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu
kualitatif kemudian ditransformasikan pengukuran dapat dipercaya apabila dalam
kedalam bentuk data kuantitatif. Sebelum beberapa kali pelaksanaan pengukuran
peneliti menyebarkan angket penelitian terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil
kepada responden penelitian, maka langkah pengukuran yang relatif sama selama aspek
awal yang peneliti lakukan adalah melakukan yang diukur dalam subjek memang belum
konsultasi dengan dosen pembimbing terkait berubah. Oleh karena itu, maka uji reliabilitas
instrumen penelitian yang akan digunakan. dilakukan dengan cara menggunakan
Langkah selanjutnya, peneliti melakukan uji komputerisasi SPSS Versi 16 dengan rumus
coba instrumen kepada 20 anggota koperasi Alpha Cronbach. pada tabel Reliabilitas
mandiri jaya yang bukan merupakan sample Statistic yang sebesar 0,926. Berdasarkan
dalam penelitian ini. Setelah itu peneliti pedoman untuk memberikan interprestasi
melakukan uji validitas menggunakanuji koefisiensi korelasi yang dapat dilihat pada
Korelasi Product Momentdengan bantuan tebel sebelumnya maka nilai Relibilitas
program SPSS versi 16.Dengan kriteria jika angket tersebut berada antara 0,80-1,00
total skor setiap butir angket (r hitung ) lebih dengan kategori sangat kuat. maka data
besar dari r tabel maka no butir tersebut tersebut dinyatakan sudah valid dan reliabel
dikatakan valid dan dapat digunakan. Jika sehingga dapat digunakan dalam penelitian
total skore setiap butir angket (r hitung ) ini.
lebih kecil dari r tabel maka no butir tersebut Uji normalitas data dilakukan sebelum
dikatakan tidak valid dan harus dibuang atau pengujian hipotesis. Uji normalitas
diganti. R tabel dapat dilihat dari tabel nilai- digunakan untuk mengetahui populasi data
nilai r product moment dengan taraf berdistribusi normal atau tidak. uji normalitas

7
data dalam penelitian ini menggunakan (pendapatan anggota) sebesar 0,01 angka
komputerisasi SPSS versi 16. Dengan tersebut lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat
melakukan Uji Kolmogorov Smirnov diambil keputusan bahwa data yang kita uji
yangmerupakan pengujian normalitas yang masuk kedalam kriteria berdistribusi normal
banyak dipakai, terutama setelah adanya untuk variabel X dan tidak normal untuk
banyak program statistik yang beredar. Variabel Y.
Ketentuan pengambilan keputusan Jika Pengolahan data dilakukan dengan
Sig > 0,05 maka data berditribusi normal , menjabarkan soal angket dan jawaban angket
Jika Sig < 0,05 maka data tidak berditribusi penelitian yang terdiri dari 26 item
normal. Setelah dilakuakan pengujian pernyataan yang dijawab oleh 80 responden.
reliabilitas maka terdapat nilai signifikansi Selanjutnya peneliti melakukan perhitungan
lebih besar 0,758 untuk variabel X skor analisis deskriptif dari kemitraan
(kemitraan koperasi) dan variabel Y koperasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Distribusi Kemitraan Koperasi Mandiri Jaya


Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
76,8 – 90 Sangat baik 1 1,25 %
62.1 – 76,7 Baik 24 30 %
47,4 – 62 Cukup 38 47,5%
32,7 – 47,3 Kurang 12 15 %
18 – 32.6 Tidak baik 5 6,25 %
JUMLAH 80 100 %

Dapat dilihat pada tabel 4 kemitraan 30 % menyatakan baik, 47,5% menyatakan


koperasi mandiri jaya kepada PT Patiware cukup, 7% mengatakan kurang dan 6,25 %
perkebunan kelapa sawit di desa Rukma Jaya mengatakan tidak baik.Sementara analisis
Kecamatan Sungai Raya Kepulauan deskriptif dari pendapatan anggota dapat
Kabupaten Bengkayang menunjukan bahwa dilihat pada tabel berikut:
1,25 % responden mengatakan sangat baik,

Tabel 5. Distribusi pendapatan anggota


Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase
34,8 – 40 Sangat Tinggi 3 3,75 %
28,1 – 34,7 Tinggi 5 6,25 %
21,4 – 28 Cukup 6 7,5 %
14,7 – 21,3 Rendah 21 26,25 %
8 – 14,6 Sangat Rendah 45 56,25 %
80 100 %

Berdasarkan pada tabel 5 distribusi ketegori rendah, 7,5 % responden memiliki


pendapatan anggota koperasi mandiri jaya pendapatan dengan kategori cukup, 6,25 %
Kecamatan Sungai Raya Kepulauan responden memiliki pendapatan dengan
Kabupaten Bengakayang menunjukan bahwa kategori tinggi dan 3,75 % responden
56,25 % responden memiliki pendapatan memiliki pendapatan dengan kategori sangat
dengan ketegori sangat rendah, 26,25 % tinggi.
responden memiliki pendapatan dengan

8
Pembahasan Penelitian detail pada saat pembagian pendapatan
Kemitraan Koperasi Mandiri Jaya plasma. Dan 27 responden (33,75%)
Berdasarkan data penelitian diketahui mengatakan pengolahan kebun plasma
bahwa kemitraan koperasi mandiri jaya kadang-kadang dibahas pada saat rapat
kepada PT Patiware memiliki persentase 47,5 anggota atau diskusi tertentu. Dengan
% dengan kategori cukup. Artimya kemitraan demikian bisa dikatakan bahwa pelayanan
koperasi mandiri jaya kepada PT Patiware pengurus koperasi sudah baik walaupun ada
selama ini masih dalam ketegori cukup yang beberpa hal yang belum bisa dilakukan pihak
masih memerlukan perbaikan agar kualitas pengurus dengan baik.
kemitaraan dapat meningkat kearah yang Berdasarkan data yang sudah didapat
baik. Untuk mengetahui kemitraan yang lebih dari indikator kepemilikan kebun plasma
jelas maka akan di jelaskan berdasarkan maka didapat hasil 47 responden (58,75%)
indikatornya. sebagian besar mempunyai satu surat
Berdasarkan data angket yang sudah kepemilikan kebun plasma, 25 responden
diolah maka item Indikator partisipasi (31,25%) sebagian besar mengatakan
anggota terdiri dari item pertanyaan no 1 kadang-kadang berkeinginan menambah
sampai 5 maka didapat hasil 48 responden kepemilikan kebun plasma, 27 responden
(60%) anggota memenuhi kewajiban (33,75%) mengatakan sering mengetahui
membayar simpanan wajib, 34 responden ketika ada anggota yang menjual kebun
(42,5%) anggota aktif dalam bertanya kepada plasma mereka, dan 36 responden (45% )
pengurus koperasi, 37 respoden (46,25%) sebagian besarnya mengatakan kadang-
anggota tidak pernah mengikuti rapat anggota kadang berkeinginan menjual kebun plasma
tahunan, 26 responden (32,5%) anggota yang mereka ketika sangat membutuhkan uang.
aktif mengawasi proses pengolahan kebun Dari beberapa item mengenai beberapa
plasma, dan 41 responden (51,25%) aktif pendapat responden tersebut dapat dikatakan
memberikan partisipasi pada koperasi. bahwa reponden sebagian besar mempunyai
Berdasarkan data angket yang sudah 1 surat dan mereka juga mempunyai
diolah dari Indikator partisipasi pengurus keinginan kadang-kadang untuk menambah
dapat dilihat dari beberapa item No 6 dan mejual kebun plasma mereka.
sampai 14 maka didapat hasil 26 responden
(32,5%) mengatakan pengurus sering Pendapatan Anggota
mengkordinasikan semua kegiatan yang Berdasarkan data penelitian diketahui
terjadi diperkebunan,53 responden bahwa pendapatan anggota memiliki
(66,25%) mengatakan pengurus sering persentase 56,25 % dengan kategori sangat
mengadministrasikan hasil pendapatan rendah yang artinya pendapatan yang
plasma, 50 responden (62,5%) mengatakan diterima anggota koperasi sebagian besar
pengurus sering mengadministrasikan masih belom mampu meningkatkan tingkat
keuangan kebun secara priodik, 47 responden kesejahteraanya. Untuk mengetahui lebih
(58,75%) mengatakan pengurus tidak pernah jelas pendapatan anggota maka akan
membantu mereka meminjam uang ke Bank, dijelaskan berdasarkan indikator.
50 responden (62,5%) mengatakan pelayanan Berdasarkan hasil angket yang di sebar
pengurus koperasi baik, 41 responden oleh peneliti maka didapat hasil mengenai
(51,25%) mengatakan bahwa pengurus indikator pendapatan penerimaan dari gaji
koperasi tidak pernah menggunakan jasa dan upah anggota terdiri dari item no 19 – 21
perbankan dalam membagikan pendapatan yang menyatakan sebagian besar anggota
plasma, 45 responden (56,25%) mengatakan koperasi Mandiri Jaya berprofesi sebagai
pengurus sudah baik dalam mengatur kerja buruh/petani/nelayan dengan alternatif
sama dengan perusahan inti melalui mitra. 28 jawaban (D) sebesar 50 responden (62,5%)
responden (35%) mengatakan bahwa dengan rata-rata pendapatan Rp 1.000.000 –
pengurus sering menginformasikan dengan Rp 2.000.000 dengan jawaban alternatif

9
jawaban (D) sebesar 26 responden (32,5%) Berdasarkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang dilihat pada
dan dengan rata-rata pendapatan Rp tabel Coefficient output SPSS versi 16
2.000.000 – Rp 3.000.000 dengan alternatif sebesar 5,320 menunjukan bahwa terdapat
jawaban (C) sebesar 26 responden (32,5%), pengaruh variable (X) terhadap variable
selain itu beberapa anggota juga memiliki terikat (Y) jika dibandingkan dengan
pendapatan tambahan dari pekerjaan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang terdapat pada Korelasi Product
sampingan, tetapi setelah melihat hasil Moment(r tabel ) pada taraf signifikan 5%
angket terdapat sebagian besar anggota tidak sebesar 1,991 maka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ha
memiliki pekerjaan sampingan dengan diterima.
alternatif jawaban (E) sebesar 49 responden Kemudian dengan perhitungan regresi
(61,25%). linear sederhana diperoleh persamaan Y =
Berdasarkan hasil angket yang disebar 0,133 + 0,651 X. Yang berarti jika variable
oleh peneliti didapat hasil mengenai indikator kemitraan koperasi = 0, maka pendapatan
pendapatan dari aset produktif berupa lahan anggota koperasi sebesar 0,133 sementara
plasma milik anggota terdiri dari item no 22 koefisien regresi kemitraan koperasi mandiri
– 26 yang menyatakan rata – rata pendapatan jaya (b) bernilai positif yaitu 0,651, dengan
plasma yang diterima anggota pada triwulan artian bahwa setiap peningkatan kemitraan
1 pada tahun 2016 sebesar Rp 1.000.000 < koperasi mandiri jaya sebesar 1, maka
alternatif jawaban (E) dengan frekuensi 65 pendapatan anggota juga akan meningkat
responden (81,25%), pada triwulan kedua sebesar 0,651. Dengan artian bahwa semakin
rata –rata pendapatan yang diterima sebesar tinggi kualitas kemitraan koperasi yang
Rp 1.000.000 < alternatif jawaban (E) dengan menjalin kerja sama dalam bentuk mitra
frekuensi 58 responden (72,5%), pada maka semakin tinggi pula tingkat pendapatan
triwulan ketiga rata-rata pendapatan yang yang akan diterima anggotanya. Hal ini
diterima sebesar Rp 1.000.000 < alternatif sejalan dengan pendapatan Harris Hasyim
jawaban (E) dengan frekuensi 54 responden (2005:13) bahwa kemitraan kebijakan
(67,5%), pada triwulan keempat rata-rata program kemitraan merupakan salah satu
pendapatan yang diterima sebesar Rp strategi pembangunan andalan pemerintah
1.000.000 < alternatif jawaban (E) dengan yang berpihak kepada pengusaha kecil dan
frekuensi 50 responden (62,5%) dan 44 menengah yang merupakan harapan untuk
Responden (55%) mengatakan pendapatan meningkatkan kegiatan usaha dan pendapatan
tersebut sebagian besar jarang membantu serta memperbaiki tingkat kesejahteraan
kehidupan mereka yang menerimanya. masyarakat sedangkan bagi perusahaan inti,
Kemitraan koperasi dan perusahaan PT program kemitraan merupakan peluang
Patiware telah mampu meningkatkan pembangunan usaha pada kondisi
pendapatan anggota melalui perkembangan keterbatasan usaha pada kondisi keterbatasan
kebun plasma, ini sejalan dengan tujuan lahan dan modal.
koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan Selanjutnya besar pengaruh kemitraan
anggota dapat dioperasionalkan menjadi koperasi mandiri jaya (variabel X) terhadap
meningkatkan pendapatan anggota, dan pendapatan anggota (variable Y) dengan
meningkatkan pendapat nominal anggota menghitung Koefisien Determinasi 𝑅 2 dari
koperasi (R.M. Ramudi Arifin yang dikutip nilai R Square dapat dilihat pada hasil output
Astri Nurmala Sari 2012:35). SPSS dengan tabel Model Summary sebesar
0,516 (R) dengan R Square 0,266 yang
Pengaruh kemitraan koperasi Mandiri dideterminasikan dengan rumus 𝐾𝐷 =
Jaya terhadap tingkat pendapatan 𝑅 2 𝑥 100 % (0,266 x 100%) menjadi 26,6 %.
anggota pada PT Patiware perkebunan Dengan demikian dapat dikatakan
kelapa sawit Kecamatan Sungai Raya bahwa persentase kemitraan koperasi mandiri
Kepulauan Kabupaten Bengkayang jaya terhadap pendapatan anggota pada PT
Patiware perkebunan kelapa sawit di

10
Kecamatan Sungai Raya Kepulauan Saran
Kabupaten Bengkayang sebesar 26,6 %
sedangkan sisanya dipengerahui oleh faktor Adapun saran yang bisa diberikan oleh
di luar penelitian. peneliti atas penelitian yang telah dilakukan
antara lain: (1) Kepada koperasi peneliti
SIMPULAN DAN SARAN memberikan saran(a) dengan berpengaruhnya
Simpulan kemitraan koperasi terhadap pendapatan
Berdasarkan penelitian yang telah anggota maka menejemen koperasi
dilakukan beserta hasil yang telah didapat, seharusnya lebih diarahkan kepada
maka secara umum peneliti dapat pengembangan usaha prinsip kemitraan
menyimpulkan hasil penelitian ini (1) bahwa dengan beberpa perusahaan sehingga mampu
kemitraan koperasi mandiri jaya pada PT meningkatkan nilai tambah pendapatan
Patiware di Kecamatan Sungai Raya anggota.(b)Kedisiplinan kerja pengurus
Kepulauan Kabupaten Bengkayang termasuk koperasi juga perlu ditingkatkan, mengingat
kedalam kategori cukup dengan persentase jika kualitas pelayanan pengurus baik maka
47,5 % dilihat dari partisipasi anggota, nilai tambah partisipasi anggota akan
partisipasi pengurus dan kepemilikan kebun meningkat. Baiknya kualitas disiplin
plasma. (2) berdasarkan data yang telah pengurus baik pula kualitas manajeman
diperoleh jadi dapat disimpulkan bahwa koperasi.(c)Peneliti masih melihat kurangnya
56,25 % pendapatan anggota koperasi Transparansi pihak pengurus kepada anggota
mandiri jaya di Kecamatan Sungai Raya maka dari itu hal seperti ini perlu menjadi
Kepulauan Kabupaten Bengkayangtermasuk catatan pihak pengurus untuk kedepanya agar
dalam kategori sangat rendah yang tercapainya kepengurusan yang kredibilitas.
bersumber pendapatan dari gaji/upah dan (2) Kepada perusahaan (a)peneliti masih
pendapatan aset produktif. (3) Berdasarkan melihat kurangnya konsolidasi pihak
hasil pengolahan data pada Uji regresi linear perusahaan kepada anggota, walaupun
sederhana jadi dapat disimpulkan bahwa perusahaan sudah langsung berhubungan
Kemitraan koperasi mandiri jaya dengan pengurus tidak ada salahnya pihak
berpengaruh terhadap tingkat pendapatan perusahaan membangun konsolidasi ke
anggota. Hal ini dibuktikan dari nilai𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 anggota untuk membangun kepercayaan.
Misalnya: dengan melakukan kegiatan
pada tabel Coefficient output SPSS versi 16
workshop mengenai perkembangan kebun
sebesar 5,320 lebih dari nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada
plasma kepada anggota ini akan menjadi
taraf signifikan 5% sebesar 1,991 maka
sarana yang membina para anggota dalam
keputusanya𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (5,320 >
membangun kebun plasma mereka disaat
1,991)yang menunjukan bahwa terdapat proses kemitraan telah selesai.(3) Kepada
pengaruh variable (X) terhadap variable peneliti selanjutnya diharapkan skripsi ini
terikat (Y) maka Ha diterima. Sementara dapat menjadi acuan referensi maupun
besarnya pengaruh kemitraan koperasi gagasan bagi peneliti selanjutnya dengan
mandiri jaya terhadap pendapatan anggota mangangkat masalah kemitraan inti plasma
yaitu sebesar 26,6 % dengan nilai koefisien koperasi. (4) Kepada Lembaga pendidikan
korelasi sebesar 0,516, maka ditetapkan nilai FKIPdiharapkan kepada lembaga pendidikan
berada antara 0,40 – 0,599 dengan agar lebih mengkaji dan mengefisiensi
keputusankategori sedang. materi perkuliahan tentang perkoperasian.
Karena kita tahu bahwa telah banyak
koperasi yang berdiri dan bekerja dalam DAFTAR RUJUKAN
bentuk mitra namun pengelolaanya belum Adi, Isbandi Rukminto. 2007. Intervensi
sesuai dalam aturan maka dari itu lulusan Komunitas Pengembangan
sarjana yang berkualitas diharapakan mampu Masyarakat Sebagai Upaya
memberikan kontribusi pada fenomena ini.

11
pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT Sudarsono. (2010). Koperasi Dalam Teori
Rajagrafindo Prasada. dan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Anoraga, Pandji. (2007). Pengantar Sukamdiyo. (1996). Manajemen Koperasi.


Bisnis.Jakarta: PT Rineka Cipta. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Fadjar. (2006). Kemitraan Usaha Widiyati, Ninik. (2010). Manajemen


Perkebunan: Perubahan Struktur Koperasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
yang BelumLengkap. Bogor: Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Winardi. (1996). Koperasi Indonesia.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hafsah, Muhammad Jafar. 2000. Kemitraan
Usaha. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Yan Fauzi, Yustina E.Widiyastuti, Imam
Satyawibawa & Rudi H.Paeru, (2012).
Hasyim, Harris. (2005). Pengembangan Kelapa Sawit. Jakarta: Penebar
Kemitraan Agribisnis: Konsep, Teori Swadaya.
&Realita Dalam Ekonomi Biaya
Transaksi. Bandar Lampung: Lembaga Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1997
Penerbitan Universitas Lampung. tentang Kemitraan.

Muhasiye.(2011). Pengaruh Lingkungan Sari, Astri Nurmala.( 2012). http://a-


Keluarga Terhadap Motivasi Belajar research.upi.edu/operator/upload/s_ pek_
Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Kelas 0707736_chapter2(1).pdf. Pengaruh
X Di SMA Muhammadiyah 2 Partisipasi Anggota Terhadap
Pontianak. Keberhasilan Koperasi Simpan Pinjam.
(Diakses 19 Maret 2017. Pukul16.28
Rahardja, Prathama dan Manurung, Mandala. Wib).
(2010). Teori Ekonomi Mikro Suatu
Pengantar. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai