Anda di halaman 1dari 64
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK NAMA : LAILITA NURUL FAJJRIN NIM 2191910201118 KELAS :G JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER 2020 Pertemuan | BABI Pertemuan 2 Pertemuan 3 BAB2 Pertemuan 4 Pertemuan 5 BAB3 Pertemuan 6 Pertemuan 7 Pertemuan 8 Pertemuan 9 BAB4 Pertemuan 10 Pertemuan 11 BABS Pertemuan 12 Pertemuan 13 Pertemuan 14 DWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM Kontrak Mata Praktikum KARAKTERISTIK MODUL SEL SURYA DENGAN SIMULINK MATLAB Pengumpulan Tugas Pendahuluan, Pre Test dan Pengambilan Data Karakteristik Modul Sel Surya Dengan Simulink Matlab Asistensi dan Post Test Karakteristik Modul Sel Surya Dengan Simulink Matlab KARAKTERISTIK ARRAY SEL SURYA DENGAN SIMULINK MATLAB Pengumpulan Tugas Pendahuluan, Pre Test dan Pengambilan Data Karakteristik Array Sel Surya Dengan Simulink Matlab Asistensi dan Post Test Karakteristik Array Sel Surya Dengan Simulink Matlab KARAKTERISTIK PV MODUL RIL Pengumpulan Tugas Pendahuluan, Pre Test dan Pengambilan Data, dan Pengolahan Data Karakteristik PV Modul Riil Pengolahan Data Karakteristik PV Modul Ril Asistensi dan Post Test Karakteristik PV Modul Riil UJIAN TENGAH PRAKTIKUM. PERMANENT MAGNET SYNCROUNOUS GENERATOR Pengumpulan Tugas Pendahuluan, Pre Test dan Pengambilan Data Permanent Magnet Syncrounous Generator Asistensi dan Post Test Karakteristik Array Sel Surya dengan Permanent Magnet Syncrounous Generator PERMANEN MAGNET SYNCROUNOUS GENERATOR KAPASITAS 500 W OUTPUT BEBAN AC dan DC Pengumpulan Tugas Pendahuluan, Pre Test dan Pengambilan Data Permanen Magnet Syncrounous Generator Kapasitas 500 W Output Beban AC Dan DC Asistensi dan Post Test Permanen Magnet Syncrounous Generator Kapasitas 500 W Output Beban AC Dan DC UJIAN AKHIR PRAKTIKUM, ii 10, SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM A, PELAKSANAAN PRAKTIKUM Dosen dan Asistensi wajib hadir pada pelaksanaan praktikum. Teknisi dan asisten laboratorium harap selalu memeriksa jadwal dan menyiapkan alat maupun bahan praktikum. Pelaksanaan praktikum harus mengacu pada SOP & Tata Tertib Praktikum, penjadwalan serta buku petunjuk praktikum yang telah disepakati bersama Laporan praktikum berbentuk jobsheet/ LKS dengan nama "Buku Petunjuk Praktikum (BPP)". Data praktikum yang berupa angka atapun huruf dapat ditulis pada BPP. Data praktikum yang berupa gambar dapat dicetak kemudian ditempel pada BPP. Praktikum dilaksanakan 14 kali pertemuan ditambah ujian praktikum dengan jadwal sesuai SISTER. Satu kali kegiatan praktikum sama dengan satu SKS sama dengan 150 menit dengan kapasitas 20 mahasiswa. Kegiatan praktikum terdiri dari beberapa percobaan dengan jenis kegiatan antara lain Pre-Test, Pengambilan Data, Post-Test, dan Asistensi Tidak ada kegiatan praktikum yang diperbolehkan diluar jadwal praktikum, B.ASISTEN LABORATORIUM Asisten laboratorium diperbolehkan memandu jalannya praktikum namun tetap dalam pengawasan dosen Asisten laboratorium tidak diperkenankan memberi hukuman/sanksi serta penilaian. Asisten laboratorium diperbolehkan melakukan pengecekan data-data hasil praktikum C.MAHASISWA Mahasiswa wajib memakai jas lab saat pelaksanaan kegiatan praktikum. Bagi mahasiswa yang tidak menggunakan jas lab dilarang mengikuti kegiatan praktikum, Toleransi keterlambatan 15 menit bagi mahasiswa, terlambat lebih dari itu mahasiswa dilarang mengikuti kegiatan praktikum, Jika dalam suatu percobaan mahasiswa tidak mengikuti salah satu dari kegiatan tersebut, maka tetap diperbolehkan mengikuti kegiatan lain. Tidak ada susulan bagi mahasiswa yang melewatkan pre-test, pengambilan data maupun post-test. Hal ini berkaitan dengan tidak diperbolehkannya kegiatan praktikum diluar jadwal praktikum. Namun, dosen diperbolehkan (tidak wajib) memberikan tugas pengganti/ tambahan kepada mahasiswa untuk menggat kegiatan yang dilewatkan. Sama seperti perkuliahan, mahasiswa diperbolehkan mengikuti ujian praktikum, jika memenuhi 75% kehadiran. Mahasiswa WAJIB mengikuti setiap instruksi dosen pengampu. Setiap tindakan mahasiswa dalam laboratorium yang diluar instruksi atau tanpa seizin dosen pengampu dapat disanksi nilai nol. iti DAFTAR COVER .osssnnnstintnnnnnistnnanninnsnntnnenntnnanenennsnesas i JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM. ii SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM. iii DAFTAR ISL iv KARAKTERISTIK PANEL SURYA DENGAN SIMULASI MATLAB 1 KARAKTERISTIK LARIK (ARRAY) SURYA DENGAN SIMULINK MATLAB 13 KARAKTERISTIK PV MODUL RUIL......ssssseseanne 26 PERMANENT MAGNET SYNCHRONOUS GENERATOR (PMSG) 37 PERMANENT MAGNET SYNCHRONOUS GENERATOR KAPASITAS 500 W OUTPUT BEBAN AC dat DC .....ssnsssnnstinnnnenennsente 48 iv KARAKTERISTIK PANEL SURYA DENGAN SIMULASI MATLAB 1.1. Tujuan Praktikum Tujuan pada praktikum ini adalah mempelajari karakteristik panel surya dengan cara mempelajari hubungan antara: 1. Tegangan dan arus pada setiap nilai irradiasi tertentu. 2. Daya dan tegangan pada irradiasi tertentu, 1.2, Landasan Teori 1.2.1, Cara Kerja Sel Surya Panel surya, seringkali juga disebut sebagai photovoltaic panel (PV panel) atau PV ‘module adalah sebuah modul yang tersusun dari sel-sel surya (photovoltaic cell) yang merupakan material semikonduktor yang dapat mengubah energi yang, berasal dari cahaya matahari menjadi energi listrik Gambai -1 Cara Kerja Sel Surya Kea Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Ten: Bagaimana sebuah sel surya mengubah energi cahaya menjadi enegi listrik adalah seperti terlihat dalam Gambar 1.1 Jika dua buah keping Silikon dengan tipe yang berbeda (Tipe P dan Tipe N) digabungkan seperti terlihat dalam Gambar 1.1 (a), maka pada bagian yang bersentuhan (P. elektron-elektron bebas dari Silikon Tipe N akan berpasangan dengan hole-hole dari V junction) tersebut akan terbentuk apa yang disebut dengan Potential barrier di mana Silikon Tipe P. Potential barrier ini menyebabkan Silikon Tipe N sedikit lebih positif dan Silikon Tipe P sedikit lebih negatif seperti terlihat dalam Gambar 1.1 (b). Keadaan ini adalah keadaan ketika sel surya tidak mendapatkan energi dari cahaya matahari Jika sel ini terkena cahaya matahari, karena Silikon Tipe N yang menghadap pada ‘matahari jauh lebih tipis dari Silikon Tipe P yang ada bagian bawah, maka foton cahaya matahari akan menembus bagian negatif dan energinya akan membebaskan elektron- elektron yang berikatan dengan hole di depletion region. Elektron-elektron yang bebas ini akan kembali pada Silikon Tipe N sehingga muatan negatif pada bagian ini semakin banyak. Sebaliknya, hole-hole yang terbebas kerena energi cahaya ini akan kembali ke Silikon Tipe P yang membuat muatan positif pada bagian ini semakin banyak seperti terlihat dalam Gambar 1.1 (c). Hal ini membuat beda potensial (tegangan) dari bagian positif dan bagian negatif semakin besar. Jika pada permukaan Silikon Tipe N dan Tipe P iberi pita-pita konduktor dan dari pita-pita konduktor ini dihubungkan beban, maka elektron-elektron akan mengalir dari Silikon Tipe N ke Silikon Tipe P seperti dalam Gambar 1.1 (d). Aliran elektron ini ‘menggambarkan aliran listrik yang mengalir ke beban yang terhubung dari bagian positif ke negatif. 1.2.2. Model Kelistrikan Panel Surya Model kelistrikan sebuah panel surya adalah seperti terlihat dalam Gambar 1.2. di bawah ini, lf laf ee lw(t py Sra Vv Gambar 1.2 Model Kelistrikan Sel Surya, Kea Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit T Persamaan (1.1) menyatakan hubungan antara arus output (I) dan tegangan (V) pada sebuah panel surya, Il (ab (1.2) Dengan, ly: Arus yang sel surya ketika mendapat cahaya matahari (ampere) ly Anus saturasi Diode (ampere) Ry: Resistansi paralel (shunt) dari sel surya (ohm) R, + Resistansi seri dari sel surya (ohm) ny Jumlah sel surya yang terhubung seri v Tegangan output (volt) ve ‘Tegangan thermal Diode (volt) 4 Muatan elektron = 1,062 x 107! C a Faktor idealitas Diode k Konstanta Boltzmann = 1,381 x 107% J/K Te ‘Temperatur Kelvin pada standard test condition (STC) Kenyataannya, spesifikasi atau datasheet sebuah panel surya tidak memberikan informasi yang sedemikian lengkap. Sebuah modul surya hanya menyediakan informasi tentang Vac, Ises Vaipp dai Impp- Oleh sebab itu semua parameter lain yang diperlukan untuk membangun model ini harus dihitung atau diturunkan dari informasi yang tersedia tersebut. ng = round Voc/0,61) (1.3) Vinpe = Vinpp/s a4) Voce = Voe/Ms (1s) Rinpe = Vorpe/ lmpp (1.6) Dengan, Vnpe :‘Tegangan sel surya pada saat daya maksimum (volt) Ynpp :‘Tegangan panel surya pada saat daya maksimum (volt) KL Duka Paunjuk Pakkam PenbangkiTenga Lik Voce Fegangan open circuit sel surya (volt volt Yc: Tegangan open circuit panel surya (volt) Rmpe : Resistansi sel surya pada saat daya maksimum (ohm) ‘nye Aus panel surya saat daya maksimum (ampere) Selanjutnya Re, Rey dan Ip diselesaikan secara iteratif dengan memberikan beberapa nilai awal untuk beberapa parameter yaitu Ryy dan Vayy yaitu Rsno = 100 X Voce/Ise (7) Vamo = Voce (1.8) Kemudian iterasi dilakukan untuk menghitung Persamaan (1.9) sampai dengan Persamaan (1.15). Vam (1.9) [se Ivy — Tam I, — Voce (1.10) Se Rsn ew 1 To Tam Varn Vlog (“2 + 1) (uy Vam — Yinpe (1.12) Impp Pan Ronpn — Rs) (1.13) ~ Ren = Rnpp * Rs Rs Ra Tam = VifRa (14) Ve Ba ‘am (1.15) Tse — Imp — Fam Dengan, Reso: Nilai awal resistansi paralel dari sel surya (ohm) Vamo > Nilai awal tegangan PN junction Diode (V) Vim: Tegangan PN junction pada saat daya maksimum (V) lam Arus Diode saat daya maksimum (A) Ry: Resistansi Diode saat daya maksimum (ohm) Selanjuinya Rs, Ren dan Ip diselesaikan secara iteratif dengan memberikan KL Duka Paunjuk Pakikam PenbangktTenga Lk 1.2.3. Pemodelan Panel Surya dengan Matlab Untuk dapat disimulasikan, persamaan-persamaan untuk pemodelan PV panel di atas diimplementasikan ke dalam model dalam Matlab. Pemrograman bisa dilakukan dengan M-file atau dengan menggunakan blok-blok model Simulink yang juga disediakan pada Matlab, Dalam praktikum ini akan digunakan model PV panel yang disusun dengan menggunakan Simulink, Untuk menjalankan simulasi ini setidak- tidaknya digunakan Matlab Release 2013a, Model panel surya yang dibuat dan digunakan dalam praktikum ini adalah seperti terlihat dalam Gambar 1.3 (a). Model ini memiliki satu port Simulink input dengan label G yang harus diberi dihubungkan dengan nilai irradiasi dalam satuan W/m?, Pada sisi kanan block model ini terdapat satu port Simulink untuk pengukuran di mana bisa diambil nilai tegangan, arus dan daya dari PV panel, Terminal dengan label (+) dan (-) adalah terminal Simpower System yang dapat digunkan untuk menghubungkan beban, PV panel yang lain maupun block komponen Simpower System yang lain jika diperlukan. 1 rade mocl sed on mole a sheet pert Ts Tosa sar rps wn stb fe sons anata Uso reer spent, Sater Gat ] Operate Lab KEL UNEJ be. J od PV Panel Cars soe? (a (a) (b) Gambar 1.3 Block Model Panel Surya yang Disusun dengan Matlab Simulink Gambar 1.3 (b) menunjukkan jendela input untuk Vee, Ise. Vinpp aM [mpp. Informasi ini biasanya tersedia pada bagian belakang dari sebuah panel surya komersial. Kea Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit T 1.3, Peralatan yang Digunakan Dalam percobaan ini peralatan yang digunakan adalah: 1, Personal Computer 1 buah 2. Software Matlab minimal R 2013a. 1 buah 3. Softaware MS-Excel 1 buah 1.4, Prosedur Percobaan 1.4.1, Rangkaian Percobaan Rangkaian percobaan untuk menentukan atau untuk dapat_menggambarkan karakterist panel surya adalah seperti terlihat dalam Gambar 1.4. Dalam rangkaian tersebut terdapat beberapa block Simulink yaitu Constant, Bus Selector dan Display serta block SimPower System yaitu Series RLC Branch, Ground dan Powergui (Cy rus PV Panel powergui ‘Tegangan PV Panel { Daya PV Panel 1000 lrradiance Beban Resistive Gambar 1.4 Rangkaian Penentuan Karakteristik Panel Surya 1.4.2, Langkah Percobaan 1. Susunlah komponen-komponen model seperti terlihat dalam Gambar 1.4. 2. Set powergui pada time sampling Continous 3. Atur nilai Irradiance pada nilai 1000 W/m’. 4, Atur nilai resistansi beban seperti terlihat dalam Tabel 1.1 5. Run simulasi, Kea Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit T Catat nilai arus PV, tegangan PV dan daya PV pada Tabel 1.1. untuk setiap perubahan nilai resistansi, Ulangi langkah 3 sampai dengan 6 dengan nilai irradiasi 800, 600, 400 dan 200 Wim? Catat hasilnya dalam Tabel 1.1 Kea Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Ten: KARAKTERISTIK LARIK (ARRAY) SURYA DENGAN SIMULINK MATLAB 2.1. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum karakteristik array sel surya dengan simulink Matlab adalah untuk mengetahui pengaruh konfigurasi seri-pararel pada modul PV, dengan cara: 1, Mengamati perubahan arus dan tegangan ketika beberapa modul PV dihubungkan seri dan paralel. 2. Menentukan nilai resistansi beban yang akan menghasilkan daya maksimum pada saat Standart Test Condition ketika beberapa modul disusun seri dan paralel 2.2, Landasan Teori Sebuah array atau larik surya adalah rangkaian beberapa modul atau panel surya yang disusun secara seri atau paralel atau seri-paralel (tergantung kebutuhan). Tujuan dari mengkonfigurasikan panel atau modul ini adalah untuk mendapatkan parameter arus dan tegangan sesuai dengan spesifikasi sistem yang disyaratkan atau menyesuaikan dengan spesifikasi Komponen penyusun sistem yang lain. Cell Gambar 2.1 Cell, Module, dan Array PV Gambar 2.1 menunjukkan apa yang dimaksud dengan sel (cell), modul/panel (module/panel) dan larik (array) surya, Sel surya adalah komponen terkecil yang kemudian disusun secara seri-paralel untuk menyusun sebuah modul/panel, dan KL Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Ten: selanjutnya modul-modul surya ini dikonfigurasikan secara seri-paralel untuk menyusun sebuah larik surya, Penyusunan seri-paralel sel surya untuk membangun sebuah modul/panel surya hanya bisa dilakukan di pabrik perakitan modul surya atau PV panel Karena memerlukan peralatan-perlatan khusus agar dihasilkan panel surya yang handal untuk dioperasikan di lapangan, Sebaliknya, penyusunan panel-panel surya untuk membangun sebuah larik surya dilakukan di lapangan di mana sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tersebut akan dioperasikan, Hal ini dikarenakan pada setiap modul/panel surya sudah disediakan terminal pengkabelan yang memudahkan untuk merangkaiankan modul- modul tersebut. Gambar 2.2 menujukkan bagaimana beberaoa modul/panel surya dapat dirangkaikan dengan konfigurasi seri dan paralel untuk membangun larik surya. Dalam Gambar 2.2 (¢) diberikan contoh sebuah diagram pengawatan beberapa modul surya yang dirangkaikan seri dan paralalel. Satu rangkaian yang tersusun seri dari beberapa modu! (tidak hanya panel surya) seringkali disebut dengan sebuah séring. (@), Koneksi Seri? Modul Surya (©), Koneksi Parte 2 Modul Surya (@.Diagrrn Kone Lari Surya Gambar 2.2 Cell, Module, dan Array PV 2.2.1, Hubungan Seri-Paralel Modul Surya Identik Sebuah modul surya atau PV module memiliki parameter umum yaitu tegangan rangkaian terbuka (Voc), arus hubung singkat (Ike), tegangan pada saat daya maksimum (Vip) dan arus pada saat daya maksimum (Inp). Untuk menghindari kesalahan pemahaman dalam pembahasan, karena untuk selanjutnya akan ada parameter-parameter untuk modul/panel dan parameter-parameter untuk larik (array), maka digunakan subscript ganda, Sebagai contoh, untuk parameter module digunakan Vinpp dan Inpp KL Buku Petunjuk Praktikwm Pembanghit Tenaga Lise sebagai simbol tegangan dan arus pada saat daya maksimum, sedangkan untuk parameter array digunakan Viypo dan Typ untuk melambangakan tegangan dan arus pada saat daya maksimumnya Secara teoritis, jika dua buah panel atau lebih dihubungkan seri, maka tegangan Javik surya yang dihasilkan adalah penjumlahan dari tegangan-tegangan panel atau modul yang terangkai seri tersebut, Jika modul-modul itu adalah identik, maka: Voca = NspVocp dan Vinpa = NspVinpp 21) Hal ini tidak berlaku pada arus larik surya yang dihasilkan dari panel-panel identik yang dihubungkan seri, Persamaan arus yang dihasilkan dari array yang dihasilkan dari panel yang dihubung seri adalah: Isca = Isep dan Impa = Impp (2.2) Untuk panel-panel identik yang dihubungkan secara paralel berlaku persamaan- persamaan tegangan dan arus sebagai berikut: Isca = Nyplsep dan Impa = Mpplmpp (23) Voca = Vocp dan Vinpa (2.4) Dengan, Yopw 2 Tegangan array surya pada saat daya maksimum (volt) Yoo» + Tegangan panel surya pada saat daya maksimum (volt) Yoco 2 Tegangan open circuit array surya (volt) Veco + Tegangan open circuit panel surya (volt) Inna > Aus array surya saat daya maksimum (ampere) ‘Inpp Aus panel surya saat daya maksimum (ampere) fea: Anus hubung singkat array surya (ampere) Jp: Anus hubung singkat surya (ampere) Xp: Jumlah panel surya identik yang tersusun seri pada array %p : Jumlah panel surya identik yang tersusun paralel pada array Gambar 2.3 menunjukkan kurva V-I dari 3 buah panel indentik yang dihubungkan seri dan paralel. Terlihat bahwa untuk modul-modul yang dirangkai seri besarnya Voe yang dihasilkan sesuai dengan Persamaan (2.1), sedangkan untuk panel-panel identik KL Duka Paunjek Pakikam PenbangkiTenga Lick yang dirangkai paralel besarnya Jee yang dihasilkan sesuai dengan hubungan Persamaan 23) 3a 1 modul v Voc 2Voc Voc Gambar 2.3 Kurva V-I untuk Hubungan Seri dan Paratalel Modul Surya Gambar 2.4 memperlihatkan kurva V-P dari panel-panel identik yang dihubungkan seri dan paralel, Dari gambar tersebut terlihat bahwa daya maksimum array (Pru) yang, dihasilkan, baik untuk hubungan seri maupun paralel adalah perkalian dari jumlah modul/panel dengan daya maksimum sebuah modul/panel tunggal yang digunakan untuk menyusun array tersebut, 3 modul paralel 2 modul paralel Voc Voc 3V cc Gambar 2.4 Rangkaian seri-pararel modul sel surya 2.2.2, Penentuan Nilai Resistansi Daya Maksimum (Rmp) Untuk mendapatkan output daya maksimum dari sebuah modul/panel maka modul harus dibebani dengan beban yang menyebabkan modul tersebut beroperasi pada Vnyp dan pada beban tersebut akan mengalir Inpp. Perkalian Viryp dan Impp adalah daya KL Duka Petnjuk Prakikam PenbangkiTenga Lk maksimum dari modul tersebut Pp. Nilai resistansi yang menyebabkan modul/panel menghasilkan daya makimum ini disebut dengan Rmpp Pada standard test condition (STC), nilai Rupp dapat diprediksi dengan mudah berdasarkan data spesifikasi yang biasanya terdapat di sisi belakang modul/panel surya. Rynpp pada STC dapat dihitung sebagai Rmpp = Vinpp/lmpp (2.5) Jika modul/panel ini kemudian dirangkai dengan modul lain yang identik membentuk sebuah array, maka nilai resistansi yang akan menyebabkan array menghasikan daya maksimum pada STC dapat dihitung sebagai Rmmpa = Vinpallmpa (2.6) Untuk array yang tersusun dari rangkaian seri modul identik, maka. Ripa = NspVinpp/ tmp @7) isp Rmpp 2.8) Untuk array yang tersusun dari rangkaian paralel modul identik, maka: (2.9) Rinpa = Vnpp/Impp/ "pp = Rpp/ Mop (2.10) KL Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit T 2.3, Peralatan yang Digunakan Dalam percobaan ini peralatan yang digunakan adalah; 1, Personal Computer 1 buah 2. Software Matlab minimal R 2013a. 1 buah 3. Softaware MS-Excel 1 buah 2.4, Prosedur Percobaan 2.4.1, Rangkaian Percobaan Rangkaian percobaan untuk dapat menggambarkan karakteristik array surya dan untuk mengetahui nilai resistansi daya maksimum pada setiap perubahan nilai konfigurasi adalah seperti terlihat dalam Gambar 2.5 dan Gambar 2.6. Dalam rangkaian kali ini terdapat beberapa block Simulink tambahan daripada percobaan yang sebelumnya seperti jumlah modul yang dirangkai seri-pararel, Goto-From yang menampilkan jendela keluaran untuk satu module, Current Measurement dan Voltage Measurement, Product untuk mendapatkan nilai daya dari rangkaian array modul sel surya, Constant, Bus Selector dan Display serta block SimPower System yaitu Series RLC Branch, Ground dan Powergui Leet = “a 1 jeasaet S = ww} |{ {oes Loam f a Gambar 2.5 Rangkaian Simulasi Array (Paralel) ‘salt KL Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit T wham & [greno { Gambar 2.6 Rangkaian Simulasi Array (Series) 2.4.2 Langkah Percobaan 1 2 Susunlah komponen-komponen model seperti terlihat dalam Gambar 2.5 Set powergui pada time sampling continuous. Atur nilai Irradiance pada nilai 1000 W/m?. Atur nilai resistansi seperti pada Tabel 2.1 Run simulasi Catat nilai arus array PV, tegangan array PV dan daya array PV pada Tabel 21 Ulangi langkah 4 samp: seperti pada Tabel 2.1 jengan 6 dengan setiap perubahan jumlah module Catat hasilnya dalam Tabel 2.1 Lakukan percobaan dengan langkah yang sama dengan menggunakan rangkaian dalam Gambar 2.6 dan catat hasilnya dalam Tabel 2.2. KL Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit T 2.5.Data hasil Percobaan 2.5.1, Tabel Data hasil Percobaan Tabet 2.1 Rangkaian Series PV R 1 Module Series 2 Module Series 3 Module Series ‘4 Module Series N°) (a) Wea [Hamp [Peat | Veal) [Hamp [Porat | Vool | Kamp | Pmvaty | Vooly | Hamp) | Povat 1 10° | 21,6 [2,16x10-9}4,6710-7| 43,2 43210781 8610-4] O48 f6,48x1079]4,12x10-§] 86,4 18,64x10-8}7.47x10-4} 2. | 244 | 20,87 | 08555 | 17,86 | 40,14 | 1,645 | 6603 | 57,21 | 2,345 | 1342 | 69,96 | 2,867 | 200.6 3. | 133 | 2062 | 1,127 3888 | 2,124 | 826 | 52,47 | 2,867 | 150.4 | 55,97 | 3,058 | 171 4. | 12.2 | 20,07 | 1.645 | 33,01 | 34,98 | 2,867 | 100,3 | 37,56 | 3,079 | 115,7 | 38,02 | 3,116 | 118.5 61 | 17,49 | 2,867 | 50,14 | 19,01 | 3,116 | 59,23 | 19,24 | 3,153 | 60,66 | 19,35 | 3,172 | 61,39 6. 10° |3,2x10-°} 3,231 }y,04x10-8)3,23x10-9] 3,231 fh 04x10-4] 3,2x10-°} 3,231 [).03x10-8f3,01x10-9 3,231 | 9.9x10-° k Praktikum Pembi ‘abel 2.2 Rangkaian Paralel PV R 1 Module Paralel 2 Module Paralel 3 Module Paralel ‘4 Module Paralel V(volt) V(volt) | Kamp) | P(watt) | V(volt) | Kamp) | POwatt) | V(volt) 21,6 fot6x10-8]4,6710-7] 21,6 [216104 6719-7] 21,6 216104 6710-7] 21,6 17,49 20,07 | 3,29 | 66,03 | 20,62 69,68 | 2087 17,49 100,3 12,5 76,99 9,474 59,05 1.0410" 4610-9] Li7x10-9 2.5.2. Grafik Hasil Percobaan 38 7 3 25 A a modu 1 te modul 2 ng modu 3 E modu 4 1 os ° ° 20 40, 60 80 100 vmpa Gambar 2.7 Grafik Hasil Percobaan Karakteristik V-I Array Series Module 50 Wp Pada MATLAB 250 7 200 150 —emodul 1 g Bmodul 2 = 10 —smodul 3 ——modul 4 50 vmpa Gambar 2.8 Grafik Hasil Percobaan Karakteristik V-P Array Series Module 50 Wp Pada MATLAB ie Buk Petunjuk Praktkum Pembangkt Tenaya Ls 14.00 12,00 10.00 8,00 Impa 6.00 4,00 2.00 0.00 —tmodul 1 Be modul 2 modu 3 Se modul 4 10 15 20 25 Vmpa Gambar 2.9 Grafik Hasil Percobaan Karakteristik V-I Array Paralel 250 7 Pmpa Module 50 Wp Pada MATLAB —tmodul 1 —Bmodul 2 t= modul 3 Se modul 4 10 15 20 25 Vmpa Gambar 2.10 Grafik Hasil Pereobaan Karakteristik V-P Array Paralel Module 50 Wp Pada MATLAB 2.6. Analisis Data dan Pembahasan Sebuah array atau lank sua adalah mangualan beberapa Modul atau model pari furya Yung digucun Steen cen atau parse atau sev parald Uerganhing Kebutuhan), Twjuan han Meng won piguraKuan panel utuu modu ini adalah unhek mendupatuan parameter ane dan tYangan Seuai dum gan Spempuah stem yung Asyaratkan tun menyesuaikan dengar Cpehpiuus Komponen penyucun ‘actem quny Lain. Tyywon od praktikum karawteichu array cet surge int Gdatah Untuk mengetanur pengonh Kongiguray ser paralel pad Modul PU dengon cara mengawiah pembahan ams dan tegangat Keotika beberapa modu PV dihubungkan Cer dan paral, page WANA Menentukan nitar resichanG bean Yang akan meng hasi- won doya mawhmum pada saat standard test ton dition keen beberapa Modul divasun sf dan porate Berddsaruan perobaan yong diakukan dapat Aiberiuan dara Sepet berikut Saat \ Module sever dengan reactana (03 ohm, moka tegangan at V, ant six A dan daya AséTH" W Saat 2 modu di sei dengam catstans 109 ohm mana teganger 43.2v, ams 4.3, 400% A don haya 1 Bex! W. saat 2 modu di sei dengan resictans yo ohm maka tegangun be v, aras Grit xo" dan daya Atay, Saat 4 modu di sei dengan Fenstang WF ohm mana teganqan sb.AV, arue alaxw daw daya 747 mo7%. Unie reaitane yang Sama yaih o4,u ohm human dengan 7umian modui yang berbeda muue hayinys pac \ tovdal Get datah berar tegangan apse7v , AM 018555 Ai aya Seberar (7, 6b W. Pada 2 modul seri tegangan 40.14 ¥, aw 1.645 A, dan dugg b6-03%.Puda 3 modu ser Feganyan 57-21 Us Ges 213458, dan doya 34.24 Pada 3 modu fen Fequngan 69, Qe V. Omer 2.8074 dan daya 200.6 W Di tanguatan pwald, sar rectum w* ohm sunt ranguare \ modu! puraia rugangan aut, ans athmo® n, dan daya qibTHO"? W- Dengan renstons Yong sama Fact ranguasan a modu Paras Yegangon abv, au aneKO A dan aya 4.t7qi9°? W- Sam $ modu puma moka Hgangan g.4 v, wus rtexio'® A, dan daya ait7 xo We SHut A Modul pardied mana Aegangan Mav deus albxiwn!A dan Aaya Abr io Ww. tun} Gerdusaruun data yang didapatwan cout pruntikum caper dberikan anuuse bakin penyamh ranghamn sen don parce ferthut bemeda pada nda tegangan dan ams cupur yang dnani. Won. Pada rangusian sed yumlah Feyangan aupur yang danas Mun daa \ module Sevier, 2 Module senes, 3 tmodute series, dun A Module sede Tome Mmoninghar, Cao reMistanki Ip3 ohm pada t Module certs maka teqangan ulpur yang dihasitean adatah soy, Yadu 2 module Sener icqan gan vutpat yong dhaiuan adalah 45.2V qumtah Wi adalah 2 kali lipat dari tegangan output Yong diovan 1 module sere. Dado 3 Modure sees tegangen output yang thhagluan adalah 646Y umtah my atalah > uaz ipa tegangan output 1 modal yaug dieanguat seri, begew Mga dengan 4 module sei Tmlan tegangan WRU yang di- hantton adalah 4 Kak upat dan 1 modue seder yoity peberar tay. Womun pada ranguoion seh wind anus padu banyaunya modu yang dwanguai Hou tenlu berpeng ar , hax thi daqur fenimat pada tab a Ranguoran ceies PV Suut redstanh 24-4 ohm Gant 1 module suv pia’ Gres Output Sebevur 0,8%55 A, Saat 2 module Sorter aruk Cupul sebetur b4e A, Somt s modu Suir Any Wtpul Seberar 23450, Guat 4 module cutee any autput jeoemr 2, BOT A Padu saat tunguuitn parodd sundih wemen yang cangat tr pengamh dari panyawnya moda Yang dicambung adatuy day. Nomun Gao revstund tertentu, doya akan mimurun. paca tuber 2a dumyun 2 modu yang diangual puraied saat Unstone 10% ohm mata daya AbI x0? W, gaat constany 24.4 OFM mana aya Sebesar bbr03 W, SUA constan 9,05 Chm manu day meniapar dhe mukeimune Youu 90.3 Ww. Namun paca renstung 2-03 ohm aya yang dinatlkan muted Menumn yale 70.64 W harm tla fyangon wukput Yang Wharlkan menurn Yo ing v dengan lal an Yang muh You Ging A. Gey pug sual 4 reeduule parel daya mawMum berada foot reghanié 20 ohm dengan har duya 150.4 W hat Ini dupengann: Oleh tegangan Yang Menu wha 17-47 V, namun Gnunya hoi dus 6.373 A Munjadi B608 A. Namum pada censteu 16st Aaya Mutar menunn menjadi lo Ww. 2.7. Kesimpulan Berdgradian perobaan yang duanuuan dapat duam puluon bubuga hol, sepers beri : Pada canguman (eh qumlah Ngangan autput yany duran: lon do 1 Modul ceri, 2 Modul set, 4 Modus sect, Aan 4 modw sen Toms Mennguor, Har tne dapat diihat dow taba 21 cunstany 244.4 ohm eyangan wutput Ceberuc 20:27 Vs AIA, Sav, dan b4,gov. Vudu ranguaian Pardlel femanin banyan modu yang deanguaj Mauve (mauin keal cenctané yong Mbuluhban UnhnK mencapar daya marimum. Saad 1 modul parma cemcrane bit ohm teqadi doyo mMakvimum, saa 2 Modal parcel reactant 3.05 ohm doya MAKHMUM Cbyac WD3 Pada ronguaiam sei saat revstum i'd ohm dengan semua weadaun sambungan aumluh anunya sand yout Suoesar 3,23) Bod ini Sema’ dengan taba 21 Rang kaian Seay PV 2.8. Lembar Evaluasi N Kegi Ke ae tan ‘eteran; 2 aa - Assisten/Tgl. —t 1 |Pre-Test 2 |Pengambilan Data 3 | Assistensi Laporan —__—_|_ 4 |Post-Test Kea. Bukw Petunjuk Praktikum Pembanghit Tenaga Listeik Lampiran 1) Munghtlung nitai kumstanta RPM = 500 c Ea | REM Wa 1503 0, 220503 66B 2) Menglihung rata- rata nitui keumstanta CCI) (l= Ctotar 18 = (0, 1871045 33+ 0, 22021 328g +b, avyoagi+ 0.22183 Ad! + O.22v503bb9t 0.216273 702 + 0.210714 266 + 0311785052) 18 + 0.2154bo8Eg 3) Menghiuag ba pada percobaan 2 Saat Rem soo Ea = U1 x RPM Prawti kum 2 0/2154 E0804 x 508.3 = 18. Hi977 4) Menghitung Ru saat RPM 500 Ve: Eu-TaRa Ra Eu Vt Ta 2 0) 21546 0884 % 509.3 109, 51877 = 109.1877 0,02754 * 2.259 21h 5) error porcen tunadap Ra a) Rumus =| R auhioa- Ra ouhvod 00%, J2-Zay -2-279, 829 00 Ereny at, 2 18007 “f 2 3ab- 2-250, bob » p 3ab- 2-250, bo | 7 23ab 2 3,244, 2-Bab- 2-270, 342 ofa 22.5 | yoy 2-326 2 2,81 "L 4) . 3ab- 2 278244] stw0% 2 3ab > 2 04g % e) A263, 39) ane + as borg 326 - 2-31, Do: a-3ae = ©, bobo "fe | wo 4) a326 - 2-318, Ho! 2 3ae | > 0.3265 “Le MW) | a-326- 2-336, 341 23a + 0,AKHE “Ie Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik, R} KARAKTERISTIK PV MODUL RIL 3.1. Tujuan Praktikum ‘Tujuan percobaan praktikum Karakteristik PV Modul Riil ini adalah: 1. Untuk mendapatkan data arus, tegangan dan daya dari modul surya atau PV module secara ril dan langsung dengan menggunakan alat ukur yang tersedia di laboratorium. 2. Mempelajari cara pengolahan data yang dihasilkan dari percobaan untuk mendapatkan persamaan hubungan antara parameter. 3.2, Landasan Teori Data percobaan yang diambil dengan menggunakan peralatan yang sebenarnya (bukan model simulasi) relatif lebih acak dan mengandung banyak error dibandingkan dengan data yang dihasilkan dari percobaan dengan menggunakan simulasi. Hal ini dikarenakan keterbatasan peralatan, error yang terjadi selama pengambilan data serta ketergantungan kondisi aca Sebuah modul surya yang dibebani dengan beban tetap akan menghasilkan tegangan dan arus yang bervariasi pada nilai irradiasi_ yang bervariasi. Artinya ada hubungan antara parameter irradiasi dengan tegangan dan arus sehingga dapat dibuat persamaan yang menjelaskan pengaruh radiasi pada dua parameter tersebut. Lebih jauh Jagi, hubungan anatara irradiasi dan daya yang bisa dihasilkan pada setiap nilai irradiasi juga dapat diturunkan dari percobaan yang dilakukan. Untuk mendapatkan persamaan-persamaan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan regresi polynomial terhadap data-data yang didapatkan dengan percobaan secara langsung, 3.2.1. Regresi Polinomial Orde Satu KEL Buku Petnjuk Praktkum Pembangkit Tenaga Listrik Regresi polynomial orde satu dilakukan jika kecenderungan hubungan antara dua variable data percobaan cenderung linier atau membentuk persamaan garis lurus dengan gradient tertentu. Persamaan umum untuk polynomial orde satu adalah: Y= ay tax G1) Konstanta ap dan a didapatkan dengan ae xGy i) = Cedar) G.2) n(x?) = (oxi)? _ n@yxi) — Gedy) G3) n(Xx7) - (Sx)? Dengan: n Jumlah pasangan data x Nila x dari data ke i vi Nila y dari data ke i 3.2.2. Regresi Polinomial Orde Dua Regresi polynomial orde dua adalah untuk menentukan persamaan hubungan antara dua variable yang nantinya akan membentuk persamaan: y = ag + 04x + ax? GBA) Konstanta ap, a; dan a2 didapatkan dengan: [EetExt - (Oet)"] Ey - aided - DP EaF Eye + [Da de? - (Se?)"] Sy? G5) ae nbefiat + 2De Deel — [Od + nea) +E Oxo] [ee Set - BESS, + [nxt - (e2)"] Bye - [nD - Be DP |Byx?_ C6) = nSixf Sif + 25x S02 Se} — [(SP)! + n(Sa})’ + SP] Si 3ef — (e2)'] Sy — SK - SBP] Syiai + OHF-CHW'Ae? 7). nde Def + 254,59 De} — [KP + (Be) + IP] KL Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit T 3.3. Peralatan yang Digunakan Peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan praktikum kali ini adalah 1. Solar Power Meter 1 buah 2. Multimeter 2 buah 3. PV Module 50 Wp 1 buah 4. Pewaktu (timer) 2 buah 5. Beban (resistor kapur) secukupnya 6. Kabel secukupnya 3.4, Prosedur Percobaan 3.4.1. Rangkaian Percobaan Untuk melakukan pereobaan yang dapat menggambarkan karakteristik PV Modul Rill maka dikonfigurasikan seperti pada Gambar 3.2. Dalam Rangkaian ini digunakan PV Modul 50 Wp Riil dengan pengujian secara real-time, Penggunaan Multimeter digunakan untuk memonitoring parameter tegangan dan arus yang dihasilkan oleh PV Modul dengan kondisi terbebani, Sedangkan solar power meter digunakan untuk memonitoring nilai irradiance secara real time. Solar Power Meter Multimeter 2 ‘Gambar 3.2 Pengujian PV Module Secara Langsung KL Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit T 3.4.2. Langkah Percobaan 2. Susunlah peralatan seperti dalam Gambar 3.2. Atur timer 1 dan timer 2 pada waktu yang bersamaan pada multimeter dan solar power meter. Atur alat sehingga berada pada kondisi menyala dan siap melakukan pengambilan data Catat nilai tegangan (V), arus (I), radiance (G) setiap 30 detik selama 10 menit secara real time. Catat hasilnya pada Tabel 3.1 Lakukan pengolahan data menggunakan regresi polinomial untuk mendapatkan persamaan yang menyatakan hubungan antara irradiance dengan tegangan dan daya, Catat hasil pengolahan data pada Tabel 3.2 Lakukan analisis yang menjelaskan hubungan antara irradiance dan tegangan serta hubungan irradiance dengan daya, KL Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit T 3.5. Data Hasil Percobaan 3.5.1, Tabel Data Hasil Percobaan ‘Tabel 3.1 Data Hasil Pereobaan No. Waktu | Irradiance | Tegangan | Arus Daya (WIB) @ ™ @ ” 1 13:01 830 16.027 0.788 12.629 2 13:01:30 849 16.011 0.787 12.601 3 13:02 819 16.064 0.786 12.626 4 13:02:30 830 15.980 0.783 12.512 5 13:03 800 15.973 0.784 12.523 6 13:03:30 822 15,982 0.783, 12.514 7 13:04 801 15.980 0.786 12.560 8 13:04:30 832 15,992 0.786 12.570 9 13:05 854 15.995 0.788 12.604 10 13:05:30 845 15.996 0.788 12.605 n 13:06 856 16.017 0.789 12.637 12 13:06:30 850 16.024 0.789 12.643 13 13:07 862 16.011 0.788 12.617 14 13:07:30 864 15.960 0.786 12.545 15 13:08 854 15.937 0.786 12.526 16 $30 15,932 0.785 12.507 "7 821 15.921 0.784 12.482 18 830 15.900 0.790 12.561 19 13:10 196 11971 0.587 7.027 20 13:10:30 194 12.063 0.594 7.165 ‘Tabel 3.2 Hasil Olah Data No | Hradiance | Tegangan Interpolasi | Daya Interpolasi (Wim?) (Volt) (watt) 1 50 11.156 4529 2 100 11.463 5.470 3 150 11.770 6.352 4 200 12.077 7.176 5 250 12.384 7.942 6 300 12.690 8.650 7 350 12.997 9.299 8 400 13.304 9.890 9 450 13.611 10.423 10 500 13.918 10.897 i 550 14.225 11.313 2 600 14.532 11.671 13 650 14.838 11.971 4 700 15.145 12.212 15 750 15.452 12.395 16 800 15.759 12.520 7 850 16.066 12.587 18 900 16.373 12.595 19 950 16.679 12.545 20 1000 16.986 12.437 3.5.2. Grafik Hasil Percobaan Gv : : ms ‘ 6 G re (Gambar 3.4 Grafik Hasil Percobaan Karakteristik G-P PV Modul Ril anjuk Praktikum Pembangkit Te G-Vins 10 Vint a ae 0 0 cy 202 noo Gambar 3.5 Grafik Olah Data Karakteristik G-V Interpolasi PV Modul Riil GP, . ae «0 = x see see G Gambar 3.6 Grafik Olah Data Karakteristik G-P Interpolasi PV Modul Riil KEL Buku Petunjuk Praktikum Pembangkie Tenaga 3.6. Analisis Data dan Pembahasan | Berbeda dengan pertobann stbeumnya , pertwbaan xetiga adolen Menentukan lucauterish modus photevoltwe secara riil. Data permbaan Yang diambil dengan menggunauan peralatan yung “ebenamga eelah f lebih cocau dan mengandung banyak error dhbundinguan dengan date yang dhuylkan don pertobuan dengan menggununan ‘mulaw Bredusaruan percobaan yong dilauukan dapat dibeivan dara sebagai beiuut, pada jam B:o1 wip nial Uradiance sebesar O40 wim dengan Tesisans ao chm maua tegangun Seber (bo27 Vs hilai GUS 0,786 Ay dun Gaya gebecar 2, 62g Wat, Pad {ant were! be milat Lrg dé an ce Gebesar #49 Mint, cemctanh sebecur 20 hm, muua feyangan Seberar In, oll Vy ailai anus 0,787 Ampere, daw Aaya sebesue a, ooo Wall, Pada yumm 02 \wib nila’ Urradiance sebecur 613 “/nt dun resistansi ap ohm, Muka runcd fgungan t6.0t4 Wolt, vila’ GIUS Sebesar OTe umpere, dan nila daya Gelesur W2ibab Walt. Pada jum ror: hui Irradance seberar %o Wont Wengan etsistansi 20 ohm, maka Megangan 15,98 VOU, uLor anar 783 ampere, dun eiulai duya 12-512 Watt, yada jam (203 nila Inudiance 800 “Ym? , nilai resistansi ao ohm mous fegangan seberar 15, S18 MU, mulai anus 0,704 ampere , dan daya sebesar (ars22 Watt. Pada Gout jum (9:03:36 nilai Irradanwe sebesur G82 Voll, RK urus 9,78 umpue dun Aaya seberar 12.58 Watt, Puda jum 15-04 ulni® Ireadwance Gebesar Bol. W/m? dengan tesstansi 20 ohm, maku tegangan seberor 15.g8v (nual ans Ove ampue dun hutar dayanya sebecur (2.660 Wat. Pada jam Br 04:30 maby inital teradione geberur ta “Ym* autai eesistanyi Gebesue 20 ohm, muna fyangun culpuinyu 5-gq2 Volt, nual rat 079% ampere dan daya tages Walt. Fada Jam W905 mane nial “Iradianwe $54 Mm? resistans: 20 ohm, nilai fegangan output 15.995 u, Dita Gras 0-796 ampere» dan Maya sebesor (a.604 watt Pada jam 13:05:30 MmuWa wtlui Irradiance Sebecur B45 Mf dengan teictang 20 ohm, nilai teyangan 15.996 vy ALLAi ans o1789 Ampere many Anya ta.0q Walt Burdasarman hast perobuan didapattun tegangan interpotat’ dan daya wiupolan sebagai pailut , saat Ami Urradiane 90 W/me mowa “tegan gun interpolasi Sebysar U.tbV "AM daya interpolasinya 4.529 Watt, Sut nulai Urradianee 00 “n> maa tgangan interpolabinya Webs volt dan daya interpolannya sebesar F470 Wa. Gout mitai irradiance 160 “Im? maua tegangan intepolawnya 41.770 volt dan ruta doya interpolasinya seberur 6.352 watt. Saat nutai lrradiance 200 Wee Muka figanyan interpolannys (2,077 Voit dan nitai daya inter- polavnyu sebesar 7,176 Watt. Caat pulai Iradiance 25> W/m: maka tegungan iMtepolavinga 12,364 Vo dan nua daya [Mterpolumnya 7942 watt, Saat mai irradiance 300 Wr mana oui fegangan interpolati Sebesur Ws 6go Vol! dan daya interpolatinya C650 Watt Saat malas Arradiance sebesar 350 Wm feyungan intepolannya Seberar 12.997 Ve dan nitai dogo loteprlawaya seberar g,2gg wast: Berdasaran pengolahun data yang dilumuwan dengan cara regresi pounomial Ke ante mendopatuan Hyangan lntupolat, dapat disebut buhwa Semakin berar nila irradiance maku auan seman berar juga nilai fegangun jnterpolasi yang dihusituan. Hol fa dapat dipehuhuan pada gumbar 3.5 Perobaan 3 dilukuuan untiK Mencari do , de dan Qa. Untuk HegHAgar jnigrpo [asi dibutunian regres polimonaia I. Unrek mencari Qo didggatian dengan Card perkation peuwuan antara gama Wradiunce hudrat bali qumtan tegangan Kemudian dikwrangi yuma hula (rradiane yang dian dengan gumiuh teradione Kaui tegangan. Hasil tadi dibayi dengan a0 ditati Jumlah Irradiance Muadrat duuurangi dengan (dengan qumiah trradiane yang dwaadeat tan. dengan ramus ini didapat fo Gebesar 10,244. Unb didapathun dengan av duati gumian tegangan Wak jrradiance diuurangi dengan jumiah vradiance diuak Jumtah tegangon tumudian fare tat dibaga dengan 20 yang chika jumluhe (rradonce kuadrat deurangi dengan queniah Iradione yang dinuadratean, Par rumus tadi datermuuan Gul Gi seberer 9,006) dengan dlemuuan Matar do dan dh regress pounomial 1 adatuh seberue —y> 10,849 tovoouIn. Dari rumur Yo ditemukan tgangan itupolas dengan memayuiuun dad uw atu irradiance dari 50 Min? nga 1900 “Yn. Unhun daga unterpotar , Manin ber uai Iram@ance maka akan Semaum berar quga rita haya nter- polax. Sama halnya dengan feyangun raterpotasi, days interpetak mem dupatun malui Go, ai, dan uz dari pengolahan data yany didapat- wan. Ditemupun Go seberur 3.530 , dy Seberue 0.0206 , dun nutai Az k- berar -1¢is®, Dengan demiuan regres pounemual orde 2 aclaian Yr -1K0) Ur +b, 02d6 U +4,503 3.7. Kesimpulan Berdasarkan pruobaan Yung ditauukan daput diver kesim pulan sebagai beriuut + 1 Munn besar Irradiane maka Maun besor quya Auai tyangan , tus don daya. Saat radiance @b2 Mit tryungan te, vuiv, anus Bre A, day a arbie Ww. SauE Leradi ance 196 M/ma® fegan gan 1.971, ams 0,484 A don Aaya 7.026 W a Malin besor irrudiance maua main pula fegungan iterpolurinya , lorinu tegangan intepolan didapaiuan dad y= (p, 849 fo,00G1 U dimana ay merupauan nai Irradiance Sout radiance 50 Went Vegangun mtepolusi yt, tev, Suat trradance (vo “Ym fyangan Wtepoluk L463 d- Wlauin Wesar radiance mown besur quga daya Intupolas juurena days Inturp lass adatam nai ody = 1x0 Af 0/0206 Y 13-503 Dimana 4 mempalian Irradianee. Saud Uradiante G0 “Yn daya inlupyia 4omag W gut Uradance wo Mm daya interpola 56479 w 3.8. Lembar Evaluasi No Kegiatan Keterangan Nilai Assisten/Tgl. 1 |Pre-Test 2 |Pengambilan Data 3 | Assistensi Laporan, 4 |Post-Test Petunjuk Praktiku LAMPIRAN a) Regrei pounomiat orde othe ‘Clegaugan inierpolar ng: Ceuit Zyl) (Swi) c= yr) n CEU) = (U0 , W26 64197) 12) - 15499) (245325) ol IDGE4197)- (234362720) to B45 NCZYW)- (Zui) (290) niew7)- (aus oo (245225) - 15439) (912) pe (126 LAE - H9ILI7a1) = 0, 90t1 qeesamaun y= lo.94d Fo.DObIM b) Teqgongan imterpolay Oo Kau Irudiance Bee mt = = 10,249 1 dpour 21h. 78Y Y Wit 2 Mott Ww 10.249 1 0,COUr > se types 0 \rradiang tS Gop Mint: We te WENGE O00 x Yeo 2 W375 V Trradsanee Bb) Regret poumoniat orde 2 (Oaya - Interpotah) Oe = CEwr ear - cz] Bye (Eu fut -FuF Sur Jey + Vewin?- (eet) sy we Swi SWS haDw Sw Eu - - [Zw 24 - Suit] Syi & Creuir- (eu Teuini - Larw'- sui swtj cui w* new *Fw A+ 23we WTF - Leewa*)? tn (ew?) tzu (ew = +0206 on = CEM - EW - (Sur) Joys - Lazu ~Ewew TS yw ¢ Onset (ey) Sy WLW? LU ta Fw Bui7Z a * = LOS) en (ew E TUE ESUY'] 2 Le lbe #10 pesamaun yi3i5301 00206% F Cree ou Daya interpolun Iradsonte = 3.5401 oo20L > 800 t feo Men® (A te5xt077) Dont 2 124520 Wat Veadsont? = 2539 FOU 208 OF OF ( 050 Mit L185 BIBT) BG Ot > 12.567 watt [rrumance = 20550 040208 - 200 F gou Ment (Leb 410°") Foo* shasge walt (Caw)? teow)? tout Gus] 754550 Bula Pefunjuk Pralvikcam Pembanghit Tenaga Lite | PERMANENT MAGNET SYNCHRONOUS GENERATOR (PMSG 4.1. Tujuan Praktikum Tujuan percobaan praktikum Permanent Magnet Synchronous Generator ini (PMSG) ini adalah untuk mempelajari karakteristik permanent magnet synchronous generator, khususnya untuk melihat: 1, Hubungan kecepatan dengan tegangan keluaran generator dan frekuensi saat generator tidak dibebani, 2. Pengaruh arus pembebanan terhadap tegangan keluaran generator. 4.2. Landasan Teori Permanent magnet synchronous generator (PMSG) adalah jenis generator yang akhir-akhir ini kembali populer, khususnya yang berukuran kecil, sejalan dengan semakin besarnya minat dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan energi listrik alternatif’ dan energi terbarukan, Hal ini juga sejalan dengan kemajuan pengembangan material- material untuk keperluan permanent magnet yang merupakan bagian terpenting pada PMSG ini. Di samping itu, PMSG adalah generator listrik dengan konstruksi sistem yang sangat sederhana (simple) dan mudah dalam perawatannya, Hal ini dikarenakan pada PMSG tidak diperlukan adanya cincin geser (slip ring) dan sikat arang (brush) untuk memberikan catu daya DC pada kumparan medan di rotor untuk menghasilkan medan magnet seperti pada mesit sinkron pada umumnya, Dengan tidak adanya cincin geser ini maka PMSG secara ideal akan memiliki efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan ‘generator sinkron yang umum karena tidak adanya rugi gesek antara sikat dengan cincin geser Gambar 4.1 menunjukkan simbol-simbol fungsional generator sinkron. Gambar (a) dan Gambar 4(b) adalah simbol fungsional untuk generator sinkron yang menggunakan magnet buatan yang berasal dari kumparan yang diberi arus searah (DC) KEL Buku Petnjuk Praktkum Pembangkit Tenaga Listrik sedangkan Gambar 4(c) dan Gambar 4(d) adalah simbol fungsional untuk generator sinkron dengan magnet permanent. i (b) o © @ Gambar 4.1 Simbol-simbol Fungsional Generator Sikron. Dalam Gambar 1(a) dan Gambar 1(b), Vf adalah tegangan DC yang menghasilkan arus If yang dialirkan pada kumparan medan yang ditempatkan di rotor generator melalui sikat arang dan cincin geser. Simbol « menununjukkan bahwa poros (shaft) generator diputar dengan kecepatan sudut sebesar a rad/see. 4.2.1. Pembangkitan Tegangan pada Generator Sinkron Medan magnet yang dihasilkan dari kumparan medan pada rotor generator yang berputar ini akan menghasilkan Gaya Gerak Litrik (GGL) atau Electromotive Force (EMF) pada kumparan jangkar (armature) generator yang disimbolkan dengan Ey yang sering diistilahkan dengan tegangan internal dari generator Jika generator dibebani, maka pada rangkaian jangkar generator akan mengalir arus jangkar /,, Karena kumparan generator terbuat dari kawat konduktor maka terdapat Ry yang merupakan resistansi dari kawat konduktor jangkar. J, dan Rs akan menghasilkan tegangan jatuh pada kumparan jangkar pada saat generator dibebani sehingga tegangan terminal generator V tidak akan sebesar F, Dengan kata lain terdapat tegangan jatuh pada kumparan jangkar generator. KL Buku Petunjuk Praktikum Pemba kit Tenaga Listrik Besar tegangan output atau tegangan terminal generator pada saat generator dibebani adalah: Vi = Eq — [gRq volt (4.1) ‘Tegangan internal generator yang dibangkitkan pada kumparan jangkar ketika rotor diputar adalah: Eq =Cn, @ volt (42) Dalam Persamaan (4.2), C adalah sebuah konstanta sedangkan n, adalah kecepatan putaran rotor generator dengan satuan revolution per minute atau (rpm). Simbol ¢ menyatakan besamnya flux yang dihasilkan oleh magnet yang dibangkaitkan dalam kumparan medan generator. Untuk generator yang medannya menggunakan magnet permanent seperti PMSG, maka besamya flex magnet yang dihasilkan juga konstan sehingga Persamaan (4.2) dapat dituliskan sebagai 1M, volt (43) Persamaan (4.3) menyatakan bahwa untuk sebuah PMSG, saat rotor berputar, besamya GGL yang dibangkitkan pada stator generator hanya tergantung pada kecepatan rotor. 4.2.2, Frekuensi Listrik yang Dihasilkan Generator Listrik yang dihasilkan dari generator sinkron adalah listtik arus bolak-balik (AC) dengan sinyal berbentuk sinusoida, Sinyal sinusoida, selain memiliki nilai amplitudo, juga memiliki frekuensi, Frekuensi dari listrik yang dihasilkan dari sebuah generator sinkron adalah: PM, (4a) f= "199 Me Dalam Persamaan (4.4), fs adalah frekuensi listrik yang dihasilkan pada jangkar atau stator. Jika frekuensi yang dihasilkan adalah sebesar frekuensi sinkron (fiekuensi sistem jala-jala listrik), maka fs disebut frekuensi sinkron dan kecepatan rotor yang ‘menghasilkan frekuensi ini disebut kecepatan sinkron (1). Simbol p dalam persamaan tersebut adalah menyatakan jumlah kutub. Jika generator hanya memiliki sepasang kutub, maka nilai adalah p sama dengan 2. KL Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit T 4.3. Peralatan yang Digunakan Peralatan yang diperlukan dalam praktikum kali ini adalah: 1. PMSG 12 Kutub 1 buah 2. Tachometer 1 buah 3. Multimeter 2 buah 4, Oscilloscop 1 buah 5. Autotrafo 1 buah 6. Beban (Resistif 15 Watt) secukupnya 7. Kabel secukupnya 8. Kalkulator 1 buah 44, Prosedur Percobaan 4.4.1, Rangkaian Percobaan in PMSG dalam percobaat dilakukan dengan menggunakan dua buah rangkaian, Rangkaian yang pertama adalah seperti terlihat dalam Gambar 4.2, Rangkaian percobaan seperti ini disebut dengan rangkaian tanpa beban atau pengujian rangkaian terbuka, Dalam percobaan ini akan ditentukan hubungan antara kecepatan dengan tegangan internal generator atau GGL dan frekuensi listrik yang dihasilkan pada generator, Autotrafo Tachometer Oscilloscope Gambar 4.2 Rangkaian Percobaan PMSG Tanpa Beban Karena secara teoritis tegangan GGL dan frekuensi hanya dipengaruhi oleh putaran rotor, maka hasil pereobaan dengan rangkaian ini akan menjadi acuan untuk melakukan analisis data pada percobaan kedua. GGL dan frekuensi pada percobaan ini akan diukur dengan menggunakan oscilloscope. KL Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit T Pada percobaan kedua, tidak lagi digunakan oscilloscope karena pada percobaan pertama sudah dihasilkan nilai C1 sebagai konstanta untuk menentukan nilai Fs pada percobaan kedua Autotrafo Tachometer, ‘Gambar 4.3 Rangkaian Percobaan PMSG Berbeban Ampermeter digunakan untuk mengukur arus J, sedangkan Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan J, Pada percobaan kedua dengan menggunakan rangkaian dalam Gambar 4.3 akan didapatkan nilai R, yang merupakan resistansi internal dari stator PMSG kit Ten: KL Buku Petunjuk Praktikum Pemba 4.4.2. Langkah Percobaan 1. Susunlah peralatan seperti pada Gambar 4.2. 2. Atur tachometer, oscilloscope pada kondisi menyala, 3. Kalibrasi peralatan yang telah menyala. 4, Putar autotrafo sampai motor dapat menggerakkan generator kemudian tunggu dan stabilkan pergerakan dari generator. 5. Gunakan tachometer dan oscilloscope secara bersamaan untuk memulai pengambilan data 6. Amati pergerakan rpm dan catat hasil yang tertampilkan pada monitor peralatan setiap kenaikan 100 rpm pada rpm 100-800. 7. Catat hasil pengamatan pada Tabel 4.1 8. Olah data hasil pengamatan pada Microsoft excel dan hitung nilai C 9. Susunlah peralatan seperti pada Gambar 4.4. 10, Atur voltmeter, ampermeter, tachometer pada kondisi menyala 11. Ulangi langkah percobaan dari 3-6. 12, Amati pergerakan rpm dan catat hasil yang tertampilkan pada monitor peralatan setiap kenaikan 100 pada rpm 300-1000, 13, Catat hasil pengamatan pada Tabel 4.2 KL Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit T 4.5. Data Hasil Percobaan. 4.5.1. Tabel Hasil Percohaan Tabel 4.1 Data hasil Percobaan PMSG tanpa Beban No, | Revolution per Minates | Tegangan RMS] — Frekuensi € «ePM) (Ves) fo) (Konstanta) 1 100 20.226 10.23 0187104533 z 200 475 2151 0220213259 3. 300 68,04 31,83 0220908091 4. 400 88,96 41.23 0.221183491 s 500 12 52,21 0220503668 6 600 13117 6131 0.216273702 7 700 153,1 70,61 02218714286 8 300 1734 8052 0218785082 Tabel 4.2 Data hasil Percobaan PMSG Terbebani _ epee Beban | Tegangan | — Arus Ry (RPM) (Ohm) (vy) @ (Ohm) 1 300 23k 2452 | 001822 | 2279929 2. 400 23k 36 002293 | 2250,606 3 500 23k 473 ao27s4_| 2259,215 4 600 23k 578 oosia1 | 2278,342 5 700 23k 74 003549 | 2263,386 6. 800 23k 3.1 0.03906 | 2311,903 7. 900 23k 963 004295 | 2318405 8 1000 23k 1095 | 004645 | 2336341 Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik Tabel 4.3 Data Error Percentage Hasil Percobaan RevoTaion FT aan e (RPM) (Ohm) (%) 300 23k 1,980691 400 23k 3,241355 500 23k 2,871256 600 23k 2,048931 700 23k 2,691931 800 23k 0,60607 900 23k 0,326527 1000 23k 0,444598 4.6. Analisis Data dan Pembahasan PIMSG (Permanent Magnet Synchronms Geneeator) adatah generctur Liste dengan kensten fcr yang Samgat sederhana Csimple) dan mudoh perawatannya). THyUdM pertobaam 4 ini adalah mem- PUlnjor Karaktecstik permanent magnet synchronous generador Khu nya unhek melinat huybungan kecepatan dengan degangan keluaran yenerator dan frecuenvi cael generator tidak dibebani. Serta Untuk mengetahui yen garwh aruc pembrbanan terhadup Fegang an Keuar. wm generator Berdusaruun percobuan Yang dilakukan dapur diberikan data sebagar bent, pada taba 4) ya yertobaan pag tampa beban ditukunon pengujian pengaruh RPM terudap fegangan Internet dan jrenuemei generar pada suat Rpm loo Maus tegangan Sebesar ao, aabv , prekusnl toa3 He dom wilal Kmstumta ovis c. Suat REM 200 maka tegany an feorar AT V, Mtkuewh 91.51 Hz, flan lunsanta 0.2202 C. Saat RPM joo maka jeqGngan soberar be04 v, prekuenls 31.83 We, dan kunctanta b+ 220g c- Saat RPM 400 maka Fegngan Sebecar te.ge v . prekuem 41.23 He, dan Konstanta 0.220 C. Saat RPM boo maka teqangan sebesar W2 , prowars 52.21 He , dan Konstanta” Sebesur p, 22050 C. Saat Rem Goo muuu tegangan Coberne 131.17 V, prekuan Sebetur GLa Ha, dan Konsianta severar 0,22 C. Fuat REM 70D maua teangun seberur 155A, proce —sebesur 70,61 Hz dan kumitamta 02187 C. Suot RPM gop mand Feganyon Gebecur 175,4y, prenuqen O02 He, an kunstanta 9.2087 © Dan dota tesebut dupe ber wat rat rota Wnstauta Mau CL ceberar oma ce, Puda perbaan kedue untun meihut tegangan, onc, Aun tehanan imtuna saat ada bebun. Padd saat RPM 300 Maku teyangan >on 24.5a , Gnas Intent 0/0182 A, Yegangun inienay cb, obe3 V, dan Ra 2-279. 42g ohm. dewgun £7 1.g8ob %. Pada cuut Rem 400 mana teyang on Jar jwbutur 3yv, mus Intunal 90229 M, Hegangan intemal 97, coy v, humbatan intunal 2.250 ,b06 ohm dan errer pesen 3,2u13 %. Pada saat RPM fD0 maku fegangan ahh eberur 47.3V , anus Intend p.o275 A, teyangan Wiernat 109517 V, humbutun wterma a.ahy.219 Phim dan error pertem se besor 2.812%. Pada sual Few Gor make tyangun maka teqangun poluh sebsrar G6 7.GV , anu Interna 9.0314 A, tegangan internal se- besur 12913627 V, hambatan internat Cebesar 2.278 342 dun error pusen 2, 0483 Berdararuan date yang ddapatuan caat percobaan saut perwebaan yetuma yuiu ueadaum sear generar dun dibebant muxa semakin Cepat generatur berputar mana Guan semamin tinggi tidal tegangon kewaran yang dihwsian, hal ini quge betas bagi frenuams guneratr Semuuin becwr nilai Ren generat mann Own senaumn besar pula nud Fremeasinya Had thi Menyauw pade persamaan (4:3) di Modul banwa besur Puls Magnet Yany dhnasiliun oleh generat, mernpauan han dari poration Kunstanta dan Kecepaten putaran roby gunerater dengan cahe an vuoi yer oninute LRrM), Sehingga dart pesumaun wi dapat divetahi dangun getur gpabild RPM Semauin berur maka Wal Itqangan akan ce- Monin berac. Borah pada freuuunsi, apabita berpedoman di BPP pada pesamaun U4) mempanan tumur dor berarya Fremuu paca Qeneatir. Fremutu gemeraivr entpauan hart peuavan dor qumlah wuheb magnet dann generat don besor Reem Kemudian dibugi 129- Dari amy Wai tutinut sangat dutac pengamh REM dan gumiah magne pada yeneratr bahwa seman banyan magnet yang digunavan dan femuuin cepat puter on toh Moku Frekutun generator Comawan fimygi. aint anawisa ri diprraut dengan duty yorobuon pada thu 41. Saat RPM Jon Mawu Ea bevay dan Free 3603 Hz namun suat kim boo Muka Ea I3,t7v daw premueni GIs He. Saat percobuom kedua lata bicu memberikan unuusa bahwo batar kw guan mempengamhi nla tegangon par dan nual ane. Semauin besar nuit ReM-nya make Guan mauin beeur nikal fegangan Jalen, dan nua Gras inte @nya pad pucamuan Ut) tuah diitbutkan bahwa tygangan ah mnpakun pengueangan don teyangan internal generahe dengan hore pemuion dar ns dan bebam inlunal, selsingga maw becur Hegangan MirmMu makd Guan memperherur Muto amt dan humbul- OH iuttmal. ini berarti apahua ant dan hambatan mtemal mauin berur feyangan yah GhoM gemolin besur uga Lorna tegangan Wntuvial Mga wmauim bear, Turvhut pada Fab 4-2 sant RPM 300 wwiai Eu ge Deo V,ndui Ta 9\DIo22n , WALA Ra 2A7Asqag Dhm taka Ve 24.520 Gqat Rpm 80D Maka Vidal Eo 173-402 V, Matai Cu 0. 03906A, fulai_ Ro _23i1, 80) 2 daw flue VE O31 Ve 4.7. Kesimpulan Berdacuriun percobamn Yang diiduukun dapat diberivaw kerimpulan sebagai beibut I Summin berwr mtai RRM Maud Wutal tegan gan Whnternal genercttvr dun pretend genudter quga Guan semakin werar. faat RPM 300 Muai EO Gg.o4u, premuenti 31.85 He. Suut REM G00 make bo [sii V, preuwensi 1.31) H- 2 Semauin besur hited Rem Maua Gian semasn vesur 3ug4 neta tequngan qudeh dan any intemal. suat Rem 300 wmawn Vt 24.b2v, Ta, oyplea2n- fuot RPM yd Wai VE 1 V dan 14 b/D3400R 3. Nuai enor posen tuned ade pada Rem 400. kwena sein hambutan akua dengan hambatan tend feed, Nilai Raubal 2326 chm, dun mtar Ra 2318, 405 obmn 4.8. Lembar Evaluasi TID No Kegiatan Keterangan Nilai Assisten/Tgl 1 [Pre-Test 2 |Pengambilan Data LAMPIRAN 1) Menghilung nitai kunstanta 3ab- 2-240, toe . ‘100% Rem = 00 3b c+ eu trem + 324%, + Mea f Soma 2-977, 342 4 x 00% = ©, 220803668 326 2} Menghutuny rata- rata niles 2 2.812 konstanes CC1) ta jab - 2-279 xtw0% C= Chota 18 a Bae * (0, 1871045334 0, 2202) 3209 = 2, 048g % ¥ B, azos 40,2283 AG ow: = goed! e P gae- 2-263, 208 708. O.220mho2 Leg 0.216278 702 Sink 4 DDI TY abe t OL 0785052) = 2) bgIg ey, 232 - 2-2, Go: ae FY [este 2-3 809] coe base ostg 2-326 3)Menghitung Ba pada pertobcan + © ,bobo % 2 $aat Rpm soo - ' 4g) |= B26 - 2-319 Ao LO, Eu = U1 x RPM Prokt kum 8b 2 Or21G4EDES4X 508.3 WO. F877 nD 4} Menghihing Ru saat RPM S00 | Ve = Ea-ToRa Ra: Gove ta = Gy 21546 0884 >» 509.3. = 109, 51877 = 108. HUTT - Ans 0, 02754 7 2.259 al Sy error perteu ternadap Ra a) Rumus :]R abtioa- Ra 7 ——— |_ x0, R gun @-Zay -2-279,404 | E00 aaab = 19007 “/ aL Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik > p,a2e9 “fo 2.324- 2-336, 341 Ke % ae | to + 0. aANE Ye PERMANENT MAGNET SYNCHRONOUS GENERATOR KAPASITAS 500 W OUTPUT BEBAN AC dan DC \juan Praktikum Tujuan percobaan praktikum Permanent Magnet Synchronous Generator ini adalah untuk mempelajari karakteristik permanent magnet synchronous generator, khususnya untuk melihat 1. Hubungan kecepatan dengan tegangan keluaran generator dan frekuensi saat generator tidak dibebani, 2. Pengaruh arus pembebanan terhadap tegangan keluaran generator. 5.2. Landasan Teori Permanent magnet synchronous generator (PMSG) adalah jenis generator yang akhir-akhir kembali populer, khususnya yang berukuran kecil, sejalan dengan semakin besarnya minat dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan energi listrik alternatif dan energi terbarukan, Hal ini juga sejalan dengan kemajuan pengembangan material- material untuk keperluan permanent magnet yang merupakan bagian terpenting pada PMSG. Di samping itu, PMSG adalah generator listrik dengan konstruksi sistem yang sangat sederhana (simple) dan mudah dalam perawatannya, Hal ini dikarenakan pada PMSG tidak diperlukan adanya cincin geser (slip ring) dan sikat arang (brush) untuk memberikan catu daya DC pada kumparan medan di rotor untuk menghasilkan medan magnet seperti pada mesin sinkron pada umumnya, Dengan tidak adanya cincin geser ini maka PMSG secara ideal akan memili yang lebih baik dibandingkan dengan generator sinkron yang umum karena tidak adanya rugi gesek antara sikat dengan cincin geser. Gambar 5.1 menunjukkan simbol-simbol fungsional generator sinkron. Gambar 5(a) dan Gambar 5(b) adalah simbol fungsional untuk generator sinkron yang menggunakan magnet buatan yang berasal dari kumparan yang diberi arus searah (DC) KL Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Ten: a Listrik sedangkan Gambar 5(c) dan Gambar S(d) adalah simbol fungsional untuk generator sinkron dengan magnet permanent. i (b) o © @ Gambar 5.1 Simbol-simbol Fungsional Generator Sikron. Dalam Gambar 5(a) dan Gambar 5(b), Vf adalah tegangan DC yang menghasilkan arus If yang dialirkan pada kumparan medan yang ditempatkan di rotor generator melalui sikat arang dan cincin geser. Simbol « menununjukkan bahwa poros (shaft) generator diputar dengan kecepatan sudut sebesar a rad/see. 5.2.1 Pembangkitan Tegangan pada Generator Sinkron Medan magnet yang dihasilkan dari kumparan medan pada rotor generator yang berputar ini akan menghasilkan Gaya Gerak Litrik (GGL) atau Electromotive Force (EMF) pada kumparan jangkar (armature) generator yang disimbolkan dengan Ey yang sering diistilahkan dengan tegangan internal dari generator Jika generator dibebani, maka pada rangkaian jangkar generator akan mengalir arus jangkar /,, Karena kumparan generator terbuat dari kawat konduktor maka terdapat Ry yang merupakan resistansi dari kawat konduktor jangkar. J, dan Ry akan menghasilkan tegangan jatuh pada kumparan jangkar pada saat generator dibebani sehingga tegangan terminal generator V tidak akan sebesar F, Dengan kata lain terdapat tegangan jatuh pada kumparan jangkar generator. KL Buku Petunjuk Praktikum Pemba kit T Besar tegangan output atau tegangan terminal generator pada saat generator dibebani adalah: Vi = Ba — IgRa volt (6.1) ‘Tegangan internal generator yang dibangkitkan pada kumparan jangkar ketika rotor diputar adalah: Eq = Cn, § volt (5.2) Dalam Persamaan (5.2), C adalah sebuah konstanta sedangkan n, adalah kecepatan putaran rotor generator dengan satuan revolution per minute atau (rpm). Simbol menyatakan besarnya flux yang dihasilkan oleh magnet yang dibangkaitkan dalam kumparan medan generator. Untuk generator yang medannya menggunakan magnet permanent seperti PMSG, maka besamya flex magnet yang dihasilkan juga konstan sehingga Persamaan (5.3) dapat dituliskan sebagai 1M, volt (5.3) Persamaan (5.3) menyatakan bahwa untuk sebuah PMSG, saat rotor berputar, besamya GGL yang dibangkitkan pada stator generator hanya tergantung pada kecepatan rotor. 5.2.2. Frekuensi Listrik yang Dihasilkan Generator Listrik yang dihasilkan dari generator sinkron adalah listtik arus bolak-balik (AC) dengan sinyal berbentuk sinusoida, Sinyal sinusoida, selain memiliki nilai amplitudo, juga memiliki frekuensi, Frekuensi dari listrik yang dihasilkan dari sebuah generator sinkron adalah: PM, Ga) f= "199 Me Dalam Persamaan (5.4), fs adalah frekuensi listrik yang dihasilkan pada jangkar atau stator. Jika frekuensi yang dihasilkan adalah sebesar frekuensi sinkron (fiekuensi sistem jala-jala listrik), maka fs disebut frekuensi sinkron dan kecepatan rotor yang ‘menghasilkan frekuensi ini disebut kecepatan sinkron (1). Simbol p dalam persamaan tersebut adalah menyatakan jumlah kutub. Jika generator hanya memiliki sepasang kutub, maka nilai p adalah sama dengan 2. KL Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit T 5.3. Peralatan yang Digunakan Peralatan yang diperlukan dalam praktikum kali ini adalah 1, PMSG 6 Kutub 1 buah 2. Tachometer 1 buah 3. Multimeter 2 buah 4, Oscilloscop 1 buah 5, Autotrafo 3 fasa 1 buah 4. Transformator 3 fasa 1 buah 6. Kiprok 1 buah 7. Beban (Resistif 15 Watt) secukupnya 8. Kabel secukupnya 5.4. Prosedur Percobaan 5.4.1 Rangkaian Percobaan Pengujian PMSG dalam percobaan ini dilakukan dengan menggunakan dua buah rangkaian, Rangkaian yang pertama adalah pengujian dengan menggunakan beban 3 fasa, seperti dalam Gambar 5.5. Sedangkan pengujian kedua adalah dengan menggunakan beban DC seperti dalam Gambar 5.6. Untuk bentuk dari PMSG berkapasitas S00 watt dengan 6 kutub ditampilkan seperti dalam gambar 5.2. Untuk Gambar 5.3 menunjukkan konfigurasi kiprok yang bertujuan menyearahkan gelombang 3 fasa, dan Gambar 5.4 ‘menunjukkan rangkaian percobaan tanpa menggunakan beban. Dalam rangkaian ini juga digunakan tachometer untuk mengukur RPM pada Prime Mover (pada percobaan kali ini menggunakan Mesin DC), dan PMSG. Juga ampermeter dan voltmeter untuk mengukur arus dan tegangan pada beban, baik pengujian yang pertama maupun kedua KL Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit T Gambar $4 Percobaan PMSG degan Prime Mover Mesin DC KEL Duka Panjuk Pakikam PenbangkiTenga Litik Ie er) Gambar 5.5 Rangkaian Percobaan PMSG degan beban 3 Fasa Gambar 5.6 Rangkaian Percobaan PMSG degan beban DC 5.4.2 Langkah Percobaan 1. Susunlah peralatan seperti dalam Gambar 5.4. Atur tachometer, ampermeter dan voltmeter pada kondisi menyala. Kalibrasi peralatan yang telah menyala. Hubungkan output generator pada transfomator 3 fasa dan hubungkan output dari transfomator 3 fasa pada beban seperti dalam Gambar 5.5. 5. Putar autotrafo sampai batas 48 volt pada hasil tegangan Generator. 6. Amati nilai RPM pada prime mover dan PMSG, serta tegangan dan arus pada PMSG. 7. Catat hasil pengamatan pada Tabel 5.1 KL Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit T 8. Ulangi Langkah 1-3 9, Hubungkan output generator pada kiprok, kemudian hubungkan output kiprok pada beban DC seperti dalam Gambar 5.6. 10, Putar autotrafo sampai dengan beban menyala terang 11. Amati ni PMSG RPM pada prime mover dan PMSG, serta tegangan dan arus pada 12, Catat hasil pengamatan dalam Tabel 5.2 KL Buku Petunjuk Praktikum Pemba kit T 5.5. Data Hasil Percobaan 5.5.1 Tabel Hasil Percobaan ‘Tabel 5.1 Data Hasil Percobaan PMSG Dengan Beban 3 Fasa No. | Beban 3 fesa | Prmover | PMSG PMSG | PMSG | PMSG i (RPM) | (RPM) | V(volt)_| I (ampere) | P (watt) 1 | 3x50W 462 1235 182,5 0,22 69,54 2 | 3x75W 477 1184 165.4 02 57,3 3. | 3x 100W 454 1208 157.8 0,19 51,93 ‘Tabel §.2 Data Hasil Percobaan PMSG Dengan Beban DC ae | eee "Tn. | a 7 eis I foe r Sa 1] 100w 867 | 2298 116 2 | ae 2.| 200W 773 | 2029 101 016 | 16,16 3.| 300W 696 «| ~«1815 90 0,15 135 4.| 400w 639 | (1655 81 014 | 1136 s.| soow so | 1514 74 0,13 9,62 Buku Petunjuk Dipindai dengan Camscanner 5.6. Analisa Data dan Pembahasan Perobuun bub 5 addlah perrubuan femanent Mmugne synchronous Yenerutor Wupantas Sov W vulpur beban AL dun 06. Tyjuan percoboan prautikum ini adalah dapat menentivan hubungan kectpalan dengen Nyongan Keluwran generator dan freuen Saud Ytnerotur thaw dt bebuni Seta melihu pengumh uur penbedanan tethadap tegangen weluaran Yeneratur, PUMmunent magnet syndheoneus Yeneratir LPmse) adulwh jenis yenerur yung duhie- albie thi uembal poputer, Whujusnya yung bemuuan Kew , seqalan dengan seman bess - nyo minus dun Werudaran musyurukw untuk Mumunpadtnan energs Usinu wlernutie dun onergi lerbarutan Buu! ini meupanan dota hur pertobaun PMs dengan beban 3 fusa. sant bebun 3x bow, mama data Yang dap asunn wes Ana RPM, usd pase Sebesur 1235 REM, feyangan Praca 167+ 5 Voll, Uns pMse ebesur 0192 Umpue, days Pisa Yang Uthantuan Gdatuh hawt dun Umar s duau tegangan PMG, ui anus POS kui sn, Sthingga hunny adalah Cebesur 64,542 Watt, Frekuent sebesar 61-75 ete. Sau beban 3%75 W,muuu duta yang rdapatuan sehesur prime 417 RPM, Dmsu sberur Weq Rem, fegungan Puss ddatun \bbay , amr POSE Sebesar O12 ampere, duyo —PMSH Sebesar 57,296 W , premuenyi Subesar 99.2 Hr. Pause dengan ¢ hai (00 W, mana primi Ao4 RPM, han Puce 1a0e - Rem, legangan PMSG sebero W57,0 VON, Onis PASH soberur Og Ampere , Gaya PMs wbestr 51,930 Watt, dun frowns bere wou Heat. Haw yong ade pada tab G1 di bagian daya mumpakun powiningun untura teyangan PMc ducau ares PMS dima ws n dan dita Gwar s. town Ina doya. fedanghon Freuuenh Mengakan haw antara Jaya duati bonyar putaran dbugi 20. Sedanguan dua yang quan didapanan beri menpauan hot loo w, dengan ferwboan Pmsu dengan bebun oe- Saat beban DC prmover #67 Kem, besur PMSU adalah 2292 pom, tegangan PMca febesur Ib Volk, Ams PSU Seberdr 0.2 amput + daya Pmsa yang meupulan perualiun dav tegangan dan anaer sebvar Dipindai dengan CamScanner 25.2 wath. Pada cout bubam ve seberar aoow, Petmever 773 RPM, Tula PMSG sebesar 2029 RPM, tegangan ence 101 Vou, Ons PMCs Gober osty ampere, Maya PMC sebesur Ibeth Watt. Saat bebun pe 300 Ww, primorer Gob ru, mm pins sebesar 105 Rem, fegungan sebeswr 9o Koll, mua UMS 15 UMpee, Haya PSK Sebesar 1345 Watt. Sunt bebun oc 4oo Ww, pamnur b3g Rem, Nai PMSG Seberar Ib Rem, tegungan Pmsu Bl volL, aras tegangoa bid wnmpere, oyu Pose 11.34 Wott. Suar bebun pe sD0 Ws prmever yo Rew, dud resu Wgiy Kem, Hegangan PMS 74 vou, aus FMsu 1s ampere , dun daya PMG oy l2 Wart Dari data yang didaputuan, dupa dibeikan anausa hubungan Qnioe Kecepakan dengan Hgangan Keluaran generat dan prekueni’. Pade taba haw yeraban dengan bebun 3 fasu menggunacan 3 génis ban yung berbeda yaoi DW. TW, Loom. Semawin besar bekan generale maka quan jemauin Kew nuai tegangan, ons, days dan perkucnsi yang diharituan. Namur pala fengann beban 3 ura tehadap primever dan puso fdau dapat dijosikun warna hots yang munad Hdaw menunm. Micat pada saat beban s fara 3x50 W maka pnower yang dikerluan Aya RPM, Wai PUse seberur 1235 Kem sementara Fegangan yang dhowthun gperar lies voll jas yang dihanlnen b.2t ampere, Setungga dayonya Seberur 68. 542 Wart dan pretuunsi GUTS He Sementara saat beban 3 fara 3xioy W mula nila primeover 454 RPM, Thai PUSH feberar [200 Koma, Fegangan yamg ol havin seberur 157+ valk, lad arut yong dinatuan ouag ampere Sehingga dayanya sebesue 51-430 W don fpreumnya 60-4 He Semurtuea untuk perobaun YMSH dengan weban DC may semalin berur beban akan semawn weal mai pomezr, Prise, Vegangan PMSh , arc PUSH dyn daya PUSH, Hal ini terpadi rena Seman perut atau besar beban TMSG Maka puteran row akan Sematun tompat Sehingga tyangan dan ans yong di- hafiluun mown lambur. Pada cout beban pe tv W nital Fegan gan gang dihanlear 1, ampet dan untinya beta Ove A. Sununu Saat bean PMSG Qo Ww maKa Wa tegangan yang di- hafltan (01 voll, dan nilar anainya ditb Arpect Dipindai dengan CamScanner 5.7. Kesimpulan Berdavartun penovaan yang dilakulan dapat diber kenmputan Kehagar beret > V Pade PMsu dengan bebun S far, semaun beeur bebua PMG mata wtai Mgangan, ane, daya yang dihanluas sematun keut limish swat sxnow teqangan, any dan days adatal a, Suoll O22 mmpere, bdeoq W. Saul SyauvW 197.0 voll, tg rapt, Sheds Wat Pada patsy dengan beban oe ilai beban yang besar auan mempemedi rulat Yom, palei PMSL, Hegangan, unit. ban daya. Saal te W Jom OY RPM, 2290 RPM, [IL V, 9.2 amyee, 232 W Saat gop W C96 kpm. 1815 KEM, IDV, Orig, 5 W 3. Vubungan anture beban 3 fain dengan kPM Hduy bra daqdartan Predusutuan grapin Yambar 5-8 beni grape hdau membenbiu gans luniue = Stuut, bebun Si W nalarays 1235 Rem dan sou! typ Ww haa Rem-nye [208 - 5.8. Lembar Evaluasi No Kegi Keterangan 1 |Pre-Test 2 |Pengambilan Data 3 _ | Assistensi Laporan 4 |Post-Test KEL Bak Ptunok Prakthom Pembanght Tenaga Listik Dipindai dengan CamScanner Lampiran a. Lampiran Gambar Grafik R-W pada PMSG dengan Beban3 fasa n o a 2 » 0 f = — ° 50 100 10 200 20 300 380 ‘Hambatan (ohm) 8 DayaPMSG (Watt) 8 Gambar 5.7 Grafik Hasil Percobaan Karakteristik R-W pada PMSG degan beban 3 Fasa R-RPM padaPMSG dengan Beban3 fasa 00 1230 1220 219 RPM PMSG 1200 1199) nu ° % 100 180 200 20 300 380 Hambatan (ohm) Gambar 5.8 Grafik Hasil Percobaan Karakteristik R-RPM pada PMSG degan beban 3 Fasa Kea Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrily ma Dipindai dengan CamScanner R-W pada PMSG dengan BebanDC 2 2» : Eis g i » 5 = ° — — = ss = ° 109 200 300 20 $00 = Hambatan (ohm) Gambar 5.9 Grafik Hasil Percobaan Karakteristik R-W pada PMSG degan beban DC R-RPM padaPMSG denganBebanDC 2500 2000 2 0 = E200 00 o L_ ° 109 200 0 20 so 0 Hambatan (ohm) Gambar 5.10 Grafik Hasil Percobasn Karakteristik R-RPM pada PMSG degan beban DC Boku Petunjuk Praktikum Pemb: naga Listrik || Dipindai dengan CamScanner Lampiran b. Lampiran Perhitungan 1) Pada saat pms diber’ beban 3} fas a) menghituny witai daya pada bebas Ac 3 faxw sy beban AC 5 [asd 3x50 W Pot Ay x V PMSG xT PMS. or i 2 YB 15% oa Kt * 69, 5am ~ybeban AC 3 fasa 3x75 W P= WE xV PMSGXx] PMS& x Osh ONE bh 4 XDA KA + 57,296 W *> beban AG 2 fasa 3xiv0 W b= AR x VPMSG AT PINSGX Lon 28K 67.8 KOI ED + 51 g3 W b) menghiting nitai prekuen pad beban Ac 3 fucu > saat bebun Ae 3 fasa sxsow fo: Penr oxiay iabopes eenio = GATS He Saul beban Ae 5 fasu 3 ¥75W fos Por gx M84 ho” \20 = 5g.2 He soul beban nc 3 gasa axcioow Peonr GH 120b Lerarran aa 2 60,4 He Ymse dibes bebun pe daya pada beban a) Pada cuat a) Menghitung WiLai ve +> nat beban ve \oow Pevxt >We ¥da = aga W Saat beban pc avo W evel = WoL did = Wale W aur beban vc s00W b eVxI 2 Bb XO = BSW + Sat bebam po ov Ww p+ Val PURO = 134 W +> paot bebun pe sow ve vat 7 7AK Os > GlaW Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai