Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

DI RUANG CEMPAKA I DENGAN GANGGUAN SISTEM UROLOGI : BPH

Unit : Cempaka I Tanggal pengkajian : 1 Juni 2010

Ruang / Kamar : Cempaka I kamar 1 Waktu pengkajian : 09.00 WIB

Tanggal masuk : 30 Mei 2010 Auto anamanesa :√

Allo anamnesa :√

I. IDENTITAS
A. PASIEN
Nama : Tn. R
Umur : 74 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Status perkawinan : Menikah
Agama / suku : Islam / jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Jawa
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Petani
Alamat rumah : Jl. Semar Gareng Ambarawa

B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. S
Alamat : Jl. Petruk Bagong Ambarawa
Hubungan dengan pasien : Anak

C. DATA MEDIK
Dikirim oleh : IGD RSUD Ambarawa
Keluhan utama : Nyeri saat BAK
Riwayat kesehatan sekarang : Satu bulan yang lalu pasien mengeluh tidak bisa BAK
dan perutnya terasa anyang-anyangen. Satu bulan kemudian (30 Juni 2010), pasien
dibawa ke IGD RSUD Ambarawa untuk dilakukan pemeriksaan dan pasien dibawa
keruang bedah Cempaka I. Di ruang Cempaka I pasien dilakukan pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan colok dubur. Dari hasil dan data yang didapat, dokter
mendiagnosa paien dengan penyaki BPH. Pada tanggal 31 Mei 2010 pasien dilakukan
program operasi. Setelah operasi, pasien mendapatkan terapi infus NaCL 20 tpm,
terapi obat Baquinor 2x1 fl, Eradic 1 gr, As-tranex 3x1 ap, Farsix 2x1 ap dan pasien
terpasang kateter serta drainase. Setiap pagi pasien dilakukan perawatan kateter da n
perawatan luka.
Riwayat kesehatan keluarga : Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit DM, hipertensi, jantung, asma, TBC, dan penyakit yang diderita pasien.
Riwayat kesehatan lalu : Pasien sebelumnya tidak pernah dirawat di RS dan
belum pernah sakit BPH.
Diagnosa medik : Retensi urin

II. KEADAAN UMUM


A. TANDA - TANDA VITAL
Kesadaran
Kualitatif : Composmentis
Kuantitatif :
Skala Coma Glasgow : Respon motorik :6 Jumlah :
15
Respon bicara :5
Respon membuka mata :4

Tekanan darah : 100/50 mmHg


MAP : (systole + (2xdiastole)) : 100 + (2x50) : 200 : 66,67
3 3 3
Suhu : 36,20C (axilar)
Pernapasan : Frekuensi 28 x/menit
Irama : teratur
Jenis : dada
Nadi : 80 x/menit
B. PENGUKURAN
Lingkar lengan atas : 28 cm
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 68 cm
I.M.T (Indeks Massa Tubuh) : BB/(TB)2 : 68/(1,60)2 : 26,56 cm
Kesimpulan : Obesitas tipe I

C. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)


1. Kepala dan leher
a. Kulit : turgor kulit elastis, keriput, kering.
b. Kepala : rambut beruban, lepek, ada ketombe.
c. Mulut : mukosa mulut lembab, tidak ada stomatitis, bibir kering, gigi
tanggal 2, terdapat karies pada gigi.
d. Telinga : pendengaran kurang baik (bisa mendengar dengan jarak 1
meter)
e. Hidung : terdapat secret, penciuman sedikit tergaggu (tidak bisa
membedakan antara teh dengan kopi.
f. Leher : tidak ada pembesaran tiroid.
g. Mata : lingkaran hitam disekitar kantung mata, mata sayu, sclera
putih.

2. Dada
a. Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak menggunakan otot bantu napas.
Palpas i : tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus seimbang.
Perkusi : terdengar bunyi pekak.
Auskultasi : terdengar bunyi ronki.

b. Jantung
Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi : tidak teraba iktus cordis pada mid klavikula.
Perkusi : terdengar bunyi pekak pada batas jantung.
Auskultasi : terdengar bunyi sonor
3. Abdomen
Inspeksi : panjang luka 15 cm, luka insisi pada kuadran 4, luka jahitan.
Auskultasi : bising usus 10 x/menit
Perkusi : suara timpani
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada kuadran 4

4. Ekstremitas
5555 5555

3333 3333

5. Genetalia
Inspeksi : terpasang kateter, drainase, tidak ada eritema di daerah
genetalia.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan di daerah genetalia.

D. GENOGRAM

Keterangan:

: : Laki-laki : Pasien

: Perempuan : Meninggal
III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
a. Pola persepsi kesehatan – pemeliharaan kesehatan
Pasien belum pernaah di opname dan baru kali ini di opname di RSUD Ambarawa,
pasien juga belum pernah menderita penyakit seperti yang di derita sekarang.pasien
juga tidak mengetahu tentang penyakit yang di derita sekarang.
Di rumah:
DS: - pasien mengatakan bila merasa tidak enak badan, pasien langsung berobat ke
dokter karena pasien ingin segera sembuh.
Di rumah sakit:
DS: - pasien mengaakan selalu menjaga kebersihan tubuhnya walaupun ia sakit.
- Pasien mengatakan tidak pernah menkonsumsi alcohol dan tidak merokok
DO: - pasie mendapat terapi infuse Nacl 20 tpm
- Setiap pagi dilakukan perawatan kateter dan perawatan luka post oprasi.
b. Pola nutrisi metabolic
Di rumah:
DS: - Paasien mengatakan makan 3 kali sehari , minum 8 gelas / hari, tidak ada
pantangan makan maupun minum.
Di rumah sakit:
DS: - Pasien mengatakan sebelum dilakukan operasi nafsu makan berkurang
- Pasien mengatakan setelah dilakukan operaasi hari ke-2 nafsu makan
kembali normal seperti biasanya sebelum sakit.
- Pasien mengatakan minum 5 gelas / hari ( @ gelas 200 cc )

DO: Pasien mendapat program diit lunak.

c. Pola eliminasi
Di rumah:
DS: Pasien mengatakan BAK 6-7 kali / hari, warna urin kuning pekat, tidak ada
kelukan saat BAK , BAB 2 / hari.
Di rumah sakit:
DS: - Pasien mengatakan susah BAK.
- Pasien mengatakan BAB 1 kali / hari.
DO: - Pasien terpasang kateter dan drainase
- Warna urin kuning kemerahan
- BAB 1 kali / hari
- Intake cairan 2700 ml / hari
- Output cairan 1550 ml / hari
- Peristaltik usus 10 kali / menit
d. Pola aktivitas dan latihan
DS: Di rumah:Pasien mengatakan mampu melakukan aktivitas secara mandiri dan
bernafas normal.
Di rumah sakit:
DS:- Pasien mengatakan lemas saat melakukan aktivitas
DO: - Aktivitas pasien di bantu perawat dan keluarga.
- Pasien terlihat lemah 5555 5555
- Kekuatan otot 3333 3333
- TD : 100/50 mmHg , RR : 28 kali / menit , Nadi : 80 kali / menit , suhu : 36,2 0C
e. Pola istirahat dan tidur
Dirumah:
DS: Pasien mengatakan tidur 7-8 jam / hari, tidurnya nyenyak dan tidak ada gangguan
tidur.
Di rumah sakit:
DS: - Pasien mengatakan setelah operasi hari pertama tidak bisa tidur sama sekali
karena tnyeri pada bagian operasi
- Pasien mengatakan tidur 2-3 jam.

DO: - Pasien tampak gelisah.

f. Pola persepsi kognitif


Di rumah:
DS: - Pasien mengatakan tidak ada keluhan nyeri pada saat BAK.
Di rumah sakit:
DS: - Pasien mengatakan nyeri saat BAK ( pre operasi )
- Pasien mengatakan nyeri hebat pada area operasi ( post operasi )
DO: - Pasien merintih kesakitan.
- Pasien terlihat cemas
P : Pasien merasa nyeri pada saat BAK ( pre operasi ), dan Nyeri pada luka
operasi ( post operasi )
Q : Nyeri hebat seperti di tusuk-tusuk jarum
R : Nyeri pada region 8 kuadran 4
S : Skala nyari 8
T : Nyeri saat batuk dan bergerak ( post operasi ), Nyeri saat BAK ( pre
operasi)
g. Pola persepsi dan konsep diri
Di rumah:
DS: Pasien mengatakan dirinya tidak pernah lemah dan memenuhi kebutuhanya
sendiri.
Di rumah sakit:
DS: - Pasien mengatakan dirinya tidak berguna karena pasien merasa lemah dan tidak
bisa melakukan aktivitas sendiri.
DO: - Pasien tampak lemah
h. Pola reproduksi seksual
Di rumah:
DS: - Pasien mengatakan tidak melakukan hubungan suami istri sejak pasanganya
meninggal.
Di rumah sakit:
DS: - Pasien mengatakan tidak melakukan hubungan suami istri sejak pasanganya
meninggal dan menderita penyakit BPH.
DO: - Pasien mempunyai 6 orang anak.
i. Pola mekanisme kopin dan toleransi terhadap setres
Di rumah:
DS: Pasien mengatakan tidak memikirkan apapun
Di rumah sakit:
DS: Pasien mengatakan selalu memikirkan kesembuhan penyakitnya.
DO: Pasien terlihat sering melamun.
j. Pola system nilai kepercayaan
Di rumah:
DS: Pasien mengatakan shalat 5 waktu di moshola.
Di rumah sakit:
DS: Pasien mengatakan melakukan ibadah di tempat tidur.
DO: Pasien terlihat berdoa setiap akan di lakukan tindakan keperawatan.
k. Pola peran dan hubungan
Di rumah:
DS: Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan tetangga baik, pasien juga
bersosislisasi.
Di rumah sakit:
DS: Pasien mengatakan hubungan dengan tetanggga dan tenaga kasehatan baik.
DO: Pasien terlihat di tunggui keluarga dan tetangganya banyak yang jenguk.
IV. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium

Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal


Hemoglobin 10,2 L g/dl 13,5-17,5
^
Eritrosit 4,22 L Juta (10 12/L) 4,5-5,9
Hematrokit 32,6 L % 41-53
MCV 77,3 L Mikro m3 ( fl ) 80-100
MCH 24,2 L Pg 26-34
MPV 5,7 L Mikro m3 (10^g/L) 7-11
2. Pemeriksan colok dubur ( di dapat data benjolan teraba keras, berukuran seperti
telur puyuh)
3. Terapi
- Infus Nacl 20 tpm
- Farsix 2x1 ap
- Baquinor 2x1 FL
- Eradic 1gr
- Asam tranex 3x1 ap
- Kesete
- Fasorbid
- Nufadipec

V. ANALISA DATA
PRE OP

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1 DS : Pasien mengatakan nyeri saat Distensi kandung Nyeri akut
BAK kemih
P : pasien merasa nyeri saat BAK dan
tidak tuntas dalam mengeluarkan urin
Q : nyeri hebat seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada daerah vesika urinaria
S : skala nyeri 8
T : nyeri saat BAK
DO : pasien merintih kesakitan
2 DS : pasien mengtakan nyeri saat BAK Pembesaran prostat Retensi urin
dan tidak tuntas dalam mengeluarkan
urin
DO : pasien terlihat gelisah dan
merintih kesakitan

POST OP

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1 DS: - pasien mengatakan nyeri pada Iritasi mukosa Nyeri akut
daerah operasi kandung kemih /
P : pasien merasa nyeri saat melakukan insisi bedah
aktivitas dan batuk
Q : nyeri hebat seperti ada sumbatan
R : nyeri pada region 8 kuadran 4
S : skala nyeri 8
T : nyeri saat batuk dan beraktivitas
DO : - pasien merintih kesakitan
- Pasien terlihat cemas
2 DS : pasien mengtakan tidak bisa Hilang tonus Perubahan eliminasi
mengontrol BAK saar kateter dilepas kandung kemih urin
DO : - intake : 2500 ml/hari
Output : 1500 ml/hari
- Tempat tidur pasien tampak
basah
3 DS : pasien merasakan perih pada Prosedur infasif ; alat Infeksi
daerah kateter selama pembedahan,
DO : - tidak terdapat iritasi pada kateter, irigasi
parineal kandung kemih
- Perawatan kateter 1 hari sekali sering
4 DS : - pasien mengatakan beraktivitas Ketidaknyamanan Gangguan mobilitas
dibantu oleh keluarga dan dan gangguan fisik
perawat persepsi/kognitif
- Pasien mengatakan tidak
nyaman saat beraktivitas
DO : - pasien terlihat cemas
-Aktivitas dibantu oleh keluarga
dan perawat
-TD : 100/50 mmHg, S : 36,2oC,
N : 80 x/menit, RR : 28x/menit
-Kekuatan otot
5555 5555

3333 3333

VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan
A. Pre Op
1. Nyeri akut b.d distensi kandung kemih
2. Retensi urin b.dd pembesaran prostat
B. Post Op
1. Nyeri akut b.d iritasi mukosa kandung kemih/insisi bedah
2. Perubahan eliminasi urin b.d hilangnya tonus otot
3. Infeksi b.d Prosedur infasif ; alat selama pembedahan, kateter, irigasi
kandung kemih sering
4. Gangguan mobilitas fisik b.d ketidaknyamanan dan gangguan
persepsi kognitif

Anda mungkin juga menyukai