Laporan Sistem Penyaluran Bahan Bakar
Laporan Sistem Penyaluran Bahan Bakar
(Muntaha
Fikri)
B. Tujuan Praktikum
Mengenal dan mengetahui bagaimana proses system penyaluran bahan
bakar dari tangki ke motor bakar (mesin).
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya karburator bekerja menggunakan Prinsip Bernoulli:
semakin cepat udara bergerak maka semakin kecil tekanan statis-nya namun
makin tinggi tekanan dinamis-nya. Pedal gas pada mobil sebenarnya tidak secara
langsung mengendalikan besarnya aliran bahan bakar yang masuk kedalam ruang
bakar. Pedal gas sebenarnya mengendalikan katup dalam karburator untuk
menentukan besarnya aliran udara yang dapat masuk kedalam ruang bakar. Udara
bergerak dalam karburator inilah yang memiliki tekanan untuk menarik serta
bahan bakar masuk kedalam ruang bakar (Soedarmo, 2008).
Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan
dipatenkan pada tahun 1886. Frederick William Lanchester dari Birmingham,
Inggris yang pertama kali bereksperimen menggunakan karburator pada mobil.
Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya membangun mobil pertama yang
menggunakan bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4
kW), dan merupakan mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas
dengan hasil akhir yang didapat, terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan,
mereka membangun ulang mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua
silinder horisontal dan juga mendisain ulang karburator mereka. Kali ini mobil
mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600 km) pada tahun
1900. Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam bidang
otomotif (Hutahean, 2006).
Karburator adalah alat untuk mencampur bahan bakar bensin dengan udara
pada perbandingan 1:15. Pada setiap saat beroperasinya, karburator harus mampu
mengatur besarnya aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar, menyalurkan
bahan bakar dengan jumlah yang tepat sesuai dengan aliran udara yang masuk
kedalam ruang bakar sehingga rasio bahan bakar/udara tetap terjaga, mencampur
aliran udara dan bahan bakar dengan rata dan sempurna (Alvenjo, 2009).
B. Pembahasan
Dari analisa data diatas, dapat diketahui bahwa sistem penyaluran bahan
bakar pada mesin diesel adalah sangat kompleks. Skema penyaluran bahan bakar
pada mesin bensin adalah dimulai dari tangki bahan bakar, dimana bahan bakar
masuk ke dalam tangki bahan bakar melalui lubang ventilasi tangki. Ketika mesin
tidak bekerja, tangki bahan bakar berfungsi sebagai tempat menampung bahan
bakar. Ketika mesin bekerja, bahan bakar di dalam tangki masuk ke dalam selang
penyaluran yang kemudian di pompa ke dalam poros penggerak setelah terlebih
dahulu di saring oleh saringan bahan bakar dan bercampur dengan udara atmosfir.
Poros penggerak menggerakkan pompa bertekanan tinggi, dimana pompa
bertekanan tinggi memompa bahan bakar ke pipa logam. Di ujung pipa logam
terdapat nozzle yang kemudian menyemprot bahan bakar ke dalam silinder. Di
dalam silinder terjadi proses pembakaran. Pada silinder mesin diesel, terdapat busi
pijar yang berfungsi untuk menghangatkan suhu di dalam silinder menjadi 5000
o
C agar bahan bakar dapat dinyalakan (ignition). Pembakaran di dalam silinder
menghasilkan tenaga gerak pada poros untuk menggerakkan mesin.
Mesin diesel mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan mesin bensin,
yaitu mesin diesel lebih hemat bahan bakar (1:7), cocok untuk alat berat, dan daya
yang dihasilkan tinggi. Mesin diesel juga mempunyai kelemahan jika
dibandingkan dengan mesin bensin, yaitu: getaran mesin sangat tinggi, biaya
konstruksi mahal, kecepatan tidak terlalu kencang, dan mesin tidak boleh dingin.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sistem penyaluran bahan bakar motor bensin sangat kompleks.
2. Penyaluran bahan bakar di mulai dari tangki bahan bakar dan berakhir di
silinder pembakaran
3. Perbandingan udara dan bahan bakar harus 1 : 15
4. Jika perbandingan udara dan bahan bakar tidak 1 : 15, maka akan mengganggu
kinerja mesin
5. Adanya saringan udara dan saringan bahan bakar membuat kinerja mesin lebih
maksimal.
B. Saran
1. Di harapakan alat-alat praktikum lebih lengkap
2. Di harapakan tata letak laboratorium lebih rapi
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, I. 1997. Semua Tentang Mobil Bensin. Puspa Swara. Depok
Soedarmo, H. 2008. Merawat dan Memperbaiki Sepeda Motor. Gramedia. Jakarta
Hutahean, R. Mekanisme dan Dinamika Mesin. CV Andi Offset. Yogyakarta