ABSTRAK
Multiple Disability with Visual impairment (MDVI) adalah mereka yang memiliki
hambatan penglihatan yang disertai dengan hambatan lain baik pendengaran,
intelektiial, fisik, emosi dan lain sebagainya. Hilangnya indera penglihatan dan
pendengaran sekaligus akan berdampak utama dalam menerima informasi yang akan
bcrdampak pada perkembangan di bcberapa area utama, yaitu: (1) perkembangan
komunikasi; (2) perkembangan gerak; (3) perkembangan kognitif; (4) perkembangan
sosial dan emosi; serta (5) perkembangan konsep dan citra din. Oleh karena itu,
diperlukan intervensi khusus untuk mengembangakan konsep, komunikasi dan gerakan
pada anak dengan MDVI.
Katakunci: konsep, komunikasi, gerak, MDVI
PENDAHULUAN
hambatan penglihatan yang disertai hambatan atau kecacatan lebih dari satu
hambatan lain dan dampaknya terhadap sehingga bisa dua atau lebih. Istilah ganda
perkembangan dan kebutuhan belajar artinya dua, maka menjadi tidak tepat jika
mereka.
digunakan untuk menggambarkan
Anak yang memiliki hambatan lebih seseorang yang memiliki kecacatan lebih
dari satu, dalam dunia pendidikan di dari dua. Sebagai penggantinya dapat
Indonesia, disebut anak tunaganda misalnya digunakan istilah anak dengan hambatan
seorang anak tunanetra yang sekaligus majemuk. Dalam bahasa Inggris, temtama
tunarungu. Secara khusus anak yang di Amerika Serikat, dikenal istilah Multiple
tunanetra dan tunarungu sekaligus sering Disability With Visual Impairments
disebut tunanetra-rungu atau tunarungu- (MDVI) untuk menunjuk seseorang yang
netra. Pengertian tunaganda mengalami hambatan penglihatan yang
menggambarkan anak yang memiliki disertai dengan hambatan lain.
PE MBA HASAN
Siswa tuna netra-rungu adalah unik, karena terhambatnya saluran atau akses.
kelompok individu hiterogen yang Akses atau indera yang ada terbatas pada
ketidakmampuannya lebih besar sentuhan/perabaan, pencecap, dan
dibandingkan dengan sejumlah individu penciuman namun sayangnya kemungkinan
berketidakmampuan pada ketunarunguan bahwa indera-indera inipun masih
atau ketunanetraan saja. Istilah tuna netra- terpengaruh karena kelainan lain yang ada
rungu merupakan gambaran dari suatu seperti misalnya intelektual.
kondisi gabungan berbagai variasi derajat
Ketika dua saluran utama dalam
ketidakmampuan baik pendengaran
menerima informasi terhambat atau tidak
sekaligus penglihatan. Kedua kondisi
berfungsi, ini akan berdampak pada
sensori ini membawa dampak yang luar
perkembangan anak di beberapa area
biasa dan saling mempengaruhi satu sama
utama, yaitu: (1) perkembangan
lain secara berlipat ganda sehingga
komunikasi; (2) perkembangan gerak; (3)
menciptakan suatu ketidakmampuan yang
perkembangan kognitif; (4) perkembangan
berbeda dan unik (Vision Australia, 2005 ).
sosial dan emosi; (5) perkembangan konsep
Meskipun demikian, yang dimaksud dan citra diri.
dengan MDVI sesungguhnya bukan saja
Lebih lanjut dampak dari keadaan
tunanetra- tunarungu, tetapi tunanetra yang
kehilangan penglihatan yang disertai
disertai dengan ketunaan yang lain. Dengan
hambatan lain memerlukan banyak strategi
kata lain anak dengan MDVI adalah mereka
dalam proses pembelajaran dengan
yang memiliki hambatan penglihatan yang
mempertimbangkan hal-hal (I) dampak dari
disertai dengan hambatan lain baik
kelainan pada kesulitan dalam
pendengaran, intelektual, fisik, emosi dan
pembelajaran; (2) karakteristik
lain sebagainya. Kombinasi dari hambatan
pembelajaran hams bersifat sepanjang
penglihatan dan pendengaran atau yang
masa; dan (3) pembelajaran hams berarti.
lain gradasinya bisa sangat beragam, dan
banyak di antara anak-anak ini masih dapat Dari lima area utama perkembangan
mendengar atau melihat sesuatu. Masalah yang sangat dipengaruhi oleh adanya
terbesar dari kombinasi kehilangan hambatan penglihatan tersebut, tulisan ini
penglihatan dan pendengaran dan ini akan membahas secara khusus yang
membawa dampak yang sangat besar pada berkenaan dengan komunikasi,
kesulitan dalam memahami sesuatu yang pengembangan konsep, dan pengembangan
terjadi dan komunikasi. gerak.
penggunaan tanda-tanda kemudian diterima dengan cara dan bentuk yang berbeda. Pada
dan diterjemahkan oleh orang lain. anak dalam tahap komunikasi pra -
simbolik, mereka akan memahami tanda-
Setiap orang berkomunikasi dalam
tanda cues yang diberikan oleh orang
berbagai macam cara dan dengan alasan
dewasa di sekitamya untuk mengetahui apa
yang berbeda. Komunikasi dapat berupa
yang diiginkan orang tersebut (reseptif).
ekspresif maupun reseptif. Komunikasi
Cues merupakan jenis komunikasi yang
ekspresif meliputi pengiriman pesan kepada
digunakan oleh orang dewasa untuk
orang lain untuk membuat sesuatu terjadi
memberitahukan anak tentang apa yang
atau menghentikan sesuatu yang sedang
diharapkan dalam situasi tertentu dan
terjadi. Komunikasi reseptif adalah suatu
merupakan jenis komunikasi reseptif.
proses menerima dan memahami sebuah
pesan. Sedangkan dalam mengungkapkan
keinginan, kebutuhan maupun perasaannya
Komunikasi dan interaksi pada anak
anak menggunakan tanda-tanda yang
dengan MDVI bawaan dalam situasi sehari-
disebut sebagai signal. Pada mulanya signal
hari telah digambarkan sebagai "percakapan
merupakan perilaku tidak sengaja dari
dengan tubuh'\ Dalam hal ini dapat berupa
anak hingga menjadi pola sebab-akibat.
gerakan tubuh. sentuhan, tekanan otot,
Signal adalah gerakan-gerakan yang
gesture alarm, dan kemungkinan akan
digunakan anak untuk mengkomunikasikan
berbeda dari anak ke anak lain. Metode
kebutuhan, keinginan serta perasaannya
komunikasi dan strategi pembelajaran yang
kepada orang dewasa dan merupakan
digunakan anak dengan MDVI sangat luas
bentuk komunikasi ekspresif.
dan bervariasi tergantung pada; tingkat
pendengaran dan penglihatannya; Durkel (2002) mengemukakan bahwa
kemampuan untuk memadukan informasi kadang-kadang anak dapat memahami suatu
sensoris dengan pengalamannya; sosial; simbol yang digunakan baik dalam
kepribadian; dan perkembangan perilaku; komunikasi reseptif maupun ekspresif.
pengalaman sebelumnya; dan ada tidaknya Simbol mewakili suatu kejadian, kegiatan,
ketidakmampuan tambahan. benda, orang, atau tempat yang digunakan
untuk mengkomunikasikan baik dalam
Tingkat komunikasi anak dengan
reseptif maupun ekspresif. Komunikasi
MDVI secara kasar dapat dikategorikan
pada anak dengan MDVI berkembang dari
sebagai pengembangan dari tanda-tanda ke
tahapan konkrit-semi konkrit baru
arah tanda-tanda gerakan (cues) dan
kemudian ke abstrak. Bermula dari
gesture, kemudian sistem isyarat, atau
penggunaan benda nyata hingga ke tulisan
wicara. Komunikasi berawal dari tingkatan
maupun bahasa verbal lainnya.
pra-simbolik yaitu pengiriman pesan tanpa
menggunakan simbol (kata, isyarat, grafik). Hirarki dari simbol visual dari konkrit
Seseorang mungkin menggunakan gerak ke abstrak yang dimaksud adalah;
tubuh, ekspresi muka, pandangan mata,
suatu benda yang digunakan sebagai
suara vokal, dst untuk menyampaikan suatu
bagian dari suatu kegiatan yang
pesan non-simbolik.
diwakilinya;
Komunikasi yang baik hams bersifat
suatu benda yang mirip dengan benda
dua arah ada yang menyampaikan serta
yang digunakan dalam suatu kegiatan;
mengungkapkan pemikirannya yang disebut
ekspresif dan ada yang menerima serta suatu benda yang mirip tetapi tidak
memahami pemikiran yang disampaikan sama dengan benda yang digunakan
yang dikenal sebagai reseptif. Pola ini juga sebagai bagian dari suatu kegiatan;
terjadi pada anak dengan MDVI namun
KESIMPULAN
Anak dengan MDVI adalah anak mereka mesti mengetahui dan memberikan
yang memiliki kondisi dimana kombinasi kesempatan untuk komunikasi ekspresif.
gangguan pendengaran dan penglihatan
Pengembangan konsep adalah proses
yang menyebabkan gangguan komunikasi
penggunaan informasi sensoris (sensory
yang berat dan kebutuhan perkembangan
information) untuk membentuk suatu
serta kebutuhan pendidikan mereka tidak
gambaran ruang (space) dan lingkungan.
dapat ditampung dalam program
Dalam hal ini konsep dapat disamakan
pendidikan khusus yang hanya untuk anak
dengan kognitif dalam teori perkembangan
tunanetra atau anak tunarungu. Anak-
kognitif Peaget. Menurut Peaget
anak dengan MDVI, karena hambatan
kemampuan kognitif akan berkembang jika
penglihatan dan pendengaran, memerlukan
anak berinteraksi dengan lingkungannya.
pendekatan pendidikan yang unik untuk
Konsep tentang ruang (spatial) akan
memastikan bahwa anak-anak MDVI ini
berkembang tergantung utamanya pada
memiliki kesempatan untuk mencapai
indera penglihatan.
potensi mereka sepenuhnya.
Pengembangan konsep mempakan
Komunikasi, pada dasarnya, adalah
petualangan bersama, dimana orang dewasa
pertukaran pesan antara dua orang atau
dan anak dapat saling mempelajari dan
lebih. Komunikasi sebagai proses
menjelajahi dunia ini bersama-sama.
memindahkan pemikiran, ide, informasi
Konsep adalah sesuatu yang dinamis dan
dan pesan dari seseorang kepada yang
selalu berkembang dan hal ini berlaku
lainnya. Komunikasi ekspresif meliputi
untuk semua orang, tanpa kecuali.
kegiatan penyampaian pesan ke orang lain
sehingga membuat orang lain tersebut (a) Seseorang dengan MDVI memiliki
berbuat sesuatu atau (b) menghentikan pengalaman yang unik tentang dunianya.
sesuatu yang telah terjadi .Anak-anak dan Bagi orang yang dapat melihat dan
remaja dengan MDVI, mampu mendengar, dunia dapat dikenali secara
mengekspresikan diri mereka sendiri meluas sejauh mata dan telinganya dapat
dengan banyak cara. Orang tua, saudara menjangkau. Untuk anak dengan MDVI,
kandung dan penyedia jasa layanan hams dunia ini jauh lebih sempit. Jika seseorang
responsif terhadap bentuk-bentuk kondisi ketunanetraan dan
komunikasi mereka. Sebagai tambahan, ketunarunguannya total, maka pengalaman
mereka terhadap dunia hanya sejauh yang bagaimana cara seseorang menuju tempat
dapat dicapai oleh ujung jari. Anak-anak tertentu yang diinginkan. Penggunaan
tersebut akan selalu dalam keadaan indera penglihatan adalah cara yang paling
terpisah dengan dunianya jika tidak ada mudah dan efektif untuk memperoleh
orang lain yang menyentuh mereka. Konsep informasi untuk orientasi, karena dengan
mereka tentang dunia sangat tergantung melihat lingkungan sekitar seseorang dapat
pada apa atau siapa yang melakukan mengumpulkan informasi yang terbanyak.
kontak fisik dengannya. Bagi anak dengan MDVI untuk dapat
Pada anak dengan MDVI, karena berorientasi dengan lingkungannya hams
tidak dapat melihat benda di sekitarnya, menggunakan indera selain penglihatan
anak kehilangan stimulasi visual yang dapat yang masih tersisa. Mobilitas berarti
merangsang anak untuk melakukan gerakan atau berpindah tempat dari satu
kegiatan motorik. Akibat hilangnya tempat ke tempat lain. Orang yang awas
stimulasi visual, anak dengan MDVI mungkin melakukan kegiatan merangkak,
kehilangan motivasi bergerak dan sering meloncat, berjalan, atau lari untuk bergerak
kali mengalami hambatan keterampilan atau berpindah tempat dari satu tempat ke
fisik khususnya dalam menggunakan tempat lain yang diinginkan dapat
tubuhnya seperti koordinasi tangan dan dilakukan sendiri dengan mudah. Bagi anak
motorik halus untuk mengenai lingkungan. dengan MDVI untuk melakukan kegiatan
tersebut memerlukan teknik khusus.
Orientasi adalah pengetahuan tentang
dimana posisi seseorang, akan kemana, dan
DAFTAR PUSTAKA