Anda di halaman 1dari 8

Telaah* Pengembangan Konsep, Komunikasi clan Gerak +Juang Sunarto

Pengembangan Konsep, Komunikasi, dan Gerak


terhadap Anak dengan Hambatan Penglihatan yang
disertai Hambatan Lain (MDVI)
Juang Sunanto
Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Multiple Disability with Visual impairment (MDVI) adalah mereka yang memiliki
hambatan penglihatan yang disertai dengan hambatan lain baik pendengaran,
intelektiial, fisik, emosi dan lain sebagainya. Hilangnya indera penglihatan dan
pendengaran sekaligus akan berdampak utama dalam menerima informasi yang akan
bcrdampak pada perkembangan di bcberapa area utama, yaitu: (1) perkembangan
komunikasi; (2) perkembangan gerak; (3) perkembangan kognitif; (4) perkembangan
sosial dan emosi; serta (5) perkembangan konsep dan citra din. Oleh karena itu,
diperlukan intervensi khusus untuk mengembangakan konsep, komunikasi dan gerakan
pada anak dengan MDVI.
Katakunci: konsep, komunikasi, gerak, MDVI

PENDAHULUAN

Sensori penglihatan merupakan salah atau bahkan keduanya namun mendapat


satu sumber informasi sensori yang penting pelayanan atau penanganan pendidikan
dalam kehidupan manusia karena sebagian yang tepat dapat mengurangi dampak
besar informasi yang diperoleh melalui negatif yang terjadi. Ada fakta yang
indera penglihatan. Para psikolog dan membuktikan hal ini, misalnya Helen
pendidik percaya bahwa 90% sampai Keller, seorang yang kehilangan
dengan 95% persepsi anak yang melihat penglihatan (buta) dan tidak dapat
dibentuk oleh informasi visual (Taylor and mendengar (tub), berhasil memperoleh
Sternberg, 1989:290). prestasi yang luar biasa. Louis Braille,
Jika seseorang mengalami hambatan seorang tunanetra yang cerdas dan
penglihatan dan pendengaran, diyakini menemukan tulisan timbul yang
orang tersebut akan mengalami hambatan spektakuler yang kini digunakan oleh para
dalam kegiatan belajarnya. Meskipun tunanetra di selumh dunia.
demikian, seberapa besar pengaruh Kunci keberhasilan penyandang
hilangnya penglihatan dan pendengaran tunanetra atau tunarungu untuk belajar
terhadap perkembangan dan belajar dengan baik adalah intervensi pendidikan
seseorang masih memerlukan penelitian yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.
yang cermat. Di samping itu, seberapa besar Karena hilangnya penglihatan dan
pengaruh hilangnya penglihatan dan pendengaran penyandangnya memiliki
pendengaran terhadap perkembangan dan hambatan belajar dan perkembangan serta
belajar seseorang dipengaruhi juga oleh saat kebutuhan yang khusus. Meskipun
terjadinya kerusakan penglihatan dan demikian, setiap penyandang tunanetra
seberapa besar kerusakan tersebut. secara individu juga memiliki cara dan gaya
Seseorang yang mengalami belajar yang spesifik dan unik. Tulisan ini
kehilangan penglihatan atau pendengaran akan membahas tentang penyandang

164 | JAfflAnakku » Volume 9: Nomor 2 Tahun 2010


Telaah* Pengembangan Konsep, Komunikasi dan Gerak +Juang Sunarto

hambatan penglihatan yang disertai hambatan atau kecacatan lebih dari satu
hambatan lain dan dampaknya terhadap sehingga bisa dua atau lebih. Istilah ganda
perkembangan dan kebutuhan belajar artinya dua, maka menjadi tidak tepat jika
mereka.
digunakan untuk menggambarkan
Anak yang memiliki hambatan lebih seseorang yang memiliki kecacatan lebih
dari satu, dalam dunia pendidikan di dari dua. Sebagai penggantinya dapat
Indonesia, disebut anak tunaganda misalnya digunakan istilah anak dengan hambatan
seorang anak tunanetra yang sekaligus majemuk. Dalam bahasa Inggris, temtama
tunarungu. Secara khusus anak yang di Amerika Serikat, dikenal istilah Multiple
tunanetra dan tunarungu sekaligus sering Disability With Visual Impairments
disebut tunanetra-rungu atau tunarungu- (MDVI) untuk menunjuk seseorang yang
netra. Pengertian tunaganda mengalami hambatan penglihatan yang
menggambarkan anak yang memiliki disertai dengan hambatan lain.

PE MBA HASAN

Siapakah MDVI? Sedangkan menurut the Individuals


Di Indonesia, salah satu kategori with Disabilities Education Act (IDEA),
ABK adalah tunaganda, yaitu ABK yang secsion 662 mendifinisikan tuna netra-
memiliki dua atau lebih hambatan, mngu sebagai anak-anak dan seseorang
misalnya tunanetra dan tunarungu yang yang mempunyai kekurangan di
disebut tunanetra-rungu atau buta ruli. Di penglihatan dan pendengaran, kombinasi
samping itu, ada ditemukan jenis cacat dari keduanya menyebabkan kesulitan
ganda yang lain, misalnya tunanetra dengan berkomunikasi dan perkembangan lainnya
disertai tunagrahita, atau tunanetra dan kebutuhan belajar khusus dan
sekaligus tunarungu dan tunagrahita. Anak- memburuhkan pelayanan khusus yang
anak seperti ini sering dijumpai baik di SLB sejalan dengan kekurangannya tersebut,
tunagrahita ataupun di SLB tunanetra. yang tidak dapat diakomodasi oleh
Sayangnya di sekolah tersebut mereka kebutuhan pendidikan ketunaan lain seperti
belum mendapat pelayanan pendidikan anak-anak dengan kekurangan pendengaran
yang ideal. Di samping itu, sekolah yang saja, kekurangan penglihatan saja atau
khusus melayani anak-anak seperti ini di anak-anak yang mempunyai ketunaan lain
Indonesia masih sangat minim jumlahnya. yang berat (Miles dan Riggio, 1999)
Sebelum diperkenalkan istilah Miles (2005) menyebutkan tunanetra-
Multiple Disability with Visual Impairments rungu adalah suatu kondisi yang merupakan
(MDVI) untuk membicarakan anak dengan kombinasi dari gangguan pendengaran dan
hambatan secara majemuk selalu tertuju penglihatan pada anak-anak yang
pada anak dengan tunanetra yang disertai menyebabkan gangguan berat pada
tunarungu. Sejalan dengan hal tersebut, komunikasi dan perkembangan lainnya
maka muncul beberapa istilah yang serta kebutuhan pendidikan dimana
digunakan untuk menggambarkan anak kebutuhan mereka tidak dapat dipenuhi
dengan tunanetra sekaligus tunarungu, yaitu pada program yang diperantukkan bagi
deaf blind dengan variasi penulisan; deaf- anak dengan gangguan pendengaran saja
blind, deqfblind, deaf/blind dan atau anak dengan gangguan penglihatan
deajblindness. Secara harfiah semua istilah saja atau bahkan program bagi anak
tersebut berarti tunanetra dan tunarungu berkelainan ganda secara umum.
yang sering ditulis tunanetra-rungu.

)Affl_Anakku » Volume 9:Nomor 2 Tahun 2010 | 165


Telaah* Pengembangan Konsep, Komunikasi dan Gerak + Juang Sanarlo

Siswa tuna netra-rungu adalah unik, karena terhambatnya saluran atau akses.
kelompok individu hiterogen yang Akses atau indera yang ada terbatas pada
ketidakmampuannya lebih besar sentuhan/perabaan, pencecap, dan
dibandingkan dengan sejumlah individu penciuman namun sayangnya kemungkinan
berketidakmampuan pada ketunarunguan bahwa indera-indera inipun masih
atau ketunanetraan saja. Istilah tuna netra- terpengaruh karena kelainan lain yang ada
rungu merupakan gambaran dari suatu seperti misalnya intelektual.
kondisi gabungan berbagai variasi derajat
Ketika dua saluran utama dalam
ketidakmampuan baik pendengaran
menerima informasi terhambat atau tidak
sekaligus penglihatan. Kedua kondisi
berfungsi, ini akan berdampak pada
sensori ini membawa dampak yang luar
perkembangan anak di beberapa area
biasa dan saling mempengaruhi satu sama
utama, yaitu: (1) perkembangan
lain secara berlipat ganda sehingga
komunikasi; (2) perkembangan gerak; (3)
menciptakan suatu ketidakmampuan yang
perkembangan kognitif; (4) perkembangan
berbeda dan unik (Vision Australia, 2005 ).
sosial dan emosi; (5) perkembangan konsep
Meskipun demikian, yang dimaksud dan citra diri.
dengan MDVI sesungguhnya bukan saja
Lebih lanjut dampak dari keadaan
tunanetra- tunarungu, tetapi tunanetra yang
kehilangan penglihatan yang disertai
disertai dengan ketunaan yang lain. Dengan
hambatan lain memerlukan banyak strategi
kata lain anak dengan MDVI adalah mereka
dalam proses pembelajaran dengan
yang memiliki hambatan penglihatan yang
mempertimbangkan hal-hal (I) dampak dari
disertai dengan hambatan lain baik
kelainan pada kesulitan dalam
pendengaran, intelektual, fisik, emosi dan
pembelajaran; (2) karakteristik
lain sebagainya. Kombinasi dari hambatan
pembelajaran hams bersifat sepanjang
penglihatan dan pendengaran atau yang
masa; dan (3) pembelajaran hams berarti.
lain gradasinya bisa sangat beragam, dan
banyak di antara anak-anak ini masih dapat Dari lima area utama perkembangan
mendengar atau melihat sesuatu. Masalah yang sangat dipengaruhi oleh adanya
terbesar dari kombinasi kehilangan hambatan penglihatan tersebut, tulisan ini
penglihatan dan pendengaran dan ini akan membahas secara khusus yang
membawa dampak yang sangat besar pada berkenaan dengan komunikasi,
kesulitan dalam memahami sesuatu yang pengembangan konsep, dan pengembangan
terjadi dan komunikasi. gerak.

Dampak MDVI Komunikasi

Banyak aspek-aspek perkembangan Komunikasi merupakan salah satu


yang terpengaruh dan terhambat akibat dari masalah mendasar dan sekaligus kebutuhan
keadaan kehilangan penglihatan dengan mutlak anak dengan MDVI karena tanpa
disertai hambatan lain. Bagi anak yang komunikasi mereka akan terisolasi dari
kehilangan penglihatan sekaligus lingkungannya dan tanpa interaksi yang
pendengaran dapat mengakibatkan menyebabkan mereka semakin tidak
minimnya stimulus dari luar yang diterima berdaya. Komunikasi, pada dasarnya,
anak. Mereka tidak belajar dari interaksi adalah pertukaran pesan antara dua orang
dengan lingkungannya seperti anak lainnya. atau lebih. Komunikasi sebagai proses
Stimulus dari luar yang sangat berperan memindahkan pemikiran, ide, informasi
dalam memotivasi perkembangan gerak dan pesan dari seseorang kepada yang
atau motor dan menjadi dasar dalam lainnya. Janssen (2003: 12) mendifinisikan
perkembangan kognitif sangat terbatas komunikasi sebagai sebuah bentuk interaksi
yang bermakna dengan dikirimkan melalui

166 | J\ffl_Anakku »Volume 9: Nomor 2 Tahun 2010


Telaah♦ Pengembangan Konsep, Komunikasi dan Gerak # Juang Sunarto

penggunaan tanda-tanda kemudian diterima dengan cara dan bentuk yang berbeda. Pada
dan diterjemahkan oleh orang lain. anak dalam tahap komunikasi pra -
simbolik, mereka akan memahami tanda-
Setiap orang berkomunikasi dalam
tanda cues yang diberikan oleh orang
berbagai macam cara dan dengan alasan
dewasa di sekitamya untuk mengetahui apa
yang berbeda. Komunikasi dapat berupa
yang diiginkan orang tersebut (reseptif).
ekspresif maupun reseptif. Komunikasi
Cues merupakan jenis komunikasi yang
ekspresif meliputi pengiriman pesan kepada
digunakan oleh orang dewasa untuk
orang lain untuk membuat sesuatu terjadi
memberitahukan anak tentang apa yang
atau menghentikan sesuatu yang sedang
diharapkan dalam situasi tertentu dan
terjadi. Komunikasi reseptif adalah suatu
merupakan jenis komunikasi reseptif.
proses menerima dan memahami sebuah
pesan. Sedangkan dalam mengungkapkan
keinginan, kebutuhan maupun perasaannya
Komunikasi dan interaksi pada anak
anak menggunakan tanda-tanda yang
dengan MDVI bawaan dalam situasi sehari-
disebut sebagai signal. Pada mulanya signal
hari telah digambarkan sebagai "percakapan
merupakan perilaku tidak sengaja dari
dengan tubuh'\ Dalam hal ini dapat berupa
anak hingga menjadi pola sebab-akibat.
gerakan tubuh. sentuhan, tekanan otot,
Signal adalah gerakan-gerakan yang
gesture alarm, dan kemungkinan akan
digunakan anak untuk mengkomunikasikan
berbeda dari anak ke anak lain. Metode
kebutuhan, keinginan serta perasaannya
komunikasi dan strategi pembelajaran yang
kepada orang dewasa dan merupakan
digunakan anak dengan MDVI sangat luas
bentuk komunikasi ekspresif.
dan bervariasi tergantung pada; tingkat
pendengaran dan penglihatannya; Durkel (2002) mengemukakan bahwa
kemampuan untuk memadukan informasi kadang-kadang anak dapat memahami suatu
sensoris dengan pengalamannya; sosial; simbol yang digunakan baik dalam
kepribadian; dan perkembangan perilaku; komunikasi reseptif maupun ekspresif.
pengalaman sebelumnya; dan ada tidaknya Simbol mewakili suatu kejadian, kegiatan,
ketidakmampuan tambahan. benda, orang, atau tempat yang digunakan
untuk mengkomunikasikan baik dalam
Tingkat komunikasi anak dengan
reseptif maupun ekspresif. Komunikasi
MDVI secara kasar dapat dikategorikan
pada anak dengan MDVI berkembang dari
sebagai pengembangan dari tanda-tanda ke
tahapan konkrit-semi konkrit baru
arah tanda-tanda gerakan (cues) dan
kemudian ke abstrak. Bermula dari
gesture, kemudian sistem isyarat, atau
penggunaan benda nyata hingga ke tulisan
wicara. Komunikasi berawal dari tingkatan
maupun bahasa verbal lainnya.
pra-simbolik yaitu pengiriman pesan tanpa
menggunakan simbol (kata, isyarat, grafik). Hirarki dari simbol visual dari konkrit
Seseorang mungkin menggunakan gerak ke abstrak yang dimaksud adalah;
tubuh, ekspresi muka, pandangan mata,
suatu benda yang digunakan sebagai
suara vokal, dst untuk menyampaikan suatu
bagian dari suatu kegiatan yang
pesan non-simbolik.
diwakilinya;
Komunikasi yang baik hams bersifat
suatu benda yang mirip dengan benda
dua arah ada yang menyampaikan serta
yang digunakan dalam suatu kegiatan;
mengungkapkan pemikirannya yang disebut
ekspresif dan ada yang menerima serta suatu benda yang mirip tetapi tidak
memahami pemikiran yang disampaikan sama dengan benda yang digunakan
yang dikenal sebagai reseptif. Pola ini juga sebagai bagian dari suatu kegiatan;
terjadi pada anak dengan MDVI namun

}MJl_Anakku » Volume 9:Nomor 2 Tahun 2010 | 167


Telaah » Pengembangan Konsep, Komunikasi dan Gerak ♦ Juang Sunarto

bagian dari benda; kita mengetahui bahwa konsep-konsep


gambar berwama dari suatu benda tersebut mempakan produk dari
seukuran dengan benda aslinya; pengalaman individual. Setiap pemikiran
tentang "gajah" mempakan hal yang masuk
gambar hitam-putih dari suatu benda akal dari perspektif masing-masing di mana
atau gambar berwarna dengan ukuran mereka menyentuh suatu bagian yang
yang lebih kecil dari benda aslinya; berbeda dari gajah tersebut.

gambar hitam-putih dari suatu benda Pada anak-anak, konsep berkembang


dengan ukuran yang lebih kecil; secara spiral, dengan anak sebagai
pusatnya. Konsep diri yang positif dimulai
tulisan dari kata;
dalam lingkungan yang penuh kasih sayang
Namun jauh sebelum penggunaan dan responsif Dalam pelukan ibu, seorang
simbol benda, anak terlebih dahulu bayi belajar bahwa ia dapat mempengamhi
menggunakan perilaku pra-intensional orang lain. Ia belajar bahwa ia dapat
(tidak disengaja) kemudian mengarah pada menangis dan diberi makan atau dihibur,
perilaku intensional (bertujuan). bahwa ia dapat bergiliran dengan orang
lain. Secara bertahap, seiring pertumbuhan
Pengembangan Konsep anak, pengalamannya semakin meluas. la
Ada cerita lama yang terkenal yang belajar tentang tubuhnya sendiri dan tubuh
dapat menerangkan kita tentang tantangan ibunya. Ia belajar tentang keberadaan
menolong anak dengan MDVI dalam benda sama halnya seperti keberadaan
membangun konsep yang bermakna. manusia. Ia belajar tentang apa yang dapat
Ceritanya seperti ini: Empat laki-laki diraih oleh tangannya, apa yang dapat
tunanetra menyentuh seekor gajah. Seorang dilihat oleh matanya, dan apa yang dapat
yang menyentuh belalai gajah berkata, didengarnya. Seorang anak belajar bahwa
"Seekor gajah seperti sebuah pohon anggur ia memiliki sebuah keluarga, rumah,
besar yang bergoyang-goyang." Seorang lingkungan sekitar, dan kota. Ia belajar
yang menyentuh kuping gajah berkata, bahwa orang berkomunikasi dengan bahasa
"Bukan, seekor gajah seperti kipas besar dan ia menganggap dirinya sebagai bagian
yang kasar." Seorang yang menyentuh dari masyarakat pengguna bahasa.
badan gajah berkata, "Bukan! Seekor gajah Konsep-konsep dibangun dari konsep
seperti dinding bata yang tebal!" Dan lain. Semakin banyak pemikiran dan
seorang yang menyentuh ekor gajah memori yang dimiliki seorang anak tentang
berkata, "Bagaimana kalian semuanya bisa bagaimana cara kerja dunia dan suatu
salah besar?! Seekor gajah itu seperti tali hubungan, semakin mudah untuk
yang menggantung dan berayun!" mengembangkan berbagai pemikiran yang
Cerita ini mengajarkan kita bahwa lebih jauh. Sekali anak menyadari,
konsep berkaitan dengan pengalaman- misalnya, ketika ia bertepuk tangan,
pengalaman individual. Konsep adalah ayahnya juga ingin bertepuk tangan, ia
pemikiran-pemikiran yang memberi makna mulai memahami konsep sebab akibat.
terhadap dunia kita. Kita membangun Sebuah pemahaman tentang satu jenis
konsep berdasarkan pengalaman tertentu konsep sebab akibat akan semakin
kita. Setiap laki-laki tunanetra di atas mempermudah anak untuk belajar
mengalami pengalaman yang sama sekali memahami konsep sebab akibat lainnya.
berbeda terhadap seekor gajah, dan oleh Setelah menguasai konsep pertama, seorang
karenanya, setiap orang memiliki konsep anak cenderung akan memahami konsep
yang berbeda-beda terhadap "seekor gajah". lainnya. Hal lain misalnya, ia dapat belajar,
Tak ada satu pun konsep yang salah bila apabila ia meremas mainan tertentu maka

168 | }Affl_Anakku »Volume 9:Nomor 2 Tahun 2010


Telaah » Pengembangan Konsep, Komunikasi dan Gerak ♦ Juang Sunarto

mainan tersebut akan mengeluarkan bunyi. perkembangan selanjutnya perkembangan


Bergiliran merupakan konsep tipe umum motorik anak tunanetra tampak berbeda.
lainnya yang anak-anak pahami melalui Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya
pengalaman berulang yang khusus. Ketika stimulasi visual, ketidakmampuan
seorang anak dapat bergiliran dengan anak menirukan orang lain, dan pengaruh faktor
lainnya dalam sebuah permainan, seperti lingkungan.
menggelindingkan bola secara bolak-balik,
ia mungkin akan menyadari kalau ia dapat Pada anak-anak yang melihat,
bergiliran dengan menggunakan perkataan. kegiatan motorik sangat dipengaruhi oleh
Konsep-konsep dibangun dari konsep lain, rangsangan visual yang ada di sekitar anak.
sama seperti keterampilan-keterampilan Ketika anak melihat benda yang menarik
dibangun dari keterampilan lain. perhatiannya timbul keinginan untuk
meraih benda tersebut. Dengan kegiatan
Pengembangan konsep merupakan semacam ini yang terjadi terus menerus
petualangan bersama, dimana Anda dan dengan sendirinya memberikan dampak
anak dengan MDVI dapat saling positif terhadap perkembangan motorik.
mempelajari dan menjelajahi dunia ini Sebaliknya, pada anak yang tidak melihat,
bersama-sama. Konsep adalah sesuatu yang karena tidak dapat melihat benda di
dinamis dan selalu berkembang. Hal ini sekitarnya, anak kehilangan stimulasi visual
berlaku untuk semua orang, tanpa kecuali. yang dapat merangsang anak untuk
Anda mungkin tidak pernah berpikir melakukan kegiatan motorik. Akibat
mengenai ekor gajah yang teksturnya hilangnya stimulasi visual, anak dengan
seperti tali tambang, mengenai bagaimana MDVI kehilangan motivasi bergerak dan
turunnya hujan mirip dengan air mata, atau sering kali mengalami hambatan
mengenai bagaimana hembusan angin keterampilan fisik khususnya dalam
terasa di waiah. menggunakan tubuhnya seperti koordinasi
Anak dengan MDVI dapat tangan dan motorik halus untuk mengenai
menunjukkan pada Anda konsep bam lingkungan.
seperti ini dan cara bam untuk mengenai Tidak seperti anak awas, anak dengan
dunia. Anda dapat membantunya mengerti MVI tidak dapat belajar melakukan gerakan
bahwa ia dapat menjadi anggota dalam atau aktivitas motorik dengan cara meniru
dunia sosial yang menyenangkan. Anda orang lain. Anak-anak awas sering kali
dapat menunjukkan bahwa orang-orang lain belajar melalui meniru dan melihat orang
menggunakan bahasa tubuh mereka atau lain yang lebih dewasa di sepanjang
bahasa isyarat untuk berkomunikasi. hidupnya. Banyak anak dengan MDVI
Konsep berkembang melalui pengalaman mengalami keterlambatan pertumbuhan dan
bersama. Bersama-sama, kita belajar lebih perkembangan fisik karena faktor
banyak mengenai satu sama lain dan lingkungan. Orang tua sering memberikan
mengenai dunia di sekitar kita. perlindungan yang berlebihan dan kurang
memberi kesempatan pada anak MDVI
Perkembangan Gerak untuk belajar bergerak atau melakukan
Hambatan penglihatan itu sendiri aktivitas motorik dan menggunakan
tidak mempengamhi secara langsung tubuhnya untuk mengenai lingkungannya.
terhadap perkembangan dan pertumbuhan Orang tua sering salah mengerti bahwa
fisik yang menyebabkan anak tunanetra kalau tidak melindungi anak dianggap tidak
mengalami hambatan atau keterlambatan. menyayangi anaknya.
Perkembangan motorik anak tunanetra pada Anak dengan MDVI, karena
bulan-bulan awal tidak berbeda dengan hambatan penglihatan akan membutuhkan
anak awas (Scholl, 1986: 73). Tetapi bantuan belajar untuk bergerak di

}Affl_Anakku » Volume 9: Nomor 2 Tahun 2010 | 169


Telaah + Pengembangan Konsep, Komunikasi dan Gerak ♦ Juang Sunarto

lingkungannya. Tanpa penglihatan, atau Para ahli orientasi dan mobilitas


dengan penglihatan yang terganggu, ia tidak dapat membantu orang tua dan gum untuk
akan hanya memiliki kesulitan bergerak, membangun tempat yang aman dan
tetapi juga mungkin tidak memiliki memotivasi anak dengan MDVI. Sering
motivasi untuk bergerak. Untuk membantu kali, anak dengan MDVI juga memiliki
seorang anak dengan MDVI belajar untuk masalah fisik dan kesehatan tambahan yang
bergerak dapat dimulai dengan membangun membatasi kemampuan mereka untuk
lingkungan fisik di sekitarnya agar dapat bergerak. Orangtua dan gum mungkin perlu
menarik perhatian anak melalui indera menyertakan ahli-ahli khusus seperti
selain penglihatan dan pendengaran fisioterapi, tenaga profesional di bidang
sehingga memotivasi anak untuk bergerak. kesehatan, dan spesialis orientasi dan
Dengan cara ini gerakan anak secara mobilitas dalam tim untuk merencanakan
alamiah akan berkembang. ruang agar dapat diakses dan memotivasi
anak-anak untuk bergerak.

KESIMPULAN

Anak dengan MDVI adalah anak mereka mesti mengetahui dan memberikan
yang memiliki kondisi dimana kombinasi kesempatan untuk komunikasi ekspresif.
gangguan pendengaran dan penglihatan
Pengembangan konsep adalah proses
yang menyebabkan gangguan komunikasi
penggunaan informasi sensoris (sensory
yang berat dan kebutuhan perkembangan
information) untuk membentuk suatu
serta kebutuhan pendidikan mereka tidak
gambaran ruang (space) dan lingkungan.
dapat ditampung dalam program
Dalam hal ini konsep dapat disamakan
pendidikan khusus yang hanya untuk anak
dengan kognitif dalam teori perkembangan
tunanetra atau anak tunarungu. Anak-
kognitif Peaget. Menurut Peaget
anak dengan MDVI, karena hambatan
kemampuan kognitif akan berkembang jika
penglihatan dan pendengaran, memerlukan
anak berinteraksi dengan lingkungannya.
pendekatan pendidikan yang unik untuk
Konsep tentang ruang (spatial) akan
memastikan bahwa anak-anak MDVI ini
berkembang tergantung utamanya pada
memiliki kesempatan untuk mencapai
indera penglihatan.
potensi mereka sepenuhnya.
Pengembangan konsep mempakan
Komunikasi, pada dasarnya, adalah
petualangan bersama, dimana orang dewasa
pertukaran pesan antara dua orang atau
dan anak dapat saling mempelajari dan
lebih. Komunikasi sebagai proses
menjelajahi dunia ini bersama-sama.
memindahkan pemikiran, ide, informasi
Konsep adalah sesuatu yang dinamis dan
dan pesan dari seseorang kepada yang
selalu berkembang dan hal ini berlaku
lainnya. Komunikasi ekspresif meliputi
untuk semua orang, tanpa kecuali.
kegiatan penyampaian pesan ke orang lain
sehingga membuat orang lain tersebut (a) Seseorang dengan MDVI memiliki
berbuat sesuatu atau (b) menghentikan pengalaman yang unik tentang dunianya.
sesuatu yang telah terjadi .Anak-anak dan Bagi orang yang dapat melihat dan
remaja dengan MDVI, mampu mendengar, dunia dapat dikenali secara
mengekspresikan diri mereka sendiri meluas sejauh mata dan telinganya dapat
dengan banyak cara. Orang tua, saudara menjangkau. Untuk anak dengan MDVI,
kandung dan penyedia jasa layanan hams dunia ini jauh lebih sempit. Jika seseorang
responsif terhadap bentuk-bentuk kondisi ketunanetraan dan
komunikasi mereka. Sebagai tambahan, ketunarunguannya total, maka pengalaman

170 | )MJl_Anakku » Volume 9:Nomor 2 Tahun 2010


Telaah ♦ Pengembangan Konsep, Komunikasidan Gerak ♦ Juang Sunarto

mereka terhadap dunia hanya sejauh yang bagaimana cara seseorang menuju tempat
dapat dicapai oleh ujung jari. Anak-anak tertentu yang diinginkan. Penggunaan
tersebut akan selalu dalam keadaan indera penglihatan adalah cara yang paling
terpisah dengan dunianya jika tidak ada mudah dan efektif untuk memperoleh
orang lain yang menyentuh mereka. Konsep informasi untuk orientasi, karena dengan
mereka tentang dunia sangat tergantung melihat lingkungan sekitar seseorang dapat
pada apa atau siapa yang melakukan mengumpulkan informasi yang terbanyak.
kontak fisik dengannya. Bagi anak dengan MDVI untuk dapat
Pada anak dengan MDVI, karena berorientasi dengan lingkungannya hams
tidak dapat melihat benda di sekitarnya, menggunakan indera selain penglihatan
anak kehilangan stimulasi visual yang dapat yang masih tersisa. Mobilitas berarti
merangsang anak untuk melakukan gerakan atau berpindah tempat dari satu
kegiatan motorik. Akibat hilangnya tempat ke tempat lain. Orang yang awas
stimulasi visual, anak dengan MDVI mungkin melakukan kegiatan merangkak,
kehilangan motivasi bergerak dan sering meloncat, berjalan, atau lari untuk bergerak
kali mengalami hambatan keterampilan atau berpindah tempat dari satu tempat ke
fisik khususnya dalam menggunakan tempat lain yang diinginkan dapat
tubuhnya seperti koordinasi tangan dan dilakukan sendiri dengan mudah. Bagi anak
motorik halus untuk mengenai lingkungan. dengan MDVI untuk melakukan kegiatan
tersebut memerlukan teknik khusus.
Orientasi adalah pengetahuan tentang
dimana posisi seseorang, akan kemana, dan

DAFTAR PUSTAKA

Durkel, J. C. (2002). Non-verbal (ed). (1986). Foundations of


Communication: Cues, Signal and Education for Blind and Visually
Symbols. Austin: Texas School for the Handicapped Children and Youth:
Blind Theory and Practice. New York:
American Foundation for the Blind,
Janssen, M. (2003). Fostering Harmonious Inc.
Interactions Between Deafblind
Children and Their Educator. Van Taylor, R. L. dan Sternberg, L. (1989).
den Boogaard groeph. Exceptional Children. Integrating
Research and Teaching. New York:
Miles, B. dan Riggio, M. (1999). Springer-Verlag.
Remarkable Conversation. Boston:
Perkins School for the Blind Vision Australia. "Deajblindness
Information for Families, Carers and
Miles, B. "Overview on Deaf-Blindness", Health Professionals ",
DB-LINK, January 2005, halamanl www.visionaustralia.om (Diakses
Mei 2005).
Scholl, G. T. (1986). What Does It Mean to
Be Blind? Definitions, Terminology,
and Prevalence, dalam Scholl, G. T.

i&IS\_Anakku » Volume 9: Nomor 2 Tahun 2010 | 171

Anda mungkin juga menyukai