1
KERANGKA ACUAN KERJA
A. UMUM
1. Latar Belakang
Perkembangan sistem transportasi laut Aceh diarahkan sebagai daya dukung distribusi
logistik yang efesien bagi pelayaran dalam negeri dan internasional. Sehubungan dengan
hal tersebut, Gubernur Aceh sesuai dengan program prioritasnya dalam RPJMA 2012-
2017 dalam mendukung pembangunan ekomomi Aceh menekankan pentingnya
pembangunan infrastruktur yang terintegrasi, dan memprioritaskan pengembangan
pelabuhan-pelabuhan untuk mengejar percepatan pertumbuhan perekonomian masyarakat.
3. Lokasi Kegiatan
Lokasi pekerjaan Pengawasan Pembangunan Fasilitas Sisi Darat Pelabuhan
Penyeberangan Ulee Lheue ini adalah di Kota Banda Aceh.
4. Sumber Dana
Sumber Dana untuk pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Fasilitas Sisi Darat
Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue sebesar Rp. 143.990.000,00 (Seratus Empat Puluh
Tiga Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah) berasal dari Anggaran DPA
APBA Tahun 2018 yang bersumber dari Dana Otsus Aceh.
2
5. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa
Pengguna Jasa adalah Dinas Perhubungan Aceh, yang di wakili oleh Kuasa Pengguan
Anggaran, yang beralamat di Jalan Mayjend T. Hamzah Bendahara No.52 Kuta Alam,
Banda Aceh.
A. Tenaga Profesional
1. Chief Inspector
Chief Inspector adalah Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan Perguruan Tinggi Negeri
atau Swasta yang telah di samakan dengan pengalaman pengawasan di bidang,
pelabuhan/dermaga/ konstruksi gedung memiliki SKA Ahli Teknik Bangunan
Gedung Dengan memiki pengalaman minimal 5 (lima) tahun di bidangnya.
3
2. Quantity
Quantity adalah tenaga terampil Lokal dengan sertifikasi Diploma (D3) Teknik
Sipil, lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta yang telah di samakan dengan
pengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.
1. Inspector
Inspector berpendidikan minimal Diploma (D3) Teknik Sipil lulusan Perguruan
Tinggi Negeri atau Swasta yang telah di samakan dengan pengalaman pengawasan
di bidang pelabuhan/dermaga/ konstruksi gedung berjumlah 2 (dua) orang.
Dengan memiki pengalaman minimal 5 (lima) tahun di bidangnya.
4. Memeriksa izin kerja (request of works) yang diajukan oleh kontraktor dan
mengijinkan bekerja apabila kesiapan lapangan, peralatan dan bahan telah sesuai
dengan kontrak dan cuaca memungkinkan untuk dilakukan pekerjaan dengan
baik.
5. Memeriksa gambar kerja yang diajukan oleh kontraktor dan menyetujui apabila
telah sesuai dengan gambar kontrak.
6. Menolak hasil pekerjaan yang meragukan atau yang tidak memenuhi syarat dan
mengkoordinasikannya dengan inspektor.
4
membahayakan penyelesaian pekerjaan. Membuat rekomendasi tertulis kepada
kontraktor bagaimana mengejar ketertinggalan tersebut.
10. Memeriksa tagihan pembayaran bulanan yang diajukan oleh kontraktor dan
memberikan sertifikat setuju untuk dibayarkan apabila hasil pekerjaan telah
memenuhi persyaratan kontrak.
11. Melengkapi gambar yang ada apabila ada kekurangan pada gambar kontrak dan
membuat gambar dan perhitungan yang diperlukan untuk justifikasi perintah
perubahan (Change Order).
12. Memeriksa as-built drawings yang disiapkan oleh kontraktor dan mengawasi
perbaikannya yang harus diselesaikan oleh kontraktor sebelum Provisonal Hand
Over (PHO).
13. Menyimpan dokumen surat menyurat, risalah rapat, laporan harian, mingguan
dan bulanan, foto pada kondisi kemajuan 0%, 50% dan 100%, kurva kemajuan
pekerjaan, gambar, pehitungan, pengukuran, pengujian laboratorium, dsb.
14. Membuat laporan kemajuan pekerjaan secara mingguan dan bulanan yang
merupakan rangkuman dari laporan harian berisi antara lain pekerjaan
mingguan/bulan kontraktor pada minggu/bulan dimaksud dan pekerjaan yang
yang sudah memenuhi persyaratan dan dapat dibayar oleh pemilik/pengguna jasa.
15. Berkoordinasi dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dari Dinas
berkaitan dengan kemajuan atau permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan.
16. Membuat laporan yang berisi antara lain, ringkasan kemajuan fisik, keuangan,
kendala-kendala yang dihadapi di lapangan, rencana penanganan pada kegiatan di
masing-masing paket pekerjaan serta melaporkan secara berkala kepada
KPA/PPTK.
17. Memonitor progress pekerjaan yang dicapai oleh Proyek dan menjaga agar semua
kebutuhan dana, laporan kemajuan pekerjaan dan data kontrol kualitas terkirim
secara benar dan tepat tanpa keterlambatan dari Tim Supervisi Lapangan.
18. Melaksanakan pekerjaan harian dan merekam kegiatan yang berlangsung terkait
hal-hal sebagai berikut:
Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan.
Jenis dan kuantitas bahan di lapangan.
Jenis, kapasitas, jumlah, dan kondisi peralatan di lapangan
Pengujian yang dilakukan oleh kontraktor dan hasilnya.
Lokasi, jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan
5
Cuaca, peristiwa alam yang mempengaruhi pekerjaan
Perintah dan persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan
Perubahan desain, gambar kerja dan realisasi pekerjaan dibandingkan dengan
rencana
Foto pelaksanaan pekerjaan
Dan lain-lain yang dianggap perlu
2. Draftman
Draftman adalah tenaga terampil Lokal dengan sertifikasi Diploma (D3) Teknik
Sipil, lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta yang telah di samakan dengan
pengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya memiliki STK juru gambar.
3. PELAPORAN
6
4. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
WAKTU
NO URAIAN I II III IV V VI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. ADMINISTRASI
2. MOBILISASI/
DEMOBILISASI
3. PCM
4. PENGAWASAN
LAPANGAN
5. RAPAT
EVALUASI/
KOORDINASI
6. PELAPORAN
5. KETENTUAN TAMBAHAN
Personil profesional staff yang diusulkan dalam Dokumen Penawaran adalah personil
yang nantinya akan ditetapkan dalam Surat Perjanjian Kontrak dan Jika ada perubahan
personil harus mendapat persetujuan dari Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) dengan kualifikasi sesuai dengan Point 3 (Kualifikasi, Tugas dan
Tanggung Jawab Personil) diatas.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Konsultan harus memprakarsai Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kontrak (Pree Construction Meeting/PCM) kepada
Kontraktor pelaksana pekerjaan. Beberapa hal yang perlu dibahas dan disepakati
dalam Rapat Persiapan pelaksanaan Kontrak adalah :
a. Organisasi kerja;
b. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
c. Review dan penyempurnaan terhadap schedule kerja yang harus sesuai dengan
target volume, waktu dan mutu.
d. Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil serta penggunaan
peralatan;
7
e. Menyusun rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan(Mutual Chek) dan
Justefikasi Teknis (Justek) atau Kaji Ulang Design (Review Design) terhadap
desain atau siplified design;
f. Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai rencana
kerja (misal : pengkaitan antar rencana kerja dengan musim tanam atau masalah
jalan akses ke quarry/angkutan bahan);
g. Penyusunan Program Mutu atau Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang akan
disampaikan dalam PCM yang di setujui oleh Pengguna Anggaran (PA).
T. FAISAL, ST, MT
PEMBINA (IV/a)
NIP. 19750114 200312 1 003