Anda di halaman 1dari 27

PRAKTIK ASUHAN KEPERAWATAN

RESIKO BUNUH DIRI


DI RSJ TAMPAN
PROVINSI RIAU
Ns. AULYA AKBAR M.Kep Sp.Kep. J
(Perawat Klinik Konsultasi Keperawatan)
Definisi

Apa Penyebab Seseorang


Bisa Melakukan Percobaan
Bunuh Diri?

Bagaimana Respon
Seseorang yang Melakukan
Percobaan Bunuh Diri?

Bagaimana Penanganannya
di RSJ Tampan ?
Angka kejadian bunuh diri sampai tahun 2016 dalam 100
ribu penduduk di seluruh dunia
Who 2019 setiap
35 40 detik 1 orang
meninggal karena
30
bunuh diri
25
20
15
10
5
0
Guyana 1 Lesotho 2 Rusia 3 korea USA 34 Indonesia Barbados
selatan 10 159 183
JUMLAH KEJADIAN
BUNUH DIRI di
INDONESIA?

WHO 2016 menyebut kan bahwa angka bunuh diri di


indonesia 3,7 orang / 100 ribu Penduduk dimana
pelaku pria 5,2 orang /100 ribu penduduk dan 2,2
orang /100 ribu penduduk untuk wanita
Kejadian bunuh diri di Prov. RIAU 2016
10 org 4 org 1 org
Berapa
INHIL
PKU ROHUL
angka BD th
2018 di RIAU

7 org 4 org 1 org


SIAK BKLS KSNG

5 org 3 org 3 org


38 org
PLLW KMPR DMI
RIAU
Kasus Resiko Bunuh Diri di
RSJ tampan 2018 – Oktober 2019

Gambaran umum: Faktor penyebab :


 Klinik Konsultasi Keperawatan 28  Pola asuh yang salah
 Klinik Jiwa 55 orang  Ekonomi
 Ruang rawat Jiwa 0  Konsep Diri yang tidak adekuat
 Sakit yang lama
Aplikasi asuhan Bunuh Diri di RSJ Tampan

 RSJ Tampan merupakan rumah sakit khusus jiwa tipe A


 Memiliki 18 klinik rawat jalan jiwa dan umum
 2 klinik yang menangani kasus Bunuh Diri
1. Jiwa Umum
2. Klinik konsutasi Keperawatan
DEFINISI
Kematian yang ditimbulkan diri sendiri dan disengaja the
other word tindakan sadar dilakukan pasien untuk akhiri
kehidupan.
Keadaan berisiko, menyakiti diri sendiri untuk mengakhiri
kehidupan (sdki, 2016)
ASUHAN
KEPERAWATAN ?

MENGGUNAKAN MODEL ADAPTASI


MENURUT STUART (2013)
Stuart’s Stress Adaptation Model
(2013)
 Kemampuan individu dalam
Biologis
NURSING CARE

beradaptasi dengan
lingkungan nya
Psikologis
 Kemapuan adaptasi dalam
Sosiokultural rentang sehat dan sakit
secara adaptif / maladaptif
Lingkungan

Spiritual (?)
Berfokus pada
Asuhan RESPON yang di
KEPERAWATAN perlihatkan klien
PENGKAJIAN:
Faktor Predisposisi
Riwayat genetik, pengaruh hormon  secara
metodologi dipertanyakan
(validitas tidak kuat, tidak dapat digeneralisasi)
Biologis
(Townsend 2009, Stuart 2013)

Pola asuh, Pengalaman pelecehan seksual,


Psikologis bullying, pornografi, lingkungan, kondisi
psikologis

Sosiokultural
Pekerjaan, kondisi ekonomi-sosial, pengalaman
sosialisasi & agama dan keyakinan
PENGKAJIAN:
Faktor Presipitasi

Biologis

Psikologis Sosiokultural

Lingkungan
PENGKAJIAN: respon
kognitif, afektif, fisiologis,
Seseorang dengan fikiran
bunuh diri dan konsep diri
PENGKAJIAN : FOKUS PADA RESPON
KLIEN

KOGNITIF AFEKTIF

PRILAKU

KEMAMPUAN
HUBUNGAN SOSIAL
EKONOMI DAN ASET
RENTANG RESPON BUNUH DIRI
menurut Stuart (2013)

RESPON ADAPTIF RESPON MALADAPTIF

Peningkatan aspek Pertumbuhan Perilaku destruktif Pencederaan Bunuh Diri


Diri
Peningkatan diri tak langsung diri
resiko • Merokok
• Tidak PD • Minum alkohol • Menyayat
• Bergadang lengan
• Introved
dengan silet
• Membenturk
an kepala
• dll
Respon Umum Seseorang terhadap fikiran
bunuh diri?

 Jalan keluar dari Balasan yang


masalah setimpal dan
layak untuk nya

Saya sudah tidak


Saya akan
ada harga nya
mengikuti
lagi
perintah itu
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MENYERTAI

Harga Diri Rendah Kronik


Kecemasan

Distres Spiritual

Keputusasaan

Ketidakberdayaaan

PTSD

Koping individu dan koping keluarga tidak efektif

Dll
Bagaimana Penanganan /
asuhan keperawatannya?
PRINSIP PENANGANAN KEPERAWATAN
UU KEPERAWATAN NO 38/2014 PASAL 2

Praktik Keperawatan berasaskan:


a. Perikemanusiaan;
b. Nilai ilmiah;
c. Etika dan profesionalitas;
d. Manfaat;
e. Keadilan;
f. Pelindungan;
g. Kesehatan dan keselamatan Klien.
PENANGANAN
 PENANGANAN BERGANTUNG RESPON  MASALAH APA YANG MUNCUL?

1. Askep Generalis RBD


2. CT (Mengganti Pikiran Negatif)
3. Logo Terapi (Memaknai Hidup)
4. Spiritual
5. Pasien bunuh diri merupakan individu yang MEMBUTUHKAN BANTUAN
6. Holistic
7. Culturally sensitive = Family involvement
Lanjutan…….

Manajemen Lingkungan

Client and Family Teaching


Sosio-
kultural-
Motivasi spiritual

Pendamping spiritual
Aplikasi asuhan RBD di RSJ Tampan

 RSJ Tampan merupakan rumah sakit khusus jiwa tipe c


 Memiliki 18 klinik rawat jalan jiwa dan umum, 6 ruang rawat jiwa, 1 ruang rawat
napza & 1 Ruang rawat Intensif
 2 klinik yang menangani kasus RBD
1. Jiwa Umum
2. Klinik konsutasi Keperawatan
Gambaran kasus RBD
Karakteristik Klinik jiwa umum Klinik konsultasi Rawat Inap
Keperawatan
Kelompok umur Dewasa pertengahan Dewasa muda dan dewasa Dewasa pertengahan
pertengahan
Etiologi Ekonomi, Pola Asuh, PTSD Schizofrenia
Bully, tekanan sosial dan lingkungan,
Prilaku Percobaaan bunuh diri , Menyakiti diri dengan, minum Mengikuti halusinasi
gantung diri racun
Dampak Cemas, perasaan bersalah, Putus Asa, kawatir akan masa Takut, bingung, emosi
merasa rendah diri depan, tidak dapat menerima labil, apatis
kondisi kesehatan.
Diagnosa Ansietas, HDR, RBD Halusinasi , HDR, RPK,
keperawatan Isos
yang muncul
Tindakan yang Sesuai dx + CT Sesuai dx Sesuai Dx +CT
diberikan
Hambatan dalam perawatan RBD
 Penangan RBD belum maksimal dilakukan karena perawat belum trampil dalam
memberikan ASKEP RBD (Min. PK 3)
 Cendrung tertutup hanya mau berinteraksi secara terbuka dengan perawat tertentu
 Ruangan rawat tidak memenuhi standar
Hambantan yang muncul dari perawat

Tehnik komunikasi
Kesenjangaan Nilai – nilai yang yang kurang tepat
budaya dan spiritual dimiliki oleh perawat dapat menyebabkan
reject
KESIMPULAN
 RBD terjadi multifaktor (predisposisi dan presipitasi; appraisal of stressor,
coping resources, coping mechanisms)
 Asuhan keperawatan thd klien RBD berdasarkan respon, sumber koping dan
kemampuan koping dengan menjunjung prinsip holistic, culturally sensitive,
optimistic recovery,
 Perawat memiliki posisi strategis meningkatkan derajat kesehatan klien
homoseksual dengan perlibatan aspek spiritual lebih maksimal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai