ANAMNESA
Keluhan Utama:
Sesak ± 1 hari
3 minggu SMRS, pasien merasakan keluhan sesak nafas yang hilang timbul terutama
saat naik tangga ke lantai dua atau berjalan dari dapur ke depan rumah dan berkurang atau
menghilang setelah istirahat. Selain sesak, pasien juga mengeluh batuk-batuk yang dirasakan
sedikit berdahak berwarna putih encer dan tidak membaik setelah minum obat batuk.
5 hari SMRS, sesak dirasakan semakin bertambah berat, tidak hanya saat naik tangga
atau berjalan tetapi juga saat beristirahat, terutama saat berbaring sehingga os sering
terbangun saat malam hari karena sesak. Sesak dirasakan berkurang saat duduk, berdiri atau
berbaring dengan kepala diganjal dengan 2 sampai 3 bantal. Keluhan seperti nyeri dada,
berkeringat malam, dan berdebar-debar disangkal pasien. Pasien juga mengaku kadang masih
batuk dan adanya bengkak pada kedua kakinya. Pasien mengaku tidak ada demam, luka pada
kaki, dan riwayat penyakit kuning. Oleh karena keluhan tersebut, pasien berobat ke poli
penyakit dalam, setelah berobat ke dokter, keluhan sesak dan batuknya membaik dan
1
bengkaknya menghilang. Pasien tidak ingat obat apa saja yang diberikan dokter, tetapi dokter
mengatakan bahwa jantungnya bengkak. Pasien juga mengaku terdapat riwayat darah tinggi
sejak dulu tetapi tidak pernah di kontrol dan sejak beberapa bulan ini saja sering berobat ke
dokter karena di ajak anaknya. Untuk darah tingginya pasien diberikan obat darah tinggi yang
diminum 3 kali sehari tetapi lupa nama obatnya sedangkan obat lainnya pasien tidak ingat.
Adanya penurunan berat badan, riwayat DM, asma, dan alergi disangkal pasien. BAB dan
BAK pasien biasa, tidak ada keluhan.
1 hari SMRS pasien mengatakan kembali sesak. Sesak dirasakan terus menerus dan
tidak berkurang saat beristirahat dan badannya terasa lemas sehingga hanya duduk dikursi.
Karena itu pasien di bawa ke IGD RS rajawali.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Kulit
Warna : sawo matang
Jaringan Parut : tidak ada
Suhu raba : normotermi
Effloresensi : tidak ada
Pigmentasi : merata
Pembuluh darah : tidak tampak penonjolan
Lembab/kering : lembab
Turgor kulit : turun
Ikterus : tidak ada
Edema : tidak ada
Ptekie : tidak ada
Kelenjar Getah Bening
2
Submandibula : tidak membesar Leher : tidak membesar
Supraklavikula : tidak membesar Ketiak : tidak membesar
Lipat paha : tidak membesar
Kepala
Ekspresi wajah : normal dan wajar
Simetri muka : simetris
Rambut : putih merata sedikit bercampur hitam
Mata
Exophthalamus : tidak ada
Enopthalamus : tidak ada
Kelopak : tidak ada ptosis, tidak ada bekas luka
Konjungtiva : tidak anemik
Visus : belum dinilai
Sklera : tidak ikterik
Gerakan Mata : baik, tidak jerky, tidak ada nistagmus, dapat bergerak ke
segala arah.
Lapangan penglihatan : Tidak diperiksa
Tekanan bola mata : Tidak diperiksa
Telinga
Tuli : tidak ada
Lubang : luas telinga lapang,
Serumen : tidak ada
Pendarahan : tidak ada
Cairan : tidak keluar cairan
Selaput pendengaran : tidak diperiksa
Penyumbatan : tidak ada
Mulut
Bibir : tidak sianosis, tampak kering
Tonsil : T1-T1 tenang , tidak ada debris atau selaput
Langit-langit : tidak ada celah
Bau pernapasan : tidak berbau khas
Gigi geligi : tidak dilakukan pemeriksaan
Trismus : tidak ada
Faring : tidak hiperemis
Lidah : Coated tongue(-), deviasi (-)
Leher
Tekanan Vena Jugularis (JVP) : meningkat, > 5 + 2 cm H2O
3
Kelenjar Tiroid : tidak membesar
Kelenjar Limfe : tidak membesar
Dada
Bentuk : normal
Pembuluh darah : tidak tampak pelebaran pembuluh darah
Buah dada : normal
Paru – Paru
Inspeksi
Kiri : bentuk dada normal, simetris sewaktu statis dan dinamis, sela iga tidak
melebar, jenis pernapasan torakoabdominal
Kanan : bentuk dada normal, simetris sewaktu statis dan dinamis, sela iga tidak
melebar, jenis pernapasan torakoabdominal.
Palpasi
Kiri : sela iga tidak melebar, gerakan dinding dada simetris, vocal fremitus normal
Kanan : sela iga tidak melebar, gerakan dinding dada simetris, vocal fremitus normal
Perkusi
Kiri : sonor di seluruh lapang paru
Kanan : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi
Kiri : vesikuler, ronki basah halus (+) pada basal dan wheezing (-)
Kanan : vesikuler, ronki basah halus (+) pada basal dan wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : bentuk thorax normal, ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : sela iga tidak melebar
Perkusi :
Pembuluh Darah
Arteri Temporalis : pulsasi teraba kanan dan kiri
Arteri Karotis : pulsasi teraba kanan dan kiri
Arteri Brakhialis : pulsasi teraba kanan dan kiri
Arteri Radialis : pulsasi teraba kanan dan kiri
Arteri Femoralis : pulsasi teraba kanan dan kiri
4
Arteri Poplitea : pulsasi teraba kanan dan kiri
Arteri Tibialis Posterior : pulsasi teraba kanan dan kiri
Arteri Dorsalis Pedis : pulsasi teraba kanan dan kiri
Abdomen
Inspeksi : datar, tidak ada bekas operasi, tidak terlihat penonjolan
massa, tidak terdapat asites, tidak terdapat caput medusa, tidak terlihat
pulsasi aorta abdominalis
Palpasi :
Dinding perut : soepel, rata, tidak ada distensi, nyeri tekan (-), nyeri lepas
(-),
Hati : tidak teraba, tidak terdapat nyeri tekan
Limpa : tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Ginjal : tidak teraba, ballotement negatif, nyeri
Ketuk costovertebra negatif.
Kandung empedu : murphy sign (-)
Perkusi : timpani pada abdomen, shifting dullness (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal.
Anggota Gerak
5
Refleks
Kanan Kiri
Refleks Tendon + +
Bisep + +
Trisep + +
Patela + +
Achiles + +
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RESUME
6
pemeriksaan penunjang QBC dalam batas normal, EKG tampak sinus takikardi dengan HR
143x/menit, LAD dan LVH.
Anjuran Pemeriksaan
Diagnosis Kerja
Dasar diagnosis :
Dipikirkan sesak napas disebabkan oleh CHF karena adanya keluhan dan penemuan yang
sesuai dengan kriteria mayor framingham seperti: Terbangun malam hari karena sesak (Paroxysmal
Nocturnal Dispnoe (PND), pada PF ditemukan: JVP meningkat > 5+2 cmH2O, tampak distensi vena
leher, auskultasi terdengar rhonki basah halus pada basal kedua paru, dan EKG menunjukkan adanya
tanda cardiomegali yaitu LVH. Sedangkan pada kriteria minor yaitu adanya batuk malam hari, sesak
saat beraktivitas (dispneu d’effort) dan takikardi dengan HR 140x/menit. Kemudian, dipikirkan
menurut pedoman klasifikasi pasien menurut New York Heart Association (NYHA), maka Os
termasuk kategori kelas IV yaitu : adanya gejala sesak saat istirahat. Dan dipikirkan penyebabnya
adalah Hipertensi Heart Disease berdasarkan riwayat hipertensi sejak dulu dan hasil pengukuran
tekanan darah 200/100 mmHg. Namun dipikirkan pula penyebab CHF lainnya seperti: CHF ec iskemik
heart disease atau acute coronary disease ataupun karena cardiomiopathy yang merupakan salah
satu penyebab lain dari CHF.
Terapi Medikamentosa
Oksigen 4 lpm dengan posisi setengah duduk
Herbesser 1 cc dalam dextrose 10 cc dextrose 5% iv pelan-pelan sampai MAP ± 107
mmHg
Lasix 2x20 mg IV
Spirola 1x 25 mg PO
7
Carniq 30 mg 1x/hari 1 kapsul
Nonmedikamentosa
- Pasang Cardial Monitor
- Diet rendah garam 1,5 gr/ hari
Prognosis
Ad vitam :dubia
Ad functionam : dubia
Ad sanationam : dubia