Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Juli 2018

PENDIDIKAN KESEHATAN MENIGKATKAN


KEMAMPUAN TUGAS PERAWATAN HIPERTENSI
FAMILY CAREGIVER

Riani Pradara Jati1), FeryAgusman Mendrova2), Rita Hadi Widyastuti3)


1
Magister Keperawatan Universitas Dionegoro Semarang
pradajati@gmail.com
2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang
ferysinga@yahoo.com
3
Departemen Keperawatan Universitas Diponegoro Semarang
raraihsan@gmail.com

ABSTRAK
Hipertensi pada lansia merupakan peningkatan tekanan darah sistolik diatas 140mmHg dan
tekanan diastolik 90mmHg atau lebih dan menduduki peringkat pertama masalah kesehatan.
Perawatan hipertensi memerlukan peran aktif keluarga sebagi suatu sistem pendukung. Pemberian
pendidikan kesehatan tentang teknik terapi relaksasi nafas dalam berguna untuk menurunkan stres
sebagai dampak yang muncul dari hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pendidikan kesehatan terhadap kemampuan tugas perawatan hipertensi family caregiver di Kelurahan
Langenharjo Kabupaten Kendal. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan
desain pre and post-test with control group. Populasi penelitian adalah family caregiver di Kabupaten
Kendal. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sejumlah 68 yang terbagi dalam kelompok
intervensi (n=34) dan kelompok kontrol (n=34). Intervensi berupa pendidikan kesehatan tentang teknik
terapi relaksasi nafas dalam diberikan pada kelompok intervensi. Data diambil melalui kuesioner
dan dianalisa melalui uji sampel (paired t-test dan independentt-test). Hasil penelitian menunjukan
setelah diberikan pendidikan kesehatan, kemampuan tugas perawatan family caregiver pada kelompok
intervensi adalah 60,97 (SD 2,30), dan mengalami peningkatan sebesar 34% dari sebelum intervensi.
Sementara pada kelompok kontrol, kemampuan tugas perawatan menunjukan nilai 46,14 (SD 2,94).
Hasil analisis mendapatkan nilai p-value = 0,002 α=0,05, yang mengindikasikan adanya pengaruh
pendidikan kesehatan terhadap kemampuan tugas perawatan hipertensi family caregiver. Berdasarkan
hasil penelitian, direkomendasikan bagi tenaga kesehatan untuk melibatkan keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatan pasien melalui pendidikan kesehatan.
Kata kunci: Pendidikan kesehatan, hipertensi, stress, family caregiver

ABSTRACT
Hypertension in the elderly describes an increase in the systolic blood pressure of above 140 mmHg and
the diastolic pressure of 90 mmHg or more and becomes the first ranked health problem. The treatment
of hypertension requires an active participation of the family as a support system. The provision of
health education about deep breathing relaxation therapy is useful for reducing stress as an impact
arising from hypertension. This study aimed to determine the effects of health education on the ability
to perform hypertension treatment among the family caregivers in Langenharjo urban-village in Kendal
regency. This study employed a quasi-experimental design with pre and post-test with a control group.

254
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Juli 2018

The population was the family caregivers in Kendal. The samples were taken by using purposive
sampling and involved 68 caregivers who were assigned to the intervention group (n = 34) and the
control group (n = 34). An intervention of health education about deep breathing relaxation therapy
was given to the intervention group. The data were collected through the questionnaires and analyzed
by the paired t-test and the independent t-test. The results showed that after given the intervention, the
ability to perform hypertension treatment among the family caregivers in the intervention group was
60.97 (SD 2.30), indicating an increase of 34% as before the intervention. Meanwhile, in the control
group, the ability of the family caregivers demonstrated a value of 46.14 (SD 2.94). The result of the
analysis obtained a p-value of 0.002, and α of 0.05, indicating the effects of health education on the
ability of performing hypertension treatment among the family caregivers. Based on the findings, it is
recommended that the healthcare providers involve the family to address the patient’ health problems
through the health education programs.
Keywords: Health education, hypertension, stress, family caregivers

1. PENDAHULUAN Kabupaten Kendal, hipertensi masuk dalam


Menua adalah proses alami dari semua 10 besar penyakitdengan jumlah 42,407 jiwa
mahluk hidup yang dimulai dari awal kelahiran (6,59%) yang dialami oleh lansia, Kelurahan
dan akan berlangsung terus-menerus (Bandiyah, Langenharjo, lansia dengan hipertensi tercatat 52
2009). Kondisi ini ditandai dengan penurunan jiwa.
fungsi organ, kondisi fisik, psikologis, dan Hipertensi sering disebut juga sebagai the
mental, spiritual serta sangat rentan terjadinya silent killer karena sering tidak disertai keluhan
masalah kesehatan (Padila, 2013). (Maugri, et al 2013). Penderita hipertensi banyak
Data World Health Organization (WHO) yang tidak terkontrol dan berobat teratur atau
mengenai jumlah lansia(usia 60tahun keatas) seseorang tidak tahu dan menyadari bahwa
di seluruh dunia pada tahun 2025 diperkirakan dirinya sebagai penderita hipertensi harus
mencapai 1,2milyar (Depkes RI, 2013). Proyeksi mengkonsumsi obat antihipertensi secara teratur
prosentase lansia di Indonesia tahun 2050 tanpa terputus. Melakukan modifikasi gaya hidup
sebanyak (21,4%), dan mengalami peningkatan dan menghindari Pengontrolan. Hipertensi yang
di tahun 2100 menjadi (41%) (Komnas lansia, tidak adekuat dalam waktu yanglama dapat
2010). Jumlah lansia di Jawa Tengah pada menyebabkan komplikasi (Herawati, 2014).
tahun 2015 adalah 1.273.636 jiwa. Data BPS Adapaun komplikasinya adalah (9,4%)infark
tahun 2015 di Kabupaten Kendal jumlah lansia miokard, (69%) pasien serangan jantung, (77%)
yaitu sebanyak 33.638 jiwa. Kelurahan dengan pasien stroke, dan (74%) pasien congetive heart
terbanyak penduduk lansianya yaitu Kelurahan failure, serta(45%) menyebabkan kematian.
Langenharjo, dengan jumlahnya 213 jiwa. Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit
American Heart Association yang Kronis) merupakan salah satu upaya program
memaparkanbahwa penduduk lansia Amerika pemerintah guna meminimalisir komplikasi
penderita hipertensi telah mencapai 74,5 juta maupun kematian akibat hipertensi dengan
jiwa. Data Kementrian Kesehatan Rebublik indikator 75% dengan hasil yang baik.
Indonesia tahun 2014 bahwa hipertensi Posyandulansia, pelatihan kader kesehatan
menduduki peringkat pertama sebagai masalah lansia, promosi kesehatan, serta dukungan
kesehatan yang sering dialami. Hipertensi keluarga dapat dijadikan sebagai indikator
menurut perkembangan data kasus baru tahun dalam keberhasilan efektifitas pemberdayaan
2015 di Jawa Tengah yaitu (52,60%), oleh masyarakat serta membantu dalam deteksi dini
lansia umur 60 tahun keatas sebanyak (27,83%). penyakit di masyarakat (Korchim, 2000).

255
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Juli 2018

Dampak yang muncul dari tidak kognitif serta psikomotor keluarga meningkat
terkontrolnya hipertensi secara fisik seperti, denganbaik(pvalue<0.002) ( Dian dan Hellena,
nyeri kepala, mual dan muntah, penglihatan 2010). Pemberian pendidikan kesehatan
kabur, menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan mengenai cara perawatan stress pada lansia
direspon individu sebagai suatu tekanan yang hipertensi menggunakan tehnik terapi relaksasi
dapat memunculkan stress. .secara psikologis nafas dalam
muncul dari permasalahan hipertensi yaitu stress Hasistudi pendahuluan dengan menggu-
emosional, hal tersebut dikarenakan munculnya nakan alat ukur kuesioner DASS 42 (Depression
kebosanan dari penderita hipertensi untuk Anxiety Stress Scale 42) dimana ada 14 pernyata-
mengkonsumsi obat (Padila, 2013). Stres adalah an untuk mengukur tingkat stress pada lansia den-
ketidakmampuan dalam menghadapi tuntutan gan hipertensi dari 34 lansia di kelurahan Lan-
yang dirasa mengancam kesejahteraanya baik genharjo di dapatkan hasil 7 lansia mengalami
dalam maupun diluar individu. Seringkali stress stress ringan, 23 lansia mengalami stress sedang,
dialami oleh seseorang dengan masalah penyakit serta 4 lansia dengan stres berat dari uraian diatas
kronis (Davison, 2011). peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada penga-
Salah satu upaya untuk mengatasi stres ruh pendidikan kesehatan terhadap kemampuan
adalah dengan metode relaksasi nafas dalam, tugas perawatan hipertensi family caregiver di
relaksasi megandung unsur penenangan diri, Kelurahan Langenharjo Kabupaten Kendal.
serta sangat tepat diberikan pada gangguan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
psikologis stress pada penyakit kronis. Terdapat Pengaruh Pendidikan KesehatanTerhadap
pengaruh yang singnifikan tehnik relaksasi nafas Kemampuan Tugas Perawatan Hipertensi Family
dalam terhadap penurunan tingkat stress pada Caregiver Di Kelurahan Langenharjo Kabupaten
penderita hipertensi dengan 30 lansiadi Panti Kendal.
Wreda Ungaran hasil p-value 0,002(<0.05)
(Kadek, 2013). 2. PELAKSANAAN
Terapi relaksasi yang dilakukan secara rutin Pelaksanaan penelitian di Kelurahan
terbukti efektif menurunkan stres pada penderita Langenharjo Kabupaten Kendal.
hipertensi essensial setiap minggunya pada 7
pasien di RS.Mitra Bangsa Pati (Hanna dan 3. METODE PENELITIAN
Murtini, 2012). .Dukungan keluarga merupakan Jenis penelitian ini adalah kuantitatif quasy
salah satu kunci dalam perawatan serta evaluasi experiment dengan desain pre and post test with
pengawasan kontrol pengobata kesehatan bisa control group. Rancangan ini menggunakan dua
dari pasangan, anak maupun saudara dari lansia kelompok yaitu kelompok intervensi (kelompok
dan inilah yang disebut dengan family caregiver yang diberi perlakuan) dan kelompok kontrol
(Nursalam, 2008). tanpa perlakuan, dilakukan pengukuran awal (pre
Salah satu fungsi keluarga adalah fungsi test) pada kedua kelompok, kemudian diberikan
perawatan atau pemeliharaan kesehatan yaitu perlakuan pada kelompok intervensi dengan
keluarga berfungsi untuk mempertahankan pendidikan kesehatan hipertensi, sedangkan pada
keadaan kesehatan anggota keluarga (Friedman, kelompok kontrol tidak diberikan intervensi
2010). Kenyataanya banyak keluarga yang tidak setelah pre test namun diberikan setelah post
memiliki keterampilan salah satunya dalam test, yaitu 2 minggu setelah kelompok intervensi
perawatan stres yang dialami oleh lansia. diberikan pendidikan kesehatan.
Pemberian pendidikan kesehatan dapat
membantu keluarga dalam pengontrolan
tekanan darah (Thomas, 2012). Pemberian
terapi FPE (family psikoeducation) kemampuan

256
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Juli 2018

4. HASIL PENELITIAN c. Kemampuan tugas perawatan hipertensi


family caregiver pada kelompok kontrol
a. Karakteristik Responden
Tabel 4.3 frekuensi kemampuan tugas
Table 4.1 Distribusi frekuensi Karakteristik
perawatan hipertensifamily caregiversebelum
family caregiver di Kelurahan Langenharjo
dan sesudah pendidikan kesehatan pada
sebagai kelompok intrevensi dan Kelurahan
Kelompok kontrol di Kelurahan Kebondalem
Kebondalem sebagai Kelompok kontrol
(n=34)
Interrvensi Kontrol
Variabel Klp
N (%) N (%) N Mean Median SD Min-Max
Usia kontrol
Dewasa awal (18-25 Pre Test 34 44,82 44 3,38 42-55
7 20,6 15 44,1
tahun) Post Test 34 46,14 45 2,94 42-45
Dewasa tengah 26-40
22 64,7 15 44,1
tahun) d. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
Dewasa akhir kemampuan tugas perawatan hipertensi
5 14,7 4 11,8
(41-65tahun) family caregiver pada kelompok intervensi
Total 34 100a 34 100 dan kelompok kontrol
Pendidikan
SMP 4 11,8 14 41,2 Tabel 4.4 Pengaruh pendidikan kesehatan
SMA 21 61,8 16 47,1 terhadap kemampuan tugas perawatan
DIII 9 26,5 4 11,8 hipertensi family caregiver pada kelompok
Total 34 100 34 100
intervensi dan kontrol (n= 34)
Pekerjaan
Tidak bekerja 16 47,1 13 28,2 Variabel
Klp
Mean SD SE P-Value
Bekerja 18 52,9 21 61,8 Intrvensi
Total 34 100 34 100 Kemampuan Pre Test 45,41 0,60 0,10
tugas
Penghasilan
perawatan
<UMK Kab. Kendal 10 29,4 14 41,2 0,002
hipertensi Post Test 60,97 2,30 0,39
>UMK Kab. Kendal 24 70,6 20 58,8 Family
Total 34 100 34 100 caregiver
Sumber informasi Kemampuan Pre Test 44,82 3,38 0,58
Petugas kesehatan 19 55,9 23 67,6 tugas
Televisi 15 44,1 11 32,4 perawatan
0,160
hipertensi Post Test 46,14 2,94 0,50
Total 34 100 34 100 Family
caregiver
b. Kemampuan tugas perawatan hipertensi
family caregiver pada kelompok intervensi e. Perbedaan kemampuan tugas perawatan
hipertensi family caregiver
Tebel 4.2 frekuensi kemampuan tugas
perawatan hipertensifamily caregiversebelum Table 4.5 Perbedaan kemampuan tugas
dan sesudah pendidikan kesehatan pada perawatan hipertensi family caregiver pada
kelompok intervensi di Kelurahan Langenharjo kelompok intervensi dan kontrol sesudah
(n=34) pendidikan kesehatan
Klp Min- Ke-
Mean Median SD Variabel
lompok
Mean SD SE MD p-value
Intervensi Max
Pre Test 45,41 45 0,60 44-46 Kemam- Inter-
puan tugas vensi 60,97 2,30 0,39 0,45
Post Test 60,97 61 2,30 53-65 perawatan
0,002
hipertensi
Family Kontrol 46,14 2,94 0,50 0,45
caregiver

257
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Juli 2018

a. Karakteristik Responden memiliki pekerjaan akan berdampak besar


terhadap perekonomian keluarga serta mencapai
Karakteristik responden dalam penelitian ini
tingkat kesehatan yang lebih baik (Ariff, 2011).
adalah usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan
Memiliki pekerjaan memberikan dampak
serta sumber informasi yang diperoleh. Respon-
yang positif secara psikologis seseorang, yang
den dalam penelitian ini berjumlah 34 family
berdampak pada ketentraman jiwa (Gang Li,
caregiver baik pada kelompok intervensi yaitu
2013).
Kelurahan Langenharjo maupun kelompok kon-
trol yaitu Kelurahan Kebondalem dengan karak- Bekerja dapat memberikan pandangan
teristik yang hampir sama yang berada di wilayah yang luas dalam meningkatkan kehidupan
kerja Puskesmas Kendal 1 terutama kesehatanya. Dalam penelitian ini
jumlah responden yang memiliki pekerjaan
Hasil dalam penelitian ini menunjukan bah-
yaitu 18 (52,9%) pada kelompok intervensi,
wa usia rata-rata responden pada kelompok in-
serta 21(61,8%) pada kelompok kontrol hal
tervensi yaitu 22(64,7%) dalam rentang dewasa
tersebut menunjukan bahwa mayoritas warga
tengah (26-40tahun) pada kelompok kontrol rata-
di Kelurahan Langenharjo dan kebondalem
rata 15 (44,1%) pada rentang dewasa awal (18-25
memiliki pekerjaan (Kaakinen, 2010).
tahun) dan dewasa tengah (26-40 tahun) yaitu 15
(44,1%). Kondisi keluarga sangatlah berpengaruh
pada kemampuan ekonomi dalam memenuhi ke-
Usia dewasa ini ndividu mulai mengabaikan
butuhan hidup (Law dan Schooes, 2012). .sejalan
keinginan atau hak-hak pribadinya yang mung-
dengan penelitian Rofiah bahwa keluarga dengan
kin menjadi kebutuhan, namun terkadang lebih
ekonomi atas akan berpengaruh pada kemam-
mengutamakan keluarga (Hurlock, 2008). Pene-
puan lebih baik dalam memenui kebutuhan ter-
litian sebelumnya didapatkan bahwa ada hubun-
masuk pemeliharaan serta akses kesehatan.
gan antara usia dengan kepatuhan keluarga dalam
pemberian pengawasan dan perawatan lansia Penelitian terdahulu terdapat hubungan
dengan hipertensi (p=0,002) antara pendidikan dan penghasilan keluarga
dalam mengenal dan melaksanakan tugas
Pendidikan responden dalam penelitian in-
perawatan kesehatan keluarga lansia dengan
iSMA 21(61,8%) pada kelompok intervensi ser-
hipertensi (pvalue 0.000) (Ahmad Kholid, 2013).
ta, 16 (47,1%) pada kelompok kontrol. Tingkat
Penelitian lainya juga didapatkan dari hasil
pendidikan penting untuk membentuk pengeta-
uji statistic menunjukan bahwa ada hubungan
huan dan perilaku kesehatan keluarga lebih mu-
penghasilan keluarga dengan status kesehatan
dah dalam menangkap informasi, menambah
pada aggregate lansia dengan hipertensi (p=
kemampuan dasar seseorang (Nursalam, 2008).
0,001) (Thomas, 2012).
Hasil penelitian sebelumnya yaitu tingkat pen-
didikan seseorang mempengaruhipengetahuan Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa
seeorang tersebut, terutama dalam hal kesehatan responden dengan penghasilan ≥UMR Kabupaten
sehingga mampu untuk berprilaku hidup yang Kendal lebih mendominasi yaitu 24 (70,6%) pada
sehat. kelompok intervensi serta 20(58,8%).
Hasil penelitian terdahulu ada hubungan Informasi yang diperoleh dari beberapa
yang signifikan antara pengetahuan dengan sumber literatur akan berpengaruh pada kemam-
kemampuan keluarga dalam pemberian perawatan puan dan pengetahuan yang luas (Chiung-man
pada anggota keluarga dengan hipertensi (p= Wu, 2009). Informasi dari berbagai media sosial
value 0,00) (Thomas, 2012). dapat memberikan kesempatan bagi keluarga un-
tuk meningkatkan kemampuan dalam kesehatan
Hasil penelitian sebelumnya ada hubungan
(.Hasil penelitian ini sumber informasi yang di-
antara kemampuan keluarga dalam merawat
dapatkan responden lebih rata-rata dari petugas
anggota keluarga lansia hipertensi dengan
kesehatan yaitu 19(55,9%) pada kelompok inter-
pekerjaan yang dimilikinya (p=value 0,002)
vensi, serta 23 (67,6) pada kelompok kontrol.
(Chiung-man Wu, 2009). Seseorang yang

258
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Juli 2018

Informasi dari TV sebanyak 15(44,1%) sebelum yaitu didapatkan nilai rata-rata mean
pada kelompok intrevensi serta 11(32,4%) pada 44,82 dengan (SD 3,38) dengan nilai minimal 42
kelompok kontrol, berdasarkan hasil wawancara dan nilai maksimalnya 55,sedangkan nilai setelah
peneliti dengansalah satu family caregiver dan diberikan pendidikan kesehatan yaitu rata-rata
petugas kesehatan yang bertanggungjawab pada mean 46,14 dengan (SD 2,94) nilai minimal 42
kesehatan lansia, setiap keluarga dan pasien dan nilai maksimalnya 45.
datang berkunjung selalu diberikan informasi Hasil akhir dari responden pada kelompok
terkait dengan masalah hipertensi kontrol sudah cukup bagus terlihat pengisian
Penelitian terdahulu dilakukan dengan dari jawaban kuesioner terkait prosedur
108 sampel menyatakan bahwa ada hubungan tehnik relakasai nafas dalam pada pernyataan
dukungan informasi dengan kejadian demam awaldilakukannya dengan memejamkan mata
berdarah di Kelurahan Langenharjo (p=0,002) terlebih dahulu hanya beberapa responden dengan
(Yulia, 2014). jawaban tidak pernah, kemudian pada pernyataan
saya membimbing lansia untuk menarik nafas
b. Kemampuan pelaksanan tugas perawatan dalam dari hidung dan dikeluarkan melalui mulut
hipertensi family caregiver sebelum dan cara melakukan dengan yang peneliti berikan
setelah diberikan pendidikan kesehatan pada rata-rata sepemahan mereka menarik nafas dari
kelompok intervensi dari hidung dan dikeluarkan melalui hidung
Kemampuan pelaksanaan tugas perawatan juga, pada pernyataan “Saya meminta lansia
hipertensi family caregiver sebelum dan sesudah untuk menahan nafas selama 1, 2, 3 hitungan”
pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi masih ada beberapa reponden menjawab “Saya
sebelum yaitu didapatkan nilai rata-rata mean membimbing lansia untuk menahan nafas
45,41 dengan (SD 0,60) dengan nilai minimal 44 semampunya”
dan nilia maksimalnya 46, sedangkan nilai setelah
d. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap ke-
diberikan pendidikan kesehatan dan dilakukan
mampuan tugas perawatan hipertensi family
post test dengan jarak 2 minggu yaitu rata-rata
caregiver di Kelurahan Lanngenharjo Kabu-
nilaimean menjadi 60,97dengan (SD 2,30) nilai
paten Kendal
minimal 53dan nilai maksimalnya 65
Pemberian pendidikan kesehatan terhadap
Kemampuan keluarga dalam melaksanakan
kemampuan pelaksanaan tugas perawatan
tugas perawatan bagi anggota keluarga yang
hipertensi family cargiverpada kelompok
lainya dipengaruhi oleh faktor usia (Child, 2012).
intervensi terjadi peningkatan sebesar 34,26(34%)
Usia dewasa tengah rata-rata cargiver mengalami
adapun nilai p value 0,002 yang menyatakan
peningkatan 23% hormon stress, selain dari
bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan
masalah kemampuan fisiknya (Chiung-man Wu,
terhadap kemampuan tugas perawatan hipertensi
2009). Hasil penelitian terdahulu ada hubungan
family caregiver. Sedangkan pada kelompok
karakteristik usia dengan kemampuan keluarga
kontrolterjadi peningkatam sebesar 2.3(2%)
dalam pengendalian hipertensi pada anggota
dengan nilai p value 0,160 pada kelompok
keluarga (p-value=0,02) (Purwati, 2013). Usia
kontrol ini berarti tidak ada pengaruh pendidikan
minimum seorang caregiver adalah 18 tahun dan
kesehatan terhadap kemampuan tugas perawatan
maksimum family caregiver adalah 60 tahun.
hipertensi family caregiver hal ini dikarenakan
c. Kemampuan pelaksanan tugas perawatan suasana yang ramai saat dilakukan intervensi
hipertensi family caregiver sebelum dan beberapa responden mengajak anak sehingga sulit
setelah diberikan pendidikan kesehatan pada untuk lebih fokus pada intervensi yang peneliti
kelompok kontrol berikan responden kurang memperhatikan saat
penyuluhan berlangsung
Kemampuan pelaksanaan tugas perawatan
hipertensi family caregiver sebelum dan sesudah Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara
pendidikan kesehatan pada kelompok kontrol usaha atau kegiatan untuk membantu individu,

259
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Juli 2018

keluarga dan masyarakat dalam meningkatkan b. Kemampuan tugas perawatan hipertensi


kemampuannya untuk mencapai kesehatan secara family caregiver sebelum dan setelah pen-
optimal (Tawang, 2013). Pemberian pendidikan didikan kesehatan pada kelompok intervensi
kesehatan terkait dengan perawatan hipertensi mean 45,41(SD 45) dan pada hasil setelah
yang telah peneliti lakukan merupakan salah diberikan pendidikan kesehatan nilai mean
satu upaya meningkatkan kemampuan family meningkat 60,97(SD 2,30)
caregiver memberikan perawatan melalaui c. Kemampuan tugas perawatan hipertensi
terapi relaksasi nafas dalam.Salah satu bentuk family caregiver pada kelompok kontrol se-
Implementasi kegiatanasuhan keperawatan belum diberikan intervensinilai kemampuan
komunitas bertujuan melakukan perubahan tugas perawatan dengan nilai mean 44,82(SD
masyarakat baik pengetahuan, sikap maupun 0,60) dan setelah pendidikan kesehatan den-
prilaku sehat. Salah satunya yaitu pendidikan gan hasil mean 46,14(SD 2,94)
kesehatan (Health Education) (Mislaine, 2013). d. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
kemampuan tugas perawatan hipertensi
e. Perbedaan kemampuan tugas perawatan hip- family caregiver pada kelompok intervensi
ertensi family caregiver setelah diberikan dan kelompok kontrol. pada kelompok in-
pendidikan kesehatan pada kelompok inter- tervensi terjadi peningkatan sebesar 34,26
vensi dan kelompok kontrol (34%.) Adapun nilai p valiue pada kelompok
Kemampuan pelaksanaan tugas perawatan intervensi adalah 0,002 (α<0.05) yang me-
pada kelompok intervensi dengan hasil nilai nyatakan bahwa ada pengaruh pendidikan
mean 60,97(SD 2,30) sedangkan pada kelompok kesehatan terhadap kemampuan tugas per-
kontrol nilai ahkhirnya yaitu dengan mean awatan hipertensi family caregiver di Kelu-
46,14(SD 2,94) dengan nilai mean difference 0,45 rahan Langenharjo Kabupaten Kendal.
dan didapatkan nilai p=0,002 yang menunjukan e. Perbedaan kemampuan tugas perawatan
bahwa ada perbedaan antara kemampuan tugas hipertensi family caregiver pada kelompok
perawatan hipertensi family caregiver pada intervensi dan kontrol sesudah pendidikan
kelompok kontrol dan kelompok intervensi. kesehatan. Menunjukan bahwa kemampuan
Penelitian terdahulu terdapat perbedaan tugas perawatan family caregiver pada ke-
terjadinya perubahan penurunan tekanan darah lompok intervensi dengan nilai mean 60,97
pada 71 sampel setelah dilakukan terapi relaksasi (SD 2,30) sedangkan pada kelompok kon-
yaitu dengan nilai p-value 0,0001 (α<0,05) trol hasil akhir setelah diberikan pendidikan
(Purwati, 2013). kesehatan yaitu nilai mean 46,14 (SD 2,94)
denga nilai mean difference 0,45 dan dengan
5. KESIMPULAN hail nilai p-value 0,002 (α <0.05) menunju-
a. Karakteristik responden berusai dewasa kan bahwa ada peerbedaan antara kemam-
pertengahan tahun) sebanyak 22 (64,7%) puan tugas perawatan hipertensi family care-
pada kelompok intervensi serta dewasa giver pada kelompok kontrol dan kelompok
awal (18-25 tahun), berpendidikan SMA intervensi
21 (61,8%) pada kelompok intervensi
16(47,1%) pada kelompok kontrol, memi- SARAN
liki pekerjaan 18 (52,9%) pada kelompok a. Bagi Institusi Pendidikan
intervensi dan 21(61,8%) pada kelompok Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
kontrol, berpenghasilan ≥ UMR Kab.Ken- referensi untuk kepentingan pendidikan
dal 24(70,6) pada kelompok intervensi, dalam meningkatkan kualitas asuhan
20(58.8%) kelompok kontrol, serta petugas keperawatan keluarga terkait dengan
kesehatan sebagai sumber informasi sebesar kemampuan pelaksanaan tugas kesehatan
19(55,9%) kelompok intervensi, 23(67,6%) keperawatan keluarga dengan lansia yang
kelompok kontrol mengalami hipertensi

260
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Juli 2018

b. Bagi tenaga kesehatan Davison, G. C., Neale, M. 2011. Abnormal


Mampu mengembangkan diri secra aktif Psychology. John Willey And Sons
dalam meningkatkan kualitas asuhan Depkes, RI. 2013. Gambaran Kesehatan Lanjut
keperawatan secara komprehensif dengan Usia di Indonesia Buletin Lansia. Pusat Data
melibatkan keluarga klien dengan masalah dan Informasi Kemenkes RI.
penyakit kronis khusunya hipertensi,
Dewi, Purwati. 2013. Perbedaan tekanan
penanggulangan dampak yang muncul salah
darah sebelum dan setelah terapi relaksasi
satunya secara psikologi yaitu stress
benson pada pasien hipertensi (Studi kasus
6. REFERENSI di Wilayah Kerja Puskesmas Karangayu
Semarang). Stikes Tlogorejo Semarang
Adel Al- Wehedy, Soad hassan Abd Elhameed.
2014. Effect Of Lifestye Intervention Dian Sulistiowati, Helena C.D. 2010. Pengaruh
Program On Controlling Hypertension Family Psychoeducation (FPE) terhadap
Among Older Aduls. Journal of Education kemampuan keluarga merawat angota
And Practice. Vol 5, no 5 keluarga dengan gangguan jiwa. Program
Studi Keperawatan Universitas Udayana
Ahmad, Kholid. 2013. Promosi Kesehatan;
Bali
dengan pendekatan teori prilaku, media dan
aplikasinya (untuk mahasiswa dan praktisi Dinkes Kota Semarang. 2014. Profil Kesehatan
kesehatan); 1. Jakarta: Rajawali press Kota Semarang Tahun 2014. Dinas kesehatan
Kota Semarang
Amiya, RM. 2014. Perceived Family Support
Depresion And Suicidal ideation among Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal. 2015.
people Living with Cases hypertension ; Laporan Penyakit tahunan. Kendal: DKK
Cross sectional Study in the Katmandhu Kabupaten kendal
Valley Nepal Dinkes Provinsi Jawa Tengah. 2014. Profil
Ariff. F, Suthahar A, Ramli M. 2011. Coping Styles Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun
and Lifstyle Facctor among Hypertensive 2014.
and non-Hypertensive Subjects, Faculty of Fahima D’silva, Viny H. N.V . 2015. Muninaray
Medice University MARA, Malaysia ; 52(1) anappa: Effectivenessof Deep Breathing
:29-34 Exercise (DBE) on the Heart Rate Variability,
Badan Pusat Statistik Kabupeten Kendal. Kendal BP, Anxiety Depression of Patiens with
Dalam Angka tahu 2015 Coronary Artery Disease. Managalore: India
2015
Bandiyah, S. 2009. Lanjut Usia dan Keperawatan
Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika Friedman MM, Bowden VR, Jones EG. 2010.
Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset,
Bianti, Nuraini. 2015. Risk Factors of
Teori dan Praktik. Ed 5. Jakarta: EGC
Hypertension, Artikel Review Facculty
Of Medicine, University of Lampung . J Gang Li, Huanhuan Hu. 2013. Development
Majority, Vol 4, no. 5 of the Chinese Family Support Scale in a
Sample of Chines Patient With controlling
Child, G., Goldstein, M.C ., & Wangdau, P. 2012.
Hypertension adult: Plos one, vol 9
Externally- Resident Daughters, Social
Capital,information and Support for the Hanna Fatma Sari, Murtini. 2012. Relaksasi untuk
Elderly in Rural Tibet. Journal of Cross- mengurangi stres pada penderita hipertensi
Cultural Gerontology. 23 (2)-22 esensial; humanis. vol. 14.no.2. 22-28
Chiung-man Wu. 2009. Learning to be a family Herawati. 2014. Artikel penelitian ; Deteksi
caregiver for severely debilitated stroke dini penyakit kronis (Hipertensi). Jurnal
survivor during the firs years in Taiwan Kesehatan Masyarakat. vol 1,8, No.1
Herbet Benson, dkk,. 2012. Menurunkan Tekanan
Darah. Jakarta: Gramedia

261
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Juli 2018

Hurlock, Elizaberta B. 2008. Psikologi Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan


perkembangan; pendekatan rentang Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
kehidupan. Jakarta: Erlangga Jakarta: Salemba Medika
Kaakinen, J. R, Gedaly-Duff, V., Coehlo, D. P., & Padila. 2013. Buku ajar keperawatan gerontik.
Hanson, S. M.H. 2010. Family Health Care Yogyakarta Nuha Medika
Nursing: Theory, Practice And Research. Panduan pratis PROLANIS (Program
Philadelphia: F.A.Davis Company PengelolaaPenyakit Kronis). 2014. Jakarta,
Kadek Oka Aryana, Dwi Novitasari. 2013. BPJS Kesehatan (Badan penyeleggaraan
Pengaruh tehnik relaksasi benson terhadap Jaminan Sosial)
penurunan tingkat stres lansia di unit Tawang, E., Mulyadi, dan H. Palandeng. 2013.
rehabilitas sosial wening wardoyo ungaran. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Jurnal keperawatan jiwa .volume 1, no 2 terhadap Penurunan Tekanan Darah pada
November 2013:186-195 Pasien Hipertensi Sedang-Berat di Ruang
Komisi Nasional Lansia. 2010. Profil Penduduk Irina C Blu Prof. DR. R. D. Kandou Manado.
Usia Lanjut . Jakarta. Ejournal Keperawatan (e-Kp), Volume 1,
Korchim, SJ. 2000. Modern Clinician psychology: No. 1, hlm: 1-7.
Principles of community. New York: Basic Thomas, Aquino. 2012. Hubungan status sosio
Books ekonomi keluarga dengan status kesehatan
Law, Sharon and Schooes. 2012. Suporting lansia dengan hipertensi di Kecamatan Jetis
Family of cronic health condition; common Kota Yogyakarta. FIK UI
approaches. Journal of patient education Yeon-Hwan Park, Misson Song, Be-Long
and conceling 93 Cho, Jae-Young Lim, Wook Song, Seon-
Maugri, M,Martino, et al. 2013. Risk Factors For ho Kim. 2011. The effects of an integrated
Uncontrolled Hypertensionin cina, Journal health education and exercise program
of Human Hypertension. 2(7): 207-213 in community-dwelling older adults with
hypertension: A randomized controlled trial,
Mayckel da Silvia Barreto, Sonia Silva
22-32
Marcon. 2014. Patient Perspectives on
Family Participation in the Treatment of Yulia Susanti. 2014. Hubungan Dukungan
Hypertension. Departement of Nursing, keluarga dalam pencegahan kejadian
State University Of Maringa. Parana, Brazil, demam berdarah pada anggota kleuarga di
23(1); 38-46 Kelurahan Langenharjo Kabupaten Kendal.
FIK UI
Mislaine Casagrande de Lima Lopes. 2013. The
Life Experince of Seniors and Their Families
Dealing With Arterial Hypertension: Cienc
Cuild Saude, 12 (2): 241-248

-oo0oo-

262

Anda mungkin juga menyukai