Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Dosen Pengampu : Brilian Citra, S.Akt

Disusun Oleh:
1. Ika Zuliani Novita (31401900078)
2. Nailis Sa`adah (31401900115)

Kelas A2R5
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
TAHUN 2019/2020

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................................1

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................2

BAB I

PENDAHULUAN.............................................................................................................................3

A. Latar Belakang.......................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah..................................................................................................................3

C. Tujuan dan Manfaat...............................................................................................................3

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................................................4

A. Siklus Keuangan...................................................................................................................4

B. Fungsi Siklus Keuangan.......................................................................................................4

C. Aktivitas – Aktivitas Di Siklus Keuangan.............................................................................4

D. Struktur Organisasi...............................................................................................................7

E. Pengendalian Internal..........................................................................................................8

F. Sistem Pengolahan Data Baik Manual Maupun Komputer.................................................10

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................18

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keuangan pada dasarnya terdiri dari tiga proses aktivitas yaitu mengidentifikasi,
mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari sebuah organisasi atau perusahaan.
Proses pertama adalah identifikasi yaitu aktivitas memilih kegiatan yang termasuk kegiatan
ekonomi. Proses kedua adalah pencatatan yaitu semua kegiatan ekonomi tersebut dicatat
untuk menyediakan sejarah dari kegiatan keuangan dari organisasi tersebut. Proses ketiga
adalah komunikasi yaitu informasi yang telah didapat dari identifikasi dan pencatatan tidak
akan berguna bila tidak dikomunikasikan. Informasi ini dikomunikasikan melalui persiapan
dan distribusi dari laporan akuntansi yang paling umum disebut laporan keuangan.

Bagi perusahaan yang bergerak, system informasi memainkan sebuah peranan yang
penting dalam mengukur tindakan dan hasil serta dalam mendefinisikan penghargaan yang
akan diterima oleh para individu. Dan setiap pengoperasian perusahaan terjadi siklus
Keuangan perusahaan yang mencakup aktivitas bisnis dalam penyerahan barang atau jasa
kepada pelanggan dan penerimaan pembayaran kas dari penyerahan barang dan jasa yang
dilakukan tersebut. Sehingga sebuah perusahaan melakukan berbagai penatatan yang terjadi
dalam siklus Keuangan demi terjaganya system pengendalian perusahaan tetap stabil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan siklus Keuangan ?
2. Apa fungsi siklus Keuangan, aktivitas-aktivitas dan struktur organisasi yang ada disiklus
Keuangan ?
3. Bagaimana pengendalian Internal dan system pengolahan data baik secara manual
maupun komputer?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan siklus Keuangan.
2. Untuk mengetahui fungsi siklus Keuangan dan aktivitas-aktivitas yang ada pada siklus
Keuangan serta struktur oganisasi siklus Keuangan.
3. Untuk mengetahui pengendalian Internal dan sistem pengolahan data secara manual
maupun computer.

3
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Siklus Keuangan

Siklus Keuangan adalah Siklus ini mencakup kegiatan untuk mendapatkan laba dari
investor dan kreditor dan membayar mereka kembali. Siklus ini merupakan pelaporan
keuangan berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku besar dan
pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari buku besar.

B. Fungsi Siklus Keuangan

Fungsi Manajemen Keuangan pada dasarnya terbagi menjadi dua aspek, yaitu :

 Fungsi keuangan (treasureship) memiliki aktivitas pengelolaan dana


 Fungsi kontroler (controlership) memiliki aktivitas pengelolaan akuntansi termasuk
anggaran dan audit.

Dua fungsi tersebut pada umumnya berada di bawah kewenangan direktur keuangan.

Eksekutif tertinggi dalam suatu perusahaan pada umumnya adalah Direktur Keuangan yang
bertanggung jawab atas pengelolaan fungsi keuangan dalam bentuk pengambilan keputusan
dan memberikan rekomendasi atas aspek keuangan yang penting.

Direktur keuangan membawahi kepala divisi keuangan dan kepala divisi akuntansi. Kepala
Divisi Keuangan bertanggung jawab atas aspek yang berkaitan langsung dengan pengelolaan
fisik kas perusahaan (kasir) serta aspek lain yang terkait langsung dengannya. Kepala Divisi
Akuntansi, yang memegang fungsi kontroler, memiliki kewenangan di bidang pengumpulan
dan pengelolaan data transaksi serta pelaporan dan analisis informasi keuangan (Perhatikan
bagan Struktur Organisasi Manajemen Keuangan).

C. Aktivitas – Aktivitas Di Siklus Keuangan


Transaksi akuntansi daur keungan dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu:
 Transaksi yang berkaitan dengan presedur penerimaan uang
 Transaksi yang berkaitan dengan presedur pengeluaran uang, termasuk
transaksi yang berkaiatan dengan perolehan aktiva tetap.

4
Presedur penerimaan, dan juga tentunya pengeluaran, bertujuan untuk menghindari atau
penekan kemungkinan terjadinya kerugian kas. Oleh sebab itu, dalam prosedur penerimaan
dan pengeluaran uang pada umumnya diterapkan aturan-aturan yang ” kaku”. Tujuan
sebenarnya adalah mempersempit kemungkinan adanya peluang untuk memanfaatkan dana
kas secara tidak sah, karena kas merupakan aktiva yang sangat mudah digunakan. Paragraf ini
akan membahas tentang beberapa jenis transaksi akuntansi yang berkaiatan dengan daur
keuangan, beberapa teknik prosedural yang berkaitan dengan daur keuangan. Beberapa jenis
prosedular yang berkaitan dengan daur keuangan, beberapa teknik prosedural berkaiatan
dengan transaksi keuangan dan metode pencatatan daur keuangan.
Transaksi Keuangan
Transasksi keuangan sangat beragam, tetapi pada dasarnya dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Transaksi Penerimaan :
 Penerimaan pembayaran piutang dagang,
 Penerimaan penjualan tunai,
 Penerimaan dari pendapatan lain-lain.
2. Transaksi pengeluaran :
 Pengeluaran untuk pembayaran utang dagang,
 Pengeluaran untuk pembelian tunai,
 Pengeluaran untuk biaya,
 Pengeluaran untuk biaya lainnya.

Transaksi Penerimaan
Penerimaan uang dari pembayaran piutang pada dasarnya berkaitan dengan daur
pendapatan. Ayat jurnal yang digunakan untuk mencatat penerimaan pembayaran piutang
adalah sebagai berikut :
Kas xxx
Piutang dagang xxx
Apabila penjualan dilakukan secara tunai, akun yang di kredit digantikan oleh akun
penjualan, sehingga ayat jurnalnya sebagai berikut:
Kas xxx
Penjualan xxx

5
Sedangkan penerimaan hasil pendapatan lain-lain dibukukan sama seperti ayat jurnal
diatas, tetapi dengan akun kredit pendapatan lain-lain.
Ayat-ayat jurnal tersebut dibuat setiap hari atau beberapa hari sekali sesuai dengan frekuensi
kejadian transaksinya. Apabila transaksi dilaksanakan dengan frekuensi yang tinggi, pada
umumnya ayat jurnal dilakukan dengan basis kelompok (batch).

Transaksi Pengeluaran
Pengeluaran uang untuk pembayaran utang dagang berkaitan dengan daur
pengeluaran. Ayat jurnal yang digunakan untuk mencatat pembayarn utang dagang adalah
sebagai berikut :
Utang dagang xxx
Kas xxx
Sedangkan pengeluaran yang dilakukan untuk pembelian tunai dicatat dengan
menggunakan ayat jurnal sebagai berikut :
Pembelian/Persediaan xxx
Kas xxx
Akun pembelian digunakan jika perusahaan menerapkan sistem pencatatan persediaan
secara periodik, sedangkan akun persediaan digunakan jika perusahaan menerapkan sistem
pencatatan persediaan secara perpetual.
Pengeluaran uang untuk pembayaran biaya-biaya selain persediaan adalah
pengeluaran gaji dan upah. Ayat jurnal yang digunakan untuk pencatatan pengeluaran gaji
dan upah, adalah sebagai berikut :
Biaya gaji dan upah xxx
Kas xxx
Ayat jurnal diatas mencerminkan pembayaran uang gaji dari perusahaan kepada para
karyawan. Pelaksanaannya sesuai dengan periode pembayaran, bisa mingguan, dua mingguan
ataupun bulanan.

Pembayaran untuk hal-hal lain bisa terjadi misalnya adalah pembayaran untuk utang dividen
kepada para pemagang saham. Ayat jurnal yang digunakan adalah sebagai berikut:
Utang dividen xxx
Kas xxx

6
Akun utang dividen sendiri didebet dari akun laba ditahan dan diveden bukan
merupakan unsur biaya, melainkan merupakan pembagian dari laba yang diperoleh
perusahaan.
Pengeluaran uang juga diperlukan jika perusahaan membeli aktiva tetap. Jika pembelian itu
dilakukan secara tunai, maka ayat jurnalnya adalah:
Aktiva tetap xxx
Kas xxx
Jika pembelian dilakukan secara kredit tentu akun yang dikredit adalah akun utang
D. Struktur Organisasi

Kepala Divisi Keuangan


Fungsi keuangan (treasureship), yang dilaksanakan oleh kepala divisi keuangan,
terutama berkaitan dengan manajemen aliran kas jangka pendek serta berbagai kebijakan dan
keputusan yang dilaksanakan oleh para manajer yang menjadi tanggung jawabnya.
Manajemen kas memerlukan berbagai keputusan mengenai dua hal :
 Penyediaan dana untuk membiayai kegiatan perusahaan
 Penempatan kelebihan dana yang ada pada jenis investasi jangka pendek yang paling
menguntungkan

Kepala Divisi Akuntansi


Fungsi controllership dipegang oleh Kepala Divisi Akuntansi. Sesungguhnya tugas
inti dari seorang controller adalah menyajikan informasi mengenai perkembangan perusahaan
dalam bentuk Laporan Keuangan. Tugas ini pada umumnya ditangani oleh manajer
pembukuan. Namun, sebagai seorang eksekutif dibawah direksi. Kepala Divisi Akuntansi
memiliki tanggung jawab yang lebih luas.

7
Tanggung jawab fungsional yang utama dari Kepala Divisi Akuntansi meliputi
tanggung jawab perencanaan, pengendalian, pelaporan, akuntansi dan tanggung jawab
lainnya.
Tanggung jawab perencanaan berarti menyusun suatu rencana terpadu atas kegiatan
perusahaan yang konsisten dengan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
Tanggung jawab pelaporan dan akuntansi dari fungsi controllership pada umumnya
dilaksanakan oleh manajer pembukuan. Manajer pembukuan, seperti telah disinggung diatas,
bertanggung jawab atas pencatatan transaksi keuangan dan penyajian laporan keuangan.

E. Pengendalian Internal (Internal Control)


Teknik Manajemen Penerimaan Kas
Untuk meningkatkan efisiensi program manajemen kas, perusahaan harus menetapkan
prosedur yang didasarkan pada prinsip bahwa:
 Penerimaan kas harus dilakukan sesegera mungkin, dan
 Prosedur pengeluaran kas harus ditetapkan secara berhati-hati dan terus-menerus
disempurnakan.
Untuk mempercepat proses penerimaan as, manajeen harus mengurangi float (rentang
waktu dana mengembang). Float terdiri dari empat unsur:
1. Mail float
yaitu rentang waktu antara saat pelanggan mengirimkan dana keperusahaan sampai
saat karyawan perusahaan mulai memprosesnya.
2. Processing float
yaitu rentang waktu yang diperlukan perusahaan untuk memproses dana yang
diterima sebelum disetorkan ke bank.
3. Transit float
yaitu renyang waktu yang diperlukan bank untuk melakukan kliring ats dana yang
disetorkan perusahan sehingga dana itu siap dipakai direkening perusahaan guna keperluan
kegiatan.
4. Disbursing float
yaitu rentang waktu mulai saat dana siap dipakai direkening sampai dana itu terpakai
dan cek pembayaran selesai dikliringkan oeh bank.

8
Teknik Manajemen Pengeluaran Kas
Beberapa tehnik yang dapat digunakan dalam manajemen pengeluaran kas antara lain adalah :
 Rekening Bersaldo Nihil
 Pembayaran dengan Drafts

Rekening Bersaldo Nihil


Rekening bersaldo nihil (Zero Balanced Account) adalah teknik sentralisasi
pengendalian, pengeluaran dana perusahaan yang tersebar di rekening-rekening cabang
sementara kewenangan atas dana tetap berada di tangan pimpinan cabang.
Teknik rekening bersaldo nihil (Zero Balanced Account/ZBA) dapat digunakan untuk
mencegah hal tersebut karena saldo kas di rekening-rekening cabang dapat dikurangi. Dengan
menggunakan teknik ini pengendalian pengeluaran dana perusahaan yang tersebar di
rekening-rekening cabang akan disentralisasi, cabang.
Manfaat penggunaan ZBA antara lain adalah :
 Pengendalian terhadap pengeluaran dana dapat dilakukan terpusat sehingga eksekutif
keuangan di pusat dapat merancang strategi keuangan dengan lebih mudah.
 Pengendalian dapat dilakukan lebih mudah dibandingkan jika dilakukan dengan cara
konvensional.
 Kelebihan dana di rekening pengeluaran dapat ditekan sehingga dapat meningkatkan
efisiensi penggunaan dana.
 Karena memperpanjang disbursement float, dana dapat dimanfaatkan lebih lama oleh
perusahaan

Pembayaran dengan Drafts


Drafts (PTD) merupakan instrumen yang wujudnya mirip cek, tetapi tidak dapat
ditarik atas Bank. Drafts ditarik dan terutang atas perusahaan yang menerbitkan dan dibayar
dari rekening Gironya.
Tujuan utama penggunaan sistem drafts adalah ntuk meningkatkan kontrol kantor pusat
terhadap pembayaran-pembayaran yang dilakukn oleh para petugas di Lapangan.
Pengeluaran modal (capital expenditure) adalah pengeluaran untuk membangun aktiva jangka
panjang. Pengeluaran modal, berikut pendanaannya merupakan aktivitas manajemen
keuangan dan harus diperhitungkan dengan seksama dalam bentuk analisis prakiraan biaya
manfaat yang terkait dengan pengeluaran tersebut.

9
Oleh karena itu pendanaan pengeluaran modal pada umumnya diupayakan agar dapat
dipenuhi oleh pendanaan jangka panjang. Alternatif pendanaan jangka panjang yang tersedia
adalah :
 Pinjaman dari perBankan
 Penerbitan obligasi
 Penjualan saham baru

F. SISTEM PENGOLAHAN DATA DAUR KEUANGAN BERBASIS MANUAL


Pengolahan data adalah proses yang dilakukan untuk memanipulasi data kedalam
bentuk yang lebih bermanfaat yang berupa informasi. Jadi, informasi merupakan hasil dari
pengolahan data menjadi lebih berguna atau bermanfaat.
Sistem pengolahan data daur keuangan dpat dikelompokkan ke dalam beberapa
subsistem atau prosedur, yaitu :
 Prosedur penerimaan uang.
 Prosedur pengeluaran uang.
 Prosedur aktiva tetap.
 Prosedur Penerimaan Uang Hasil Pembayaran Piutang
Surat pengantar pembayaran (Remitance Adric) adalah surat yang menjelaskan maksud dan
tujuan pembayaran sehingga perusahaan memperoleh penjelasan dalam pengkreditan akun-
akun piutng bersangkutan. (Perhatikan bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas Berbasis
Manual)

10
Prosedur Penerimaan Hasil Penjualan Tunai
Prosedur penerimaan uang hasil penjualan tunai banyak diterapkan pada perusahaan-
perusahaan retail seperti pasar swalayan atau para pedagang eceran lainnya. Faktor terpenting
dalam prosedur penerimaan hasil penjualan tunai adalah transaksi penjualan itu sendiri.
Karena transaksi berjalan dengan cepat, maka prosedur yang diterapkan harus menjamin
bahwa transaksi itu tercatat dengan baik. Dua unsur pengendalian yang sangat diandalkan
dalam penjualan tunai adalah penggunaan mesin cas register. Mesin ini emiliki karakter yang
sangat mendukung pengendalian intern,
yaitu :
 Memiliki display yang dapat menampilkan jumlah penjualan sehingga pembeli dapat
megecek jumlah harga barang yang dibeli dan yang harus dibayar.
 Mengeluarkan tanda terima uang sebagai output dari perhitungan total penjualan
berikut dengan jumlah pengembaliannya.
Prosedur Pengeluaran Kas
Untuk setiap faktur yang telah disetujui pembayaran, pembagian untung membuat
voucher bayar rangkap tiga. Dokumen voucher bayar ini pada dasarnya merupakan bukti
persetujuan pembayaran ke rekening atau kreditur sebesar jumlah yang tercatat pada voucher.
Selain itu, bagian utang mempersiapkan distribusi debit, yaitu rincian akun yang didebit
sebagai konsekuen dari pengkreditan utang. Voucher bayar tersebut dikelompokkan secara
harian, dan atas jumlah kelompok harian tersebut, bagian utang membuat voucher jurnal yang
mendebit akun-akun sesuai distribusinya dan mengkredit akun utang dagang. Voucher jurnal
tersebut kemudian dikirimkn ke petugas pemegang
Buku Besar untuk dicatat pada Buku Besar menunggu saat jatuh tempo, bagian utang
menyimpan dan mempersiapkan masing-masing voucher bayar, berikut semua dokumen
pendukungnya menurut urutan tanggal jatuh temponya. Perhatikan bagan Alir Prosedur
Pengeluaran Kas Berbasis Manual)

11
Di samping itu, kasir juga mempersiapkan perhitungan total cek yang dikeluarkan
pada hari yang bersangkutan dan membuat voucher jurnal yang mendebet akun utang dan
mengkredit akun kas. Voucher jurnal tersebut dikirim ke petugas pemegang buku besar untuk
dicatat pada akun-akun persangkutan. Petugas pemegang buku besar kemudian meneliti
kembali voucher jurnal tersebut dan mencocokkannya dengan angka total kontrol yang dibuat
oleh Bagian Utang dan jika tidak sesuai akan dicatat pada buku besar.
Mekanisme saling uji (internal check) dalam prosedur pengeluaran uang di atas dapat
diciptakan melalui melalui indepedensi organisasi karena adanya pemisahan fungsi-fungsi
seperti berikut ini:
 Fungsi persetujuan bayar yang dilaksanakan oleh Bagian Utang.
 Fungsi pengelolaan atau penyimpanan yang dilaksanakan oleh kasir, yang memiliki
kewenangan untuk mempersiapkan, menandatangani dan mendistribusikan cek.
 Fungsi pencatatan yang dilaksanakan oleh petugas pemegang buku besar dan Bagian
Utang.
Prosedur-prosedure lainnya yang memperkuat system pengendalian pada prosedur
pengeluaran uang diatas adalah meliputi:
 Pencocokan secara periodik saldo akun utang dagang dengan total nilai voucher bayar
yang masih terbuka (belum dilunasi).
 Angka total control kumpulan voucher yang jatuh tempo setiap hari dicocokkan
dengan voucher jurnal.
 Prose tanda tangan ganda atas cek.
 Penyusunan rekonsiliasi bank yang dilakukan oleh satuan pengawas intern.
Pengeluaran Melalui Kas :
a. Kas Kecil (Petty Cash)
Adalah kas yang digunakan untuk pembayaran-pembayaran dalam jumlah kecil. Dana
kas kecil ditentukan berdasarkan jumlah pengeluaran.
b. Sistem Impres
Dana kas kecil yang jumlahnya ditetapkan pada suatu tingkat tertentu dan ketika
berkurang dana ditambah mencapai jumlah awal kas.

12
Prosedur Pengendalian Aktiva Tetap.

Prosedur pengendalian aktiva tetap pada umumnya terkait dengan system pengelolaan
pencatatan aktiva tetap dan prosedur perolehan aktiva tetap. Setiap perusahaan memiliki buku
pembantu aktiva tetap yang pencatatannya didasarkan pada voucher bayar yang dibuat untuk
membayar harga aktiva tetap berikut dokumen dokumen pendukungnya.
Setiap kepindahan aktiva tetap dari satu lokasi kelokasi yang lainnya harus mendapat
persetujuan dan harus didokumentasikan terlebih dahulu. Hasil dokumentasi itu akan menjadi
dasar pencatatan pemindahan di buku pembantu aktiva tetap

G. SISTEM PENGOLAHAN DATA SIKLUS KEUANGAN BERBASIS


KOMPUTER.
Prosedur Penerimaaan Kas Berbasis Komputer

13
Surat pengantar pembayaran dikumpulkan oleh petugas Sekretariat dan cek ceknya
ditanda tangani. Kumpulan cek dikirim ke Kasir, sedangkan Surat Pengantar dikirim ke
petugas pemegang buku piutang. Petugas piutang mingirim data pada Surat Pengantar
pembayaran ke bagian pengolahan data melalui terminal. Di Bagian Pengolahan Data
Elektronik, data yang diterima melalui hubungan komputer itu digunakan untuk
memutakbirkan (updating) file piutang, file Penjualan dan file Penerimaaan Kas. Jumlah
penerimaan uang ayng tercantum pada setiap surat pengantar dicatat sesuai dengan record
bersangkutan dengan mengurangi saldo piutang yang ada dan menambahkan jumlah
penjualan. Selain updating, proses ini juga menghasilkan:.
 Ikthisar kesalahan yang juga memuat angka total dan ayat jurnal kontrol yang
mendebet kas dan mengkredit piutang.
 Proyeksi penerimaan kas jangka pendek yang dihasilkan dari pembayaran pelunasan
piutang yang telah jatuh tempo dan
 Slip setor rangkap tiga yang dikirim ke kasir untuk digunakan sebagai alat penyetoran
cek ke bank.
Petugas pemegang buku piutang menjumlahkan data pada Surat Pengantar pembayaran
sehingga mendapatkan angka total kontrol kelompok Surat Pengantar tersebut. Ikthisar
kesalahan hasil proses Bagian Pengolahan Data Elektronik dikirimkan ke petugas pemegang
buku piutang tadi. Jika terjadi perbedaan, berarti telah terjadi salah pemasukan data (entry)
atau salah dalam menghitung angka total kontrol. Kesalahan itu tentunya harus dipebaiki.

Prosedur Pengeluaran Kas Berbasis Komputer


Peraga 19-11 memperlihatkan proses pengeluaran kas berbasis komputer dengan suatu
system batch. Kasir menerima voucher bayar dengan dilengkapi dokumen dokumen
pendukung pembayaran, yang terdiri dari faktur yang diterima dari rekanan (kreditur),
Pesanan Pembelian, serta laporan penerimaan barang dari Bagian Utang. Kasir memeriksa
kelengkapan dan kebenaran berkas itu dan memasukkan ke sistem pengolahandata melalui
terminal. Kasir juga menghitung angka total kontrol dari semua jumlah yang harus dibayar.
Bagian pengolahan data elektronik kemudian menggunakan data voucher bayar yang diterima
dari kasir untuk membuat file pengeluaran kas beserta printout dari file itu, yaitu daftar
pengeluaran kas rangkap dua. Lembar pertama daftar itu dikirim kejajaran akuntansi, dan
lembar kedua dikirim ke Kasir. Lembar kedua diterima oleh kasir untuk dicocokan dengan
angka total kontrol voucher bayar. Jika antara keduanya terdapat perbedaan berarti telah

14
terjadi kekeliruan dalam pemasukan data pembayaran ke sistem melalui terminal atau keliru
dalam membuat angka total kontrol. Selanjutnya Bagian Pengolahan Data Elektronik
melakukan proses kedua yaitu proses pemuktahiran (updating) file utang, faktur yang masih
harus dibayar dan buku besar. Semua voucher bayar yang akan dibayar kepada masing-
masing rekanan akan dihitung dan penghitungan tersebut akan dikurangi dari saldo utang
perusahaan pada file utang. Nomor faktur yang dilunasi tersebut harus dihapus dari file faktur
yang harus dibayar. Disamping itu sistem juga mencatat pengeluaran kas pada akun-akun
terkait pada buku besar dan mencetak cek dan surat pengantar yang ditujukan kepada masing-
masing rekanan yang akan meneriama penbayaran.
Semua cek dan surat pengantar dikirimkan ke kasir untuk ditanda tangani. Setelah memeriksa,
dengan jalan mencocokkannya dengan berkas voucher bayar berikut dokumen pendukungnya.
Cek dengan jumlah signifikan tertentu harus mendapat dua tanda tangan dan kemudian kasir
mengirimkan cek dan surat pengantar itu ke rekanan dan voucher bayar berikut semua
dokumen pendukungnya harus diberi tanda lunas agar tidak dapat digunakan untuk memohon
pembayaran lagi. Berkas yang telah dilunasi itu kemudian diarsipkan menurut abjad.

peluang Menggunakan Teknologi yang Lebih Maju


Untuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitas prosedur pengeluaran kas, peran
cek dapat diganti dengan system Electronic Fund Transfer (EFT). Dengan menggunakan
system EFT, perusahaan cukup memberikan instruksi kepada bank untuk mentransfer dana
rekening perusahaan ke rekening rekanan. EFT bisa meningkatkan efisiensi karena dapat
mengurangi jangka waktu dan biaya yang terkait dengan persiapan, penanda tanganan dan
pengiriman cek. Oleh karena itu, banyak perusahaan besar yang sudah tidak menggunakan
mekanisme cek dan berganti kemekanisme EFT.

Prosedure Aktiva Tetap Berbasis Komputer.


Dalam suatu sistem berbasis komputer, peran buku aktifa tetap diganti oleh master file
aktifa tetap. Data yang termuat dalam file tersebut kurang lebih sama dengan data yang
dimuat dalam suatu buku pembantu aktifa tetap, antara lain:
 Nomor kode aktifa tetap
 Uraian aktifa tetap
 Kode penanggung jawab aktifa tetap
 Pengguna aktifa tetap

15
 Lokasi aktifa tetap
 Kelompok dalam buku besar
 Tanggal perolehan
 Harga perolehan
 Metode penyusutan yang dipakai
 Tarif penyusutan
 Nilai sisa yang diperhitungkan
 Masa manfaat
 Akumulasi penyusutan
 Rekanan.
Peraga 19-12 memberikan ilustrasi tentang bagan alir suatu system aktifa tetap berbasis
computer dengan menggunakan metode batch. Transaksi aktifa aktifa tetap didukung oleh
dokumen-dokumen disertai dengan voucher jurnal. Dengan system ini, setiap terjadi transaksi
aktifa tetap, petugas pemegang kartu utang memberi kode aktifa tetap bersangkutan pada
voucher. Transaksi tersebut bisa merupakan penambahan aktifa tetap melalui pembelian dan
pembangunan ataupun pengurangan aktifa tetap karena penjualan dan pelepasan. Petugas ini
selanjutnya mengirim voucher semua aktifa tetap tersebut ke Bagian Pengolahan Data
Elektronik melalui terminal. Semua transaksi perubahan aktifa tetap tersebut direkam dalam
suatu file transaksi perubahan aktifa tetap yang akan digunakan sebagai input untuk
memutakhirkan (updating) file aktifa tetap. Transaksi tersebut kemudian dicetak kedalam
master file Aktifa Tetap sehingga diperoleh master file Aktifa Tetap yang mutakhir (updated).
Selain memutakhirkan Aktifa Tetap, system juga menghasilkan Daftar Transaksi Aktifa Tetap
serta file Ikhtisar Transaksi yang akan digunakan sebagai input bagi buku besar. Selanjutnya
setiap akhir bulan, semester dan tahun dibuat daftar Aktifa Tetap.

16
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Sistem Informasi Akuntansi adalah sumber daya yang diolah baik menggunakan
sistem manual maupun komputer yntk mengubah atau mentransformasikan data keuangan
menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data merupakan kumpulan data yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan sesuai struktur tertentu
dan disimpan dengan baik.
Siklus Keuangan adalah Siklus ini mencakup kegiatan untuk mendapatkan laba dari
investor dan kreditor dan membayar mereka kembali. Siklus ini merupakan pelaporan
keuangan berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku besar dan
pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari buku besar.

Fungsi Manajemen Keuangan pada dasarnya terbagi menjadi dua aspek, yaitu :

 Fungsi keuangan (treasureship) memiliki aktivitas pengelolaan dana


 Fungsi kontroler (controlership) memiliki aktivitas pengelolaan akuntansi termasuk
anggaran dan audit.

Dua fungsi tersebut pada umumnya berada di bawah kewenangan direktur keuangan.

17
DAFTAR PUSTAKA

(2011, 11). Retrieved from http://bilalprasetiyo.blogspot.com/2011/11/revenue-cycle-siklus-


Keuangan.html

(2015, 01 03). Retrieved from https://dhawyscientist.wordpress.com/2015/01/03/tujuan-dan-fungsi-


siklus-Keuangan/)

Widjajanto, N. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

18

Anda mungkin juga menyukai