Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No.

2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 0357

PENELITIAN
PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN
TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM
Andriyani*, Nurlaila**, R. Pranajaya**

Senam nifas sangat penting dilakukan pada masa nifas, senam nifas dapat mempercepat proses
involusi uteri dan pemulihan alat kandungan. Masalah penelitian ini masih tingginya angka penurunan
TFU yang tidak sesuai pada ibu post partum tahun 2012 di BPS Lia Maria yaitu sebesar 60,4%.Tujuan
penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada
ibu post partum di BPS Lia Maria Sukarame Bandar Lampung tahun 2013. Jenis penelitian
Eksperimental dengan desain penelitian pra Eksperiment. Populasi penelitian ini seluruh ibu nifas di
BPS Lia Maria bulan Juni 2013 berjumlah 33 orang. Jumlah sampel 30 ibu nifas. Pengumpulan data
dengan cara mengobservasi ibu yang melakukan senam nifas dan mencatatnya ke dalam lembar check
list. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan, dari 15 ibu nifas yang
melakukan senam nifas terdapat 13 orang (86,7%) mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang
sesuai. Sedangkandari 15 ibu nifas yang tidak melakukan senam nifas terdapat 4 orang (26,7%)
mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai dengan nilai p value 0,03≤ (0,05). Kesimpulan
ada pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum. Saran agar
petugas kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan secara berkelanjutan kepada ibu-ibu nifas
tentang manfaat senam nifas untuk mencegah berbagai macam komplikasi pada masa nifas.

Kata kunci : Senam Nifas, PenurunanTinggi Fundus Uteri

PENDAHULUAN dan infeksi (11%) (Profil Dinas Kesehatan


Angka kematian ibu di Indonesia Provinsi Lampung, 2011).
mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup Masa nifas merupakan waktu yang
(SDKI, 2007). Padahal target Millenium dipakai untuk melakukan pengawasan
Development Goals (MDG’s) tahun 2015 terhadap ibu post partum untuk
adalah 102 per 100 ribu. Angka kematian menghindari terjadinya kematian yang
ibu karena persalinan mencapai 50 orang disebabkan oleh perdarahan. Kematian ibu
dalam setiap hari atau paling tidak pasca persalinan biasanya tejadi dalam 6
mencapai dua orang perjam, karena proses sampai 8 jam post partum. Hal ini
persalinan atau sesudah persalinan. disebabkan oleh infeksi, perdarahan dan
Perkiraan jumlah kematian ibu menurut eklampsia post partum. (Manuaba, 2010)
penyebabnya di Indonesia tahun 2010, dari Di Indonesia masih sedikit sekali
11.530 kasus kematian, perdarahan Rumah Sakit yang mempunyai program
menempati urutan tertinggi yaitu sebanyak senam nifas. Salah satu Rumah Sakit yang
3.114 kasus, disamping penyebab lainnya mempunyai program senam nifas adalah
seperti eklampsia, infeksi, komplikasi RSUD Wangaya Provinsi Bali. Senam
puerperium, dan lain-lain.(SDKI 2007, nifas telah dilaksanakan sebagai salah satu
SKRT 2001, Penduduk Indonesia 2010). kegiatan dalam program Gerakan Sayang
Faktor penyebab terjadinya kematian Ibu. Namun kenyataan yang didapatkan
ibu di Lampung berturut-turut disebabkan dilapangan senam nifas mulai jarang
karena perdarahan (38%), eklampsia atau dilaksanakan. Berdasarkan catatan medik
keracunan kehamilan yang ditandai dengan RSUD Wangaya Provinsi Bali tahun 2008
peningkatan tekanan darah pada ibu hamil pelaksanaan senam nifas diikuti oleh 442
sebelum atau sesudah persalinan (23%) orang (49,71%) dari 916 orang ibu nifas,

[1]
Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 0357

tahun 2009 diikuti oleh 282 orang mengetahui pengaruh senam nifas terhadap
(34,26%) dari 823 orang ibu nifas dan pada penurunan tinggi fundus uteri pada ibu
tahun 2010 pelaksanaan senam nifas hanya post partum dan pengukuran langsung
diikuti oleh 86 orang (10,11%) dari 850 pada tinggi fundus uteri. Pengamatan dan
ibu nifas. pengukuran dalam penelitian ini dibantu
Senam nifas jarang dilakukan dapat oleh bidan yang bertugas di BPS Lia Maria
disebabkan karena ibu pasca melahirkan yang sebelumnya telah diberi informasi
takut melakukan banyak gerakan, takut tentang cara pengisian ceklist.
jahitan lepas, masih sakit pada luka
perineum serta adanya kepercayaan yang
selama ini berkembang dan dinyakini oleh HASIL
masyarakat yaitu bila belum genap 40 hari
setelah melahirkan ibu tidakdiperbolehkan Analisis Univariat
melakukan aktivitas. (Salamah, 2006)
Dampak yang terjadi apabila tidak Tabel 1: Distribusi Frekuensi Penurunan
melakukan senam nifas diantaranya Tinggi Fundus Uteri pada Ibu
varises, thrombosis vena karena sumbatan Post Partum yang Melakukan
vena oleh bekuan darah yang tidak lancar Senam Nifas
akibat ibu terlalu membatasi gerakan
selama masa nifas, infeksi karena involusi Penurunan Tinggi
uterus yang tidak baik sehingga sisa darah f %
Fundus Uteri
tidak dapat dikeluarkan, serta perdarahan Sesuai 13 86,7
yang abnormal. Dengan melakukan senam Tidak Sesuai 2 13,3
nifas dapat merangsang kontraksi uterus Jumlah 15 100.0
lebih baik sehingga menghindarkan resiko
terjadinya perdarahan. Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui bahwa dari 15 responden yang
melakukan senam nifas terdapat 13 orang
METODE
(86,7%) yang mengalami penurunan tinggi
Penelitian ini termasuk jenis fundus uteri sesuai
penelitian eksperimental yaitu dengan
rancangan pra eksperimen ( pre Tabel 2: Distribusi Frekuensi Penurunan
eksperiment design) yaitu dengan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu
menggunakan Perbandingan Kelompok Post Partum yang Tidak
Statis (Static Group Comparison). Melakukan Senam Nifas
Kelompok eksperimen menerima
perlakuan (X) yang diikuti Penurunan Tinggi
f %
dengan pengukuran kedua atau observasi Fundus Uteri
(02). Sesuai 4 26,7
Populasi dalam penelitian ini adalah Tidak Sesuai 11 73,3
seluruh ibu nifas normal di BPS Lia Maria Jumlah 15 100.0
Kecamatan Sukarame Kotamadya Bandar
Lampung selama bulan Juni 2013 Berdasarkan tabel di atas dapat
sebanyak 30 orang dengan sampel total diketahui bahwa dari 15 responden yang
populasi. Data dalam penelitian ini tidak melakukan senam nifas terdapat 11
sumber data yang digunakan adalah data orang (73,3%) yang mengalami penurunan
primer yang diperoleh secara langsung dari tinggi fundus uteri tidak sesuai
responden dengan melakukan observasi.
Dalam penelitian ini penulis melakukan
observasi langsung terhadap sampel untuk

[2]
Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 0357

Analisis Bivariat mengalami penurunan tinggi fundus uteri


yang sesuai dan 2 orang (13,3%)
Tabel 3: Distribusi Perbedaan Tinggi mengalami penurunan tinggi fundus uteri
Fundus Uteri Pada Ibu Post tidak sesuai pada hari ke-3 post partum.
Partum yang Melakukan dan yang Hal ini sejalan dengan teori yang ada
Tidak Melakukan Senam Nifas bahwa setelah proses persalinan berakhir
terjadi proses involusi uteri yang ditandai
Penurunan Tinggi dengan penurunan tinggi fundus uteri yang
Fundus Uteri terjadi berangsur-angsur, uterus ibu yang
Total
Senam Nifas Tidak baru melahirkan masih membesar, jika
Sesuai
Sesuai diraba dari luar tinggi fundus uteri kira –
N % N % N % kira 1 jari bawah pusat. Pada hari ketiga,
Senam 13 86,6 2 13,3 15 100 kira – kira 2 atau 3 jari bawah pusat.Hari
Tdk Senam 4 26,7 11 73,3 15 100 kelima, pada pertengahan antara pusat dan
Total 13 43,3 17 56,7 30 100 simphysis.Hari kesembilan, kira – kira 1
P Value = 0,03, OR = 17,875 jari di atas simphysis.Dan setelah hari
kesepuluh, biasanya uterus tersebut dari
Berdasarkan analisis pengaruh senam luar tidak teraba lagi (Maryunani,
nifas terhadap penurunan tinggi fundus 2009).Tujuan senam nifas adalah
uteri diketahui bahwa dari 15 responden membantu mempercepat pemulihan
yang melakukan senam nifas terdapat 13 keaadaan ibu, mempercepat proses
orang (86,7%)mengalami penurunan tinggi involusi dan pemulihan fungsi alat
fundus uteri yang sesuai, sedangkan dari kandungan, meminimalisasi timbulnya
15 responden yang tidak melakukan senam kelainan dan komplikasi
nifas terdapat 4 orang (26,7%) mengalami nifas.(Suherni;dkk,2009)
penurunan tinggi fundus uteriyang sesuai. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Hasil uji statistik menggunakan Chi Masruroh di Fakultas Ilmu Kesehatan
Square (x2)diperoleh p-value = 0,03 (p- Universitas Darul Ulum Jombang tahun
value ≤ 0,05)yang berartiadapengaruhyang 2009 didapatkan pada ibu post partum
signifikan antara senam nifas terhadap sebelum dilakukan senam nifas mengalami
penurunan tinggi fundus uteri pada ibu penurunan tinggi fundus uteri normal
post partum di BPS Lia Maria sebesar 27,3% dan setelah dilakukan
SukarameBandar LampungTahun senam nifas mengalami peningkatan
2013.Dari hasilanalisisdiperoleh pula nilai menjadi 81,8%. Pada ibu post partum yang
OR =17,875 (2,734–116,877),yang tidak melakukan senam nifas mengalami
artinyaibu post partumyang melaksanakan penurunan tinggi fundus uteri normal
senam nifas mempunyai peluang 17,875 sebesar 36,4% dan tidak normal sebesar
kali mengalami penurunan tinggi fundus 64,6%.
uteri yang sesuai dibandingkan dengan ibu Berdasarkan teori dan hasil
yang tidak melaksanakan senam nifas. penelitian di atas, menurut peneliti
penurunan tinggi fundus uteri pada ibu
PEMBAHASAN post partum yang melakukan senam nifas
di BPS Lia Maria Kecamatan Sukarame
Penurunan Tinggi fundus Uteri pada Bandar Lampung cukup baik, karena pada
Ibu Post Partum yang Melakukan umumnya penurunan tinggi fundus uteri
Senam Nifas pada hari ke-3 adalah ≥ 3 jari bawah pusat.
Penurunan tinggi fundus uteri dipengaruhi
Dari hasil penelitian menunjukkan
oleh beberapa faktor seperti paritas, usia
bahwa dari 15 responden yang melakukan
dan senam nifas. Dengan melakukan
senam nifas terdapat13 orang (86,7%)
senam nifas penurunan tinggi fundus uteri

[3]
Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 0357

dapat berjalan lebih cepat karena senam lambat pada ibu yang tidak melakukan
nifas dapat merangsang otot-otot polos senam nifas.Hal ini disebabkan kurangnya
berkontraksi lebih baik.Pada penelitian ini aktivitas yang dilakukan oleh ibu, sehingga
dilihat dari segi paritas respondensebagian kontraksi uterus tidak berjalan dengan
besar adalah primipara sehingga baikyang mengakibatkan uterus lebih
memungkinkan mengalami penurunan lambat kembali ke bentuk
tinggi fundus uteri yang lebih baik. semula.Pelaksanaan senam nifas ini dapat
dipengaruhi oleh peran petugas
Penurunan Tinggi fundus Uteri Pada kesehatan.Peran petugas kesehatan harus
Ibu Post Partum yang tidak Melakukan mampu menjalankan perannya dalam
Senam Nifas memberikan pendidikan kesehatan, bentuk
Dari hasil penelitian menunjukkan pendidikan kesehatan yang di berikan oleh
bahwa dari 15 responden yang tidak petugas kesehatan yang berupa penyuluhan
melakukan senam nifas terdapat 11 orang kesehatan. Mempelajari pendapat tersebut
(73,3%) mengalami penurunan tinggi bahwasanya petugas kesehatan sebagai
fundus uteri yang tidak sesuai dan 4 orang pendidik harus mampu menjalankan
(26,7%) mengalami penurunan tinggi perannya dalam meningkatkan
fundus uteri sesuai pada hari ke-3 post pengetahuan para ibu, semakin sering
partum. petugas kesehatan memberikan
Menurut Suherni (2009) penurunan penyuluhan tentang senam nifas kepada
tinggi fundus uteri dapat dipengaruhi olah para ibu nifas maka kemungkinan besar
senam nifas.Dampak yang terjadi apabila merekaakanmelakukannya walaupun tanpa
tidak melakukan senam nifas diantaranya di dampingi seorang petugas kesehatan.
varises, thrombosis vena karena sumbatan
vena oleh bekuan darah yang tidak lancar Pengaruh Senam Nifas terhadap
akibat ibu terlalu membatasi gerakan Penurunan Tinggi Fundus Uteri
selama masa nifas, infeksi karena involusi
Berdasarkan analisis pengaruh senam
uterus yang tidak baik sehingga sisa darah
nifas terhadap penurunan tinggi fundus
tidak dapat dikeluarkan, serta perdarahan
uteri diketahui bahwa dari 15 responden
yang abnormal. Proses involusi dapat
yang melakukan senam nifas terdapat 13
terjadi lebih lambat apabila tidak
orang (86,7%) mengalami penurunan
melakukan senam nifas.
tinggi fundus uteri yang sesuai, sedangkan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
dari 15 responden yang tidak melakukan
Surani (2010) di RB
senam nifas terdapat 4 orang (26,7%)
HarmoniAmbarawaSemarangmenunjukkan
mengalami penurunan tinggi fundus
bahwa sebagian besar responden sebelum
uteriyang sesuai.
diberi pembelajaran dan perlakuan senam
Hasil uji statistik menggunakan Chi
nifas mengalami penurunan TFU yang
Square (x2)diperoleh p-value = 0,03 (p-
lebih lambat yaitu sebanyak 45 orang
value ≤ 0,05) yang berarti ada pengaruh
(90%), sedangkan yang mengalami
yang signifikan antara senam nifas
penurunan TFU cepat sebanyak 5 orang
terhadap penurunan tinggi fundus uteri
(10%). Sedangkan ibu nifas yang diberikan
pada ibu post partum di BPS Lia Maria
pembelajaran dan melakukan senam nifas
Sukarame Bandar Lampung Tahun 2013.
mengalami penurunan TFU cepat yaitu
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR
sebanyak 38 orang (76 %), dan yang
= 17,875 (2,734 – 116,877), yang artinya
mengalami penurunan TFU lambat 12
ibu post partumyang melaksanakan senam
orang (24%)
nifas mempunyai peluang 17,875 kali
Berdasarkan teori dan hasil
mengalami penurunan tinggi fundus uteri
penelitian di atas menurut peneliti
penurunan tinggi fundus uteri terjadi lebih

[4]
Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 0357

sesuai dibandingkan dengan ibu yang tidak yang bekerja.Keberhasilan pelaksanaan


melaksanakan senam nifas. senam nifas di dukung oleh kondisi ibu
Senam Nifas dilakukan ibu setelah yang baik, kesadaran dan motivasi tinggi
melahirkan yang bertujuan untuk yang timbul dari pasien untuk melakukan
mempertahankan dan meningkatkan proses ini serta peran serta tenaga
sirkulasi ibu pada masa nifas, serta kesehatan untuk memberikan pendidikan
membantu proses involusi uteri kesehatan terutama tentang senam nifas
(Brayshaw, 2008). Manfaat senam nifas
tersebut salah satunya adalah mempercepat KESIMPULAN
proses involusi uteri serta mengurangi
terjadinya perdarahan karena merangsang Berdasarkan hasil analisis data dan
pengeluaran oksitosin secara alamiah. pembahasan penelitian dapat disimpulkan
Dampak yang terjadi apabila tidak bahwa pada ibu post partum yang
melakukan senam nifas diantaranya melakukan senam nifas sebagian besar
varises, thrombosis vena karena sumbatan penurunan tinggi fundus uterinya sesuai
vena oleh bekuan darah yang tidak lancar sebanyak 13 orang (86,7%), sedangkan
akibat ibu terlalu membatasi gerakan pada ibu post partum yang tidak
selama masa nifas, infeksi karena involusi melakukan senam nifas sebagian besar
uterus yang tidak baik sehingga sisa darah penurunan tinggi fundus uterinya tidak
tidak dapat dikeluarkan, serta perdarahan sesuai sebanyak 11 orang (73,3%).
yang abnormal.Dengan melakukan senam Pada analisis selanjutnya
nifas dapat merangsang kontraksi uterus disimpulkan ada pengaruh yang signifikan
lebih baik sehingga menghindarkan resiko antara senamnifasterhadappenurunantinggi
terjadinya perdarahan (Suherni, 2009). fundus uteri padaibu post partum (p-value
Hasil penelitian yang dilakukan oleh = 0,03).
Masruroh di Fakultas Ilmu Kesehatan Berdasarkan kesimpulan di atas
Universitas Darul Ulum Jombang tahun penulis menyarankan agar dilakukan
2009 didapatkan pada ibu post partum peningkatan kualitas pelayanan,oleh tenaga
sebelum dilakukan senam nifas mengalami kesehatan khususnya bidan kepada ibu-ibu
penurunan tinggi fundus uteri normal post partum dengan melatih senam nifas
sebesar 27,3% dan setelah dilakukan serta terus memotivasi, memberikan
senam nifas mengalami peningkatan bimbingan dan penyuluhan kepada ibu
menjadi 81,8%. Pada ibu post partum yang tentang manfaat senam nifas
tidak melakukan senam nifas mengalami
penurunan tinggi fundus uteri normal
sebesar 36,4% dan tidak normal sebesar * Alumni Prodi Kebidanan Tanjung
64,6%. karang Poltekekkes Kemenkes
Berdasarkan teori dan hasil Tanjungkarang
penelitian di atas menurut peneliti adanya ** Dosen Prodi Kebidanan Tanjung
pengaruh senam nifas terhadap penurunan Poltekkes Kemenkes Tanjung karang
tinggi fundus uteri di BPS Lia Maria
Kecamatan Sukarame Bandar Lampung
Tahun 2013 karena dengan melakukan
senam nifas dapat merangsang otot-otot
polos berkontraksi.Di lihat dari segi DAFTAR PUSTAKA
pekerjaan, sebagian besar responden tidak
bekerja, seharusnya memungkinkan untuk Abidin, Muhamad Zainal.2011. Asuhan
melaksanakan senam nifas dengan lebih Postnatal Care. Jakarta:YBBP-SP
aktif karena memiliki waktu luang yang Ambarwati. 2010. Asuhan
lebih banyak dibandingkan dengan ibu Kebidanan NIFAS.
Jogjakarta : Mitra Cendikia
[5]
Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 0357

Bahiyatun. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas Maryunani, Anik. 2009. Asuhan pada Ibu
Normal. Jakarta : EGC, 165 hal dalam Masa Nifas (postpartum).
Brayshaw, Eileen. 2007. Senam Hamil & Jakarta: TIM, 173 hal
Nifas (Pedoman Praktis Bidan). Notoatmodjo, Dr.soekidjo. 2010.
Jakarta: EGC, 177 hal Metodologi Penelitian Kesehatan.
Dinas Kesehatan, 2010. Profil Kesehatan Jakarta : Rineka Cipta.
Propinsi Lampung , Data Subdin Saifuddin, Abdul Bari (ed). 2009. Ilmu
Kesga- Lampung Kebidanan. Jakarta: YBBP-SP
Hamnah, Salamah Ummu. 2006. Senam Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan
Nifas. www.asysyariah.com Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Hastono, Sutanto Priyo. 2007. Analisis Medika, 141 hal
Data Kesehatan. FKM UI. Suherni; Widyasih, Hesti; Rahmawati,
JNPK-KR. 2007. Pelatihan Asuhan Anita. 2009. Perawatan Masa Nifas.
Persalinan Normal Bahan Jakarta: Fitramaya, 165 hal
Tambahan Inisiasi Menyusu Dini Winknjosastro, Hanifa (ed). 2002. Ilmu
Manuaba, Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Kebidanan. Jakarta : YBBP-SP
penyakit kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta : EGC.

[6]

Anda mungkin juga menyukai