Anda di halaman 1dari 11

PEMBERIAN REBUSAN DAUN SIRIH HIJAU UNTUK

PENCEGAHAN RESIKO INFEKSI EPISIOTOMI


PADA ASUHAN KEPERAWATAN
IBU POST PARTUM

JURNAL PUBLIKASI

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi


salah satu syarat memperoleh
Ijazah DIII Keperawatan

Di susun oleh:
DESTI NUR RAMADHANI
2016011934

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN (ITS)


PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
PEMBERIAN REBUSAN DAUN SIRIH HIJAU UNTUK PENCEGAHAN
RESIKO INFEKSI EPISIOTOMI PADA ASUHAN KEPERAWATAN
IBU POST PARTUM
GIVING GREEN FLOWER LEAVES FOR RISK PREVENTION OF
EPISIOTOMIC INFECTION IN NURSING CARE OF
POST PARTUM MOM
Desti Nur Ramadhani1, Sri Mintarsih2, Sulastri3

Abstrak
Latar belakang: Episiotomi adalah suatu sayatan didinding belakang vagina agar
bukaan lebih lebar sehingga bayi dapat keluar dengan lebih mudah. Hampir semua
ibu post partum mengalami robekan luka epis. Dan hal itu sangat mudah
terjadinya infeksi seperti kemerahan, pembengkakan, cairan atau luka
menimbulkan bau jika tidak bisa menjaga kebersihan vagina. Upaya untuk
mencegah terjadinya infeksi dengan menggunakan daun sirih hijau untuk cebok.
Tujuan: Mengidentifikasi manfaat rebusan daun sirih hijau terhadap pencegahan
terjadi tanda-tanda infeksi pada ibu post partum. Metode: Metode yang digunakan
adalah deskriptif yang menggambarkan studi kasus dengan menggunakan format
asuhan keperawatan dan buku panduan NANDA. NOC-NIC. Hasil: Ibu tidak
mengalami terjadinya tanda-tanda infeksi seperti adanya kemerahan yang meluas,
tidak ada pembengkakan, cairan atau luka tidak menimbulkan bau. Kesimpulan:
Pemberian rebusan daun sirih hijau dapat mencegah terjadinya infeksi.
Kata kunci: Episiotomi, Daun sirih hijau, Post partum

Abstrack
Background: Episiotomy is an incision in the back wall of the vagina so that the
openings are wider so the baby can come out more easily. Almost all post partum
mothers experience epic wound tears. And it is very easy for infections to occur
such as redness, swelling, fluid or wounds that cause odor if you cannot maintain
vaginal hygiene. Efforts to prevent infection by using green betel leaves for cebok.
Objective: To identify the benefits of green betel leaf decoction against the
prevention of signs of infection in post partum mothers. Method: The method used
is descriptive which describes the case study using the nursing care format and
the NANDA guidebook. NOC-NIC. Result: The mother does not experience signs
of infection such as widespread redness, no swelling, fluid or injury that does not
cause odor. Conclusion: Provision of green betel leaf decoction can prevent
infection.
Keywords: Episiotomy, Green betel leaf, Post partum

PENDAHULUAN kondisi yang fisiologis dan seorang


Persalinan dan kelahiran penolong atau tenaga kesehatan tidak
merupakan suatu kondisi fisiologis memahami bagaimana suatu persalinan
yang akan dialami oleh setiap orang. di katakan fisiologis dan bagaimana
Akan tetapi, kondisi yang fisiologis penatalaksanaanya sehingga adapat
tersebut dapat menjadi patologis membantu menurunan angka
apabila seorang ibu tidak mengetahui kematian ibu sesuai dengan misi
MDGs 2015 yang berganti menjadi menghindari penyebaran infeksi
SDGs (Sustainable Development secara sistemik. Perawatan luka
Goals) (Ilmiah, 2015). perineum yang tidak baik
Persalinan adalah proses menyebabkan terjadinya infeksi.
pengeluaran hasil konsepsi yang Kondisi perineum yang terkena lokia
dapat hidup dari dalam uterus ke dan lembab akan sangat menunjang
dunia luar. Persalinan mencakup perkembangbiakan bakteri yang
proses fisiologis yang dapat menyebabkan timbulnya
memungkinkan serangkaian infeksi pada perineum. Kejadian
perubahan yang besar pada ibu untuk infeksi pada ibu sebesar 20%. Infeksi
dapat melahirkan janinnya melalui luka perineum menyumbang sebesar
jalan lahir. Persalinan dan kelahiran 11%. Berbagai upaya telah dilakukan
normal merupakan proses untuk mengatasi infeksi, namun
pengeluaran janin yang terjadi pada upaya ini masih kurang optimal
kehamilan cukup bulan (37-42 (Yuliaswati, 2018).
minggu), lahir spontan dengan Daun sirih merupakan
presentasi belakang kepala yang tanaman yang mempunyai efek
berlangsung dalam 18 jam, tanpa terapy. Daun sirih mengandung
komplikasi baik pada ibu maupun minyak astiri, hidroksikavicol,
janin (Jannah, 2012). kavikol, kavibetol, allypyrokatekol,
Robekan perineum adalah cineole, caryopyllene, cadinene,
luka pada daerah perineum yang estragol, terpennea, seskuiterpena,
disebabkan oleh tindakan episiotomi. fenilpropane, tennin, diastase,
Dapat juga terjadi secara alami arecoline. Kandungan-kandungan
karena pada saat proses persalinan daun sirih tersebut seperti kavicol,
(Kurniarum, 2015). minyak astiri bersifat anti jamur dan
Luka perineum adalah anti bakteri. Diantara kandungan
robekan pada jalan rahim maupun tersebut sirih juga mempunyai anti
karena episiotomi pada saat biotik, arecoline bermanfaat untuk
melahirkan janin. Perineum terjadi merangsang saraf pusat untuk
pada hampir semua persalinan meningkatkan gerakan peristaltik
pertama dan tidak jarang juga terjadi sehingga sirkulasi darah pada luka
pada persalinan berikutnya menjadi lancar,oksigen menjadi lebih
(Wiknjosastro, 2008). banyak, dengan demikian dapat
Perlukaan jalan lahir mempengaruhi penyembuhan luka
sudah dapat dipastikan terjadi pada lebih cepat. Berdasarkan efek
setiap persalinan yang akan menjadi tersebut maka sirih dapat digunakan
jalan masuknya bakteri yang bersifat sebagai perawatan luka (Yuliaswati,
komensal dan menjadi infeksius. Hal 2018)
ini akan meningkatkan resiko infeksi Chavicol adalah salah
post partum dengan adanya jejas luka satu komponen yang terkandung
perineum karena tindakan dalam daun sirih yang dapat
episiotomi, ruptur spontan dan berfungsi sebagai anti septik.
adanya trauma oleh janin. Meskipun Kandungan daun sirih hijau adalah
luka ini bersifat lokal diperlukan minyak astiri yang mengandung
perawatan yang tepat untuk chavicol dan chavibetol, yaitu
senyawa yang mempunyai khasiat Dengan diagnosa medis post
antiseptik. Khasiat anti septik itu di partum spontan. Mengkaji
duga erat berkaitan dengan tentang permasalah klien
pemakaianya sebagai penghambat yaitu mengeluhkan nyeri
pertumbuhan bakteri pada luka dibagian vaginanya setiap
(Kurniarum, 2015). kali di buat gerak, tetapi hal
itu sangat wajar sekali di
alami oleh semua ibu nifas.
Riwayat kehamilan G1P0A0
METODE PENELITIAN HPL 23 April 2019, umur
Studi kasus dilakukan dengan kehamilan 40 minggu. Nifas
cara meneliti suatu permasalahn hari pertama dengan keadaan
melalui status kasus yang terdiri dari vagina yang kotor dan
unit tunggal dengan pendekatan yang panjang luka perineum 3cm.
dipilih adalah pendekatan deskriptif, Jenis kelamin bayi laki-laki,
maka subyek kasus ini adalah pasien berat bayi 3300 gram,
dengan persalinan spontan di bidan panjang bayi lahir 47cm.
desa Kedungringin. Metode yang TTV: TD: 110/70 mmHg,
digunakan adalah metode observasi, Nadi 82X/menit, respirasi:
metode wawancara, metode 24X/menit, dan suhu: 36’3.
pengukuran dan metode Klien tidak mempunyai
dokumentasi. Analisa data yang riwayat penyakit menurun
digunakan yaitu melakukan seperti hipertensi dan
perbandingan antara kasus dengan Diabetes militus.
hasil penelitian terdahulu ataupun Implementasi pada pasien
sumber-sumber lain seperti jurna, ke I, Ny.T di tanggal 26 april
buku maupun internet. 2019 jam 08.00 WIB adalah
mengkaji TTV. Tekanan
HASIL DAN PEMBAHASAN darah 110/70 mmHg, nadi
Hasil penelitian 82X/menit, respirasi:
1. Responden 1 24X/menit, dan suhu: 36’3.
Pengkajian pada klien Mengkaji tentang permasalah
I dilakukan pada tanggal 26 klien yaitu mengeluhkan
April 2019 jam 08.00 WIB. nyeri di bagian vaginanya
Data yang diperoleh melalui setiap kali di buat gerak,
wawancara dan observasi tetapi hal itu sangat wajar
langsung kepada klien. Klien sekali di alami oleh semua
I didapatkan hasil identitas ibu nifas. Mengobservasi
umum nama Ny. T, usia 23 perineum klien. Memberikan
tahun, jenis kelamin air rebusan daun sirih kepada
perempuan, suku jawa, klien untuk cebok yang
pekerjaan swasta, pendidikan bertujuan untuk mencegah
SMA, alamat Desa terjadinya infeksi yang di
Kedungringin RT06, nama lakukan pada 2x dalam sehari
suaminya Tn.A, umur 24 yaitu pagi dan sore.
tahun, pekerjaan swasta. Memberikan edukasi klien
dan keluarga tentang tanda- cairan atau lukanya berbau.
tanda infeksi seperti adanya Setelah di observasi ternyata
kemerahan di area vagina, tidak adanya tanda-tanda
adanya pembengkakan di infeksi. Di tanggal yang sama
sekitar vagina, luka atau 27 april masih memberikan
cairan menimbulkan bau dan rebusan daun sirih hijau di
klien dan keluarga tampak sore hari pada pukul 15.00
paham tentang adanya tanda- WIB yang gunanya sebagai
tanda infeksi. Pukul 15.00 anti septik alami pengganti
WIB mengukur TTV, TD: obat, pasien mau untuk
120/70 mmHg, nadi: melakukanya karna menurut
80X/menit, respirasi: pasien sendiri rebusan daun
21X/menit, suhu: 37. sirih sangat baik untuk organ
memberikan rebusan daun intim apalagi sehabis
sirih yang gunanya sebagai melahirkan. Mengobservasi
anti septik alami pengganti adanya tanda-tanda infeksi
obat, pasien mau untuk pada perineum, pasien
melakukanya karna menurut mengatakan mau untuk
pasien sendiri rebusan daun diperiksa, karena pasien
sirih sangat baik untuk organ pribadi juga merasa takut
intim apalagi sehabis apabila tanda-tanda infeksi
melahirkan. Mengobservasi muncul. Tidak adanya tanda-
adanya tanda-tanda infeksi tanda terjadinya infeksi, tidak
pada perineum, pasien adanya kemerahan,bengkak
mengatakan mau untuk dan cairan yang keluar tidak
diperiksa, karena pasien berbau.
pribadi juga merasa takut Implementasi hari ketiga
apabila tanda-tanda infeksi pada Ny. T tanggal 28 april
muncul. Setelah di periksa 2019 jam 08.00 WIB adalah
tidak adanya tanda-tanda menguji TTV. Ibu TD:
terjadinya infeksi, tidak 120/70 mmHg, nadi:
adanya kemerahan,bengkak 86X/menit, respirasi:
dan cairan yang keluar tidak 24x/menit, suhu: 37’2. .
berbau. Memberikan rebusan daun
Implementasi hari ke dua sirih hijau untuk cebok,
pada Ny. T tanggal 27 april Mengobservasi apakah ada
2017 jam 08.00 WIB adalah tanda-tandanya infeksi seperti
mengkaji TTV ibu yaitu TD: kemerahan,bengkak,dan
110/80 mmHg, nadi: cairan atau lukanya berbau.
82X/menit, respirasi: Setelah di observasi ternyata
26X/menit dan suhu 36’6. tidak adanya tanda-tanda
Memberikan rebusan daun infeksi. Pukul 15.00 WIB
sirih hijau untuk cebok. memberikan rebusan daun
Mengobservasi apakah ada sirih hijau yang gunanya
tanda-tandanya infeksi seperti sebagai anti septik alami
kemerahan,bengkak,dan pengganti obat, pasien mau
untuk melakukanya karna Data yang diperoleh melalui
menurut pasien sendiri wawancara dan observasi
rebusan daun sirih sangat langsung kepada klien. Klien
baik untuk organ intim II didapatkan hasil identitas
apalagi sehabis melahirkan. umum nama Ny.Y, usia 21
Mengobservasi adanya tanda- tahun, jenis kelamin
tanda infeksi pada perineum, perempuan, suku jawa,
pasien pribadi mengatakan pekerjaan ibu rumah tangga,
juga merasa takut apabila pendidikan SMK, alamat desa
tanda-tanda infeksi muncul. Bulaksari RT13, nama suami
Setelah di periksa tidak Tn.S, umur 27 tahun ,
adanya tanda-tanda terjadinya pekerjaan swasta. Dengan
infeksi, tidak adanya diagnosa medis post partum
kemerahan,bengkak dan spontan. Hasil pengkajian
cairan yang keluar tidak pasien mengeluhkan nyeri
berbau. dibagian vaginanya setiap
kali dibuat gerak, tetapi hal
Evaluasi Ny.T itu sangat wajar sekali di
Evaluasi pada Ny. T pada alami oleh semua ibu nifas.
tanggal 28 April 2019 jam Ny. Y juga mendapatkan
17.10 WIB. Setelah terapi obat dari bidan yaitu:
dilakukan asuhan Solpenox 500 MG dan
keperawatan selama 3 hari Grafadon 500 MG. Riwayat
dengan pemberian rebusan kehamilan G1P0A0. Nifas
daun sirih hijau. TTV. TD: hari pertama dengan keadaan
120/70 mmHg, nadi: vagina kotor dan panjang
86X/menit, respirasi: luka perineum 4cm. HPL 27
24x/menit, suhu: 37’2. april 2019, umur kehamilan
Dengan data subyektif: Klien 40 minggu, jenis kelamin
mengatakan nyerinya bayi laki-laki, berat bayi 3500
berkurang setelah memakai gram, panjang bayi 48 cm.
air rebusan daun sirih. Data TTV: TD: 120/80 mmHg,
obyektif: Tidak adanya tanda- nadi: 80X/menit, respirasi
tanda infeksi dengan 22X/menit, dan suhu : 37.
indikator pasien tidak Klien tidak mempunyai
demam, cairan atau luka tidak riwayat menurun seperti
berbau, suhu stabil, Hipertensi dan Diabetes
penyatuan jaringan, tidak militus.
adanya kemerahan yang Implementasi pada
meluas. Analisa: resiko klien ke II, yaitu Ny. Y
infeksi teratasi. Planning: tanggal 01 Mei 2019 jam
intervensi dihentikan. 08.00 WIB adalah mngkaji
2. Responden 2 TD: 120/70 mmHg, nadi:
Pengkajian pada klien 84X/menit, Respirasi:
II dilakukan pada tanggal 01 20X/menit, suhu: 36.
Mei 2019 jam 08.00 WIB. Mengkaji tentang permasalah
klien yaitu mengeluhkan pasien pribadi juga merasa
nyeri dibagian vaginanya takut apabila tanda-tanda
setiap kali di buat gerak. infeksi muncul. Setelah
tetapi hal itu sangat wajar diperiksa tidak adanya tanda-
sekali dialami oleh semua ibu tanda terjadinya infeksi, tidak
nifas. Mengobservasi adanya kemerahan, bengkak
perineum klien. Klien dan cairan yang keluar tidak
bersedia untuk di periksa atau berbau.
dilihat kemaluanya yang Implementasi hari ke
bertujuan untuk mengetahui dua pada Ny. Y tanggal 2 Mei
apakah adanya tanda-tanda 2017 jam 08.00 WIB adalah
infeksi atau tidak. Klien juga mengkaji TTV ibu yaitu TD:
mendapatkan terapi obat dari 110/70 mmHg, nadi:
bidan yaitu solpenok 500 MG 80X/menit, respirasi:
dan Grafadon 500 MG. 24X/menit dan suhu 36.
Memberikan air rebusan Memberikan rebusan daun
daun sirih kepada klien untuk sirih hijau untuk cebok,
cebok yang bertujuan untuk Mengobservasi apakah ada
mencegah terjadinya infeksi tanda-tandanya infeksi seperti
yang di lakukan pada 2x kemerahan, bengkak, dan
dalam sehari yaitu pagi dan cairan atau lukanya berbau.
sore. Memberikan edukasi Setelah di observasi ternyata
klien dan keluarga tentang tidak adanya tanda-tanda
tanda-tanda infeksi seperti infeksi. pukul 15.00 WIB
adanya kemerahan diarea memberikan rebusan daun
vagina, adanya sirih hijau yang gunanya
pembengkakan di sekitar sebagai anti septik alami
vagina, luka atau cairan pengganti obat, karna
menimbulkan bau dan klien menurut pasien sendiri
dan keluarga tampak paham rebusan daun sirih sangat
tentang adanya tanda-tanda baik untuk organ intim
infeksi. Pukul 15.00 WIB apalagi sehabis melahirkan.
mengukur TTV, TD: 110/80 Mengobservasi adanya tanda-
mmHg, nadi: 82X/menit, tanda infeksi pada perineum,
respirasi: 22X/menit, suhu: pasien mengatakan mau
36’7. memberikan rebusan untuk diperiksa, karena
daun sirih yang gunanya pasien pribadi juga merasa
sebagai anti septik alami takut apabila tanda-tanda
pengganti obat, pasien mau infeksi muncul. Setelah
untuk melakukanya karna diperiksa tidak adanya tanda-
menurut pasien sendiri tanda terjadinya infeksi, tidak
rebusan daun sirih sangat adanya kemerahan, bengkak
baik untuk organ intim dan cairan yang keluar tidak
sehabis melahirkan. berbau.
Mengobservasi adanya tanda- Implementasi hari
tanda infeksi pada perineum, ketiga pada Ny. Y tanggal 3
Mei 2019 jam 08.00 WIB 24x/menit, suhu: 37’2.
adalah menguji TTV. Ibu TD: Dengan data subyektif: Klien
120/70 mmHg, nadi: mengatakan nyerinya
82X/menit, respirasi: berkurang setelah memakai
22x/menit, suhu: 36’3. air rebusan daun sirih. Data
Memberikan rebusan daun obyektif: Tidak adanya tanda-
sirih hijau untuk cebok, klien tanda infeksi dengan
mau untuk melakukanya dan indikator pasien tidak
setelah di pakai pasien demam, cairan atau luka tidak
mengatakan lebih nyaman. berbau, suhu stabil,
Mengobservasi apakah ada penyatuan jaringan, tidak
tanda-tandanya infeksi seperti adanya kemerahan yang
kemerahan, bengkak, dan meluas. Analisa: resiko
cairan atau lukanya berbau. infeksi teratasi. Planning:
Setelah di observasi ternyata intervensi dihentikan.
tidak adanya tanda-tanda
infeksi. Pada pukul 15.00 PEMBAHASAN
WIB memberikan rebusan Menurut kamus
daun sirih hijau yang gunanya kedokteran Dornald (2012),
sebagai anti septik alami Infeksi merupakan masuknya
pengganti obat, karna mikroorganisme yang
menurut pasien sendiri memperbanyak diri dijaringan
rebusan daun sirih sangat tubuh yang menyebabkan
baik untuk organ intim peradangan. Menurut Potter dan
apalagi sehabis melahirkan. Perry (2010), Bahwa infeksi luka
Mengobservasi adanya tanda- adalah infeksi yang sering
tanda infeksi pada perineum, ditemukan yang berhubungan
pasien mengatakan mau dengan pelayanan kesehatan atau
untuk diperiksa, karena nosokomial.
pasien pribadi juga merasa Pada bab ini akan
takut apabila tanda-tanda membahas masalah keperawatan
infeksi muncul. Setelah di pada Ny. T dan Ny. Y dengan
periksa tidak adanya tanda- data subyektif: Klien mengatakan
tanda terjadinya infeksi, tidak nyeri dibagian kemaluanya setiap
adanya kemerahan,bengkak kali di buat gerak. Data obyektif:
dan cairan yang keluar tidak vagina terlihat kotor, cairan tidak
berbau. berbau, tidak adanya kemerahan,
Evaluasi pada Ny. T tidak ada pembengkakan, klien
pada tanggal 28 April 2019 meringis kesakitan setiap kali
jam 17.10 WIB. Setelah mau berdiri. Sehingga muncul
dilakukan asuhan diagnosa Resiko infeksi
keperawatan selama 3 hari berhubungan dengan gangguan
dengan pemberian rebusan integritas kulit (NANDA, 2015).
daun sirih hijau. TTV. TD: Menurut penelitian Andareto
120/70 mmHg, nadi: (2015), kandungan yang terdapat
86X/menit, respirasi: pada daun sirih hijau yaitu:
Minyak astiri, Phenyl propane, resiko infeksi episiotomi pada
Estragol, Kavicol, asuhan keperawatan ibu post
Hidroksikavicol, Kavibetol, partum mengatakan bahwa daun
Caryophyllene, Allylpyrokatekol, sirih memiliki nama latin piper
Cyneole, Cadinene, Tanin, betle linn, kandungan kimia dan
Diastase, pati, Terpennena, gula. sifat-sifat kimia daun sirih
Tujuan penulis mengandung minyak astiri yang
mengharapkan dalam terdiri dari hidroksi kavikol,
penanganan tanda-tanda resiko kavibetol, estragol, eugenol,
infeksi adalah setelah dilakukan metileugenol, karvakrol.
tindakan keperawatan selama 3 Sepertiga dari minyak astiri
hari diharapkan tidak adanya terdiri dari fenol dan sebagian
tanda-tanda infeksi dengan besar adalah kavikol yang
kriteria hasil: pasien tidak memberikan bau khas daun sirih
demam, cairan atau luka tidak dan memiliki daya pembunuh
berbau, suhu stabil, penyatuan bakteri lima kali lipat dari fenol
jaringan, tidak ada kemerahan biasa. Daun sirih mengandung
yang meluas. saponin yang memacu
Implementasi yang telah pembentukan kolagen, yaitu
dilakukan adalah membrerikab protein struktur yang berperan
air rebusan daun sirih hijau 2X dalam proses penyembuhan
sehari, mengobservasi luka luka..
perineum dengan melihat adanya Berdasarkan tindakan
tanda-tanda infeksi seperti yang dilakukan kandungan kimia
kemerahan, bengkak, tidak dan sifat-sifat kimia daun sirih
demam dan tidak berbau. mengandung minyak astiri yang
Tindakan pemberian air rebusan terdiri dari hidroksi kavikol,
daun sirih hijau yang dapat kavibetol, estragol, eugenol,
dilakukan engan mandiri. metileugenol, karvakrol.
Tindakan yang dilakukan pada Sepertiga dari minyak astiri
Ny. T selama 3 hari dengan hasil terdiri dari fenol dan sebagian
tidak terjadi tanda-tanda infeksi besar adalah kavikol yang
seperti adanya kemerahan yang memberikan bau khas daun sirih
meluas, tidak bengkak, tidak dan memiliki daya pembunuh
demam,dan luka atau cairan tidak bakteri lima kali lipat dari fenol
berbau. Tindakan yang dilakukan biasa. Daun sirih mengandung
pada Ny.Y selama 3 hari dengan saponin yang memacu
hasil tidak terjadi tanda-tanda pembentukan kolagen, yaitu
infeksi seperti adanya kemerahan protein struktur yang berperan
yang meluas, tidak bengkak, dalam proses penyembuhan luka
tidak demam, dan luka atau (Kurniawati, 2015).
cairan tidak berbau. KESIMPULAN
Menurut penelitian Setelah mengidentifikasi manfaat
(Kurniawati, 2015). dengan judul air rebusan daun sirih hijau untuk
pemberian rebusan daun sirih mengurangi terjadinya resiko
hijau hijau untuk pencegahan infeksi , maka penulis
menyimpulkan beberapa hal Elva.2012.”luka Perineum”
yaitu: http://elvantris.blogspot.com/
1. Dari hasil pengkajian Ny.T 2012/10/perineum. Diakses
dan Ny. Y didapatkan bahwa pada tanggal 13 Desember
mereka memiliki keluhan 2018
yang sama yaitu nyeri di
bagian kemaluanya setiap Ilmiah, WS. (2015). “Buku Ajar
kali dibuat gerak, sulit untuk Asuhan Persalinan Normal”.
jongkok, BAK terasa perih Yogyakarta: Noha Medika
dan seperti ada yang
mengganjal. Diagnosa Jannah, 2012. “Askep II: Persalinan
keperawatan yang muncul Berbasis Kompetensi”.
adalah resiko infeksi Jakarta: Buku Kedokteran
berhubungan dengan EGC.
gangguan integritas kulit.
Implementasi yang Kurniarum,A.,dan
dilakukan agar tiadak ada Kurniawati,A.2015.”Keefekt
tanda-tanda infeksi yaitu ifan Penyembuhan Luka
dengan memberikan rebusan Perineum Pada Ibu Nifas
daun sirih hijau selama 3 hari Menggunakan Daun Sirih”.
yang dilakukan pada pagi dan Jurnal Terpadu Ilmu
sore. Evaluasi yang Kesehatan, Volume 4 Hlm
didapatkan tidak adanya 82-196
tanda-tanda infeksi seperti
kemerahan, cairan atau luka Marmi.2012.”Intranatal Care Asuhan
berbau, bengkak di sekitar Kebidanan Pada
vagina. Persalinan”.Yogyakarta:Pust
2. Rebusan daun sirih hijau aka Pelajar
dapat mencegah resiko
infeksi pada luka perineum NANDA, 2015.”Diagnosis
Keperawatan Definisi Dan
DAFTAR PUSTAKA Klasifikasi”. Edisi 10.
Andareto, O. (2015). ”Apotik Herbal Jakarta: Buku Kedokteran
di sekitar Anda ( Solusi EGC
Pengobatan Seribu Satu
Penyakit Secara Alami Dan Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Sehat Anpa Efek Samping). Penelitian Kesehatan,
Jakarta: Pustaka Ilmu Jakarta: Rineka Cipta
semesta
Pratiwi,N.P.R.K dan Muderawan,I
Dornald,W.A.Newman. (2012). Wayan,.2016.”Analisis
“Kamus Kedokteran Kandungan Kimia Ekstrak
Dornald”.Edisi 28. Jakarta: Daun Sirih Hijau (Piper
Buku Kedokteran EGC. Betle) Dengan GC-MS”
Prosiding Seminar Nasional
MIPA
Potter, P. (2010). “Fundamental Of
Nursing: Consep, Proses and
Practice”. Edisi 7. Vol. 3.
Jakarta : EGC

Primadona, P., Susilowati, D. (2015).


Penyembuhan Luka
perineum Fase Pada
Proliferasion Pada Ibu Nifas.
PROFESI, Vol 13, Nomor 1

Rohmin,A. dkk.(2017).”Faktor
Resiko Yang Mempengaruhi
Lama Penyembuhan Luka
Perineum Pada Ibu Post
Partum”. Jurnal Kesehatan
Vol VIII No 3 hlm 449-454

Sursilah, Ilah.2010. “Pencegahan


Infeksi Dalam Pelayanan
Kebidanan”.Yogyakarta: Dee
Publish

Wiknjosastro, H. (2008). Ilmu


Kebidanan. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo

Yuliaswati, E.,Kamidah.
(2018).”Upaya Mempercepat
Penyembuhan Luka
Perineum Melalui
Penggunaan Air Rebusan
Sirih Hijau”. Indonesia
Journal On Medical Science-
Volume 5 No.1

Anda mungkin juga menyukai