Anda di halaman 1dari 13

Makalah Fisika Inti

Reaktor Nuklir
BAB I
PENDDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi merupakan suatu kebutuhan bagi setiap Negara, terutama energi listrik
Indonesia merupakan Negara berkembang, kebutuhan energi listrik setiap tahun
makin bertambah dari kebutuhan energi listrik rumah tangga, industry, pabrik-
pabrik dan lain-lain. Pemerintah sudah membangun pusat-pusat pembangkit listrik
di berbagai daerah namun masih belum efisien disbanding dengan Negara-negara
berkembang yang sudah menggunakan reactor nuklir maka kebutuhan energi listrik
di Indonesia akan tercukupi oleh sebab itu makalah ini akan membahas tentang
Reaktor Nuklir tersebut dan apa saja yang harus disiapkan Indonesia untuk
membangun Reaktor Nuklir tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa itu reaktor nuklir?
2. Apa saja komponen-komponen reaktor nuklir dan fungsinya?
3. Bagaimana prinsip kerja reaktor nuklir?
4. Apa saja jenis-jenis reaktor nuklir?
5. Apa saja keunggulan dan kelemahan reaktor nuklir?
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan dalam makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui apa itu reaktor nuklir
2. Untuk mengetahui komponen-komponen dan fungsi rektor nuklir
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip kerja reaktor nuklir.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis reakor nuklir
5. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan reaktor nuklir.
D. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan kajian pustaka, yakni
dengan mengkaji buku-buku yang sesuai dengan topik yaitu Reaktor Nuklir.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir adalah suatu alat untuk mengendalikan reaksi fisi berantai dan
sekaligus menjaga kesinambungan reaksi itu. Reaktor nuklir merupakan suatu alat
dimana terjadi reaksi pembelahan berantai yang terkendali. Teknik pengendalian
reaksi pembelahan ini merupakan dasar dari suatu rekator nuklir. Dalam suatu
rekator nuklir, proses fisi dikendalikan dengan mengusahakan agar secara rata-rata
hanya 1 neutron yang dihasilkan untuk melakuhkan fisi berikutnya. Dalam
membuat fisi yang terkendali, ukuran bahan memegang peranan penting. Ukuran
tertentu yang memungkinkan terjadinya fisi terkendali dinamakan ukuran kritis.
Ukuran kritis bergantung pada kombinasi dari struktur material dan inti uranium
yang digunakan. Diatas ukuran kritis, suatu reaksi berantai terkendali tidak dapat
dipertahankan.
Disamping masalah ukuran kritis, masalah lain yang berhubungan dengan reaktor
nuklir adalah penggunaan inti uranium. Sekitar 99,3% uranium alam terdiri dari
-238, sisanya 0,7% adalah uranium-235 (uranium 234 juga ada, namun sedikit
sekali). Jika hendak menggunakan uranium -238, kita harus menyediakan neutron
cepat dalam reaktor. Hal ini sulit diperoleh karena neutron cepat mudah sekali
kehilangan energy (menjadi lambat) ketika bertumbukan dengan inti uranium,
sedangkan jika kita hendak menggunakan neutron lambat, kita harus menggunakan
uranium -235 yang jarang terdapat di alam.
Ada reaktor nuklir yang menggunakan uranium -238. Reaktor jenis ini dinamakan
reaktor cepat, tetapi kebanyaka reaktor nuklir menggunakan uranium -235. Pada
reaktor yang bukan reaktor cepat, neutron lambat diperoleh dengan memperlambat
neutron cepat. Neutron cepat biasanya akan diperlambat hingga kecepatan dan
energinya sama dengan energy dan molekul gas pada suhu normal, (yaitu sekitar
0,025 ev). Neutron seperti ini dinamakan neutron termal. Itulah sebabnya reaktor
jenis ini dinamakan reakor termal.
B. Komponen-komponen Reaktor Nuklir
Tujuan dari reaktor termal adalah untuk menghasilkan energi nuklir pada laju yang
terkendali. Ada beberapa jenis reaktor termal, pada prinsipnya mereka semua
sama, yang berbeda hanya desainnya saja. Gambar dibawah menunjukkan skema
sebuah reaktor nuklir.
Gambar 7 : Skema reactor nuklir

Komponen-komponen utama dari suatu reaktor nuklir termal adalah:


a. Bahan bakar nuklir
b. Bahan Moderator
c. Batang pengontrol
d. Pendingin Reaktor
e. Batang Kendali Reaktor
f. Perangkat detektor
g. Reflektor
h. Perangkat penukar panas.
1. Bahan bakar nuklir
Terdapat dua jenis bahan bakar nuklir yaitu BAHAN FISIL dan BAHAN FERTIL.
Bahan Fisil ialah: suatu unsur/atom yang langsung dapat memberi reaksi
pembelahan apabila dirinya menangkap neutron. Contoh: 92U233, 92U235,
94PU239, 94PU241.
Bahan Fertil ialah: suatu unsur/atom yang setelah menangkap neutron tidak dapat
langsung membelah, tetapi membentuk bahan fisil. Contoh: 90TH232 , 92U238
Pada kenyataannya sebagian besar bahan bakar nuklir yang berada dialam adalah
bahan fertil, sebagai contoh isotop Thorium di alam adalah 100% Th-232,
sedangkan isotop Uranium hanya 0,7% saja merupakan bahan fisis (U-235),
selebihnya sebesar 99,35 adalah bahan fertil (U-238).
Karena alasan fisis, elemen bakar suatu reaktor dibuat dengan kadar isotop fisilnya
lebih besar dari kondisi alamnya, isotop yang demikian disebut sebagai isotop yang
diperkaya, sedangkan sebaliknya untuk kadar isotop fisil yang lebih kecil dari
kondisi alamnya disebut isotop yang susut kadar, biasanya ditemui pada elemen
bakar bekas. Selain perubahan kadar bahan fisilnya, elemen bakar biasanya dibuat
dalam bentuk oksida atau paduan logam dan bahkan pada dasawarsa terakhir ini
sudah banyak dikembangkan dalam bentuk silsida. Contoh komposisi elemen
bakar yang banyak dipakai: UO2, U3O8-Al, UzrH, adalah agar diperoleh elemen
bakar yang nilai bakarnya tinggi, titik lelehnya tinggi, penghantaran panasnya baik,
tahan korosi, tidak mudah retak serta mampu menahan produk fisi yang terlepas.
Bahan bakar nuklir adalah semua jenis material yang dapat digunakan untuk
menghasilkan energi nuklir, demikian bila dianalogikan dengan bahan bakar kimia
yang dibakar untuk menghasilkan energi. Siklus bahan bakar nuklir penting adanya
karena terkait dengan PLTN dan senjata nuklir.
Gambar 3 : Proses pengolahan Uranium
Bahan bakar nuklir tradisional yang digunakan di USA dan beberapa negara yang
tidak melakukan proses daur ulang bahan bakar nuklir bekas mengikuti empat
tahapan seperti yang terdapat dalam gambar di atas. Proses di atas berdasarkan
siklus bahan bakar nuklir. Pertama, uranium diperoleh dari pertambangan. Kedua,
uranium diproses menjadi “Yellow Cake”. Langkah berikutnya adalah mengubah
“Yellow Cake” menjadi UF6 untuk proses pengkayaan dan kemudian diubah
menjadi uranium dioksida, atau tanpa proses pengkayaan untuk kemudian
langsung ke tahap ke-4 sebagaimana yang terjadi untuk bahan bakar reaktor nuklir
pada umumnya.
2. Bahan Moderator
Dalam reaksi fisi, neutron yang dapat menyebabkan reaksi pembelahan adalah
neutron termal. Neutron tersebut memiliki energi sekitar 0,025 ev pada suhu 27ᵒC.
Sementara neutron lahir dari reaksi pembelahan memiliki energi rata-rata 2 MeV,
jauh lebih besar dari energi terrmalnya,
Syarat bahan moderator adalah atom dengan nomor massa kecil. Syarat lainnya
memiliki tampang lintang serapat neutron (keboleh-jadian menyerap neutron) yang
kecil, memiliki tambang lintang hamburan yang besar dan memiliki daya hantar
panas yang baik, serta tidak korosif. Contoh bahan moderator : H2O, D2O (Grafit),
Berilium (Be).
Syarat untuk memilih dan menentukan bahan moderator (dan reflector) adalah:
a. Pada tiap tumbukan terdapat kehilangan energy neutron yang besar.
b. Penampang penyerapan yang rendah
c. Penampang penghamburan yang tinggi.
3. Pendingin Reaktor
Pendingin reaktor berfungsi sebagai sarana pengambilan panas hasil fisi dari dalam
elemen bakar untuk dipindahkan/dibuang ke tempat lain/lingkungan melalui
perangkat penukar panas (H.E). sesuai dengan fungsinya maka bahan yang baik
sebagai pendingin adalah fluida yang koefisien panasnya sangat bagus. Persyaratan
lain yang harus dipenuhi agar tidak mengganggu kelancaran proses fisi pada
elemen bakar adalah pendingin juga harus memiliki tampang lintang serapan
neutron yang kecil, dan tampang lintang hamburan yang besar serta tidak korosif.
Contoh fluida-fluida yang biasa dipakai sebagai pendingin adalah: H2O, D2O, Na
cair gas He dan lain-lain.
4. Batang Kendali Reaktor
Batang kendali reaktor berfungsi sebagai pengendali jalannya operasi reaktor agar
laju pembelahan/populasi neutron di dalam teras reaktor dapat diatur sesuai dengan
kondisi operasi yang dikehendaki. Selain itu, batang kendali juga berfungsi untuk
memadamkan reaktor/menghentikan reaksi pembelahan.
Sesuai dengan fungsinya, bahan batang kendali adalah material yang mempunyai
tampang lintang serapan neutron yang sangat besaar, dan tampang lintang
hamburan yang kecil. Bahan-bahan yyang sering dipakai adalah: Boron, cadmium,
gadolinium dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut biasanya dicampur dengan bahan
lain agar diperoleh sifat yang tahan radiasi, titik leleh yang tinggi dan tidak korosif.
Gambar 4 batang kendali boron
Prinsip kerja pengaturan operasi adalah dengan jalan teras reaktor. Jika batang
kendali dimasukkan, maka sebagian besar neutron akan tertangkap olehnya, yang
berarti populasi neutron di dalam reaktor akan berkurang dan kemudian padam.
Sebaliknya jika batang kendali dikeluarkan dari teras, maka populasi neutron akan
bertambah dan akan mencapai tingkat jumlah tertentu. Pertambahan/penurunan
populasi neutron berkaitan langsung dengan perubahan daya reaktor.
5. Perangkat Detektor
Detector adalah komponen penunjang yang mutlak diperlukan di dalam reaktor
nuklir. Semua informasi tentang kejadian fisis di dalam teras reaktor, yang meliputi
popularitas neutron, laju pembelahan, suhu dan lain-lain hanya dapat dilihat
melalui detector yang dipasang didalam teras.
6. Reflektor
Neutron yang keluar dari pembelahan bahan fisil, berjalan dengan kecepatan tinggi
ke segala arah. Karena sifatnya yang tidak bermuatan listrik maka gerakannya
bebas menembus medium dan tidak berkurang apabila menumbuk suatu inti atom
medium. Karena sifat itu, sebagian neutron dapat lolos keluar teras reaktor, atau
hilang dari system. Keadaan ini secara ekonomi berarti kerugian, karena neutron
tidak dapat digunakan untuk proses fisis berikutnya.
Untuk mengurangi kejadian ini, maka sekeliling teras reaktor dipasang bahan
pemantul neutron yang disebut reflector, sehingga neutron-neutron yang lolos akan
bertahan dan dikembalikan ke dalam teras untuk dimanfaatkan lagi pada proses fifi
berikutnya.
7. Bejana dan Prisai Reaktor
Bejana/tangki reaktor berfungsi untuk menampung fluida pendingin agar teras
reaktor selalu terendam didalamnya. Bejana tersebut selain harus kuat menahan
beban, juga harus tidak korosif bila berinteraksi dengan pendingin atau benda lain
di dalam teras. Bahan yang biasa digunakan adalah: alumunium, dan stainless stell.
Perisai reaktor berfungsi untuk menahan/menghambat/menyerap radiasi yang lolos
dari teras reaktor agar tidak menerobos keluar system reaktor. Karena reaktor
adalah sumber radiasi yang sangat potensial, maka diperlukan suatu system perisai
yang mampu menahan semua jenis radiasi. Umumnya perisai yang digunakan
adalah lapisan beton berat.
8. Perangkat Penukar Panas
Perangkat penukar panas (Heat excharger) merupakan komponen penunjang yang
berfungsi sebagai sarana pengalihan panas dari pendingin primer, yang menerima
panas dari elemen bakar untuk diberikan pada fluida pendingin yang lain
(skunder). Dengan system pengambilan panas tersebut maka integritas komponen
teras akan selalu terjamin.
Pada jenis reaktor tertentu, terutama jenis PLTN, H.E. juga berfungsi sebagai
pembangkit uap.
C. Prinsip Dasar Reaktor Nuklir
Pelepasan energi di dalam peristiwa inti individu seperti pemancaran-α, secara
kasar adalah sejuta kali lebih besar daripada pelepasan energi di dalam peristiwa
kimia, yang dihitung berdasarkan setiap setiap atom. Akan tetapi, untuk
menggunakan tenaga inti besar, kita harus mengaturnya sedemikian rupa sehingga
satu peristiwa akan memicu peristiwa inti yang lain yang berada disekitarnya
sampai proses tersebut menyebar di seluruh materi seperti nyala api melalui sebuah
balok kayu yang terbakar. Kenyataan bahwa lebih banyak neutron dihasilkan di
dalam fisi daripada yang dihabiskan (lihat persamaan 55-1), menaikkan
kemungkinan seperti ini, neutron yang dihasilkan dapat menyebabkan fisi di dalam
inti yang berdekatan dengan neutron ini dan dengan cara ini maka sebuah rantai
peristiwa fisi akan merambat sendiri. Proses seperti itu dinamakan reaksi berantai
(chain reaction). Reaksi berantai ini dapat berlangsung cepat dan tak terkontrol
seperti di dalam sebuah bom nuklir, atau dapat dikontrol seperti di dalam reactor
nuklir.
Terdapat kesukaran-kesukaran serius untuk membuat supaya sebuah reaksi
berantai dapat “berlangsung”. Disini kita sebutkan tiga dari antara kesukaran-
kesukaran tersebut, bersama-sama dengan pemecahannya:
1. Masalah Kebocoran Neutron
Suatu presentasi dari neutron yang dihasilkan akan bocor ke luar dari teras reactor
dan akan merupakan kehilangan kepada reaksi berantai tersebut. Jika terlalu
banyak neutron yang bocor keluar, maka reactor itu tidak akan bekerja. Kebocoran
adalah sebuah efek permukaan, yang besarnya sebanding dengan kuadrat dari
dimensi teras reactor khas (4πr2 untu sebuah bola). Akan tetapi, produksi neutron
adalah sebuah efek volume, yang sebanding dengan pangkat tiga dari sebuah
dimensi khas (4/3 πr3 untuk sebuah bola). Bagian dari neutron yang hilang karena
kebocoran dapat dibuat sekecil yang kita inginkan dengan membuat teras reactor
cukup besar, dan dengan demikian akan mengurangi nilai banding permukaan
terhadap volume (3/r untuk sebuah bola).
2. Masalah Energi Neutron
Neutron yang dihasilkan oleh fisi adalah neutron cepat, dengan energy kinetic
sebesar ~ 2MeV. Akan tetapi, fisi diinduksi secara paling efektif oleh neutron
lambat. Neutron cepat dapat diperlambat dengan mencampur bahan bakar uranium
dengan sebuah zat yang mempunyai sifat-sifat berikut:
a. Zat itu efektif dalam menyebabkan kehilangan energy kinetic oleh tumbukan
elastis
b. Zat itu tidak menyerap neutron secara berlebihan, dan dengan demikian akan
menghilangkan neutron dari rantai fisi. Zat seperti itu dinamakan moderator.
Kebanyakan reactor daya di negeri ini sekarang menggunakan air sebagai
moderator, di mana inti hydrogen (proton) berperan sebagai elemen moderator
yang efektif
3. Masalah Penangkapan Neutron
Neutron dapat ditangkap oleh inti dengan berbagai cara yang tidak mengakibatkan
fisi, dan penangkapan dengan pemancaran sinar-X adalah kemungkinan yang
paling lazim. Khususnya, sewaktu neutron cepat (energy kinetik ~ 2MeV) yang
dihaasilkan di dalam proses fisi diperlambat di dalam moderator ke kesetimbangan
termal (energi kinetik ~ 0,04 eV) di dalam mana neutron itu khususnya mudah
tertangkap dengan proses non-fisi oleh 238U.
Untuk meminimumkan penangkapan resonansi seperti itu, sebagaimana
penangkapan itu dinamakan, maka bahan bakar uranium dan moderator (air) tidak
dicampur secara baik sekali tetapi “dirumpunka”, yang tetap bersentuhan rapat satu
sama lain tetapi menempati daerah yang berbeda-beda dari volume reactor
tersebut. Harapan kita adalah bahwa sebuah neutron fisi cepat, yang dihasilkan di
dalam sebuah “rumpun” uranium (yang dapat berupa sebuah tongkat bahan bakar),
dengan kemungkinan yang tinggi akan menemukan dirinya sendiri di dalam
moderator sewaktu lewat melalui jangkauan energy resonansi yang “berbahaya”
tersebut. Sekali neutron itu telah mencapai energy termal, maka neutron itu sangat
mungkin berkeluyuran kembali kedalam serumpun bahan bakar dan akan
menghasilkan sebuah peristiwa fisi. Kelihatannya jelas bahwa mencari susunan
geometric yang optimum dari bahan bakar dan moderator bukan merupakan
masalah sederhana.
Gambar 55-6
Sebuah uraian mengenai satu siklus regenerasi lengkap untuk 1000 neutron cepat
di dalam sebuah reactor nuklir khas, yang menggunakan uranium alam sebagai
bahan bakar
Gambar 55-7
Sebuah rancangan tata ruang dari sebuah stasiun pembangkit daya nuklir di
dasarkan pada reactor air tekan.
D. Jenis-jenis Reaktor Nuklir
Klasifikasi reaktor dibedakan berdasarkan kegunaan, tenaga neutron dan nama
komponen serta parameter operasinya.
1. Menurut kegunaan :
a. Reaktor Daya
b. Reaktor Riset, termasuk uji material dan latihan
c. Reaktor Produksi Isotop yang kadang-kadang digol0ngkan juga kedalam reaktor
riset.
2. Ditinjau dari tenaga neutron yang melangsungkan reaksi pembelahan, reaktor
dibedakan atas:
a. Reaktor Cepat : GCFBR, LMFBR, SCFBR
b. Reaktor Thermal : PWR, BWR, PHWR, GCR
3. Berdasarkan parameter yang lain:
a. Reaktor Berreflektor Grafit: GCR, AGCR
b. Reaktor Berpendingin Air Ringan : PWR, BWR
c. Reaktor Suhu Tinggi : HTGR
4. Reaktor Fisi
Reaktor fisi merupakan instalasi yang menghasilkan daya panas secara konstan
dengan memanfaatkan reaksi fisi berantai. Istilah ini dibedakan dengan reaktor fusi
yang memanfaatkan panas dari reaksi fusi. Dimungkinkan adanya reaktor yang
memadukan kedua jenis tersebut (reaktor hybrid).
5. Reaktor Fusi
Reaktor fusi adalah suatu instalasi untuk mengubah energi yang terjadi pada reaksi
fusi menjadi energi panas atau listrik yang mudah dimanfaatkan. Teaksi fusi
merupakan reaksi penggabungan inti atom ringan, misalnya reaksi antara
deuterium dan tritium. Deuterium sangat melimpah dialam, namun tritium tidak
ada di alam ini. Oleh karena itu bahan yang mengandung Li-6 digunakan sebagai
selimut, selanjutnya direaksikan dengan neutron yang terjadi dari reaksi fusi untuk
menghasilkan tritium, sehingga diperoleh siklus bahan bakar. System reaktor fusi
terdiri dari bagian plasma teras, selimut, bejana vakum, magnet superkonduktor,
dan lain-lain. Dibandingkan dengan reactor fisi, reactor fusi tidak akan mengalami
lepas kendali, dan sedikit menghasilkan produk radioaktif, sehingga memiliki
tingkat keselamatan yang tinggi.
6. Reactor Penelitian
Reactor riset/penelitian adalah suatu reactor yang dimanfaatkan untuk berbagai
macam tujuan penelitian. Misalnya reactor uji material yang digunakan secara
khusus untuk uji iradiasi, reaktor untuk eksperimen kekristisan, reaktor untuk
pendidikan dan pelatihan. Di antara reaktor-reaktor tersebut yang disebut reaktor
risetpun terdiri dari berbagai macam, misalnya reactor untuk eksperimen bekas
neutron dan uji iradiasi material, reactor untuk eksperimen perisai, reactor untuk
uji pulsa dan lain-lain. Tipe-tipe reactor riset antara lain tipe kolam berpendingin
dan bermoderator air ringan dan tipe kolam berpendingin air dan bermoderator air
berat.
Salah satu jenis PLTN adalah Pressurized Water Reactor (PWR), Reaktor jenis ini
adalah reaktor paling umum, 230 PLTN di seluruh dunia menggunakan jenis ini.
Adapun gambar skemanya adalah sebagai berikut :

E. Keunggulan dan Kelemahan Reaktor Nuklir


Energy nuklir sebagai salah satu sumber energy, dimana paling ditakutkan karena
bahayanya bagi keselamatan dan kesehatan hidup manusia. Berikut ini adalah
beberapa kelemahan dan kelebihan energy nuklir sebagai sumber energy:
1. Keunggulan
a. Bahan bakarnya tidak mahal
b. Mudah untuk dipindahkan (dengan system keamanan yang ketat)
c. Energinya sangat tinggi dan tidak mempunyai efek rumah kaca dan hujan asam
2. Kelemahan
a. Butuh biaya yang besar untuk system penyimpanannya disebabkan dari bahaya
radiasi energy nuklir itu sendiri.
b. Bahaya masal dari produk buangannya yang sangat radioaktif.
c. Nuklir sebagai senjata pemusnah.

BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
1. Reaktor nuklir adalah suatu alat untuk mengendalikan reaksi fisi berantai dan
sekaligus menjaga kesinambungan reaksi itu. Reaktor nuklir merupakan suatu alat
dimana terjadi reaksi pembelahan berantai yang terkendali. Teknik pengendalian
reaksi pembelahan ini merupakan dasar dari suatu rekator nuklir. Dalam suatu
rekator nuklir, proses fisi dikendalikan dengan mengusahakan agar secara rata-rata
hanya 1 neutron yang dihasilkan untuk melakuhkan fisi berikutnya.
2. Komponen-komponen utama dari suatu reaktor nuklir termal adalah:
Bahan bakar nuklir, Bahan Moderator, Batang pengontrol, Pendingin Reaktor,
Batang Kendali Reaktor, Perangkat detector, Reflektor, Perangkat penukar panas.
3. Pelepasan energi di dalam peristiwa inti individu seperti pemancaran-α, secara
kasar adalah sejuta kali lebih besar daripada pelepasan energi di dalam peristiwa
kimia, yang dihitung berdasarkan setiap setiap atom. Akan tetapi, untuk
menggunakan tenaga inti besar, kita harus mengaturnya sedemikian rupa sehingga
satu peristiwa akan memicu peristiwa inti yang lain yang berada disekitarnya
sampai proses tersebut menyebar di seluruh materi seperti nyala api melalui sebuah
balok kayu yang terbakar.
4. Klasifikasi reaktor dibedakan berdasarkan kegunaan, tenaga neutron dan nama
komponen serta parameter operasinya.
5. Keunggulan reaktor nuklir (bahan bakarnya tidak mahal, mudah untuk
dipindahkan (dengan system keamanan yang ketat), energinya sangat tinggi dan
tidak mempunyai efek rumah kaca dan hujan asam) dan Kelemahan reaktor nulir
(Butuh biaya yang besar untuk system penyimpanannya disebabkan dari bahaya
radiasi energy nuklir itu sendiri, bahaya masal dari produk buangannya yang
sangat radioaktif, nuklir sebagai senjata pemusnah).
b. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Halliday, Resnick, 1986. Fiska Moderen edisi ke-3, Jakarta: Erlangga.
Santiani. 2011. Nuklir, Fisika Inti dan Politik Energi Nuklir. Malang. Inti Media.
Surya, Yohanes.2009. Fisika Moderen. Tangerang. PT Kandel.
http://joe-proudly-present.blogspot.com/2010/06/perkembangan-upaya-
pemanfaatan-energi.html
http//myhobis.blogspot.com/2013/03/makalah-reaktor-nuklir.html
http://netsains.com/2009/04/energi-nuklir-pengertian-dan-pemanfaatannya/.html
anda bisa mendowload file doc nya pada link berikut Reaktor Nuklir finish
Iklan

Anda mungkin juga menyukai