Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen
Disusun oleh:
JL. Citra Raya Barat No.31-32 Griya Harsa II Block I 10 Citra Raya
Kecamatan Cikupa Kabupaten Tanggerang 15710
BAB II
PEMBAHASAN
Penjelasan Materi
1. Sekuritas Hibrida
Hybrid Security adalah bentuk pembiayaan utang atau ekuitas yang memiliki
karakteristik dari kedua utang dan pembiayaan ekuitas. Yang termasuk dalam Hybrid
dana perusahaan tetapi melainkan sebagai alat untuk mengatur ataupun mendeteksi
2. Pengertian Leasing
Kegiatan Sewa Guna Usaha atau yang lebih dikenal Leasing adalah suatu penetapan
penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi maupun
Pengertian leasing juga secara umum dapat didefinisikan sebagai perjanjian antara
3. Jenis-jenis Leasing
1. Operating Lease
Suatu operasi lease tidak menyatakan adanya kewajiban jangka panjang baik bagi
lessor maupun lessee dan biasanya boleh dibatalkan oleh pemilik atau pengguna aktiva
Business Machines) adalah salah satu pioneer dari “Operating leases contract”.
Computer, mobil dan truck adalah bentuk-bentuk aktiva atau perlengkapan yang
2. Financial Lease
Merupakan suatu lease jangka panjang atas aktiva-aktiva tetap yang tidak boleh
dibatalkan oleh kedua belah pihak. Sebagai sumber dana, financial lease pada
dasarnya adalah suatu jenis yang sama dari alternative pembelanjaan utang jangka
Direct Finance Lease : Jika pihak lease pada waktu sebelumnya belum memiliki
tertentu, menjual barang tersebut kepada lessor. Suatu operasi lease dimana
perusahaan yang memiliki aktiva seperti tanah, bangunan, dan peralatan pabrik
tersebut untuk periode tertentu. Manfaat Sale and Leaseback ini adalah penjual atau
memperoleh barang modal. Contohnya adalah Adira, SOF(Summit Oto Finance), dan
3. Supplier
Pedagang yang menyediakan barang yang akan dileasingkan sesuai perjanjian antara
lessor dengan lessee dan dalam hal ini supplier juga dapat bertindak sebagai lessor
4. Asuransi
Merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap perjanjian antara
1. Modal disetor
2. Laba Ditahan
3. Depresiasi
leasing.
Manfaat Leasing
1. Menghemat modal
2. Sangat luwes
4. Menguntungkan cash-flow
7. Dokumentasi sederhana
Keterangan :
LANGKAH 1
Menghitung NPV (Net Present Value) aktiva. NPV dihitung dengan mempresent-
valuekan seluruh arus kas masuk kemudian diselisihkan dengan present value arus kas
keluar. Pada perhitungan NPV, kita gunakan biaya modal sebagai tingkat diskonto.
k = Biaya Modal
n = Usia aktiva
LANGKAH 2
Menghitung NAL (Net Advantage to Leasing). NAL adalah penghematan biaya yang
timbul karena kita memilih alternative leasing daripada membeli active tersebut.
Dimana :
Ot = Operating Cash Outflow pada waktu t yang terjadi hanya jika aktiva dibeli (tidak
leasing). Biasanya terdiri dari Biaya Perawatan dan Asuransi yang pada kontrak lease
Vn = Nilai sisa setelah pajak (Salvage Value After Tax) pada waktu n
COF = Harga pembelian aktiva, yang tidak dibayar lessee jika ia mengeluarkan leasing
LANGKAH 3
Jika NPV > 0 dan NAL > 0, maka Aktiva dapat diperoleh melalui LEASING.
Jika NPV > 0, namun NAL < 0, maka Aktiva dapat diperoleh dengan cara
MEMBELI.
Jika NPV < 0 dan NAL > 0, jangan dulu menolak aktiva tersebut sebab akan timbul :
NPV + NAL > 0 , maka Aktiva dapat diterima tapi harus diperoleh dengan cara
LEASING
Jika NPV < 0 dan NAL < 0, maka Aktiva atau proyek tersebut DITOLAK.
Sebuah bangunan yang ingin dibeli oleh MANIQUE MANAGEMENT untuk pelebaran
tanpa nilai residu dengan metode garis lurus. Perusahaan sedang mempertimbangkan
pembeliannya apakah dengan membeli atau dengan leasing. Jika nilai sisa setelah
pajak pada tahun ke-5 sebesar Rp. 25.094.304, bangunan tersebut diperkirakan
menghasilkan arus kas sesudah pajak Rp. 39.440.330 per tahun. Biaya pemeliharaan
bangunan tersebut Rp. 25.478.878 per tahun yang dibayar oleh lessor. Jika leasing
payment tahunan sebesar Rp. 44.338.345 per tahun (ditentukan oleh lessor) dan biaya
bunga yang dibayarkan perusahaan jika meminjam dari Bank sebesar 13%.Tentukan
keputusan apa yang harus dipilih oleh perusahaan bila pajak penghasilan perusahaan
Jawaban :
Langkah 1
= 33.709.683,76 + 28.811.695,52 + 24.625.380,79 + 21.047.334,01 + 17.989.174,36 –
135.319.110
= 126.183.268,4 – 135.319.110
= - 9.135.841,56 < 0
Langkah 2
= - 97.650.140,23 + 135.319.110
= 37.668.969,77 > 0
Karena NPV < 0 dan NAL > 0, maka NPV+NAL = 28.533.128,21 > 0, maka aktiva dapat
5. Sekuritas Konversi
Sekuritas konvertibel adalah obligasi atau saham preferen yang dapat diubah menjadi
saham biasa perusahaan yang sama dengan menggunakan hak yang dimiliki pemegang opsi. Jika
sudah ditukar menjadi saham biasa, saham tidak dapat dipertukarkan lagi menjadi obligasi atau
saham preferen. Rasio pertukaran antara sekuritas konvertibel dengan saham biasa dapat
dinyatakan dalam harga konversi atau rasio konversi. Misalnya, Obligasi Silicon Valley
Software Company dengan nilai pari $1000 memiliki Convertion Ratio (CR) 20. Maka setiap
obligasi dapat ditukar menjadi 20 lembar dengan harga konversi (convertion price) sebesar
$1000/20 = $50.
Rasio atau harga konversi dapat mengalami perubahan. Harga konversi sekuritas
konvertibel dapat mengalami peningkatan dalam kurun waktu tertentu. Misalnya obligasi
dengan nilai nominal mengalami harga konversi $40 selama 5 tahun pertama, $45 untuk 5 tahun
berikutnya dan $50 untuk lima tahun berikutnya lagi dan seterusnya. Dengan cara ini banyaknya
saham biasa yang dapat ditukar dengan obligasi semakin sedikit seiring dengan berjalannya
waktu. Biasanya harga konversi disesuaikan dengan setiap pemecahan saham atau pembagian
saham deviden yang terjadi selama sekuritas dijual. Jika saham biasa dipecah dari 1 menjadi 2,
maka harga konversi juga dibagi 2. Peraturan ini melindungi pemegang obligasi dan dikenal
dengan sebutan klausula antipenipisan (antidilution clause).
Pada saat penerbitan, sekuritas konvertibel diberi harga lebih tinggi daripada nilai konversi.
Selisihnya disebut premi atas nilai konversi. Misalnya, obligasi Silicon Valley dijual
kepada publik dengan harga $1000 per lembar. Harga pasar saham biasa pada saat penerbitan
konvertibel adalah $38.50. Maka nilai konversi setiap obligasi adalah $22.86 x $38.50 =
$880. Selisih dari $1000 - $880 yaitu sebesar $120 adalah premi atas nilai konversi.
Biasanya premi ini dinyatakan dalam bentuk persentase = 120/880 = 13.6%.
bahwa perusahaan ingin mendapat $1.000.000 pada saat saham biasanya dijuah
seharga $45 persaham. Penerbitan seperti ini akan membutukan penjualan sebanyak
Obligasi pada nilai pari $1.000, yang masing masing dapat dikonversi menjadi 20
memperoleh pembiayaan dengan saham biasa pada suku bunga yang rendah. Banyak
perusahaan hanya dapat menerbitkan hutang pada suku bunga yang tinggi, kecuali jika
perjanjian konvertibel dicantumkan. Hak istimewa atau privilage konversi membuat para
investor bersedia menerima suku bunga yang lebih rendah dibandingkan penerbitan
hutang secara normal. Sebagi contoh, Amazon.com baru baru ini menerbitkan obligasi
konvertibel yang membayar bunga pada hasil efetif 4,75% yang lebih rendah daripada
yang harus dibayar Amazon.com jika menerbikan hutang langsung. Pada suku bunga
yang lebih rendah ini, investor memperoleh hak untuk memberli saham biasa
Obligasi tukar atau biasa dikenal dengan nama exchangeable convertible adalah suatu
obligasi dimana saham menjadi asset dasar obligasi tersebut adalah saham dari
Obligasi wajib konversi biasa disebut mandatory convertibles adalah obligasi jangka
pendek dan biasanya memiliki imbal hasil tinggi yang wajib dikonversikan menjadi
saham biasa berdasarkan harga pasaran yang berlaku pada saat konversi.
Obligasi konversi bersyarat atau lebih dikenal dengan istilah contingent convertible (co-
co) yang merupakan obligasi konversi dengan persyaratan bahwa investor hanya
apabila harga saham yang berlaku di pasar modal mencapai persentase tertentu diatas
harga konversi. Contoh : suatu obligasi bersyarat dengan nilai saham perusahaan
menjadi asset dasarnya senilai Rp. 1.000 pada saat penerbitan obligasi. Premi konversi
30% dan syarat pemicu konversi adalah 120%, maka obligasi tersebut dapat
dikonversikan ke saham dengan nilai konversi per sahamya adalah Rp. 1.300 hanya
apabila harga saham di pasaran berada diatas harga Rp. 1.560 (120% dari Rp. 1.300)
dalam suatu waktu yang ditentukan yang biasnya dalam masa 20 hari sebelum akhir
kuartal.
Obligasi konversi saham preferen atau dikenal dengan istilah convertible preffered
stock adalah seperti obligasi biasa namun memiliki tingkat senioritas lebih rendah
8. Karakteristik Warrant
Exercise price adalah harga yang tertera pada waran. Pemegang waran dapat
membeli sejumlah lembar saham pada harga ini. Pemegang waran hanya akan
mengunakan haknya jika harga saham di pasar (S) lebih tinggi dari exercise waran
(X). Pada dasarnya hanya ada satu exercise price pada suatu waran. Namun ada juga
waran yang memiliki exercise price yang semakin tinggi (stepped-up exercise price).
Misalnya untuk waran dengan maturity 10 tahun, untuk 5 tahun pertama exercise
price-nya $25 dan untuk 5 tahun kedua exercise price-nya menjadi $30. Stepped-up
exercise price ini digunakan untuk mendorong pemilik waran untuk segera
menukarkan warannya dengan saham jika nilai perusahaan meningkat dan
diperkirakan akan terus meningkat.
Expiration Date
Meskipun ada beberapa waran yang tidak memiliki batas usia, pada umumnya waran
mempunyai tanggal jatuh tempo. Misalnya waran dengan usia 10 tahun; pemegang
waran ini hanya memiliki hak membeli saham pada harga yang telah ditetapkan
selama 10 tahun. Jika selama 10 tahun tersebut harga saham (S) tidak pernah melebihi
harga waran (X), pemegang waran tidak akan pernah menikmati keuntungan dari
exercise warrant. Seperti halnya stepped up exercise price, expiration date juga
merupakan alat bagi perusahaan penerbit waran untuk memaksa pemegang waran
melakukan exercise. Misalnya sehari menjelang expiration date harga saham lebih
tinggi dari exercise price; maka pemegang waran tidak punya pilihan lain kecuali
segera menggunakan haknya untuk membeli saham. Ia tidak dapat menunggu lebih
lama lagi untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dari kenaikan harga saham
yang lebih tinggi lagi.
Detachability
Waran biasanya dijual bersama obligasi atau sekuritas lainnya (attached), namun bisa
juga dijual secara terpisah dari sekuritas tersebut. Jadi investor memiliki alternatif
untuk menjual waran sendiri, obligasi sendiri atau kombinasi keduanya.
Exercise Ratio
Exercise ratio menyatakan berapa lembar saham yang dapat dibeli pada exercise price
untuk satu lembar waran; misalnya exercise ratio 2 berarti 1 waran dapat digunakan
untuk membeli 2 lembar saham pada exercise price.
Memiliki harga exercise (harga eksekusi) sebagai harga yang harus dibayar apabila
Pemegang tidak wajib menebus warrant menjadi saham, tetapi warrant tersebut akan
9. Nilai Warrant
Pembagian deviden tunai cenderung menurunkan nilai warrant. Dalam jangka pendek
pembagian deviden akan menurunkan nilai saham karena ada sebagian keuntungan yang
dikeluarkan oleh perusahaan. Deviden adalah hak pemegang saham atau pemilik perusahaan
sedangkan pemegang warrant bukanlah pemilik perusahaan sehingga tidak berhak atas
deviden. Hal ini merugikan pemegang call option atau warrant yang selalu mengharapkan nilai
Jika terjadi exercise warrant saat ini , katakanlah perusahaan harus mengeluarkan 100.000
lembar saham baru dengan harga sebesar exercise price yang hanya $22 (jauh di bawah harga
pasar $51.87). Ini berarti perusahaan memperoleh dana baru sebesar $2,2 juta (dari 22 X
100.000). Dana $2,2 juta ini akan menghasilkan earning sebesar $297,000 (dari 2.2 juta X
13.5%). Maka EPSnya adalah: ($7 juta + $297,000) / ($1 juta + 0,1 juta) = $6.63. Angka ini lebih
Call Option merupakan hak option holder untuk membeli sejumlah mata uang tertentu pada
Put Option merupakan hak option holder untuk menjual sejumlah mata uang tertentu pada
Dalam dunia dagang kita mengenal dua posisi sebagai pihak penjual dan pembeli, demikian juga di
perdagangan Options.
Si B mau menjual rumahnya sebesar Rp.500 juta. Kemudian si A menghubungi si B sebagai pemilik
rumah dan si A berniat untuk membeli rumah si B dengan harga yang ditawarkan. Kemudian mereka
”Pak B, saya bersedia membeli rumah anda seharga Rp 500 juta, namun saya tidak memiliki uang tunai
sebesar itu sekarang. Kalau Pak B bersedia menunggu dua bulan, saya akan melunasinya sebesar Rp.
500. Saat ini sebagai tanda jadi saya akan membayar sebesar Rp 25 juta. Uang tersebut sebagai tanda
keseriusan saya dan sebagai kompensasinya, karena anda harus menunggu 2 bulan. Dengan demikian
Pak B akan menerima Rp. 525 juta, yang berasal dari Rp. 25 juta uang tanda jadi, ditambah Rp. 500 juta
lagi yang akan dibayarkan dalam dua bulan kemudian. Jika ternyata dalam waktu dua bulan A tidak
menyelesaikan pembayaran sebesar Rp. 500 juta, maka uang tanda jadi yang telah diberikan hangus dan
Setelah kedua belah pihak sepakat kemudian mereka membuat Surat Perjanjian/Kontrak Resmi. Selama
kontrak itu sudah sah maka dalam waktu 2 bulan rumah tersebut adalah menjadi hak si A
Skenario Pertama
Ternyata kemudian diketahui, di dalam rumah tersebut mengandung “gas beracun”, yang
mengakibatkan harga pasaran rumah tersebut menjadi turun jauh, misalnya menjadi Rp 100 juta.
Maka A bisa memutuskan untuk tidak jadi membeli rumah tersebut, karena lebih baik baginya
membiarkan uang tanda jadi Rp 25 juta tadi hangus dan menjadi milik si B daripada menanggung
Ternyata kemudian diketahui, di bawah lantai salah satu kamar rumah tersebut ada “kandungan emas”,
sehingga harga pasaran rumah tersebut naik menjadi mahal sekali, misalnya menjadi Rp 1 Milyar.
Karena rumah tersebut masih menjadi hak si A maka si A berhak untuk menjual rumah tersebut dengan
harga sebesar 1 Milyar. Si A mendapat keuntungan sebesar Rp.1 Miyar (dikurangi) Rp. 525 juta = Rp. 475
Misalkan harga saham Yahoo Inc (simbol : YHOO) saat ini berada pada harga US$30 per-lembar. A ingin
membeli YHOO, sebanyak 100 lembar. Maka dibuatlah kontrak antara A dan penjual (B) sebagai berikut :
Apa yang terjadi jika kemudian harga YHOO naik ataupun turun?
Misalkan Yahoo Inc mengumumkan ke publik akan meluncurkan produk baru yang sangat inovatif
misalnya layanan e-mail dengan kapasitas sebesar 100 GB / account, peluncuran baru itu berakibat pada
harga saham Yahoo dan kemudian naik menjadi US$ 50 / lembar saham.
Maka sebagai call option buyer, A memperoleh keuntungan, karena ia mempunyai hak untuk membeli
saham Yahoo Inc di harga US$ 30, sedangkan saat ini harga saham Microsoft di pasar bernilai US$ 50.
Dengan kata lain A dapat membeli saham Yahoo Inc di harga US$ 30 dan kemudian menjualnya dengan
Keuntungan bersih A (net profit) adalah US$ 20 dikurangi premi yang telah dibayar sebesar US$ 0,6 per
Karena 1 kontrak option mewakili 100 lembar saham, maka total net profit = US$ 19,4 X 100 = US$
1.940.
Semakin naik harga saham Yahoo Inc, A sebagai call option buyer akan semakin besar keuntungannya.
Sedangkan B sebagai call option seller, yang menerima premi US$ 0,6 per lembar mempunyai kewajiban
menjual Yahoo Inc di harga US$ 30 per lembar. Semakin naik harga saham Yahoo Inc, B akan
Misalkan harga saham Yahoo Inc turun drastis menjadi US$ 10.
Maka sebagai call option buyer, A tidak memiliki kewajiban untuk membeli. Karena lebih
menguntungkan baginya untuk membeli saham Yahoo Inc di pasar dengan harga US$ 10 daripada
membeli dari B dengan harga US$30. Maka A lebih baik membiarkan haknya.
Dalam hal ini kerugian A adalah sebesar premi yang telah dibayarkan, yaitu US$ 0,6 per lembar x 100
lembar = US$ 60. Berapapun penurunan harga saham Yahoo Inc, maksimum kerugian yang bisa dialami
Sebaliknya, keuntungan maksimum yang bisa diperoleh B adalah sebesar premi yang diterima,
Kita membeli call options jika memperkirakan harga saham akan naik.
PUT OPTIONS
Misalkan A telah membeli rumah seharga Rp 500 juta. Karena ia ingin mendapatkan perlindungan atas
rumah tersebut, ia membayar premi sebesar Rp 5 juta untuk asuransi rumahnya secara all-risk selama 1
tahun.
Perusahaan asuransi yang menerima uang premi tersebut memberikan jaminan perlindungan dengan
wajib mengganti jumlah kerugian yang mungkin terjadi atas rumah tersebut selama masa kontrak
Skenario Pertama:
Terjadi musibah kebakaran atas rumah yang diasuransikan sehingga nilai rumah turun menjadi Rp 100
Maka A berhak melakukan klaim dan perusahaan asuransi wajib untuk mengganti kerugiannya sebesar
Rp 400 juta. Dengan kata lain, nilai polis yang dibayarkan senilai Rp 5 juta tadi, sekarang bernilai Rp 400
juta.
Skenario Kedua:
Satu tahun kemudian rumah tersebut tidak terjadi apa-apa, malah harganya naik menjadi Rp 800 juta.
Maka keuntungan dari kenaikan ini adalah hak A sebagai pemilik rumah.
Sedangkan premi yang telah dibayarkan kepada perusahaan asuransi tidak bisa diminta kembali
Misalkan A memperkirakan bahwa harga saham yang perusahaan bergerak dalam bisnis Gold Barrick
Gold Corp (simbol : ABX), akan turun harganya. Oleh karena itu A membeli put option dari B, yang
memberikan hak kepadanya untuk menjual saham ABX di harga US$ 40 per lembar selama jangka waktu
satu tahun, untuk itu A membayar premi sebesar US$ 3 per lembar.
Karena suatu alasan harga saham ABX turun menjadi US$ 20.
Maka A sebagai put option buyer berhak menjual saham ABX di harga US$40, dimana saat ini saham di
pasar hanya bernilai US$ 20. Dengan kata lain A dapat membeli saham ABX di harga US$ 20 dan
Keuntungan bersih A (net profit) adalah US$ 20 dikurangi premi yang telah dibayar sebesar US$ 3 per
Karena 1 kontrak option mewakili 100 lembar saham, maka total net profit = US$ 17 X 100 = US$ 1.700.
Semakin turun harga saham ABX, A sebagai put option buyer akan semakin besar keuntungannya.
Sedangkan B sebagai put option seller, yang menerima premi US$ 3 per lembar mempunyai kewajiban
membeli ABX di harga US$ 40 per lembar. Semakin turun harga saham ABX, B akan menanggung
Misalkan tiba-tiba terjadi lonjakan tajam terhadap permintaan di bidang perhiasan yang terdapat
dimana-mana, maka permintaan akan perhiasan dan pernak-perniknya meningkat tajam, sehingga
membuat harga saham ABX sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perhiasan naik tinggi sekali,
Jika A menggunakan haknya untuk menjual saham ABX di harga US$ 40 per lembar, sedangkan harga
ABX sekarang di pasar bernilai US$ 100 per lembar, maka A akan mengalami kerugian sebesar US$ 60
per lembar. Maka A lebih baik memutuskan untuk membiarkan haknya hangus (Expired Worthless).
Dapat disimpulkan maksimum kerugian A sebagai put option buyer adalah sebesar premi yang
dibayarkan.
Sebaliknya, keuntungan maksimum yang bisa diperoleh B adalah sebesar premi yang diterima,
sedangkan potensi kerugiannya tak terbatas sampai harga saham ABX menjadi nol.