Disusun Oleh
LAPORAN KASUS
KASUS
S/ pasien datang kebidan praktik mandiri pada tanggal 17 Maret 2020 pk 09.00, untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan rutin, keluhan yang di rasakan mudah pusing, agak
lemas
Data singkat
Quick check : sakit kepala hebat (-), pandangan kabur (-), nyeri ulu hati (-),
keluar air- air (-), keluar darah pervaginam (-), pergerakan janin aktif
GPA : G3P1A1
TP : 27-4-2020
3. Ini
O/
KEADAAN UMUM
Tanda vital
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 16 x/menit
Suhu : 36,5 °C
TFU : 33 cm
DJJ : 136x/menit
TBJ : 3100
PEMERIKSAAN PENUNJANG
P/
E: Ibu bersedia
PEMBAHASAN
Pada kasus ini ibu mengeluh mudah pusing dan agak lemas, menurut teori yaitu pada
kehamilan rentan terjadi anemia karena ibu hamil mengalami hemodilusi (pengenceran)
dengan peningkatan volume 30% sampai 40% dan puncaknya terjadi pada kehamilan 32 sampai
34 minggu. Jumlah peningkatan sel darah sebesar 18% sampai 30% dan hemoglobin sekitar
19%. Terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan secara fisiologis terjadi anemia pada
kehamilan.
Pada kasus ini ibu dianjurkan untuk periksa Hb ulang kembali karena ibu terakhir periksa
Hb tanggal 10-10-2019 sesuai dengan teori yaitu pemeriksaan Hb dilakukan minimal sekali pada
trimester I dan sekali pada trismester III. Pemeriksaan ini di tujukan untuk mengetahui ibu
hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama kehamilannya, karena kondisi anemia
dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam kandungan. Pemeriksaan darah
pada kehamilan trimester III perlu dilakukan untuk mengetahui terjadi anemia atau tidak.
Pada kasus ini ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
sesuai dengan teori yaitu cara mencegah anemia defisiensi besi antara lain dengan
mengkonsumsi sayuran hijau, daging, hati dan produk olahan susu, mengkonsumsi suplemen
zat besi, mengkonsumsi vitamin C untuk membantu proses penyerapan zat besi dalam saluran
pencernaan, menghindari kafein, misalnya kopi/teh dalam jumlah banyak karena dapat
menggangu penyerapan zat besi. Adapun upaya penanggulangan anemia defisiensi besi yang
mudah dan murah adalah dengan pemberian tablet besi folat (Fe).
(Jurnal, Wiwit Hidayah HUBUNGAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET Fe
DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI DESA PAGERAJI KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN
BANYUMAS)
Pada kasus ini ibu di berikan tablet Fe untuk keluhan mudah pusing dan agak lemas
sesuai teori yaitu ibu hamil perlu mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan, karena kebutuhan
zat besi ibu hamil meningkat selama kehamilan. Tablet Fe adalah garam besi dalam bentuk
tablet/kapsul yang apabila dikonsumsi secara teratur dapat meningkatkan jumlah sel darah
merah. Wanita hamil mengalami pengenceran sel darah merah sehingga memerlukan
tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk sel darah merah
janin (Rasmaliah, 2004). Suplementasi tablet besi merupakan salah satu cara yang bermanfaat
dalam mengatasi anemia. Di Indonesia, suplementasi besi sudah lama diberikan secara rutin
pada Ibu hamil di Puskesmas dan Posyandu, menggunakan tablet yang mengandung 60 mg/hari
dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr% per bulan.
Pada kasus ini dilakukan palpasi abdomen dan ditemukan leopold II kanan kiri teraba
panjang, datar seperti papan sesuai dengan teori yaitu cara mendiagnosa gemelly dengan tanda
tidak pasti: besarnya uterus melebihi besar yang sesuai dengan lamanya amenore, uterus
tumbuh lebih cepat daripada biasanya pada pemeriksaan berulang, penambahan berat badan
ibu secara mencolok yang tidak disebabkan oleh oedema atau obesitas, banyak bagian kecil
teraba, teraba bagian besar janin, teraba 2 ballotement. Dan tanda pasti: teraba 2 kepala, 2
bokong, dan satu atau dua punggung, terdengar dua denyut jantung yang letaknya berjauhan
dengan beda kecepatan paling sedikit 10 denyut permenit, USG, foto polos abdomen
(Marisah, dkk. 2011). Menurut joseph (2010) doagnosa hamil kembar bisa ditegakkan dari:
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan klinis
c. Pemeriksaan USG
d. Pemeriksaan X-ray
(Jurnal, Ehan Handayani ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN GEMELLI DI RUANG
VK RSUD KABUPATEN CIAMIS)
Pada kasus ini asuhan yang diberikan kepada ibu memberitahu kepada ibu mengenai
tanda-tanda ketidaknyamanan kehamilan trimester ketiga dan memberitahu ibu tentang tanda
bahaya trimester III sesuai dengan teori yaitu memberikan informasi terhadap perubahan
fisiologis yang biasa terjadi pada kehamilan trimester III untuk memberikan pemahaman
kepada klien dan menurunkan kecemasan serta membantu penyesuaian aktivitas perawatan
diri. Masalah yang mungkin muncul pada kehamilan trimester III seperti nyeri punggung, varises
pada kaki, susah tidur, sering BAK, hemoroid, konstipasi, obstipasi, kram pada kaki dan lain
sebagainya. Memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) seperti : Nutrisi ibu hamil,
Hygiene selama kehamilan, Hubungan seksual, Aktivitas dan istirahat, Tanda-tanda persalinan,
Memberikan suplemen penambah darah seperti tablet Fe untuk meningkatkan persediaan zat
besi selama kehamilan, Menjadwalkan kunjungan ulang pada kehamilan trimester III setiap 2
minggu dan jika setelah 36 minggu kunjungan ulang setiap minggu sebelum persalinan, Evaluasi
(Saifuddin, 2009).
(Jurnal, Bu Fauziah ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN TRIMESTER III PADA NY AN G1P0A0 DI
KLINIK SITI KHOLIJAH MEDAN MARELAN TAHUN 2018)
Asuhan Bidan pada gemelly pada prinsipnya asuhan bidan yang diberikan tidak jauh
berbeda dengan asuhan kehamilan tunggal. Hanya saja kewaspadaan akan masalah yang
mungkin muncul menyertai kehamilan ganda harus diperhatikan sehingga diperlukannya
tindakan kolaborasi dan rujukan. Pada kasus kehamilan ganda, peran bidan adalah memastikan
bahwa kehamilan berjalan dengan baik, kebutuhan ibu terpenuhi, serta deteksi dini komplikasi
yang mungkin terjadi terkait kehamilan ganda.
(Jurnal, Ehan Handayani ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN GEMELLI DI RUANG
VK RSUD KABUPATEN CIAMIS)
(Jurnal, Bu Fauziah ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN TRIMESTER III PADA NY AN G1P0A0 DI
KLINIK SITI KHOLIJAH MEDAN MARELAN TAHUN 2018)