Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KASUS ANC

IDA PRAWATI

16017

PROGRAM DIPLOMA TIGA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI KEMULIAAN


Jl. BUDI KEMULIAAN NO. 25
JAKARTA PUSAT
BAB I

LAPORAN KASUS

S/ pasien datang kebidan praktik mandiri pada tanggal 17 Maret 2020 pk 09.00,untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan rutin ,

Quick check : sakit kepala hebat (-), pandangan kabur (-), nyeri ulu hati (-),keluar air- air
(-),keluar darah pervaginam (-).pergerakan janin aktif

keluhan yang di rasakan : mudah pusing, agak lemas

G P A : G3 P2 A0

HPHT : 20-7-2019 (ibu tdk yakin) UK : 34 mgg <3hari

TP : 27-4-2020

Pergerakan janin selama 24 jam terakhir : aktif

Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.

N Tgl/th Usia Jenis Tempat/penolon Penyuli Jenis BB/P Keadaa Nifa


o n lahir kehamila Persalina g persalinan t kelamin B n anak s
anak n n
1. 2017 Aterm Spontan PKM - Perempua 3.050 baik Baik
gram
n
2. 2018 3bulan kuretase RSUD/dokter - - - - -
abortus
3 Ini

Riwayat KB terakhir : (+) suntik KB 1bln smp 2017-2018

Riw Penyakit : (-)

Riw Penyakit keluarga : (-)

Riw Operasi : (-)


Riw Alergi : (-)

Riw Gemelly : (+) dari suami palpasi ganda

Q/ Ku : Baik, Kes : CM , KE : stabil


TD : 110/70 mmHg, N : 88 x/mnt, S : 36,4°C, RR : 20 x/mnt
mata : konjungtiva : anemis (-)

Inspeksi : Tidak ada luka operasi, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, tidak ada massa

TFU : 33 cm

Leopold I : teraba kurang bulat, lunak, tidak melenting

Leopold II :kanan : teraba panjang, datar seperti papan

kiri : teraba panjang, datar seperti papan

Leopold III : teraba bulat, keras, melenting

Leopold IV : tidak dilakukan

DJJ : kanan 135x/m kiri 136x/m

TBJ :

Pemeriksaan penunjang :

Lab : Hb 11,2 g/dL

A/ G3P1A1 hamil 34mgg >1hari d/ kehamilan gemelly

Janin gemelly hidup presentasi kepala

P/

1. Memberitahu ibu dan suami hasil pemeriksaan


2. Memberi ibu penkes tentang makan beragam makanan secara proposional dengan pola
gizi seimbang
3. Memberi ibu penkes tentang pola istirahat
4. Memberi ibu penkes tentang personal hygine
5. Memberi ibu penkes berhubungan selama hamil yang aman
6. Memberi ibu penkes tentang aktivitas fisik yang boleh di lakukan
7. Menganjurkan ibu untuk mengikuti senam hamil
8. Memberitahu ibu tanda bahaya pada kehamilan
9. Memberitahu ibu tanda awal persalinan
10. Meminta ibu untuk periksa lab Hb dan USG
11. Memberitahu ibu tentang persiapan persalinan
12. Menjelaskan ibu tentang KB pasca salin
13. Menjelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan pada trimester III
14. Memberi ibu therapy sederhana yaitu tablet fe
15. Memberitahu ibu tanggal kunjungan ulang tanggal 31 maret 2020 atau jika ada keluhan
BAB II

PEMBAHASAN

1. Hemodilusi
Pada kehamilan rentan terjadi anemia karena ibu hamil mengalami hemodilusi
(pengenceran) dengan peningkatan volume 30% sampai 40% dan puncaknya terjadi pada
kehamilan 32 sampai 34 minggu. Sehingga ibu memerlukan tablet penambah darah dan
cek laboratorium .
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Maret2012-September2012, Vol. 6, No.2 PENYEBAB
KEJADIANANEMIA IBUHAMIL DIPUSKESMAS SEBERANG
PADANGKOTAPADANG
2. Diagnosis Anemia pada kehamilan
Pregnant women 110 or higher (normal), 100-109 (ringan) 70-99 (sedang) lower than
70(berat)
Ibu hamil dikatakan anemia jika Hb ibu tersebut <11gr/dl, dalam hasil test terakhir ibu ini
Hb ibu tersebut adalah normal. Tetapi karena keluhan ibu yang pusing dan cepat lelah ibu
dianjurkan untuk periksa laboratorium karena untuk persiapan persalinan juga.
Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and assessment of severity
VMNIS | Vitamin and Mineral Nutrition Information System
WHO/NMH/NHD/MNM/11.1
3. Nutrisi anemia pada ibu hamil
Jalan pintas untuk penentuan anemia menggunakan Hb sebagai indikator telah
disarankan oleh WHO dan anemia gizi ditetapkan sebagai masalah kesehatan masyarakat
Indonesia secara universal. Penyebab anemia tersering adalahdefisiensi zat-zat nutrisi.
Seringkali defisiensinya bersifat multipel dengan manifestasi yang disertai infeksi, gizi
buruk atau kelainan herediter. Namun penyebab mendasar anemia nutrisional meliputi
asupan yang tidak cukup, absorbsi yang tidak adekuat, bertambahnya zat gizi yang hilang
dan kebutuhan yang berlebihan. Sekitar 95% anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi gizi (Proverawati, 2011).
Ibu hamil memerlukan banyak nutrisi terlebih ibu ini adalah kehamilan kembar
sehingga harus lebih mendapatkan nutrisi eksta. Seperti Pola makan sehat pada ibu hamil
adalah makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil harus memiliki jumlah kalori dan zat-
zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, serat dan air (Manuaba, 2012).
4. Pemberian tablet FE pada kehamilan
Ibu hamil seharusnya mengkonsumsi tablet Fe secara lengkap (90 tablet selama
kehamilan) dan dengan cara yang benar. Tablet Fe seharusnya diminum bersamaan
dengan vitamin C agar penyerapannya lebih maksimal, diminum setelah makanmalam,
menjelangtidur dandenganair putih saja.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Maret2012-September2012, Vol. 6, No.2 PENYEBAB
KEJADIANANEMIA IBUHAMIL DIPUSKESMAS SEBERANG
PADANGKOTAPADANG
5. Diagnosis penunjang kehamilan gemelly (USG)
Menurut Mochtar (2012:263) dapat dilakukan pemeriksaan Ultrasonografi dengan
tampak 2 janin, 2 jantung yang berdenyut telah dapat ditentukan pada triwulan I.

6. Perhitungan TBJ pada kehamilan gemelly


Terdapat dua metode dalam menghitung taksiran berat badan janin, yaitu metode
klinik dan metode USG. Masing-masing dari kedua metode memiliki kelebihan dan
kekurangan. Banyak penelitian yang telah dilakukan dalam menghitung keakuratan dari
masing-masing metode.
1. Metode Klinik Metode klinik merupakan metode lama yang diharapkan dapat
memprediksi berat badan janin. Sebelum adanya metode USG, pemeriksaan manual
terhadap perut ibu merupakan satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk
menentukan taksiran berat badan janin. USG tidak selalu tersedia di tempat pelayanan
dasar, belajar mengenai taksiran berat badan janin menggunakan metode klinik
dianggap perlu. Karena prediksi berat badan lahir seperti ini akan membantu bidan
dalam membuat asuhan yang tepat untuk ibu hamil di lingkungannya (Ugwu, 2014).
2. Metode klinik antara lain: penaksiran berat badan janin dengan sentuhan (maneuver
Leopold); faktor risiko klinik; maternal self estimation ; dan persamaan perhitungan
taksiran berat badan janin. a. Penaksiran berat badan janin dengan perabaan (manuver
Leopold) Taksiran berat badan janin dengan metode sentuhan merupakan teknik
tertua dalam menentukan berat badan janin. Satu penelitian baru-baru ini
menunjukkan bahwa sensitivitas palpasi klinik untuk mengidentifikasi berat badan
janin dibawah 2500 gram hanya 17%, dihubungkan dengan nilai prediksi positif 37%.
Pada batas tertinggi dari berat badan janin, dua penelitian menunjukkan nilai prediksi
positif palpasi klinik untuk memprediksi berat badan janin lebih besar dari 4000 gram
sebesar 60-63%, dengan tingkat sensitivitas 35-54%.

Untuk itu, keakuratan kedua penelitian sebelumnya tidak bergantung pada latihan dari
petugas, meskipun ada beberapa penelitian lainnya yang menyebutkan bahwa
kemampuan dokter residen (obgin) lebih baik daripada mahasiswa kesehatan dalam
memprediksi berat badan janin. Untuk janin yang lebih dari 4000 gram rata-rata eror
berat lahirnya berkisar 300-400 gram. Menurut Nahum (2013), beberapa penelitian
menunjukkan bahwa keakuratan dari palpasi klinik buruk untuk berat badan janin 450
gram (+ 25%). Taksiran berat badan janin dengan menggunakan palpasi klinik
memperlihatkan kekakuratannya dalam 85% kasus, yaitu kekeakuratannya dalam +500
gram, metode ini lebih akurat pada kehamilan aterm dibandingkan pada kehamilan
preterm dan janin makrosomia (Ashrafganjooei, 2010).PERBANDINGAN TAKSIRAN
BERAT BADAN JANIN MENGGUNAKAN METODE KLINIK DAN
ULTRASONOGRAFI PADA KEHAMILAN ATERM (REVIEW LITERATUR)

7. Asuhan Kehamilan trimester III


Pemeriksaan kehamilan sesuai standar kesehatan yang dikeluarkan Depkes RI yaitu
minimal 4 kali selama kehamilan dengan rincian 1 kali pada trimester pertama, 1 kali
pada trimester kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga (Kemenkes, 2009). ibu hamil
Trimester III yang periksa di BPM diberikan konseling kehamilan seperti senam hamil,
makanan bergizi, perawatan payudara selama kehamilan serta dilakukan pemeriksaan
kehamilan.
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 7, No.3,
November 2012 148 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
ANTENATAL CARE TERHADAP PERILAKU KUNJUNGAN KEHAMILAN
Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol 3 No 2 September 2017 ISSN : 2477-4383
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPM SRI
WAHYUNI DESA BEDAHLAWAK KECAMATAN TEMBELANG KABUPATEN
JOMBANG

Refrensi :

1. Kemenkes RI. 2016. Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta hal 4-10
2. Buku Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2014
3. Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journal Vol 1, No 1 ISSN - jurnal info
kesehatan
jurnal.poltekeskupang.ac.id
4. Buku Kehamilan berbasis bukti
5. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Maret2012-September2012, Vol. 6, No.2 PENYEBAB
KEJADIANANEMIA IBUHAMIL DIPUSKESMAS SEBERANG
PADANGKOTAPADANG
6. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 7,
No.3, November 2012 148 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL
TENTANG ANTENATAL CARE TERHADAP PERILAKU KUNJUNGAN
KEHAMILAN
7. Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol 3 No 2 September 2017 ISSN : 2477-4383
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPM SRI
WAHYUNI DESA BEDAHLAWAK KECAMATAN TEMBELANG
KABUPATEN JOMBANG
8. PERBANDINGAN TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN MENGGUNAKAN METODE KLINIK DAN
ULTRASONOGRAFI PADA KEHAMILAN ATERM (REVIEW LITERATUR)

Anda mungkin juga menyukai