A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki hamparan hutan mangrove terluas di dunia
diikuti Negara Nigeria dan meksiko, luas hutan mangrove di Indonesia sekitar 4.251.011 Ha
yang tersebar dibeberapa pulau seperti Jawa dan Bali, Sumatra, Nusa Tenggara, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku dan Papua, sejumlah area mangrove di Indonesia dilaporkan mengalami
kerusakan baik sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari berbagai aktivitas manusia.
Kerusakan terbesar selain dipulau jawa dan bali juga terjadi di Kalimantan dan Sulawesi.
Pulau Lombok termasuk dalam gugusan kepulaun sunda Kecil. Luas pulau ini sekitar 4.739 km 2
(Bapeda provensi Nusa Tenggara Barat, 2015). Luas hutan mangrove di pulau Lombok sekitar
3.305 ha, hanya 1.643 ha (49,7%) yang masih dalam kondisi baik, separuh sisanya 1.662 ha
(50,3%) dalam keadaan rusak (BPDAS Dodokan Moyosari, 2007). Ekosistem mangrove yang
rusak akan menurunkan fungsi ekologis kawasan ini dan berdampak pada kelangsungan hidup
flora dan fauna yang tinggal didalamnya.
Hutan mangrove memiliki peran yang penting dalam ekosistem pesisir. Kerapatan akar
mangrove dapat mencegah sampah yang masuk terbawa ombak. Akar mangrove yang kokoh
dapat melindungi darat dari hampasan ombak, erosi bahkan tsunami (Latiff & Faridah-Hanum,
2014). Hutan mangrove juga berperan daerah pemujah, tempat suhan, tempat mencari makan
bagi beberapa spesies ikan, molusca,dan krustasea komersial. Kayu mangrove banyak digunakan
sebagai kayu bakar dan bahan kontruksi bangunan (Negelkerken et a., 2008)
Kawasan hutan mangrove dipulau Lombok tersebar dipulau Lombok barat, tengah, dan
timur. Kawasan yang terluas dan masih dalam kondisi baik ada dilombok timur yaitu sekitar
1.523 ha (BPDAS Dodokan Moyosari, 2007). Beberapa studi tentang keanekaragaman mangrove
dipulau Lombok antara lain mangrove dari gili sulat (Hayashi & chaniago, 1995), 6 spesies dari
teluk Bangkok-Bangkok, Lombok Barat (arsana, 2007), 17 spesies dari Gili Sulat dan Gili
Lawang (Pamuji, 2007), dan 8 spesies dari Teluk Sepi, Lombok Barat (Zamroni & Rohyani,
2008).
B. Tujuan Kegiatan
kegiatan yang akan dilakukan memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Terciptanya konservasi Hutan Bakau yang memadai.
2. Membantu melestarikan mangrove bersama kelompok masyarakat pengelola mangrove
pantai cemara, "Mangrove Lestari".
3. Menyadarkan seluruh lapisan masyarakat terutama anak muda bahwa mangrove sangat
penting untuk kehidupan bio tanaman laut.
4. Memberikan pengetahuan kepada anak-anak sekolah tentang cara penanaman mangrove.
5. Dapat meningkatkan keakraban dan pengetahuan antar volunteer dengan adanya belajar
bareng mangrove khususnya, dan menjalin silaturahmi dengan masyarakat setempat
6. Menciptakan lingkungan yang asri, indah, hijau dan nyaman.
C. Dasar Kegiatan
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang rutin akan dilakukan oleh Earth Hour
Mataram dalam setahun dengan target 2000 bibit mangrove yang akan ditanam di Pantai
Cemara, Lembar, Lombok Barat. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melestarikan mangrove di
Pantai Cemara.
D. Peserta kegiatan
Belajar Mangrove : Volunteer Earth Hour Mataram
Mangrove Goes to School : pelajar SD/ SMP/ SMA se-derajat se-Kota Mataram
Mangrove Planting : Adopter, Volunteer dan masyarakat pada umumnya.
E. Waktu dan tempat kegiatan
Hari : (Situasional)
Waktu : Tahun 2018-2019
Belajar Mangrove dimulai dari akhir Juli 2018.
Mangrove Goes to School dimulai dari Agustus 2018.
Mangrove Planting (situasional) mengikuti Mangrove Goes to School.
Tempat : Ecowisata Mangrove Pantai Cemara, Lembar Selatan, Lombok Barat.
F. Anggaran Dana
No
Nama Barang Jumlah Harga Satuan Jumlah
.
Bibit Mangrove
1. 2000 bibit Rp 15.000,00 Rp 30.000.000,00
berumur 3-4 bulan
2. Polybag 20 bks/ 1 bks isi 100 Rp 26.000,00 Rp 520.000,00
Total 57.504.000
G. PIC
Nama : Nurlaily Agustiarini
Telp. : 081907021504
E-mail : nurlaily.agustiarini@gmail.com
H. Penutup
Demikian proposal ini kami ajukan sebagai bahan pertimbangan dan menjadi acuan bagi
semua pihak untuk ikut serta memberi kontribusi demi kelancaran dan kesuksesan acara ini.
Akhirnya kami berharap semoga acara ini dapat berjalan dengan baik dan diberi kemudahan
serta mendapat berkah dari Allah SWT. Aamiin...
Mataram, 24 Juli
2018
Kordinator Kota,
( Nurlaily Agustiarini )