TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Seperti yang kita ketahui bahwa Kualitas atau mutu dari suatu beton
sangat bergantung kepada komponen penyusun atau bahan dasar beton, bahan
tambahan, cara pembuatan dan alat yang digunakan. Semakin baik bahan yang
dengan baik, dan alat-alat yang digunakan baik maka akan menghasilkan kualitas
beton yang baik pula. Bahan-bahan pokok dari beton adalah semen, agregat yang
terdiri dari agregat halus dan agregat kasar dan air serta bahan tambahan yang
Menurut Yufiter Silas Kandi, dkk. (2012) Benda uji yang digunakan
penelitian diperoleh bahwa persentase yang dapat digunakan untuk pasir laut
adalah 100% dan untuk kapur alam adalah 25%. Hasil uji kualitas diperoleh
bahwa beton yang menggunakan kapur alam memiliki kuat tekan dan kuat tarik
belah yang lebih kecil dari beton normal dan tidak mencapai kuat tekan rencana.
Sedangkan beton yang menggunakan pasir laut menghasilkan kuat tekan dan kuat
Analisis Kuat Tekan…, Deska Hari Laksono, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
Menurut Ifan Gusrianto, dkk. (2016) Hasil Penelitian menunjukan bahwa
adanya pengaruh batu kapur padat sebagai penambah agregat halus terhadap
kekuatan tekan beton normal ( fc’25 MPa).Penmbahan batu kapur padat sebagai
agregat halus dapat mengurangi nilai kuat tekan beton, pesentase nilai kuat tekan
beton dengan batu kapur padat 5%, 10%, 15% pada umur 7 hari berturut-turut
sebesar 202,16 kg/cm2, 143,25 kg/cm, dan 118,06 kg/cm2 terhadap kuat tekan
beton normal 87,53 kg/cm2, sedangkan pada umur 28 hari berturut-turut sebesar
241,36 kg/cm2, 2197,03 kg/cm, dan 219,30 kg/cm2 terhadap kuat tekan beton
karena penggunaan pasir laut dalam campuran beton menghasilkan kuat tekan
beton dibawah kuat tekan rata-rata. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lanjutan
beton. Tujuan penelitian adalah mengetahui kuat tekan beton yurg dihasilkan.Pasir
laut yang digunakan berasal dari teluk sepang kota Bengkulu. Metode campuran
dengan molen. Faktor pengendali terhadap kondisi penelitian adalah : FAS 0,5 ,
mutu beton 20 Mpa dan umur beton 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan kuat
tekan beton rata-rata dengan penambahan kapur 5% (25.9061 MPa) memiliki kuat
(20.5399 Mpa)
Analisis Kuat Tekan…, Deska Hari Laksono, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
Menurut V.Senthilkumar2, dkk. (2014) Beton yang dibuat menggunakan
bervariasi isi dari lateritik dan kapur batu pengisi sebagai baik agregat .Jumlah
laterit sangat beraneka ragam 0 % untuk dari 100 % terhadap batu kapur pengisi
pada interval % 25 .Sampel beton ( eg.cubes dan silinder ) yang dibuat dalam tiga
kelas yang berbeda , yaitu: m15 , m20 dan m25 .Ditemukan bahwa 0.55 air /
semen rasio diproduksi kompresi kekuatan lebih tinggi , kekuatan tarik dan lebih
baik untuk m20 campuran workability , proporsi .Khusus kompresi dan kekuatan
tarik berkisar dari -35.2 n 21.06 / mm2 dan 10.06 -15.5 n / mm2 untuk campuran
untuk bangunan dan struktur terkait , di mana laterit konten tak lebih dari 50 %
B. Landasan Teori
1. Beton
adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik lain, agregat halus,
agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk massa
reaksi kimia antara semen dan air yang berlangsung selama jangka waktu
panjang atau dengan kata lain campuran beton akan bertambah keras sejalan
dengan umurnya. Beton normal adalah beton yang mempunyai berat satuan 2200
Analisis Kuat Tekan…, Deska Hari Laksono, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
Kg/m3 sampai 2500 Kg/m3 dan dibuat menggunakan agregat alam yang
dipecah maupun tidak dipecah. Kualitas atau mutu dari suatu beton sangat
tambahan, cara pembuatan dan alat yang digunakan. Semakin baik bahan yang
dengan baik, dan alat-alat yang digunakan baik maka akan menghasilkan kualitas
beton yang baik pula. Bahan-bahan pokok dari beton adalah semen, agregat yang
terdiri dari agregat halus dan agregat kasar dan air serta bahan tambahan yang
a. Keadaan semen,
e. Prosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton,
mutu pelaksanaan.
Analisis Kuat Tekan…, Deska Hari Laksono, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
2) Termasuk bahan awet, tahan aus, tahan kebakaran, tahan terhadap
perawatannya murah,
tulangan (yang kuat tariknya tinggi) maka mampu memikul beban yang
berat,
3) Berat,
Agregat terbagi atas agregat kasar dan agregat halus. Agregat halus umumnya
terdiri dari pasir atau partikel-partikel yang lewat saringan 4 atau 5mm.Sedangkan
agregat kasar tidak dapat melewati saringan tersebut atau diameter butir lebih dari
Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil
desintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasil oleh
Analisis Kuat Tekan…, Deska Hari Laksono, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
alat-alat pemecah batu. Adapun syarat-syarat dari agregat halus yang digunakan
b) Butir-butir halus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh
pengaruh cuaca. Sifat kekal agregat halus dapat di uji dengan larutan jenuh
garam. Jika dipakai natrium sulfat maksimum bagian yang hancur adalah
berat kering), jika kadar lumpur melampaui 5% maka pasir harus di cuci.
2) agregat kasar
Agregat kasar dapat berupa kerikil hasil desintergrasi alami dari batuan-
batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan besar
butir lebih dari 5 mm. Kerikil, dalam penggunaannya harus memenuhi syarat-
a) Butir-butir keras yang tidak berpori serta bersifat kekal yang artinya tidak
b) Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%, apabila melebihi maka
c) Tidak boleh mengandung zat yang dapat merusak batuan seperti zat –zat
yang reaktif terhadap alkali. 4) Agregat kasar yang berbutir pipih hanya
keseluruhan.
3) Semen Portland
10
Analisis Kuat Tekan…, Deska Hari Laksono, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
Menurut (SNI- 15-2049-2004). Semen portland adalah semen hidrolis
yang dihasilkan dengan cara menggiling terak semen portland terutama yang
terdiri atas kalsium silikat yang bersifat hidrolis dan digiling bersama-sama
dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium
lain.
4) Air
Menurut Mulyono, 2004. Air diperlukan pada pembuatan beton untuk untuk
dalam pekerjaan beton. Air yang dapat diminum umumnya dapat digunakan
11
Analisis Kuat Tekan…, Deska Hari Laksono, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
yang tercemar garam, minyak, gula, atau bahan kimia lainnya., bila dipakai dalam
campuran beton akan menurunkan kualitas beton, bahkan dapat mengubah sifat-
5. Batu Gunung
Batu gunung / batu belah berasal dari batu bulat yang berukuran besar
kemudian dipecah menjadi bongkahan – bongkahan lebih kecil. Batu belah ini
perbukitan dan gunung aktif. Batu belah merupakan batu yang sangat baik untuk
pondasi menerus.
6. Kapur Alam
Kapur alam merupakan bahan bangunan yang di peroleh dari galian alam.
Kapur alam ini berwarna putih atau putih kekuningan dan memiliki butiran yang
mirip dengan pasir. Kapur alam ini sudah digunakan sejak lama oleh
masyarakat sebagai bahan bangunan. Penggunaan kapur alam ini adalah sebagai
bahan substitusi pada agregat halus beton karena karakteristik butirannya mirip
dengan pasir pada umumnya. Pada dasarnya kapur terbentuk dari bahan dasar batu
kapur. Batu kapur mengandung kalsium karbonat (CaCO3). Susunan kimia dan
sifat bahan yang mengandung kapur ini berbeda dari satu tempat ke tempat yang
lain, bahkan dalam suatu tempat yang samapun belum tentu memiliki sifat yang
12
Analisis Kuat Tekan…, Deska Hari Laksono, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
7. Kuat Tekan Beton
beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton hancur bila
dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh mesin tekan. Kuat
dengan sifat-sifat lain. Nilai kuat tekan beton seringkali menjadi parameter
struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan. Kuat
tekan beton diwakili oleh tegangan maksimum fc’ dengan satuan kg/cm² atau
MPa. Nilai kuat tekan beton umumnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
kuat tariknya, oleh karena itu untuk meninjau mutu beton biasanya secara kasar
hanya ditinjau kuat tekannya saja. Kuat tekan silinder beton dapat dihitung dengan
Fc’= P/A
dengan:
13
Analisis Kuat Tekan…, Deska Hari Laksono, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
a. Proporsi bahan-bahan campuran beton.
b. Metode perancangan.
c. Perawatan dan,
9. Mix Design
Berdasarkan SNI-03-2384-1993 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran
dibawah ini :
b. Menetapkan Deviasi
14
Analisis Kuat Tekan…, Deska Hari Laksono, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
Tabel 2.2 Asumsi Standar Deviasi
Deviasi
Tingkat Pengendalian Mutu Pekerjaan Standar
(Mpa)
Memuaskan 2,8
Sangat Baik 3,5
Baik 4,2
Cukup 5,6
Jelek 7
Tanpa Kendali 8,4
Sumber: SNI T-15-1990-03
M = k x SD
Keterangan :
uji yang lebih rendah dari f’c. Dalam hal ini diambil 5%
F’cr = f”+ M
15
Analisis Kuat Tekan…, Deska Hari Laksono, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
merupakan jenis semen biasa, sedangkan jenis III merupakan
Dengan :
Jika umur beton yang dikehendaki saat di uji belum mencapai 28 hari maka
Umur Perbandingan
3 0,46
7 0,7
14 0,88
21 0,96
28 1
Sumber : SNI-03-2834-1993
16
Analisis Kuat Tekan…, Deska Hari Laksono, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
11. Faktor Air Semen
Menurut Mulyono, 2004, Faktor air semen (fas) adalah perbandingan berat
air dan berat semen yang digunakan dalam adukan beton. Faktor air semen yang
tinggi dapat menyebabkan beton yang dihasilkan mempunyai kuat tekan yang
rendah dan semakin rendah faktor air semen kuat tekan beton semakin tinggi.
Namun demikian, nilai faktor air semen yang semakin rendah tidak selalu berarti
bahwa kekuatan beton semakin tinggi. Nilai faktor air semen yang rendah akan
pemadatan yang akhirnya akan menyebabkan mutu beton menurun. Oleh sebab itu
ada suatu nilai faktor air semen optimum yang menghasilkan kuat desak
maksimum. Umumnya nilai faktor air semen minimum untuk beton normal
Gambar 2.1 Hubungan Antara Kuat Tekan Dan Air Semen (benda uji
berbentuk silinder diameter 150mm, tinggi 300mm)
Sumber: SNI 03-2834-2000 ( Tata Cara Pembuatan Beton Normal)
17
Analisis Kuat Tekan…, Deska Hari Laksono, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
12. Perawatan Beton
Menurut SK- SNI 03-3976-1995, disebutkan bahwa Perawatan beton di
f) Benda uji silinder yang dirawat di lapangan harus dicetak pada saat
yang bersamaan dan diambil dari contoh yang sama dengan benda uji
18
Analisis Kuat Tekan…, Deska Hari Laksono, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018
13. Slump
Nilai slump digunakan untuk pengukuran terhadap tingkat kelecakan
adukan beton segar, yang berpengaruh pada tingkat kemudahan pengerjaan beton
(workability). Semakin besar nilai slump maka beton semakin encer dan semakin
mudah dikerjakan. Sebaliknya semakin kecil nilai slump, maka beton akan
semakin kental dan semakin sulit dikerjakan. Penetapan nilai slump untuk
19
Analisis Kuat Tekan…, Deska Hari Laksono, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018