Rak Oblik 2016-2019 PDF
Rak Oblik 2016-2019 PDF
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Direktorat Tata Kelola Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan ini dapat diselesaikan dengan baik.
RAK ini mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
tahun 2015 - 2019, Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun
2015-2019, Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) Tahun Anggaran 2016, serta
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. RAK ini dibuat sebagai bentuk upaya dalam
menjabarkan rencana pengembangan program dan kegiatan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan.
RAK ini berguna sebagai panduan dan acuan dalam manajemen Direktorat Tata Kelola
Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, mulai dari perencanaan program dan kegiatan,
pelaksanaan dan pengendalian, pengorganisasian, pembiayaan, serta monitoring dan evaluasi
pencapaian program dan kegiatan. RAK merupakan salah satu komponen dalam penilaian
akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah. Selain itu, RAK juga dapat digunakan sebagai sumber
informasi mengenai kontribusi dan dukungan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan pada program-program Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan visi dan misi
Presiden Republik Indonesia, yaitu “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian berlandaskan gotong royong”.
Kami menyadari RAK Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan ini
belum sempurna. Untuk itu masukan berupa saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan demi sempurnanya penyusunan RAK ini di masa yang akan datang.
B. Tujuan …...…………………………………………………………….…….……….. 8
A. Pencapaian Rencana Aksi Kegiatan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan
Tabel 1 Data Pemenang Tenaga Kefarmasian Pengelola Obat Berprestasi Tahun 2011-
2014 ………………………………………………………………………………….…… 14
Tabel 2 Sasaran dan Target Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Tata Kelola Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan ……………………………………………………. 20
Tabel 3 Definisi Operasional dan Cara Perhitungan Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat
Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan ……………………………….. 20
Tabel 4 Daftar Item Obat dan Vaksin Indikator Persentase Ketersediaan Obat dan
Vaksin di Puskesmas ............................................................................................ 21
Gambar 1 Struktur Organisasi Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan .......................................................................................................... 12
Lampiran 4 Matriks Rencana Kegiatan dan Kerangka Pendanaan Direktorat Tata kelola
Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Tahun 2016-2019 ……………………. 30
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar
rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau seperti
yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28. Pasal tersebut menyatakan
bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat dan memperoleh pelayanan kesehatan. Hal tersebut
diperkuat oleh Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan
Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN), serta berbagai
peraturan perundang-undangan yang lain, baik sebagai kerangka regulasi maupun sebagai
landasan dalam perencanaan program dan kegiatan. Pembangunan di bidang kesehatan
selaras dengan misi Presiden Republik Indonesia yang keempat, yaitu “Mewujudkan kualitas
hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera”, karena hanya manusia yang
sehatlah yang mampu untuk mandiri dan berdaulat.
Subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan yang tercantum di dalam SKN
menjelaskan bahwa pemerintah menjamin keamanan, khasiat, manfaat, dan mutu sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan makanan melalui pembinaan, pengawasan, dan pengendalian
secara profesional, bertanggung jawab, independen, transparan, dan berbasis bukti ilmiah.
Subsistem tersebut merupakan tatanan yang menghimpun berbagai upaya yang menjamin
ketersediaan, pemerataan, serta mutu obat dan perbekalan kesehatan secara terpadu dan
saling mendukung dalam rangka tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Dalam pelayanan kesehatan, obat dapat menyelamatkan kehidupan dan meningkatkan
kualitas kesehatan. Akses terhadap obat, terutama obat esensial merupakan salah satu hak
asasi manusia, sehingga penyediaan obat esensial merupakan kewajiban bagi pemerintahan di
semua level, baik Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana
Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 merupakan acuan dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan dalam kurun waktu 2015-2019 bagi
seluruh stakeholders jajaran kesehatan baik di Pusat maupun Daerah, termasuk dukungan
lintas sektor dan dunia usaha. Di dalam Renstra Kementerian Kesehatan terdapat 12 sasaran
strategis yang akan dicapai dalam periode 2015-2019. Sasaran yang terkait dengan Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah sasaran keempat, yaitu meningkatnya akses,
B. TUJUAN
RAK ini disusun dengan tujuan agar tersedianya dokumen perencanaan yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan di Direktorat Tata Kelola Obat Publik
dan Perbekalan Kesehatan dalam kurun waktu 2016-2019, sehingga tercapai kinerja yang lebih
baik sesuai dengan indikator kinerja yang sudah ditetapkan dengan target capaian yang diukur
setiap tahun hingga akhir periode Renstra Kementerian Kesehatan.
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN
RAK Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Tahun 2016–2019
disajikan dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, tujuan, serta sistematika penyajian.
BAB II. Perkembangan Program dan Kegiatan, menguraikan kondisi umum, potensi dan
permasalahan serta keadaan yang ingin dicapai.
BAB III. Kebijakan dan Strategi, membahas kebijakan yang dipakai untuk melaksanakan
kegiatan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan selama lima tahun
dan strategi yang digunakan dalam pencapaian indikator kinerja kegiatan.
3. Kondisi umum, potensi dan permasalahan yang terjadi di Direktorat Tata Kelola Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan pada akhir Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
a. Penerapan e-Katalog Obat
Sesuai Peraturan Presiden RI Nomor 70 tahun 2012 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, sejak tahun 2013 penetapan harga obat untuk pengadaan
pemerintah dilaksanakan melalui lelang harga satuan (e-katalog), dengan harapan agar
pengadaan obat lebih transparan, efektif, efisien dan akuntabel dalam rangka menjamin
tersedianya obat yang aman, bermutu dan berkhasiat. Obat-obat yang masuk ke dalam e-
katalog adalah obat-obat yang terdapat di dalam Formularium Nasional (Fornas).
Dengan telah terbangunnya sistem e-katalog obat, maka Kementerian / Lembaga /
Dinas / Instansi (K/L/D/I) dapat langsung memanfaatkan sistem e-katalog obat dalam
pengadaan obat dengan prosedur e-purchasing. Pengadaan obat berdasarkan e-katalog
telah dilaksanakan sejak tahun 2013 untuk 196 item obat dalam 327 sediaan generik, dan
melibatkan kurang lebih 29 industri farmasi.
SUBBAGIAN
TATA USAHA
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Tabel 1. Data Pemenang Tenaga Kefarmasian Pengelola Obat Berprestasi Tahun 2011-2014
d. Perkembangan e-Logistik
Informasi ketersediaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) merupakan
aspek yang penting dalam pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan baik di tingkat
Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota. Informasi yang tersedia hendaknya merupakan
informasi yang akurat, tepat dan cepat sehingga dapat digunakan untuk semua pihak yang
membutuhkan. Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan telah mengembangkan aplikasi ketersediaan obat di tingkat Pusat,
Provinsi, dan Kabupaten/Kota yang dinamakan Sistem e-Logistik yang digunakan dalam
manajemen pengelolaan dan pemantauan ketersediaan obat di Instalasi Farmasi.
Kebijakan, strategi serta upaya yang akan dilakukan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan untuk mencapai target indikator kinerja kegiatan antara lain :
1. Melakukan advokasi kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk meningkatkan
alokasi anggaran obat, vaksin dan perbekalan kesehatan sesuai dengan kebutuhan daerah.
2. Melakukan sosialisasi dan advokasi terhadap penyelenggara pelayanan kesehatan dan
penyedia obat (produsen dan distributor) mengenai kebijakan penyediaan obat dengan
menggunakan e-katalog obat, sehingga proses pengadaan dapat berjalan dengan lancar.
3. Pengendalian harga obat, regulasi terkait jaminan ketersediaan dan keterjangkauan obat,
pengadaan buffer stok serta obat dan vaksin program, penerapan kebijakan pengelolaan obat
satu pintu, peningkatan kapasitas SDM Farmasi di Pusat dan Daerah, penerapan wilayah bebas
korupsi, pengalokasian anggaran distribusi dan dekonsentrasi, pembekalan manajemen
pengelolaan obat dan vaksin, penyusunan pedoman pengelolaan obat khusus untuk DTPK,
pemberian bantuan pembangunan dan renovasi IFK dari DAK untuk meningkatkan mutu
penyimpanan obat, serta peningkatan koordinasi lintas program dan lintas sektor.
4. Melakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kefarmasian dan melakukan Training Of Trainer (TOT) tentang manajemen
pengelolaan obat kepada tenaga pengelola obat di Provinsi.
A. Pencapaian Rencana Aksi Kegiatan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Tahun 2010 – 2014.
Pada periode tahun 2010-2014, Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan telah meraih kemajuan dalam manajemen logistik obat dan perbekalan kesehatan.
Ketersediaan obat dan vaksin telah mencapai 100,51% di tahun 2014 dari semula 82% di tahun
2010. Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota yang memenuhi standar juga telah meningkat menjadi
87,53% di tahun 2014 dari semula 32,8% di tahun 2010. Persentase penggunaan obat generik
di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah mencapai 85,90% di tahun 2014 dari semula
81,59% di tahun 2011. Hal ini menjadi pendukung bagi pelayanan kesehatan, untuk menjamin
tersedianya obat, vaksin, dan perbekalan kesehatan dalam jumlah dan jenis sesuai kebutuhan.
Tantangan yang harus diantisipasi dalam periode tahun 2016-2019 adalah disparitas
ketersediaan obat antar wilayah, Provinsi, dan Kabupaten/Kota. Salah satu penyebab terjadinya
hal ini adalah belum optimalnya pemanfaatan sistem informasi terkait manajemen logistik, misal.
e-logistik, pemantauan e-purchasing, sampai dengan pengendalian harga obat. Ketersediaan
obat dan vaksin akan dipantau sampai ke tingkat Puskesmas. Selain itu, kualitas manajemen
logistik obat dan perbekalan kesehatan juga menjadi perhatian, mengingat semakin banyak
pihak yang menyadari arti penting pengelolaan obat satu pintu (one gate policy). Dengan
demikian, menjadi hal yang prioritas untuk meningkatkan manajemen logistik obat dan
perbekalan kesehatan, terutama di sektor publik.
Tabel 2. Sasaran dan Target Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Tata Kelola
Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
NO IKK URAIAN
Perhitungan :
Menghitung persentase ketersediaan obat/ vaksin Puskesmas dengan menggunakan
rumus berikut:
Tabel 4. Daftar Item Obat dan Vaksin Indikator Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di
Puskesmas
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan periode 2016-2019 adalah panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat
Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan. Dokumen perencanaan ini mengacu pada
rencana strategis dan sasaran yang telah ditetapkan pada tingkat Kementerian Kesehatan.
***
Persentase Ketersediaan
Obat/Vaksin di Puskesmas = (241/(14*20))*100%
= 86.07%
KABUPATEN/KOTA : ………………………………………….
b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3 3
2) Tidak Cukup 2
c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1 1
4) Area Karantina 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1
4.4. Pengaman
a. Alarm 1 1
b. Teralis 1 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1 1
4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
b. Cold Chain 1
c. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1
d. Lemari Es 1 1
e. Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
f. Pallet 1 1
g. Air Conditioning 1 1
h. Generator Set (Genset) 1 1
i. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
j. Termometer ruangan 1 1
k. Exhause Fan 1 1
26
=4,5+7,5+5,63
Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) +7,5+22,29=47
,42
Rencana Aksi Kegiatan Dit. Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes 2015-2019 27
Pengelolaan (B)
1 Perencanaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP Perencanaan Obat 2 2 Skor = jumlah subskor x 5
=(4X5)/4= 5
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 4
1
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1 1
4
2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP Penerimaan Obat 2 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1 Skor = jumlah subskor x 5
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima =(6X5)/6= 5
6
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada 1
dokumen pengiriman 1
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1
kadaluwarsanya 1
6
3 Penyimpanan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP Penyimpanan Obat 2 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1
serangga. 1
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1
memadai. 1
Skor = jumlah subskor x 5
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 =(8X5)/10 = 4
10
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan
(program dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1
8
4 Distribusi (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP Distribusi Obat 2 2
b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1 Skor = jumlah subskor x 5
=(6X5)/6= 5
6
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan
1
d. perbekalan kesehatan 1
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus,
1
e. plastik obat dsb 1
6
5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 5)
7 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP Pemusnahan 2 Skor = jumlah subskor x 5
b. Tersedia SK Tim Pemusnahan Obat 1 0
5
c. Terlaksananya pemusnahan obat rusak/kadaluarsa 1
d. Tersedia Berita Acara Pemusnahan Obat. 1
0
=47,42 + 32,75
Maka Persentase Indikator = Total Skor Sumber Daya (A) + Total Skor Pengelolaan (B)
= 80,17
Rencana Aksi Kegiatan Dit. Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes 2015-2019 28
LAMPIRAN 3
FORMULIR REKAPITULASI INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN/KOTA YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN
VAKSIN SESUAI STANDAR UNTUK PROVINSI
PROVINSI : .......................................................
KETERANGAN
S K O R (TULIS DENGAN
ANGKA 1 )
Sumber Daya (A) Pengelolaan (B)
Biaya Operasional
NO. NAMA KABUPATEN/KOTA SUBTOTAL SUBTOTAL SKOR (A
Penyimpanan
Perencanaan
Pemusnahan
Penerimaan
Distribusi
SKOR SKOR + B)
SUMBER PENGELOLA
Penanggung Jawab IF DAYA (A) AN (B)
Jumlah SDM
1 4 5 5 5 26 45 3 4 4 4 4 4 5 3 31 76 1
2 6 4 4 3 22 39 4 5 5 4 2 3 3 4 30 69
3 7 7 6 5 27 52 4 5 4 3 4 3 4 4 31 83 1
4 0 0 0
5 0 0 0
6 0 0 0
7 0 0 0
8 0 0 0
9 0 0 0
10 0 0 0
DST.
JUMLAH 17 16 15 13 75 136 11 14 13 11 10 10 12 11 92 228 2 0
RATA2 6 5.3 5 4.3 25 45.33 3.67 4.7 4.3 4 3 3.3 4 3.7 30.67 76
JUMLAH KABUPATEN/ KOTA 3
Rencana Aksi Kegiatan Dit. Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes 2015-2019 29
LAMPIRAN 4
MATRIKS RENCANA KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN DIREKTORAT TATA KELOLA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN TAHUN 2015-2019
- Evaluasi dan Perencanaan Monitoring Harga Obat 647.9 1,034.8 1,789.9 2,051.2 2,447
- Monitoring Harga Obat di Apotek dan Rumah Sakit 440.5 490.6 1,216.8 1,394.4 1,663.5
- Evaluasi Pengadaan dan Penerimaan Obat, 249.7 238.7 454.2 520.5 620.9
Perbekalan Kesehatan dan Vaksin
OUTPUT 2:
Paket Penyediaan Obat dan Vaksin Program Kesehatan
Anggaran : 1,474,205.3 2,939,371.4 4,556,249.2 5,221,434.04 6,228,880.1
KOMPONEN : - Pengadaan Obat, Vaksin dan Perbekalan Kesehatan 1,461,731 2,925,147.6 4,533,369.9 5,195,214.4 6,197,601.6
Rencana Aksi Kegiatan Dit. Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes 2015-2019 30
- Koordinasi Penyusunan Perencanaan Kebutuhan 975.5 1,611.4 1,846.6 2,202.9
Obat Bagi FKTP
- Penyusunan Rencana Kebutuhan Obat Program 450.1 889.1 1,448.1 1,659.5 1,979.7
Kesehatan Nasional
- Penyusunan Rencana Kebutuhan Obat dan 305.8 306.4 432.9 496.2 591.9
Perbekkes Haji
- Bimbingan Teknis Penerapan Aplikasi Sistem e- 550.6 500.3 868.3 995.1 1,187.04
Logistik
- Penerapan Sistem e-Logistik 882.5 1,353.4 1,551 1,850.3
- Evaluasi Ketersediaan Obat di FKTP 146.7 297.1 340.4 406.1
- Penerapan e-Logistik & e-Katalog (DEKON) 845.8 3,117.6 4,997.4 6,831.9 6,831.9
- Monitoring Ketersediaan Obat dan Vaksin (DEKON) 2,803.3 3,119.9 5,001.1 5,731.2 6,837.04
- Harmonisasi & Integrasi Perencanaan Kebutuhan 5,352.6 4,285.5 6,869.5 7,872.5 9,391.4
Obat (RKO), Pengelolaan Obat Satu Pintu (One Gate
Policy) (DEKON)
OUTPUT 3:
Tata Kelola Obat dan Perbekalan Kesehatan
Anggaran : 13,798.6 17,103.9 29,585.5 33,904.8 40,446.5
KOMPONEN : - Bimbingan Teknis Manajemen Pengelolaan Obat 657.8 968.8 990.9 1,135.6 1,354.7
Publik dan Perbekalan Kesehatan di Sektor
Pemerintah
Rencana Aksi Kegiatan Dit. Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes 2015-2019 31
- Pedoman Pengelolaan Sediaan Farmasi, Vaksin dan 793.9 909.9 1,085.4
BMHP di Puskesmas
- Stock Opname Obat Buffer Stock Pusat 124.2 192.8 335.9 385 459.3
- Penerimaan dan Stok Opname Obat dan Perbekkes 1,059.4 1,131.3 1,812.2 2,076.8 2,477.5
Haji di Arab Saudi
- Pemilihan Tenaga Kefarmasian Berprestasi dalam 497.6 299.3 448.3 513.7 612.9
Pengelolaan Obat dan Perbekkes Tingkat Provinsi
dan Kabupaten/Kota
- Pedoman Pengelolaan Obat Haji di Arab Saudi dan 551.9 692.5 721.4 860.5
Embarkasi
- Pedoman TOT Manajemen Pengelolaan Obat 463.3 1,534.6 1,758.7 2,098.0
Terpadu di Kabupaten/Kota
- Advokasi Manajemen Pengelolaan Obat dan Vaksin 414.7 594.2 680.9 812.3
Terpadu di Instalasi Farmasi kepada Mahasiswa
Program Profesi Apoteker
Rencana Aksi Kegiatan Dit. Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes 2015-2019 32
- Sosialisasi Standar Pengelolaan Sediaan Farmasi, 898.8 1,029.9 1,228.7
Vaksin dan BMHP
- Biaya Distribusi Obat dan Perbekalan Kesehatan 1,511.2 3,624.7 5,792.2 6,637.9 7,918.6
OUTPUT 4:
Data dan Informasi Publik Bidang Obat dan Perbekalan Kesehatan
- Evaluasi Program Obat Publik dan Perbekalan 536.3 599.6 1,003.1 1,149.6 1,371.4
Kesehatan
- Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja 434.6 807.5 925.3 1,103.9
- Rapat Konsultasi Teknis Obat Publik dan Perbekalan 1,101.4 990.1 1,625.3 1,862.6 2,221.9
Kesehatan
Rencana Aksi Kegiatan Dit. Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes 2015-2019 33
- Pemantauan Program Obat Publik dan perbekalan 928.4 1,400.6 1,679.5 1,924.7 2,296.03
Kesehatan
- Bimbingan Wilayah Dit. Bina Obat Publik dan 1,448.5 4,737.8 5,429.4 6,477.02
Perbekkes
- Evaluasi Kebijakan Pemenuhan Obat dan 275.6 474.5 543.8 648.7
Perbekalan Kesehatan
- Pemantauan Pasar Obat dan Perbekalan Kesehatan 188.7 1,582.5 1,813.5 2,163.5
- Evaluasi Data Pasar Obat dan Perbekalan 33.3 52.3 59.9 71.4
Kesehatan
OUTPUT 5:
Layanan Umum
Anggaran : 5,217.8 6,748.4 10,638.8 12,131.9 14,544.3
KOMPONEN : - Operasional dan Pemeliharaan Kantor 3,283.1 2,431.3 3,897.3 4,466.3 5,328.01
- Pengadaan Sarana Perkantoran/Alat Pengolah Data 450.1 441.4 368.9 422.7 504.3
- Penyusutan Berkas 44.5 172.9 74.4 85.3 101.8
- Koordinasi Kerja Bidang Obat Publik dan 1,700.4 2,404.5 2,755.5 3,287.2
Perbekalan Kesehatan
- Peningkatan Kinerja Pegawai Dit. Bina Obat Publik 467.3 306.9 715.9 820.4 978.6
dan Perbekkes
- Penyelesaian Administrasi Perbendaharaan 164.02 94.3 155.8 178.6 213.1
Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekkes
- Penyusunan Laporan SAK dan SABMN 206.2 116.5 194.1 222.4 265.3
Rencana Aksi Kegiatan Dit. Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes 2015-2019 34
- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Luar 528.4 1,324.7 2,571.8 2,947.3 3,515.9
Negeri
- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia 74.2 159.7 256.04 293.4 350.04
Dalam Negeri
6,636.8 7,101.4 7,598.5 8,130.4
Total Anggaran : 1,499,945.4 2,974,911.9 4,618,000 5,292,200 6,313,300
Rencana Aksi Kegiatan Dit. Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes 2015-2019 35
Rencana Aksi Kegiatan Dit. Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes 2015-2019 36