Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ELSA ROSIANA

NIM : 173700068/ Kelas A


TEKNIK INDUSTRI 2017

I. Judul : Analisa Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bagi


Pengemudi Ojek Daring Pada Perusahaan Startup Gojek di Indonesia

II. Latar Belakang


Pada era industri 4.0 yang berkembang di Indonesia saat ini, mulai
bermuculan perusahaan startup salah satunya adalah Gojek yang terkenal
karena Ojek Daring-nya. Paul Graham (dalam Cahyadi, 2014, tanpa hlm.)
mendefinisikan “a start-up is acompany designed to grow fast. The only
essential thing is growth. Everything else we associate with start-ups
follows from growth”. Maksudnya adalah startup adalah bisnis yang
dirancang untuk tumbuh dengan cepat. Satu-satunya hal yang esensial
adalah pertumbuhan. Semua hal lain yang kami kaitkan dengan para pemula
mengikuti pertumbuhan. Dalam hal ini, Gojek sebagai salah satu perusahaan
startup juga semakin berkembang, dari mulai kemitraan hingga pengguna
aplikasi Gojek mengalami peningkatan drastis dari mulai kemunculannya di
tahun 2015 hingga tahun 2020.
Hingga April 2020 Gojek memberitahukan jumlah seluruh mitra
Pengemudinya sebanyak 1,7 juta yang tersebar di seluruh Indonesia
(Dilansir dari web kumparan yang berjudul : “Organisasi Ojol: Ada 4 Juta
Driver Ojol di Indonesia” di publikasikan tanggal 9 April 2020. Dalam
jumlah tersebut apakah seluruh Pengemudi ojek daring tersebut memiliki
jaminan keselamatan dan kesehatan kerja yang memadai sesuai standart
pekerja di Indonesia? Seperti jaminan BPJS Ketenagakerjaan maupun BPJS
Kesehatan yang berlaku di Indonesia.
Dan berkaitan dengan sistem kerja apakah sudah memenuhi standart
keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku di Indonesia. Dilansir dari
web CNN Indonesia, yang berjudul : “5 Masalah Kesejahteraan yang
Dikeluhkan Sopir Ojek 'Online' ”di publikasikan tanggal 11 April 2018,
perkumpulan prakarsa melakukan sebuah penelitian pada 213 orang
pengemudi ojek yang terdiri dari 176 pengemudi ojek daring di Surabaya
dan Jakarta. Survei tersebut menemukan beberapa masalah kesejahteraan
NAMA : ELSA ROSIANA
NIM : 173700068/ Kelas A
TEKNIK INDUSTRI 2017

yang dialami pengemudi ojek daring. Eka Afrina, salah satu peneliti dari
perkumpulan prakarsa mengatakan bahwa salah satu masalah yang dihadapi
pengojek daring adalah masalah jam kerja, dimana waktu kerja yang terlalu
tinggi, walaupun pengojek daring dapat bekerja kapan saja sesuai keinginan
mereka, namun demi mengejar poin yang tinggi mereka seringkali harus
bekerja tidak sehat. Prakarsa menemukan bahwa sebesar 39 persen pengojek
daring bekerja selama satu minggu penuh tanpa hari libur. Sementara dari
jumlah jam kerja, 30 persen pengemudi menghabiskan lebih dari 8 jam per
hari. Sedangkan menurut ketentuan UU Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003
pasal 77 ayat 2 Waktu kerja bagi pekerja adalah :
a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu
untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau
b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu)
minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.
Perkara lainnya yang dirasakan pengemudi daring adalah lemahnya
perlindungan kerja. Menurut UU 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan
angkutan, sepeda motor bukanlah angkutan umum.
"Pengemudi ojek daring juga berisiko mengalami kecelakaan di jalanan.
Jumlah kecelakaan lalu lintas tertinggi di Indonesia masih bersumber dari
kendaraan roda dua, apalagi mereka juga sering beristirahat di bahu jalan,"
kata Eka.

III. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah


a. Ruang Lingkup
Berdasarkan Latar Belakang di atas Gojek harus memberikan fasilitas-
fasilitas jaminan kesehatan dan keselamatan kerja bagi pengemudi ojek
daring nya, dan lebih memperhatikan aspek pembagian keuntungan serta
penilaian atau poin bagi pengemudi agar dihilangkan karena akan membuat
pengemudi terbebani dengan kinerja mereka.
Dikarenakan poin hanya berpengaruh terhadap reputasi pengemudi untuk
pelanggan, bukan untuk memberikan keuntungan khusus untuk pengemudi,
NAMA : ELSA ROSIANA
NIM : 173700068/ Kelas A
TEKNIK INDUSTRI 2017

misalkan pendapatan yang lebih banyak atau bonus penghasilan yang


diakumulasikan sesuai poin mereka.
b. Batasan Masalah
Agar penelitian ini memiliki batas pembahasan dan tidak keluar dari jalur
pembahasan, maka berikut adalah batasan masalah untuk penelitian ini :
1. Membahas analisa kesehatan dan keselamatan kerja yang diterapkan
perusahaan startup Gojek untuk pengemudi ojek daring nya
2. Pengemudi ojek daring yang dimaksud adalah pengemudi atau
pemilik sepeda motor yang di sewa oleh pengguna aplikasi melalui
aplikasi Gojek
IV.Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang di bahas dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah Gojek memberikan fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja
bagi pengemudi ojek daring yang merupakan mitra kerja bagi Gojek?
2. Apakah jam kerja bagi pengemudi ojek daring memenuhi standart jam
kerja untuk pekerja di Indonesia ?
3. Apakah ada jaminan bagi pengemudi ojek daring yang bekerja sebagai
pengemudi sepeda motor jika mengalami kecelakaan kerja, sedangkan
sepeda motor sendiri tidak dikategorikan sebagai angkutan umum?
V. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
Penelitian ini memiliki Tujuan untuk :
1. Memberikan edukasi kepada para pekerja ojek daring di Indonesia
tentang keselamatan dan kesehatan kerja saat bekerja di bidang
transportasi yang tidak umum di kancah Nasional maupun
Internasional.
2. Meningkatkan kesadaran pemilik usaha startup Gojek agar
mempertimbangkan aspek keselamatan dan kesehatan kerja untuk
mitra kerja nya.
b. Manfaat
NAMA : ELSA ROSIANA
NIM : 173700068/ Kelas A
TEKNIK INDUSTRI 2017

Penulis berharap bahwa dengan melakukan penelitian ini dapat


memberikan manfaat yaitu :
1. Setelah membaca penelitian ini diharapkan pengemudi ojek daring
lebih berhati-hati dalam bekerja karna hingga saat ini masih belum
ada asuransi atau jaminan keselamatan dan kesehatan kerja untuk
pengemudi ojek daring yang menggunakan sepeda motor .

Anda mungkin juga menyukai