Anda di halaman 1dari 2

Nama: deni juni astuti

Nim : f. 18.013
1. Cara kerja Kromatografi kertas
a) Potong kertas saring 2×12 cm.
b) Tandai dengan menggunakan pensil dari tepi bawah (2 cm) dan tepi
atas (1cm).
c) Totolkan tinta pada garis tepi bawah.
d) Masukkan akuades dalam gelas ukur.
e) Masukkan kertas saring ke dalam gelas ukur dengan posisi totolan
tinta berada dibawah (totolan tinta jangan sampai masuk ke dalam
akuades).
f) Biarkan sampai terjadi elusi.
g) Tandai bercak dengan menggunakan pensil.
h) Ulangi cara kerja nomer 1 hingga 7 dengan menggunakan pelarut
isopropyl alcohol.
Penjelasannya sebagai berikut :

Cara kerjanya cuplikan yang mengandung campuran yang akan dipisahkan


diteteskan / diletakkan pada daerah yang diberi tanda di atas sepotong kertas
saring dimana ia akan meluas membentuk noda yang bulat. Bila noda telah
kering kertas dimasukkan dalam bejana tertutup yang sesuai dengan satu ujung,
dimana tetesan cuplikan ditempatkan, tercelup dalam pelarut yang dipilih
sebagai fasa gerak (jangan sampai noda tercelup karena berarti senyawa yang
akan dipisahkan akan terlarut dari kertas).
2. Faktor –faktor yang menyebabkan perbedaan migrasi komponen-komponen
dalam sampel meliputi faktor pendorong migrasi analit dan faktor
penghambat migrasi analit (Gambar 1.1). Faktor pendorong migrasi
meliputi gaya gravitasi, elektrokinetik, dan hidrodinamik. Faktor
penghambat migrasi meliputi friksi molekul, elektrostatik, adsorbsi,
kelarutan, ikatan kimia dan interaksi ion.Adanya gaya gravitasi yaitu gaya
yang menarik benda selalu menuju ke bawah, elektrokinetik yaitu
pergerakan molekul karena adanya listrik dan hidrodinamik yaitu
pergerakan suatu cairan,dapat mendorong pergerakan molekul analit
sehingga mempercepat migrasi analit. Sedangkan adanya friksi molekul
yaitu gaya yang muncul dengan arah gerakan yang berlawanan dengan arah
gerakan molekul, adanya elektrostatik yaitu gaya yang dikeluarkan oleh
medan listrik statik (tidak berubah/bergerak) terhadap objek bermuatan yang
lain, adanya sifat adsorbsi yaitusuatu proses yang terjadi ketika suatu fluida,
cairan maupun gas pada suatu padatan atau cairan (zat penjerap, sorben) dan
membentuk suatu lapisan tipis pada permukaan, adanya kelarutan analit,
adanya ikatan kimia dan atau interaksi ion antara analit fase diam dan fase
gerak dapat menghambat pergerakan molekul analit.
3. Prinsip kerjanya memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran
antara sampel dengan pelarut yang digunakan.Teknik ini biasanya
menggunakan fase diam dari bentuk plat silika dan fase geraknya
disesuaikan dengan jenis sampel yang ingin dipisahkan. Larutan atau
campuran larutan yang digunakan dinamakan eluen. Semakin dekat
kepolaran antara sampel dengan eluen maka sampel akan semakin terbawa
oleh fase gerak tersebut.
4. Sifat fisika kimia analit yang harus diketahui sebelum melakukan preparasi
sampeladalah kelarutan analit dan stabilitas analit. Dari kelarutan analit
dapat dipilih pelarut untuk preparasi sampel. Stabilitas analit menentukan
cara preparasi sampel. Misalnya untuk analit yang tidak stabil pada suhu
tinggi, dihindari adanya pemanasan pada preparasi sampel.Pada ekstraksi
sampel dengan ultrasonic degassersebaiknya alat diatur pada suhu normal
tanpa pemanasan.

Anda mungkin juga menyukai