Pendahuluan
Pendahuluan
Pendahuluan
PENDAHULUAN
Listrik adalah salah satu bentuk sumber daya atau energi potensial yang
sanggup untuk melakukan usaha atau kerja yang dapat memberikan banyak manfaat
untuk menunjang aktifitas di berbagai sektor kegiatan. Daya listrik sangat ideal dan
praktis dapat di manfaatkan sebagai penggerak mekanik, pemanas, pencahayaan dan
lain sebagainya.
Disisi lain listrik dapat menimbulkan bahaya atau bahkan bencana yang
merugikan, apabila perencanaan, pemasangan, pemanfaatan sistem tenaga listrik
tidak mengikuti aturan – aturan teknik kelistrikan.
Salah satu contoh, lift adalah alat transportasi vertikal digerakkan dengan
tenaga listrik yang dirancang bekerja secara otomatik – tanpa operator, dikontrol
dengan sistem eletronik, kegagalan fungsi control mungkin saja dapat terjadi, dan
juga dapat beresiko menimbulkan kecelakaan fatal.
Petir, kilat atau halilitar adalah fenomena muatan, listrik yang terjadi dari
alamiah. Sampai saat sekarang, petir walaupun memiliki tegangan dan arus yang
sangat besar belum dapat dimanfaatkan energinya. Arus dan tegangan petir yang
sangat besar itu sangat berbahaya. Karena itu obyek – obyek yang rawan bahaya
sambaran petir harus dilindungi dengan instalasi penyalur petir dan peralatan listrik
yang sangat rawan terhadap pengaruh fluktuasi tegangan yang tinggi harus
diproteksi.
Undang undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, dalam kondiseran
menimbang, tidak hanya ditunjukan untuk keselamatan tenaga kerja saja, akan tetapi
mencakup demi kelancaran dan kelangsungan proses produksi.
Peraturan dan standard K3 dibidang listrik, termasuk lift dan proteksi bahaya
sambaran petir adalah berbasis pada ilmu keteknikan (engineering), karena itu
pembahasan dalam modul ini diperlukan pemahaman dasar teknik kelistrikan.
1|www.trainersmanagementindonesia.info
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melalui materi modul ini diharapkan anda dapat memahami ketentuan perturan
perundang undangan yang berkaitan dengan pengawasan K3 bidang listrik.
Serta meningkatkan kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam
pelaksanaan norma K3 listrik di tempat kerja. Meningkatkan kemampuan dan
keahlian keterampilan dalam pembinaan dan pengawasan norma K3 listrik di
tempat kerja. Meningkatkan kemampuan dan keahlian keterampilan dalam
perencanaan, pemasangan, pemeliharaan dan pemeriksaan dan pengujian
instalasi, perlengkapan dan peralatan listrik secara aman di tempat kerja.
2. Tujuan Khusus
2|www.trainersmanagementindonesia.info
BAB II
POKOK BAHASAN
4. Permenaker No. 12 Tahun 2015 tentang keselamatan dan kesehatan kerja listrik
di tempat kerja.
5. Permenaker No. 33 Tahun 2015 perubahan atas Permenaker No. 12 Tahun 2015
tentang keselamatan dan kesehatan kerja listrik di tempat kerja.
6. Kep – Dirjen No. 47 Tahun 2015 tentang pembinaan Calon Ahli keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) bidang listrik
7. Kep – Dirjen No. 48 Tahun 2015 tentang pembinaan Calon Teknisi keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) bidang listrik
2.2. KEBIJAKAN K3
Mengapa K3 penting ? :
3|www.trainersmanagementindonesia.info
Strategi K3 Nasional meliputi :
4|www.trainersmanagementindonesia.info
Pada pasal 4 Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat
keselamatan kerja dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutan,
peredaran,perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan
dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis dan aparat produksi yang
mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
5|www.trainersmanagementindonesia.info
Maka dapatlah dipahami perlu adanya pengetahuaan keselamatan kerja
dan kesehatan kerja yang maju dan tepat. Selanjutnya dengan peraturan
yang maju akan dicapai keamanan yang baik dan realistis yang merupakan
faktor sangat penting dalam memberikan rasa tenteram, kegiatan dan
kegairahan bekerja pada tenaga kerja yang bersangkutan dan hal ini dapat
mempertinggi mutu pekerjaan, meningkatkan produksi dan produktivitas
kerja.
Pengawasan berdasarkan Veligheidsreglement seluruhnya bersifat
represssief. Dalam Undang-undang ini diadakan perubahan prinsipil dengan
merubahnya menjadi lebih diarahkan pada sifat Preventief.
6|www.trainersmanagementindonesia.info
Gbr. Tegangan sentuh yang diijinkan { International Electrotechnical Commission }
Gmbr. 2.3.2
- Panas yang ditimbulkan oleh arus dapat menyebabkan kulit atau tubuh terbakar
- Gerakan spontan akibat terkena sengatan listrik dapat mengakibatkan cidera lain,
misal ; jatuh atau tersandung benda lain.
7|www.trainersmanagementindonesia.info
Bahaya sentuhan langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang
secara normal bertegangan.
- Jarak aman :
Bahaya sentuh tidak langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang
secara normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan karena terjadi kegagalan
isolasi.
8|www.trainersmanagementindonesia.info