Anda di halaman 1dari 10

JARINGAN KOMPUTER II

PRAKTIKUM IV DHCP SERVER

Nama Kelompok :

 Made Norvin Natha Mahendra (1715323012)


 Ni Made Irma Krisna Yanthi (1715323033)
 I Dewa Gede Haris Martha Ratmaja (1715323039)
 I Made Suardika (1715323054)

Politeknik Negeri Bali

2019
A. Tugas Pendahuluan
1. Apa fungsi dari DHCP Server ?
 Dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer yang
melakukan request.
 DHCP memiliki fungsi utama mendistribusikan IP address secara
otomatis kepada setiap client yang terhubung dengan jaringan komputer.
 DHCP akan memberikan kemudahan bagi seorang network administrator
dalam mengelola jaringan komputer, karena alokasi IP address dapat
ditentukan secara otomatis dan dalam satu kali kerja.
 DHCP server selain bisa memberikan IP address secara dinamis, juga bisa
memberikan IP address secara statis kepada client yang terhubung ke
jaringan komputer.
2. Apa kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis dibanding dengan IP statis
?
Kelebihan IP address dinamis :
 Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi
lain.
 Karena penomeran bersifat dinamis makan DHCP memungkinkan suatu
client menggunakan alamat IP yang tidak bisa dipakai oleh client yang
lain.
 DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk
jangka waktu tertentu dari server.
 IP address dinamis biasanya diterapkan pada jaringan besar yang memiliki
banyak host misalnya jaringan yang memiliki lebih dari 100 host.
 Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
 Mencegah terjadinya IP conflict.
 Penomoran IP address dinamis biasanya di terapkan pada jaringan hotspot
atau wireless.

Kekurangan IP address dinamis :


 Pada IP address dinamis, penomoran di berikan oleh server DHCP secara
otomatis dan jika server mati maka semua client akan disconnect dan
tidak terhubung.
 Jika terjadi ganguan pada jaringan, admin akan kesulitan untuk
mengidentifikasi ganguan tersebut.
 Maintenance pada penomeran IP address dinamis lebih sulit karena semua
IP bersifat dinamis dan tidak tetap jadi bisa selalu berubah ubah client.
 Admin akan kesulitan dan akan memakan waktu lama untuk melacak
client yang melakukan pelanggaran otoritas karena admin tidak dapat
mengetahui persis para pemilik IP.
 Untuk alasan kemanan jaringan IP address dinamis harus memiliki tingkat
keamanan yang tinggi karena pemberian IP secara otomatis dapat di
manfaatkan untuk melakukan tindakan melanggar otoritas.

3. Selain IP address, informasi apa lagi yang bisa diberikan oleh DHCP server ?
DHCP server memberikan informasi IP address bersamaan dengan subnet mask
dan default gateway.

4. Pada Redhat Linux, fila apa yang digunakan untuk :


a. Konfigurasi DHCP Server : Pada file /etc/dhcp/dhcpd.conf.
b. Menyimpan history pemakaian IP oleh client. : Pada file
/var/lib/dhcp/dhcpd/leases.

B. Langkah-Langkah Konfigurasi DHCP Server


1. Sebelum melakukan konfigurasi, seperti biasanya masuk ke mode root terlebih
dahulu.

2. Pertama-tama lakukan konfigurasi IP terlebih dahulu, dengan perintah “nano


/etc/network/interfaces”, lalu konfigurasi seperti gambar dibawah ini. Untuk
network dan broadcast tidak perlu disi, karena nanti sudah diberikan oleh DHCP
server. Simpan konfigurasi dengan kombinasi tombol “ctrl+x+y+enter”, lalu
restart konfigurasi dengan perintah “service networking restart”.

3. Langkah berikutnya install paket DHCP Server dengan perintah “apt-get install
dhcp3-server -y”.

Tunggu hingga proses instalasi selesai, ketika proses instalasi dilakukan akan ada
tulisan “failed!”, itu di karena service dari DHCP server belum berjalan, setelah
di konfigurasi nanti akan hilang error tersebut.
4. Setelah menginstall paket DHCP server, langkah berikutnya adalah
mengkonfigurasi DHCP server dengan perintah “nano /etc/dhcp/dhcpd.conf”.

5. Cari tulisan seperti dibawah ini.

Lalu rubah menjadi seperti gambar di bawah ini. Lalu simpan konfigurasinya
dengan kombinasi tombol “ctrl+x+y+enter”.

6. Langkah berikutnya konfigurasi out interfacenya yang nantinya lewat ethernet apa
IP DHCP diberikan. Ketikan perintah “nano/etc/default/isc-dhcp-server”.
7. Penulis menggunakan interfaces eth1, sebagai jalur pemberian IP DHCP. Lalu
simpan konfigurasinya dengan kombinasi tombol “ctrl+x+y+enter”.

8. Lalu restart konfigurasi DHCP server dengan perintah “service isc-dhcp-server


restart”

9. Setelah berhasil merestart konfigurasi DHCP server, lakukan restart pada server
dengan perintah “reboot”.
10. Langkah berikutnya konfigurasi VirtualBox Host-Only Adapter, dan setting
otomatis pada bagian IP dan DNS seperti gambar dibawah ini.

11. Jika IP DHCP gagal didapatkan, dapat melakukan disable lalu enable kembali
pada VirtualBox Host-Only Adapter.
12. Jika sudah berhasil lakukan pengujian di command prompt atau CMD, dan ketikan
perintah “ipconfig” maka akan muncul hasilnya seperti gambar dibawah ini.

13. Lakukan pengujian ping ke server dengan perintah “ping ipserver” seperti
gambar dibawah ini.
14. Lakukan juga pengujian ping dari server ke client dengan perintah “ping ipclient”
seperti gambar dibawah ini.

15. Selesai

C. Hasil Percobaan dan Hasil Analisa Percobaan


1. Instalasi DHCP Server
 Untuk menjalankan service DHCP diperlukan instalasi paket program DHCP.
 Mengkonfigurasi file /etc/dhcp/dhcpd.conf. Membuat subnet sesuai dengan
NetworkID jaringan. 
 Analisa pada file konfigurasi:
Setelah membuat subnet, maka pada DHCP server dapat
mengkonfigurasi range IP yang dapat digunakan oleh client yang akan
terdaftar nantinya. Pada konfigurasi di atas, maka dapat diketahui
bahwa IP address yang tersedia untuk client berkisar antara
10.252.108.150 sampai 10.252.108.160 dengan IP address servernya
adalah 10.252.108.157 dan nama domainnya kelompok6.com. Router
dari subnet jaringan ini adalah 10.252.108.1 dan broadcastnya
10.252.108.255. Pada konfigurasi ini juga dilakukan pengaturan
default lease time (waktu meminjamkan nomor IP dari server ke client)
dan max lease time.
 Restart DHCP setelah melakukan konfigurasi.
2. Proses Konfigurasi Client
 Melakukan settingan IP otomatis pada adapter client
 Tidak mendapat IP dari DHCP server
Analisa pada IP DHCP:
 Melakukan disable lalu enable kembali adapter ethenet pada client.
 Menonaktifkan firewall pada client.

D. Kesimpulan
1. DHCP server, membantu para administrator jaringan untuk memberikan IP
address secara dinamis kepada komputer-komputer client yang terhubung. Dengan
catatan, komputer server tidak boleh down.
2. Pada konfigurasi DHCP server dapat dilakukan pengaturan sekaligus mengenai
range IP yang dapat diberikan kepada komputer client, default gateway serta
subnet masknya. Pengaturan ini dapat dilakukan di folder: /etc/dhcp/dhcpd.conf
3. Karena range IP yang dimiliki DHCP server terbatas, maka terdapat periode
waktu yang disebut leased period. Client dapat memperbarui permintaannya jika
masih membutuhkan IP address. Jika client tidak memperbarui permintaanya,
maka IP address dikembalikan kepada DHCP server dan diberikan kepada
komputer IP yang membutuhkan.
4. Server dapat mengetahui client yang terkoneksi pada file
/var/lib/dhcp/dhcpd/leases
E.
DAFTAR PUSTAKA

ID CloudHost, 2017, Mengenal Apa itu DHCP Server dan Tahapannya, [online],
https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-dhcp-server-dan-tahapannya/, diakses tanggal 09
November 2019.

Anda mungkin juga menyukai