1 dari 2 RSUD Dr. HADRIANUS SINAGA Tanggal terbit Ditetapkan, Direktur RSUD Hadrianus Sinaga STANDAR Kabupaten Samosir PROSEDUR OPERASIONAL
dr. Priska Situmorang, MM
NIP.19691020 200312 2 004 PENGERTIAN Prosedur tindakan memberikan pelayanan memandikan terhadap jenazah AIDS/HIV yang meninggal dunia. TUJUAN 1. Mencegah terjadinya penularan infeksi terhadap petugas kesehatan. 2. Memberikan pelayanan yang optimal terhadap jenazah. KEBIJAKAN 1. Direktorat Jendral Pelayanan Medik DEP.KES RI 2004, tentang Standar Kamar Jenazah, 2. SK Direktur RSUD Hadrianus Sinaga Nomor : , tentang pedoman pelayanan kamar jenazah. 1. Petugas yang memandikan sebaiknya empat orang. 2. Petugas melakukan identifikasi terhadap jenazah. 3. Petugas menyiapkan alat dan bahan medis maupun non medis. a. Bahan Medis : Kasa / verban secukupnya Tupres / kapas bulat-bulat kecil Clorin 0,5 % 4 liter Pinst APD lengkap ( apron, masker, kaca mata gogle, topi, sarung tangan, sepatu PROSEDUR boot). b. Bahan non medis : Pengganjal dagu Plastik jernis/transparan 6x8 kaki ( 2x3 meter ). Label identifikasi Baskom/ember 4 buah Air dalam ember Kain jarik 2 buah Kain kafan secukupnya Tempat pembuagan air limbah khusus c. Persiapan fisik petugas : Petugas harus sehat Bila mempunyai luka kecil, luka di balut dengan pembalut anti air. Memakai APD lengkap ( memakai sarung tangan lapis dua ). 4. Membuat larutan clorin. Satu liter clorin di campur dengan sembilan liter air. Larutan clorin yang diperlukan 3 ember, ( untuk memandikan jenazah, merendam pakaian jenazah dan merendam kapas ). 5. Menyiapkan kain kafan : Lapisan kain kafan : Lapisan 1 : kain kafan paling luar Lapisan 2 : kain kafan Lapisan 3 : plastik jernih Lapisan 4 : kain kafan Lapisan paling dalam : kapas clorin MEMANDIKAN JENAZAH DENGAN AIDS/HIV No. Dokumen No. Revisi Halaman RSUD 2 dari 2 Dr. HADRIANUS SINAGA 6. Tata cara memandikan : a. Jenazah di cuci / mandikan dengan larutan clorin b. Bersihkan rongga ( hidung, telingga, kemaluan dan dubur ) dengan kapas clorin memakai pinset, luka bisa ditutup dengan kapas clorin. c. Jenazah di mandikan sesuai hukum agama pasien. PROSEDUR d. Sekiranya perlu dibersihan kembali, dapat dilakukan pembersihan ulang sampai bersih. e. Lap jenazah dengan kain yang bersih dan kering. f. Tutup / sumbat rongga ( hidung, telingga, kemaluan dan dubur atau luka ) dengan kapas clorin mengunakan pinset. g. Angkat jenazah dengan jarit yang direndam dengan clorin atau plastik pembungkusan jenazah. h. Balut jenazah dengan kapas dan kain kafan satu lapis, kemudian balut dengan plastik i. Balut kembali dengan kain kafan dua lapis dan plastik tidak dinampakkan. 7. Setelah selesai proses pengkafanan petugas : a. Melepas APD b. Memasukan APD kedalam plastik sampah infeksius. c. Bakar atau tanam sampah/APD yang sudah digunakan d. Petugas memakai APD lengkap yang baru : lengkap e. Lantai dan tempat memandikan jenazah dipel dengan klorin yang belum dicampur. f. Bersihkan dengan air g. Petugas melepas APD h. Masukakan APD pada plastik infeksius. i. Petugas cuci tangan bila perlu mandi 8. Petugas melakukan labeling terhadap jenazah dan kelengkapan administrasi jenazah. 9. Petugas melakukan serah terima jenazah pada keluarga ( sesuai SOP serah terima jenazah). UNIT TERKAIT 1. Medis 2. Bagian Rawat Inap atau Rawat Jalan 3. Bagian Umum