Anda di halaman 1dari 5

I Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)

2 PELAKSANAAN KEGIATAN PIS-PK DI PUSKESMAS KUTA I


1. Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang di dukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan
pelayanan kesehatan.Pelaksanaan Program Indonesia Sehat diselenggarakan melalui pendekatan keluarga
yang mengintegrasikan upaya perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) secara
berkesinambungan dengan target keluarga berdasarkan data dan informasi dari Profil Kesehatan
Keluarga.Dalam rangka pelaksanaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12 Indikator indikator
Utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga.Keduabelas indikator tersebut adalah
1) Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana
2) Ibu melakukan Persalinan di fasilitas kesehatan
3) Bayi mendapat Imunisasi dasar lengkap
4) Bayi mendapat ASi Ekslusif
5) Balita mendapat pemantauan pertumbuhan
6) Penderita TB mendapakan pengobatan sesuai standar
7) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8) Penderita gangguan jiwa mendapat pengobatan dan tidak diterlantarkan
9) Anggota keluarga tiadak ada merok
10) Keluarga sudah menjadi anggota JKN
11) Keluarga mempunyai Akses penggunaan air bersih
12) Keluarga mempunyai akses atau menggunakanjamban sehat
3 SASARAN PELAKSANAAN KEGIATAN PIS-PK DI PUSKESMAS KUTA I

ROADMAP IMPLEMENTASI PIS-PK


TAHUN 2017 -2019
KABUPATEN BADUNG
PUSKESMAS

TARGET 2017 CAPAIAN 2017 TARGET 2018 TARGET 2019


DESA/ JUMLAH JUMLAH
NO NAMA BANJAR
Kel. KK KK KELURAHA KELURAH KELURAH KELURA
NAMA BANJAR JML KK BANJAR KK BANJAR KK BANJAR KK
N AN AN HAN
Puskesmas
1 Kuta I Kuta 3543 Br.Pelasa 320 KUTA KUTA Br.Pelasa 256 KUTA Br.Pelasa 64
Br.Pengabetan 225 Br.Pengabetan 180 Br.Pengabetan 45
Br.Temacun 375 Br.Temacun 300 Br.Temacun 75
Br.pande Mas 188 Br.pande Mas 151 Br.pande Mas 37
Br.Tegal 195 Br.Tegal 157 Br.Tegal 38
Br.Buni 356 Br.Buni 286 Br.Buni 70
Br.Jabajero 350 Br.Jabajero 280 Br.Jabajero 70
Br.Abianbase 250 Br.Abianbase 200 Br.Abianbase 50
Br.Pemamoran 175 Br.Pemamoran 141 Br.Pemamoran 34
Br.Pering 125 Br.Pering 125 Br.Pering 0 Br.Pering 0
Br.Anyar 348 Br.Anyar 279 Br.Anyar 69
Br.segara 636 Br.segara 509 Br.segara 127
Tuban 3923 Br.Pesalakan 1549 TUBAN Br.Pesalakan 1239 TUBAN Br.Pesalakan 310
Br.Tuban griya 1346 Br.Tuban griya 1077 Br.Tuban griya 269
Br.Kelan Desa 524 Br.Kelan Desa 419 Br.Kelan Desa 105
Br.Kelan Abian 504 Br.Kelan Abian 403 Br.Kelan Abian 101

Kedonga 1657 Br.Kertayasa 112 KEDONG Br.Kertayasa 91 KEDONG Br.Kertayasa 21


nan Br.Pengenderan 280 ANAN Br.Pengenderan 224 ANAN Br.Pengenderan 56
Br.pasek 350 Br.pasek 280 Br.pasek 70
Br.Anyar 304 Br.Anyar 263 Br.Anyar 41
Br.Ketapang 320 Br.Ketapang 256 Br.Ketapang 64
Br.Kubu Alit 291 Br.Kubu Alit 232 Br.Kubu Alit 59
9123 125 7223 1775
4 Hasil Pelaksanaan Survey PIS-PK Kelurahan Kedonganan
Survey PIS-PK mulai dilaksanakan tanggal 26 Oktober 2017 di Kelurahan Kedonganan. Kedonganan adalah
No Banjar Target Pencapaian
1 Kubu Alit 291 482
2 Ketapang 276 320
3 Kertayasa 148 112
4 Pengenderan 280 310
5 Anyar Gede 304 130
6 Pasek 350 69
Total 1.657 1.589

I. ANALISA MASALAH DAN RTL


1. KELUARGA TIDAK MENGIKUTI PROGRAM KB.
 MASALAH :
• Validasi data belum optimal oleh tim admin perbanjar
• Petugas survey kurang teliti dalam mengartikan pertanyaan didalam kuisioner
 RTL :
• Koordinator banjar melakukan koordinasi dengan admen agar melakukan validasi data sebelum input data.
• Petugas survey agar lebih teliti dalam melakukan survey KB dan mencatat alasan kenapa tidak memakai
KB pada kolom catatan.
2. MEROKOK
 MASALAH :
• Karena kebiasaan
 RTL :
• Koordinator banjar berkoordinasi dengan tim survey untuk melaksanakan intervensi kepada anggota
keluarga yang merokok.
3. KELUARGA TIDAK MEMILIKI JKN
 MASALAH:
• Kebanyakan pendatang yang tidak mempunyai JKN
 RTL :
• Koordinator banjar berkoordinasi dengan petugas survey untuk melakukan intervensi.
4. PENDERITA HT TIDAK MELAKUKAN PENGOBATAN TERATUR.
 MASALAH :
• Kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan masih kurang
• Pasien tidak ada yang mengantar berobat ke Fasilitas pelayanan kesehatan.
 RTL :
• Kooordinator banjar melakukan koordinasi dengan tim survey utk melakukan intervensi.
• Kooordinator banjar Berkoordinasi dengan TKK agar melakukan kunjungan rumah kepada masyarakat
dengan diagnosa HT.
5. PENDERITA TB TIDAK MENDAPATKAN PENGOBATAN SESUAI DENGAN STANDARD
 MASALAH :
• Validasi data kurang optimal
• Petugas survey kurang menjelaskan pengertian tentang pertanyaan kuisioner mengenai TBC
 RTL :
• Koordinator banjar melakukan koordinasi dengan admen agar melakukan validasi data sebelum input data.
• Petugas survey agar lebih spesifik bertanya mengenai pertanyaan kuisioner mengenai TBC
6. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA
 MASALAH
• Orang tua bekerja
• Kesadaran orangtua akan pemantauan pertumbuhan balita kurang.
 RTL
• Kooordinator berkoordinasi dengan tim survey untuk melakukan intervensi kepada orang tua agar
melakukan penimbangan secara rutin di fasyankes.
• Koordinator banjar berkoordinasi dengan petugas promkes dan Gizi untuk melaksanakan sosialisasi
mengenai jadwal posyandu.
7. Bayi tidak mendapat asi ekslusif
 Masalah
• Ibu bekerja
• Kesadaran dan pengetahuan yang masih kurang tentang manfaat dan cara penyimpanan ASI.
 RTL
• Koordinasi dengan Linsek agar menyediakan pojok laktasi di perkantoran dan TTU.
• Koordinator banjar berkoordinasi dengan promkes, KIA dan Gizi untuk melaksanakan sosialisasi
mengenai manfaat ASI ekslusif dan cara penyimpanan ASI.
Hambatan yg dihadapi saat pelaksanaan survey PIS PK
• Pemetaan bangunan yg belum FIX sehingga menyulitkan untuk Validasi data
• Banyak KK yang tinggal di luar wilayah ,Target wilayah dari jumlah kk /penduduk yang ada tidak
sesuai dgn jumlah bangunan yg terdata
• Banyak anggota keluarga yang tidak ada /bekerja saat survey
• Cuaca
• Jadwal Pelaksanaan Berbenturan dgn kegiatan program yg lain ( BIAS,Posyandu,jadwal lay,ugd 24 jam)
sehingga tenaga pelaksana survey terbatas.
• Internet lambat sehingga harus berulang ulang input data
• Data KK ada yg tidak lengkap sehingga tidak keluar data IKS
• Belum ada modem yang bisa dipakai input data di luar jam kerja
RENCANA TINDAK LANJUT
• Berkoordinasi dengan Jumantik untuk melakukan Pemetaan sesuai dengan Form Pemetaan yang telah
dibuatkan
• Pendataan sesuai dengan tempat tinggal bangunan bukan sesuai alamat KK
• Bagi yang tidak ada di tempat saat survey, di catat Nama, Alamat sesuai pemetaan dan No HP nya
untuk membuat janji kapan bisa di survey.
• Jadwal berbenturan
 Koordinator banjar untuk mengkoordinir jadwal survey, siapa yang tidak ada jadwal keluar yang
di jadwalkan survey. Tidak bisa pagi survey, bisa siang atau sore.
 Berkoordinasi dengan Ka.Pusk untuk direncanakan mengajukan MOU dengan STIKES/Poltekes
untuk membantu pelaksanaan survey
• Internet lambat
à di usulkan untuk penyediaan Modem dan pulsa data internet agar input data survey berjalan lancer.
• Data KK tidak lengkap
à perlu diperhatikan dengan baik oleh petugas yang survey isi dari kuisioner, jangan asal di isi
dan cepat selesai. Pertanyaan yang tidak perlu diisi jangan di isi dan ditanyakan. Misal : yang di
survey bapak, pertanyaan kuisioner untuk ibu hamil dan balita jangan di isi. Pengukuran tensi wajib
dilakukan usia > 15 tahun ( jangan sampai tidak di isi ).

Anda mungkin juga menyukai