Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN TEORI EKONOMI

PENGANTAR ILMU EKONOMI

Disusun Oleh :

Nama : Alif Panji Sujatwoko

NIM : 1804010064

Prodi : Agribisnis
PERKEMBANGAN TEORI EKONOMI

A. ALIRAN KLASIK

Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke 19 yaitu dimasa revolusi
industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya perkembangan ekonomi. Pada
waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut alairan klasik ekonomi liberal itu
disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah
penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk,
tetapi akhirnya terjadi sebaliknya dan perekonomian akan mengalami kemacetan.

Menurut aliran ini bahwa meningkatnya tingkat keuntungan akan mendorong perkembangan
investasi dan investasi (pembentukan capital ) akan menambah volume persediaan capital
( capital stock ). Keadaan ini akan memajukan tingkat teknologi dan memperbesar jumlah
barang yang beredar sehingga tingkat upah naik, yang berarti meningkatnya tingkat
kemakmuran penduduk. Tingkat kemakmuran akan mendorong bertambahnya jumlah
penduduk sehingga mengakibatkan berlakunya hukum pertambahan hasil yang semakin
berkurang ( law of diminishing return ).

Pendapat para tokoh teori aliran klasik antara lain :

1. Adam Smith
Menurut beliau bahwa perkembangan ekonomi Diperlukan adanya spesialisasi agar
produktivitas tenaga kerja bertambah karena dengan adanya spesialisasi akan meningkatkan
keterampilan tenaga kerja. Disamping itu, beliau juga menitik beratkan pada luasnya pasar.
Pasar yang sempit akan membatasi spesialisasi ( devition of labour ) oleh karena itu pasar harus
seluas mungkin supaya dapat menampung hasil produksi sehingga perdagangan Internasional
menarik perhatian. Karena hubungan perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar,
jadi pasar terdiri pasar luar negeri dan pasar dalam negeri.

Prinsip Adam Smith mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan olh tingkat
Investasi G=f (I).

Faktor lain yang penting menurut Adam Smith:

a. Divition of Labour/ pembagian kerja

Menunjukkan pentingnya peranan pasar dimana pasar yang sempit akan membatasi pembagian
kerja

b. Invisible hand ( tangan yang tidak kelihatan dan merupakan mekanisme ekonomi pasar).

Invisible hand akan membawa factor produksi menjadi lebih efisien dalam pasar bebas.
c. Akumulasi modal

Merupakan fungsi dari tingkat keuntungan.

2. David Ricardo

Tiga golongan masyarakat menurut David Ricardo dalam masyarakat ekonomi antara lain:

a. Golongan Kapitalis

Adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan penting karena golongan ini
selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk
akumulasi capital sehingga pendapatan nasional naik.

b. Golongan buruh

Adalah golongan yang pada umumnya bergantung pada golongan kapitalis, dan golongan ini
merupakan golongan yang terbesar dalam masyarakat

c. Golongan Tuan Tanah

Golongan yang hanya menerima sewa dari golongan kapitalis atas areal tanah yang disewakan.
Golongan tuan tanah ini mereka hanya memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal
tanah yang di sewakan. David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah
terus dan akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang
jumlahnya atau semakin langka adanya.

Jadi, pandapatan nasional dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan penggolongan masyarakat diatas
yaitu, upah, sewa dan keuntungan.

Kelemahan dari teori David Ricardo:

1. Tidak dimasukkan adanya perkembangan teknologi


2. Tidak dimasukkan adanya factor substitusi

Jadi, pada teori ini hanya mementingkan peranan sector pertanian dimana tanah merupakan
fakto pembatas bagi distribution of income hal ini lebih cocok ada pada Negara yang sedang
berkembang.

3. Thomas Robert Malthus

Menurut Thomas Robert Malthus kenaikan jumlah penduduk yang terus menerus merupakan
unsur yang perlu untuk adanya tambahan permintaan, tetapi kenaikan jumlah penduduk saja
tanpa dibaringi dengan kemajuan faktor-faktor atau unsur-unsur perkembangan yang lain sudah
tentu tidak akan menaikan pendapatan dan tidak akan menaikan permintaan. Turunnya biaya
produksi akan memperbesar keuntungan-keuntungan para kapitalis dan mendorong mereka
untuk terus berproduksi.

Menurut Thomas Robert Malthus, perkembangan ekonomi diperlukan adanya kenaikan jumlah
kapital untuk investasi yang terus menerus, disamping itu adanya perkembangan ekonomi dapat
diharapkan bila terdapat tabungan yang digunakan untuk investasi. Sedangkan menurut J.B.Say
berkembang dengan hukum pasar, dimana dikatakan bahwa Supply Creates its own demand
yang artinya asal jumlah produksi bertambah maka secara otomatis permintaan akan ikut
bertambah pula karena pada hakekatnya kebutuhan manusia tidak terbatas.

Jadi kesimpulannya, bahwa tabungan disamping sebagai pendorong bagi perkembangan


ekonomi yaitu sebagai sumber capital, juga dapat sebagai penghambat perkembangan bagi
perkembangan ekonomi karena hal ini dapat memperkecil jumlah permintaan efektif.

B. TEORI KARL MARX

1. Sejarah perkembangan masyarakat

Dalam teorinya beliau membagi 5 tahap perkembangan masyarakat:

a. Masyarakat primitive communal

Tahap ini masyarakat masih menggunakan alat yang sifatnya masih sederhana dan bukan
milik perorangan tapi milik bersama (communal). Dalam masyarkat ini tidak ada surplus
produksi karena orang-orang membuat sendiri barang kebutuhannya. tetapi semakin lama,
orang sedikit demi sedikit mengetahui alat-alat produksi yang lebih baik. Perbaikan dalam alat-
alat produksi menyebabkan adanya perubahan-perubahan sosial dan kemudian terjadi
pembagian kerja dalam produksi.

b. Masyarakat Perbudakan (slavery)

Hubungan produksi antara orang-orang yang memiliki alat produksi dengan orang-orang
yang hanya bekerja merupakan dasar terbentuknya masyarakat perbudakan. Dengan cara kerja
seperti ini keuntungan pemilik alat produksi akan semakin besar karena budak hanya diberi
upah yang sangat rendah namun lama-kelamaan para budak semakin sadar sehingga terjadi
perselisihan antar kedua kelompok masyarakat.

c. Masyarakat feudal

Karena adanya pertentangan tersebut terbentuklah masyarakat feudal dimana kaum


bangsawan memiliki alat produksi yang paling utama yaitu tanah.

Hubungan produksi dan system feudal ini akan mengubah cara kehidupan social, sehingga ada
dua golongan kelas yaitu kelas feudal yang terdiri dari tuan tanah yang lebih berkuasa dalam
hubungan social dan kelas buruh.

Kepentingan kedua kelas ini berbeda-beda. Kelas feodal lebih memikirkan keuntungan saja dan
kemudian mendirikan pabrik-pabrik. Kelas buruh yang memiliki alat-alat produksi menghendaki
pasaran buruh yang bebas dan hapusnya tarif dan rintangan lainnya dalam perdagangan yang
diciptakan kaum feodal.

d. Masyarakat capital

Hubungan produksi dalam system kapitalis didasarkan pada pemilikan individu, masing-
masing kapitalis terhadap alat-alat produksi. Hubungan produksi ini memungkinkan
perkembangan yang sangat pesat akan alat produksi karena adanya keuntungan yang besar.

Kelas kapitalis dan buruh memiliki kepentingan yang saling bertentangan sehingga perbedaan
kepentingan ini makin lama makin menjadi yang akhirnya timbul perjuangan kelas sehingga
terbentuk masyarakat baru yang mana terdapat pemilikan yang bersifat social terhadap alat
produksi. Hal ini merupakan unsur penting dalam masyarakat kapitalis.

e. Masyarakat sosialis

Dalam masyarakat ini kepemilikan alat produksi didasarkan atas hak milik social(social
ownership).

Hubungan produksi merupakan kerjasama dan saling membantu diantara buruh bebas dari
unsure eksploitasi sehingga dalam masyarakat sosialis ini tidak ada lagi kelas-kelas masyarakat.

2. Runtuhnya system kapitalis

Mengenai perkembangan sitem kapitalis, Karl Mark bersifat pesimis, karena kaptalisme tidak
saja akan mengalami stagnasi tetapi juga akan mengalami keruntuhan yang disebabkan karma
perkembangan kapitalisme itu sendiri. Mark mengemukakan pendapatnya atas adanya hukum
gerak yaitu:

a. Konsentrasi

Dalam masyarakat kapitalis di mana persaingan bebas menjadi cara bekerja, maka sudah tentu
perusahaan-perusahaan yang kuat yang dapat bertahan dan perusahaan kecil akan bangkrut. Hal
ini terjadi karena perusahaan yang satu menggabung dengan perusahaan yang lain supaya tidak
bangktur. Dengan demikian terjadilah pemusatan-pemusatan (konsentrasi) perusahaan menjadi
perusahaan-perusahaan besar yang jumlahnya makin sedikit.

b. Akumulasi

Perusahaan-perusahaan yang sudah menggabung akan bertambah besar, sehingga mempunyai


kedudukan monopoli. Oleh karena itu kekayaannya akan semakin menumpuk
(berakumulasi),maka perbedaan antara si kaya dan si miskin semakin besar.

c. Kesengsaraan

Adanya persaingan menyebabkan perusahaan kecil bangkrut, sehingga penawaran buruh


menjadi besar. Karena penawaran buruh semakin banyak maka upah dapat ditekan dan para
buruh masih dapat didesak oleh kaum kapitalis. Akibatnya kemelaratan menjadi semakin besar.

d. Krisis

Karena upah kerja dapat ditekan akibat semakin besarnya penawaran buruh, maka produktifitas
dapat meningkat dan keuntungan semakin besar. Tetapi hal itu tidak akan berlangsung lama.
Daya beli masyarakat semakin berkurang karena pendapatan buruh semakin berkurang,
sehinngga terjadilah kelebihan produksi atas konsumsi (over production). Harga barang-barang
merosot dan produksi terpaksa ditahan. Akhirnya pabrik-pabrik banyak yang titup dan terjadilah
krisis.
3. Proses perkembangan ekonomi

Analisis mengenai proses perkembangan ekonomi pada pokoknya yang memegang peranan
adalah adanya nilai tambah ( surplus value ). Jadi, ada nilai lebih perekonomian akan
berkembang, maka perkembangan ekonomi disebabkan karena keadaan perekonomian mampu
menghasilkan nilai yang lebih tinggi diatas nilai tenaga kerja, nilai bahan dasar, dan bahan
produksi.

C. ALIRAN NEO KLASIK

Aliran neo klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang menghubungkan nilai
pada saat ini dan yang akan datang. Pembicaraan mengenai tigkat bunga akhirnya sampai
masalah akumulasi capital. Pada bidang ini kaum neo klasik banyak menyumbangkan pendapat
terhadap teori perkembangan. Pendapat neo klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat
diikhtisarkan sebagai berikut:

1. Akumulasi capital

Menurut neo klasik tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingkat tingginya
tabungan. Pada tingkat teknik tertentu, tingkat bunga akan menetukan tingginya tingkat
investasi. Mengenai pembentukan capital adalah penting untuk perkembangan ekonomi. Karena,
investasi yang bertambah maka tingkat bunga naik yang selanjutnya akan menaikkan jumlah
tabungan.

2. Perkembangan sebagai proses gradual

Marshall yang merupakan tokoh neo klasik mengatakan bahwa dengan tidak mengurangi
pentingnya penemuan-penemuan, baik investasi maupun penggunaan teknik baru merupakan
proses yang gradual dan terus-menerus.

3. Perkembangan sebagai proses yang harmonis dan komulatif

Maksudnya proses perkembangan yang meliputi berbagai faktor yang faktor-faktor itu
tumbuh secara bersama-sama, yaitu bila ada teknik produksi yang baru akan menaikkan
produksi total atau menaikkan pendapatan total.

Selanjutnya di butuhkan tenaga kerja yang banyak sehingga terjadi kenaikan permintaan.

Harmonisnya perkembangan itu karena adanya:

a. Internal economies

Timbul karena adanya kenaikan skala produksi yang terkandung pada sumber-sumber dan
efisiensi dari pengusaha sendiri yang merupakan hasil dari adanya mesin-mesin yang lebih baru
dan spesialisasi yang lebih jauh dan lebih luas dan managemen yang lebih baik.
b. Eksternal economies

Bergantung pada perkembangan industri, pada umumnya menyediakan kebutuhan antara


industri itu sendiri

4. Optimis terhadap perkembangan ekonomi

Neo klasik berpendapat dan yakin dengan kemajuan-kemajuan teknik dan perbaikan-perbaikan
dalam kualitas buruh cenderung meningkatkan pendapatan yang lebih tinggi sehingga
permintaan masyarakat akan meningkat dan seterusnya. Bagi neo klasik hal yang penting untuk
pertumbuhan ekonomi iala kemauan untuk menabung. Kalau tidak ada tabungan maka
kemajuan teknologi yang baru belum dapat dipergunakan.

5. Aspek internasional perkembangan ekonomi

Suatu Negara pada umumnya dapat mengalami lima tingkat perkembangan ekonomi yaitu:

a. Mula-mula Negara meminjam modal/capital. Negara itu merupakan Negara peminjam yang
masih muda atau immature dan debitor.

b. Setelah dapat menghasilkan dengan capital tesebut dapat membayar bunga dan deviden atas
pinjam.

c. Setelah penghasilan Negara meningkat terus, seagian di gunakan unuk melunasi hutangnya
dan sebagian dipinjamkan ke Negara lain yang membutuhkan.

d. Tingka ke empat, Negara tersebut sudah dapat menerima deviden dan bunga, sehingga terjadi
surplus, dan piutangnya semakin besar . Negara ini sudah pada tingkat kreditur yang belum
mapan atau immatured creditor.

e. Akhirnya negara tersebut hanya menerima bunga dan deviden saja dari negara lain. Negara itu
sekarang sudah pada tingkat kreditur yang sudah mapan (matured creditor).

Pertambahan tenaga kerja konstan, sedang pertumbuhan kapital bukan merupakan akibat dari
keputusan investasi, tetapi merupakan fungsi dari tabungan dikurangi deprisiasi.

K= f(S-D)

Jadi Teori neo klasik melihat pentingnya harga relative dari factor produksi dan produktifitas, ini
mempengaruhi pembandingan input dalam proses produksi
D. TEORI SCHUMPETER

1. Jalannya perkembangan ekonomi

Menurut Schumpeter perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis ataupun
gradual tetapi merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus.

Kunci dari teori Schumpeter adalah bahwa untuk perkembangan dari ekonomi factor terpenting
ialah entrepreneur. Kenaikan [roduksi nasional itu tidak gradual dan tidak continue disebabkan
inovasi, hal ini juga tidak teratur terjadinya.

Penemuan (discovery): menemukan suatu hal yang sudah ada tetapi belum diketahui
sebelumnya.

Invention( invensi) : penemuan akal guna menggunakan baru itu.

Inovasi ( invention) :

menurut Schumpeter pengertian inovasi dapat meliputi 5 hal yaitu:

a. mengenalkan barang baru atau barang yang berkualitas baru yang belum dikenal oleh
konsumen.

b. Mengenal metode produksi yang baru

c. Pembukaan pasar baru bagi perusahaan

d. Penemuan sumber ekonomi yang baru

e. Menjalankan organisasi baru dalam industri.

Jadi kesimpulannya, teori perkembangan Schumpeter menitik beratkan pada entrepenaur yang
memimpin perkembangan ekonomi, sepanjang berlakunya kapitalis.Sedangkan Entrepenaurship
adalah orang yang dapat melihat adanya kesempatan untuk memperkenalkan teknik baru,
produksi baru, organisasi baru yang lebih baik sehingga mampu memperkenalan perkembangan
“new resources”.

Untuk menjadikan innovation dan discovery mempunyai pengaruh yang besar dalam
perkembangan ekonomi diperlukan orang yang mempunyai kecakapan yang dapat
mengembangkan aspek ekonomi (orangnya disebut “create innovating entrepenaur”)

2. Runtuhnya sistem kapitalis

a. Usangnya fungsi wiraswasta

b. Runtuhnya rangka kehyidupan masyarakat kapitalis


c. Runtuhnya golongan-golongan politikus

Dalil-dalil schumeter dalam teori ekonomi pembangunan:

1. 0 = f (L.K.Q.T)

Total output adalah merupakan kerjasama dari keempat factor produksi tersebut , aitu: L.K.Q.T

2. S = F.S(W..R.r)

Saving bergantung pada besar kecilnya wages = upah provit dan tingkat bunga. Hal ini di tentang
oleh Karl Marx, menurt pendapatnya , S ditentukan oleh distribution of income (spembagian
pendapatan masyarakat).

3. I = (Ia + Ii)

Investasi bergantung pada Ia ( Autonomous Investment), Ii (Induced Iivestment)

a. Autonomous Investment adalah merupakan tambahan O.

b. Induced Ivesment adalah merupakan tambahan investasi sebagai akibat dari tambahan
effective demand ( ermintaan yang evektive)

Jadi , pada hakekatnya investasi terdiri ata 2 komponen yaitu :

a. Autonomous investment

b. Induced investment

4. Induced Investment bergantung pada provit dan rate of interest Ii =Ii (R,r)

5. Autonomous investment bergantung pada penemuan sumber – sumber baru dan technical
progress

E. ANALISIS POST-KEYNESIAN

Ahli-ahli post-keynesian ialah mereka yang mencoba untuk merumuskan perluasan teori keynes.
Teory keynes itu terbatas pada analisis jangka pendek. Untuk analisisnya keynes mennggunakan
anggapan-anggapan berdasar atas keadaan waktu sekarang. Misalnya mengenai tingkat teknik,
tenaga kerja, selera, dianalisis dengan tidak memperhatikan keadaan jangka panjang. Sedangkan
analisis post-keynes memperhatikan keadaan jangka panjangnya.

Dalam analisis ini persoalan yang penting adalah sebagai berikut:

* Syarat apakah yang diperlukan ntuk mempertahankan perkembangan yang mantap (Steady
growth) dari pendapatan pada tingkat full employment income tanpa mengalami deflasi ataupun
inflasi.
* Apakah pendapatan benar-benar bertambah pada tingkat sedemikian rupa sehingga dapat
mencegah terjadinya kemacetan yang lama atau inflasi yang terus-menerus.

Jadi apabilah jumlah penduduk bertambah maka pendapatan rill perkapitah akan berkurang
kecuali bila pendapat rill juga bertambah.

1. Analisis Harrod dan Domor Mengenai Pertumbuhan yang mantap (Steady Growth)

Harrod dan Damor menekankan pentingnya peranan akumulasi kapital dalam proses
pertumbuhan. Jadi akumulasi kapital itu mempunyai peranan ganda yaitu menimbulkan
mendapat dan disamping itu juga menaikan kapasitas produksi dengan cara memperbesar
jumlah kapital. Maka pertumbuhan alat-alat kapital baru mempunyai beberapa akibat:

a. Kapital yang baru akan tetap belum dapat digunakan, sebab bila digunakan tidak memberikan
hasil karena pendapatan tetap.

b. Kapital baru itu akan digunakan dengan pengorbanan dari kapital yang telah ada sebelumnya .

c. Kapital yang baru akan menggantikan tenaga kerja.

Jadi pembentukan kapital bila tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan yang sudah ada
akan membuat kapital dan tenaga menganggur.

2. Teori Evsey D. Domor

Karena investasi menaikan kapasitas produksi dan juga menaikan pendapatan maka tingkat
kenaikan investasi dipertahankan agar supaya kenaikan pendapatan sama dengan kenaikan
kapasitas produksi sehingga pengerjaan penuh dipertahankan.

Angapan-anggapan yang dipakai untuk teorinya

a. Perekonomian sudah ada dalam tingkat pengerjaan penuh (Full Employment incoml).

b. Tidak ada pemerintah dan perdagangan luar negeri .

c. Tidak ada keterlambatan penyesuaan (Log of Adjustmen) atau ada penyesuaan yang cepat.

d. Hasrat menabung marjinal (Marginal Propensity to Save) dan hasrat menabung rata-rata
(Average Propensity to Save) sama.

e. Marginal (Marginal Propensity to Save) dan capital coefficient (Perbandingan antara capital
dan Output) adalah tetap.

Jadi perekonomian menghadapi suatu persoalan; bila tidak cukup investasi hari ini, maka
pengangguran akan terjadi sekarang. Tetapi bila ada investasi hari ini, maka besok pagi
dibutuhkan investasi yang lebih banyak dari hari ini untuk menaikkan permintaan sehingga
kapasitas produksi yang bertambah dapat digunakan dan kapasitas mengannggur yang
berlebihan dapat dihindari besok pagi. Sebab bila permintaan tidak dicukupi maka kapasitas
menganggur yang berlebihan akan menyebabkan turunnya investasi dan akan terjadi depresi
hari lusa.
3. Teori Harrod

Harrod juga menyelidiki keadaan-keadaan untuk perkembangan ekonomi yang terus menerus,
dan menunjukkan cara yang mungkin dapat ditempuh untuk mencapai perkembangan ekonomi
itu. Ia memulai dengan mengatakan bahwa tabungan sama dengan investasi.

Harrod beranggapan bahwa tabungan yang diharapkan itu selalu terjadi, sehingga perbedaan
anatara tabungan yang diharapkan dengan investasi yang diharapkan itu akan berupa investasi
yang belum diharapkan (unintended investment). Ini berarti persediaan (inventory) menumpuk
apabila tabungan yang diharapkan melebihi investasi yang diharapkan. Model Harrod ini dapat
dinyatakan sesuai dengan modelnya domar. Kedua model itu menunjukkan bahwa untuk
mempertahankan pengerjaan penuh, tabungan yang diharapkan dari pendapatan pada tingkat
pengerjaan penuh harus diimbangi dengan jumlah infestasi yang diharapkan, yang sama
besarnya dengan tabungan yang diharapkan.

Ikhtisar analisa Harrod dan Domar (roy Harrod dan Evsey Domar)

a. Investasi adalah pusat dari persoalan pertumbuhan yang mantap sebab proses investasi
mempunyai dua sifat yaitu menciptakan pendapatan dan menaikkan kapasitas produksi dalam
perekonomian.

b. Naiknya kapasitas produksi dapat menghasilkan out-put yang lebih banyak.

c. Laju pertumbuhan yang sebenarnya (actual rate of growth) dapat berbeda dengan laju
pertumbuhan yang mantap (waranted rate of growth).

Bila laju pertumbuhan yang sebenarnya lebih besar daripada laju pertumbuhan yang mantap
akan cenderung terjadi inflasi. Sebaliknya bila laju pertumbuhan sebenarnya lebih kecil dari
pada laju peertumbuhan mantap akan cenderung terjadi deflasi.

4. Kelemahan teori Harrod-Domar

Teori ini berdasarkan pada anggapan yang sukar. Faktor-faktor penting seperti hasrat menabung
dan ratio kapital dan output dianggap tetap, sedangkan pada kenyataannya faktor-faktor
tersebut berubah syarat-syarat yang dibutuhkan, untuk adanya pertumbuhan yang mantap.

5. Teori Stagnasi Sekuler (Secular Stagnation)

Stagnasi sekuler menunjukkan suatu fase perkembangan kapitalis yang telah masuk dimana
tabungan bersih pada pengerjaan penuh cenderung bertambah. Investasi bersih pada pengerjaan
penuh cenderung menurun.

Permintaan total tertinggal dibanding penawaran total sebab stagnasi dirumuskan dalam 3
golongan:

a. Menitik beratkan pada faktor-faktor eksogen, seperti tegnologi, perkembangan penduduk,


pembukaan dan perkembangan daerah baru.

b. Menitik beratkan pada perubahan-perubahan dasar dalam lembaga-lembaga sosial, seperti


meningkatnya pengawasan pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan dan perkembangan
dalam organisasi buruh.

c. Menitik beratkan pada faktor-faktor endogen, seperti perkembangan persaingan dan


konsentrasi industri.

Sebab-sebab Stagnasi (menurut A. Hansen)

a. Faktor eksogen, menyatakan bahwa perkembangan yang cepat dari penduduk, pembukuan
daerah baru dan kemajuan tegnologi akan mendorong investasi dan menaikkan pendapatan.
Sebaliknya pendapatan berkurang akan mengalami pengangguran.

b. Perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga sosial

Perubahan-perubahan lembaga-lembaga sosial dan faktor-faktor endogen dalam perkembangan


kapitalis dapat membantu teori stagnasi itu.

c. Peranan faktor endogen

Pandangan ke tiga dari stagnasi ini menunjukkan pada perubahan struktural dalam faktor-faktor
endogen yang mengembangkan monopoli dan oligopoli. Domar menekankan bahwa monopoli
dapat menghambat investasi dengan dihalang-halangi penerapan investasi yang baru.
Selanjutnya, inovasi menyebabkan hilangnya kepentingan-kepentingan yang telah ada.

Berdasarkan kelemahan teori Harrod dan Domar, mengundang para ekjonom untuk lebih
menyempurnakan dengan memasukkan variabel lain yaitu unsur-unsur faktor produksi. Dimana
dikemukakan oleh Neo Klasik, yaiti:

* Jika perkembangan tenaga kerja lebih cepat dari pada kapital, maka akan terjadi upah akan
turun relatif terhadap suku bunga.
* Jika kapital lebih besar daripada tenaga kerja, maka upah relatif lebih tnggi daripada tngkat
bunga.

Berdasarkan pemikiran para ekomon dalam teori-teorinya maka dapat dikemukakansebagai


berikut. Klasik: Adam Smith menunjukkan pentingnya faktor Divition of labour (pembagian
tenaga kerja atau spesialisasi) dalam pengembangan ekonomi. D. Ricardo, menunjukkan
pentingnya faktor tanah.Thomas Robert Malthus menunjukkan pentingnya faktor pertambahan
penduduk, dan pengaruh terhadap penambahan jumlah permintaan. Sedangkan Karl Marx,
menunjukkan pentingnya tersedia adanya nilai lebih (surplus value) bagi perkembangan
ekonomi. Post Keynesia, khususnya Roy Harrod dan Evsey Domar mengemukakan pentingnya
peranan kapital di mana investasi lebih penting untuk perkembangan ekonomi, sedang Neo
Klasik melihat peranan dari teknologi. Schumpeter, dalam masalah perkembangan ekonomi ini
melihat pentingnya para entrepreneur. Apabila entrepreneur banyak tersedia, maka
perkembangan ekonomi akan dapat tercapai dengan pesat.

Dari teori-teori tersebut, akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa sebetulnya pertumbuhan
ekonomi itu tidak hanya tergantung pada satu faktor, tetapi bergantung pada semua faktor.

Sumber: http://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/11/makalah-ekonomi-
pembangunan-teori-teori-pembangunan-ekonomi/

Anda mungkin juga menyukai