BAB 3, 4, Dan 5 HAERIAH BARU
BAB 3, 4, Dan 5 HAERIAH BARU
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
47
48
Umur : 36 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SMP
a. Keluhan Utama
naik turun.
c. Riwayat Kesehatan
Genogram :
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
: Tinggal serumah
: Garisper kawinan
: Garis keturunan
kondisi penyakitnya.
dengan lauk pauk dan sayur dengan porsi 1 piring dapat dihabiskan
dan minum air putih sebanyak 3-5 gelas sehari (600-1000 cc/hari).
5. Pola Eliminasi
kali sehari, tidak ada keluhan saat BAB. Setelah masuk rumah sakit
kali sehari dan tidak ada keluhan saat BAK. Setelah masuk rumah
sehari.
jam 13.00 wita sampai 15.00 wita dan tidur malam kadang-kadang
Setelah masuk rumah sakit klien hanya di seka pakai tisu basah,
klien tidak pernah keramas dan gosok gigi, rambut klien terlihat acak-
8. Pemeriksaan Fisik
c. GCS : E4 V5 M6 = 15
d. Tanda-Tanda Vital
2) Respirasi : 24 x/menit
3) Nadi : 98 x/menit
4) Suhu : 37,80C
5) SpO2 : 95%
f. Berat Badan : 53 kg
1) Kepala
2) Mata
bantu penglihatan
3) Hidung
5) Telinga
6) Leher
7) Dada
daerah dada.
a) Jantung
midklavikula sinistra
(3) Perkusi
sinistra
b) Paru-Paru
(1) Inspeksi : bentuk normal
(2) Palpasi : nyeri terasa pada dada bagian kiri dan kanan
(3) Perkusi : sonor (+/+)
(4) Auskultasi : suara nafas vesikuler (+/+), suara nafas
tambahan yaitu wheezing (+/+), ronchi (-/-)
55
8) Abdomen
9) Ekstremitas :
4 4
4 4
kekuatan otot :
1) Kulit : warna kulit sawo matang tidak ada lesi, turgor kulit
baik.
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboraturium
Refrence
Test Result Unit
Range
NEU 82.2 [%] (36.0-73.0)
RBC 3.42 [10^6/uL] (3.80-5.00)
HGB 9.2 [g/dL] (13.0-18.0)
HCT 27.8 [%] (35.0-45.0)
MCV 81.1 [fL] (80.0-100.0)
MCH 26.9 [pg] (28.0-34.0)
MCHC 33.2 [g/dL] (32.0-36.0)
RDW 13.1 [%] (11.0-14.5)
PLT 15 [10^3/uL] (170-380)
MPV 9.3 [fl] (9.0-13.0)
a. Infus Ns 14 tpm
B. DiagnosaKeperawatan
1. Analisis Data
dengan dahak.
Data Obyektif : Saluran
- Klien terlihat batuk disertai dahak pernapasan
- Frekuensi napas 24x/menit
- Terdengar suara wheezing
- Ada tarikan dinding dada Masuk ke paru
- O2 terpasang 3 liter / menit
Alveoli
Proses Peradangan
peningkatan
produksisecret
2 Data Subyektif: Infeksi primer pada Nyeri Akut
- Klien mengeluhkan nyeri dada Alveoli
seperti ditonjok-tonjok, nyeri
dirasakan ketika terlalu sulit
bernafas, nyeri datang sewaktu- Hematogen
waktu.
Panas
Hipertermi
58
hari yang lalu, klien batuk disertai dengan dahak, klien terlihat
Ns 14 tpm.
Hari/ Diagnosa
No Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
Tgl Keperawatan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Rabu Bersihan jalan Setelah dilakukan 1. Ber
26-02- nafas tidak efektif tindakan keperawatan ikan O2 dengan nasal kanul.
20 berhubungan selama 3x24 jam 2. Pos
dengan produksi diharapkan jalan isikan klien untuk
secret berlebihan. nafas menjadi efektif memaksimalkan ventilasi
59
dengan kriteria. 3. Mo
- Klien nitor status O2 klien.
mengatakan
4. Ide
ntifikasi klien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
(1) (2) (3) (4) (5)
sesaknya berkurang buatan.
- Batuk 5. Kel
berkurang atau uarkan secret dengan batuk
hilang atau suction.
- Wheezing 6. Au
tidak ada skultasi suara nafas, catat
- Frekuensi adanya suara nafas
napas dalam batas tambahan.
normal (16-20 ) 7. Ber
x/menit). ikan Bronkodilator bila
perlu
8. Ber
ikan pelembab udara kassa
basah NaCl lembab.
2. Rabu Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Gunaka
26-06- berhubungan tindakan keperawatan n tekhnik komunikasi
20 dengan bakterimia selama 3x24 jam terapeutik untuk evaluasi
diharapkan nyeri pengalaman nyeri masa
dapat berkurang lalu
dengan kriteria : 2. Kontrol
- Klien lingkungan yang dapat
melaporkan mempengaruhi nyeri
bahwa nyeri yang seperti suhu ruangan,
dirasakan pencahayaan dan
berkurang kebisingan.
- Klien tidak 3. Kaji
meringis tipe dan sumber nyeri
- Klien 4. Tingkat
melaporkan rasa kan istirahat
nyaman setelah 5. Berikan
nyeri berkurang. analgetik untuk
- Skala 0-3 mengurangi nyeri.
60
6. Ajarkan
klien manajemen nyeri
yaitu raklasi nafas dalam
dan monitor penerimaan
klien tentang manajemen
nyeri.
3. Rabu Hipertermi Setelah dilakukan 1. Monitor suhu sesering
26-06- berhubungan tindakan keperawatan mungkin
20 dengan proses selama 3x24 jam 2. Monitor warna dan suhu
inflamasi suhu tubuh klien kulit.
kembali normal 3. Berikan antipiretik
- Suhu tubuh 4. Pemberian cairan
klien dalam intravena
rentang
(1) (2) (3) (4) (5)
normal (36,0oC- 5. Monitor penurunan
37,2OC) tingkat kesadaran.
- Nadi dan 6. Kompres klien pada
RR dalam rentang lipatan paha dan ketiak.
normal ( Nadi : 60- 7. Berikan pengobatan untk
100 x/m, RR : 16- mencegah terjadinya
20 x/m ) menggigil.
- Tidak ada
perubahan warna
kulit dan tidak ada
pusing.
D. Implementasi Keperawatan
ventilasi
14.15 4. Mengidentifikasi klien 4. Klien tidak
perlunya pemasangan dipasangkan alat
alat jalan nafas buatan. jalan nafas buatan
karena dengan
oksigen nasal kanul
klien sudah biasa
bernafas.
14.20 5. Mengajarkan klien 5. Klien biasa
mengeluarkan secret menerapkan Teknik
dengan cara batuk batuk efektif tetapi
efektif secretnya masih
susah keluar
14.25 6. Mengauskultasi suara 6. Terdengar suara
nafas tambahan nafas tambaha nyaitu
wheezing di kedua
lapang paru
17.00 7. Memberikan 7. Klien diberikan nebu
bronkodilator combivent 3x1
selama 10 menit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
II 14.30 1. Mengevaluasi 1. Klien mengatakan
pengalaman nyeri pernah mengalami
nyeri sebelumnya
pada punggungnya.
14.35 2. Mengontrol lingkungan 2. Lingkungan sekitar
klien bersih, lampu
dimatikan sebelum
tidur dan tidak
terlalu berisik.
14.40 3. Mengkaji tipe dan 3. Nyeri dirasakan di
sumber nyeri dada seperti
ditonjok-tonjok
14.45 4. Mengajarkan tekhnik 4. Klien mampu
relaksasi yaitu nafas melakukan Teknik
dalam nafas dalam tapi
nyeri masih terasa
17.00 5. Memberikan obat 5. Klien diberikan
analgetik Codein 3x 1 tab
17.00 1. Memberikan antipiretik 1. -Paracetamol infus
17.00 2. memberikan obat untuk 500 ml
mencegah terjadinya -paracetamol tablet
menggigil 500 mg 1 tab
2. Suhu : 38,9oC, badan
14.55 3. Memonitor suhu kulit klien teraba panas
dan warna kulit. dan warna kulit sawo
matang.
3. Klien tidak
15.00 4. Memonitor tingkat mengalami
kesadaran klien penurunan
kesadaran.
4. Nadi : 80 x/m, RR :
15.05 5. Memonitor nadi dan 24 x/m
pernafasan klien 5. Klien dikompres
62
kesadaran.
10.15 4. Memonitor nadi dan 4. Nadi :90 x/m, RR :
pernafasan klien 24 x/m
15.20 5. Memberikan kompres 5. Klien dikompres
pada klien dengan air hangat,
tetapi pansnya belum
turun.
3. Jumat I 21.20 1. Memberikan O2 dengan 1. O2 3 lpm terpasang
28-02-20 nasal kanul nasal kanul
21.25 2. Monitor O2 2. SPO2 : 97% dan
aliran O2 lancar.
21.30 3. Memposisikan klien 3. Klien dalam posisi
semi fowler untuk semi fowler
memaksimalkan
ventilasi
21.35 4. Mengidentifikasi klien 4. Klien tidak perlu
perlunya pemasangan dipasangkan alat
alat jalan nafas buatan. bantu nafas
21.40 5. Mengajarkan klien 5. Klien selalu
mengeluarkan secret menerapkan batu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
dengan cara batuk efekif , dahaknya
efektif bisa keluar.
21.40 6. Mengauskultasi suara 6. Terdengar suara
nafas tambahan nafas tambahan yaitu
wheezing di kedua
lapang paru.
22.00 7. Memberikan 7. Klien diberikan
bronkodilator nebucombivent 3 x
1 selama 10 menit.
II 22.00 1. Memberikan obat 1. Klien diberikan obat
22.00 analgetik codein 3x 1tab
2. Mengevaluasi 2. Klien mengatakan
pengalaman nyeri pernah mengalami
nyeri sebelumnya
22.05 pada punggungnya.
3. Mengontrol lingkungan 3. Lingkungan sekitar
klien bersih, lampu
dimatikan sebelum
tidur dan tidak
22.10 terlalu berisik.
4. Mengkaji tipe dan 4. Nyeri dirasakan di
sumber nyeri dada seperti
22.15 ditonjok-tonjok
5. Mengajarkan tekhnik 5. Klien mampu
relaksasi yaitu nafas melakukan Teknik
dalam nafas dalam dan
nyeri mulai
berkurang
III 22.00 1. Memberikan antipiretik 1. - Paracetamol infus
500 ml
-paracetamol tablet
500 mg 1 tab
22.20 2. Memonitor suhu kulit 2. Suhu : 37,5oC, badan
dan warnakulit. klien teraba panas
64
E. Evaluasi
lagi menggigil
O : - Badan klienmasihterabapanas
- Suhu : 38,7oC
- Nadi :85 x/m
A : Masalah teratasi sebagian
P :Intervensi dilanjutkan
Kamis I 15.00 S : - Klien mengatakan sesaknya sedikit berkurang.
27-02-20 - Klien mengatakan masih batuk dan dahaknya
masih ada karena ketika batuk hanya sedikit
dahaknya yang keluar.
O : - Klien terlihat masih batuk dan sesak, masih
terdengar bunyi wheezing
- TD : 130/80 mmHg
(1) (2) (3) (4) (5)
- N :88x/menit, RR: 22x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan.
II 15.00 S : Klien mengatakan nyeri dada masih terasa
O : - Klien tidak terlihat meringis
- Skala nyeri3 (0-10)
- Terpasang infus Ns 14 tpm.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
III 15.00 S : Klien mengatakan badannya masih panas tapi tidak
lagi menggigil
O : - Badan klienmasihterabapanas
- Suhu : 38,0oC
- Nadi :88 x/m
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Jumat I 07.00 S : - Klien mengatakan sesak berkurang.
28-02-20 - Klien mengatakan batuknya berkurang dan
dahaknya sudah tidak ada.
O : - Klien terlihat tidak terlalu sesak
- Tidak ada tarikan dinding dada.
- Frekuensi napas 21x/menit
- Tidak terdengar suara wheezing.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
II 07.00 S : Klien mengatakan nyeri dada tidak terasa lagi.
66
PEMBAHASAN
Pada Bab ini penulis menguraikan tentang kesenjangan antara konsep teori
A. Pengkajian
Pengkajian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama yang
terdiri dari pengumpulan data secara umum dan tahap kedua terdiri dari data
yang dikumpulkan pada tahap satu ini meliputi identitas umum, riwayat dan
pemeriksaan fisik.
observasi, dan pemeriksaan fisik pada tinjauan teori dan tinjauan kasus
bahwa di dalam tinjauan teori, tanda dan gejala yang bisa muncul pada
68
69
penurunan berat badan, berkeringat pada malam hari, nyeri dada dan batuk
Sedangkan tanda dan gejala yang ditemukan pada kasus Tn. “A”
adalah batuk, sesak, demam dan nyeri dada. Adapun perbedaan antara data
keunikan manusia. Hal tersebut tergantung pada tingkat penyakit, daya tahan
tubuh dan kepekaan dalam mengenal dan menangani secara dini masalah
yang terjadi.
B. Diagnosa Keperawatan
respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu
lain :
disaluran pernafasan.
informasi .
berlebihan.
Diagnosa keperawatan yang ada pada teori tetapi tidak ada pada klien antara
lain:
informasi .
2001).
tujuan, kriteria standar dan itervensi. Jadi perncanaan antara landasan teori
D. Implementasi Keperawatan
tindakan disusun dan di tujukan pada nursing oders untuk membantu klien
tetapi pada kasus Tn.”A” ada beberapa tindakan dari ketiga diagnosa yang
berikut:
dikerjakan yaitu berikan pelembab udara kasa basah dan NaCl dengan
72
alasan karena air yang ada di dalam tabung humidifier sudah dirasa cukup
istirahat dengan alasan tubuh klien terlihat lemah dan tidak banyak
bergerak.
suhu sesering mungkin dengan alasan karena suhu diukur sesuai dengan
kebiasaan ruangan 3x sehari pada jam 06.00 pagi, jam 12.00 siang, dan
E. Evaluasi Keperawatan
Pada kasus Tn. “A” tahap evaluasi dilaksanakan selama tiga hari.
pada hari ke II masalah belum teratasi dan pada hari ke III masalah teratasi
A. Kesimpulan
a. Pengkajian
sesuai dengan konsep teori, secara umum data hasil pengkajian pada kasus
b. Diagnosa Keperawatan
respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu
2001).
73
74
keperawatan, untuk 3 kasus yang ada pada teori tapi tidak ada pada kasus
c. Rencana Keperawatan
(Nursalam, 2001).
d. Implementasi Keperawatan
setiap ruangan.
75
e. Evaluasi Keperawatan
2001).
B. Saran
sebagai berikut:
2. Perawat lain
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Data Penderita Tuberculosis Paru Rumah Sakit Umum Daerah Soedjono Selong
Lombok Timur
Dinkes Pemprov NTB, 2018. Profil Kesehatan Nusa Tenggara Barat, Diakses
melalui (online): https://dinkes.ntbprov.go.id/profil/kesehatan tanggal 11
Mei 2020 jam 18.57 WITA
77
78
Smeltzer suzane C Brenda G Barre . (2001). Buku Ajar Medikal Bedah brunner &
suddarth. Edisi 8.vol .1..Jakarta : EGC
Smeltzer & suzane C Brenda G Barre (2002). Buku Ajar Medikal Bedah brunner
& suddarth.Edisi8.vol .1..Jakarta : EGC
Soeparman, (1990),Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit, FKUI, Jakarta.