Anda di halaman 1dari 35

SISTEM INFORMASI DI PUSKESMAS

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan


kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif
dan kuratif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
 Visi Puskesmas adalah tercapainya
Kecamatan Sehat menuju terwujudnya
Indonesia Sehat
 Indikator Kecamatan Sehat:
(1) lingkungan sehat,
(2) perilaku sehat,
(3) cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu
(4) derajat kesehatan penduduk kecamatan
 Misi Puskesmas
1. Menggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi
keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya
3. Memelihara dan meningkatkan mutu,
pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya
Fungsi Puskesmas
1. Pusat Penggerak Pembangunan
Berwawasan Kesehatan
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata
Pertama
4. Pelayanan Kesehatan Perorangan
5. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
1. SISTEM PENCATATAN DAN
PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS
(SP2PT)
Sitem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas juga merupakan fondasi dari data
kesehatan. Sehingga diharapkan terciptanya
sebuah informasi yang akurat, representatif
dan reliable yang dapat dijadikan pedoman
dalam penyusunan perencanaan kesehatan.
Setiap program akan menghasilkan data. Data
yang dihasilkan perlu dicatat, dianalisis dan
dibuat laporan.
Data yang disajikan adalah informasi
tentang pelaksanaan progam dan
perkembangan masalah kesehatan
masyarakat. Informasi yang ada perlu
dibahas, dikoordinasikan, diintegrasikan
agar menjadi pengetahuan bagi semua staf
puskesmas. Pencatatan harian masing-
masing progam Puskesmas dikombinasi
menjadi laporan terpadu puskesmas atau
yang disebut dengan system pencatatan
dan pelaporan terpadu Puskesmas
(SP2TP).
Sistem Perencanaan dan pelaporan Terpadu
Puskesmas adalah kegiatan pencatatan dan
pelaporan data umum, sarana, tenaga dan
upaya pelayanan kesehatan yang ditetapkan
melalui SK MENKES/SK/II/1981.
Data SP2PT berupa data Umum dan
demografi, ketenagaan, sarana, kegiataan
pokok Pukesmas . Sistem pelaporan ini
diharapkan mampu memberikan informasi baik
bagi Puskesmas maupun jenjang administrasi
yang lebih tinggi, guna mendukung manajemen
kesehatan
Pelaporan SP2PT :
 Laporan bulanan yang berisi:
 Data kesakitan
 Data kematian
 Data operasional (gizi, imunisasi, KIA, KB, dan
sebagainya)
 Data managemen obat
 Laporan setiap semester
 Data kegiatan Puskesmas

 Laporan tahunan

 Umum dan fasilitas

 Saran

 Tenaga
2. SIMPUS
Simpus Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
merupakan suatu tatanan atau peralatan yang
menyediakan informasi untuk membantu proses
manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran
kegiatannya (Depkes RI, 1997).
Sistem Informasi Puskesmas (Simpus) yaitu seluruh
kegiatan Puskesmas mulai registrasi, tindakan
medis/pengobatan, farmasi/apotik, serta
menejemen terhubung menjadi satu dengan sistem
real online (up to date). Setiap saat menejemen
atau pihak yang berkepentingan dapat memonitor
perkembangannya.
Simpus merupakan kemampuan sistem
informasi Menejemen Puskesmas yang
terintegrasi, keuntungan lain seperti:
1. Pencatatan medical record
2. Kecepatan pelayanan administrasi
3. Pembuatan laporan data penyakit secara
cepat dan akurat.
Tujuan SIMPUS
1) Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas manajemen
Puskesmas secara lebih berhasil guna dan
berdaya guna, melalui pemanfaatan secara
optimal data sistem pencatatan dan pelaporan
terpadu Puskesmas maupun informasi lainnya
yang menunjang kegiatan pelayanan.
2) Tujuan Khusus
a) Sebagai pedoman penyusunan perencanaan
tingkat puskesmas (PTP) dan pelaksanaan kegiatan
pokok puskesmas
b) Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pelayanan puskesmas
c) Untuk mengatasi berbagai hambatan pelaksanaan
program pokok puskesmas.
d)Tersedianya data secara akurat yang meliputi segala
aspek
e)Terlaksananya pelaporan yang secara teratur
diberbagai jenjang adminstrasi sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
f) Digunakan data tersebut sebagai alat pengambilan
keputusan dalam rangka pengelolaan rencana
dalam bidang kesehatan
Manfaat yang diperoleh dari Penggunaan SIMPUS
1. Mempermudah pekerjaan dokter dalam menyusun
arsip-arsip kesehatan.
2. Tidak mengeluarkan biaya kertas dalam peyimpanan
data.
3. Tidak memerlukan biaya banyak dalam menggunaan
SDM karena hanya beberapa saja yang diggunakan
untuk membantu memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
4. Tidak membuang waktu yang cukup banyak bagi para
penyelenggara kesehatan ditingkat Puskesmas
5. Proses regristasi yang cepat dan mudah
Bagi pasien:
1. Regristrasi yang cepat sehingga masalah
pasien cepat diobati
2. Kesehatan pasien cepat teratasi
3. Tidak perlu membawa kartu banyak dalam
merasakan pelayanan setiap berobat di
Puskesmas yang sama dan beda karena
arsip kesehatan pasien yang sudah ada
disana.
4. Kepuasan dan harapan pasien terpenuhi
sebesar-besarnya.
Bagi pemerintah:
1.membantu menyelesaikan masalah kesehatan
ditingkat daerah teratasi dan mengakibatkan
keberhasilan dalam mengatasi masalah
kesehatan ini.
2.mendorong keberhasilan dalam suatu
keputusan pemerintah dan mengguranggi
permasalahan dalam negara.
2. SIKDA GENERIK
Aplikasi SIKDA Generik adalah aplikasi sistem
informasi kesehatan daerah yang berlaku secara
nasional yang menghubungkan secara online
dan terintegrasi seluruh puskesmas, dinas
kesehatan dan Kementerian Kesehatan. Aplikasi
SIKDA Generik dikembangkan dalam rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan serta meningkatkan
ketersediaan dan kualitas data dan informasi
manajemen kesehatan melalui pemanfaatan
teknologi informasi.
Aplikasi “SIKDA Generik” merupakan
penerapan standarisasi Sistem Informasi
Kesehatan, sehingga diharapkan dapat
tersedia data dan informasi kesehatan yang
cepat, tepat dan akurat dengan
mendayagunakan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pengambilan
keputusan/kebijakan dalam bidang kesehatan.
Sistem Informasi Kesehatan Daerah, Sistem
kesehatan di Indonesia dapat dikelompokkan
dalam beberapa tingkat sebagai berikut:
1. Tingkat Kabupaten/Kota, dimana terdapat
puskesmas dan pelayanan kesehatan dasar
lainnya, dinas kesehatan kabupaten/kota,
instalasi farmasi kabupaten/kota, rumah
sakit kabupaten/kota, serta pelayanan
kesehatan rujukan primer lainnya.
2.Tingkat Provinsi, dimana terdapat dinas
kesehatan provinsi, rumah sakit provinsi, dan
pelayanan kesehatan rujukan sekunder
lainnya.
3.Tingkat Pusat, dimana terdapat Departemen
Kesehatan, Rumah Sakit Pusat, dan
Pelayanan kesehatan rujukan tersier lainnya.
Pada saat ini di Indonesia terdapat 3 (tiga)
model pengelolaan SIK, yaitu :
1. Pengelolaan SIK manual, dimana pengelolaan
informasi di fasilitas pelayanan kesehatan
dilakukan secara manual atau paper based
melalui proses pencatatan pada buku
register, kartu, formulir-formulir khusus, mulai
dari proses pendaftaran sampai dengan
pembuatan laporan. Hal ini terjadi oleh karena
adanya keterbatasan infrastruktur, dana, dan
lokasi tempat pelayanan kesehatan itu
berada. Pengelolaan secara manual selain
tidak efisien juga menghambat dalam proses
pengambilan keputusan manajemen dan
2.pengelolaan SIK komputerisasi offline, pada
jenis ini pengelolaan informasi di pelayanan
kesehatan sebagian besar/seluruhnya sudah
dilakukan dengan menggunakan perangkat
komputer, baik itu dengan menggunakan
aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM)
maupun dengan aplikasi perkantoran
elektronik biasa, namun masih belum
didukung oleh jaringan internet online ke
dinas kesehatan kabupaten/kota dan
provinsi/bank data kesehatan nasional.
3.Pengelolaan SIK komputerisasi online, pada
jenis ini pengelolaan informasi di pelayanan
kesehatan sebagian besar/seluruhnya sudah
dilakukan dengan menggunakan perangkat
komputer, dengan menggunakan aplikasi
Sistem Informasi Manajemen dan sudah
terhubung secara online melalui jaringan
internet ke dinas kesehatan kabupaten/kota
dan provinsi/bank data kesehatan nasional
untuk memudahkan dalam komunikasi dan
sinkronisasi data.
SIKDA Generik” dirancang dan dibuat untuk
memudahkan petugas puskesmas saat
melakukan pelaporan ke berbagai program di
lingkungan Kementerian Kesehatan. diharapkan aliran
data dari level paling bawah sampai ke tingkat pusat
dapat berjalan lancar, terstandar, tepat waktu, dan
akurat sesuai dengan yang diharapkan. Diharapkan
aplikasi tersebut dapat berguna secara efektif sebagai
alat komunikasi pengelola data/informasi di daerah,
dapat saling tukar menukar data dan informasi, serta
membantu pengelola data/informasi agar selalu
siap memberikan data atau gambaran kondisi
kesehatan secara utuh dan berdasarkan bukti.
Dalam upaya mengembangkan Sistem Informasi
kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Propinsi
mengembangkan Sistem informasi Kesehatan (SIK)
Puskesmas yang bebasis tehnologi informasi .
SIK yang dikembangkan mengacu kepada
kebutuhan informasi untuk mengelolah klien dan unit
pelayanan di tingkat Puskesmas, SP2TP
2. TUJUAN PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI KESEHATAN (SIK)
Maksud dan tujuan SIK Puskesmas:
1. Meningkatkan kualitas manajemen Puskesmas
secara lebih berhasil guna dan berdaya guna,
melalui pemanfaatan secara optimal data sistem
pencacatan dan pelaporan terpadu Puskesmas
(SP2PT) maupun kegiatan informasi lainnya yang
menunjang kegiataan pelayanan
2. Sebagai pedoman penyusunan perencanaan
tingkat Puskesmas (PTP) dan pelaksanaan
kegiataan pokok Puskesmas mini lokalkarya
(minlok)
3. Sebagai dasar pemantuan dan evaluasi
pelaksanaan pelayanan Puskesmas
4. Untuk mengatasi berbagai hambatan pelaksanaan
program pokok Puskesmas
3. Kegiatan puskesmas yang mampu
ditangani oleh SIK Puskesmas ini adalah

a. Pengelolaan Informasi Riwayat Medis Pasien


per Individu
b. Pengelolaan Informasi Kunjungan Pasien ke
Puskesmas
c. Pengelolaan Informasi Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Dalam Gedung, meliputi :
1) Pelayanan Rawat Jalan (Poliklinik Umum,
Gigi, KIA, Imunisasi, dll)
2) Pelayanan Rawat Inap
3) Pelyanan UGD
d. Pengelolaan Informasi Pemakaian dan
Permintaan Obat/Farmasi di Puskesmas,
Pos Obat Desa.
e. Pengelolaan Informasi Tenaga Kesehatan
Puskesmas
f. Pengelolaan Informasi Sarana dan
Peralatan (Inventaris) Puskesmas
g. Pengelolaan Informasi Kegiatan Luar
Gedung yang meliputi :
1) Kegiatan Pustu, Pusling, Posyandu dan
Bidan Desa, Polindes, Poskesdes,
Poskestren.
2. Pengelolaan Informasi Pembiayaan Kesehatan
Masyarakat dan Keuangan Puskesmas
3) Pengelolaan Informasi Perbaikan Gizi
Masyarakat
4)Pengelolaan Informasi Surveilance (Pencegahan &
Pemberantasan Penyakit Menular)
5) Pengelolaan Informasi Promosi/Penyuluhan
Kesehatan
6) Pengelolaan Informasi Kesehatan Lingkungan
h. Pengelolaan Pelaporan Internal dan Ekternal
Puskesmas (Kemenkes, 2011a)
D. ALUR PELAYANAN SIK PUSKESMAS
[a] pasien yang akan melakukan kunjungan ke
puskesmas. Pasien tersebut tidak
mengakses aplikasi, tetapi pasien tersebut
akan didaftar pada pendaftaran.
[b] user yang login sebagai loket. User tersebut
akan melakukan pendaftaran pasien, baik
pasien yang sudah pernah melakukan
kunjungan maupun pasien yang baru. Pada
proses pendaftaran ini, pasien akan
mendapatkan nomor antrian untuk
melakukan pelayanan.
[c] user yang login sebagai pelayanan (dokter,
perawat, bidan, dll yang memeriksa pasien), user ini
akan menginputkan diagnose, serta resep obat
yang harus diambil oleh pasien ke apotik dan
dibayar di kasir.
[d]user yang login sebagai apotik. User ini akan
menyiapkan dan mencetak resep yang telah
diinputkan oleh pemeriksa pada saat pelayanan dan
akan diberikan ke pasien setelah dilakukan
pembayaran.
[e]user yang login sebagai kasir. User ini akan
mencatat transaksi pembayaran resep obat yang
telah disiapkan oleh apotik. Jika apotik belum
melakukan posting, maka kasir tidak dapat
memproses transaksi pasien yang bersangkutan.
E. KEUNGULAN SIK PUSKESMAS

1. Program didesain under windows sehingga


lebih mudah dalam operasional dan menarik
dalam laporan- laporan yang dihasilkan.
2. Dengan data-data yang up to date akan
dapat di buat analisi-analisa kebijakan
pemerintah daerah.
3. Pelayanan terintegrasi dari bagian
pendaftaran hingga bagian obat sehingga
memimalisasi pemakain kertas
4. .....
4. Pengelolahan data base yang dapat diakses
bersama (terbentuk bank data Daerah).
5. Dapat menampilkan sekaligus mencetak per
kategori yang dikehendaki atau pun rekap
keseluruhan berkenan dengan masalah
kesehatan.
6. Dapat bekerja multi user maupun stand
alone.
7. Dapat dipakai dalam jaringan terpusat
maupun terdistribusi.

Anda mungkin juga menyukai