Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Studi kelayakan bisnis digunakan untuk melihat apabila kita mendirikan
laboratorium kesehatan di suatu tempat, apakah layak, apakah banyak pasien,
apakah ada saingan, apakah peluang mendapatkan untung banyak, apakah
jalannya di tempat yang mudah dijangkau oleh angkutan, apakah ekonomi
setempat mampu membeli produk jasa laboratorium, apakah cepat kembali modal,
apakah cukup untuk bertahan selama belum balik modal, semua itu muncul secara
spontan bahwa akan ada suatu pertanyaan yang menggantung dalam benak,
sehingga menuntun kita untuk melakukan studi kelayakan suatu laboratorium
yang akan didirikan.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidak pastian,
maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi
kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya
sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah
sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan
dibatalkan. Hal ini menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan
banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-
masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain
sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang
berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu
berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik – beratkan
pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social),
yang dimaksud adalah studi yang menitik – beratkan suatu proyek tersebut bisa
dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud studi kelayakan bisnis?
2. Apa saja analisis kelayakan bisnis?
3. Apa yang dimaksud aspek keuangan?
4. Bagaimana sumber – sumber dana?
5. Bagaimana proyeksi laba dan rugi?
6. Bagaiman proyeksi aliran kas?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu studi kelayakan bisnis
2. Mengetahui apa saja analisis kelayakan bisnis?
3. Mengetahui apa yang dimaksud aspek keuangan
4. Mengetahui sumber – sumber dana dalam aspek keuangan
5. Mengetahui proyeksi laba dan rugi dari aspek keuangan
6. Mengetahui proyeksi aliran kas

1.4 Manfaat
1. Apa yang dimaksud studi kelayakan bisnis?
2. Apa saja analisis kelayakan bisnis?
3. Dapat memahami pengertian aspek keuangan
4. Dapat memahami sumber – sumber dana dalam aspek keuangan
5. Dapat memahami proyeksi laba dan rugi dari aspek keuangan
6. Dapat memahami proyeksi aliran kas
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis


Studi Kelayakan Bisnis suatu usaha adalah suatu kegiatan analisis yang
cermat, sistematis dan menyeluruh mengenai faktor-faktor atau aspek yang dapat
mempengaruhi kemungkinan berhasilnya (layaknya) pelaksana gagasan suatu
usaha. Dari penjelasan diatas, dapat diartikan bahwa studi tersebut harus
membahas semua aspek yang dapat menentukan layak tidaknya gagasan usaha.
Usaha yang layak tersebut harus dianalisis dari segi :
1. Hukum, tidak bertentangan dengan peraturan dan norma yang berlaku.
2. Teknis, dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
3. Sosial ekonomi, memberi manfaat terhadap masyarakat.
4. Finansial, menghasilkan arus kas positif yang dapat menutup semua
kewajibandan memberikan keuntungan.
5. Manajemen, dapat dikelola dengan baik.Penyusunan studi kelayakan untuk
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dinegara berkembang termasuk di
Indonesia masih sangat jarang dilaksanakan.
Hal ini disebabkan antara lain karena :
1. Kondisi modal terbatas sedangkan biaya untuk menyusun studi kelayakan
relatif tinggi.
2. Kesadaran dan pengetahuan akan penting nya manfaat suatu studi kelayakan
masih belum tumbuh dengan baik.
3. Pengusaha masih beranggapan bahwa studi kelayakan hanya perlu untuk
mengajukan dana kredit kepada bank saja

2.2 Analisis Kelayakan Bisnis


1. Aspek pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan bisnis menyangkut
pada pertanyaan apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan
dihasilkan oleh sebuah perusahaan. 
2. Aspek produksi / operasi
Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi.
Penilaian kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum
perusahaan dijalankan. Hal – hal yang perlu diperhartikan dalam aspek ini
adalah masalah penentuan lokasi, tata letak (lay out ), penyusunan peralatan
pabrik, dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi. jadi, analisis
dari aspek operasi adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam
menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi, dan lay
out serta kesiagaan alat – alat yang akan digunakan.
3. Analisa aspek manajemen
Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada
pembangunan dan pengembangan operasional perusahaan. Aspek manajemen
memiliki cakupan yang sangat luas, mulai dari manajemen sumber daya
manusia hingga manajemen finansial perusahaan. Semua hal yang terkait
dengan bagaimana operasional perusahaan dapat dijalankan termasuk pada
aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis.
4. Aspek keuangan
Aspek keuangan mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan organisasi
meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan
dengan waktu, dan juga menghitung resiko dalam menjalankan proyek mereka.

2.3 Aspek Keuangan


Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai
keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran
yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu
aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakanya.

Analisis aspek keuangan meliputi komponen – komponen sebagai berikut:


1. Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional perusahaan.
2. Sumber dana, yaitu sumber dana internal dan modal eksternal.
3.  Proyeksi neraca, sangat penting untuk mengetahui kekayaan perusahaan. 
4. Proyeksi laba rugi, proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun
menggambarkan perkiraan labaatua rugi di masa yang akan datang.  
5. Proyeksi arus kas, dari arus kas dapat dilihat kemampuan perusahaan
untuk membayarkewajiban-kewajiban keuangannya.

2.3 Sumber – Sumber Dana


Sumber dana, untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya
diperlukan dana yang relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari
berbagai sumber dana yan ada seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman
atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman
atau gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dari
kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika
menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan.
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2 (dua) macam, yaitu:
1.  Modal asing (modal pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh
dari pihak luar  perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman.
Sumber dana dari modal asing dapat siperoleh antara lain:
a. Pinjaman dari dunia perbankan
b. Pinjaman darilembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura,
asuransi, leasing,  dana pension, atau lembaga keuangan lainnya.
c.  Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2. Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan
dengan cara mengeluarkan saham baik tertutup atau terbubuka.
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
a. Setoran dari pemegang saham.
b.  Dari cadangan laba.
c. Atau dari laba yang belum dibagi.
2.4 Proyeksi Laba / Rugi
Proyeksi laba / rugi digunakan untuk menunjukkan jumlah pendapatan dan
biaya – biaya yang dikeluarkan dalam suatu periode tertentu.

Anda mungkin juga menyukai