Anda di halaman 1dari 26

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. STRUKTUR KELUARGA
A. Kepala keluarga
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. M
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Umur : 45 tahun
d. Agama : Islam
e. Suku : Jawa
f. Pendidikan : SMP
g. Pekerjaan : Wirausaha
h. Alamat : Pesona Jomin Residence, No. A4 005/001, Ds. Jomin
Timur, Kec. Cikampek, Kab. Karawang
B. Genogram

keterangan : - - - - - = tinggal serumah

= laki laki

= perempuan

1974 1977 X = Meninggal

= anggota
keluarga yang
C. Tipe Keluarga :
Tipe keluarga ini adalah tipe keluarga inti atau Nuclear Family atau keluarga inti. Karena
keluarga Tn. M terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah.
D. Suku/ Budaya :
keluarga Tn. M dan Ny. S semenjak dari orangtua berasal dari suku jawa, Indonesia. Jika
sakit, Tn. M dan Ny. S sering menggunakan obat – obatan tradisional seperti jamu.
E. Agama :
Saat sakit, Ny. S tidak pernah mengeluh atas sakitnya, ia beranggapan bahwa sakit itu
adalah ujian dari Allah dan ia harus ikhlas untuk menghadapinya.
F. Status Ekonomi Keluarga :
Tn.M bekerja sebagai wirausaha,dengan penghasilan ±14jt / bulan. dan Ny. S sebagai
ibu rumah tangga. Penghasilan Tn.M digunakan untuk kebutuhan sehari hari. Saat ini,
keluarga Tn. M tidak memiliki tabungan untuk kesehatan, dan tidak memiliki asuransi
kesehatan apapun.
G. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah menonton Tv dan sesekali pergi
ke Mall untuk menonton Bioskop.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


H. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. M adalah keluarga melepaskan anak dewasa muda.
Tn. M belum memperluas lingkaran keluarga terhadap anak dewasa muda, karena anak
pertama Tn. M yaitu Nn. S belum menikah. Keluarga Tn. M selalu membantu orangtua
Tn. M dan Ny. S yang sudah menua dan sakit.
I. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tahap yang belum terpenuhi yaitu menambahkan atau memasukkan anggota keluarga
baru yang berasal dari pernikahan anak – anaknya .
J. Riwayat Kesehatan Keluarga Saat Ini
Ny. S mengatakan akhir akhir ini penyakit darah tinggi nya sering kambuh, Ny. S
mengatakan jika penyakit darah tinggi nya kambuh ia hanya minum obat yang sering
dibeli di apotek menggunakan resep yang pernah ia dapatkan dari dokter atau Ny. S
meminta anaknya untuk memijat bagian kepala nya. Selain Ny. S tidak ada anggota
keluarga nya yang sakit.
K. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Ny. S mengatakan 2 bulan yang lalu anaknya pernah dirawat dirumah sakit karna DBD
pada saat Ny. S dan keluarga nya berkunjung kerumah orangtua Ny. S di kampung. Nn. S
pernah mengidap hepatitis, dan Bayi. S pernah dirawat di RS. karna infeksi paru – paru.

3. Lingkungan
L. Karakteristik Rumah
Tempat tinggal Tn. M memiliki luas 77 x 11 m. Tipe rumah 45/77, milik sendiri. Rumah
Tn. M memiliki ruangan sebanyak 7 ruangan, ventilasi / penerangan cukup, dengan
pemnafaat ruangan : 1 ruang makan, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang keluarga, 1
ruang tamu, 1 dapur. Rumah Tn. M memiliki 1 septik tan, jarak pembuangan (septik
tank) dengan sumber mata air ±11 meter. Keluarga Tn. M menggunakan sumber air
minum isi ulang. Tersedia tempat sampah, untuk limbah rumah tangga ada didepamn
samping sebelah kiri rumah Tn. M dan biasanya di angkut 2 hari sekali. Lingkungn
rumah Tn. M cukup bersih, masih banyak pepohonan didepan rumah Tn. M. Tidak
terdapat pabrik di sekitar rumah Tn. M dan jauh dari jalan raya.
Denah rumah :
Keterangan :
A = dapur
A
B
B = Kamar 2
C = kamar mandi
E D = kamar 1
C
E = Ruang Tv
F = ruang tamu

F = pintu
D
M. Karakteristik Ligkungan dan Komunitas RW
Keluarga Tn. M tinggal di perumahan, tetangga yang ada di sekitar rumahnya semuanya
ramah, dan saling tolong menolonhg satu sama lain. Warga sekitar khususnya ibu ibu
sering mengadakan pengajian setiap hari minggu. Pengajian biasanya diadakan setiap
hari minggu. Warga sekitar juga biasanya mengadakan gotong royong setiap hari
minggu.
N. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. M telah menempati rumah yang di tempati sekarang sejak anak ketiga nya
lahir sampai sekarang, keluarga Tn. M tinggal di Tangerang selama 8 tahun, di Lampung
selama 7 tahun, dan sekarang menetap di Karawang. Keluarga Tn. M kebanyakan
tinggal di Cirebon dan Pacitan, sedangkan keluarga Ny. M sebagian besar tinggal di
Lampung.
O. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. M dan Ny. S jarang mengikuti perkumpulan dengan masyarakat, karna lingkungan
perumahannya pun jarang mengadakan perkumpulan kecuali jika ada gotong royong.
P. Sistem Pendukung Keluarga
1. Dukungan Keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling
menyayangi dan membantu satu sama lain. Keluarga Tn. M memiliki fasilitas :
televise, MCK, Tempat tidur yang nyaman, sumber sir bersoh, motor dan mobil
sebagai sarana tranportasi dan untuk masalah kesehatan, keluarga Tn. M
memiliki akses untuk membantu biaya pengobatan. Bentuk dukungan keluarga
yaitu saling memotivasi dan saling menyemangati keluarga nya.
2. Dukungan Teman tetangga
Dalam kehidupan sehari harinya, Tn. M selalu mendapat dukungan dari teman
dan tetangga nya. Bentuk dukungannya yaitu jika sedang sakit, tetangga
keluarga Tn. M datang menjenguk ke rumah.
3. Struktur Keluarga
Keluarga Tn. M dalam kesehariannya baik berkomunikasi langsung/ tidak
langsungmenggunakan bahasa indonesia, kadang diselingi dengan bahasa sunda
karna lingkungan keluarga Tn. M rata rata berbahasa sunda. Dalam keadaan
emosi keluarga Tn. M menggunakan kalimat yang positif. Nn. S dan An. R sering
meneceritakan keseharaiannya kepada Ny. S dan Tn. M pada saat waktu
berkumpul bersama dengan orangtua.

Q. Pola Komunikasi Keluarga


1. Bagaimana bentuk komunikasi pada keluarga? terbuka atau tidak?
Bentuk komunikasi pada keluarga Tn. M terbuka, Nn. S dan An. R selalu bercerita
tentang kesehariannya saat ada waktu senggang.
2. Apakah ada hambatan yang ditemukan selama anggota keluarga
berkomunikasi?
Tidak ada, karna semua angota keluarga terbuka saat ada masalah.

R. Struktur Kekuatan Keluarga


1. Siapa yang mengambil keputusan tentang kesehatan keluarga? Yang mengambil
keputusan adalah Tn. M selaku kepala keluarga.
2. Bagaimana mekansime pengambilan keputusan dalam keluarga? Musyawarah
terlebih dahulu dalam setiap pengambilan keputusan.
3. Bagaimana sifat keputusan yang sudah ditentukan oleh pengambil keputusan?
4. Apa saja hambatan yang ditemukan selama pengambilan keputusan? Perbedaan
pendapat, tapi pada akhirnya dapat diambil keputusan yang adil.
5. Untuk siapa saja keputusan yang diambil itu berlaku? Untuk semua anggota
keluarga
S. Struktur Peran
1. Bagaimana peran masing-masing anggota keluarga secara formal?
- Tn. M = sebagai anggota masyarakat, wirausaha
- Ny. S = sebagai anggota masyarakat, ibu rumah tangga
- Nn. S = sebagai anggota masyarakat, mahasiswi.
- An. R = sebagai anggota masyarakat, pelajar.
- Bayi. S = sebagai anggota masyarakat
2. Bagaimana peran masing-masing anggota keluarga secara informal?
- Tn. M = menjadi kepala keluarga/ bapak
- Ny. S = menjadi ibu
- Nn. S = menjadi anak
- An. R = menjadi anak
- Bayi. S = menjadi anak

T. Nilai dan Norma Budaya


1. Bagaimana keadaan umum kesehatan keluarga?
Keadaan umum kesehatan baik, hanya Ny. S yang masalah kesehatan nya sering
kambuh.
2. Apakah ada masalah kesehatan yang sedang diderita oleh keluarga?
Ada, masalah kesehatan yang sedang diderita oleh Ny. S yaitu hipertensi, gangguan
pola tidur, dan hambatan berdiri
3. Apakah ada riwayat penyakit dahulu? Sebutkan!
Ada, riwayat penyakit hipertensi dan gangguan neorologis.
4. Apakah ada riwayat penyakit keturunan? Sebutkan!
Ada, penyakit hipertensi yang dialami oleh Ny. S adalah keturunan dari ibu nya.
5. Apakah terdapat penemuan hasil pemeriksaan fisik yang mengarah kepada
masalah kesehatan? Ada, postur tubuh Ny. S abnormal. Postur tubuhnya seperti
scoliosis karna disebabkan oleh gangguan neorologis nya.

6. Apakah ada hasil pemeriksaan laboratorium yang mengarah ke masalah


kesehatan? Ny. S mengatakan tidak ada hasil laboratorium yang mengarah ke
masalah kesehatan

4. Fungsi Keluarga
A. Fungsi Afektif
keluarga Tn. M dan Ny. S selalu menyayangi dan perhatian kepada anak anaknya. Ny. S
dan Tn. M juga selalu mendukung dan mengarahkan segala sesuatu yang dilakukan anak
anaknya selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar norma dan etika sopan
santun.
B. Fungsi Sosialisasi
Ny. S dan Tn. M saling berhubungan baik dengan anggota keluarga dan sebaliknya.
C. Fungsi Ekonomi
Tn. M mengatakan mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya sehari hari dari
pendapatan yang didapatkan dari usaha nya. Tn. M menyisihkan sebagian
pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga dan biaya sekolah anaknya nanti.
Tetapi Tn. M tidak mempunyai tabungan kesehatan ataupun asuransi kesehatan untuk
keluarganya.
D. Fungsi Reproduksi
jumlah anak yang dimiliki Tn. M dan Ny. S ada 3 orang. 1 perempuan, dan 2 laki laki.
Ny. S masih mengalami haid 1 bulan sekali dan tidak merasakan nyeri saat haid, Ny. S
tidak KB.

E. Fungsi Perawatan Keluarga


1. Kemampuan keluarga mengenal kesehatan
Keluarga Ny. S mengatakan tahu dan mengerti baik itu mengenai pengertian, tanda
dan gejala, maupun pencegahannya. Ny. S mengatakan selalu bertanya kepada anak
nya yang bersekolah di keperawatan tentang penyakit yang diderita oleh Ny. S, Tn.
M mengatakan khawatir terhadap kesehatan Ny. S
2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang
tepat.
keluarga dapat memgambil keputusan yang tepat mengenai tindakan kesehatan.
Misalnya jika ada anggota keluarga yang sakit, Tn. M dapat membuat keputusan
untuk membawa anggota keluarganya yang sakit.
3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga nya yang sakit
Ny. S mengatakan jika hipertensi nya muncul kembali, ia mengeluh pusing, kepala
nya berat, sulit untuk tidur, dan sulit untuk melakukan aktifitas lainnya. Tn. M
mengatakan jika Ny. S sudah mengeluh seperti itu biasanya Tn.M akan menyediakan
obat untuk Ny. S, atau memberikan air hangat untuk menenangkan Ny. S dan
menganjurkan Ny. S untuk Tarik nafas dalam dan menjaga diit makanan Ny. S.
Memberikan motivasi serta dukungan kepada Ny. S agar Ny. S tidak terlalu cemas
dengan penyakitnya .

4. kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan rumah yang sehat.


Jarak antara septik tank dan pdam di rumah Tn. M adalah ±11meter. Pencahayaan
dan ventilasi dirumah Tn. M cukup karena terdapat 6 jendela di rumah Tn. M
5. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakt
Tn. M dan Ny. S mengatakan sudah mengetahui fasilitas pelayanan kesehatan, selama
ini keluarga mendapatkan pelayanan yang baik dari puskesmas dan bidan desa.
Keluarga juga percaya dengan informasi yang diberikan oleh puskesmas dan bidan
desa.
6. Stress dan Koping Keluarga
A. Stressor Jangka Pendek
Tn. M bingung dan khawatir bila Hipertensi Ny. S tibatiba kambuh saat Tn. M sedang
berkerja.
B. Stressor Jangka Panjang
Tn. M memikirkan biaya untuk melanjutkan sekolah bagi anak – anak nya.
C. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Untuk stress jangka panjang Tn. M berusaha untuk mencukupi kebutuhan sekolah anak
anaknya dengan berkerja keras.
Untuk stress jangka pendek, Tn.M mengusahakan istri nya agar tidak terlalu banyak
fikiran dan mengantarkan istirnya rutin mengecek kesehatannya.
D. Strategi Koping yang Digunakan
Strategi koping yang digunakan Tn. M dan Ny. S baik. Bila ada permasalahan, Tn. M
dan Ny. S berusaha untuk selalu menyelesaikannya dengan bermusyawarah dan tetap
tenang dalam berfikir, walaupun terkadang yang terlalu stress jika ada masalah.
E. Strategi Adaptasi Disfungsional
a. Konsep Diri
1) Bagaimana penampilan tubuh anda saat ini dibandingkan anda sebelum
menikah?
-Tn. M mengatakan penampilan tubuhnya jauh berbeda ketimbang sebelum
Tn. M menikah dengan Ny. S. Tn. M lebih berisi dan penampilan nya jauh
lebih baik dari sebelum menikah
- Ny. S mengatakan penampilan tubuhnya tidak sebagus saat ia masih muda.
Ny. S kadang merasa iri bisa melihat ibu rumah tangga yang bisa mempunyai
tubuh tetap ideal walaupun sudah menikah dan memiliki anak. Apalagi
sekaranf Ny. S mempunya gangguan neorologis yang membuat dirinya terlihat
“bengkok” badannya (scoliosis).

7. Harapan Keluarga
Tn. M berharap keluarga nya sehat wal ‘afiat. Dan keluarganya juga berharap petugas
kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik, tepat, dan cepat kepada siapa saja
yang membutuhkan. Tidak membeda-bedakan seseorang dalam memberikan pelayanan
kesehatan, miskin maupun kaya.
8. VIII. Pemeriksaan Fisik
No Pemeriksaan Tn M Ny. S Nn. S An. R Bayi. S
1 TTV TD : TD : TD : TD: S = 36,7oC
120/80mmHg 130/90mmHg 110/70mmHg 100/70mmHg
Nadi : 84x/menit Nadi : Nadi : 80x/menit Nadi :
S = 37oC 90x/menit S = 37oC 80x/menit
S = 37,2oC S = 36,5oC
2 Kondisi Umum Baik Tampak lemah Baik Baik Baik
3 Kepala Rambut sedikit Rambut sedikit Rambut ikal dan Rambut tebal Rambut rapih,
beruban, beruban, tidak lebat, tidak ada dan rapih, tidak tidak ada
Tidak ada ada benjolan benjolan ada benjolan benjolan
benjolan dikepala dikepala dikepala dikepala
dikepala
4 Leher Tidak kesulitan Tidak kesulitan Tidak kesulitan Tidak kesulitan Tidak terkaji
menelan menelan menelan menelan
makanan, dan makanan, dan makanan, dan makanan, dan
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
5 Dada Dada barel chest, Dada barel Dada barel Dada barel
tidak chest, tidak chest, tidak chest, tidak
membungkuk, membungkuk, membungkuk, membungkuk,
tidak sesak tidak sesak, tidak sesak tidak sesak
detak jantung
tak beraturan
6 Abdomen I = simetris I = simetris I = simetris I = simetris
A = bising usus A = bising usus A = bising usus A = bising usus
15x/menit 13x/menit 12x/menit 14x/menit
P = tidak ada P = tidak ada P = tidak ada P = tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
P = timpani P = timpani P = timpani P = timpani
Mual
7 Genitalia tidak terkaji tidak terkaji tidak terkaji tidak terkaji
8 Rektal Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
hemoroid hemoroid hemoroid hemoroid
9 Ekstermitas Ekstermitas atas Ekstermitas atas Ekstermitas atas Ekstermitas atas
dan bawah tidak tidak ada yang dan bawah tidak dan bawah tidak
terjadi abnormal, terjadi terjadi
pembengkakan, ekstermitas pembengkakan, pembengkakan,
pergerakan aktif bawah tidak ada pergerakan aktif pergerakan aktif
pembengkakan.
Pergerakan
ekstermitas
bawah tidak
terlalu aktif,
karna sakit bila
terlalu sering
digerakkan
a. Pemeriksaan Fisik

b. Istirahat dan Tidur


1) Bagaimana kualitas tidur setiap siang atau malam ?
-Tn. M : kualitas tidur siang nya lumayan baik, jika ada waktu senggang untuk
Tn. M tidur siang, ia akan tidur siang tapi jika took nya sedang ramai, ia tidak
bisa tidur siang. Tidur malam nya sedikit terganggu karna anaknya yang paling
kecil (Bayi. S) sering terbangun pada malam hari
- Ny. S : kualitas tidur siang dan malam harinya kurang baik. Saat siang hari ia
harus menjaga Bayi. S, begitu juga pada malam hari karna bayi S sering
terbangun pada malam hari.
- Nn. S : kadang jika sedang tidak ada tugas kuliah nya, Nn. S menyempatkan
waktunya untuk tidur siang. Pola tidur malam nya terkadang Nn. S tidur larut
malam tanpa ada alasan yang jelas
- An. R : kadang An. R tidur siang jika ada waktu, tapi biasanya sulit untuk
tidur siang karna An. R sering bermain gadget. Begitu juga tidur malam nya.
2) Bagaimana pola kebiasaan tidur?
- Tn. M : pola kebiasaan tidur nya 6-8jam/hari
- Ny. S : pola kebiasaan tidurnya 4-6 jam/hari
- Nn. S : pola kebiasaan tidur nya 8-9jam/hari
- An. R : pola kebiasaan tidurnya 6-8jam/hari
- Bayi S : pola kebiasaan tdiurnya 8-11 jam/hari

3) Apakah mengalami kesulitan/gangguan tidur ?


Dikeluarga Tn. M, Ny. S lah yang mengalami kesulitan tidur, karna jika Ny. S
sudah terbangun karan harus menyusui anaknya pada tengah malam, sulit
untuk Ny. S untuk dapat menlanjuutkan tidurnya
4) Berapa lama tidur siang dan malam?
Siang
- Tn. M : 20-30 menit
- Ny. S : 30-60menit
- Nn. S : 2-3 jam
- An. R : 1-2 jam
- Bayi S : 2-3 jam

Malam

- Tn. M : 6-8jam
- Ny. S : 4-6 jam
- Nn. S : 8-9jam
- An. R : 6-8jam
- Bayi S : 8-11 jam
5) Jika tidak tidur, apa kendala atau hambatan yang dirasakan?
Ny. S mengatakan, jika kurang tidur Ny. S merasa pusing dan kepala nya
berat.
6) Apa manfaat istirahat tidur menruut keluarga?
Untuk mengistirahatkan tubuh yang telah lelah seharian berkerja
c. Pola kebiasaan Makan
1) Apakah mengalami penurunan/ peningkatan berat badan ? keluarga Tn.
M tidak mengalami penurunan berat badan, BB nya stabil
2) Bagaimana selera makan sekarang ini ? baik.
3) Bagaimana pola makan setiap hari ? baik, tidak ada kendala pada nafsu
makan
4) Berapa kali makan setiap hari ? 3 x sehari
5) Jenis makanan apa saja yang sering makan setiap hari ?
Nasi, sayur, buah, lauk, pauk
6) Apakah ada pantranan terhadap nutrisi dalam keluarga ? ada, dikarnakan
Ny. S penderita hipertensi, jadi pantangan yang tidak boleh dimakan adalah
makanan yang asin asin, seperti ikan asin.
d. Latihan Fisik
1) Apa jenis latihan fisik yang sering dilakukan? Olahraga pagi, jalan jalan
didepan rumah
2) Berapa lama waktu yang dialokasikan untuk latihan fisik? Kurang lebih
20 menit
3) Apakah ada hambatan atau kendala selama melakukan latihan fisik?
Ada, terutama untuk Ny. S yang kesulitan saat bergerak
4) Apa manfat latihan fisik menurut keluarga?
Untuk menyegarkan badan dan agar lebih sehat

A. Analisis Data

Diagnosis
No. Data
Keperawatan
1. DO : - Ny. S tampak lemah Nyeri akut
- Ny. S tampak memijat kepala nya
- TTV:
TD : 130/90mmHg
Nadi : 90x/menit
S = 37,2oC

DS : - Ny. S mengatakan kepala nya pusing dan berat.

- Tn. M mengatakan jika hipertensi nya kambuh, Ny. S


hanya minum obat atau minum air hangat

Diagnosis
No. Data
Keperawatan
2 DO : - Ny. S tampak lelah Gangguan pola
tidur
- Terdapat lingkaran hitam pada mata Ny. S
- Ny. S tampak lemah
- Ny. S tampak tidak bersemangat
- Ny. S Nampak sering melamun

DS : - Ny. S mengatakan sulit tidur pada saat siang dan malam hari

- Ny. S mengatakan sering terbangun tanpa ada penyebab


- Ny. S mengatakan jika sudah terbangun sulit untuk tidur
lagi
- Ny. S mengatakan tidak merasa segar sehabis bangun
tidur
- Ny. S mengatakan jam tidur nya hanya 4-6 jam/hari.

No. Data Diagnosis


Keperawatan
3 DO : - Ny. S tampak kesulitan jika ingin berdiri Hambatan berdiri :
gangguan
- Ny. S tampak menahan sakit saat berdiri neorologis
- Ny. S tidak dapat membuat posisi seimbang

DS : - Ny. S mengatakan mengalami ganggua neorologis

- Ny. S mengatakan pernah ke rumah sakit untuk


memeriksakan penyakitnya

Diagnosis
No. Data
Keperawatan
4. DO : - Kesiapan
meningkatkan
Ds : - Tn. M mengatakan jika sakit keluarga nya hanya ke bidan
literasi kesehatan
desa

- Tn. M mengatakan, Ny. S tidak pernah control ke RS


tentang penyakitnya
- Tn. M mengatakan Ny. S tidak teratur minum obat
hipertensi
- Ny. S mengatakan malas ke RS karna Ny. S tidak suka
lingkungan RS.

a. Skoring
Diagnose : Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
Kriteria Skal Bobo Skoring Pembenaran
a t
Sifat masalah 3 1 3 Hipertensi adalah suatu masalah yang
1. Defisit 3/3x1 = menjadi defisit kesehatan. Karna
kesehatan: 3 1 hipertensi dapat mempengaruhi
2. Ancaman penurunan sirkulasi darah ke periver
kesehatan: 2 yang dapat mengganggu kesehatan.
3. Krisis yang
dialami : 1
Kemungkinan masalah 1 2 1 Kemungkinan masalah dapat diubah
dapat diubah 1/2x1 = dengan sebagian karna jika klien
1. Mudah: 2 1 mampu untuk mengubah pola
2. Sebagian: 1 makannya dengan mudah maka ia akan
3. Tidak dapat: 0 terhindar dari kekambuhan, namun
apabila klien masih sulit untuk
mengubah maka penyakitnya akan
kambuh.
Potensial masalah 3 1 3 Potensial masalah dapat diubah tinggi
untuk dicegah 3/3x1 = karena jika dari klien berkeinginan
1. Tinggi: 3 1 untuk mencegah penyakit hipertensi itu
2. Cukup: 2 tinggi maka ia akan terhindar dari
3. Rendah: 1 kekambuhan hipertensi tersebut
Menonjolnya masalah 2 1 2 Karna masalah tersebut terasa kepada
1. Segera: 2 2/2x1 = keluarga lainnya, jadi masalah itu
2. Tidak segera: 1 1 menonjol di keluarga.
3. Tidak dirasakan:
0
Total 4

Diagnose : gangguan pola tidur


Kriteria Skal Bobo Skoring Pembenaran
a t
Sifat masalah 2 1 3 Gangguan pola tidur dikategorikan
4. Defisit 2/3x1 = menjadi ancaman kesehatan karena itu
kesehatan: 3 2/3 dapat mempengaruhi kesehatan.
5. Ancaman
kesehatan: 2
6. Krisis yang
dialami : 1
Kemungkinan masalah 2 1 2 Kemungkinan masalah tsb dapat diubah
dapat diubah 2/2x1 = bmudah karena jika kllien dapat untuk
4. Mudah: 2 1 mengubah pola tidurnya maka ia akan
5. Sebagian: 1 mudah untuk tidur.
6. Tidak dapat: 0
Potensial masalah 3 1 3 Karna jika klien dapat mengubah pola
untuk dicegah 3/3x1 = tidur nya maka masalah dapat dicegah.
4. Tinggi: 3 1
5. Cukup: 2
6. Rendah: 1
Menonjolnya masalah 2 1 2 Menonjolnya masalah segera, karna
4. Segera: 2 2/2x1 = klien langsung merasakan masalah
5. Tidak segera: 1 1 tersebut.
6. Tidak dirasakan:
0
Total 3 2/3

Diagnose : hambatan berdiri


Kriteria Skal Bobo Skoring Pembenaran
a t
Sifat masalah 2 1 2 hambatan berdiri masuk kedalam karna
7. Defisit 2/2x1 = jika dalam untuk beridir saja terhambat
kesehatan: 3 1 bagaimana Ny. S dapat menjaga
8. Ancaman kesehatan yang lain
kesehatan: 2
9. Krisis yang
dialami : 1
Kemungkinan masalah 0 1 0 Kemungkinan masalah dapat diubah
dapat diubah 0/0x1 = nya tidak dapat karena gangguan
7. Mudah: 2 0 neorologis nya hanya bisa dikurangi
8. Sebagian: 1 rasa sakit saat Ny. S berdiri.
9. Tidak dapat: 0
Potensial masalah 1 1 3 Karena penyakit gangguan neorologis
untuk dicegah 1/3x1 = Ny. S hanya dapat dikurangi atau di
7. Tinggi: 3 1/3 control tapi tidak bisa di cegah.
8. Cukup: 2
9. Rendah: 1
Menonjolnya masalah 2 1 2 Menonjolnya masalah segera, karna
7. Segera: 2 2/2x1 = klien langsung merasakan masalah
8. Tidak segera: 1 1 tersebut.
9. Tidak dirasakan:
0
Total 2 1/3

Diagnose : kesiapan literasi kesehatan


Kriteria Skal Bobo Skoring Pembenaran
a t
Sifat masalah 3 1 3 Deficit karna keluarga Tn. M hanya ke
10. Defisit 3/3x1 = bidan desa pada saat sakit, padaha
kesehatan: 3 1 seharusnya jika sakit Ny. S harus
11. Ancaman konsultasi ke dokter bukan bidan desa.
kesehatan: 2
12. Krisis yang
dialami : 1
Kemungkinan masalah 2 2 2 Kemungkinan masalah dapat diubah
dapat diubah 2/2x2 = dengan mudah karna jika klien mampu
10. Mudah: 2 2 untuk mengubah pola fikir nya yang
11. Sebagian: 1 cukup berobat ke bidan desa maka ia
12. Tidak dapat: 0 akan sehat adalah salah, masalah
tersebut dapat diubah.
Potensial masalah 3 1 3 Potensial masalah dapat diubah tinggi
untuk dicegah 3/3x1 = karena jika dari klien berkeinginan
10. Tinggi: 3 1 untuk merubah pola kebiasaanya untuk
11. Cukup: 2 berobat ke bidan desa
12. Rendah: 1
Menonjolnya masalah 2 1 2 Karna klien harus segera
10. Segera: 2 2/2x1 = menghilangkan kebiasaan tersbeut
11. Tidak segera: 1 1
12. Tidak dirasakan:
0
Total 4

B. Diagnosa Keperawatan
No Domain Kelas Kode Diagnosis keperawatan
1 12 1 00133 Nyeri akut
Kenyamanan Kenyamanan fisik
2 4 2 00238 Hambatan berdiri
Aktivitas/istirahat Aktivitas/olahrag
a
3 4 1 00198 Gangguan pola tidur
Aktivitas/istirahat Tidur/istirahat
4 1 1 00262 Kesiapan meningkatkan literasi
Promosi Kesadaran kesehatan
kesehatan kesehatan
C. Rencana Intervensi

No Masalah Tujuan Tujuan Khusus Evaluasi Intervensi Rasional


Keperawatan Umum Kriteria Standar
1. Nyeri akut setelah Setelah dilakukan
kunjungan tindakan keperawatan
rumah, selama 1 x 30 menit ,
keluarga keluarga mampu :
dapat : TUK 1 :
a. menjelaskan
definisi hipertensi Kognitif Keluarga dapat 1 Bina hubungan 1. Untuk membina
menyebutkan saling percaya hubungan saling
pengertian percaya dengan
hipertensi yaitu keluarga
tekanan darah 2. Kaji pengetahuan 2. Untuk mengukur
diatas keluarga tentang pengetahuan keluarga
130/90mmHg pengertian hipertensi terhadap pengertian
hipertensi
3. Diskusikan dengan 3. Untuk mengtahui
keluarga tentang sampai mana
hipertensi keluarga memahami
b. 4. Evaluasi hasil tentang hipertensi
diskusi
5. Beri reinforcement
b. menyebutkan Kognitif positife.
penyebab Keluarga dapat 1. Kaji pengetahuan 1. untuk mengetahui
hipertensi menyebutkan 4 dari keluarga tentang sampai mana
1. keturunan 10 penyebab penyebab hipertensi pengetahuan keluarga
2. obat obatan hipertensi : tentang penyebab
3. garam 1. obat obatan hipertensi
4. kolesterol 2. alcohol 2. Diskusikan dengan 2. untuk lebih
5. obesitas 3. rokok keluarga tentang menjelaskan kembali
6. stress 4. kegemukan penyebab hipertensi apa yang belum
7. kafein 3. Evaluasi hasil diketahui oleh
8. alcohol diskusi keluarga tentang
9. merokok 4. Beri reinforcement penyebab hipertensi
10. jarang olahraga Afektif positif
a. keluarga mampu Keluarga 1. untuk memberikan
memotivasi mengatakan akan 1. Motivasi keluarga motivasi dan
keluarga untuk merawat anggota untuk merawat dukungan kepada
merawat anggota keluarga dengan anggota dengan anggota keluarga
dengan hipertensi hipertensi hipertensi 2. untuk mengetahui
2. Evaluasi apakah apakah keluarga mau
keluarga mau dan merawat keluarganya
b. mendemonstrasikan Psikomotor mampu merawat
pembuatan Keluarga dapat anggota keluarga
pengobatan membuat ramuan dengan hipertensi. 1 untuk memngetahui
tradisional penurun sederhana penurun 1. Kaji pengetahuan kemampuan keluarga
tekanan darah tekanan darah, yaitu keluarga tentang ttg pengobatan
sari mentimun. pengobatan tradisional
tradisional hipertensi 2 untuk memberitahu
2. Diskusikan dengan kepada keluarga ttg
keluarga tentang pengobatan
pengobatan tradisional hipertensi
hipertensi
3. Evaluasi hasil
diskusi
4. Beri reinforcement
positif
2 Hambatan Setelah Setelah dilakukan Psikomotor 1. Ny. S mampu 1. Imobilisasi atau 1. Agar meringankan
berdiri : kunjungan tindakan selama 1 x 30 mengatur topang bagian tubuh beban pada bagian
gangguan rumah, menit, Ny. S mampu : keseimbangan yang terganggu tubuh yang terganggy
neurologis Ny. S 2. Ny. S mampu dengan tepat 2. Agar meringankan
dapat : menyesuaikan 2. Jangan berikan tekanan pada bagian
cara berjalannya tekanan pada bagian yang terganggu
3. Ny. S mampu tubuh yang 3. Agar bagain yang
berjalan dengan terganggu tergangu tidak
tidak merasakan 3. Lindungi bagian semakin bermasalah
sakit tubuh yang
terganggu
4. Pertahankan posisi
yang tepat saat
mengatur posisi
3 Gangguan Setelah Setelah dilakukan Kognitif 1. Ny. S mampu 1. Tentukan pola 1. Menentukan pola
pola tidur kunjungan tindakan keperawatan mengatur jam tidur/aktifitas pasien tidur pasien
rumah, selama 1 x 30 menit tidur nya 2. Jelaskan pentingnya 2. Untuk mengedukasi
keluarga Ny. S mampu : 2. Ny. S mampu tidur yang cukup ibu ttg pentingnya
dapat : mengubah pola 3. Monitor/ catat pola tidur yang cukup
tidur nya tidur Ny. S dan 3. Untk mengetahui
3. Ny. S dapat jumlah jam tidur pola tidur ny S
mengungkapkan 4. Anjurkan Ny. S 4. Untuk memantau
perasaan segar memantau pola tidur pola tidut
setelah bangun 5. Sesuaikan 5. Untuk meningkatkan
tidur lingkungan (mis, kenyamanan saat
cahaya, kebisingan, tidur
suhu, dan tempat
tidur)
4 Kesiapan Setelah Setelah dilakukan Kognitif 1. Ny. S dapat 1. Gunakan komunikasi 1.agar penyampaiannya
peningkatan dilakukan tindakan keperawatan menemukan yang jelas dan sesuai jelas
literasi kunjungan selam 1 x 30 menit, bantuan dengan 2. Gunakan bahasa 2. agar mudah di pahami
kesehatan rumah, keluarga dapat : menghubungi yang sederhana
keluarga dokter. 3. Pertimbangkan
mampu: 2. Ny. S dapat pengalama pasien 3 untuk
berkoordinasi terkait dengan mempertimbangkan
ke sumber system perawatan pengalaman pasien
sumber kesehatan, termasuk terkait dengan system
pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan
kesehatan perlindungan 4 agar informasi lebih
3. Ny. S kesehatan serta mudah untuk di
mendapatkan system navigasi fahami
informasi perawatan kesehatan
tentang perawat 4. Berikan informasi
teregistrasi yang secara tertulis
bertanggung maupun lisan pada
jawab dengan pasien sesuai dengan
perawatan bahasa utamanya
4. Ny. S 5. Berikan pendidikan
mendapatkan kesehatan satu per
akses ke satu atau konseling
kelompok jika memungkinkan
pendukung
D. Implementasi

No Diagnosis Waktu Analisis intervensi Evaluasi Proses Paraf


keperawatan pelaksanaan
1 Nyeri akut Subyektif :
Obyektif :

Analisis:

Perencanaan :

E. Evaluasi

Diagnosa Evaluasi
S:

O:
.
A:
P:

Anda mungkin juga menyukai