Anda di halaman 1dari 7

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) AL-IHSAN

SIMPANG EMPAT
Jl. Bhakti Depan SPBU Pertamina Simpang Empat, Kab.Pasaman Barat H
andphone : 0812-6670-8304

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) AL-IHSAN SIMPANG EMPAT
NOMOR:14 /SK-RSIA-A/SKP/VIII/2017

TENTANG
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
DIREKTURRSIA AL-IHSAN SIMPANG EMPAT

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di RSIA


Al-Ihsan Simpang Empat, maka diperlukan penyelenggaraa
n pelayanan yang profesional dan berorientasi kepada Sasar
an Keselamatan Pasien (pastient safety).
b. bahwa agar pencapaian Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
di RSIA Al-Ihsan Simpang Empatdapat terlaksanakan deng
an baik, maka perlu adanya kebijakan Sasaran Keselamatan
Pasien di RSIA Al-Ihsan Simpang Empat sebagai landasan
penyelenggaraan kegiatan.
c. bahwa berdasarkan pertimbangaan sebagaimana dimaksud d
alam poin a dan b diatas, perlu ditetapkan dengan
KeputusanDirektur RSIA Al-Ihsan Simpang Empat.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 t


entang Rumah sakit.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 t
entang Kesehatan..
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2009 t
entang Prakter dokter
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1
29/Menkes/SK/II tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Mi
nimal.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 16
91/menkes/Per/VIII tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 98
6/Menkes/Per/X tahun 1992 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan rumah sakit.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 29
0/Menkes/Per/III tahun 2008 tentang persetujuan tindakan k
edokteran.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 01
2/ Menkes/Per/III tahun 2012 tentang Standar Akreditasi Ru
mah Sakit.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 05
8/Menkes/Per/IV tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Ke
farmasian Rumah Sakit.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NomorH
K.02.03/I/RS/2014 tentang penetapan kelas C.

MEMUTUSKAN
Menetapkan:

KESATU : KEPUTUSANDIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN AN


AK (RSIA) AL-IHSAN SIMPANG EMPATNOMOR:
14 /SK-RSIA-A / SKP / VIII /2017TENTANGSASARAN K
ESELAMATAN PASIEN RSIA AL-IHSAN SIMPANG
EMPAT.

KEDUA: Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien RSIA Al-Ihsan


Simpang Empat sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu
sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini.

KETIGA: Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien RSIA Al-Ihsan


Simpang Empat dimaksuddalam diktum kedua harus dijadika
nacuandalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada
pasien RSIA Al Ihsan Simpang Empat.

KEEMPAT: Dengan dikeluarkannya peraturan direktur ini, apabila terdap


at peraturan yang bertentangan dengan peraturan direktur ini,
makaperaturan-peraturan terdahulu dinyatakan tidak berlaku.

KELIMA: Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dana ataukekel


iruan dalam peraturan direktur ini, maka akan diadakan perub
ahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

KEENAM: Peraturan direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Pasaman barat


Pada tanggal 1 Agustus 2017
RSIA AL-IHSAN SIMPANG EMPAT
Direktur,

dr. Starki
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak
(RSIA) Al-Ihsan Simpang Empat
Nomor : 14 /SK-RSIA-A/SKP/VIII/2017
Tanggal : 1 Agustus 2017

TENTANG
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
RSIA AL-IHSAN SIMPANG EMPAT

A. Identifikasi Pasien RSIA Al-Ihsan Simpang Empat

1. Semua pasien RSIA Al-Ihsan Simpang Empat yang akan menjalani su


atu prosedur pelayanan wajib diidentifikasi sesuai e-KTP minimal men
ggunakan 3 (tiga) identitas, yaitu : Nama Lengkap, Tanggal Lahir, dan
nomor Rekam Medis.
2. Semua pasien Rawat Inap (Ibu dan anak ) harus menggunakan gelang i
dentitas sesuai dengan jenis kelamin.
3. Gelang Identitas terdiri dari Biru untuk laki-laki dan Pink untuk perem
puan.
4. Gelang Penanda terdiri dari Merah untuk alergi, Kuning untuk resiko j
atuh dan Ungu untuk DNR.

B. Komunikasi Efektif

1. RSIA Al-Ihsan Simpang Empat menerapkan komunikasi efektif untuk


mengurangi kesalahan informasi dalam memberikan pelayanan kesehat
an, baik antar sesama petugas maupun kepada pasien.
2. Komunikasi antar petugas pemberi pelayanan dapat dilakukan melalui
lisan dan melalui telepon.
3. Komunikasi petugas yang dilakukan petugas pemberi pelayanan harus
sesuai kewenangan yang ditetapkan rumah sakit (komunikasi berupa p
erintah lisan/telepon/hasil pemeriksaan).
4. Metode komunikasi lisan yang digunakan dengan teknik SBAR (Situat
ion, background, assessment, recommendation).
5. Komunikasi berupa perintah lisan/telepon/hasil pemeriksaan antar petu
gas pemberi pelayanan harus ditulis secara lengkap dibacakan kembali
dan dikonfirmasi oleh penerima perintah.
6. RSIA Al-Ihsan Simpang Empat menetapkan Daftar hasil pemeriksaan
Laboratorium dengan Nilai Kritis yang wajib dilaporkan kepada dokter
Penanggung Jawab pasien (DPJP) dalam rangka waktu kurang dari 1 (s
atu) jam setelah hasil pemeriksaan keluar.
7. Verifikasi perintah lisan oleh DPJP dilakukan dalam 1x24 jam.

C. Penanganan Obat Perlu Pengawasan Tinggi (High Alert)

1. Penanganan obat high alert di RSIA Al-Ihsan Simpang Empat dilakuk


an oleh unit farmasi di bawah pengawasan yang ketat Apoteker.
2. Obat high alert di simpan terpisah dari obat lainnya dan diberi label hi
gh alert berwarna merah.
3. Khusus obat narkotika apabila apoteker tidak berada di tempat, jika
ada permintaan obat narkotika boleh diberikan oleh Asisten Apoteker
dengan surat pendelegasian.
4. RSIA Al-Ihsan Simpang Empat menetapkan daftar obat yang bentukny
a mirip dan nama kedengaran mirip (LASA/NORUM), diberi label
LASA berwarna kuning dan di review minimal setiap tahun.
5. Penyimpanan obat yang perlu pengawasan tinggi (high alert) tidak bol
eh diruang perawatan pasien, tetapi untuk kebutuhan klinis boleh di sto
k dalam jumlah terbatas di Kamar operasi, Instalasi Gawat Darurat,
dan Kamar bersalin.

D. Tepat lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi


1. Sebelum tindakan operasi dilakukan, Dokter operator dan Dokter Anes
tesi wajib informed consent pada pasien/keluarga. Pasien/keluarga di
pastikan mengerti dan diperoleh tanda tangan persetujuan operasi.
2. Dokter operator memberikan tanda operasi / site making dengan tanda
“YES” bila ada operasi di 2 lokasi yang berbeda. Untuk operasi sectio
cesarea tidak dilakukan site making.
3. RSIA Al-Ihsan Simpang Empat menerapkan prosedur keselamatan
pasien di kamar operasi dengan menggunakan checklist keselamatan
pasien(sign in, time out, sign out).
4. Serah terima pasien dari kamar bedah keruangan dilakukan oleh
Dokter anastesi / Penata Anastesi.
5. Dokter Anestesi / Penata Anastesi melakukan edukasi pots anastesi.

E. Pengurangan Resiko Infeksi (Hand Hygiene)

1. RSIA Al-Ihsan Simpang Empat menerapkan hand hygiene yang benar


untuk mengurangi resiko infeksi selama memberikan pelayanan keseha
tan sesuai 5 momen cuci tangan yang berpedoman dengan standar WH
O.
2. Metode hand hygiene yang digunakan adalah 6 langkah cuci tangan m
enggunakan Handcrub dan Handwash.
3. RSIA Al-Ihsan Simpang Empat menyediakan fasilitas cuci tangan dise
tiap ruangan klinis dan non klinis.
4. RSIA Al-Ihsan Simpang Empat memberikan informasi dan edukasi ten
tang hand hygiene bagi semua elemen di lingkungan Rumah sakit untu
k menerapkan dengan konsisten.

F. Pengurangan Resiko Pasien Jatuh


1. RSIA Al-Ihsan Simpang Empat menerapkan langkah-langkah penceg
ahan dan pengamanan bagi pasien yang beresiko jatuh.
2. Semua pasien RSIA Al-Ihsan Simpang Empat dilakukan asessmen awa
l resiko jatuh, monitoring dan evaluasi berkala, jika terdapat perubahan
kondisi setelah pemberian obat / pengobatan kemudian dilakukan asess
men ulang.
3. Metode penilaian resiko jatuh yang digunakan adalah skala morse (mo
rse fall scale/MFS) untuk pasien dewasa, skala Humpty Dumty untuk p
asien anak.
4. Semua pasien yang beresiko jatuh akan dipasangkan gelang penanda
berwarna kuning sesuai nilai pengkajian dan petugas menempelkan
stiker resiko jatuh di tempat tidur pasien.

Ditetapkan di Pasaman barat


Pada tanggal 1 Agustus 2017
RSIA AL-IHSAN SIMPANG EMPAT
Direktur,

dr. Starki

Anda mungkin juga menyukai