Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN KULIAH TAMU

SEMESTER GENAP 2018/2019

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK KONSERVASI ENERGI


ANGKATAN 2016

JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN KULIAH TAMU
PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK KONSERVASI ENERGI
ANGKATAN 2016
PERIODE PELAKSANAAN SEMESTER GENAP 2018/2019

BANDUNG, MEI 2019

MENGETAHUI
Ketua Program Studi D-IV Teknik Konservasi Energi

Yanti Suprianti, ST., MT


NIP. 198101202012122001

JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
Latar Belakang Kegiatan
Kegiatan Kuliah Tamu merupakan salah satu upaya pengembangan wawasan dan
pengetahuan, khususnya yang terkait dengan keenergian. Politeknik merupakan instansi
pendidikan vokasi yang mengutamakan para lulusannya untuk siap bekerja. Sejak tahun 2012
Politeknik Negeri Bandung mulai mengadakan kegiatan Kuliah Umum yang salah satu
bentuk kegiatannya adalah mengundang para Narasumber dari industri yang sesuai dengan
bidang studinya. Kegiatan ini diperuntukkan bagi semua angkatan dan dilaksanakan 2 (dua)
kali dalam setahun.

Pelaksanaan Kegiatan
Program Studi D-IV Teknik Konservasi Energi angkatan 2016 merupakan angkatan
ketiga dari program studi, sehingga dibutuhkan wawasan dan pengetahuan mengenai industri
dan pekerjaan yang terkait dengan bidang konservasi energi. Pada kegiatan kuliah tamu,
program studi mengundang narasumber yang merupakan Executive Vice President at PT
Haleyorapower. Profil narasumber seperti pada Lampiran 1. Pelaksanaan kuliah tamu
dilakukan pada :

Hari, tanggal : Sabtu, 4 Mei 2019


Waktu : jam 13.00 – 16.00 WIB
Tempat : Aula, Gedung H Lantai 2 Politeknik Negeri Bandung
Narasumber : Muhammad Firmansyah

Jumlah mahasiswa yang mengikuti kuliah tamu terdiri dari kelas 3D, 4D Tekik
Konservasi Energi dan 4C Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik serta dosen. Kuliah
tamuberlangsung sangat baik dan lancar dengan materi yang dibawakan bertemakan Rencana
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN PERSERO 2019 – 2028 & Future Trend
Of Electricity.
Motulensi Kuliah Tamu

RUPTL PLN PERSERO 2019 – 2028 & FUTURE TREND OF ELECTRICITY

I. LATAR BELAKANG
RUPTL merupakan sebuah pedoman pengembangan sistem kelistrikan bagi PT PLN
sepuluh tahun mendatang yang optimal, disusun untuk mencapai tujuan tertentu serta
berdasarkan pada kriteria perencanaan dan kebijakan tertentu, dengan demikian pelaksanaan
proyek-proyek kelistrikan di luar RUPTL yang dapat menurunkan efisiensi investasi
perusahaan dapat dihindarkan.

Pada dasarnya tujuan penyusunan RUPTL adalah memberikan pedoman dan acuan
pengembangan sarana kelistrikan PT PLN dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik di
wilayah usahanya secara lebih efisien dan lebih baik, sehingga dapat dihindari ketidak-
efisienan perusahaan sejak tahap perencanaan. Sasaran RUPTL yang ingin dicapai sepuluh
tahun ke depan secara nasional adalah pemenuhan kebutuhan kapasitas dan energi listrik,
peningkatan efisiensi dan kinerja sistem kelistrikan sejak dari tahap perencanaan yang secara
umum meliputi:

1. Mengatasi kekurangan pasokan tenaga listrik yang terjadi di beberapa daerah;


2. Tercapainya pemenuhan kebutuhan kapasitas dan energi listrik setiap tahun dengan
tingkat keandalan yang diinginkan secara least-cost;
3. Tercapainya bauran bahan bakar (fuel-mix) yang lebih baik untuk menurunkan Biaya
Pokok Penyediaan (BPP);
4. Tercapainya pemanfaatan energi baru dan terbarukan utamanya panas bumi sesuai
dengan program pemerintah, dan juga energi terbarukan lain seperti tenaga air;
5. Tercapainya rasio elektrifikasi yang digariskan oleh RUKN, dan mencapai rasio
elektrifikasi minimum 60% pada setiap provinsi;
6. Tercapainya keandalan dan kualitas listrik yang makin membaik;
7. Tercapainya angka rugi jaringan transmisi dan distribusi.
II. MATERI
 PT HALEYORA POWER
Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya adalah PT. PLN
(Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di
Indonesia. PLN memiliki 11 anak perusahaan antara lain :

1. PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam), berkedudukan di Batam,


Kepulauan Riau
2. PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan (PT PLN Tarakan), berkedudukan di Tarakan,
Kalimantan Utara
3. PT Indonesia Power (PT IP), berkedudukan di Jakarta
4. PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB), berkedudukan di Surabaya
5. PT Indonesia Comnets Plus (PT ICON+), berkedudukan di Jakarta
6. PT PLN Batubara, berkedudukan di Jakarta
7. PT Pengembangan Listrik Nasional Geothermal (PT PLN-G), berkedudukan di
Jakarta
8. PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PT PLN-E), berkedudukan di Jakarta
9. PT Pelayaran Bahtera Adhiguna, berkedudukan di Jakarta
10. PT Haleyora Power, berkedudukan di Jakarta
11. Majapahit Holding BV, berkedudukan di Amsterdam, Belanda
12. PT Geo Dipa Energi, berkedudukan di Jakarta

PT Haleyora Power merupakan salah satu anak perusahaan dari PT PLN (Persero)
yang bergerak di bidang Operation & Maintenance pada jaringan transmisi dan distribusi
kelistrikan. Didirikan sejak 18 Oktober 2011, PT Haleyora Power beroperasi di wilayah
Sumatera, Jawa dan Bali. PT. Haleyora Powerindo memiliki cabang sebanyak 18 yang berada
baik di wilayah Timur Indonesia, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua.

RUPTL 2019 – 2028 PT PLN PERSERO

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius menyebutkan bahwa
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2018-2028 perlu perubahan
karena adanya dinamika pertumbuhan kebutuhan listrik.
Perubahan RUPTL PT PLN 2018-2028 perlu dilakukan karena ada dinamika
pertumbuhan kebutuhan listrik dan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan sehingga
perlu dilakukan perubahan terhadap lingkup dan kapasitas pembangkit, pergeseran
commercial operation date (COD), dan penambahan proyek baru untuk peningkatan
keandalan sistem ketenagalistrikan.

Melalui RUPTL PT PLN 2019-2028, Kementerian ESDM telah menginstruksikan


PLN agar terus mendorong pengembangan energi terbarukan. Dalam RUPTL terbaru ini,
target penambahan pembangkit listrik dari energi terbarukan hingga 2028 ialah sebesar
16.714 Mw. 

Pemerintah menetapkan energi baru terbarukan dalam bauran energi minimal 23%
pada 2025. Pemerintah memutuskan inisiatif pembangkit EBT di bawah 10 mw tidak perlu
ada dalam RUPTL, tujuannya mengejar bauran energi yang berasal dari EBT.

Kementerian ESDM dan PLN memproyeksikan kebutuhan listrik per tahun rata-rata
tumbuh kurang lebih 6% - 7%. Dalam RUPTL PT PLN (Persero) 2019-2028, penambahan
infrastruktur ketenagalistrikan yang direncanakan dibangun sampai dengan tahun 2028
adalah: pembangkit tenaga listrik sebesar 56.395 MW, jaringan transmisi sepanjang 57.293
kms, gardu induk sebesar 124.341 MVA, jaringan distribusi sepanjang 472.795 kms, dan
gardu distribusi sebesar 33.730 MVA.

Dalam RUPTL 2019-2028 ini, Pemerintah juga mendorong penggunaan teknologi


pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Hal ini telah dilakukan antara lain dengan
mendorong penerapan teknologi PLTU Clean Coal Technology (CCT).

FUTURE ELECTRICITY

1. Infrastruktur Electric Vehicle (EV)

 PLN siap mendukung penggunaan mobil listrik dengan menyiapkan pasokan listrik
dan infrastruktur pengisian baterai (EVCS) , baik di rumah maupun stasiun
 PLN menyiapkan intensif berupa diskon tarif khusus untuk UV
2. Pengembangan Rooftop PV

Regulasi :

Permen ESDM Nomor 49 Tahun 2018 tentang Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Surya. Atap membuka peluang bagi pelanggan PLN untuk membangun PLTS
Atap pada atap bangunannya.

Dukungan PLN atas pengembangan PLTS (PV) Rooftop antara lain:

1. PLN mendukung PLTS Atap dengan menyediakan fasilitas paralel.

2. Membuat sistem billing untuk mengakomodasi export-import offset dan memberi


credit deposit dari konsumen Solar PV.

3. Menyediakan reserve margin yang cukup dan tepat untuk mengimbangi intermittensi
Solar PV.

4. Tetap menjaga keandalan dan kualitas konsumen PLTS Atap dan lingkungannya
dengan memelihara keseimbangan pasokan lokal dan kebutuhan listrik.

5. Menjalankan skema bisnis yang fair buat pelanggan dan PLN.

3. Implementasi Smart Grid

Implementasi dari roadmap smart grid dapat membantu dalam melaksanakan


pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dengan beberapa prioritas sebagai berikut:

1. Perencanaan tenaga listrik yang efisien untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik
yang memadai;

2. Meningkatkan keandalan pasokan tenaga listrik;

3. Memperluas akses jaringan tenaga listrik untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan
mendukung pertumbuhan ekonomi;

4. Mengembangkan sistem metering dengan sistem prabayar dan Advance Metering


Infrastructure (AMI)
III. Sesi Tanya Jawab

1. Nama : Dr. I Made Wiwit Kastawan, MT


Pertanyaan : Siapa yang bertanggung jawab melistriki daerah-daerah di Indonesia ?
Jawaban Narasumber : yang bertanggung jawab untuk melistriki daerah di Indonesia
adalah pemerintah. Pemerintah kemudian memberi perintah kepada PLN dengan
dibiayai oleh negara.

IV. Panitia

1. Moderator : Dr. I Made Wiwit Kastawan, MT

2. Pembawa Acara : Rahmat Hidayat Alamin


Dokumentasi Pelaksanaan Kuliah Tamu

Gambar 1. Suasana Kuliah Tamu

Gambar 2 Suasana Kuliah Tamu


Gambar 3. Serah Terima Cinderamata antara Ketua Prodi Teknologi Pembangkit Tenaga
Listrik (kanan) dan Pemateri Kuliah Tamu (kiri)

Gambar 4. Sesi Foto Bersama

LAMPIRAN 1. BIODATA NARASUMBER


CURRICULUM VITAE

Nama : Muhammad Firmansyah

Pendidikan :
S1 - Institut Teknologi Bandung – Electrical Egineering (1993 – 1998)
S2 - Delft University of Technology – Electrical Engineering (2007 – 2009)

Pengalaman :
1. Lecture Assistant
Institut Teknologi Bandung (Januari 1999 – Januari 2002)
Working as lecture assistant at Electrical Energy Conversion Laboratory

2. PT PLN (Persero)
Manajer Ranting (Februari 2004 – Februari 2006)
Pangkalan Balai
- Responsible for Operational and Maintenance 20 kV Distribution System.
- Responsible for costumer services.
Manajer Ranting (Februari 2006 – Juli 2007)
Muara Enim
- Responsible for Operational and Maintenance 20 kV Distribution System.
- Responsible for costumer services.
Asisten Analis Investasi (Juli 2007 – April 2010)
Palembang dan Sekitarnya, Sumatera Selatan, Indonesia
- Responsible for investment and operational feasibility study for electrical project.

Deputy Manager Calibration Laboratory

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenaga Listrikan

Maret 2012 – Desember 2013Jabodetabek , Indonesia


Calibration certification for electrical and non electrical equipment.

Regional Manager
PT Haleyorapower

Januari 2014 – Juni 2016Operational and Maintenance of Power System Distribution


Network

Deputy Manager of Distribution System Control

PT PLN (Persero)

Juni 2016 – Februari 2018

Executive Vice President

PT Haleyorapower

Anda mungkin juga menyukai