Anda di halaman 1dari 6

DIALOG KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN PASIEN

Diajukan Guna Memenuhi Ujian Praktik Mata Kuliah Komunikasi Keperawatan


Dosen Pengampu: Lailatul Fadilah, S.Kep, Ners, M.Kep

Disusun oleh :

ALIF FATURACHMAN (P27905119002)

WAYS AL QORNY (P27905119040)

PRODI PROFESI NERS

POLTEKKES KEMENKES BANTEN

TAHUN AJARAN 2020


STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA USIA SEKOLAH (MELAKUKAN KOMPRES HANGAT)
Fase Perkenalan

a. Salam Terapeutik
P : “assalamualaikum, selamat pagi, Adek”
K : “waalaikumsalam, selamat pagi juga,”
b. Perkenalan diri perawat dan Klien
P : “Perkenalkan nama saya Alif faturachman, Adek bisa memanggil saya
kakak Alif, kalau boleh tau nama adek siapa?”
K : “Namaku Ways”
P : “ Oh, dengan adek Ways, sukanya adek dipanggil siapa?”
K : “ Panggil Ways aja”
c. Menyepakati pertemuan
P : “ Kalau begitu, boleh gak kakak Alif mau cerita-cerita?”
K : “iya, boleh kak”
P : “ways ingin kita cerita-cerita dimana?
K : “disini saja kak Alif”
d. Melengkapi identitas
P : “Baiklah Ways, kan Alif adalah mahasiswa Poltekkes Keperawatan Banten
yang bertugas diruangan ini. Kak Alif perawat yang akan membantu
merawat Ways. Hari ini sampai 2 hari yang akan datang, saya shif pagi
mulai dari jam 07.00 sampai jam 14.00 WIB. Kalau boleh tahu, Ways
sekolah dimana? Udah kelas berapa?”
K : “Ways sekolah di SD Melati 1, masih kelas 4 SD kak Alif”
e. Mejelaskan peran perawat dan klien
P : “ways, kak Alif yang akan merawat Ways selama disini tentunya dengan
orang tua Ways juga. Kak Alif harap Ways mau nurut ya sama kak Alif?
K : “iya kak”
f. Menjelaskan tanggun jawab perawat dan klien
P : “Ways pengen cepet sembuh kan?
K : “iya kak Alif”
P : “nah, maka dari itu adek nurut ya kalo disuruh minum obat, biar cepet
sembuh dan bisa main lagi sama teman-teman”
K : “ iya kak Alif”
g. Harapan perawat dan klien
P : “Ways, kak Alif kan pengennya Ways cepat sembuh jadi kalau Ways ada
merasa sakit, Ways bilang saja sama kak Alif ya?”
K : “iya kak”
h. Kebiasaan
P : “Ways tidak usah khawatir, kalau Ways mau cerita-cerita, nanti Ways bisa
memanggil kak Alif di Ruang perawat ya?”
K : “iya kak Alif”
i. Tujuan hubungan
P : “Ways, misalnya kakak melakukan suatu tindakan pengobatan ke Ways,
Ways harus percaya bahwa apa yang kakak lakukan untuk kesembuhan
Ways. Jadi Ways harus percaya ya sama kakak Alif?”
K:”iya kak Alif”
j. Pengkajian keluhan utama
P : “kalau boleh tau, apa yang dirasakan sama Ways sekarang?”
K : “kepala Ways pusing kak, terus badan Ways juga panas”
P : “memangnya sebelum sakit Ways ngapain aja? Waktu disekolah Ways
jajan apa aja ?”
K : “Ways hujan hujanan kak ketika olahraga, terus habis itu Ways langsung
minum es.”
P : “oh begitu, jadi Ways Kecapean ya habis ada pelajaran Olahraga?”
K : “iya kak”
k. Kontrak yang akan datang
1) Topik
P : “baik Ways, karena badan Ways masih panas, nanti kakak kompres ya,
biar badannya gak panas lagi?”
K : “iya kak Alif”
2) Waktu
P : “Ways maunya di kompres jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00
WIB?”
K : “iya boleh kak”
3) Tempat
P : “nanti Ways maunya di kompres dimana? Bagaimana kalau disini saja?
Biar Ways tidak perlu keluar dari kamar?”
K : “iya kak “
4) Validasi Kontrak
P : “baik kalu begitu, kakak permisi dulu ya. Kakak akan menyiapkan alat-
alat untuk mengompres Ways. Kakak akan kembali 30 menit lagi
karena sekarang sudah pukul 08.30 WIB”
K : “iya kak, Ways tunggu”
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
P : “ Pagi Ways ketemunlagi sama kakak?”
K :” iya kak pagi juga kakak Alif ?”
b. Validasi data
P : “ ada yang sakit tidak selama kakak tinggal tadi “
K :”enggak kak Alif, biasa aja kak”
P :”tadi waktu di tinggal kak Alif,Ways ngapain aja”
K :”tadi maenan HP sama mama”
c. Mengingatkan kontrak topic
P :”bagaimana masih ingat tidak kita tadi ngomongin apa?”
K :”ingat, tadi kakak mau ngompres Ways”
P :”tadi jam berapa janjian mengompres?”
K :”jam 09.00 WIB”
P :”terus tadi dimana kita mau mengompresnya?”
K :”disini kak soalnya biar enggak keluar-keluar dari kamar”
P :”wah Ways hebat ya ingat semua”
K :”terima kasih kak”

2. Fase Kerja
a. Persiapan alat
1) Kom kecil berisi air hangat
2) Perlak pengalas
3) Beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
4) Sampiran bila perlu
5) Selimut bila perlu
b. Langkah kerja
1) Dekatkan alat-alat ke klien
2) Pasang sampiran bila perlu
3) Cuci tangan
4) Pasang pengalas pada area yang akan dikompres
P:”Ways, kak Alif pasang pengalasnya dulunya, biar nanti kalau ada air
yang menetes tidak mengenai bantal Ways,”
K:” iya kak Alif”
5) Masukkan waslap/kain kasa kedalam air hangat lalu diperas sampai
lembab
6) Letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
P:” permisi ya Ways, waslapnya kak Alif taruh di dahinya Ways ya biar
badannya Ways tidak panas lagi”
K:”iya kak”
7) Celupkan waslap kedalam air lagi jika waslap sudah mulai kering
P:”waslapnya ini harus dicelupkan lagi ke air biar waslapnya tidak kering
Ways”
8) Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
9) Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila sudah selesai
10) Cuci tangan
11) Dokumentasikan

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi hasil dan evaluasi subjektif
P :”Ways , bagaimana keadaannya setelah di kompres?”
K :” enakkan aja kak badan Ways”
P :” Ways juga tampak lebih enakan ya badannya, oleh sebab itu Ways masih
inget tidak yang kakak ajarkan?”
K :”ingat kak, kalau badan Ways panas lagi, Ways harus minta tolong mama
untuk membantu mengompres Ways”
P :”betul, Ways pinter deh”
b. Rencana tindak lanjut
P :” begini ya Ways ? mengompres ini di lakukan untuk menurunkan suhu
tubuh Ways biar tidak panas lagi.”
K :”jadi kalau aku panas minta mama untuk mengompres saja ya kak Alif.”

c. Salam terapeutik
P :”baiklah Ways, karena kakak Alif sudah selesai merawat dan memberi
kompres Ways, kak Alif permisi dulu ya, terima kasih sudah mau nurut
sama kakak Alif untuk minum obatnya, cepat sembuh ya Ways “
K :” iya kakak makasih juga”

Anda mungkin juga menyukai