Anda di halaman 1dari 4

BAB II

ANALISIS SITUASI RUANGAN

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang merupakan rumah sakit pusat

dan pendidikan berstandar internasional yang terletak di kota Padang yang terkareditasi

Paripurna KARS 2018. Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang

memiliki palayanan rawatan dan kesehatan yang kompleks, lengkap, dan komprehensif

bertaraf Internasional.

Berdasarkan pengamatan situasi di Ruang Rawat Inap Interne Pria Wing B lantai

2 Rumah Sakit Dokter M.Damil yang terdiri ruang rawatan kelas dan rawatan ruangan

isolasi yang secara keseluruhan terdiri dari 36 tempat tidur. Jumlah tenaga keperawatan

seluruhnya ada 16 orang dengan 1 kepala ruangan, dengan tingkat pendidikan 9 orang

S.Kep dan 7 orang berpendidikan D3 Keperawatan. Ruang Rawat ini dipimpin oleh satu

orang kepala ruangan yang berlatar pendidikan S2 Keperawatan, ada 2 orang PPJA, 4

orang Katim, dan 10 perawat pelaksana dengan jadwal 3 shift yaitu pagi, sore, malam.

Model penyelenggaraan asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap (Ranap) Interne Pria

lantai 2 Wing B yaitu metode tim. Pertanggung jawaban perawat pelaksana dibagi

berdasarkan tingkat ketergantungan pasien.Selain perawat pelaksana, kepala ruangan

juga ada memanajemen staf non medis yaitu pegawai kebersihan.

Fasilitas yang tersedia diruang diruang rawat inap wing A lantai 2 RSUP Dr.

M.Djamil Padang terdiri dari 9 ruangan, masing-masing tempat tidur dilengkapi dengan

handrub, dan 1 wastafel di nurse station, serta 4 toilet/ kamar mandi di sisi kiri dan kanan

belakang ruangan.
A.
WINSHIELD SURVEY

Berdasarkan hasil winshield survey di Ruang Rawat Inap (Ranap) Interne Pria

lantai 2 Wing A RSUP Dr. M. Djamil pada tanggal 2-3 Februari 2020, kelompok

menemukan ada beberapa masalah di Ruang Rawat Inap (Ranap) Interne Pria lantai 2

Wing A RSUP Dr. M. Djamil

1. Kepatuhan keluarga pasien dalam penggunaan APD di ruangan Isolasi

Dari hasil observasi kelompok di Ruang Rawat Inap (Ranap) Interne Pria lantai

Wing A tanggal 2-3 Februari 2020 terhadap keluarga pasien di ruangan isolasi,

didapatkan bahwa 6 dari 9 keluarga pasien berada di ruangan isolasi tidak menggunakan

masker 3 diantaranya memakai masker namun tidak memakai masker secara benar. Dari

hasil wawancara 6 orang tidak memakai masker 4 diantaranya mengatakan tidak

memiliki masker dan 2 diantaranya lupa memakai masker.

Dari hasil observasi kelompok, selama 2 hari di ruangan isolasi RSUP Dr.M.Djamil,

tingkat kesadaran dan kepatuhan keluarga terkait wajibnya menggunakan APD seperti

masker di ruangan isolasi di Ruang Rawat Inap (Ranap) Interne Pria lantai Wing A.

Identifikasi Masalah : Rendahnya. tingkat kesadaran dan kepatuhan keluarga terkait

wajibnya menggunakan APD seperti masker.

2. Pengurangan Resiko Infeksi

Berdasarkan hasil pengamatan kelompok terhadap 5 orang keluarga pengunjung

pasien di Ruang Rawat Inap (Ranap) Interne Pria lantai Wing A didapatkan bahwa, dari

4 orang keluarga pengunjung pasien tidak melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah

mengunjungi pasien, baik itu di ruang rawatan biasa maupun di ruang rawatan isolasi. 1

diantaranya melakukan cuci tangan menggunakan handrub namun tidak sesuai dengan

langkah prinsip benar mencuci tangan.


Berdasarkan hasil wawancara tentang pentingnya cuci tangan dengan 4 orang

keluarga pengunjung pasien, 3 orang keluarga pengunjung pasien mengatakan bahwa

mereka tidak begitu mementingkan untuk cuci tangan, dan 1 orang berkata pernah

sesekali melakukan mencuci namun asal-asalan saja.

Identifikasi masalah : Rendahnya kesadaran keluarga pengunjung pasien untuk

melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah mengunjungi pasien di Ruang Rawat Inap

(Ranap) Interne Pria lantai Wing A.

3. Peningkatan Komunikasi Efektif

Berdasarkan hasil pengamatan kelompok terhadap kebiasaan tayamum pada pasien

spiritual yang di atas tempat tidur dengan ketergantungan parsial dan total, didapatkan

bahwa hanya 2 diantaranya pasien rawatan yang melakukan tayamum ditempat tidur

untuk menunaikan kebutuhan spiritual pasien. Dari hasil wawancara 6 pasien, 3

diantaranya berkeinginan untuk berwudhu dikamar mandi namun hal ini tidak

memugkinkan karena mengingat tingkat ketergantungan dan resiko jatuh tinggi.

Sedangkan 3 selebihnya mengatakan bahwa selama sakit dan dirawat kebutuhan spiritual

tidak dipenuhi dengan alasan sakit dan ketidakmampuan untuk berwudhu dikamar

mandi.

Berdasarkan hasil wawancara hasil observasi dan pengamatan tersebut, didapatkan

pasien masih sedikitnya pemahaman pasien untuk memenuhi tayamum sebagai

kebutuhan spiritual pasien dengan tingkat ketergantungan parsial dan total.

Identifikasi masalah : Pemahaman pasien untuk memenuhi tayamum sebagai kebutuhan

spiritual pasien dengan tingkat ketergantungan parsial dan total di Ruang Rawat Inap

(Ranap) Interne Pria lantai Wing A.

Berdasarkan uraian diatas, didapatkan daftar masalah sebagai berikut :

Daftar Masalah
a.
Rendahnya. tingkat kesadaran dan kepatuhan keluarga terkait wajibnya

menggunakan APD seperti masker.


b.
Rendahnya kesadaran keluarga pengunjung pasien untuk melakukan cuci tangan

sebelum dan sesudah mengunjungi pasien di Ruang Rawat Inap (Ranap) Interne Pria

lantai Wing A.
c.
Pemahaman pasien untuk memenuhi tayamum sebagai kebutuhan spiritual pasien

dengan tingkat ketergantungan parsial dan total di Ruang Rawat Inap (Ranap)

Interne Pria lantai Wing A.

Anda mungkin juga menyukai